Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH BAHASA JAWA

KELAS XII TBSM 2

Nama Anggota Kelompok :


1. Diki Bayu Aji
2. Dimas Aji Saputro
3. Dino Cahyo Putro Pangestu
4. Edi Supriono
5. Erma Sulistiyani
6. Erwin Sadewa
7. Fahra Nabila Amanda Putri
8. Fajar Julianto
9. Fandi Achmad Rifqi

SMK NEGERI 1 BENDO MAGETAN


TAHUN PELAJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Allah swt atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga makalah
dengan judul “ALAT UKUR" dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini
merupakan salah satu bentuk tugas dari guru mata pelajaran produktif.

Dalam penyusunan makalah ini penyusun menggunakan berbagai cara sehingga menghasilkan
output berupa makalah ini. Hal pertama yang dilakukan adalah mengumpulkan materi dari
berbagai sumber (buku, internet, dan lain-lain) yang berhubungan dengan tema. Kemudian
menyusun materi yang sudah terkumpul.

Dalam penyusunan makalah ini, penyusun mendapatkan bimbingan dan dukungan dari
berbagai pihak. Penyusun mengucapkan terima kasih dan memberikan penghargaan setinggi-
tingginya kepada:
1. Guru yang telah membimbing kami dalam penyusunan makalah ini.
2. Ayah dan ibu tercinta yang memberikan bantuan dan dorongan baik secara moral maupun
spiritual.
3. Teman-teman yang dengan penuh rasa kebersamaan memberikan masukan dan sarandalam
penyusunan makalah ini.
4. Dan semua pihak yang telah membantu, baik secara langsung maupun secara tidaklangsung
yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Semoga Allah swt. memberikan pahala atas bantuan yang diberikan.

Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih belum sempurna.Untuk itu,
kritik dan saran demi perbaikan makalah ini sangat diharapkan, dan semoga makalah ini
bermanfaat khususnya bagi tim penulis dan pembaca serta perkembangan ilmu pendidikan
pada umumnya.

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.....................................................................................................
KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.......................................................................................................iii
1.2. Rumusan Masalah.................................................................................................iii
1.3. Tujuan Penulisan...................................................................................................iii
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Definisi Pengukuran...............................................................................................1
2.2. Struktur atau Bagian Mikrometer dan Jangka Sorong ......................................1
2.3. Fungsi Mikrometer dan Jangka Sorong...............................................................2
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan.............................................................................................................3
3.2. Saran....................................................................................................................... 3
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diperoleh rumusan masalah sebagai berikut :
1.2.1 Apa definisi pengukuran?
1.2.2 Bagaimana struktur atau bagian mikrometer dan jangka sorong?
1.2.3 Apa saja fungsi mikrometer dan jangka sorong?

1.3. Tujuan Penulisan


Berdasarkan rumusan masalah diperoleh tujuan sebagai berikut :
1.3.1 Untuk mengetahui definisi pengukuran?
1.3.2 Untuk mengetahui struktur atau bagian mikrometer dan jangka sorong?
1.3.3 Untuk mengetahui fungsi mikrometer dan jangka sorong?

iii
BAB II PEMBAHASAN

2.1. Definisi Pengukuran


Pengukuran dapat diartikan sebagai proses memasangkan fakta – fakta suatu obyek dengan
satuan – satuan ukuran tertentu (Djaali & Muljono, 2007 : 3).

2.2. Struktur atau Bagian Mikrometer dan Jangka Sorong


Mikrometer adalah alat ukur langsung untuk mengukur benda dengan satuan ukur yang
memiliki ketelitian 0.01 mm. Mikrometer memiliki 3 jenis umum pengelompokan yang
didasarkan pada aplikasi berikut :
1. Mikrometer luar, yang digunakan untuk ukuran memasang kawat, lapisanlapisan, blok-blok
dan batang-batang.

Gambar 2.1. Mikrometer Luar


2. Mikrometer dalam, yang digunakan untuk mengukur garis tengah dari lubang suatu benda.

Gambar 2.2. Mikrometer Dalam


3. Mikrometer kedalaman, yang digunakan untuk mengukur kerendahan dari langkah-langkah
dan slot-slot.

Gambar 2.3. Mikrometer Kedalaman


Mikrometer memiliki ketelitian sepuluh kali lebih teliti daripada jangka sorong. Ketelitiannya
sampai 0,01 mm. Mikrometer terdiri dari: (1) Poros tetap (anvil); (2) Poros geser / putar
(spindle); (3) Skala utama (sleeve); (4) Skala nonius (thimble); (5) Pemutar (ratchet knob); (6)
Pengunci (lock).
Gambar 2.4. Bagian – Bagian Mikrometer

Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai sepersepuluh, seperdua
puluh, seperlima puluh, dan seperseratus milimeter.
Terdiri dari dua bagian, bagian diam dan bagian bergerak. Jangka sorong juga terdiri dari dua
bagian, yaitu skala utama yang terdapat pada bagian diam (rahang diam) dan skala nonius
(vernier) yang terdapat pada bagian bergerak (rahang geser).

Gambar 2.5. Bagian – Bagian Jangka Sorong


Keterangan :
1. Rahang Luar Digunakan untuk mengukur bagian luar dari suatu benda. Terdiri atas rahang
tetap dan rahang geser.
2. Rahang Dalam Digunakan untuk mengukur bagian dalam dari suatu benda. Terdiri atas
rahang tetap dan rahang geser.
3. Dept Bar Digunakan untuk mengukur kedalaman suatu benda.
4. Step Digunakan untuk mengukur ketingguan suatu benda.
5. Skala Utama Dalam cm : pada skala utama, angka 0-17 menunjukkan skala dalam sentimeter,
sedangkan garis – garis yang lebih pendeknya dalam millimeter. Sepuluh skala utama emiliki
panjang 1 cm sehingga dua skala utama yang berdekatan berukuran 0,1 cm atau sama dengan 1
mm. Dalam inchi : pada skala utama, angka 0-6 menunjukkan skala dalam inchi sedangkan
garis-garis yang lebih pendeknya dalam fraksi.
6. Skala Nonius Dalam mm : jangka sorong pada Gambar 2.5, untuk setiap garis skala
menunjukkan mm. Tetapi ada juga yang memiliki skala mm, dll. Sepuluh skala nonius memiliki
panjang 9 mm, sehingga jarak dua skala nonius yang saling berdekatan adalah 0,9 mm. dengan
demikian, perbedaan satu skala utama dan satu skala nonius adalah 1 mm – 0,9 mm = 0,1 mm
atau 0,01 cm. dengan melihat skala terkecil dari jangka sorong ini, maka ketelitian dari jangka
sorong adalah setengah dari skala terkecil jangka sorong tersebut, yaitu atau 0,0005 cm. Dalam
inchi : menunjukkan skala pengukuran fraksi dari inchi.
7. Pengunci Digunakan untuk menahan bagian – bagian yang bergerak ketika pengukuran
seperti rahang atau dept bar.

2.3. Fungsi Mikrometer dan Jangka Sorong


Fungsi mikrometer :
1. Mengukur ketebalan benda yang tipis misalnya uang koin logam, bahkan untuk mikrometer
yang sangat teliti bisa digunakan untuk mengukur tebal kertas. ketelitian mikrometer skrup
yaitu antara 0,01 mm atau 0,05 mm. seperti contoh gambar di bawah ini.
2. Mengukur diameter luar sebuah benda yang kecil misalnya bantalan peluru, atau silinder
kecil seperti contoh gambar di atas.
3. Untuk mikrometer terntentu yang memiliki rahang geser bisa juga digunakan untuk
mengukur kedalaman benda yang kecil seperti jangka sorong.
Fungsi jangka sorong :
1. Untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit.
2. Untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang (pada pipa, maupun
lainnya) dengan cara diulur.
3. Untuk mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan cara
"menancapkan/menusukkan" bagian pengukur. Bagian pengukur tidak terlihat pada gambar
karena berada di sisi pemegang.
4. Mengukur panjang sebuah benda.

BAB III PENUTUP


3.1. Kesimpulan
Mikrometer terdiri dari: (1) Poros tetap (anvil); (2) Poros geser / putar (spindle); (3) Skala utama
(sleeve); (4) Skala nonius (thimble); (5) Pemutar (ratchet knob); (6) Pengunci (lock). Sedangkan
jangka sorong terdiri dari dua bagian, bagian diam dan bagian bergerak. Jangka sorong juga
terdiri dari dua bagian, yaitu skala utama yang terdapat pada bagian diam (rahang diam) dan
skala nonius (vernier) yang terdapat pada bagian bergerak (rahang geser).
Fungsi mikrometer adalah (1) mengukur ketebalan benda yang tipis; (2) mengukur diameter
luar sebuah benda; (3) Untuk mikrometer tertentu yang memiliki rahang geser bisa juga
digunakan untuk mengukur kedalaman benda yang kecil. Sedangkan fungsi jangka sorong
adalah (1) untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit; (2) untuk mengukur
sisi dalam suatu benda dengan cara diulur; (3) untuk mengukur kedalamanan celah/lubang
pada suatu benda dengan cara "menancapkan/menusukkan" bagian pengukur; (4)untuk
mengukur panjang sebuah benda.
Cara menggunakan mikrometer : (1). Pastikan pengunci dalam keadaan terbuka (2). Buka
rahang dengan cara memutar ke kiri pada skala putar hingga benda dapat masuk ke rahang. (3).
Letakkan benda yang diukur pada rahang, dan putar kembali sampai tepat. (4). Putarlah
pengunci sampai skala putar tidak dapat digerakkan dan terdengar bunyi `klik`. Jangan sampai
terlalu kuat, cukup sampai benda tidak jatuh saja. (5). Kunci mikrometer agar rahang geser tidak
bergerak. (6). Keluarkan benda dari mikrometer dan baca skalanya. Cara menggunakan jangka
sorong : (1). Putar pengunci berlawanan arah dengan arah jarum jam. (2). Masukkan benda
yang akan diukur ke antara kedua rahang bawah jangka sorong untuk mengukur sisi luar benda,
masukkan rahang bagian atas ke dalam benda yang akan diukur untuk mengukur sisi dalam
benda, atau buka rahang jangka sorong hingga ujung lancip menyentuh dasar benda untuk
mengukur kedalaman suatu benda. (3). Geser rahang sampai tepat pada benda. (4). Putar
pengunci searah jarum jam agar rahang tidak bergeser. (5). Baca skala utama dan skala
noniusnya.
Untuk memelihara mikrometer kita harus rajin membersihkannya dari kotoran dan karat, rajin
memeriksa kedudukan nol, kesejajaran permukaan ukur dan landasan, kebenaran skala, dan
gerakan poros serta tidak menyalahgunakan penggunaan mikrometer. Sedangkan untuk
pemeliharaan jangka sorong hindari penempatan alat pada tempat tempat yang panas agar
tidak memuai, hindari penempatan ukuran yang dibebani oleh benda lainnya agar tidak
melengkung, dan setiap selesai pemakaian usahakan alat sealu dibersihkan dan diolesi dengan
minyak supaya alat tidak lekas berkarat.
3.2. Saran
3

Anda mungkin juga menyukai