Anda di halaman 1dari 101

Rangkuman Materi Fisika Kelas XI

Diunduh dari
www.ilmusekolahan.com
Kemampuan dasar yg akan Anda
miliki setelah mempelajari bab ini
adalah sebagai berikut:
• Dapat menganalisis gerak (lurus,
melingkar, parabola) dengan
menggunakan vektor)

A. Posisi, Kecepatan, dan Percepatan


pada gerak dalam Bidang
B. Posisi, Kecepatan, dan Percepatan
pada Gerak Melingkar
C. Gerak Parabola

Posisi Partikel pada suatu Bidang

1
Menentukan Perpindahan Partikel pada
Bidang
Perpindahan didefinisikan sebagai perubahan posisi
(kedudukan) suatu partikel dalam suatu selang waktu tertentu.

Kecepatan Partikel pada suatu Bidang


a. Kecepatan Rata-rata

2
Kecepatan Sesaat sebagai Kemiringan Grafik
Komponen r terhadap t

Kecepatan Sesaat sebagai Turunan


Fungsi Posisi

Kecepatan sesaat adalah turunan


pertama dari fungsi posisi x terhadap
waktu t.

3
Kecepatan Sesaat untuk Gerak pada Bidang

Menentukan Posisi dari Fungsi Kecepatan

4
Perpindahan sebagai Luas di bawah
Grafik v-t
Bagaimanakah dengan tafsiran geometris dari integral?

Percepatan Partikel pada Bidang


a. Percepatan Rata-rata

5
Percepatan Sesaat sebagai Kemiringan
Grafik v(t)

Percepatan sesaat pada t = t1


adalah kemiringan garis singgung
dari grafik v-t pada saat t = t1.

Apakah tafsiran geometris?


Percepatan sesaat adalah turunan pertama dari fungsi
kecepatan v terhadap waktu t.

Percepatan sesaat untuk Gerak pada Bidang

dengan

6
Menentukan Kecepatan dari Grafik a-t

Kecepatan Sudut
Kecepatan sudut rata-rata (ω) didefinisikan sebagai hasil bagi
perpindahan sudut (∆ө) dengan selang waktu tempuhnya (∆t).

Kecepatan sudut sesaat (ω) didefinisikan sebagai turunan


pertama dari fungsi posisi sudut ө terhadap waktu t.

7
Menentukan Besar Kecepatan Sudut
Sesaat dari Kemiringan Grafik ө-t

Percepatan Sudut
Menentukan Besar Percepatan Sudut dari Kemiringan Grafik ω-t

ß adalah sudut antara grafik ω-t terhadap sumbu t.

8
Menentukan Kecepatan Sudut dari
Fungsi Percepatan Sudut

ω0 adalah kecepatan sudut awal (ω pada t = 0).

Gerak Melingkar Berubah Beraturan


(GMBB)
a. Percepatan Total pada GMBB

9
Kinematika Gerak Melingkar Berubah
Beraturan
Persamaan kinematika GMBB akan mirip dengan persamaan
kinematika GLBB.

Gerak Parabola

10
Bagaimana Gerak Parabola Terjadi?
Galileo menyatakan bahwa kita
dapat memandang gerak
parabola sebagai gerak lurus
beraturan pada sumbu horizontal
(sumbu X) dan gerak lurus
berubah beraturan pada sumbu
vertikal (sumbu Y) secara
terpisah.

Tiga Asumsi
1. Percepatan jatuh bebas, g, memiliki besar yang tetap.
2. Pengaruh hambatan udara atau gesekan udara diabaikan.
3. Rotasi bumi tidak memmengaruhi gerakan

Persamaan Posisi dan Kecepatan pada Gerak


Parabola Pada sumbu X
Pada sumbu X

Pada sumbu Y

11
Bagaimana dengan kecepatan benda
pada saat t?

Menentukan Tinggi Maksimum dan Jarak Terjauh


Apa syarat benda mencapai titik maksimum?
Syarat suatu benda mencapai titik tertinggi (titik H) adalah vy = 0.

12
Apa syarat benda mencapai jarak terjauh?

Sifat Simetri Grafik Parabola


Gesekan angin dalam gerak parabola diabaikan, grafik parabola dapat kita
analisis secara matematis.

13
Kemampuan dasar yang anda miliki
setelah mempelajari bab ini adalah
sebagai berikut:
• Dapat menginterpretasikan
hukum-hukum Newton tentang
gerak dan gravitasi serta
penerapannya, dan menyadari
adanya keteraturan gerak planet
dalam tata surya.

A. Dinamika Partikel dengan


Gaya Gesekan
B. Hukum Newton tentang
Gravitasi

Perumusan Gaya Gesekan


a. Apakah Gaya Gesekan itu?
• Gaya gesekan adalah suatu gaya penting yang menyumbang pada kondisi
keseimbangan benda.
• Gaya gesekan statis cenderung untuk mempertahankan keadaan gerak
dari benda yang sedang diam.
• Gaya gesekan kinetis (atau dinamis) cenderung untuk mempertahankan
keadaan gerak dari benda yang sedang bergerak.

Saat gaya dorongan Anda pada


buku sama dengan fs,maks, maka
buku dalam keadaan tepat akan
bergerak.

14
Rumus Gaya Gesekan
Besar gaya gesekan statis antara dua permukaan yang
bersentuhan dapat memiliki nilai-nilai

µs disebut koefisien gesekan statis dan N adalah besar gaya normal.


Tanda kesamaan “=“ digunakan ketika buku tepat akan bergerak.

Besar gaya gesekan kinetis yang bekerja pada suatu benda


adalah tetap

Bagaimana Menentukan Koefisien Gesekan?


Benda tepat akan
bergerak menunjukan
besar gaya gesekan statis
maksimum, fs,maks.

Ketika benda bergerak dengan kecepatan tetap, ini


menunjukan besar gaya gesekan kinetis,fk.

15
Menentukan Koefisien Gesekan Statis dan
Kinetis dengan Teknik Bidang Miring

Pemecahan Masalah Dinamika yang Lebih Rumit


a. Masalah Dua Benda Dihubungkan dengan Tali melalui
Sebuah Katrol

16
Masalah Gerak pada Bidang Miring
Bidang miring licin (gesekan diabaikan) akan mengalami
percepatan.

Percepatan meluncur
menuruni suatu bidang
miring kasar.

Masalah Dua Benda Bertumpuk pada Bidang


Horizontal

Tinjau sistem balok m1 Tinjau sistem balok m1


ΣFy = 0 ΣFy = 0

17
Masalah Dua Balok Bertumpuk di atas Lantai dan Salah
Satu di antaranya Didorong dengan Gaya Horizontal

Gaya gesekan statis f1.2 = µsN1 = µs (m1g)

Peran Gaya Gesekan pada Masalah Tikungan


Menikung pada Jalan Datar Kasar

Gaya sentripetal

18
Menikung pada Jalan Miring Kasar

Hukum Newton Tentang Gravitasi


Perumusan Hukum Gravitasi Umum Newton

19
Menentukan Tetapan Gravitasi G
Perumusan Hukum Gravitasi Umum Newton

Resultan Gaya Gravitasi pada suatu Benda

20
Medan Gravitasi

Medan gravitasi didefinisikan sebagai


ruang di sekitar suatu benda bermasa di
mana benda bermassa lainnya dalam
ruang itu akan mengalami gaya gravitasi.

Garis-garis medan gravitasi adalah garis-garis bersambungan (kontinu) yang


selalu berarah menuju ke massa sumber medan gravitasi.

Kuat Medan Gravitasi


Kuat medan gravitasi pada titik apa saja dalam ruang
didefinisikan sebagai gaya graviasi persatuan massa pada
suatu massa uji m.

21
Mengapa Berat Benda Sedikit Berbeda di
Berbagai Tempat di Permukaan bumi?
Berat benda adalah gaya gravitasi Bumi
yang bekerja pada suatu benda

w = mg
Jari-jari permukaan Bumi di kutub (r) adalah
yang terkecil, g sebanding dengan 1/r²,
maka kutub akan memiliki percepatan
gravitasi terbesar.

Bagaimana dengan Percepatan Gravitasi pada


Ketinggian tertentu di atas Permukaan Bumi?

rA = R dan rB = (R + h)

22
Perbandingan Percepatan Gravitasi Dua
Buah Planet

Untuk memperoleh nilai perbandingan percepatan gravitasi


perlu menghitung:

Resultan Percepatan Gravitasi pada


Suatu Titik

Percepatan gravitasi juga merupakan sebuah


vektor. Resultan percepatan gravitasi yang
bekerja pada suatu titik akibat medan
gravitasi yang dihasilkan oleh dua buah
benda harus dihitung secara vektor.

23
Kelajuan Benda untuk Mengorbit Planet

Orbit Geostasioner
1. Satelit akan berputar searah dengan putaran
Bumi.
2. Periode rotasi satelit sama dengan periode rotasi
Bumi.
3. Satelit akan bergerak secara langsung di atas
ekuator Bumi.
4. Pusat dari orbit geostasioner ada di pusat Bumi.

24
Hukum-hukum Kepler
Hukum Pertama Kepler
Semua pelanet bergerak pada lintasan elips mengitari matahari dengan
matahari berada di salah satu fokus elips.

Hukum Kedua Kepler


Suatu garis khayal yang
menghubungkan matahari dengan
planet menyapu luas juring yang sama
dalam selang waktu yang sama

Hukum Ketiga Gerak Planet


Perbandingan kuadrat terhadap pangkat tiga dari setengah sumbu panjang
elips adalah sama untuk semua planet.

Kesesuaian Hukum-hukum Kepler


dengan Hukum Gravitasi Newton

25
Kemampuan dasar yang anda miliki
setelah mempelajari bab ini adalah
sebagai berikut.
• Dapat menjelaskan pengaruh gaya
pada sifat elastisitas bahan dan gerak
getaran.

A. Elastisitas Bahan
B. Gerak Harmonik
Sederhana

Elastisitas Bahan
Sifat elastis adalah kemampuan suatu
benda untuk kembali ke bentuk awalnya
segera setelah gaya luar yang diberikan
kepada benda itu dihilangkan
(dibebaskan).
Benda yang tidak kembali ke bentuk
awalnya segera setelah gaya luar
dihilangkan disebut benda tak elastis.

26
Tegangan, Regangan, dan Modulus Elastis
Tegangan
Tegangan tarik σ, yang didefinisikan sebagai hasil bagi antara
gaya tarik F yang dialami kawat dengan luas penampangnya (A).

Regangan
Regangan (tarik) e didefinisikan sebagai hasil
bagi antara pertambahan panjang ∆L dengan
panjang awal L.

Grafik Tegangan terhadap Regangan

1. O sampai A berlaku hukum Hooke,dan A disebut batas


hukum Hooke.
2. B adalah batas elastis.
3. C adalah titik tekuk (yield point).
4. E adalah titik patah.

27
Modulus Elastis
Modulus elastis E suatu bahan didefinisikan sebagai
perbandingan antara tegangan dan regangan yang
dialami bahan.

Modulus elastis juga disebut modulus Young.

Hukum Hooke

Jika gaya tarik tidak melampaui batas


elastis pegas, maka pertambahan panjang
pegas berbanding lurus (sebanding) dengan
gaya tariknya.

28
Tetapan Gaya Benda Elastis

Gerak Harmonik Sederhana

Gaya pegas yang berlawanan


arah dengan simpangan
memperlambat gerak benda
hingga akhirnya berhenti sesaat
di titik terjauh kiri di mana x = -A
dan gaya pegas F = -kx = kA yang
positif.

Benda bergerak bolak-balik di sekitar titik


keseimbangannya disebut gerak harmonik sederhana.

29
Gaya Pemulih
a. Ketika simpangan x berarah ke kanan dari titik
keseimbangan (nilai x positif), maka gaya pegas
F = -kx berarah ke kiri (nilai F negatif).
b. Ketika simpangan x berarah ke kiri dari titik
keseimbangan (nilai x negatif), maka gaya
pegas F = -kx berarah ke kanan (nilai F positif).
c. Gaya yang besarnya sebanding dengan
simpangan dan selalu berlawanan arah dengan
arah simpangan (posisi) disebut dengan gaya
pemulih.

Persamaan Simpangan Gerak Harmonik


Sederhana

30
Periode Gerak Harmonik Sederhana

Hukum Hooke untuk Susunan Seri Pegas


Gaya tarik yang dialami tiap pegas sama
besar dan gaya tarik ini sama dengan
gaya tarik yang dialami pegas pengganti.

Pertambahan panjang pegas pengganti


seri ∆x, sama dengan total pertambahan
panjang tiap-tiap pegas.

31
Hukum Hooke untuk Susunan Pararel Pegas
Gaya tarik pada pegas pengganti F sama dengan total gaya tarik pada tiap
pegas (F1 dan F2).

Pertambahan panjang tiap pegas sama besar, dan pertambahan panjang ini
sama dengan pertambahan panjang pegas pengganti.

Beberapa Manfaat Pegas sebagai Produk


Perkembangan Teknologi dalam Keseharian

Sistem Suspensi
Kendaraan Bermotor Pegas pada
untuk Meredam Kejutan Setir Kemudi

32
Kemampuan dasar yang akan Anda miliki
setelah mempelajari bab ini adalah
sebagai berikut.
• Dapat membedakan konsep energi,
usaha, dan daya.
• Dapat mencari hubungan antara usaha,
perubahan energi, dan hukum kekekalan
energi mekanik dalam kehidupan sehari-
hari.

A. Usaha, Energi, dan Daya


B. Energi Potensial dan Gaya
Konservatif

Usaha
Usaha adalah jika gaya menyebabkan benda berpindah.

33
Menghitung Usaha dari Grafik F-x

W (0 ≤ x ≤ 4) = luas trapesium ABCD


W (4 ≤ x ≤ 6) = 0
W (6 ≤ x ≤ 8) = luas segitiga EFG

34
Usaha dari Berbagai Gaya
Usaha total oleh berbagai gaya yang
bekerja pada suatu benda diperoleh
dengan cara menjumlahkan secara
aljabar biasa.

Bentuk dan Sumber Energi


1.Lima bentuk utama energi adalah: energi
mekanik, energi kalor, energi kimia, energi
elektromagnetik (listrik, magnet, dan
cahaya), dan energi nuklir.
2. Sumber energi: energi Matahari, energi
fosil, energi angin, energi air, energi
gelombang, energi panas bumi, dan energi
nuklir.

35
Pengertian dan Rumus Energi Kinetik

Teorema Usaha Energi

36
Pengertian, Rumus, dan Satuan Daya

Daya didefinisikan sebagai laju usaha dilakukan


atau besar usaha per satuan waktu.

Konsep Daya dalam Keseharian

37
Usaha oleh Gaya Berat

Usaha oleh Gaya Pegas

38
Gaya Konservatif dan Tak Konservatif

1. Gaya konservatif adalah


menempuh suatu
lintasan tertutup.
2. Gaya gesekan adalah
gaya tak konservatif.

Hubungan Gaya Konservatif dan Energi Potensial

Usaha luar (Wluar) menghasilkan perubahan


energi potensial.

Wk adalah usaha oleh gaya-gaya konservatif.

39
Berbagai Rumus Energi Potensial
a. Energi Potensial Gravitasi Konstan

b. Energi Potensial Gravitasi Newton

b. Energi Potensial Gravitasi Newton

Hukum Kekekalan Energi Mekanik


Menurunkan Hukum Kekalan Energi Mekanik

Jika pada suatu sistem hanya bekerja gaya-gaya dalam yang


bersifat konservatif, energi mekanik sistem pada posisi apa
saja selalu tetap (kekal).

40
Hubungan Gaya Konservatif dengan
Hukum Kekekalan Energi Mekanik

Gaya Berat

Gaya Pegas

Aplikasi Kekekalan Energi Mekanik


dalam Keseharian
Buah Jatuh Bebas
dari Pohonnya

Lompat Galah
Energi kinetik lari pelompat disimpan
sementara dalam galah yang membengkok
sebagai potensial elastis galah.
Sesaat sebelum menyentuh tanah, semua
energi potensial gravitasi pelompat terhadap
tanah yang dimilikinya pada ketinggian
maksimum telah diubah seluruhnya menjadi
energi kinetik.

41
Analisis Gerak Pada Roller Coaster

Analisis Gerak Pada Roller Coaster

42
Analisis Gerak Pada Roller Coaster

43
Kemampuan dasar yang akan Anda miliki
setelah mempelajari bab ini adalah
sebagai berikut.
• Dapat menunjukan hubungan antara
konsep impuls dan momentum
berdasarkan pada hukum Newton
tentang gerak dan hukum kekekalan
momentum.

A. Konsep Impuls dan Momentum


B. Hukum Kekekalan Momentum
C. Jenis-jenis Tumbukan

Konsep Impuls

Impuls adalah hasil kali antara besaran vektor gaya F dengan


besaran skalar selang waktu ∆t.

44
Konsep Momentum
Momentum didefinisikan sebagai ukuran kesukaran
untuk memberhentikan suatu benda.

Momentum diperoleh dari hasil kali besaran skalar


massa dengan besaran vektor kecepatan,
momentum termasuk besaran vektor.

Menurunkan Hubungan Impuls


dan Momentum

Implus yang dikerjakan pada suatu benda sama


dengan perubahan momentum yang dialami
benda itu, yaitu beda antara momentum akhir
dengan momentum awalnya.

45
Hukum II Newton dalam
Bentuk Momentum

Gaya F yang diberikan pada suatu benda


sama dengan laju perubahan momentum
(∆p/∆t).

Aplikasi Hukum II Newton untuk


Massa Benda Berubah

46
Aplikasi Implus
dalam Keseharian dan Teknologi
Prinsip memperlama selang waktu kontak bekerjanya implus
agar gaya implusif yang dihasilkan menjadi lebih kecil.

Merumuskan
Hukum Kekekalan Momentum

47
Aplikasi Hukum Kekekalan Momentum Linear

Hukum kekekalan momentum linear tidak


hanya berlaku untuk peristiwa tumbukan
tetapi secara umum berlaku untuk masalah
interaksi antara benda-benda yang hanya
melibatkan gaya dalam, seperti pada
peristiwa ledakan, penembakan proyektil,
dan peluncuran roket.

Tumbukan Lenting Sempurna

Untuk tumbukan lenting sempurna, kecepatan relatif sesaat


sesudah tumbukan sama dengan minus kecepatan relatif
sesaat sebelum tumbukan.

48
Tumbukan Tidak Lenting Sama Sekali

Koefisien Restitusi untuk


Tumbukan Satu Dimensi
Koefisien restitusi adalah negatif perbandingan antara
kecepatan relatif sesaat sesudah tumbukan dengan kecepatan
relatif sesaat sebelum tumbukan, untuk tumbukan satu dimensi.

Tumbukan lenting sempurna

Tumbukan tidak lenting sama sekali

Tumbukan lenting sebagian koefisien restitusi adalah 0 < e < 1

49
Kemampuan dasaryang akan anda
miliki setelah mempelajari bab ini
adalah sebagai berikut.
• Dapat memformulasikan
hubungan antara konsep torsi,
momentum sudut, dan momen
inersia berdasarkan hukum II
Newton serta penerapannya
dalam masalah benda tegar.

A. Dinamika Rotasi
B. Keseimbangan Benda Tegar
C. Titik Berat

Dinamika Rotasi

Resultan gaya dapat menyebabkan gerak translasi dan rotasi


(berputar terhadap suatu poros tertentu).
Torsi, yaitu ukuran kecenderungan sebuah gaya untuk memutar
suatu benda tegar terhadap suatu titik poros tertentu.

50
Torsi dan Momen Inersia
Apakah Torsi Itu?
Lengan momen (atau lengan torsi) dari sebuah gaya F
terhadap suatu poros melalui P didefinisikan sebagai
panjang garis yang ditarik dari titik poros P sampai
memotong tegak lurus garis kerja gaya F.

Torsi
Torsi (atau momen gaya) terhadap suatu poros P didefinisikan
sebagai hasil kali besar gaya F dan lengan momennya.

Aturan Putaran Tangan Kanan


untuk Torsi
Putar keempat jari yang dirapatkan
dri arah kepala vektor gaya F
menuju ke arah poros rotasi
melalui sudut terkecil, maka arah
ibu jari menunjuk menyatakan arah
torsi.

51
Apakah Momen Inersia itu?

Momen inersia dari sebuah partikel bermassa m


didefinisikan sebagai hasil kali massa partikel m dengan
kuadrat jarak tegak lurus partikel dari titik poros (r²).

Benda tegar disusun oleh banyak partikel .

Momen Inersia Benda Tegar dengan


Massa Terdistribusi Kontinu

52
Kaitan Torsi dengan Percepatan Sudut

53
Analisis Masalah Dinamika Rotasi Benda Tegar

Pemecahan Masalah Dinamika Rotasi dengan


Hukum Kekekalan Energi
Energi Kinetik Rotasi

Energi Kinetik Benda


yang Menggelinding

54
Hukum Kekekalan Momentum Sudut
Apakah Momentum Sudut Itu ?
Analog dengan momentum linear adalah momentum sudut.

Kaitan antara Momentum Sudut dengan Torsi

55
Formulasi Hukum Kekekalan Momentum
Sudut pada Gerak Rotasi

Hukum kekekalan momentum sudut berbunyi:


jika tidak ada resultan momen gaya luar yang
bekerja pada sistem (Στ = 0), momentum sudut
sistem adalah kekal (tetap besarnya).

Keseimbangan Statis Sistem Partikel


Benda dianggap sebagai suatu titik materi. Semua
gaya yang bekerja pada benda dianggap bekerja
pada titik materi tersebut, gaya yang bekerja pada
partikel hanya menyebabkan gerak translasi.

56
Syarat Keseimbangan Statis Benda Tegar
Suatu benda tegar berada dalam
keseimbangan statis bila mula-mula
benda dalam keadaan diam dan
resultan gaya pada benda sama
dengan nol, serta torsi terhadap titik
sembarang yang dipilih sebagai poros
sama dengan nol.

Analisis Masalah Keseimbangan Benda Tegar

57
Apakah Titik Berat Itu?
Titik berat sebagai suatu titik di mana resultan
gaya gravitasi partikel-partikel terkonsentrasi
pada titik ini.

Bagaimana Menentukan Letak Titik Berat?

58
Letak Titik Berat Benda secara Kuantitatif

Mengapa Titik Berat Sering Diidentikkan


dengan Pusat Massa?

59
Jenis-jenis Keseimbangan
Keseimbangan Stabil
Keseimbangan yang dialami benda di mana sesaat setelah gangguan kecil
dihilangkan, benda akan kembali ke kedudukan keseimbangannya semula.

Keseimbangan Labil
Keseimbangan yang dialami benda di mana sesaat setelah gangguan kecil
dihilangkan, benda tidak akan kembali ke kedudukannya semula.

Keseimbangan Netral atau Indiferen


keseimbangan di mana gangguan kecil yang diberikan tidak akan
memengaruhi keseimbangan benda.

60
Penerapan Konsep Titik Berat dalam
Kehidupan Sehari-hari

61
Kemampuan dasar yang akan anda miliki
setelah mempelajari bab ini adalah
sebagai berikut.
• Dapat menganalisis hukum-hukum
yang berhubungan dengan fluida
statis dan dinamis serta
penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari.

A. Fluida Statis
B. Tegangan Permukaan Zat Cair dan
Viskositas Fluida
C. Fluida Dinamis

Fluida Statis
Fluida yang diam disebut fluida statis.
1. Tekanan
Tekanan didefinisikan sebagai gaya normal
(tegak lurus) yang bekerja pada suatu bidang
dibagi dengan luas bidang.

62
Aplikasi Tekanan dalam Keseharian

Tekanan zat cair yang hanya


disebabkan oleh beratnya sendiri
disebut tekanan hidrostatis.

Penurunan Rumus Tekanan Hidrostatis

Tekanan hidrostatis zat cair (Ph) dengan massa P pada


kedalaman h.

63
Tekanan Gauge
Tekanan gauge adalah selisih antara tekanan yang tidak
diketahui dengan tekanan atmosfer (tekanan udara luar).

Tekanan Mutlak
Pada Suatu Kedalaman Zat Cair

1. Jika disebut tekanan pada suatu


kedalaman tertentu, yang dimaksud
adalah tekanan mutlak.
2. Jika tidak diketahui dalam soal,
gunakan tekanan udara luar P0 = 1 atm
= 76 cmHg = 1,01 x 105 Pa.
Semua titik yang terletak pada bidang datar yang sama di
dalam zat cair yang sejenis memiliki tekanan (mutlak) yang
sama. Pernyataan inilah yang kita sebut sebagai hukum
pokok hidrostatika.

64
Alat Ukur Tekanan Gas

Manometer

Barometer

Hukum Pascal

Tekanan yang diberikan pada


zat cair dalam ruang tertutup
diteruskan sama besar ke
segala arah.

65
Penerapan Hukum Pascal
pada Kehidupan Sehari-hari

Hukum Archimedes

Gaya ke atas disebut sebagai


gaya apung (buoyancy).

Gaya apung = berat benda di udara – berat benda dalam zat air

Hukum Archimedes
Gaya apung yang bekerja pada suatu benda
yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya
kedalam suatu fluida sama dengan berat
fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut.

66
Penurunan Matematis Hukum Archimedes

Mengapung, Tenggelam, dan Melayang

Peristiwa mengapung Vbf < Vb


Peristiwa melayang Vbf = Vb

67
Masalah Kuantitatif Peristiwa Mengapung

Penerapan Hukum Archimedes


dalam Kehidupan Sehari-hari
1. Hidrometer

Dasar matematis prinsip kerja hidrometer:

68
2. Kapal Laut
Gaya apung sebanding dengan volum air yang dipindahkan
massa jenis rata–rata besi berongga dan udara yang
menempati rongga lebih kecil daripada massa jenis air laut.

Kapal Selam
a. Kapal selam memiliki tangki pemberat.
b. Tangki ini dapat diisi udara atau air.
c. Udara lebih ringan daripada air.
d. Berat total kapal selam akan menentukan
apakah kapal akan mengapung atau
menyelam.

69
4. Balon Udara
Balon di isi dengan gas panas
sehingga balon menggelembung
dan volumnya bertambah.
Bertambahnya volum balon berarti
bertambah pula volum udara yang
dipindahkan oleh balon.
Gaya apung bertambah besar.

Perhatian:
• Dalam cairan sebagian benda yang tercelup dalam cairan, hingga
Vbƒ belum tentu sama dengan Vb. Dalam udara, volume benda
yang tercelup selalu sama dengan volume benda (Vbƒ = Vb).
• Massa jenis gas panas lebih kecil dari pada massa jenis udara.

Tegangan Permukaan Zat Cair dan


Viskositas Fluida
Apakah Tegangan Permukaan Zat Cair Itu?

Tegangan permukaan zat cair


adalah kecenderungan
permukaan zat cair menegang
sehingga permukaannya
seperti ditutupi oleh suatu
lapisan elastis.

70
Mengapa Terjadi Tegangan Permukaan
Pada Zat Cair?

Partikel-partikel sejenis
terjadi gaya tarik menarik
yang di sebut gaya kohesi.

Formulasi Tegangan Permukaan

Tegangan permukaan (γ)


didefinisikan sebagai
perbandingan antara gaya
tegangan permukaan (F) dan
panjang permukaan (d) di
mana gaya itu bekerja.

Rumus tegangan permukaan

71
Memformulasikan Kenaikan Penurunan
Permukaan Zat Cair dalam Pipa Kapiler
Gejala Kapiler disebabkan oleh gaya kohesi dari tegangan
permukaan dan gaya adhesi antara zat cair dan tabung kaca. Prinsip
ini untuk menurunkan rumus kenaikan zat cair dalam pipa kapiler.

Manfaat gejala kapiler dalam keseharian

Penerapan Tegangan Permukaan dalam


Kehidupan Sehari-hari
1. Detergen sintetis modern didesain untuk meningkatkan
kemampuan air membasahi kotoran yang melekat pada pakaian.

2. Antiseptik yang dipakai untuk mengobati luka memiliki daya


bunuh kuman yang baik, juga memiliki tegangan permukaan
yang rendah sehingga antiseptik dapat membasahi seluruh luka.

72
Viskositas Fluida
a. Hukum Stokes untuk Fluida Kental

Besar gaya gesekan fluida

Koefisien k bergantung pada bentuk


geometris benda. Benda yang
memiliki bentuk geometris berupa
bola dengan jari-jari r.

Hukum Stokes

Kecepatan Terminal

73
Fluida Dinamis
Apa yang Dimaksud dengan Fluida Ideal?

a. Aliran fluida dapat merupakan aliran tunak (steady)


atau tak tunak (non-steady)

b. Aliran fluida dapat termampatkan (compressible)


atau tak termampatkan (incom-pressible)

c. Aliran fluida dapat merupakan aliran kental


(viscous) atau tak kental (non-vis-cous)

d. Aliran fluida dapat merupakan aliran garis arus


(streamline) atau aliran turbulen

Garis Arus
Definisi garis arus adalah aliran fluida yang mengikuti suatu garis
(lurus melengkung ) yang jelas ujung dan pangkalnya.

Garis arus
disebut juga
aliran berlapis
(aliran laminar =
laminar flow).

74
Persamaan Kontinuitas
Pengertian Debit
Debit adalah besaran yang menyatakan volum fluida yang
mengalir melalui suatu penampang tertentu dalam satuan waktu
tertentu.

Penurunan Persamaan Kontinuitas

Persamaan kontinuitas

Persamaan debit
konstan

75
Perbandingan Kecepatan Fluida dengan
Luas dan Diameter Penampang

Kelajuan aliran fluida tak termampatkan berbanding terbalik


dengan luas penampang yang dilaluinya.

Kelajuan aliran fluida tak termampatkan berbanding terbalik


dengan kuadrat jari-jari penampang atau diameter penampang.

Daya oleh Debit Fluida

Daya oleh debit fluida:

Daya listrik:

76
Asas Bernoulli:
Pada pipa mendatar (horizontal), tekanan fluida paling besar adalah
pada bagian yang kelajuan alirnya paling kecil, dan tekanan paling
kecil adalah pada bagian yang kelajuan alirnya paling besar.

Penerapan Asas Bernoulli dalam


Kehidupan Sehari-hari
1. Dua perahu bermotor berbenturan

2. Aliran air yang keluar dari keran

77
Hukum Bernoulli

Persamaan Bernoulli

Persamaan Bernoulli

Dua Kasus Persamaan Bernoulli


Kasus untuk fluida tak bergerak (fluida statis)
Untuk fluida tak bergerak , kecepatan v1 + v2 = 0

Kasus untuk fluida yang mengalir (fluida dinamis)


dalam pipa mendatar
Pipa mendatar (horizontal) tidak terdapat perbedaan ketinggian
di antara bagian-bagian fluida.

78
Teorema Torricelli

V1² sangat kecil dibandingkan dengan v2² dan


dapat diabaikan.

p1 = p0 dan p1 - p0 = 0

Teorema Torricelli

Penerapan Hukum Bernoulli


a. Tabung Venturi
Karburator
Venturimeter

79
b. Tabung Pitot

Laju aliran gas dalam


tabung pitot

c. Penyemprot Parfum

d. Gaya Angkat Sayap


Pesawat Terbang
Gaya angkat sayap

80
Kemampuan dasar yang akan anda
miliki setekah mempelajari bab ini
adalah sebagai berikut.
• Dapat mendeskripsikan sifat-sifat
gas ideal monoatomik.

A. Persamaan keadaan Gas Ideal


B. Tekanan dam Energi Kinetik menurut
Teori Kinetik Gas

Persamaan Keadaan Gas Ideal


Pengertian Mol dan Massa Molekul

Massa molekul (M) suatu zat adalah massa


dalam kilogram dari satu kilomol zat.

Massa sebuah atom atau molekul

Hubungan massa dan mol

81
Penurunan Persamaan Keadaan Gas Ideal
Jika suhu yang berada dalam bejana tertutup (tidak bocor)
dijaga tetap, tekanan gas berbanding terbalik dengan volumnya.

Hukum Boyle

Jika tekanan gas yang berada dalam bejana tertutup


(tidak bocor) diajaga tetap, volum gas sebanding
dengan suhu mutlaknya.
Hukum Charles-Gay
Lussac Persamaan Boyle-Gay Lussac

Persamaan keadaan gas ideal

Massa jenis gas, ρ

Persamaan keadaan gas ideal

Tetapan Boltzmann

82
Aplikasi Persamaan Keadaan Gas
Ideal pada Pernapasan

Tekanan dan Energi Kinetik menurut


Teori Kinetik Gas
Beberapa asumsi tentang gas ideal:
(1) Gas terdiri dari molekul-molekul yang sangat
banyak dan jarak misah antar molekul jauh
lebih besar dari pada ukurannya.
(2) Molekul-molekul memenuhi hukum gerak
Newton, tetapi secara keseluruhan mereka
bergerak lurus secara acak dengan kecepatan
tetap.
(3) Molekul-molekul mengalami tumbukan lenting sempurna satu sama lain
dan dengan dinding wadahnya.
(4) Gaya-gaya antar molekul dapat diabaikan, kecuali selama satu tumbukan
yang berlangsung sangat singkat.
(5) Gas yang dipertimbangkan adalah suatu zat tunggal, sehingga semua
molekul adalah identik.

83
Formulasi Tekanan Gas dalam Wadah Tertutup

L³ adalah volum gas V.

Tekanan gas

Energi Kinetik Rata-rata Molekul Gas

Energi kinetik rata-rata

(1)Suhu gas tidak


mengandung besaran N/V
(2)Suhu gas hanya
berhubungan dengan
gerak molekul

84
Kelajuan Efektif Gas

Hubungan Kelajuan Efektif Gas


dengan Suhu Mutlaknya

Kelajuan efektif

85
Perbandingan Kelajuan Efektif Berbagai Gas

Kelajuan efektif

Contoh:
Pada suatu suhu 20°C (T = 293 K) kelajuan efektif gas nitrogen
N2 (M = 28 kg/kmol) adalah

Menghitung Kelajuan Efektif dari


Data Tekanan

86
Teorema Ekipartisi Energi

Energi kinetik monoatomik

Untuk suatu sistem molekul-molekul gas pada suhu


mutlak T dengan tiap molekul memiliki f derajat
kebebasan, rata-rata energi kinetik per molekul Ek adalah

Derajat Kebebasan Molekul Gas Diatomik

Energi kinetik gas diatomik

Gas diatomik dapat memiliki sampai tujuh derajat kebebasan.


Gas yang memiliki lebih dari dua atom (poliatomik) memiliki derajat
kebebasan yang lebih banyak dan getarannya juga lebih kompleks.

87
Energi Dalam Gas
Energi dalam suatu gas ideal didefinisikan sebagai
jumlah energi kinetik seluruh molekul gas yang
terdapat di dalam wadah tertutup.

Untuk gas monoatomik

Untuk gas diatomik

88
Kemampuan dasaryang akan Anda
miliki setelah mempelajari bab ini
adalah sebagai berikut.
• Dapat menganalisis dan
menerapkan hukum
termodinamika.

A. Hukum Pertama Termodinamika


B. Hukum Kedua Termodinamika

Hukum Pertama Termodinamika

Sistem didefinisikan sebagai sejumlah zat dalam suatu


wadah, yang menjadi pusat perhatian kita untuk dianalisis.
Segala sesuatu diluar sistem disebut lingkungan.
Sistem dipisahkan dari lingkungan oleh suatu batas sistem.

89
Pengertian Usaha
Usaha yang dilakukan pada (atau oleh) sistem
adalah ukuran energi yang dipindahkan dari sistem
ke lingkungan atau sebaliknya.
Energi mekanik (kinetik atau potensial) sistem
adalah energi yang dimiliki sistem akibat gerak dan
koordinat kedudukannya.
Ketika melakukan usaha pada suatu sistem, energi
dipindahkan dari diri Anda ke sistem.
Usaha dikerjakan pada (atau oleh) sebuah sistem.

Pengertian Kalor
Kalor muncul jika terjadi perpindahan
energi antara sistem dan lingkungan
akibat adanya perbedaan suhu atau
perubahan wujud zat.
Istilah kalor kurang tepat; yang tepat
adalah aliran kalor.

90
Pengertian Energi Dalam
Jumlah energi kinetik dan energi potensial yang berhubungan
dengan atom-atom atau molekul-molekul zat disebut energi
dalam.

Perubahan energi dalam

Formulasi Usaha

Proses yang terjadi pada


tekanan tetap disebut
proses isobarik.

Usaha pada proses isobarik:

91
Rumus umum usaha gas

Usaha yang dilakukan oleh (atau pada) sistem (gas) sama


dengan luas daerah di bawah grafik p-V dengan batas
volum awal, Vp sampai dengan volum akhir, V2.

Proses Siklus
Usaha dalam proses siklus
Usaha yang dilakukan oleh
(atau pada) sistem gas yang
menjalani suatu proses siklus
sama dengan luas daerah
yang dimuat oleh siklus
tersebut.

92
Formulasi Kalor

Formulasi Energi Dalam

∆U untuk sistem yang berubah dari suhu awal T1 ke suhu akhir T2.

Proses Isobarik
Proses isobarik adalah proses perubahan keadaan gas
pada tekanan tetap.

Persamaan keadaan isobarik

Usaha isobarik

93
Proses Isokhorik
Proses isokholik atau isovolumik adalah proses perubahan
gas pada volum tetap.

Persamaan keadaan isokhorik

Karena volum tetap, tekanan


gas di dalam wadah naik,
usaha sama dengan nol.

Proses Isotermal
Proses isotermal adalah proses perubahan keadaan gas
pada suhu tetap.

Persamaan keadaan isotermal:

94
Usaha

Usaha isotermal:

Proses Adiabatik
Proses adiabatik adalah proses perubahan gas di mana tidak
ada aliran kalor yang masuk ke dalam sistem atau keluar
dari sistem. (Pada proses adiabatik Q = 0).

Persamaan keadaan Tahapan Laplace


adiabatik

95
Pernyataan Hukum Pertama Termodinamika
Kalor Q positif jika sistem memperoleh (menerima) kalor
dan negatif jika sistem kehilangan (memberi) kalor.

Usaha positif dilakukan oleh


sistem dan negatif jika usaha
dilakukan pada sistem.

Hukum pertama termodinamika


Energi dalam suatu sistem berubah dari nilai awal U1 ke nilai
akhir U2 sehubung dengan kalor Q dan usaha W:

Hukum Pertama pada Berbagai Proses


Termodinamika Gas
Proses isotermal:

Proses isotermal:

Proses isotermal:

96
Pengertian Kapasitas Kalor

Definisi kapasitas kalor

Kapasitas kalor pada


tekanan tetap

Kapasitas kalor pada


volum tetap

Kapasitas kalor pada


volum tetap

Nilai Kapasitas Kalor dan Tetapan Laplace


Tetapan Laplace (notasi γ) didefinisikan sebagai nilai
perbandingan antara kapasitas kalor pada tekanan
tetap dengan kapasitas kalor pada volum tetap.

97
Mesin Kalor
Kalor yang digunakan mesin adalah:

Efisiensi termal sebuah mesin kalor


adalah nilai perbandingan antara
usaha yang dilakukan dan kalor
yang diserap dari sumber suhu
tinggi selama satu siklus.
Definisi efisiensi mesin kalor

Hukum Kedua Termodinamika


Formulasi Kelvin-Planck
Tidak mungkin untuk membuat sebuah mesin kalor yang bekerja
dalam suatu siklus yang semata-mata mengubah energi panas
yang diperoleh dari suatu sumber pada suhu tertentu seluruhnya
menjadi usaha mekanik.

Formulasi Clasius
Tidak mungkin untuk membuat sebuah mesin kalor yang bekerja
dalam suatu siklus yang semata-mata memindahkan energi panas
dari suatu benda dingin ke benda panas.

98
Nicolas Leonard Sadi Carnot

Siklus Carnot

99
Proses Kerja Mesin Carnot

Efisiensi mesin carnot

Mesin Pendingin
Q1 = Q2 + W Definisi koefisien performansi

Koefisien performansi mesin


pendingin Carnot

100

Anda mungkin juga menyukai