Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

GAYA GESEK
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA
GAYA GESEK
I. Judul
Gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
II. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Gaya gesek adalah gaya yang timbul pada permukaan benda
yang berlawanan dengan gaya yang diberikan. Gaya gesekan adalah
suatu gaya penting yang menyumbang pada kondisi keseimbangan
benda. Gaya gesek ada dua gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
Gaya gesek statis adalah gaya yang cenderung mempertahankan
keadaan diam benda ketika sebuah gaya dikerjakan pada benda yang
diam. Sedangkan gaya gesek kinetis adalah adalah gaya yang
cenderung mempertahankan keadaan bergerak dari benda yang sedang
bergerak.
2. Rumusan Masalah
1) Menentukan adanya kecenderungan pola tertentu yang terlihat
dari percobaan?
2) Menentukan bagaimana resultan gaya pada balok yang diam,
sesaat akan bergerak, dan saat bergerak dengan kelajuan
konstan?
3) Menentukan arah gaya gesekan antara balok dengan permukaan
meja?
4) Membuat grafik hubungan antara gaya gesekan statis
maksimum dengan gaya normal dan gaya gesekan kinetis
dengan gaya normal?
5) Menentukan hubungan antara gaya gesekan dengan gaya
normalnya berdasarkan grafik?
6) Menentukan makna dari perbedaan kemiringan grafik?
7) Menghitung koefisien gesekan statis dan kinetis hasil percobaan
dengan kedua grafik?
8) Menentukan faktor apa saja yang mempengaruhi gaya gesekan?
3. Tujuan Percobaan
Menentukan gaya gesek statis dan kinetis suatu benda pada bidang
licin dan kasar.
4. Hipotesis
Gaya gesek dipengaruhi oleh permukaan, massa benda, berat,
gaya gravitasi, dan gaya yang diberikan. Sehingga, gaya gesek statis
dan koefisien statis maksimum lebih besar dari gaya dan koefisien
kinetis.
III. Landasan Teori
Meskipun gaya-gaya gesek itu rumit, suatu model sederhana
dapat digunakan untuk memecahkan masalah mendekati pemecahan
yang diperoleh melalui eksperimen. Model tersebut mengasumsikan
bahwa gesekan bergantung pada permukaan-permukaan yang
bersentuhan, tetapi tidak bergantung pada luas permukaan atau
kelajuan dari gerak relatif mereka.
Pada model tersebut, besar gaya gesek berbanding lurus dengan
besar gaya yang mendorong suatu permukaan yang bersentuhan
dengan permukaan lain. Gaya itu tegak lurus terhadap permukaan
tersebut, dan disebut gaya normal, FN

Ff,kinetis = µkFN

Dalam persamaan ini, µK adalah suatu konstanta dan disebut


koefisien gesek kinetis.
Gaya gesek statis tersebut dihubungkan dengan gaya normal
oleh persamaan berikut ini:

0≤Ff,statis≤µsFN

Dimana µS adalah koefisien gesek statis. Persamaan tersebut


menyatakan bahwa gaya gesek statis dapat berubah dari nol sampai
µSFN, dimana µSFN adalah gaya gesek statis maksimum yang harus
dibagi sebelum balok tersebut mulai bergerak.
IV. Eksperimen
1) Alat dan Bahan :
 Neraca pegas
 Katrol
 Balok berikat dengan kekasaran permukaan yang berbeda
 Kertas grafik
 Benang secukupnya
 Beban pemberat
2) Langkah Kerja:
a. Identifikasi terlebih dahulu alat yang digunakan dalam
percobaan ini.
b. Timbang berat balok dengan neraca pegas w0.
c. Pasang katrol berkait di sisi meja dan susunlah alat tersebut.
d. Pilihlah salah satu permukaan balok yang kasar bersinggungan
dengan permukaan meja.
e. Tarik neraca pegas vertikal ke atas secara perlahan sampai
balok bergerak. Catatlah gaya terbesar pada neraca pada saat
akan bergerak (F1) dan gaya konstan pada saat balok bergerak
dengan kelajuan konstan (F2).
f. Tambahkan beban W1 pada balok dengan permukaan balok
yang sama bersinggungan dengan permukaan meja. Kemudian,
tarik kembali secara perlahan hingga diperoleh F1 dan F2.
g. Ulangi percobaan yang sama dengan memberikan beban W2 dan
W3.
h. Masukkan data percobaan ke tabel 1.
i. Ulangi langkah 1 sampai dengan 8 dengan menggunakan
permukaan balok yang lebih halus yang bersinggungan dengan
permukaan meja. Masukkan data percobaan dengan permukaan
lebih halus ini pada tabel 2.
3) Hasil Pengamatan :
Tabel 1. Permukaan Kasar
Percobaan Berat Gaya F1 F2
ke…… balok norma
+ l (N)
beban
(w)
1(0,18+0,05)10 2,3 N 2,3 N 0,9 N 0,12 N
2(0,23+0,075)10 3,05 N 3,05 N 0,1 N 0,15 N
3(0,305+0,05)10 3,55 N 3,55 N 0,19 N 0,22 N
Tabel 2. Permukaan Halus
Percobaan Berat Gaya F1 F2
ke…… balok normal
+ (N)
beban
(w)
1(0,05+0,18)10 2,3 N 2,3 N 0,4 N 0,1 N
2(0,23+0,075)1 3,05 N 3,05 N 0,7 N 0,12 N
0
3(0,305+0,05)1 3,55 N 3,55 N 0,9 N 0,13 N
0

V. Pembahasan
Jawaban dari rumusan masalah
1. Menentukan adanya kecenderungan pola tertentu yang terlihat dari
percobaan?
Jawab : Gaya gesek statis yang bekerja pada benda.
2. Menentukan bagaimana resultan gaya pada balok yang diam, sesaat akan
bergerak, dan saat bergerak dengan kelajuan konstan?
Jawab : 1). Pada saat benda diam, ∑F=0, a=0
2). Pada saat benda tepat akan bergerak, ∑F=0, a=0
3). Pada saat benda bergerak, ∑F sudah ada, tetapi a=0 karena
percepatannya konstan.
3. Menentukan arah gaya gesekan antara balok dengan permukaan meja?
Jawab : Ke kiri.
4. Membuat grafik hubungan antara gaya gesekan statis maksimum dengan
gaya normal dan gaya gesekan kinetis dengan gaya normal?
Jawab : Lihat grafik di sebelah.
5. Menentukan hubungan antara gaya gesekan dengan gaya normalnya
berdasarkan grafik?
Jawab : Semakin besar gaya normal (N) maka semakin besar pula gaya yang
diberikan (F).
6. Menentukan makna dari perbedaan kemiringan grafik?
Jawab : - Fsmak berbanding lurus dengan gaya normal dan koefisien gesek.
-Fk berbanging lurus dengan gaya normal.
7. Menghitung koefisien gesekan statis dan kinetis hasil percobaan dengan
kedua grafik?
Jawab : Tabel 1. Permukaan kasar
µs µk

0,391 0,052
0, 032 0,049
0,053 0,061

Tabel 2. Permukaan halus


µs µk

0,17 0,043
0, 022 0,039
0,293 0,036

8. Menentukan faktor apa saja yang mempengaruhi gaya gesekan?


Jawab :
 Bidang permukaan
 Massa/Berat
 Koefisisen gesekan
 Gravitasi

VI. Kesimpulan

1. Dalam keadaan diam atau bergerak dengan kelajuan konstan, resultan


gaya yang bekerja adalah 0, apabila benda itu diam maka ∑F = 0.
2. Besar gaya gesekan dipengaruhi oleh kasarnya atau licinnya bidang
itu, gaya gravitasi, massa dan berat.
3. Ketika benda diberi gaya luar mulai dari keadaan diam sampai bergerak,
maka besar gaya gesekan statis maksimum lebih kecil dari gesekan
kinetis. Sehingga koefisien gesekan kinetis selalu besar dibanding dengan
koefisien gesekan statis.
4. Faktor yang mempengaruhi koefisien gesekan adalah…..
 Bidang sentuh yang berlawanan
 Gaya yang diberikan
 Kasar atau licinnya benda

VII. Tindak Lanjut dan Aplikasi dalam kehidupan

Pernahkah anda mendorong atau membayangkan jika Anda harus


mendorong mobil yang mogok di jalanan mendatar? Anda akan mendorong
mobil mulai dari keadaan diam hingga mobil dapat bergerak perlahan ke tepi
jalan. Manakah yang lebih sulit , mendorong mobil pertama kali saat mobil
belum bergerak, atau mendorong mobil ketika mobil sudah mulai bergerak?
Mengapa demikian? Tulislah penjelasan Anda di bawah ini.
Jawaban :
Kami pernah mendorong mobil yang mogok di tengah jalanan yang
mendatar, dan mendorong mobil pertama kali saat mobil belum bergerak
lebih sulit dan berat disbanding ketika mobil itu sudah bergerak. Oleh
karena, kita memerlukan gaya yang lebih besar untuk mendorong mobil
pada pertama kali atau pada saat mobil bergerak, dibandingkan pada saat
mobil sudah bergerak.

VIII. Saran

 Bagi siswa: - Siswa harus memperhatikan dengan saksama tata


tertib di lab, prosedur pelaksanaan kegiatan, dan
semua larangan-larangan atau sesuatu yang tidak
boleh dilakukan di lab.
 Bagi sekolah : - Agar sekolah lebih memperhatikan peralatan
yang ada di lab, agar di lengkapi yang kurang dan
yang rusak diganti.
IX. Daftar Pustaka

Kanginan, Marthen.2007.Fisika untuk SMA Kelas XI Semester 1.Jakarta:


Erlangga.
Nur, Mohamad.2006.Fisika Sekolah Menengah Atas X.Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai