Anda di halaman 1dari 4

I.

Pembahasan
Gaya gesek adalah gaya sentuh yang muncul jika permukaan dua zat
padat bersentuhan secara fisik, dimana arah gaya gesekan sejajar dengan
permukaan bidang dan selalu berlawanan dengan arah gerak relatif antara
kedua benda tersebut. Ada dua jenis gaya gesekan yang bekerja pada
benda, yaitu gaya gesekan kinetis (fk) dan gaya gesekan statis (fs). Gaya
gesekan kinetis yaitu gaya gesekan yang bekerja pada benda ketika benda
sudah bergerak. Nilai gaya gesekan kinetis selalu tetap, dan gaya gesekan
statis (fs).
Gaya gesekan statis bekerja saat benda dalam keadaan diam dan
nilainya mulai dari nol sampai suatu harga maksimum. Jika gaya
tarik/dorong yang bekerja pada suatu benda lebih kecil dari gaya gesekan
statis maksimum, maka benda masih dalam keadaan diam dan gaya
gesekan yang bekerja pada benda mempunyai besar yang sama dengan
nilai gaya tarik/dorong pada benda tersebut.
Pada percobaan praktikum berjudul gaya gesek yang memiliki tujuan
untuk mempelajari gaya gesek dan menentukan koefisien gesek statik. Alat
dan bahan yang digunakan dalam percobaan kali ini yaitu bidang miring 1
unit, busur 1 buah, penyangga bidang miring 1 buah, balok kayu 3
permukaan 1 unit, neraca ohauss 2610 1 unit, meja katrol 1 unit, beban 3
set, balok kayu 2 permukaan 1 unit, dan tali secukupnya.
Adapun prosedur kerja pada percobaan bidang miring yaitu siapkan
sebuah bidang miring dengan posisi mendatar, letakkan balok kayu di atas
bidang miring, perbesar sudut menggunakan penyangga dengan perlahan-
lahan sampai saat balok akan mulai bergerak, catat nilai sudutnya, ulangi
hingga 3 kali untuk mendapatkan variasi data.
Prosedur kerja pada percobaan bidang miring yaitu atur sebuah balok
di atas meja katrol yang telah terikat dengan tali diujungnya, taruh tali
pada katrol, kaitkan beban secara bertahap dari yang teringan hingga
terberat pada ujung tali hingga balok akan mulai bergerak, catat massa
beban 2, setelah ditimbang pada neraca ohaus 2610, tambah beban pada

26
balok hingga balok tidak bergerak, catat massa beban 1 setelah ditimbang
pada neraca ohaus 2610, ulangi hingga 3 kali tanpa mengurangi beban
yang sudah ada untuk mendapatkan variasi data, dan ulangi percobaan
yang sama untuk permukaan balok yang berbeda.
Data yang didapatkan dalam percobaan koefisien gesek statik pada
bidang miring berbeda-beda setiap permukaannya. Pada permukaan kayu-
plastik didapatkan besar sudut θ yaitu 20˚, 19˚, dan 18˚. Pada permukaan
kayu-karet didapatkan besar sudut 31˚, 28˚, dan 30˚. Pada permukaan
kayu-kayu didapatkan data 16˚, 17˚, dan 19˚. Dari data besar sudut θ yang
di dapatkan dapat terlihat bahwa permukaan kayu-karet memiliki besar
sudut yang paling besar dibanding dengan 2 permukaan yang lainnya yaitu
kayu-plastik dan kayu-kayu. Dimana dibutuhkan sudut kemiringan yang
tinggi agar benda bergerak. Permukaan kayu-kayu memiliki data besar
sudut yang paling rendah, artinya agar benda bergerak dibutuhkan sudut
kemiringan yang kecil atau rendah.
Pada percobaan koefisien gesek statik sistem 2 benda didapatkan data
berat massa 1 dan 2 yang semakin meningkat setiap percobaannya. Hal ini
dikarenakan penambahan berat pada massa 2 yang mempengaruhi berat
massa 1 . Pada permukaan kayu aluminium didapatkan data M1 297.5,
519.6, dan 603.2. Data M2 yang didapatkan yaitu 70.19, 132.6, dan 148.
Sedangkan pada permukaan triplek aluminium didapatkan data M1 yaitu
309.2, 481.5, dan 554. Data M2 yang didapatkan yaitu 91.9, 110, dan 143.
Pada saat pelaksaan praktikum terdapat beberapa kesalahan yaitu pada
percobaan koefisien gesek statik sistem 2 benda. Pada saat benda belum
bergerak ditambahkan beban terus menerus yang seharusnya penambahan
beban dilakukan saat benda mulai bergerak sehingga membuat benda
berhenti. Terdapat pula kekeliruan dalam pengambilan data pertama yaitu
pada permukaan kayu aluminium dimana data yang seharusnya meningkat
malah menurun sehingga harus dilakukan pengambilan data ulang.
Gaya gesek adalah gaya yang sangat sering terjadi dalam kehidupan
kita sehari-hari. Ada banyak contoh penerapan gaya gesek dalam

27
kehidupan sehari-hari baik itu contoh gaya gesek statis maupun contoh
gaya gesek dinamis. Contoh penerapan gaya gesek statis dalam kehidupan
sehari hari antara lain saat kita mencoba untuk mendorong atau menarik
sebuah benda yang berat seperti mendorong lemari, menarik meja,
mendorong piano, dan benda berat lainnya. Berdiri di atas tanah atau lantai
juga termasuk contoh penerapan gaya gesek statis pada kehidupan sehari
hari. Contoh penerapan gaya gesek kinetis dalam kehidupan sehari-hari
antara lain saat kita menggelindingkan bola maupun melemparkan bola,
penggunaan rem pada kendaraan juga termasuk dalam penerapan gaya
gesek kinetis dalam kehidupan sehari hari seperti penggunaan rem pada
mobil, motor, kereta, dan kendaraan yang lainnya. Rem pada kendaraan
termasuk dalam contoh gaya gesek kinetis karena rem bekerja dengan cara
menghasilkan gaya gesek yang mengurangi kecepatan kendaraan. Ketika
kita mengerem, gesekan antara bantalan rem dan cakram atau drum rem
mengubah energi kinetis kendaraan menjadi energi panas melalui gesekan.
Ini mengakibatkan pengurangan kecepatan kendaraan, yang merupakan
salah satu contoh utama dari gaya gesek kinetis dalam fisika. Gaya gesek
ini bertujuan untuk mengatasi gerakan kendaraan dan membuatnya
berhenti.

28
J. Kesimpulan

Berdasarkan dari kegiatan praktikum dan hasil data serta perhitungan dari
percobaan tersebut, maka kesimpulan dari kegiatan ini adalah:
1. Semakin kasar jenis permukaan suatu benda, maka semakin besar sudut
yang dihasilkan pada bidang miring. Sebaliknya semakin halus jenis
permukaan benda maka semakin kecil sudut yang dihsilkan pada
bidang miring.
2. Semakin besar massa benda yang ditambahkan, maka gaya gesek yang
dihasilkan pada permukaan benda akan semakin kecil.

29

Anda mungkin juga menyukai