Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)

PENGARUH TEMPRATUR TERHADAP WAKTU GEL


RESIN
DI PT. RPC INDONESIA
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Kenaikan Kelas dan Untuk Mengikuti Ujian Akhir Sekolah (UAS)

Oleh :

Nama : Alan Budi Kusuma


NIS : 4488

Kompetensi Keahlian : Kimia Analisis

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 4 BATAM


PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK KIMIA
TAHUN AJARAN 2022/2023

Gagal yang sebenarnya adalah ketika
kamu berhenti untuk mencoba

i
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH

PENGARUH TEMPRATUR TERHADAP WAKTU GEL


RESIN
Nama : Alan Budi Kusuma

NIS : 4488

Kompetensi Keahlian : Kimia Analisis

Batam, Mei 2023

Disahkan Oleh :

Kepala Kompetensi Keahlian Guru Pembimbing

MARWIYAH, S.T., M.Pd. FRISDA HERLINA SITINJAK,S.Si.


NIP 197312252008032001 NIPPPK 19831119202221007

Diketahui Oleh :

Kepala SMK Negeri 4 Batam, Waka Humas,

AHMAD TAHIR, S.Pd., M.Ak. RISMAWATI SITOHANG,


S.Th.,M.Pd.
Pembina Penata
NIP 197504222005021003 NIP 197001312009032001

ii
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PENGESAHAN INSTANSI

PENGARUH TEMPRATUR TERHADAP WAKTU GEL


RESIN
DI PT. RPC INDONESIA

Nama : Alan Budi Kusuma

NIS : 4488

Kompetensi Keahlian : Kimia Analisis

Batam, 1 Desember

2023 Disetujui Oleh :

Koordinator, Pembimbing,

Oscar Simanjuntak, S.T. Reni Oktaviani, S.T.


Logistics Officer Teknisi Laboraturium

Mengetahui,

Manager HRD & Adm Instansi

Lisbeth Sintauli, S

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya serta Bimbingan-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan Laporan Prakerin ini dengan judul “PENGARUH TEMPRATUR

TERHADAP WAKTU GEL RESIN DI PT. RPC INDONESIA”.

Laporan Prakerin ini dibuat sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan
pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan di SMK Negeri 4 Batam Jurusan Kimia
Analisis. Dalam pembuatan Laporan Prakerin ini, penulis merasakan kesulitan,
kegundahan, ketika prosesnya tidak sesuai dengan yang dibayangkan dan
direncanakan. Namun dengan segala dukungan, do’a serta bimbingan dari
berbagai pihak, hambatan tersebut tidak menurunkan semangat penulis untuk
segera menyelesaikan laporan prakerin ini.

Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan


ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Tuhan yang Maha Esa. yang telah memberikan rahmat dan karunianya
serta telah memberikan kesehatan kepada penulis untuk dapat
melaksanakan Prakerin di PT. RPC INDONESIA.

2. Orang tua penulis yang telah memberikan dukungan kepada penulis baik
dalam bentuk moril dan materil.

3. Ibu Lisbeth Santauli, S.Ak. selaku Manager HRD & Adm Instansi di PT
RPC INDONESIA yang telah mengizinkan dan memberikan kesempatan
kepada penulis untuk melaksanakan prakerin dan menuntut ilmu di
PT.RPC INDONESIA.

4. Bapak Ahmad Tahir, S.Pd M.Ak., M.Pd. selaku Kepala Sekolah


Menengah

Kejuruan Negeri 4 Batam

iv
5. Ibu Reni Oktaviani S.T selaku pembimbing Industri yang telah
memberikan banyak pelajaran, masukkan, saran, serta dorongan kepada
penulis untuk menjadi lebih baik dalam analisis.

6. Bapak Oscar Simanjuntak, S.T. selaku Koordinator untuk siswa magang


di PT RPC Indonesia yang telah memperhatikan penulis selama
melaksanakan Prakerin.

7. Ibu Frisda herlina sitinjak,S.Si selaku pembimbing sekolah di SMK


Negeri 4 Batam. Serta seluruh guru dan karyawan di SMK Negeri 4
Batam yang telah mendidik penulis selama menuntut ilmu di SMK Negeri
4 Batam

8. Pak Nofia Andri,S.H.I selaku guru monitoring yang membantu dalam


memberikan nasehat serta saran pada penulis dalam melakukan kegiatan
Prakerin dan selalu meluangkan waktunya untuk memeriksa keadaan
muridnya ditempat Prakerin .

9. Seluruh karyawan dan staf PT RPC Indonesia yang telah memberikan


bimbingan dan dukungan kepada penulis selama melaksanakan prakerin.

10. Serta pihak-pihak lain yang membantu penulis dalam penyelesaian


laporan praktik kerja industri yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “PENGARUH

TEMPRATUR TERHADAP WAKTU GEL RESIN DI PT. RPC ’’

Akhir kata penulis berharap agar Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat
bagi penulis sendiri maupun bagi pihak-pihak lainnya.

Batam,

Alan Budi Kusuma

v
NIS : 4488
DAFTAR ISI

MOTTO ………………………………………………………………… i

LEMBAR PENGASAHAN SEKOLAH ……………………………… ii

LEMBAR PENGASAHAN INSTANSI ………………………………. iii

KATA PENGANTAR …………………………………………………. v

DAFTAR ISI …………………………………………………………… vi

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………. 1


1.1 Pengertian Praktik Kerja Industri ………………… 1
1.2 Latar Belakang Praktik Kerja Industri…………….. 1
1.3 Tujuan Praktik Kerja Industri ……………………. 2
1.4 Alasan Pemilihan Judul ………………………….. 2
BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN …………………. 3
2.1 Latar Belakang Berdirinya Perusahaan ………… 3
2.2 Prosedur dan Tata Kerja Perusahaan …………….. 6
2.3 Peraturan Perusahaan ……………………………. 6
2.4 Bidang Kegiatan ………………………………… 6
2.5 Struktur organisasi ……………………………… 7
BAB III PEMBAHASAN ………………………………………. 8
3.1 Landasan Teori …………………………………. 8
3.1.1 Resin ……………………………………………. 8
3.1.2 Kalatis …………………………………………… 9
3.1.3 Faktor faktor yang mempengaruhi laju reaksi …… 10
3.2 Alat dan bahan …………………………………… 11
3.3 Prosedur kerja ……………………………….. …. 14
3.4 Hasil ……………………………………………... 14
3.5 Pembahasan …………………………………….. 14

vi
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN …………………………. 16
4.1 Kesimpulan ………………………………………. 16
4.2 Saran …………………………………………….. 16
4.2.1 Saran Untuk Perusahaan ………………………… 16
4.2.2 Saran Untuk Sekolah ……………………………. 17
4.2.3 Saran Untuk Siswa ………………………………. 17
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………

vii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Pengertian Praktik Kerja Industri


Program Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) adalah salah satu
penyelenggaraan program pendidikan keahlian yang memadukan antara program
pendidikan di sekolah dan penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan
terjun ke dalam dunia kerja.

Selama penyelenggaraan PRAKERIN siswa diwajibkan melakukan kegiatan


kerja di sebuah instansi baik negeri maupun swasta selama kurun waktu yang
ditentukan. Instansi tersebut berhak memperlakukan siswa sama seperti pegawai-
pegawai lainnya, dengan memberikan mereka tugas yang sama dengan pegawai
lain sesuai dengan bidang nya masing-masing.

Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) dilaksanakan selama 5 bulan untuk


program keahlian Analisis Pengujian Laboratorium khusunya. Sekolah telah
bekerja sama dengan PT. Hi-Test sebagai salah satu tempat pelaksanaan Praktik
Kerja Industri (PRAKERIN). Kegiatan ini memberikan kesempatan bagi siswa
untuk menerapkan ilmu-ilmu yang telah diperoleh di Sekolah serta memberikan
pengalaman baru untuk siswa serta sebagai sarana pembelajaran sesuai bidang
keahlian masing masing, sehingga setelah lulus, siswa siap terjun kedalam dunia
kerja.

1.2 Latar Belakang Praktik Kerja Industri


Sesuai dengan program kurikulum SMK bahwa seluruh siswa yang akan
mengakhiri jenjang Pendidikan kejuruan harus melaksanakan Praktik Kerja
Industri di instansi maupun lembaga-lembaga swasta. Program ini dilaksanakan
dengan harapan agar siswa yang nantinya lulus dan bekerja di perusahaan dapat
menerapkan serta mengembangkan ilmu yang telah diperoleh dari pembelajaran di
sekolah.

1
Kegiatan penyelenggaraan Praktik Kerja Lapangan (PRAKERIN) diharapkan
dapat meningkatkan keahlian siswa dan memperoleh bekal keterampilan yang
cukup sehinggga siswa mampa berpikir kreatif serta mampu menemukan solusi
dari berbagai persoalan dengan baik dan professional.

1.3 Tujuan Praktik Kerja Industri


Kegiatan Praktik Kerja Industri memiliki banyak tujuan, antara lain:

a) Menambah pengetahuan dan mengembangkan ilmu pengetahuan siswa


sesuai bidang masing-masing.
b) Meningkatkan rasa percaya diri, tanggung jawab, keberanian, ketelitian,
dan kedisiplinan siswa.
c) Melatih kemampuan memecahkan masalah dalam menghadapi kendala-
kendala di dunia industri.
d) Membentuk dan memotivasi siswa agar memiliki jiwa pekerja yang
profesional.
e) Menambah wawasan siswa tentang materi yang belum dipelajari di
sekolah.
f) Sebagai bekal serta gambaran tentang dunia industri untuk masa depan.
g) Sebagai salah satu persyaratan untuk kenaikan kelas dan untuk mengikuti
ujian akhir sekolah

1.4 Alasan Pemilihan Judul


Selama prakerin di PT.RPC INDONESIA penulis melakukan test gel time
resin di laboratorium dimana hasil test dan tempratur mempengaruhi produksi
dilapangan oleh karena itu penulis tertarik memilih judul “Pengaruh Tempratur
Terhadap Waktu Gel Resin” untuk mengetahui pengaruh tempratur lingkungan
terhadap waktu gel

2
BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Latar Belakang Berdirinya Perusahaan


PT RPC INDONESIA merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
manufaktur komposit dimana produk-produk utama yang dihasilkan
menggunakan komposit fiberglass. Didirikan lebih dari 20 tahun yang lalu, PT
RPC INDONESIA merupakan fasilitas manufaktur komposit terbesar dalam RPC
Grup, dan berlokasi strategis di dalam kawasan berikat Batam dan kawasan
perdagangan bebas. Ukuran operasi manufaktur PT RPC INDONESIA adalah
sekitar 7.200 meter persegi, tetapi dapat diperluas untuk memenuhi kapasitas
produksi jika diperlukan. Produk yang dihasilkan di pabrik ini telah dipasok ke
banyak proyek yang sukses di seluruh Australia-Asia bahkan Eropa.
PT RPC INDONESIA mampu memproduksi struktur komposit besar, dan
sebelumnya telah memproduksi pipa filament winding hingga diameter 3,6m dan
panjang hingga 12m. Bagian Perusahaan juga dapat menampung produk komposit
fabrikasi setinggi 6m dan melayani proyek besar.
Di RPC sering merujuk pada sejarah kebanggaan. Empat puluh tahun
kesuksesan bisnis berkelanjutan yang mempekerjakan pria dan wanita dari
komunitas kita bersama. Empat puluh tahun kesuksesan klien kami didukung oleh
bakat dan dedikasi orang-orang kami.RPC memahami kesuksesan hanya dapat
dicapai jika kami tetap gesit dan berpikiran maju, serta terus bermitra dengan
klien kami untuk memberikan solusi rekayasa terbaik untuk masa depan
Hasil yang dicapai perusahaan PT. RPC Indonesia beragam, seperti
penguasaan keahlian plastik komposit yang diperkuat, mampu bersaing hingga
tingkat Internasional, dan masih banyak lagi yang dicapai oleh PT. RPC
Indonesia. Bukan hanya itu, rasa bangga dari para pelanggan pun menjadi
penyemangat PT. RPC Indonesia untuk dapat mempertahankan kualitas.

3
Gambar 2. 1. PT RPC Indonesia

Didirikan lebih dari 20 tahun yang lalu,fasilitas pulau batam adalah


fasilitas manufaktur komposit terbesar dalam Grup RPC. Batam adalah zona
perdagangan bebas yang memfasilitasi ekspor di seluruh Asia tenggara. Fasilitas
batam di pimpin oleh menejemen ekspatriat dan pengawasan lantai toko.
Departemen teknik memperkerjakan tujuh insinyur berkualifikasi yang melakukan
desain dan menejemen proyek.Pabrik di Batam,indonesia,adalah yang terbesar
dan paling beragam dari semua fasilitas grup RPC yang membuat:
1. Pipa luka filamen berkualitas tinggi untuk:
 Pekerjaan air dan saluran pembuangan
 Air pendingan pembangkit Listrik dan pipa retikulasi air
 Asupan air laut,pembuangan air garam dan pipa proses untuk pabrik
desalinasi
 Proses perpipaan untuk industri Kimia
 Aplikasi lubang bawah seperti kolom pompa dan casing lubang
2. Solusi instalasi pengolahan limbah termasuk penutup,saluran,katup kontrol
udaradan nit kontrol bau serta lubang got dan penutup

4
3. Perkakas potong CNC untuk semua aplikasi termasuk industri kelautan
dan transportasi
4. Panel arsitektur untuk pelapis interor dan eksterior dari bahan yang tahan
api
5. Panel dan interior kereta api, bus dan truk
6. Sejumlah produk komposit lanjutan lain nya dalam GRP,serat karbon dan
komposit hibrida

Kapasitas bidang usaha RPC Grup meliputi produk infrastructure,


transport system, defence system, engineering, renewables, dan custom
fabrication. PT RPC INDONESIA itu sendiri memliki beberapa kegiatan produksi
di bidang Infrastructure, transport system, dan permaglass.
Grup Perusahaan RPC adalah pemimpin global dalam desain, teknik, dan
manufaktur solusi komposit yang diperkuat kaca (GRP). Selain itu, RPC
mengelola keberlangsungan kemampuan Pertahanan yang mengandung besi dan
non-besi serta program penempatan spesialis.RPC memiliki sejarah 40 tahun yang
luar biasa dimulai dari Transfield Construction Group yang memberikan solusi
teknik inovatif pada sektor infrastruktur, air dan air limbah, lingkungan,
transportasi, pertambangan, arsitektur, dan pertahanan.
RPC bukan sekadar produsen; orang-orang kamilah yang membedakan
kami. Sebagai perusahaan, kami bekerja dalam kemitraan dengan klien kami
untuk memberikan solusi dan hasil terbaik untuk proyek mereka. RPC memiliki
tim insinyur yang paling berpengetahuan dan inovatif dari Australia dan Asia
Tenggara yang memiliki rekam jejak luar biasa dalam menyediakan solusi kelas
dunia untuk proyek-proyek teknik yang kompleks.
Untuk mendukung pengembangan keunggulan, inovasi dan kolaborasi,
RPC telah mendirikan Pusat Keunggulan Teknik di pabrik kami di Newcastle.
RPC secara aktif terlibat dalam pendampingan dan pelatihan generasi muda
Australia dengan tujuan membangun profesional yang menjadikan keunggulan
dan inovasi kelas dunia sebagai bagian dari etos kerja mereka sehari-hari.

5
2.2 Prosedur dan Tata Kerja Perusahaan
Sebelum melakukan pekerjaan, karyawan PT RPC INDONESIA
terlebih dahulu melakukan safety induction, dimana para karyawan diberikan
informasi mengenai Kesehatan dan Keselamatan Kerja di PT RPC INDONESIA.
Setiap proses produksi dilaksanakan, karyawan wajib menggunakan Alat
Pelindung Diri (APD) sesuai ketentuan yang berlaku di PT RPC INDONESIA.

2.3 Peraturan Perusahaan


Perusahaan yang baik harus memiliki managemen yang baik pula.
Agar kegiatan di dalam perusahaan tersebut terdata berjalan dengan lancar.
Sama halnya disiplin kerja yang ada di PT. RPC Indonesia cabang Batam,
yaitu:
1. Satu hari : 8 jam
2. Jam masuk : 07.00 WIB
3. Jam pulang : 16.00 WIB
4. Satu minggu : 5 hari kerja
5. Jumlah shift tenaga kerja : 2 shift
6. Jam over time : 16.00 WIB s/d 18.00 WIB

2.4 Bidang Kegiatan


Bidang Utama kegiatan PT RPC INDONESIA adalah infrastructure,
transport system, dan permaglass.

Infrastructure
Bidang infrastructure PT RPC INDONESIA memproduksi banyak produk industri
seperti pipa, tangki, unit utilitas, reactor, dan banyak produk industri yang
digunakan di pabrik.
Transport system
Transport system memproduksi produk eksterior dan interior transportasi, seperti
eksterior dan interior MRT, LRT, bus, dan produk transportasi lainnya.

6
Permaglass
Permaglass adalah pipa fiberglass berkualitas tinggi yang digunakan di instalasi
bore Australia dan luar negeri selama lebih dari 25 tahun. Permaglass dibuat
dengan Standar Australia dan juga menggabungkan Tasting dan Post Curing
untuk memastikan kualitas dan kekuatan tertinggi tercapai.

2.5 Struktur organisasi

Gambar 2.2 Struktur Organisasi

7
BAB III

PENGARUH TEMPRATUR TERHADAP WAKTU GEL


RESIN

3.1 Landasan Teori

3.1.1 Resin

Resin merupakan sebuah campuran dari berbagai senyawa kompleks


seperti alkohol, asam resnat dan resnotannol ester. Kuspradini, dkk. (2016),
beliau mengatakan bahwa resin merupakan hasil dari eksudasi tumbuhan secara
alami atau buatan. Sifatnya padat, bening, kusam, mengkilat, rapuh, dan bisa
meleleh atau mudah terbakar saat terkena panas. Bahkan bisa juga mengeluarkan
aroma dan asap yang khas baunya. Modifikasi resin komposit dapat dilakukan
dengan penambahan fiber.
Secara umum resin adalah bahan yang terbuat dari resin cair yang menjadi
keras yang sudah dibentuk sedemikian rupa. Pembuatannya adalah dengan cara
dituang ke dalam cetakan ketika cair dengan penggunaan katalis agar resin cepat
mengering. Bahan resin pada produk kerajinan ini biasanya dijual dalam bentuk
cair. Perpaduam amtara resin dan katalis inilah yang menghasilkan barang resin.
Sebagian lainnya menyebut dengan sebutan salah kaprah yakni mika. Bahan ini
bisa anda dapatkan di toko kimia dengan kemasan botol.

Resin pada awalnya merupakan bahan alami berupa cairan dari getah yang
kental dan dapat mengeras. Biasanya resin ini digunakan untuk membuat beragam
barang. Seiring dengan makin terbatasnya resin alami, maka dibuatlh resin sintetis
yang sekarang kita kenal. Bahan utama untuk membuat fiberglass adalah resin.
Fungsinya sebagai bahan pembentuk polimer. Resin memiliki banyak macamnya.
Untuk bahan aksesoris fiberglass biasanya bahan yang digunakan resin bening
yang mamtimy menghasilkan barang yang bening dan resin keruh.

8
Untuk menonjolkan bahan yang ada di dalamnya, biasanya menggunakan
resin bening, penggunaaan ada pada pembuatan kerajinan gantungan kunci,
kalung dan jenis-jenis kerajinan yang lainya, yang lebih menonjolkan pernak–
pernik didalamnya. Jenis yang keruh biasanya lebih banyak digunakan,
pembuatan aksesoris yang memiliki warna, dalam proses pembuatannya. Harga
resin keruh lebih murah dari pada harga resin bening.

3.1.2 Kalatis

Katalis merupakan senyawa kimia selain reaktan dan produk yang


ditambahkan pada sistem reaksi untuk meningkatkan laju reaksi kimia mencapai
kesetimbangan , dimana katalis berperan dalam menurunkan energi aktifitas
reaksi tersebut.

Dengan kata lain, katalis merupakan suatu zat yang memiliki fungsi untuk
mempercepat terjadinya suatu reaksi atau mempercepat laju reaksi. Akan tetapi
katalis tidak mengalami perubahan kimia secara permanen. Sehingga, pada akhir
reaksi, zat katalis dapat diperoleh kembali.

Katalis dapat meningkatkan laju reaksi kimia karna kemampuannya dalam


menurunkan energi aktivitas reaksi reaktan untuk menjadi produk. Molekul
reaktan akan diserap dan diimobilisasi dipermukaan katalis hingga berubah
menjadi molekul dalam keadaan transisi.

Katalis digunakan sebagai campuran resin, katalis memiliki karakter


berwarna bening dan memiliki bau yang menyengat. Fungsi katalis seperti halnya
semen. Semakin banyak campuran katalis yang digunakan maka semakin cepat
proses pengerasan resin. Maka katalis berfungsi sebagai pengeras.

Sedangkn penggunan katalis yang terlalu sedikit akan mengakibatkan:

 Lama mengering. Hal ini karena bahan ikatan kurang dari cukup sehingga
proses tidak berjalan cepat.

9
 Gelembung yang berlebihan. Proses penggabungan tidak akan sempurna
mengakibatkan senyawa menghasilkan gelembung udara yang tentu akan
memberikan hasil yang kurang memuaskan.
 Mengeras tetapi dengan permukaan yang lengket. Sebenarnya hal ini dapat
kita siasati terutama untuk benda hasil cetakan yang tidak memerlukan
kebeningan dan kehalusan permukaan yang nantinya akan dilapisi lagi,
yaitu dengan menggunakan thinner yang bagus dengan cara menuangkan
ke permukaan yang lengket dan menyapu dengan menggunakan kain.
Jangan menggunakan busa karena busa akan hancur dengan thinner.

3.1.3 Faktor faktor yang mempengaruhi laju reaksi

Laju reaksi bisa di pengaruhi oleh beberapa faktor, faktor faktor tersebut
dapat mempercepat laju reaksi. Faktor faktor tersebut antara lain :

A. Luas permukaan
Kecepatan reaksi dipengaruhi oleh ukuran partikel zat. Semakin luas
permukaan bidang sentuh zat yang bereaksi akan mempermudah
terjadinya tumbukan efektif. Tumbukan efektif ini akan menyebab kan
reaksi kimia yang mempercepat laju reaksi.
B. Konsentrasi
Laju reaksi akan semakin cepat seiring bertambahnya konsentrasi pereaksi,
begitu juga sebaliknya.
C. Kenaikan suhu
Kenaikan suhu mempercepat laju reaksi karena kenaikan suhu
menyebabkan gerakan partikel semakin cepat.
D. Katalis
Kalatis dapat mempengaruhi laju reaksi. Katalis yang dapat mempercepat
laju reaksi disebut katalis positif atau dikenal dengan nama katalisator.
Sedangkan katalis yang memperlambat laju reaksi disebut katalis negatif
atau dikenal dengan nama inhibitor.

10
3.2 Alat dan bahan

1. Water bath

Gambar 3.1 Water bath


2. Pipet tetes

Gambar 3.2 Pipet tetes


3. Stik

Gambar 3.3 Stik

11
4. Sarung tangan

Gambar 3.4 Sarung tangan

5. Cup

Gambar 3.5 cup

6. Timbangan

Gambar 3.6 Timbanga

7. Katalis MEKP

12
Gambar 3.7 MEKP

8. Gayung

Gambar 3.8 gayung

9. Resin

Gambar 3.9 resin

3.3 Prosedur kerja

13
1. Atur temperature waterbath sesuai temperature yang diinginkan
2. Timbang 100 gram resin kedalam cup
3. Tambahkan katalis pada masing cup 1%,1,5%,2% aduk hingga homogen
4. Masukkan sampel kedalam waterbath dan catat waktu mulainya
5. Tunggu sampai resin berubah tekstur seperti gel/jelly
6. Ketika resin sudah seperti gel,catat waktu gelnya
7. Lakukan cara yang sama berulang pada suhu yang berbeda beda
( pada laporan ini memakai suhu 25˚c, 28˚c, 30˚c, 32˚c, 35˚c )

3.4 Hasil

Geltime
Resin/Gelcoat Temperature (˚C)
1% 1,5% 2%
25 250 232 219
28 223 214 205
Swancor umar 8513 30 199 201 185
32 194 192 181
35 189 187 172
Gambar 3.10 data hasil geltime

14
Umar 8513
260
250
240
230
Geltime (min)

220
210
200
190
180
170
160
150
24 26 28 30 32 34 36
Temperature (degC)

Umar 8513 1%MEKP Umar 8513 1.5% MEKP Umar 8513 2%MEKP

Gambar 3.11 grafik gel time

3.5 Pembahasan

Setelah dilakukan penelitian, penulis mendapatkan hasil bahwa dengan


perbedaan jumlah tempratur suhu merupakan salah satu penyebab lambat dan
cepatnya suatu reaksi atau laju reaksi pada resin. Hasil yang didapat oleh penulis
yaitu, semakin tinggi tempratur suhunya maka semakin cepat waktu gel timenya,
dan semakin rendah tempratur suhunya maka semakin lambat waktu gel timenya.

15
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pelaksanaan prakerin di PT RPC INDONESIA, dengan


melakukan testing pada resin sesuai dengan prosedur kerjanya maka dinyatakan
pada pengaruh tempratur terhadap waktu gel resin memiliki sifat jika semakin
tinggi suhu, maka semakin cepat waktu gel timenya dan semakin rendah suhu,
maka semakin lambat waktu gel timenya.

4.2 Saran

Setelah penulis melaksanakan prakerin, penulis telah selesai dalam


pembuatan laporan. Namun dalam penyempurnaan laporan ini, penulis ingin
meyampaikan beberapa saran berbagai pihak, yaitu :

4.2.1 Saran Untuk Perusahaan

a. Diharapkan agar kerjasama antara sekolah dengan perusahaan lebih


ditingkatkan dengan banya memberi peluang kepada peserta didik
SMK untuk dapat melaksanakan PRAKERIN
b. Hubungan kariawan dengan peserta didik PRAKERIN diharapkan
selalu terjaga keharmonisannya agar dapat tercipta suasana kerjasama
yang baik
c. Penyediaan dan kondisi alat harusnya dimaksimalkan, agar pera
pekerja dapat mengerjakan pekerjaan dengan hasil maksimal dan tepat
waktu

16
4.2.2 Saran Untuk Sekolah

a. Lebih meningkatkan bimbingan dan pelatihan kerja seperti


mendominasi praktik dari pada teori pelajaran
b. Kehadiran atau kunjungan guru – guru keperusahaan harus benar –
benar memantau apa yang dilakukan oleh siswa/i didiknya, seperti
mengunjungi lab atau ruangan dimana siswa/i didiknya melakukan
praktik kerja, pemantauan ini diharapkan agar sang guru itu
mengetahui betul apa yang dilakukan oleh siswa/i didiknaya
c. Persiapan untuk melepaskan peserta didiknya ke dalam suatu
instansi/perusahaan harus lebih matang untuk perencanaan kedepannya
d. Perlu adanya kerja sama yang baik, antara pihak sekolah dan pihak
perusahaan dalam bentuk kegiatan selain prakerin

4.2.3 Saran Untuk Siswa

a. Siswa diharapkan memakai APD yang disedikan sesuai dengan


prosedur perusahaan/intansi.
b. Siswa diharapkan untuk selalu mematuhi setiap tata tertib yang berlaku
diperusahan/intansi.
c. Siswa diharapkan mengerti materi yang akan diterapkan.
d. Siswa diharapkan focus dan teliti disaat menguji sampel.

Demikian kesimpulan dan saran dari hasil prakerin yang saya lakukan di PT. RPC
INDONESIA, Terimakasih.

17
18
DAFTAR PUSTAKA

kusuma, A. b. (2023). PENGARUH TEMPRATUR TERHADAP WAKTU GEL


RESIN. batam: alan.

https://www.quipper.com/id/blog/mapel/kimia/menguasai-laju-reaksi-faktor-
faktor-yang-memengaruhinya/

https://www.rumah.com/panduan-properti/mengenal-resin-50851

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6501446/mengenal-katalis-pengertian-
fungsi-cara-kerja-jenis-dan-contohnya

Anda mungkin juga menyukai