Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

UJI KOEFISIEN
GAYA GESEK KINETIS

NAMA KELOMPOK:
- Almarzooky
- Anggun Syifa O
- Tasya Alya Labibah
- Wildan Adi Saputra
KELAS: X MIPA 4
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas yang berjudul
“Laporan praktikum fisika bab uji koefisien gaya gesek kinetis”.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada
mata pelajaran fisika kelas 10. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah
wawasan dan memperdalam materi tentang Gaya gesek kinetis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. H. Aenu Syaekhudin
selaku guru fisika yang telah memberikan tugas ini sehingga menambah
pengetahuan serta wawasan sesuai dengan mata pelajaran yang saya sedang
pelajari.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak
dapat saya sebutkan semua, terima kasih atas bantuannya sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas ini.
Saya menyadari, tugas yang saya tulis dan kerjakan ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun saya butuhkan
demi kesempurnaan untuk makalah yang saya buat ini.

Brebes, 31 Januari 2023

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................1

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................2

1. Latar Belakang....................................................................................................2
2. Tujuan.................................................................................................................2
3. Landasan Teori....................................................................................................2
BAB II METODOLOGI PERCOBAAN................................................................6

1. Alat dan Bahan..................................................................................................6


2. Cara Kerja/Prosedur..........................................................................................7
3. Data/Tabel Analisa Perhitungan.......................................................................7
BAB III PEMBAHASAN.......................................................................................8

BAB IV KESIMPULAN........................................................................................9

BAB V DAFTAR PUSTAKA................................................................................9

BAB VI LAMPIRAN...........................................................................................10

1
BAB I PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Dalam ilmu Fisika, gaya gesek adalah gaya yang diakibatkan Oleh
dua benda yang permukaannya saling Bersentuhan. Jadi, gaya gesek
termasuk ke dalam jenis gaya Sentuh, yang baru akan bekerja ketika terjadi
Sentuhan dua permukaan benda, sekaligus Merupakan penyebab timbulnya
gaya gesek itu Sendiri Gaya gesek akan selalu berlawanan arah terhadap
Kecenderungan arah gerak benda.
Besar kecilnya gaya gesek ditentukan oleh tingkat Kekasaran permukaan
benda. Semakin kasar Permukaan suatu benda, semakin besar nilai gaya
Geseknya. Sebaliknya, makin halus permukaan benda makin Kecil gaya
gesek yang terjadi.

2. TUJUAN

• Memahami pengertian fluida statik.


• Mengetahui penerapan fluida dalam kehidupan sehari-hari.
• Memahami tentang tekanan hidrostatik.

3. LANDASAN TEORI
Gaya gesek statis (fs) dan kinetis (fk) merupakan besaran yang sering
disebut dalam salah satu topik mata Pelajaran fisika, yaitu gaya gesek. Benda yang
diam pada suatu bidang akan memiliki gaya gesek statis, yang Arahnya selalu
berlawanan dengan kecenderungan arah gerak benda [1]. Selama benda diam
maka besarnya Gaya gesek statis sebanding dengan komponen gaya luar yang
bekerja pada benda dan sejajar bidang. Gaya Gesek statis mencapai nilai
maksimum ketika benda tepat akan bergerak. Pada benda yang bergerak berlaku
Gaya gesek kinetis yang arahnya berlawanan dengan gerak benda pada bidang [2].
Perbandingan gaya gesek Statis dan kinetis dengan besar gaya normalnya disebut
sebagai koefisien gesek statis (μs) dan kinetis (μk) [3]. Nilai perbandingan
tersebut relatif konstan dan ditentukan oleh interaksi antar permukaan benda yang
saling Bersentuhan.

Pembelajaran fisika pada topik gaya gesek seringkali menempatkan


koefisien gaya gesek statis dan kinetis Sebagai besaran yang telah diketahui.

2
Pengajar fisika cenderung mencatat nilai μs dan μk tanpa informasi Lebih lanjut
kepada peserta didik mengenai proses menemukan nilai tersebut. Hal ini
disebabkan eksperimen Menentukan koefisien gesek di bidang miring cukup sulit
dilakukan. Pada penentuan koefisien gesek statis, Pengamatan langsung cenderung
kurang akurat untuk melaporkan besar sudut kemiringan bidang ketika Benda
tepat akan bergerak. Hal yang sama juga terjadi pada eksperimen penentuan
koefisien gesek kinetis,

DASAR TEORI Sebuah benda di bidang miring memiliki komponen gaya


berat yang sejajar dengan arah luncuran benda Pada bidang miring tersebut.
Komponen gaya ini menarik benda untuk meluncur, sedangkan gaya gesek
Berarah sebaliknya. Besar komponen gaya berat searah bidang ini berbanding
lurus dengan besar sudut Kemiringan bidang. Selama benda belum bergerak,
maka gaya gesek yang bekerja pada benda adalah gaya Gesek statis, dengan nilai
maksimum tercapai ketika benda tepat akan bergerak, saat benda meluncur di
Bidang miring. Ketika benda bergerak, maka gaya gesek yang bekerja ialah gaya
gesek kinetis.

DASAR TEORI

Sebuah benda di bidang miring memiliki komponen gaya berat yang sejajar
dengan arah luncuran benda Pada bidang miring tersebut. Komponen gaya ini
menarik benda untuk meluncur, sedangkan gaya gesek Berarah sebaliknya. Besar
komponen gaya berat searah bidang ini berbanding lurus dengan besar sudut
Kemiringan bidang. Selama benda belum bergerak, maka gaya gesek yang bekerja
pada benda adalah gaya Gesek statis, dengan nilai maksimum tercapai ketika
benda tepat akan bergerak, saat benda meluncur di Bidang miring. Ketika benda
bergerak, maka gaya gesek yang bekerja ialah gaya gesek kinetis.

Koefisien Gesek Statis

3
Pada Gambar 1, suatu benda diletakkan pada sebuah bidang dengan
kemiringan sebesar θ⁰ dalam keadaan Diam. Pada kondisi tersebut gaya gesek statis
yang bekerja pada benda sebanding dengan komponen gaya Berat benda pada arah 𝑥.
Jika sudut kemiringan bidang diperbesar sampai dengan θ⁰ tertentu dan benda tepat
Akan bergerak, maka gaya gesek statis antara permukaan benda dan bidang mencapai
nilai maksimum. Perbandingan antara gaya gesek statis dengan gaya normalnya
adalah koefisien gesek statis (μs).

Dengan N Adalah gaya normal yang diberikan permukaan bidang pada benda. Karena
benda tidak Bergerak pada arah 𝑦, maka berdasarkan hukum I Newton, diperoleh

Komponen gaya pada arah 𝑥 dapat dijabarkan sebagai berikut:

4
Dengan demikian, diperoleh persamaan untuk menentukan
koefisien gesek statis (μs) yakni:

Koefisien Gesek Kinetis

Suatu benda bermassa 𝑚 diletakkan pada suatu bidang dengan sudut kemiringan
tertentu dalam keadaan

Diam dan kemudian meluncur dengan percepatan sebesar 𝑎, maka gaya gesek antara
permukaan benda dan

Bidang adalah gaya gesek kinetis. Perbandingan antara gaya gesek kinetis dengan
gaya normal mempunyai

Nilai yang relatif konstan disebut dengan koefisien gesek kinetis (μk) [3].

Komponen gaya pada arah 𝑥 dapat dijabarkan sebagai berikut:

Bila a adalah dv/dt maka kecepatan (v) didapatkan dari hasil integral dari
persamaan

5
BAB II

1. ALAT DAN BAHAN

a. Papan kayu
b. Balok 4 sisi berbeda
c. Busur
d. Penyangga kayu

2. CARA KERJA/PROSEDUR

Prosedur Penelitian

Pada eksperimen pertama yakni penentuan koefisien gesek statis, benda


diletakkan pada bidang sejenis, Kemudian kemiringan bidang dimanipulasi hingga
benda bergerak. Semua perlakuan direkam menggunakan Smartphone. Eksperimen
dilakukan berulang dengan memvariasikan jenis benda dan landasan. Selanjutnya
Dilakukan analisis video menggunakan aplikasi untuk memperoleh data besar sudut
kemiringan ketika benda Tepat akan bergerak. Untuk memperoleh koefisien gesek
statis, digunakan persamaan (4).
Eksperimen kedua yakni menentukan koefisien gesek kinetis melalui pengukuran
berulang, dengan besar Kemiringan bidang divariasikan untuk setiap benda yang
meluncur. Eksperimen dilakukan berulang dengan Memvariasikan jenis benda dan
landasan. Selanjutnya dilakukan analisis video menggunakan aplikasi untuk
Memperoleh data kecepatan luncuran tiap satuan waktu. Proses tracking dilakukan
secara manual untuk Setiap video eksperimen. Kemudian dilakukan fitting untuk
memperoleh gradien kemiringan grafik 𝑣 – 𝑡 Yang diperlukan untuk menentukan
koefisien gesek kinetis sesuai persamaan

6
BAB IV KESIMPULAN

Permukaan benda dan landasan kayu diamplas dengan dilumuri cat


Untuk melihat koefisien gesek riil dari kayu. Eksperimen untuk menentukan
koefisien gesek statis dilakukan Secara berulang sebanyak lima kali untuk masing-
masing pasangan benda dan bidang. Sedangkan eksperimen Untuk menentukan
koefisien gesek kinetis dilakukan sebanyak empat kali dengan variasi sudut
kemiringan. Sudut yang diambil untuk koefisien gesek kinetis sisi kardus adalah
36°, 38 °, 40 ° untuk plastik 26 °, 30 °, 32° dan untuk kayu 28 °, 33 °, 36 °

Hasil percobaan kayu dengan kayu


Besar sudut Tan∅
36° 0,725 0,725
38° 0,857 0,857
40° 0,857 0,857

Rata rata = 0,724+ 0,857+ 0,857 =2439


2,439 : 3
= 0,813
Hasil percobaan kayu dengan kardus
Besar sudut Tan∅
28° 0,5 0,5
33° 0,625 0,625
36° 0,525 0,525
Rata-rata= 0,5+0,625+0,525 = 1,65
1,65:3
= 0,55

7
Hasil percobaan kayu dengan plastik
Besar sudut Tan∅
26° 0,5 0,5
30° 0,625 0,625
32° 0,625 0,625

Rata-rata = 0,5+0,625+0,625=1,75
1,75:3
=0,58

8
BAB VI : LAMPIRAN

9
10

Anda mungkin juga menyukai