III. Permasalahan :
1. apakah prinsip dasar yang digunakan dalam percobaan ini?
2. apakah factor-faktor yang mempengaruhi koefisien gesek suatu benda?
3. apakah keuntungan dan kerugian yang disebabkan oleh gaya gesek?
4. Dalam hal apa gaya gesek sangat diperlukan dan dalam hal apa gaya
gesek diusahakan sekecil mungkin?
Gaya gesek merupakan salah satu dari jenis banyak gaya yang ada dalam kehidupan
sehari-hari. Tentu saja gaya gesek ini ada yang memberikan manfaat ada pula yang
merugikan. Gaya gesek akan muncul jika terdapat dua buah permukaan benda atau
lebih yang bersentuhan. Bagaimana pun halusnya permukaan benda akan tetap
menimbulkan gaya gesek karena ada keterbatasan dalam membuat permukaan benda
menjadi licin sempurna. Ini dikarenakan atom-atom atau molekul-molekul penyusun
benda tersebut yang terletak di permukaan benda mempunyai ukuran tertentu yang
bersifat permanent. Kekasaran permukaan benda ini biasa disebut dengan koefisien
gesekan uang biasa dilambangkan dengan tanda µ (dibaca miu). Koefisien gesekan
adalah sifat yang menyatakan kekasaran permukaan suatu benda. Sifat ini merupakan
sifat bawaan dari benda tersebut.
Semua benda yang awalnya bergerak akan berhenti karena adanya gaya gesek. Hal
tersebut karena gaya gesek yang bekerja pada benda selalu berlawanan dengan arah
kecepatan gerak benda atau arah resultan gaya yang ingin menggerakkan benda
tersebut. Jauh dekatnya benda tersebut sebelum berhenti, tergantung pada besar gaya
dorong yang diberikan pada benda dan kekasaran antara benda yang bersentuhan.
Selain bergantung pada koefisien gesekan, gaya gesek juga bergantung pada gaya
normal yang mempengaruhi benda tersebut
f=µ.N
Gaya gesek dibedakan menjadi dua macam, yaitu gaya gesek statis dan gaya gesek
dinamis. Pada saat benda diam yang bekerja adalah gaya gesek statis. Sedangkan saat
benda dalam keadaan bergerak yang bekerja adalah gaya gesek dinamis (kinetis). Pada
umumnya, gaya gesek statis lebih besar dari gaya gesek kinetis. Karena saat benda
sudah bergerak , gaya dorong yang diberikan untuk mempertahankan gerakannya lebih
kecil daripada gaya dorong yang diberikan saat permulaan sebelum bergerak. Hal ini
membuktikan gaya gesek statis lebih besar daripada gaya gesek kinetis.
Jika gaya F bekerja pada benda m, gaya F yang bekerja pada benda belum dapat
menggerakkan benda. Hal ini disebabkan karena adanya gaya f yang melawan gaya F
tersebut. Jika F diperbesar maka gaya gesek f juga ikut membesar sehingga benda
masih tetap diam. Akan tetapi jika F diperbesar lagi, benda kan mulai bergerak.
Artinya, besar gaya gesek yang mempertahankan benda ada harga maksimumnya.
Gaya gesek yang dibutuhkan untuk mempertahankan benda agar tetap diam disebut
gaya gesek statis. Gaya gesek statis saat benda tepat akan bergerak disebut gaya gesek
statis maksimum. Besarnya gaya gesek statis maksimum memenuhi :
fs maks = µs . N
Besar fs maks sangat dipengaruhi oleh koefisien gesek statis, µs . koefisien gesek statis
menyatakan kekasaran permukaan benda yang menyebabkan benda tetap diam ( tidak
dapat bergerak) . koefisien gesek statis menyatakan perbandingan antara besar gaya
gesek statis maksimum dengan besar gaya normal. Semakin kasar suatu benda semakin
besar pula gaya gesek statis maksimumnya
GAMBAR
Telah diketahui bahwa pada benda yang bergerak bekerja gaya gesek kinetis. Dalam
keadaan demikian, gaya penarik F pada benda lebih besar daripada gaya gesek fs
maksimumnya. Besar gaya gesek kinetis memenuhi : fk = µk . N
Keterangan
Pada saat benda mulai bergerak yang bekerja dalah gaya gesek kinetis. Gaya gesek
yang bekerja menjadi menurun walaupun gaya penarik f diperbesar. Berapapun harga
F, harga gaya gesek kinetis fk selalu tetap dan selalu lebih kecil dari gaya gesek statis.
Baik µs maupun µk adalah konstanta yang tidak memiliki dimensi. Dimana keduanya
merupakan perbandingan antara besar dua buah gaya.
V. Alat dan Bahan
pada percobaan yang telah dilakukan, diperoleh hasil : koefisien gesek statis , pada :
luasan besar
luasan kecil
koefisien gesek dinamis, pada
untuk koefisien gesek statis,µs tan tetha. Jadi, koefisien gesek statis hanya
dipengaruhi oleh kemiringan sudutnya saja. Sehingga, variable seperti luas balok
kayu yang menyentuh bidang miring tidak mempunyai pengaruh terhadap koefisien
gesek statis. Atau denagn kata lain, asalkan kemiringan sudut bidang miring sama
maka besar koefisien gesek statis sama.
Sedangkan untuk koefisien gesek dinamis, µk = ….
Dengan demikian luas permukaan balok kayu pun tidak mempengaruhi besarnya
koefisien gesek dinamis. Karena µk hanya dipengaruhi oleh sudut tetha, dan a saja.
Namun, bila melihat hasil percobaan ternyata besar koefisien gesek statis pada
luasan besar maupun luasan kecil memberikan hasil yang tidak sama (terjadi
perbedaan)
Begitu juga pada koefisien gesek dinamis. Kesalahan ini dimungkinkan terjadi
karena :
Kurang teliti dalam melakukan percobaan
Kurang tepat dalam mengukur jarak
Kurang tepat dalam melihat kemiringan bidang miring pada busur derajat
Kurang tepat dalam perhitungan waktu,etc
X Pembahasan
Koefisien gesek adalah sifat yang menyatakan kekasaran permukaan suatu benda.
Semakin kasar permukaan benda yang bergesekan maka koefisien gesek akan
semakin besar pula.
Luasan permukaan balok kayu yang menyentuh bidang miring tidak
mempengaruhi besarnya koefisien gesekan. Karena besar koefisien statis hanya
dipengaruhi oleh besarnya sudut. Dan besarnya koefisien dinamis hanya
dipengaruhi oleh besarnya sudut, yang dinyatakan dengan tetha dan percepatan
(a)
X Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat ditarik simpulan :
Koefisien gesek statis menyatakan kekasaran permukaan benda yang
menyebabkan benda tidak dapat bergerak. Koefisien gesek statis merupakan
perbandingan antara besar gaya gesek statis maksimum dengan besarnya gaya
normal.
Besarnya koefisien gesek dipengaruhi oleh factor – factor antara lain besarnya
sudut, percepatan grafitasi, dan percepatan. Koefisien gesek statis dipengaruhi
oleh besarnya sudut, sesuai dengan rumus ……
Sedangkan besarnya Koefisien gesek dinamis dipengaruhi oleh ketiga factor tersebut
diatas. Sesuai dengan rumus :….
DAFTAR pustaka
LAMPIRAN
1 lembar fotocopy laporan sementara praktikum fisdas 1 koef gesekan