Diunduh dari
www.ilmusekolahan.com
Kemampuan dasar yg akan Anda
miliki setelah mempelajari bab ini
adalah sebagai berikut:
• Dapat menganalisis gerak (lurus,
melingkar, parabola) dengan
menggunakan vektor)
1
Menentukan Perpindahan Partikel pada
Bidang
Perpindahan didefinisikan sebagai perubahan posisi
(kedudukan) suatu partikel dalam suatu selang waktu tertentu.
2
Kecepatan Sesaat sebagai Kemiringan Grafik
Komponen r terhadap t
3
Kecepatan Sesaat untuk Gerak pada Bidang
4
Perpindahan sebagai Luas di bawah
Grafik v-t
Bagaimanakah dengan tafsiran geometris dari integral?
5
Percepatan Sesaat sebagai Kemiringan
Grafik v(t)
dengan
6
Menentukan Kecepatan dari Grafik a-t
Kecepatan Sudut
Kecepatan sudut rata-rata (ω) didefinisikan sebagai hasil bagi
perpindahan sudut (∆ө) dengan selang waktu tempuhnya (∆t).
7
Menentukan Besar Kecepatan Sudut
Sesaat dari Kemiringan Grafik ө-t
Percepatan Sudut
Menentukan Besar Percepatan Sudut dari Kemiringan Grafik ω-t
8
Menentukan Kecepatan Sudut dari
Fungsi Percepatan Sudut
9
Kinematika Gerak Melingkar Berubah
Beraturan
Persamaan kinematika GMBB akan mirip dengan persamaan
kinematika GLBB.
Gerak Parabola
10
Bagaimana Gerak Parabola Terjadi?
Galileo menyatakan bahwa kita
dapat memandang gerak
parabola sebagai gerak lurus
beraturan pada sumbu horizontal
(sumbu X) dan gerak lurus
berubah beraturan pada sumbu
vertikal (sumbu Y) secara
terpisah.
Tiga Asumsi
1. Percepatan jatuh bebas, g, memiliki besar yang tetap.
2. Pengaruh hambatan udara atau gesekan udara diabaikan.
3. Rotasi bumi tidak memmengaruhi gerakan
Pada sumbu Y
11
Bagaimana dengan kecepatan benda
pada saat t?
12
Apa syarat benda mencapai jarak terjauh?
13
Kemampuan dasar yang anda miliki
setelah mempelajari bab ini adalah
sebagai berikut:
• Dapat menginterpretasikan
hukum-hukum Newton tentang
gerak dan gravitasi serta
penerapannya, dan menyadari
adanya keteraturan gerak planet
dalam tata surya.
14
Rumus Gaya Gesekan
Besar gaya gesekan statis antara dua permukaan yang
bersentuhan dapat memiliki nilai-nilai
15
Menentukan Koefisien Gesekan Statis dan
Kinetis dengan Teknik Bidang Miring
16
Masalah Gerak pada Bidang Miring
Bidang miring licin (gesekan diabaikan) akan mengalami
percepatan.
Percepatan meluncur
menuruni suatu bidang
miring kasar.
17
Masalah Dua Balok Bertumpuk di atas Lantai dan Salah
Satu di antaranya Didorong dengan Gaya Horizontal
Gaya sentripetal
18
Menikung pada Jalan Miring Kasar
19
Menentukan Tetapan Gravitasi G
Perumusan Hukum Gravitasi Umum Newton
20
Medan Gravitasi
21
Mengapa Berat Benda Sedikit Berbeda di
Berbagai Tempat di Permukaan bumi?
Berat benda adalah gaya gravitasi Bumi
yang bekerja pada suatu benda
w = mg
Jari-jari permukaan Bumi di kutub (r) adalah
yang terkecil, g sebanding dengan 1/r²,
maka kutub akan memiliki percepatan
gravitasi terbesar.
rA = R dan rB = (R + h)
22
Perbandingan Percepatan Gravitasi Dua
Buah Planet
23
Kelajuan Benda untuk Mengorbit Planet
Orbit Geostasioner
1. Satelit akan berputar searah dengan putaran
Bumi.
2. Periode rotasi satelit sama dengan periode rotasi
Bumi.
3. Satelit akan bergerak secara langsung di atas
ekuator Bumi.
4. Pusat dari orbit geostasioner ada di pusat Bumi.
24
Hukum-hukum Kepler
Hukum Pertama Kepler
Semua pelanet bergerak pada lintasan elips mengitari matahari dengan
matahari berada di salah satu fokus elips.
25
Kemampuan dasar yang anda miliki
setelah mempelajari bab ini adalah
sebagai berikut.
• Dapat menjelaskan pengaruh gaya
pada sifat elastisitas bahan dan gerak
getaran.
A. Elastisitas Bahan
B. Gerak Harmonik
Sederhana
Elastisitas Bahan
Sifat elastis adalah kemampuan suatu
benda untuk kembali ke bentuk awalnya
segera setelah gaya luar yang diberikan
kepada benda itu dihilangkan
(dibebaskan).
Benda yang tidak kembali ke bentuk
awalnya segera setelah gaya luar
dihilangkan disebut benda tak elastis.
26
Tegangan, Regangan, dan Modulus Elastis
Tegangan
Tegangan tarik σ, yang didefinisikan sebagai hasil bagi antara
gaya tarik F yang dialami kawat dengan luas penampangnya (A).
Regangan
Regangan (tarik) e didefinisikan sebagai hasil
bagi antara pertambahan panjang ∆L dengan
panjang awal L.
27
Modulus Elastis
Modulus elastis E suatu bahan didefinisikan sebagai
perbandingan antara tegangan dan regangan yang
dialami bahan.
Hukum Hooke
28
Tetapan Gaya Benda Elastis
29
Gaya Pemulih
a. Ketika simpangan x berarah ke kanan dari titik
keseimbangan (nilai x positif), maka gaya pegas
F = -kx berarah ke kiri (nilai F negatif).
b. Ketika simpangan x berarah ke kiri dari titik
keseimbangan (nilai x negatif), maka gaya
pegas F = -kx berarah ke kanan (nilai F positif).
c. Gaya yang besarnya sebanding dengan
simpangan dan selalu berlawanan arah dengan
arah simpangan (posisi) disebut dengan gaya
pemulih.
30
Periode Gerak Harmonik Sederhana
31
Hukum Hooke untuk Susunan Pararel Pegas
Gaya tarik pada pegas pengganti F sama dengan total gaya tarik pada tiap
pegas (F1 dan F2).
Pertambahan panjang tiap pegas sama besar, dan pertambahan panjang ini
sama dengan pertambahan panjang pegas pengganti.
Sistem Suspensi
Kendaraan Bermotor Pegas pada
untuk Meredam Kejutan Setir Kemudi
32
Kemampuan dasar yang akan Anda miliki
setelah mempelajari bab ini adalah
sebagai berikut.
• Dapat membedakan konsep energi,
usaha, dan daya.
• Dapat mencari hubungan antara usaha,
perubahan energi, dan hukum kekekalan
energi mekanik dalam kehidupan sehari-
hari.
Usaha
Usaha adalah jika gaya menyebabkan benda berpindah.
33
Menghitung Usaha dari Grafik F-x
34
Usaha dari Berbagai Gaya
Usaha total oleh berbagai gaya yang
bekerja pada suatu benda diperoleh
dengan cara menjumlahkan secara
aljabar biasa.
35
Pengertian dan Rumus Energi Kinetik
36
Pengertian, Rumus, dan Satuan Daya
37
Usaha oleh Gaya Berat
38
Gaya Konservatif dan Tak Konservatif
39
Berbagai Rumus Energi Potensial
a. Energi Potensial Gravitasi Konstan
40
Hubungan Gaya Konservatif dengan
Hukum Kekekalan Energi Mekanik
Gaya Berat
Gaya Pegas
Lompat Galah
Energi kinetik lari pelompat disimpan
sementara dalam galah yang membengkok
sebagai potensial elastis galah.
Sesaat sebelum menyentuh tanah, semua
energi potensial gravitasi pelompat terhadap
tanah yang dimilikinya pada ketinggian
maksimum telah diubah seluruhnya menjadi
energi kinetik.
41
Analisis Gerak Pada Roller Coaster
42
Analisis Gerak Pada Roller Coaster
43
Kemampuan dasar yang akan Anda miliki
setelah mempelajari bab ini adalah
sebagai berikut.
• Dapat menunjukan hubungan antara
konsep impuls dan momentum
berdasarkan pada hukum Newton
tentang gerak dan hukum kekekalan
momentum.
Konsep Impuls
44
Konsep Momentum
Momentum didefinisikan sebagai ukuran kesukaran
untuk memberhentikan suatu benda.
45
Hukum II Newton dalam
Bentuk Momentum
46
Aplikasi Implus
dalam Keseharian dan Teknologi
Prinsip memperlama selang waktu kontak bekerjanya implus
agar gaya implusif yang dihasilkan menjadi lebih kecil.
Merumuskan
Hukum Kekekalan Momentum
47
Aplikasi Hukum Kekekalan Momentum Linear
48
Tumbukan Tidak Lenting Sama Sekali
49
Kemampuan dasaryang akan anda
miliki setelah mempelajari bab ini
adalah sebagai berikut.
• Dapat memformulasikan
hubungan antara konsep torsi,
momentum sudut, dan momen
inersia berdasarkan hukum II
Newton serta penerapannya
dalam masalah benda tegar.
A. Dinamika Rotasi
B. Keseimbangan Benda Tegar
C. Titik Berat
Dinamika Rotasi
50
Torsi dan Momen Inersia
Apakah Torsi Itu?
Lengan momen (atau lengan torsi) dari sebuah gaya F
terhadap suatu poros melalui P didefinisikan sebagai
panjang garis yang ditarik dari titik poros P sampai
memotong tegak lurus garis kerja gaya F.
Torsi
Torsi (atau momen gaya) terhadap suatu poros P didefinisikan
sebagai hasil kali besar gaya F dan lengan momennya.
51
Apakah Momen Inersia itu?
52
Kaitan Torsi dengan Percepatan Sudut
53
Analisis Masalah Dinamika Rotasi Benda Tegar
54
Hukum Kekekalan Momentum Sudut
Apakah Momentum Sudut Itu ?
Analog dengan momentum linear adalah momentum sudut.
55
Formulasi Hukum Kekekalan Momentum
Sudut pada Gerak Rotasi
56
Syarat Keseimbangan Statis Benda Tegar
Suatu benda tegar berada dalam
keseimbangan statis bila mula-mula
benda dalam keadaan diam dan
resultan gaya pada benda sama
dengan nol, serta torsi terhadap titik
sembarang yang dipilih sebagai poros
sama dengan nol.
57
Apakah Titik Berat Itu?
Titik berat sebagai suatu titik di mana resultan
gaya gravitasi partikel-partikel terkonsentrasi
pada titik ini.
58
Letak Titik Berat Benda secara Kuantitatif
59
Jenis-jenis Keseimbangan
Keseimbangan Stabil
Keseimbangan yang dialami benda di mana sesaat setelah gangguan kecil
dihilangkan, benda akan kembali ke kedudukan keseimbangannya semula.
Keseimbangan Labil
Keseimbangan yang dialami benda di mana sesaat setelah gangguan kecil
dihilangkan, benda tidak akan kembali ke kedudukannya semula.
60
Penerapan Konsep Titik Berat dalam
Kehidupan Sehari-hari
61
Kemampuan dasar yang akan anda miliki
setelah mempelajari bab ini adalah
sebagai berikut.
• Dapat menganalisis hukum-hukum
yang berhubungan dengan fluida
statis dan dinamis serta
penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari.
A. Fluida Statis
B. Tegangan Permukaan Zat Cair dan
Viskositas Fluida
C. Fluida Dinamis
Fluida Statis
Fluida yang diam disebut fluida statis.
1. Tekanan
Tekanan didefinisikan sebagai gaya normal
(tegak lurus) yang bekerja pada suatu bidang
dibagi dengan luas bidang.
62
Aplikasi Tekanan dalam Keseharian
63
Tekanan Gauge
Tekanan gauge adalah selisih antara tekanan yang tidak
diketahui dengan tekanan atmosfer (tekanan udara luar).
Tekanan Mutlak
Pada Suatu Kedalaman Zat Cair
64
Alat Ukur Tekanan Gas
Manometer
Barometer
Hukum Pascal
65
Penerapan Hukum Pascal
pada Kehidupan Sehari-hari
Hukum Archimedes
Gaya apung = berat benda di udara – berat benda dalam zat air
Hukum Archimedes
Gaya apung yang bekerja pada suatu benda
yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya
kedalam suatu fluida sama dengan berat
fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut.
66
Penurunan Matematis Hukum Archimedes
67
Masalah Kuantitatif Peristiwa Mengapung
68
2. Kapal Laut
Gaya apung sebanding dengan volum air yang dipindahkan
massa jenis rata–rata besi berongga dan udara yang
menempati rongga lebih kecil daripada massa jenis air laut.
Kapal Selam
a. Kapal selam memiliki tangki pemberat.
b. Tangki ini dapat diisi udara atau air.
c. Udara lebih ringan daripada air.
d. Berat total kapal selam akan menentukan
apakah kapal akan mengapung atau
menyelam.
69
4. Balon Udara
Balon di isi dengan gas panas
sehingga balon menggelembung
dan volumnya bertambah.
Bertambahnya volum balon berarti
bertambah pula volum udara yang
dipindahkan oleh balon.
Gaya apung bertambah besar.
Perhatian:
• Dalam cairan sebagian benda yang tercelup dalam cairan, hingga
Vbƒ belum tentu sama dengan Vb. Dalam udara, volume benda
yang tercelup selalu sama dengan volume benda (Vbƒ = Vb).
• Massa jenis gas panas lebih kecil dari pada massa jenis udara.
70
Mengapa Terjadi Tegangan Permukaan
Pada Zat Cair?
Partikel-partikel sejenis
terjadi gaya tarik menarik
yang di sebut gaya kohesi.
71
Memformulasikan Kenaikan Penurunan
Permukaan Zat Cair dalam Pipa Kapiler
Gejala Kapiler disebabkan oleh gaya kohesi dari tegangan
permukaan dan gaya adhesi antara zat cair dan tabung kaca. Prinsip
ini untuk menurunkan rumus kenaikan zat cair dalam pipa kapiler.
72
Viskositas Fluida
a. Hukum Stokes untuk Fluida Kental
Hukum Stokes
Kecepatan Terminal
73
Fluida Dinamis
Apa yang Dimaksud dengan Fluida Ideal?
Garis Arus
Definisi garis arus adalah aliran fluida yang mengikuti suatu garis
(lurus melengkung ) yang jelas ujung dan pangkalnya.
Garis arus
disebut juga
aliran berlapis
(aliran laminar =
laminar flow).
74
Persamaan Kontinuitas
Pengertian Debit
Debit adalah besaran yang menyatakan volum fluida yang
mengalir melalui suatu penampang tertentu dalam satuan waktu
tertentu.
Persamaan kontinuitas
Persamaan debit
konstan
75
Perbandingan Kecepatan Fluida dengan
Luas dan Diameter Penampang
Daya listrik:
76
Asas Bernoulli:
Pada pipa mendatar (horizontal), tekanan fluida paling besar adalah
pada bagian yang kelajuan alirnya paling kecil, dan tekanan paling
kecil adalah pada bagian yang kelajuan alirnya paling besar.
77
Hukum Bernoulli
Persamaan Bernoulli
Persamaan Bernoulli
78
Teorema Torricelli
p1 = p0 dan p1 - p0 = 0
Teorema Torricelli
79
b. Tabung Pitot
c. Penyemprot Parfum
80
Kemampuan dasar yang akan anda
miliki setekah mempelajari bab ini
adalah sebagai berikut.
• Dapat mendeskripsikan sifat-sifat
gas ideal monoatomik.
81
Penurunan Persamaan Keadaan Gas Ideal
Jika suhu yang berada dalam bejana tertutup (tidak bocor)
dijaga tetap, tekanan gas berbanding terbalik dengan volumnya.
Hukum Boyle
Tetapan Boltzmann
82
Aplikasi Persamaan Keadaan Gas
Ideal pada Pernapasan
83
Formulasi Tekanan Gas dalam Wadah Tertutup
Tekanan gas
84
Kelajuan Efektif Gas
Kelajuan efektif
85
Perbandingan Kelajuan Efektif Berbagai Gas
Kelajuan efektif
Contoh:
Pada suatu suhu 20°C (T = 293 K) kelajuan efektif gas nitrogen
N2 (M = 28 kg/kmol) adalah
86
Teorema Ekipartisi Energi
87
Energi Dalam Gas
Energi dalam suatu gas ideal didefinisikan sebagai
jumlah energi kinetik seluruh molekul gas yang
terdapat di dalam wadah tertutup.
88
Kemampuan dasaryang akan Anda
miliki setelah mempelajari bab ini
adalah sebagai berikut.
• Dapat menganalisis dan
menerapkan hukum
termodinamika.
89
Pengertian Usaha
Usaha yang dilakukan pada (atau oleh) sistem
adalah ukuran energi yang dipindahkan dari sistem
ke lingkungan atau sebaliknya.
Energi mekanik (kinetik atau potensial) sistem
adalah energi yang dimiliki sistem akibat gerak dan
koordinat kedudukannya.
Ketika melakukan usaha pada suatu sistem, energi
dipindahkan dari diri Anda ke sistem.
Usaha dikerjakan pada (atau oleh) sebuah sistem.
Pengertian Kalor
Kalor muncul jika terjadi perpindahan
energi antara sistem dan lingkungan
akibat adanya perbedaan suhu atau
perubahan wujud zat.
Istilah kalor kurang tepat; yang tepat
adalah aliran kalor.
90
Pengertian Energi Dalam
Jumlah energi kinetik dan energi potensial yang berhubungan
dengan atom-atom atau molekul-molekul zat disebut energi
dalam.
Formulasi Usaha
91
Rumus umum usaha gas
Proses Siklus
Usaha dalam proses siklus
Usaha yang dilakukan oleh
(atau pada) sistem gas yang
menjalani suatu proses siklus
sama dengan luas daerah
yang dimuat oleh siklus
tersebut.
92
Formulasi Kalor
∆U untuk sistem yang berubah dari suhu awal T1 ke suhu akhir T2.
Proses Isobarik
Proses isobarik adalah proses perubahan keadaan gas
pada tekanan tetap.
Usaha isobarik
93
Proses Isokhorik
Proses isokholik atau isovolumik adalah proses perubahan
gas pada volum tetap.
Proses Isotermal
Proses isotermal adalah proses perubahan keadaan gas
pada suhu tetap.
94
Usaha
Usaha isotermal:
Proses Adiabatik
Proses adiabatik adalah proses perubahan gas di mana tidak
ada aliran kalor yang masuk ke dalam sistem atau keluar
dari sistem. (Pada proses adiabatik Q = 0).
95
Pernyataan Hukum Pertama Termodinamika
Kalor Q positif jika sistem memperoleh (menerima) kalor
dan negatif jika sistem kehilangan (memberi) kalor.
Proses isotermal:
Proses isotermal:
96
Pengertian Kapasitas Kalor
97
Mesin Kalor
Kalor yang digunakan mesin adalah:
Formulasi Clasius
Tidak mungkin untuk membuat sebuah mesin kalor yang bekerja
dalam suatu siklus yang semata-mata memindahkan energi panas
dari suatu benda dingin ke benda panas.
98
Nicolas Leonard Sadi Carnot
Siklus Carnot
99
Proses Kerja Mesin Carnot
Mesin Pendingin
Q1 = Q2 + W Definisi koefisien performansi
100