Anda di halaman 1dari 4

Zat Nutrisi pada umumnya terbagi atas dua, makronutrien dan mikronutrien.

Makronutrien
adalah kelompok nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang besar untuk menjadi
sumber energi dalam tubuh. Makronutrien yang dibutuhkan oleh setiap tubuh individu
bergantung pada beberapa faktor, seperti usia, jenis kelamin, dan aktivitas dari individu tersebut.
Makronutrien sendiri terbagi atas tiga, yaitu karbohidrat, lemak, dan protein. (2)
1. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan salah satu zat gizi yang diperlukan oleh manusia yang
befungsi untuk menghasilkan energi bagi tubuh manusia. Karbohidrat sebagai zat gizi
merupakan nama kelompok zat-zat organik yang mempunyai struktur molekul yang
berbeda-beda, meski terdapat persamaan-persamaan dari sudut kimia dan fungsinya.
Semua karbohidrat terdiri atas unsur Carbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O).(2)
1 gram karbohidrat = 4,1 kkal. Asupan minimal karbohidrat perhari adalah 50-100
gram. Hal ini diperlukan untuk mencegah ketosis dan kehilangan protein otot.
Karbohidrat termasuk pati, serat, dan gula. Pati dan gula akan digunakan oleh tubuh
sebagai sumber energy. Sedangkan serat sangat baik bagi kesehatan tubuh individu.
Karbohidrat ada dua, karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Karbohidrat
sederhana adalah karbohidrat kecil yang ditemukan dalam makanan, seperti buah-buahan.
Sedangkan karbohidrat kompleks adalah karbohidrat yang jumlahnya lebih besar atau
kompleks yang dapat ditemukan dalam makanan, seperti pada pati. Karbohidrat
diklasifikasikan menjadi empat, yaitu: (2)
a) Monosakarida
Monosakarida adalah karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi
karbohidrat yang lebih sederhana, contohnya glukosa, fruktosa, dan galaktosa.
b) Disakarida adalah produk kondensasi dua unit monosakarida, contohnya maltosa
dan sukrosa.
c) Oligosakarida adalah produk kondensasi tiga sampai sepuluh unit monosakarida,
contohnya rafinosa, stakiosa dan verbaskosa. Sebagian besar oligosakarida tidak
dapat dicerna oleh enzim dalam tubuh manusia.
d) Polisakarida adalah produk kondensasi lebih dari sepuluh monosakarida,
contohnya pati dan dekstrin.(2)
Bila konsentrasi monosakarida cukup tinggi absorpsi secara pasif, namun jika konsentrasi
monosakarida turun, maka terjadi transport aktif. (1)
Pencernaan dan Penyerapan Karbohidrat
Pencernaan karbohidrat dicapai dengan hidrolisis untuk membebaskan
oligosakarida, kemudian monosakaridan dan disakarida. (1)
Amilase Mengatalisis Hidrolisis Pati
Hidrolisis pati dikatalisis oleh amilase liur dan pankreas, yang mengkatalisis
hidrolisis acak ikatan glikosida, menghasilkan dekstrin, kemudian campuran glukosa,
maltosa, dan isomaltosa. (1)
Terdapat Dua Mekanisme Berbeda Untuk Penyerapan Monosakarida di Usus Halus
Glukosa dan galaktosa diserap oleh proses yang dependennatrium. Keduanya
diangkut oleh protein pengangkut yang sama, dan bersaing satu sama lain untuk dapat
diserap oleh usus. Monosakarida lain diserap melalui proses difusi yang diperantarai oleh
pembawa. Karena fruktosa dan gula alkohol tidak diangkut secara aktif, kedua zat
tersebut hanya diserap sesuai dengan gradien konsentrasi, dan setelah asupan yang agak
tinggi, sebagian gula dapat tertinggal di lumen usus dan menjadi substrat begi fermentasi
bakteri.(1)
2. Lemak
1 gram lemak = 9,3 kkal. Lemak dalam makanan memiliki dua fungsi essensial,
yaitu sebagai pelarut vitamin yang larut dalam lemak dan sebagai pemasok asam lemak
esensial tak jenuh ganda tubuh, yaitu asam linoleat, asam -linolenat dan asam
arakidonat. Kandungan asam lemak esensial dalam makanan hendaknya mendekati 1%
dari masukan energi. Jadi suatu makanan dengan jumlah 2400 kkal/hari haruslah
mengandung sekurang-kurangnya 24 kkal yaitu 24/9 gram asam linoleat. Fungsi utama
asam lemak esensial adalah prekursor leukotrien, prostaglandin dan tromboksan. Asam-
asam amino dari protein makanan menyediakan sumber nitrogen bagi biosintesis
senyawa-senyawa nonprotein. Tubuh perlu 20 jenis asam amino untuk mensintesis
berbagai protein khusus. Lipid dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu :
a) Lipid sederhana (lemak netral, ester asam lemak dengan berbagai alkohol)
b) Lipid kompleks/majemuk (fosfolipid, glikolipid, lipid kompleks lain seperti
sulfolipid, aminolipid, lipoprotein)
c) Lipid turunan (asam lemak, gliserol, steroid, vitamin larut lemak) (3)
Lipid utama dalam makanan adalah triasilgliserol dan dalam jumlah yang lebih
sedikit, yaitu fosfolipid. Keduanya adalah molekul hidrofobik, dan harus dihidrolisis dan
diemulsifikasi menjadi butiran yang sangat halus (misel) sebelum dapat diserap. Vitamin
larut-lemak A,D,E,K serta berbagai lipid lain (termasuk kolesterol) diserap dalam bentuk
larut dalam misel lipid. Penyerapan vitamin larut-lemak terganggu pada diet yang
lemaknya sangat rendah. (1)
Proses absorpsi lemak : hasil pencernaan lipid diabsorpsi ke dalam membran mukosa
usus halus dengan cara difusi pasif. Makanan akan melewati kerongkongan menuju
lambung, tempat penyerapan lemak berlangsung. Disini, 10-20% lemak dari makanan
dipecah. Lemak tersebut akan memasuki usus kecil, di mana tetes-tetes lemak besar
diuraikan lebih lanjut oleh kontraksi usus (peristaltik) dan emulsifier (asam empedu dan
lesitin) menjadi tetesan lemak yang lebih kecil. Sebagian besar lemak pada makanan
berbentuk trigliserida. Trigliserida terdiri dari rangka struktur gliserol dengan tiga asam
lemak yang menempel dan menjadi bentuk molekuler seperti huruf besar E. Enzim lipase
gastrointestinal memecah trigliserida yang terdapat di tetesan lemak kecil menjadi asam
lemak bebas dan monogliserida, yang cukup kecil untuk memasuki sel-sel mukosa
dinding usus. Untuk itu, molekul-molekul ini harus dapat larut dalam air. Asam empedu
membungkus asam lemak bebas, monogliserida, vitamin yang larut dalam lemak, lesitin
dan kolesterol untuk membentuk tetesan mikroskopik larut air yang disebut misel. Misel
kemudian menuju dinding sel dinding usus, di mana asam lemak bebas dan
monogliserida melewati membran dan memasuki sel. Misel sendiri tidak melewati
membran. Setelah memasuki sel mukosa, asam lemak dan monogliserida bergabung lagi
menjadi trigliserida. Proses pencernaan selesai dan lemak dapat diedarkan melalui sistem
limfatik menuju sistem peredaran darah lalu ke seluruh tubuh untuk digunakan sebagai
energi atau disimpan di sel lemak yang disebut dengan adiposit. (3)
3. Protein
1 gram protein = 4,1 kkal. Ada sembilan asam amino esensial pada manusia yaitu
histidin, isoleusin, leusin, lisin, metionin, fenilalanin, treonin, triptofan, valin. Dua asam
amino lainnya yaitu sistein dan tirosin dapat dibentuk dari asam amino esensial metionin
dan fenilalanin. Makanan yang mengandung protein dipecah selama proses pencernaan
untuk menyediakan asam amino yang dibutuhkan untuk sintesis protein. Setiap protein
ekstra dalam makanan yang tidak diperlukan untuk sintesi protein, digunakan sebagai
energi atau disimpan sebagai lemak. (3)
Beberapa Kelompok Enzim yang Mengatalisis Pencernaan Protein
Terdapat dua kelas utama enzim pencernaan proteolitik (protease), dengan
spesifitas yang berbeda untuk asam amino yang membentuk ikatan peptida yang akan
dihidrolisis. Endopeptidase menghidrolisis ikatan peptida antara asam-asam amino
spesifik di seluruh molekul. Enzim ini bekerja pertama kali, menghasilkan sejumlah besar
fragmen yang lebih kecil, misalnya pepsin di getah lambung, tripsin, kimotripsin dan
elastase yang disekresikan ke dalam usus halus oleh pankreas. Eksopeptidase
mengatalisis hidrolisis ikatan peptida satu per satu dari ujung peptida. Karboksipeptidase
yang disekresikan di getah pankreas membebaskan asam amino dari terminal karboksil
bebas. Aminopeptidase yang disekresikan oleh sel mukosa usus, membebaskan asam
amino dari terminal amino. Dipeptidase di sel mukosa usus mengatalisis hidrolisis
dipeptida, yang bukan merupakan substrat bagi amino peptidase dan karboksipeptidase.
Protease disekresikan sebagai zimogen inaktif, tempat aktif enzim di tutupi oleh sebuah
region kecil rantai peptida yang dikeluarkan oleh hidrolisis ikatan peptida spesifik.
Pepsinogen diaktifkan menjadi pepsin oleh asam lambung dan oleh pepsin aktif
(autokatalisis). Di usus halus, tripsinogen, prekursor tripsin, diaktifkan oleh
enteropeptidase, yang disekresikan oleh sel epitel duodenum, tripsin kemudian dapat
mengaktifkan kimotripsinogen menjadi kimotripsin, proelastase menjadi elastase,
prokarboksipeptidase menjadi karboksipeptidase, dan proaminopeptidase menjadi
aminopeptidase. (1)
Absorpsi ini menggunakan mekanisme transport natrium seperti halnya pada
absorpsi glukosa. Asam amino memasuki sirkulasi darah melalui vena porta dan dibawa
ke hati sebagian digunakan oleh hati dan sebagian lagi melalui sirkulasi darah dibawa ke
sel-sel jaringan. Sebagian besar asam amino telah diabsorpsi pada saat asam amino
sampai di ujung usus halus. Beberapa jenis protein karena struktur fisika atau kimianya
tidak dapat dicerna dan dikeluarkan melalui usus halus tanpa perubahan. Protein yang
tidak dapat diabsorpsi akan masuk ke dalam usus besar. Dalam usus besar terjadi
metabolisme mikroflora colon dan produknya dikeluarkan dalam bentuk feses.
Daftar Pustaka
1. Murray, R. K., Granner, D. K., & Rodwell, V. W. Biokimia Harper (27 ed.). Jakarta:
Buku Kedokteran EGC; 2009
2. Siregar, NS. 2017. Karbohidrat. Jurnal Unimed. 13(2): 38-44
3. Kasab, Julia, Heru Wahyudi, Mutiara Shifa, Nanda Shaskia L, M. Hendi Saputra, &
Rahmat Zakky M. T-Helper Berdasarkan Sistem. Banjarmasin. 2015

Anda mungkin juga menyukai