Anda di halaman 1dari 18

JANGKA SORONG

( Makalah Instrumentasi Fisika )

Oleh :

Listiana

1413022041

PENDIDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah serta
karunia-Nya sehingga makalah ini dapat penulis selesaikan dengan baik dan
makalah ini mengenai “Jangka Sorong”. Makalah ini disusun sebagai tugas untuk
mata kuliah Instrumentasi Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Lampung.

Tak lupa pula penulis mengucapan terima kasih kepada Bapak Wayan
Suane,selaku dosen pengajar mata kuliah Instrumentasi Fisika,yang telah
memberikan penulis arahan sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Penulis juga
menyampaikan rasa terima kasih kepada kedua orang tua dan teman-teman
Program Studi Pendidikan Fisika yang telah memberikan semangat dan dukungan
penulis dalam proses penulisan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Bandar Lampung, 08 Maret 2015

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………..i

KATA PENGANTAR…………………………………………………………..ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………….iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang………………………………………………………...1

1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………….1

1.3 Tujuan ………………………………………………………………...2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Bagian-bagian Jangka Sorong ………………………..3

2.2 Fungsi Jangka Sorong…………………………………………………4

2.3 Pemanfaatan Jangka Sorong…………………………………………..5

2.4 Prinsip Kerja Jangka Sorong…………………………………………..6

2.5 Cara Penggunaan Jangka Sorong……………………………………...7

2.6 Pembacaan Hasil Pengukuran Jangka Sorong………………………...9

2.7 Kalibrasi Jangka Sorong……………………………………………..11

2.8 Perawatan Jangka Sorong……………………………………………11

BAB III PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam melakukan pengukuran panjang suatu benda,dapat menggunakan


berbagai macam alat ukur panjang, diantaranya mistar , jangka sorong, dan
mikrometer skrup. Masing-masing alat ukur panjang tersebut memiliki
ketelitian yang berbeda. Semakin teliti suatu alat maka pengukuran tersebut
akan mendekati ukuran yang sebenarnya.

Selain memperhatikan ketelitian alat ukurnya, juga memperhatikan jenis dan


macam benda yang akan diukur. Jika benda yang diukur menuntut ketelitian
yang tinggi, terutama dalam suatu percobaan fisika maka alat ukur yang
digunakanpun merupakan alat ukur dengan ketelitian yang tinggi yang
memiliki skala terkecil yang sangat kecil. Contoh untuk mengukur diameter
cincin, mengukur diameter luar tabung, diameter dalam tabung, mengukur
kedalaman, bisa dilakukan oleh alat ukur jangka sorong. Jangka sorong
memiliki skala terkecil, yaitu 0,1 mm yang artinya nilai antara dua gores yang
berdekatan adalah 0,1 mm. Sehingga dapat dikatakan bahwa jangka sorong
dapat mengukur panjang suatu benda dengan ketelitian hingga 0,1 mm.

Makalah ini akan membahas mengenai alat ukur panjang yaitu jangka sorong
secara detail meliputi pengertian,bentuk dan bagian-bagian jangka
sorong,fungsi,pemanfaatan,prinsip kerja,cara penggunaan, cara pembacaan
hasil pengukuran ,kalibrasi, dan perawatan jangka sorong.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang digunakan pada makalah alat ukur panjang
jangka sorong ini adalah sebagai berikut :

4
1.2.1 Bagaimana pengertian,bentuk dan bagian-bagian jangka sorong?
1.2.2 Apa sajakah fungsi jangka sorong?
1.2.3 Bagaimana prinsip kerja jangka sorong?
1.2.4 Bagaimana cara penggunaan jangka sorong?
1.2.5 Bagaimana cara pembacaan hasil pengukuran jangka sorong?
1.2.6 Bagaimana cara mengkalibrasi jangka sorong?
1.2.7 Bagaimana cara perawatan jangka sorong?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan pembuatan makalah alat ukur panjang jangka sorong ini adalah
sebagai berikut :

1.3.1 Untuk mengetahui pengertian,bentuk dan bagian-bagian jangka sorong


1.3.2 Untuk mengetahui fungsi jangka sorong
1.3.3 Untuk mengetahui prinsip kerja jangka sorong
1.3.4 Untuk mengetahui cara penggunaan jangka sorong
1.3.5 Untuk mengetahui cara pembacaan hasil pengukuran jangka sorong
1.3.6 Untuk mengetahui cara mengkalibrasi jangka sorong
1.3.7 Untuk mengetahui cara perawatan jangka sorong

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian,Bentuk dan Bagian-Bagian Jangka Sorong

Jangka sorong” yang terdiri dari kata “jangka” dan “sorong”. Jangka artinya
mengukur sedangkan sorong berati geser. Jadi jangka sorong dapat diartikan
sebagai alat yang digunakan untuk mengukur panjang suatu benda denga cara
digeser. Oleh karena itu jangka sorong sering disebut sebagai jangka geser
atau mistar geser. Disebut sebagai mistar karena fungsinya hampir sama
dengan mistar. Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat
mencapai seperseratus milimeter. Jangka sorong umumnya terdiri dari batang
pengukur yang terbuat dari baja anti karat yang dikeraskan, mempunyai
rahang ukur tetap pada salah satu ujungnya dan bagian yang bergerak yang
mempunyai rahang ukur dan skala nonius.

Secara umum, jangka sorong terdiri atas 2 bagian yaitu rahang tetap dan
rahang geser. Jangka sorong juga terdiri atas 2 bagian yaitu skala utama yang
terdapat pada rahang tetap dan skala nonius (vernier) yang terdapat pada
rahang geser. Bentuk jangka sorong serta bagian-bagiannya ditunjukkan pada
gambar berikut ini:

nonius
scale

nonius scale Pipa peluncur

1. Rahang dalam (internal jaws), yang berfungsi sebagai alat


untuk mengukur diameter suatu benda, misalnya diameter cincin. Rahang

6
dalam terdiri dari dua rahang yaitu rahang tetap dan rahang yang bisa
digeser-geser (rahang geser)
2. Rahang luar (external jaws), yang berfungsi sebagai alat untuk mengukur
panjang suatu benda. Rahang luar juga terdiri dari dua rahang yaitu rahang
tetap dan rahang yang bisa digeser-geser (rahang geser)
3. Sekrup pengunci (Locking Screw), yang berfungsi sebagai pengunci
jangka sorong agar tidak bergeser pada saat melakukan pengukuran.
4. Skala imperial (Imperial scale), merupakan skala yang tidak baku yang
dalam bentuk satuan inchi
5. Skala metrik (Metric scale), merupakan skala baku yang digunakan secara
internasioanal yang dalam bentuk satuan cm atau mm
6. Pengukur kedalaman (depth measuring blade), berfungsi sebagai alat
untuk mengukur kedalaman suatu lubang.
7. Skala utama (main scale), di skala utama terdapat Skala imperial (Imperial
scale) dalam inchi dan Skala metrik (Metric scale) dalam cm
8. Skala Nonius (nonius scale), skala nonius letaknya pada ragang geser
(skala geser) tepatnya di bawah sekrup pengunci (Locking screw). Skala
nonius bagian atas dalam inchi dan bagian bawah pada cm
9. Pipa peluncur

2.2 Jenis- Jenis Jangka Sorong

Adapun jenis-jenis jangka sorong yaitu :

1. Jangka sorong biasa (manual)


Jangka sorong manual ketelitian mencapai 0,1mm = 0,01 cm

7
2. Jangka sorong analog
Jangka sorong analog, yaitu jangka sorong yang pembacaannya
menggunakan jarum ukuran analog yang ditempelkan pada bagian muka
(dengan stopper). Jangka sorong jenis ini lebih praktis dan efisien
dibandingkan dengan jangka sorong biasa (manual). Jangka sorong analog
mempunyai ketelitian 0,05 mm = 0,005 cm

3. Jangka sorong digital

Jangka sorong biasa dan analog dirasa kurang praktis dan efisien maka
orang-orang mulai membuat jangka sorong yang lebih praktis dan efisien.
Seiring perkembangan zaman dan teknologi maka orang-orang sudah bisa
membuat jangka sorong digital. Jangka sorong digital mampu secara
langsung menjukan berapa besarnya hasil pengukuran suatu benda yang
kita lakukan tanpa melakukan perhitungan atau kalibrasi. Jangka sorong
digital mempunyai ketelitian 0.01 mm = 0,001 cm

8
2.3 Fungsi Jangka Sorong

Fungsi jangka sorong yaitu dapat digunakan untuk mengukur diameter sebuah
benda yang berbentuk oval atau bola misalnya kelereng,diameter dalam
sebuah tabung atau cincin,dan sebagai alat ukur ketebalan atau kedalaman
suatu benda. Ukuran yang detail akan selalu ditunjukan oleh jangka sorong
melalui garis skalanya. Dalam pengukuran ketebalan dan kedalaman anda
hanya harus mengapitkan lengan penguku pada benda tersebut. Benda yang
diukur biasanya berupa piston atau silinder yang akan digunakan menjadi
salah satu partikel mesin. Jangka sorong juga bisa digunakan untuk mengukur
ketebalan lensa optic secara tepat. Besaran yang memiliki skala tertentu pada
jangka sorong akan menunjukan ukuran benda- benda tersebut secara rinci
atau detail

2.4 Prinsip Kerja Jangka Sorong

Jangka sorong terdiri dari dua skala yaitu skala utama dengan skala terkecil
dalam milimeter (1mm = 0,1 cm) dan skala nonius. Sepuluh skala utama
memiliki panjang 1 cm, jadi jarak 2 skala utama yang saling berdekatan
adalah 0,1 cm. Sedangkan sepuluh skala nonius memiliki panjang 0,9 cm, jadi
jarak 2 skala nonius yang saling berdekatan adalah 0,09 cm. Jadi beda satu
skala utama dengan satu skala nonius adalah 0,1 cm – 0,09 cm = 0,01 cm atau
0,1 mm. Sehingga skala terkecil dari jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01
cm.

Ketelitian dari jangka sorong adalah setengah dari skala terkecil. Jadi x = ½ x
0,01 cm = 0,005 cm. Dengan ketelitian jangka sorong adalah : ketelitian
0,005 cm, maka jangka sorong dapat dipergunakan untuk mengukur diameter
sebuah kelereng atau cincin dengan lebih teliti (akurat).

Prinsip utama menggunakan jangka sorong adalah apabila kunci yang


terdapat pada jangka sorong dilonggarkan, maka papan skala nonius dapat
digerakkan sesuai keperluan. Dalam kegiatan pengukuran objek yang hendak
diukur panjangnya atau diameternya maka objek akan dijepit diantara 2
penjepit (rahang) yang ada pada jangka sorong. Panjang objek dapat

9
ditentukan secara langsung dengan membaca skala utama sampai
sepersepuluh cm (0,1cm) kemudian menambahkan dengan hasil pembacaan
pada skala nonius sampai seperseribu cm (0,001cm).

2.5 Cara Penggunaan Jangka Sorong

Cara menggunakan Jangka Sorong yang baik dan benar yaitu pertama-tama
harus mengendurkan baut yang berguna sebagai pengunci dan menggeser
rahang geser yang terdapat pada jangka sorong, tetapi harus dipastikan
terlebih dahulu bahwa rahang geser jangka sorong tersebut bekerja dengan
baik atau tidak, dan juga harus memastikan bahwa ketika rahang tertutup,
jangka tersebut harus menunjukkan angka nol, langkah kedua adalah
melakukan pembersihan baik pada benda yang akan diukur maupun pada
permukaan rahang jangka sorong untuk menghindari kesalahan pengukuran
secara detail, dan langkah yang terakhir adalah dengan menutup rahang
jangka hingga mengapit pada bagian suatu benda yang sesuai dengan apa
yang ingin diukur,kemudian tinggal melihat skala yang ditampilkan pada
jangka sorong.

Berikut adalah langkah-langkah penggunaan jangka sorong dalam


pengukuran dimensi benda ukur :

1. Mengukur panjang atau diameter luar suatu benda

10
Untuk mengukur panjang, tebal atau diameter luar sebuah benda
(misalnya kelereng) dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut
1. Menggeser rahang geser jangka sorong kekanan sehingga benda yang
diukur dapat masuk ke rahang eksternal (external jaws)
2. Meletakkan benda yang akan diukur ke rahang eksternal (external
jaws).
3. Menggeser rahang geser kekiri sedemikian sehingga benda yang diukur
terjepit oleh kedua rahang eksternal (external jaws)
4. Mengunci jangka sorong terebut dengan cara memutar kunci sekrup
(Locking screw) yang tujuannya agar tidak bergeser pada saat
pembacaan skala.
5. Terakhir, mencatat hasil pengukuran

2. Mengukur diameter dalam suatu benda

Untuk mengukur diameter dalam sebuah benda (misalnya diameter dalam


sebuah cincin) dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut :
1. Menggeser rahang geser jangka sorong sedikit ke kanan.
2. Meletakkan benda/cincin yang akan diukur pada rahang dalam (internal
jaws) sedemikian sehingga kedua rahang jangka sorong masuk ke
dalam benda/cincin tersebut
3. Menggeser rahang geser kekanan sedemikian sehingga kedua rahang
jangka sorong menyentuh kedua dinding dalam benda/cincin yang
diukur

11
4. mengunci jangka sorong terebut dengan cara memutar kunci sekrup
(Locking screw) yang tujuannya agar tidak bergeser pada saat
pembacaan skala.
5. Mencatat hasil pengukuran
3. Mengukur kedalaman suatu benda/lubang

Untuk mengukur kedalaman sebuah benda/tabung dapat dilakukan dengan


langkah sebagai berikut :
1. Meletakkan tabung yang akan diukur dalam posisi berdiri tegak.
2. Memutar jangka (posisi tegak) kemudian letakkan ujung jangka sorong
ke permukaan tabung yang akan diukur dalamnya.
3. Menggeser rahang geser kebawah sehingga ujung batang pada jangka
sorong menyentuh dasar tabung.
4. Mencatat hasil pengukuran.

2.6 Pembacaan Hasil Pengukuran Jangka Sorong

Untuk membaca hasil pengukuran menggunakan jangka sorong dapat


dilakukan dengan langkah sebagai berikut.
1. Membaca skala utama (SU) yang berimpit di depan titik nol pada skala
nonius (SN)

12
2. Membaca skala nonius (SN) yang tepat berimpit dengan skala utama (SU).
3. Hasil pengukuran dinyatakan dengan persamaan :
Hasil = SU + (SN x Ketelitian jangka sorong)
Untuk lebih memahami tentang cara penggunaan jangka sorong, perhatikan
gambar berikut. Hasil pengukuran ini sebesar 16,25 mm atau 1,625 cm.
Langkah-langkahnya sebagai berikut.
Amati dan baca skala utamanya adalah 10 mm.

Lihat pada skala nonius yang dekat dengan angka nol adalah 6 mm.

Lihat skala nonius yang berimpit tegak lurus dengan satu tanda skala utama
adalah garis 2,5 mm. Mengingat tingkat ketelitian jangka sorong adalah 0,1
mm maka nilai lebih adalah 2,5 mm x 0,1 mm = 0,25 mm = 0,025 cm.

13
Jadi bacaan jangka sorong adalah 10mm + 6 mm +0,25 mm = 16,25 mm =
1,625 cm.

2.7 Kalibrasi Jangka Sorong

Jangka sorong dikalibrasi dengan cara mendorong rahang geser hingga


menyentuh rahang tetap. Apabila rahang geser berada pada posisi yang tepat
di angka nol, yaitu angka nol pada skala utama dengan angka nol pada skala
nonius saling berhimpit pada satu garis lurus, maka jangka sorong tersebut
sudah terkalibrasi dan siap digunakan.

Hal-hal yang menyebabkan kegagalan kalibrasi dan pengukuran


menggunakan jangka sorong adalah:

1. Kesalahan umum (orang yang melakukan penggukuran),

2. Kesalahan sistematis (kerusakan alat, lingkungan),

3. Kesalahan acak (tidak diketahui pengyebabnya).

Faktor terjadinya kerusakan alat adalah ketidakstabilan suhu ruang


penyimpanan, sehingga memungkinkan jangka sorong untuk memuai atau
menyusut, terbentur dan/atau tergores.

2.8 Perawatan Jangka Sorong

Cara untuk merawat jangka sorong yaitu sebagai berikut :

14
1. Membersihkan jangka sorong dan benda yang akan diukurnya sebelum
melakukan pengukuran
2. Memastikan skala nonius dapat bergeser dengan bebas.
3. Tekanan pengukuran jangan terlampau kuat, karena akan menyebabkan
terjadinya pembengkokan pada rahang ukur maupun pada lidah pengukur
kedalaman. Jikas sudah pas, mengencangkan baut pengunci agar rahang
tidak bergeser, tetapi jangan terlalu kuat karena akan merusak ulir dari
baut pengunci.
4. Dalam membaca skala nonius upayakan dilakukan setelah jangka sorong
diangkat keluar dengan hati-hati dari benda ukur.
5. Untuk mencegah salah baca (kesalahan paralaks),memiringkan skala
nonius sampai hampir sejajar dengan bidang pandangan, sehingga akan
memudahkan dalam melihat dan menentukan garis skala nonius yang
segaris dengan skala utama.
6. Untuk mencegah karat, membersihkan jangka sorong dengan kain yang
dibasahi oleh oli setelah dipakai.

15
III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Adapun yang dapat disimpulkan dari makalah ini adalah :

1. Jangka sorong (vernier caliper) adalah suatu alat ukur panjang yang dapat
digunakan untuk mengukur panjang suatu benda dengan ketelitian hingga
0,1 mm. Keunggulan penggunaan jangka sorong adalah dapat digunakan
untuk mengukur diameter luar, diameter dalam, maupun kedalam benda.
2. Jangka sorong terdiri atas rahang tetap dan rahang geser, rahang
bawah,rahang atas, lidah pengukur kedalaman, skala utama(dalam cm dan
inci), skala nonius (dalam dan inci), kunci peluncur.
3. Jenis-jenis jangka sorong yang dapat digunakan untuk mengukur panjang
adalah Jangka sorong manual dengan ketelitian 0,1mm = 0,01 cm, Jangka
sorong analog dengan ketelitian 0,05 mm = 0,005 cm, dan Jangka sorong
digital dengan ketelitian 0.01 mm = 0,001 cm.
4. Fungsi jangka sorong yaitu dapat digunakan untuk mengukur diameter
sebuah kelereng,diameter dalam sebuah tabung atau cincin,maupun
kedalaman sebuah tabung.
5. Cara menggunakan jangka sorong yaitu menggeser rahang geser jangka
sorong kekanan, meletakkan benda yang akan diukur ke rahang
eksternal,ataupun rahang internal,kemudian menggeser rahang geser kekiri
sedemikian sehingga benda yang diukur terjepit oleh kedua
rahang,mengunci jangka sorong terebut dengan cara memutar kunci sekrup
(Locking screw) yang tujuannya agar tidak bergeser pada saat pembacaan
skala.

6. Prinsip utama menggunakan jangka sorong adalah apabila kunci yang


terdapat pada jangka sorong dilonggarkan, maka papan skala nonius dapat
digerakkan sesuai keperluan.
7. Cara membaca hasil pengukuran jangka sorong yaitu hasil = skala utama +
(skala nonius x Ketelitian jangka sorong’0,1mm’)
8. Jangka sorong dikalibrasi dengan cara mendorong rahang geser hingga
menyentuh rahang tetap. Apabila rahang geser berada pada posisi yang

16
tepat di angka nol, yaitu angka nol pada skala utama dengan angka nol
pada skala nonius saling berhimpit pada satu garis lurus, maka jangka
sorong tersebut sudah terkalibrasi dan siap digunakan.

9. Merawat jangka sorong dengan cara yang baik dapat membuat jangka
sorong tahan lama.

3.2 Saran

Saran yang dapat penulis sampaikan mengenai jangka sorong yaitu sebelum
melakukan pengukuran pastikan jangka sorong sudah terkalibrasi dengan baik
jika tidak maka hal tersebut akan mempengaruhi hasil pengukuran dan juga
untuk merawat jangka sorong harus secara rutin agar jangka sorong tetap
pada keadaan bersih dan tidak berkarat.

17
DAFTAR PUSTAKA

Tim Revisi. 2014. Penuntun Praktikum Fisika Dasar 1. Bandar Lampung :


Universitas Lampung

Anonim.2012. Penggunaan Jangka Sorong. Di unduh dari


http://mafia.mafiaol.com/2012/12/cara-penggunaan-jangka-sorong-
vernier.html. Pada tanggal 07 Maret 2015 pukul 20:35 WIB

Anonim. 2013. Jangka Sorong.Di unduh dari


http://komponenelektronika.biz/cara-menggunakan-jangka-sorong-yang-
benar.html. Pada tanggal 07 Maret 2015 pukul 20:45 WIB

Anonim.2012.Fungsi Jangka Sorong. Di unduh dari http://fungsi-


manfaat.com/kegunaan-dan-fungsi-jangka-sorong.html.Pada tanggal 07
Maret 2015 pukul 20:55 WIB

18

Anda mungkin juga menyukai