Anda di halaman 1dari 4

50 Joko Priyono / Penerapan Metode Tracking pada Pengukuran Koefisien Gesek Kinetik Luncuran

Penerapan Metode Tracking pada Pengukuran Koefisien Gesek


Kinetik Luncuran

Joko Priyono, Suharno


Magister Pendidikan Fisika, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta
Alamat Jl. Pramuka 42, Sidikan, Umbulharjo, Yogyakarta 55161
Jbintang752@yahoo.com

Abstrak – Telah diterapkan metode tracking video untuk mengukur koefisien gesek kinetik suatu benda yang meluncur
di atas pemukaan bidang miring. Sebagai sampel digunakan balok aluminium dan bidang aluminium berlapis cat tipis.
Eksperimen dilakukan dengan cara melepaskan balok dari puncak bidang miring dan merekam gerakan balok selama
meluncur menggunakan video recorder. Selanjutnya dilakukan analisa video melalui proses tracking untuk mendapatkan
informasi besarnya kecepatan balok setiap saat. Pengolahan data dilakukan melalui proses fitting menurut persamaan
linear antara kecepatan luncur balok dengan waktu. Koefisien gesek kinetis diperoleh melalui gradien grafik. Dari
penelitian yang telah dilakukan diperoleh nilai koefisien gesek kinetis aluminium-aluminium µk = 0.335 ± 0.002. Dari
lima kali pengujian, variasi besarnya sudut kemiringan tidak menunjukkan pengaruh signifikan terhadap besarnya
koefisien gesek kinetik .

Kata kunci: gesekan, koefisien gesek kinetik, aluminium, tracking

Abstract – Tracking video metode had been used to measure the kinetic friction coefficient of a matter that glides in a
sloping surface. As a sample, an aluminum bar and a thin-painted aluminum board are used. This experiment was done
by letting the bar glide down the board from the highest edge and took the video with a video recorder. Next, the video
analizing was done by tracking the video to find the information about a velocity of the bar. A linear equality finding
data proccessing between a velocity of slide and time called fitting was done in order to find the gradient of the graphic.
Later, a kinetic friction coefficient would be shown. From the research done, a kinetic friction coefficient of aluminum µk
= 0.335 ± 0.002. In five experiments, showed that the variety of slope angle had no significant influences for the amount
of kinetic friction coefficient.

Key words: friction, kinetic friction coefficient, aluminum, tracking

I. PENDAHULUAN metode untuk menentukan besarnya koefisien gesek


Gesekan merupakan salah satu gejala yang selalu kinetis antara dua permukaan adalah melalui metode
muncul dalam setiap interaksi mekanis antara dua tracking terhadap benda yang meluncur di atas suatu
permukaan yang bersentuhan. Sebuah benda yang diberi bidang miring. Salah satu informasi yang diperoleh dari
kecepatan awal vo dan meluncur di atas bidang datar pada proses tracking ini adalah kecepatan benda setiap saat.
akhirnya akan berhenti. Fenomena ini menunjukkan Berdasarkan variasi kecepatan benda setiap saat koefisien
bahwa benda mengalami percepatan rata-rata yang gesek kinetik dapat diketahui.
mempunyai arah berlawanan dengan gerakan benda.
Apabila dikaitkan dengan hukum Newton yang kedua II. LANDASAN TEORI
dapat dikatakan bahwa bidang mengerjakan gaya gesek A. Gerak Meluncur (sliding)
pada benda dengan arah berlawanan terhadap arah relatif Sebuah benda dikatakan meluncur di atas pemukaan
gerakan benda terhadap bidang. Gaya gesek tersebut sebuah bidang apabila dalam geraknya benda bergeser
lebih dikenal dengan nama gaya gesek kinetis (fk) dari satu posisi ke posisi lain secara translasi tanpa di
Pada kenyataannya besarnya gaya gesek kinetis sertai gerak rotasi. Dalam penelitian ini gerak benda
sebanding dengan besarnya gaya normal (N) yang dibatasi pada gerak meluncur. Untuk menghindari
dikerjakan bidang terhadap benda dan tidak bergantung terjadinya rotasi bentuk benda dipilih berupa balok segi
pada laju relatif benda terhadap bidang. Perbandingan empat.
gaya gesek kinetis terhadap gaya normal mempunyai
nilai yang relatif konstan, dikenal dengan nama koefisien B. Gaya gesek Kinetik
gesek kinetis (µk). Nilai ini bergantung pada banyak Jika ada dua permukaan yang bersinggungan maka
gaya gesek adalah salah satu gaya kontak yang bekerja di
variabel, seperti misalnya sifat-sifat bahan, pengolahan
antara kedua permukaan tersebut. Gaya gesek
permukaan, lapisan permukaan, suhu, dan derajat
mempunyai arah sejajar dengan permukaan sentuh. Jika
pengotor [1]. Dengan demikian dapat dimengerti apabila
ada gerak relatif antara dua permukaan maka gaya gesek
nilai koefisien gesek tidak dapat ditentukan dari
tersebut dinamankan gaya gesek kinetik. Arah gaya gesek
perhitungan melainkan dari eksperimen [2]. Salah satu
kinetik berlawanan terhadap arah gerakan permukaan

Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVIII HFI Jateng & DIY, Yogyakarta, 26 April 2014
ISSN : 0853-0823
Joko Priyono / Penerapan Metode Tracking pada Pengukuran Koefisien Gesek Kinetik Luncuran 51

benda permukaan yang lain. Dalam peristiwa gesekan, di mana v0 adalah kecepatan awal benda.
gaya gesek merupakan salah satu gaya kontak yang Persamaan (6) memungkinkan untuk dilakukan
bekerja pada benda di samping gaya normal. eksperimen pengamatan kecepatan benda setiap saat
sehingga data dapat diolah menggunakan regresi linear
C. Gaya Normal untuk memperoleh nilai koefisien gesek kinetik (µk).
Gaya normal adalah gaya yang dilakukan sebuah benda
terhadap benda lain dalam arah tegak lurus pada bidang III. METODE PENELITIAN/EKSPERIMEN
sentuh kedua benda tersebut. Gaya ini muncul sebagai A. Alat dan Bahan
akibat perubahan bentuk (deformasi) elastik permukaan 1. Papan luncuran aluminium sepanjang 50 cm.
yang bersinggungan [3]. Gaya normal tidak bergantung Permukaan papan halus dan dilapisi cat sangat
pada luas daerah kontak secara makroskopis. Pengamatan tipis.
secara mikroskopis menunjukkan bahwa besarnya gaya 2. Balok aluminium seberat 21,55 g sebagai benda
normal sebanding dengan luas kontak secara yang diluncurkan.
mikroskopis. 3. Statip untuk menyangga papan luncuran.
4. Landasan untuk menahan papan luncuran supaya
D. Koefisien Gesek Kinetik tidak bergeser sekaligus untuk mempermudah
Pada Gambar 1 ditampilkan diagran sebuah balok yang pengukuran sudut kemiringan.
meluncur di atas bidang dengan kemiringan θ, Apabila θ 5. Tab merk Vandroid yang dilengkapi aplikasi
diperbesar sehingga mg sinθ melampaui nilai smart tools untuk mengukur sudut kemiringan
minimum tertentu dan benda mulai bergerak maka saat papan luncuran.
itu pula gaya gesek kinetik fk mulai bekerja. 6. Kamera Canon EOS 600D untuk merekam
Perbandingan besarnya gaya gesek kinetis terhadap gaya video.
normal mempunyai nilai yang relatif konstan disebut 7. Software Tracker untuk melakukan tracking
koefisien gesek kinetis (µk). video dan fitting data.

B. Prosedur Penelitian
1. Menyusun alat menjadi sistem penelitian seperti
pada Gambar 2.
2. Mengatur setting kamera pada posisi movie.
3. Mengatur kemiringan bidang pada sudut 20
derajat.
4. Meletakkan balok pada puncak bidang miring
dan melepaskannya.
5. Pada waktu bersamaan dengan langkah 4, tekan
tombol record pada kamera untuk memulai
Gambar 1. Balok meluncur di permukaan bidang miring proses perekaman video.
6. Setelah balok sampai pada dasar bidang miring,
fk tekan tombol record sekali lagi untuk
µk = (1)
mengakhiri proses perekaman video.
N
Oleh karena benda hanya bergerak pada sb-x maka 7. Mengulangi langkah 3 sampai 6 untuk setiap
jumlah gaya yang bekerja pada arah sb-y adalah nol kenaikan sudut 2 derajat sampai sudut
sehingga besarnya gaya normal adalah: kemiringan mencapai 28 derajat.
N = mg cos θ (2)
berdasarkan pada hukum Newton yang kedua, jumlah
gaya yang bekerja pada balok pada arah sb-x adalah:
∑ Fx = mg sin θ − µ k N (3)
dengan mensubstitusikan persamaan (2) ke (3) dan
mengganti ΣFx dengan ma diperoleh persamaan:
a = (sin θ − µ k cos θ ) g (4)

selanjutnya dengan menuliskan a dalam bentuk dv


dt
diperoleh persamaan:
dv = (sin θ − µ k cos θ ) gdt (5) Gambar 2. Setting perangkat penelitian
penyelesaian persamaan ini melalui proses integral
menghasilkan persamaan: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini
v = (sin θ − µ k cos θ ) gt + v0 (6)
adalah tracking video. Dengan menggunakan software

Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVIII HFI Jateng & DIY, Yogyakarta, 26 April 2014
ISSN : 0853-0823
52 Joko Priyono / Penerapan Metode Tracking pada Pengukuran Koefisien Gesek Kinetik Luncuran

tracker, dilakukang proses tracking untuk masing-masing


video. Untuk menjaga ketepatan posisi penanda track
maka tidak digunakan fitur autotracker tetapi tracking
dilakukan secara manual untuk setiap track. Dari hasil
tracking diperoleh kecepatan luncur balok (v) untuk
setiap waktu tertentu (t). Menggunakan software ini pula
selanjutnya dilakukan fitting data menurut persamaan
linear.
v = At + B (7)
sehingga diperoleh nilai gradien grafik (A). Dengan
menyamakan persamaan (6) dan (7) maka diperoleh:
A = (sin θ − µ k cos θ ) g (8)
dari persamaan (8) diperoleh nilai koefisien gesek kinetik
A Gambar 5. Kurva hubungan antara kecepatan luncur balok
µ k = tan θ − . (9) terhadap waktu pada sudut kemiringan bidang 240
g cos θ
Pada Gambar 3, 4, 5, 6, dan 7 berturut-turut
ditampilkan kurva hasil fitting antara kecepatan luncur (v
) dan waktu (t) menurut persamaan linear untuk variasi
sudut 200, 220, 240, 260, dan 280.

Gambar 6. Kurva hubungan antara kecepatan luncur balok


terhadap waktu pada sudut kemiringan bidang
26º

Gambar 3. Kurva hubungan antara kecepatan luncur balok


terhadap waktu pada sudut kemiringan bidang 200

Gambar 7. Kurva hubungan antara kecepatan luncur balok


terhadap waktu pada sudut kemiringan bidang 28º
Gambar 4. Kurva hubungan antara kecepatan luncur balok
terhadap waktu pada sudut kemiringan bidang Persamaan fitting masing-masing sudut, indeks
220 diterminasi dan nilai koefisien gesek kinetik ditampilkan
pada Tabel 1. Nilai koefisien gesek kinetik yang
diperoleh untuk semua variasi sudut tidak berbeda secara
signifikan, bervariasi dari 0.330 sampai 0.344.

Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVIII HFI Jateng & DIY, Yogyakarta, 26 April 2014
ISSN : 0853-0823
Joko Priyono / Penerapan Metode Tracking pada Pengukuran Koefisien Gesek Kinetik Luncuran 53

Tabel 1. Persamaan hubungan antara kecepatan luncur balok kemiringan bidang. Dari sampel balok aluminium yang
dan waktu serta koefisien gesek kinetic diluncurkan di atas bidang aluminium berlapis cat tipis
diperoleh nilai koefisien gesek kinetis sebesar 0.335 ±
Sudut Koefisien 0.002.
Persamaan Regresi Indeks
(deraja Gesek
Linear Determinasi
t) Kinetik UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Drs.
20 v = 0,87t + 0,110 R2 = 0,992 0,344 Suharno, M.Si. yang telah membimbing penulisan
22 v = 0,676t + 0,246 R2 = 0,993 0,330 makalah ini. Demikian pula kepada Program Studi
24 v = 1,007t + 0,217 2
R = 0,997 0,333
Magister Pendidikan Fisika Universitas Ahmad Dahlan
yang telah memberikan dukungan dan fasilitas dalam
26 v = 1,365t + 0,297 2
R = 0,999 0,333 kegiatan ilmiah ini.
28 v = 1,688t + 0,365 2
R = 0,998 0,337
Rata-rata 0,335 PUSTAKA
[1] Halliday & Resnik; Pantur Silaban Ph.D & Drs.Erwin
Ralat 0,002 Sucipto, Fisika Untuk Universitas, Edisi ketiga, jilid 1,
Penerbit Erlangga Jakarta, 1984, p. 146.
[2] Wikipedia, Friction, http://en.wikipedia.org/wiki/Friction,
Hasil ini menguatkan bahwa metode ini memiliki 2012, [Online; accessed 6-January-2013].
ketelitian yang cukup baik dan dapat diandalkan untuk [3] Martin H. Muser, Michael Urbakh, Mark O. Robbins,
mengukur koefisien gesek kinetik luncuran kering. Statistical Mechanics of Static and Low–Velocity Kinetic
Sebagai pembanding koefisien gesek kinetis aluminium Friction, John Wiley & Sons, Inc, 2003, pp. 194-195.
terhadap baja adalah 0,47 [4]. Pada kenyataannya lebih [4] Sang-Hoon Lee, Saul Harari, Hong Wong, and Vikram
mudah menggeser balok aluminium di atas papan Kapila, Friction Experiment, Science and Mechatronics
aluminium dibanding apabila papan terbuat dari baja. Aided Research for Teachers, The National Science
Besarnya koefisien gesek dipengaruhi banyak faktor, Foundation Division of Engineering Education & Centers,
Politechnic University, 2003.
salah satu diantaranya adalah derajat pengotor. Di
[5] Open Source Physics, Tracker 4.82, Douglas Brown,
ruangan terbuka permukaan aluminium lebih mudah 2013.
membentuk lapisan oksida dibanding baja. Lapisan ini
akan membuat benda yang berada di atasnya seolah-olah TANYA JAWAB
mendapat bantalan yang licin sehingga lebih mudah
tergelincir. Dengan demikian dapat dimengerti apabila Heri Budiyatno, UAD
koefisien gesek kinetis aluminium terhadap aluminium ? Fitting data tracker linier, R2 besar, tetapi koefisien
lebih kecil dibanding aluminium terhadap baja. gesek kinetik relatif sama, arti linieritas?
V. KESIMPULAN Joko Priyono
Dari penelitian yang telah dilakukan ini dapat diambil √ Koefisien (R2) hanya menjelaskan seberapa baik
kesimpulan bahwa penerapan metode tracking video persamaan yang dibentuk dan tidak menjelaskan
menggunakan software tracker untuk menentukan nilai koefisien gesek kinetis yang diperoleh. 
koefisien gesek kinetis telah berhasil dilakukan. Nilai
koefisien gesek kinetis tidak dipengaruhi sudut

Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVIII HFI Jateng & DIY, Yogyakarta, 26 April 2014
ISSN : 0853-0823

Anda mungkin juga menyukai