Semarang,
Mengetahui,
ii
PRAKATA
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunianya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan
laporan Yoghurt. Dalam laporan ini, penulis meyakini sepenuhnya bahwa tidak
mungkin menyelesaikan laporan tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Dr.-Ing Silviana, S.T, M.T. selaku penanggung jawab Laboratorium
Mikrobiologi Industri Universitas Diponegoro.
2. Aprilina Purbasari, S.T, M.T. selaku dosen pengampu materi asam sitrat.
3. Seluruh asisten Laboratorium Mikrobiologi Industri Universitas Diponegoro.
4. Teman – teman angkatan 2017 terkhusus praktikan batch2.
5. Berbagai pihak lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Kami membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
laporan praktikum kami. Sekian kami ucapkan terima kasih.
Penyusun
iii
RINGKASAN
Asam sitrat adalah asam organik lemah yang terdapat dalam buah-buahan atau
umbi-umbian. Asam sitrat (C6H8O7) banyak digunakan dalam industri terutama
industri makanan, minuman, dan obat-obatan. Pemecahan karbohidrat dengan cara
fermentasi dapat menghasilkan berbagai macam senyawa organik diantaranya adalah
asam sitrat. Pada praktikum ini akan dipelajari cara membuat asam sitrat dari ubi
ungu dengan menggunakan cara fermentasi menggunakan Aspergillus niger, juga
pengaruh perbedaan KH2PO4 dan urea terhadap asam sitrat yang dihasilkan. Dan
akan dipelajari pengaruh waktu terhadap pH.
Asam sitrat dapat membentuk berbagai senyawa ester dan berbagai jenis
turunan lainya seperti anilin dan asam klorida. Aspergilus niger merupakan jamur
multiseluler yang membentuk suatu anyaman. Aspergillus niger merupakan jamur
yang digunakan untuk membentuk asam sitrat. Terdapat dua reaksi dalam pembuatan
asam sitrat yaitu reaksi pembentukan dan reaksi pemurnian.
Bahan yang digunakan yaitu kuliat buah naga, sekam padi bekatul, urea,
KH2PO4, Aspergillus niger, Ca(OH)2, H2SO4, NaOH, MgSO4.7H2O dan aquadest.
Alat yang kami gunakan adalah petridish, beaker gelas, gelas ukur, pipet tetes, buret,
klem, statif. Langkah-langkahnya adalah siapkan sumber karbohidrat, lalu timbang,
dan tambahkan nutrien sesuai variabel. Tambahkan aquadest hingga lembab, lalu
atur pH. Selanjutnya, tutup dengan aluminium foil dan sterilkan di autoklaf, biarkan
hingga pada suhu kamar. Lalu, tanami dengan spora, inkubasikan selama 7 hari pada
suhu 28oC. Tambahkan aquadest, saring dan ambil filtrat, lakukan analisis hasil.
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................................. ii
PRAKATA .............................................................................................................................. iii
RINGKASAN ......................................................................................................................... iv
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ................................................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ......................................................................................................... 1
1.2. Perumusan Masalah ................................................................................................. 1
1.3. Tujuan Praktikum .................................................................................................... 2
1.4. Manfaat Praktikum .................................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Asam Sitrat .............................................................................................................. 3
2.2. Landasan Teori ........................................................................................................ 3
2.3. Reaksi Pembentukan Asam Sitrat dan Pemurniannya ............................................. 3
2.4. Hal-hal yang Berpengaruh ....................................................................................... 4
2.5. Fermentasi Media Padat, Semi Padat, Cair ............................................................. 5
2.6. Kandungan Gizi dalam Kulit Buah Naga ................................................................ 6
2.7. Mekanisme Katabolisme Karbohidrat ..................................................................... 7
2.8. Proses Pembuatan Asam Sitrat di Industri Kimia ................................................... 7
2.9. Kandungan Asam Oksalat pada Fermentasi Asam Sitrat ....................................... 9
BAB III METODE PRAKTIKUM
3.1. Rancangan Praktikum ............................................................................................ 10
3.2. Bahan dan Alat yang Digunakan ........................................................................... 11
3.3. Gambar Rangkaian Alat ........................................................................................ 12
3.4. Prosedur Praktikum ............................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 15
LEMBAR PERHITUNGAN ................................................................................................ A-1
DATA DUKUNG.....................................................................................................A-4
iii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
2
Untuk mencapai produktivitas tinggi dan menguntungkan secara ekonomi,
dilakukan penelitian dengan menggunakan bahan baku kulit buah naga dan
penambahan nutrisi dengan metode fermentasi cair. Pemilihan kulit buah naga
sebagai bahan baku telah dijelaskan di atas, sedangkan penambahan nutrisi akan
digunakan sekam padi, bekatul, urea (sebagai sumber nitrogen), MgSO4, dan
KH2PO4 diharapkan dapat meningkatkan metabolisme sel dan mempercepat
produksi asam sitrat karena sekam padi dan bekatul mengandung banyak nutrisi
yang dibutuhkan oleh Aspergillus niger (Muchtar, 2013 dalam Listyaningrum, n.
d.).
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Galur untuk memproduksi asam sitrat cukup banyak, tetapi hanya mutan
Aspergillus niger dan Aspergillus wentii yang banyak digunakan untuk
memproduksi asam sitrat secara komersial. Secara alami asam sitrat
merupakan produk metabolisme primer, tidak diekskresi oleh mikroorganisme
dalam jumlah yang cukup berarti dan penggunaan Aspergillus niger dapat
menekan produk-produk samping yang tidak diinginkan seperti asam oksalat,
asam isositrat, dan asam glukonat (Rahman, 1992 dalam Widyanti, 2010).
Berikut adalah faktor-faktor pertumbuhan Aspergillus niger :
6
persiapan inokulum sampai tahap fermentasi akan didapatkan hasil yang
optimum ketika ketersediaan substrat cukup.
2. Suhu. Aspergillus niger (bersifat mesofilik) tumbuh paling baik pada suhu
3037°C (Brook et al., 2012 dalam Basarang & Rianto, 2018). Pada suhu
optimum, reaksi kimiawi dan enzimatis dalam sel berlangsung lebih cepat
sehingga pertumbuhan meningkat lebih cepat pula. Akan tetapi di atas
suhu tertentu, protein, asam nukleat, dan komponen-komponen sel lainnya
mengalami kerusakan permanen. Selanjutnya bila terjadi kenaikan suhu
pada kisaran tertentu, pertumbuhan dan fungsi metabolit meningkat
sampai titik tertinggi yang memungkinkan reaksi tidak berjalan sama
sekali (Ali, 2005 dalam Basarang & Rianto, 2018).
3. pH. Cappucino dan Sherman (2013) dalam Basarang & Rianto (2018)
mengatakan bahwa media pertumbuhan jamur membutuhkan keasaman
rendah (pH 4,55,6). Beberapa enzim, sistem transpor elektron dan
nutrien yang berada di membran sel sangat sensitif (peka) terhadap
konsentrasi ion hidrogen (H+). Hal ini dapat memengaruhi struktur tiga
dimensi protein pada umumnya, termasuk enzim-enzim pertumbuhan (Ali,
2005 dalam Basarang & Rianto, 2018).
8
Untuk Aspergillus niger adalah 15-18%, jika lebih dari 18% tidak ekonomis
dan jika kurang dari 15% terbentuk asam oksalat (Marison, 1988).
d) pH
Pengaturan pH sangat penting dalam fermentasi. Ini disebabkan pada pH
tertentu, strerilisasi mudah dilakukan. Sterilisasi mula-mula dilakukan pada
pH 2,2 atau lebih rendah. Sebagai pengatur digunakan asam klorida. Sedang
pH yang baik 3,4 - 4,5. Pada pH tinggi dihasilkan asam oksalat. Untuk kondisi
tertentu (misal percobaan) kadang akan menghasilkan enzim yang hanya
berfungsi mengubah karbohidrat menjadi asam sitrat. Untuk kondisi lain akan
dihasilkan enzim yang lain pula (Papagianni et al, 1999).
e) Pemberian Oksigen
Pemberian oksigen yang terlalu banyak menimbulkan efek merugikan bagi
hasil asam sitrat. Sebaliknya, bila pemberian oksigen terlalu sedikit akan
kurang menguntungkan (Widyanti, 2010).
f) Suhu
Suhu yang baik adalah 26 – 28oC. Jika lebih dari 30oC, keasaman naik dan
akibatnya ada asam oksalat (Adham, 2001) .
9
yang digunakan relatif sederhana, ruang yang diperlukan untuk fermentasi lebih
kecil, inokulum dapat disiapkan secara sederhana, dan kondisi medium tempat
pertumbuhan mendekati kondisi habitat aslinya.
Fermentasi media cair berarti fermentasi yang melibatkan air sebagai fase
kontinu dari sistem pertumbuhan sel yang bersangkutan atau substrat baik sumber
karbon maupun mineral terlarut atau tersuspensi sebagai partikel-partikel dalam
fase cair.
Pada media semi padat, nutrient atau zat-zat tambahan yang bekerja dalam
proses fermentasi tidak dapat tersebar dengan baik dan secara merata. Sedangkan
pada fermentasi media cair, nutrient atau zat-zat tambahan yang dibutuhkan dapat
dengan mudah larut dan bercampur dengan baik selama proses fermentasi.
10
Niacin (mg) 1,297-1,300
Abu (g) 0,28
Lain-lain (g) 0,54-0,68
Sumber : Ide, 2009
11
antara 3-karbon.: piruvat, yang kemudian diubahmenjadi satu jenis 2-karbon
yaitu gugus asctil dari asetil-koenzimA.Pada tahap III, gugusan asetil dari asetil
KoA diberikan padasiklus asam sitrat, di sini, terjadi oksidasinutrien,
menghasiikan karbon dioksida, air dan ammonia. (Wahjuni, 2013)
12
endapan Kalsium Oksalat. Kalsium Sitrat lalu diumpankan ke Filter Press-2
untuk memisahkannya dari senyawa Kalsium Hidroksida yang tidak bereaksi.
Pada tangki Acidifier senyawa Asam Sitrat yang terisolasi tersebut diregenerasi
melalui reaksi dengan penambahan Asam Sulfat 98 %. Asam Sitrat yang
berhasil diregenerasikan lalu dipisahkan dari endapan Kalsium Sulfat yang
terbentuk di Filter Press-3. Larutan C6H8O7 dapat dimurnikan dengan
carapenambahan karbon aktif untuk mengikat senyawa H2SO4 yang tidak
bereaksi, kemudian impurities tersebut dipisahkan dengan Filter Press-4.
Kandungan air berlebih pada campuran Asam Sitrat kemudian diuapkan
dengan Evaporator sehingga diperolah larutan Asam Sitrat 75 %. Sebelum
tahap pemurnian selanjutnya, Asam Sitrat terlebih dahulu didinginkan dengan
Cooler, dimana pada tahap pendinginan ini fase kristalisasi akan mulai terjadi
dan melalui Sentrifugal Filter kristal tersebut diendapkan. Kristal Asam Sitrat
lalu dikeringkan dengan Dryer pada suhu 75°C sehingga diperoleh kristal
anhidrat dengan kemurnian 99 %. Selanjutnya kristal C6H8O7 dapat disimpan
di gudang produk dan siap dipasarkan. (Noto, 2010)
13
BAB III
METODE PERCOBAAN
Menanam
Menutup Dipanaskan Didinginkan suspensi
dengan dengan hingga 70oC sampai suhu spora
aluminium foil kamar
14
Variabel Tetap :
1. Bekatul @ 4 gr
2. pH @2
3. Hari = 7hari
4. Sekam @ 3 gr
Variabel Berubah :
1. KH2PO4 : 0,1gr dan 0,2 gr
2. Urea : 1gr dan 1,5 gr
3. MgSO4 : 0,04 gr dan 0,05 gr
3.2 Alat dan Bahan
Alat : Bahan :
1. Petridish 1. Kulit buah naga
2. Beaker glass 2. Aspergillus niger
3. Erlenmeyer 3. Bekatul 16 gr
4. Gelas ukur 4. Ca(OH)2 5 gr
5. Buret, statif, dan klem 5. Sekam padi 12 gr
6. Pipet 6. H2SO4 5 ml
7. Inkubator untuk fase cair 7. Urea 4,5 gr
8. Oven 8. NaOH 100 ml
9. KH2PO4 0,5 gr
10. Aquadest
11. MgSO40,19 gr
3.3.Gambat Alat
15
Gambar 3.2 Erlenmeyer Gambar 3.3 Statif, Buret,Gambar 3.4 Gelas ukur
Klem
Gambar 3.5 Petridish Gambar 3.6 Inkubator Gambar 3.7 Beaker glass
16
a. Siapkan sumber karbohidrat yang akan digunakan, timbang sumber
karbohidrat sesuai variabel lalu tambahkan nutrient – nutrient dan aqudest
hingga volume menjadi 100 mL dalam erlenmeyer lalu atur pH
b. Tutup menggunakan alumunium foil dan panaskan hingga mencapai suhu
70oC. Biarkan dingin pada suhu kamar.
c. Setelah dingin, tanami dengan suspensi Aspergillus niger secara aseptik
di ruang aseptik.
d. Cara penanaman suspensi spora
Menyiapkan kawat osse, bunsen, alkohol, dan HCl
Semprot ruang aseptik dengan menggunakan alkohol dan diamkan
selama ± 1 menit. Lalu bisa dilakukan penanaman suspensi spora.
Penanaman suspensi spora dilakukan dengan cara mensterilkan
kawat osse : Panaskan kawat osse menggunakan bunsen, kemudian
memasukkan ke larutan HCl, kemudian panaskan kawat osse lagi.
Ambil beberapa kawat osse Aspergillus niger dari biakan murni yang
telah disediakan dan masukkan ke dalam sampel yang sudah di
autoclave, lalu siap di inkubasikan.
e. Inkubasikan selama x hari sesuai variabel pada 28 - 30oC (dalam
inkubator goyang).
f. Setelah selesai inkubasi, saring dengan kertas saring atau pompa vakum
dan filtratnya ditest untuk asam sitratnya..
3. Analisa Hasil
Panaskan filtrat yang diperoleh dari percobaan di atas sampai 70oC.
Tambahkan larutan Ca(OH)2 sebanyak 10 mL. Buat larutan Ca(OH)2
dengan melarutkan 5gr Ca(OH)2 dengan aquadest sampai 50 mL (jaga
temperatur konstan).
17
Endapan yang timbul cepat-cepat disaring (dalam keadaan panas 70oC),
kemudian dicuci dengan air panas 70oC. Endapan tersebut adalah kalsium
sitrat.
Keringkan endapan di oven kemudian timbang beratnya. Catat beratnya.
Endapan tersebut dilarutkan dengan H2SO4 encer, sesuai perhitungan,
saring dengan kertas saring. Filtratnya merupakan asam sitrat dan
endapannya adalah kalsium sulfat.
Untuk mengetahui berat asam sitrat yang diperoleh pada percobaan,
encerkan 1 mL filtrat menjadi 10 mL dengan aquadest, lalu titrasi dengan
NaOH 0,1 N. Catat kebutuhan titran.
*Menghitung kebutuhan H2SO4 encer
Ca3(C6H3O7)2(s) + 3H2SO4 (l) → 3CaSO4 (s)↓ + 2C6H8O7 (s)
x gr
=A mol
BM Ca Sitrat
Buat larutan H2SO4 dengan melarutkan 5 mL H2SO4 pekat menjadi 100 mL.
gr H2SO4 = vol H2SO4 . ρ H2SO4 . kadar H2SO4
= 5 mL. 1,84 gr/cm3 . 98/100
= 9,016 gr
mol gr/BM
Molar H2SO4 = =
V V
9,016 gr
⁄98 gr/mol
= = 0,92 M
0,1 L
mol
Molar H2SO4 = V
3Amol
0,92 M = V
V = …………..L = …………..ml
18
DAFTAR PUSTAKA
19
Marison, I.W. (1988). Citric Acid Production. In: Scragg, A.H. ed. Cell Chemistry
Biotechnology for Engineers. Ellis Horwood Ltd, Chichester, p. 323-328.
Noto, A. 2010. Pembuatan Asam sitratmelalui Proses Fermentasi Kulit Buah
Nenas dengan Kapasitas 30 Ton/Hari. Universitas Sumatra Utara.
Papagianni, M.; Mattey, M.; Berovic, M.; Kristiansen, B., Aspergillus niger
Morphology and Citric Acid Production in Submerged batch Fermentation:
Effects of Culture pH, Phosphate and Manganese Levels. Food Technol
Biotechnol, 1999, 37, 165-171
Sasmitaloka, K.S. 2017. Produksi Asam Sitrat Oleh Aspergillus niger Pada Kultivasi
Media Cair.Universitas Sultan Ageng Tirtayasa: Banten.
Syansuriputra, A.A.; Setiadi, T.; Kushandayani, R.; Yunus, R.F., Pengaruh Kadar
Air Substrat dan
KonsentrasiDedakPadipadaProduksiAsamSitratdariAmpasTapiokamenggunak
anAspergillus Niger ITBCCL 74. Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia
Indonesia, Palembang, 19 – 20Juli 2006.
Vendenberghe. 2014. “Microbial Production of Citric Acid”. Laboratorium
Teknologi Bioproses Departemen Teknik Kimia Universitas Federal do
Parana; Prancis.
Wahjuni, A.2013.Metabolisme Biokimia. Udayana University Press.
Wangge, E.S., Suprapta D,N., Susanta G,N. 2012. Isolasi Dan Identifikasi Jamur
Penghasil Mikotoksin Pada Biji Kakao Kering Yang Dihasilkan Di Flores.
Universitas Udayana: Bali
Widyanti. 2010. Produksi Asam Sitrat Dari Substrat Molase Pada Pengaruh
Penambahan Vco (Virgin
CoconutOil)TerhadapProduktivitasAspergillusNigerItbccL74Terimobilisasi.M
agisterTeknik Kimia Universitas Diponegoro:Semarang.
20