Anda di halaman 1dari 14

CRITIKAL BOOK REVIEW SURVEY DAN PEMETAAN

Dosen Pengampu :Ir. Mahara Sintong, ST.

DI

OLEH

NAMA : IVAN RIVALDO SIHOMBING

NIM : 3223131043

MATKUL : SURVEY DAN PEMETAAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan limpahan Rahmat, Karunia, Taufik
dan Hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Tidak lupa pula saya berterima
kasih kepada Dosen mata kuliah Survey Dan Pemetaan.

Penulis berharap semoga tugas makalah CBR ini dapat berguna dalam rangka menambah
pengetahuan, ilmu, serta wawasan bagi kita semua. Penulis juga menyadari masih banyaknya kekurangan
dalam penyusunan tugas makalah ini. Untuk itu, penulis berharap adanya saran dan kritikan yang
membangun untuk perbaikan tugas makalah ini kedepannya.

Semoga tugas makalah CBR ini dapat berguna bagi siapapun yang membacanya. Penulis juga
memohon maaf apabila dalam penyusunan tugas ini terdapat kesalahan yang menyinggung pihak lainnya
ataupun kesalahan dalam penggunaan kata-kata yang kurang berkenan bagi para pembaca.

Medan, 1 Maret 2023

Ivan Rivaldo Sihombing

3223131043
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................................I

DAFTAR ISI........................................................................................................................................................II

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................................1

LATAR BELAKANG...................................................................................................................................1

RUMUSAN MASALAH..............................................................................................................................1

TUJUAN.....................................................................................................................................................1

IDENTITAS BUKU......................................................................................................................................2

BAB INI RINGKASAN BUKU..............................................................................................................................4

RINGKASAN BUKU UTAMA.....................................................................................................................4

RINGKASAN BUKU PEMBANDING..........................................................................................................6

KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN BUKU...............................................................................................9

BAB III PENUTUP............................................................................................................................................10

KESIMPULAN..........................................................................................................................................10

SARAN.....................................................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

CBR (Critical Book Report) adalah tugas kajian pustaka terkait pemecahan masalah atau
pengkajian yang mendalam tentang konsep dan prinsip ilmu yang dipelajari di tinjau dari berbagai
referensi buku yang digunakan sebagai belajar pada mata kuliah tertentu.

2. TUJUAN CBR

 kemampuan mendeskripsikan (fakta, konsep, prinsip, dan prosedur).

 kemampuan menganalisis (fakta, konsep, prosedur, dan metakognisi).

 kemampuan membandingkan (fakta, konsep, prinsip, dan prosedur).

 kemampuan mensintesiskan ( fakta, konsep, prinsip, dan prosedur).

3. MANFAAT CBR

 Sikap, Kritis dalam menganalisis informasi.

 Bekerjasama, Adaptif terhadap perubahan.

 Bertanggungjawab, Komunikatif dalam menyampaikan informasi.


IDENTITAS BUKU

 BUKU UTAMA

Judul Buku : Dasar-Dasar Pengukuran Tanah (Surveying)

Nama Pengarang : Rusell C. Brinker

Penerbit : Erlangga

Tahun Terbit : 2014

Jumlah Halaman : 310 halaman

ISBN : 32-00-015-0

 BUKU PEMBANDING

Judul Buku : Dasar - Dasar Ilmu Tanah

Nama Pengarang : Dr. Ir. Kemas Ali Hanafiah, M.S.

Penerbit : PT. Raja Grafindo Persada


Tahun Terbit : 2013

Jumlah Halaman : 360 Halaman

ISBN : 979-3654-30-9
BAB II

RINGKASAN BUKU

2.1 ISI RINGKASAN BUKU UTAMA

Secara tradisional pengukuran tanah telah didefenisikan sebagai ilmu dan seni menentukan letak
nisbi dari titik-titik di atas, pada dan di bawah permukaan bumi atau, untuk menetapkan titik titik
semacam itu. Tetapi dalam pengertian yang lebih umum pengukuran tanah dapat dianggap sebagai
disiplin yang meliputi semua metode untuk pengumpulan dan pemrosesan informasi tentang bumi dan
lingkungan fisis.

Secara umum tugas juru-ukur (surveyor) dapat dibagi menjadi lima bagian:

1. Analisa penelitian dan pengambilan keputusan.

2. Pekerjaan lapangan atau pengumpulan data.

3. Menghitung dan melakukan pemrosesan data.

4. Pemetaan atau penyajian data.

5. Pemancangan.

Pengukuran tanah adalah salah satu seni paling tua dan terpenting yang di praktekan manusia
karena sejak dahulu kala sudah dirasakan perlunya menandai batas-batas dan pemetakan tanah. Catatan
catatan historis paling kuno yang masih ada, yang langsung menyangkut masalah pengukuran tanah
menunjukkan bahwa ilmu ini bermula dari Mesir. Herodotus menyatakan bahwa sesostris (1400 tahun
SM) mempetak-petakan tanah mesir menjadi kapling-kapling untuk tujuan perpajakan.

Ada dua klasifikasi umum pengukuran yaitu pengukuran geodetic dan pengukuran tanah datar.
Dalam pengukuran geodetic permukaan bumi yang lengkung itu diperhatikan dengan jalan melaksanakan
hitungan pada sebuah sferoid.

Pengukuran-pengukuran khusus terbagi atas:

1. pengukuran titik control menetapkan jaringan tugu horizontal dan vertikal.

2. pengukuran topografik menentukan lokasi ciri-ciri alamiah dan buatan.

3. pengukuran persil batas dan kadastral adalah pengukuran tertutup untuk menetapkan garis-garis
dan sudut batas pemilikan.

4. pengukuran hidrografik menentukan grafik pantai dan kedalaman danau, sungai, laut, bendungan
dan massa air lainnya.

5. pengukuran jalur lintas dilaksanakan untuk merencanakan, merancang dan membangun jalan
baja, jalan raya dan proyek - proyek memanjang lainnya.
Tantangan-tantangan di masa depan dalam pengukuran tanah

Pengukuran tanah sedang padat tahap awal suatu revolusi dalam hal cara penyimpar penarikan dan
penggunaan datanya. Hal ini karena perkembangan - perkembangan dalam teknologi komputer.

Jenis-jenis pengukuran dalam pengukuran tanah:

1. Sudut horizontal.

2. Jarak horizontal.

3. Sudut vertikal.

4. Jarak vertikal.

5. Jarak miring.

Satuan-satuan ukuran dalam pengukuran tanah adalah satuan - satuan panjang, luas, dan volume.
Satuan panjang foot dari system inggris telah sangat umum dipakai di amerika serikat. Satuan-satuan
dalam sistem SI yang penting untuk para juru ukur adalah (symbol standard ditulis dalam kurung) meter
(m) untuk jarak, radial (rad) untuk sudut datar dan meter persegi untuk luas dan meter kubik untuk
volume. Galat dalam pengukuran dapat dinyatakan tanpa syarat bahwa tidak ada pengukuran yang tepat.
setiap pengukuran mengandung galat, harga sebenarnya dari suatu pengukuran tidak pernah diketahui
dan galat tepat, yang ada selalu tak di ketahui.

Ada Sumber-sumber galat pengukuran dalam mengukur:

1. Galat alamiah, galat ini disebabkan oleh perubahan-perubahan dalam angin, suhu kelengasan
udara, biasan, gaya berat dan deklinasi magnetik.

2. Galat Instrumental, galat ini timbul dari ketidak sempurnaan konstuksi dan dari gerakan bagian-
bagian secara individual.

3. Galat Pribadi, galat ini terutama timbul dari keterbatasan kemampuan manusia dalam merasa,
melihat, dan meraba.

Jenis-Jenis Galat:

1. Galat Sistematik, galat ini tunduk pada kaidah - kaidah matematika dan fisika.

2. GalatAcak, ini adalah galat yang tetap pada setelah kesalahan dan galat sistematik dihilangkan.

Besarnya galat jika suatu kuantitas yang diukur dua kali menghasilkan dua harga yang berbeda maka
perbedaan ini disebut selisih . Residual adalah selisih antara sembarang harga terukur dengan harga
paling mentak suatu kuantitas.
2.2 ISI RINGKASAN BUKU PEMBANDING

Tanah memiliki fungsi yang sangat vital dalam penyediaan bahan pangan, papan dan sandang bagi
manusia (juga bagi hewan). Fungsi-fungsi tersebut membawa konsekuensi bahwa seorang ahli tanah
tidak saja dituntut untuk berpengetahuan tentang tanah sebagai tempat tumbuh dan penyedia kebutuhan
tanaman, tetapi juga harus memahami fungsi tanah sebagai pelindung tanaman dari serangan hama
penyakit dan dampak negatif pestisida maupun limbah industri berbahaya.

Tanah mineral yang dapat berfungsi sebagai media tumbuh ideal secara material tersusun oleh
empat komponen yaitu bahan padatan (mineral dan bahan organik). air dan udara. Secara alamiah
proporsi komponen-komponen tanah sangat tergantung pada ukuran partikel penyusun tanah, makin
halus berarti makin padat tanah, sehingga ruang porinya juga akan menyempit, sebaliknya jika makin
kasar. sumber bahan organik tanah, tanah bervegetasi akan mempunyai proporsi BOT tingg,i sebaliknya
pada tanah gundul (tanpa vegetasi ). iklim terutama curah hujan dan temperatur, saat hujan dan
evaporasi (penguapan) rendah proporsi air meningkat (dan proporsi udara menurun ), sebaliknya pada
saat tidak hujan dan evaporasi tinggi, dan sumber air. tanah yang berdekatan dengan sungai akan lebih
banyak mengandung air ketimbang yang jauh dari sungai.

Secara umum tanah-tanah dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu:

1. Tanah Endodonamomorf, yaitu tanah yang mempunyai sifat-sifat terutama kimiawinya yang
identitik dengan bahan induknya atau terbentuk dari bahan induk residual, contoh tanah golongan
ini meliputi:

 Lithosol yang terdapat di Orissa India, berwarna kuning dan terbentuk dari bahan induk asal
kompleks granit, gneiss dan schist.

 Andosol di dataran tinggi Indonesia dan Filipina.

 Grumodol di pulau Jawa, dan

 Organosol ( tanah gambut) di kawasan rawa-rawa Pantai Timur Sumatera Selatan dan Jambi,
Riau, Kalimantan dan Papua.

2. Tanah Ektodinamomorf, yang mempunyai sifat-sifat tidak identik dengan bahan induknya. Contoh
tanah golongan ini adalah tanah Aluvial yang terletak di pinggiran sungai

Kedua golongan tanah tersebut baik pembentuknya maupun perkembangannya dipengaruhi oleh
lima faktor yang bekerja secara integral dan kontinue melalui mekanisme baik secara fisik, kimiawi
maupun biologis. Korelasi antara kelima faktor ini dengan sifat-sifat tanah yang terbentuk diformulasikan
oleh Jenny (cit. Darmawijaya, 1990) sebagai berikut:

S=fi, h, b, t, w) dimana S→ sifat-sifat tanah seperti kadar liat, pH, dan lain-lain adalah fungsi dari interaksi
antara i= iklim, h = jasad hidup, b = bahan induk, t = topografi, w = waktu.

Secara keseluruhan sifat-sifat fisik tanah ditentukan oleh:

1. Ukuran dan komposisi partikel-partikel hasil pelapukan bahan penyusun tanah:


2. Jenis dan proporsi komponen-komponen penyusun partikel - partikel ini;

3. Keseimbangan antara suplai air, energi dan bahan dengan kehilangannya; dan

4. Intensitas reaksi kimiawi dan biologis yang telah atau sedang berlangsung.

Berdasarkan kelas teksturnya maka tanah digolongkan menjadi :

1. Tanah bertekstur kasar atau tanah berpasir berarti tanah yang mengandung minimal 70% pasir
atau bertekstur pasir atau pasir berlempung (3 macam ).

2. Tanah berteksur halus atau tanah berliat berarti tanah yang mengandung minimal 37,5% liat atau
bertekstur liat, liat berdebu atau liat berpasir (3 macam ).

3. Tanah bertekstur sedang atau tanah berlempung, terdiri dari :

 Tanah bertekstur sedang tetapi agak kasar meliputi tanah yang bertekstur lempung berpasir
atau lempung berpasir halus.

 Tanah bertekstur sedang meliputi yang bertekstur lempung berpasir sangat halus, lempung,
lempung berdebu atau debu, dan

 Tanah bertekstur sedang agak halus mencakup lempung liat, lempung liat berpasir atau
lempung liat berdebu.

Temperatur tanah ditentukan oleh interaksi sejumlah faktor, dengan dua sumber panas yaitu radiasi
sinar matahari dan langit, serta konduksi dari interior tanah. Warna tanah dapat meliputi putih, merah,
coklat, kelabu, kuning, dan hitam, kadangkala dapat pula kebiruan atau kehijauan. Kebanyakan tanah
mempunyai warna yang tak murni tetapi campur kelabu, coklat, dan bercak, kerapkali 2-3 warna terjadi
dalam bentuk spot-spot. disebut karatan (mottling). Warna tanah merupakan komposit (campuran) dari
warna-warna komponen komponen penyusunnya.

Warna bercak pada tanah juga merupakan indikator terjadinya proses reduksi - oksidasi secara
sebentar Akibat adanya kelebihan air dan buruknya aerasi yang terjadi secara temporer. tanah basa atau
lembab terlihat lebih gelap ketimbang tanah kering, Karena terkait dengan perbedaan nyata dari sifat
refraksi (aksi pembiasaan cahaya) komponen padatan tanah dan udara. sehingga warna pada tanah
kering akan banyak direfleksikan.

Pengapuran tanah masam secara umum bertujuan untuk:

1. Meningkatkan pH tanah

2. Kejenuhan basa, agar Ketersediaan hara bagi tanaman meningkat dan Potensi toksik dari unsur
mikro atau unsur toksik (seperti Al) menjadi tertekan.

3. Dengan membaiknya sifat kimiawi tanah, maka aktivitas mikrobia dalam penyediaan hara dan zat
perangsang tumbuh juga membaik, sehingga secara akumulatif akan menghasilkan
Pertumbuhan dan produksi tanaman yang optimum.

Secara ekologis tanah tersusun oleh 3 kelompok material, yaitu material hidup yaitu (faktor biotik)
berupa biota (jasad - jasad hayati), dan faktor abiotik berupa pasir debu dan liat.

Bahan Organik tanah adalah kumpulan beragam senyawa - senyawa organik kompleks yang sedang
atau telah mengalami proses dekomposisi. baik berupa humus hasil humifikasi maupun senyawa
anorganik hasil mineralisasi (disebut biotik), termasuk mikrobia heterotrofik dan ototrofik yang terlibat
(biotik).
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN BUKU

 KEUNGGULAN BUKU UTAMA.

1. Dari segi covernya, buku ini menarik untuk dibaca dan memiliki ketebalan halaman yang diminta.
Isi dari buku ini juga sangat bagus karena memuat berbagai teori yang tumbuh dari masa kemasa.
Tokoh tokoh yang di muaturun dan istilah istilah yang dipakai dapat menambah wawasan
pembaca lebih leluasa.

2. pembahasan pada bukunya juga lebih mudah dimengerti, dan dijelaskkan secara sistematis,
berurut, dengan Bahasa yang mudah dipahami dan diingat. Isi buku sangat menarik karna di
tampilak gambar didalamnya untuk memudahkan pembaca memahaminya.

 KELEMAHAN BUKU UTAMA.

1. Kelemahan buku pembanding yaitu sub materinya terlalu banyak jadi pembaca akan mudah
bosan dengan hanya melihat daftar isinya saja.

 KEUNGGULAN BUKU PEMBANDING

1. Keunggulan buku pembanding yaitu sub materi yang disajikan kompleks. Bahasa yang digunakan
mudah dimengerti, layout yang digunakan juga tertata rapi.

2. Buku ini juga di lengkapi dengan gambar gambar agar si pembaca lebih mudah untuk dimengerti.

 KELEMAHAN BUKU PEMBANDING.

1. Isi teori pada buku hanya sedikit yang dimasukkan, yang sering kita dengar. kemudian dari segi
sampul buku ini kurang menarik, karena terlalu sederhana sehingga pembaca kurang tertarik
untuk melihat isinya.

2. Penjelasan pada bukunya masi menggunakan kata-kata yang sulit dipahami, dan banyak
pengulangan materi yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya di jelaskan lagi pada bab
berikutnya.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Secara keseluruhan menurut saya pembahasan pada buku ini lengkap dan mudah untuk dipahami.
Setelah membaca buku ini dapat disimpulkan bahwa pengukuran tanah adalah ilmu dan seni
menentukan letak nisbi dari titik-titik di atas, pada dan di bawah permukaan bumi atau, untuk
menetapkan titik titik semacam itu. Tetapi dalam pengertian yang lebih umum pengukuran tanah dapat
dianggap sebagai disiplin yang meliputi semua metode untuk pengumpulan dan pemrosesan informasi
tentang bumi dan lingkungan fisis.

3.2 SARAN

Saran saya adalah agar buku ini lebih menarik adalah dengan cara lebih memperbanyak gambar-
gambar dan di lengkapi dengan table-tabel untuk mendukung uraian materi yang disampaikan.
DAFTAR PUSTAKA

Rusell C. Brinker. 2014. Dasar-Dasar Pengukuran Tanah (Surveying). Erlangga. 32-00-015-0

Dr. Ir. Kemas Ali Hanafiah, M.S. 2013. Dasar-dasar ilmu tanah. PT. Raja Grafindo Persada. 979-3654-30-9

Anda mungkin juga menyukai