Anda di halaman 1dari 3

Definisi Rhinosinusitis

Rhinosinusitis adalah peradangan simtomatis pada sinus paranasales dan cavum nasi. Istilah
rhinosinusitis lebih sering dipakai daripada sinusitis, oleh karena sinusitis selalu diikuti juga
dengan adanya peradangan pada mukosa cavum nasi. Rhinosinusitis dibagi menjadi dua
berdasarkan durasinya yaitu akut dan kronis. Disebut akut jika durasinya kurang dari 4 minggu,
atau disebut kronis jika durasinya berlangsung selama 12 minggu atau lebih dengan dua atau
lebih gejala dan keluhan berupa:

- Drainase yang mukopurulen (anterior, posterior, atau keduanya)

- Kongesti pada hidung

- Nyeri pada wajah karena tekanan, atau

- Menurunnya daya pembauan

Dan adanya peradangan ditandai dengan ditemukannya satu atau lebih hal-hal berikut ini:

- Mukus yang purulen atau edema di meatus nasi medius atau regio

ethmoidalis anterior

- Polip pada cavum nasi atau meatus nasi medius, dan atau

- Pemeriksaan radiologis menunjukkan adanya peradangan pada sinus

Paranasales[9]

Etiologi Rhinosinusitis

Penyebab dari rhinosinusitis yaitu

ISPA akibat virus dan infeksi sekunder oleh bakteri; berbagai macam rhinitis yaitu rhinitis alergi,
rhinitis infeksi, rhinitis vasomotor, rhinitis medikamentosa; pajanan lingkungan: polusi udara,
iritan, dan rokok; obstruksi rongga hidung (hipertrofi konka, deviasi septum, benda asing) atau
meatus medius; kelainan anatomi hidung: infundibulum lebih sempit dari normal; obstruksi
koana oleh jaringan adenoid jinak; trauma sinus, fraktur, dan adanya luka tembak; tonsilitis atau
adenoiditis; kelainan keadaan umum pasien immunocompromise, gangguan silia atau mukosilier;
berenang atau menyelam: air terhisap ke sinus; resistensi obat: amoksilin.[12]

Epidemiologi Rhinosinusitis
- Rhinosinusitis kronik memiliki angka kejadian yang cukup tinggi pada masyarakat
dengan pravelensi sekitar 10-15%[14]
- Hasil penelitian yang dilakukan the national health interview survey di Amerika Serikat
pada tahun 2012 dari 243.921 responden dewasa di dapatkan sebanyak 12,1% di
diagnosis rhinosinusitis, 7% pada orang Asia, 13,8% pada orang kulit putih, penelitian di
Kanada dengan jumlah responden 73.364 di laporkan sebanyak 4,5% terdiagnosis
rhinosinusitis kronik.[14]
- Menurut data dari Departemen Kesehatan RI pada tahun 2003, menyatakan bahwa
penyakit hidung dan sinus berada pada urutan ke 25 dari 50 penyakit utama atau sekitar
102.817 penderita rawat jalan di rumah sakit.[14]
- Data dari departemen Ilmu Kesehatan Telinga,hidung, tenggorokan bedah kepala dan
leher RS. Cipto Mangunkusumo menunjukkan angka kejadian rhinosinusitis yang tinggi,
yaitu 300 penderita dari 435 penderita rawat jalan poli rinologi yang dating selama
periode januari-agustus 2015.[14]
- Data darki RS. Hasan Sadikin 2015 terdapat 46% kasus rhinosinusitis.[14]

Klasifikasi Rhinosinusitis
1. Rhinosinusitis akut (RSA), kriterianya:[5]

●Gejala berlangsung kurang dari 12 minggu

●Episode akut berlangsung kurang dari 4 kali per tahun

●Reversibilitas mukosa: normal kembali setelah tata laksana medik adekuat

Gejala:

●Mayor: ingus purulen, post-nasal drip purulen, dan batuk

●Minor: sakit kepala, nyeri wajah, edema periobita, nyeri telinga, halitosis (bau mulut), nyeri

gigi, nyeri tenggorok, peningkatan wheezing dan demam

RSA dibagi lagi menjadi 2:

1).Rhinosinusitis viral akut (common cold), umumnya durasi gejala kurang dari 10 hari
2).Rhinosinusitis non-viral akut, perburukan gejala setalah 5 hari, atau gejala menetap

setelah 10 hari dengan durasi kurang dari 12 minggu.

2. Rhinosinusitis kronis (RSK), kriterianya:

●Gejala berlangsung selama lebih dari 12 minggu

●Episode akut berlangsung lebih dari 4 kali pertahun

●Reversibilitas mukosa: abnormal menetap kembali setelak talak medik yang adekuat

Gejala:

●Mayor: nyeri wajah, obstruksi nasal, ingus purulen, hiposmia/anosmia, dan batuk bukan

karena asma (hanya pada anak)

●Minor: nyeri kepala, demam, halitosis, fatigue, nyeri gigi, batuk (pada dewasa), gejala

otologik

3.Rhinosinusitis sub akut, kriterianya:

●gejala berlangsung 4-12 minggu

●perkembangan RSA yang tidak kunjug sembuh selama 4 minggu

●Terapi yang tidak adekuat[5]

4. RSK dengan eksaserbasi akut, kriterianya:

●gejala menetap

●gejala tiba-tiba memburuk karena infeksi yang berulang

●gejalanya akan kembali seperti semula setelah diberi pengobatan

●tidak bisa sembuh[5]

Anda mungkin juga menyukai