Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN

PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1

I. JUDUL : Koefisien Gesek


II. Tujuan :
1. Menentukan koefisien gesek statis antara benda dengan bidang miring
pada percobaan ini
2. Menentukan koefisien gesek dinamis antara benda dengan bidang miring
pada percobaan ini
3. mengetahui factor yang mempengaruhi besar koefisien gesek
4. membedakan antara koefisien gesek statis dan dinamis

III. Permasalahan :
1. apakah prinsip dasar yang digunakan dalam percobaan ini?
2. apakah factor-faktor yang mempengaruhi koefisien gesek suatu benda?
3. apakah keuntungan dan kerugian yang disebabkan oleh gaya gesek?
4. Dalam hal apa gaya gesek sangat diperlukan dan dalam hal apa gaya
gesek diusahakan sekecil mungkin?

IV. Dasar Teori

Gaya gesek merupakan salah satu dari jenis banyak gaya yang ada dalam kehidupan
sehari-hari. Tentu saja gaya gesek ini ada yang memberikan manfaat ada pula yang
merugikan. Gaya gesek akan muncul jika terdapat dua buah permukaan benda atau
lebih yang bersentuhan. Bagaimana pun halusnya permukaan benda akan tetap
menimbulkan gaya gesek karena ada keterbatasan dalam membuat permukaan benda
menjadi licin sempurna. Ini dikarenakan atom-atom atau molekul-molekul penyusun
benda tersebut yang terletak di permukaan benda mempunyai ukuran tertentu yang
bersifat permanent. Kekasaran permukaan benda ini biasa disebut dengan koefisien
gesekan uang biasa dilambangkan dengan tanda µ (dibaca miu). Koefisien gesekan
adalah sifat yang menyatakan kekasaran permukaan suatu benda. Sifat ini merupakan
sifat bawaan dari benda tersebut.
Semua benda yang awalnya bergerak akan berhenti karena adanya gaya gesek. Hal
tersebut karena gaya gesek yang bekerja pada benda selalu berlawanan dengan arah
kecepatan gerak benda atau arah resultan gaya yang ingin menggerakkan benda
tersebut. Jauh dekatnya benda tersebut sebelum berhenti, tergantung pada besar gaya
dorong yang diberikan pada benda dan kekasaran antara benda yang bersentuhan.
Selain bergantung pada koefisien gesekan, gaya gesek juga bergantung pada gaya
normal yang mempengaruhi benda tersebut

f=µ.N

dengan f = Gaya gesek (Newton) N = Gaya normal (Newton)


µ = koefisien gesekan

Gaya gesek dibedakan menjadi dua macam, yaitu gaya gesek statis dan gaya gesek
dinamis. Pada saat benda diam yang bekerja adalah gaya gesek statis. Sedangkan saat
benda dalam keadaan bergerak yang bekerja adalah gaya gesek dinamis (kinetis). Pada
umumnya, gaya gesek statis lebih besar dari gaya gesek kinetis. Karena saat benda
sudah bergerak , gaya dorong yang diberikan untuk mempertahankan gerakannya lebih
kecil daripada gaya dorong yang diberikan saat permulaan sebelum bergerak. Hal ini
membuktikan gaya gesek statis lebih besar daripada gaya gesek kinetis.

Jika gaya F bekerja pada benda m, gaya F yang bekerja pada benda belum dapat
menggerakkan benda. Hal ini disebabkan karena adanya gaya f yang melawan gaya F
tersebut. Jika F diperbesar maka gaya gesek f juga ikut membesar sehingga benda
masih tetap diam. Akan tetapi jika F diperbesar lagi, benda kan mulai bergerak.
Artinya, besar gaya gesek yang mempertahankan benda ada harga maksimumnya.
Gaya gesek yang dibutuhkan untuk mempertahankan benda agar tetap diam disebut
gaya gesek statis. Gaya gesek statis saat benda tepat akan bergerak disebut gaya gesek
statis maksimum. Besarnya gaya gesek statis maksimum memenuhi :

fs maks = µs . N

fs maks = gaya gesek statis maksimum (Newton)

µs = koefisien gesek statis

N = gaya normal (Newton)

Besar fs maks sangat dipengaruhi oleh koefisien gesek statis, µs . koefisien gesek statis
menyatakan kekasaran permukaan benda yang menyebabkan benda tetap diam ( tidak
dapat bergerak) . koefisien gesek statis menyatakan perbandingan antara besar gaya
gesek statis maksimum dengan besar gaya normal. Semakin kasar suatu benda semakin
besar pula gaya gesek statis maksimumnya

GAMBAR

Koefisien gesek statis

RUMUS µ = tan tetha

Telah diketahui bahwa pada benda yang bergerak bekerja gaya gesek kinetis. Dalam
keadaan demikian, gaya penarik F pada benda lebih besar daripada gaya gesek fs
maksimumnya. Besar gaya gesek kinetis memenuhi : fk = µk . N
Keterangan

Pada saat benda mulai bergerak yang bekerja dalah gaya gesek kinetis. Gaya gesek
yang bekerja menjadi menurun walaupun gaya penarik f diperbesar. Berapapun harga
F, harga gaya gesek kinetis fk selalu tetap dan selalu lebih kecil dari gaya gesek statis.

Koefisien gesek dinamis

RUMUS µk = tan tetha – a / g cos tetha

Baik µs maupun µk adalah konstanta yang tidak memiliki dimensi. Dimana keduanya
merupakan perbandingan antara besar dua buah gaya.
V. Alat dan Bahan

no Nama gambar Jumlah


1 Bidang miring 1
2 Balok kayu 1
3 Busur derajat 1
4 Meteran 1
5 stopwatch 1

VI. Cara kerja


Koefisien gesek statis
 Meletakkan balok kayu di atas bidang miring
 Mengubah sudut bidang miring dengan sudut tertentu hingga balok kayu tepat
akan bergerak
 Mengukur kemiringan sudut bidang miring tersebut saat balok kayu tepat
bergerak
 Mengulang langkah 1 – 3 dengan cara mengganti luasan balok kayu yang
menyentuh bidang miring tersebut. Pada masing-masing luasan dilakukan
percobaan 5 kali

Koefisien gesek dinamis


 Meletakkan balok kayu dengan luasan luas dengan jarak 100 cm, di atas
bidang miring.
 Mengubah kemiringan sudut bidang miring tersebut tepat saat balok kayu akan
bergerak meluncur ke dasar bidang miring
 Mengukur besar kemiringan sudut bidang miring tersebut
 Menghitung waktu yang dibutuhkan balok kayu tersebut saat menempuh jarak
100cm tersebut hingga menuju ke dasar bidang miring
 Mengulangi langkah 1-4 percobaan tersebut dengan mengganti luasan luas
menjadi luasan sempit ( masing-masing dilakukan 5 kali percobaan)

VII. DATA PENGAMATAN


1 koefisien gesekan statis
luasan luas , luasan sempit
2 koefisien gesekan dinamis

VIII. Analisa Data


1 analisa kuantitatif
luasan lebar
pelaporan
luasan kecil
2 analisa kualitatif

pada percobaan yang telah dilakukan, diperoleh hasil : koefisien gesek statis , pada :
luasan besar
luasan kecil
koefisien gesek dinamis, pada
untuk koefisien gesek statis,µs tan tetha. Jadi, koefisien gesek statis hanya
dipengaruhi oleh kemiringan sudutnya saja. Sehingga, variable seperti luas balok
kayu yang menyentuh bidang miring tidak mempunyai pengaruh terhadap koefisien
gesek statis. Atau denagn kata lain, asalkan kemiringan sudut bidang miring sama
maka besar koefisien gesek statis sama.
Sedangkan untuk koefisien gesek dinamis, µk = ….

Dengan demikian luas permukaan balok kayu pun tidak mempengaruhi besarnya
koefisien gesek dinamis. Karena µk hanya dipengaruhi oleh sudut tetha, dan a saja.

Namun, bila melihat hasil percobaan ternyata besar koefisien gesek statis pada
luasan besar maupun luasan kecil memberikan hasil yang tidak sama (terjadi
perbedaan)
Begitu juga pada koefisien gesek dinamis. Kesalahan ini dimungkinkan terjadi
karena :
 Kurang teliti dalam melakukan percobaan
 Kurang tepat dalam mengukur jarak
 Kurang tepat dalam melihat kemiringan bidang miring pada busur derajat
 Kurang tepat dalam perhitungan waktu,etc

Pada percobaan koefisien gesek ini prinsip kerjanya adalah :


Koefisien gesek statis :
Melepaskan balok pada bidang miring dengan kemiringan sudut bidang miring
tertentu sehingga balok bisa turun ke bawah. Yang pertama dilakukan dengan luasan
beasr. Selanjutnya dengan luasan kecil balok yang menyentuh bidang miring. Yang
perlu diperhatikan dalam percobaan koefisien gesek statis ini hanyalah kemiringan
sudut bidang miring tepat saat balok kayu akan bergerak ke bawah

Koefisien gesek dinamis :


Pada dasarnya hampir sama dengan percobaan koefisien gesek statis, hanya saja
pada percobaan ini jarak yang ditempuh balok kayu ditentukan (yaitu 100cm pada
percobaan ini ) dan waktu untuk menempuh jarak tersebut dihitung. Hal ini sajalah
yang membedakan prinsip kerja koefisien gesek dinamis dengan statis. Pada
koefisien gesek dinamis perhitungan s dan t dibutuhkan untuk menghitung a. karena
RUMUS , sedangkan

Sehingga perhitungan miu s tidak memerlukan variable a .

X Pembahasan

 Koefisien gesek adalah sifat yang menyatakan kekasaran permukaan suatu benda.
Semakin kasar permukaan benda yang bergesekan maka koefisien gesek akan
semakin besar pula.
 Luasan permukaan balok kayu yang menyentuh bidang miring tidak
mempengaruhi besarnya koefisien gesekan. Karena besar koefisien statis hanya
dipengaruhi oleh besarnya sudut. Dan besarnya koefisien dinamis hanya
dipengaruhi oleh besarnya sudut, yang dinyatakan dengan tetha dan percepatan
(a)
X Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat ditarik simpulan :
 Koefisien gesek statis menyatakan kekasaran permukaan benda yang
menyebabkan benda tidak dapat bergerak. Koefisien gesek statis merupakan
perbandingan antara besar gaya gesek statis maksimum dengan besarnya gaya
normal.

Sedangkan Koefisien gesek kinetis menyatakan konstanta kesebandingan antara


gaya gesek dengan gaya normal yang bekerja padabenda yang bergerak

 Besarnya koefisien gesek dipengaruhi oleh factor – factor antara lain besarnya
sudut, percepatan grafitasi, dan percepatan. Koefisien gesek statis dipengaruhi
oleh besarnya sudut, sesuai dengan rumus ……

Sedangkan besarnya Koefisien gesek dinamis dipengaruhi oleh ketiga factor tersebut
diatas. Sesuai dengan rumus :….

DAFTAR pustaka
LAMPIRAN
1 lembar fotocopy laporan sementara praktikum fisdas 1 koef gesekan

Anda mungkin juga menyukai