Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PRAKTIKUM LAPANGAN

“BUDIDAYA TANAMAN PAKCOY”

TREYZA NOVITA LEPONG


4521031028

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BOSOWA
MAKASSAR
2023
LEMBAR PENGESAHAN

Nama Mahasiswa : Treyza Novita Lepong

NIM : 4521031028

Program Studi : Agroteknologi

Fakultas : Pertanian

Universitas : Bosowa

Judul Praktikum : Budidaya Tanaman Pakcoy

Kelompok : 1 (satu)

Laporan praktikum “Budidaya Tanaman Pakcoy” ini sebagai salah satu


syarat untuk mengikuti praktikum selanjutnya pada mata kuliah Budidaya
tanaman hortikultura

Makassar, 30 November 2023

Dosen Pembimbing

Dr. Amirudin, S.P., M.P


NIDN 0920048206

ii
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur senantiasa kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
karena atas limpahan rahmat dan karuniaNya laporan Praktikum “Budidaya
Tanaman Pakcoy” dapat saya selesaikan dengan baik.
Laporan praktikum ini merupakan pertanggung jawaban tertulis atas
terlaksananya kagiatan praktikum. Praktikum ini merupakan tahapan yang harus
dijalani mahasiswa progran studi agroteknologi .
Kegiatan praktikum ini diharapkan mampu membuat saya terjun ke dunia
pendidikan secara nyata dan memperoleh pengalaman dan memperoleh
pengalaman sehingga saya dapat memahami tentang tumbuhan
Saya mengucapkan terimakasih kepada bapak Dr. Amirudin S.P., M.P
sebagai dosen pembimbing Yang telah membimbing saya sehingga proses
pembuatan laporan ini dapat selesai

Penulis

iii
DAFTAR ISI
SAMPUL ........................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................ii
KATA PENGANTAR......................................................................................iii
DAFTAR ISI....................................................................................................iv
DAFTAR TABEL............................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................vii
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Tujuan..........................................................................................................2
1.3 Manfaat........................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................3
2.1 Tanaman Pakcoy..........................................................................................3
2.2 Morfologi Tanaman Pakcoy..........................................................................4
2.3 Syarat Tumbuh.............................................................................................4
2.4 Cara Budidaya Tanaman Pakcoy...................................................................6
2.5 Hama dan Penyakit Tanaman Pakcoy............................................................6
BAB III METEDOLOGI PRAKTIKUM........................................................9
3.1 Waktu dan Tempat........................................................................................9
3.2 Alat dan Bahan.............................................................................................9
3.3 Cara Kerja....................................................................................................9
3.4 parameter Pengamatan..................................................................................10
BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN..............................12
4.1 Hasil Pengamatan.........................................................................................12
4.2 Pembahasan..................................................................................................15
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN............................................................16
5.1 Kesimpulan..................................................................................................16
5.2 Saran............................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................17

iv
DAFTAR TABEL

4.1.1 Tabel 4.1 Tabel Kegiatan........................................................................12

4.1.2 Tabel Pengamatan Minggu Ke-1.............................................................13

4.1.3 Tabel Pengamatan Minggu Ke-2.............................................................13

4.1.4 Tabel Pengamatan Minggu Ke-3.............................................................13

4.1.5 Tabel Pengamatan Minggu Ke-4.............................................................14

4.1.6 Tabel Pengamatan Minggu Ke-5.............................................................14

v
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Gambar saat mencampur tanah dengan kompos...........................18

Lampiran 2 Gambar pemindahan bibit tanaman..............................................19

Lampiran 3 Gambar bibit yang telah di pindahkan..........................................20

Lampiran 4 Gambar saat mengukur tanaman...................................................21

vi
vii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia disebut sebagai Negara agraris karena sebgaian besar penduduk
Indoneisa bekerja sebagai petani. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor
yang memberikan kontribusi yang sangat besar dalam perkenomian
nasionalpenyerapan tenaga kerja, dan pemasukan devisa non migas. Indonesia
adalah Negara yang sangat subur. Tanahnya mendukung untuk melakukan
budidaya berbagai jenis tanaman yang dapat tumbuh besar dan berkualitas tinggi,
salah satunya adalah sayur-sayuran. Sayu-sayuran merupakan komoditas penting
yang mendukung ketahanan pangan di Indonesia.
Sayuran bagi masyarakat Indonesia tidak bisa ditinggalkan dalam kehidupan
sehari-hari karena manfaatnya yang begitu banyak diantaranya adalah sebagai
sumber vitamin dan protein. Pakcoy (Brassica rapa L.) meerupakan salah satu
komoditas hortikultura yang memiliki nilai penting di Indonesia. Selain itu pakcoy
merupakan salah satu jenis sayuran yang digemari oleh berbagai kalangan.
Keunggulan lain dari pakcoy adalah harga yang relatif lebih murah, mudah
diperoleh di pasar tradisional maupun di swalayan. Permintaan pakcoy semakin
meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia.
Permintaan yang tinggi harus diimbangi oleh produksi dalam negeri. Namun
kebutuhan pakcoy berbanding terbalik dengan hasil produksinya di lapangan.
Menanam pakcoy dalam berbagai media banyak menemui kegagalan. Salah
satu hal yang menghambat dalam bercocok tanam pakcoy adalah sempitnya lahan
yang tersedia. Sebagai alternatif untuk mengalami keterbasan lahan tersebut dapat
dilakukan dengan menanam di dalam polybag. Dengan begitu kegiatan bertanam
pakcoy bisa lebih berkualitas dan menyenangkanMenanam pakcoy di dalam
polybag, selain kondisi mudah untuk dikontrol, juga dapat berfungsi sebagai
tanaman hias, penghijauan lingkungan sekitar, penyejuk rumah, serta
menghasilkan pakcoy yang dapat dikonsumsi sendiri. Dengan perkembangan
bidang pertanian seperti pertanian pakcoy, semua sarana yang berhubungan
dengan pertanian akan meningkat, termasuk pupuk. Pupuk yang ada sekarang ini
1
banyak macamnya. Ada yang sifatnya kimiawi dan ada puka yang sifatnya
organik. Harga pupuk dipasaran saat ini bervariasi, tergantung merek dan jenisnya,
dan harganya cenderung juga meningkat dari waktu ke waktu. Oleh karena itu,
komposisi pupuk yang digunakan dalam budidaya sawi pakcoy ini terdiri dari
campuran tanah, sekam bakar dan pupuk kompos.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan praktikum budidaya tanaman pakcoy antara lain: Mengetahui
cara menanam sawi pakcoy dengan benar

1.3 Manfaat
Manfaat yang diperoleh dalam praktikum identifikasi gulma antara lain:
1. Menambah pengetahuan tentang pertumbuhan tanaman sawi pakcoy menanam
dan mengukur
2. Memberikan informasi dan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi pembaca

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tanaman Pakcoy (Brassica Rapa L)


Sayuran pakcoy masih satu golongan. dengan sawi dan sering sekali
disebut dengan nama sawi sendok, sawai manis, atau sawi dagingHal itu
dikarenakan memiliki pangkal sayur yang tebal dan lembut seperti halnya daging,
sayur ini biasanya digunakan dalam bahan sup." (R.H Paeru, 2015: 12). Sawi
pakcoy sering disebut dengan sawi sendok yang sering digunakan untuk bahan
masakan.

"Sawi pakcoy merupakan sayuran pendatang dari luar negeri yang sangat
popular terutama di kalangan masyrakat keturunan Cina. Di Indonesia, tanaman
pakcoy sudah banyak dibudidaya dan diusahakan oleh petani. Ciri-ciri tanaman ini
mempunyai tubuh tegak dan daun kompak, berwarna putih, dan daun berwarna
hijau segar, serta tangkai daun lebar dan kokoh." (Rukmana, 2007). Sawi pakcoy
banyak dibudidayakan petani di Indonesia.

Adapun klasifikasi tanaman sawi pakcoy adalah sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Rhoeadales

Famili : Brassicaccae

Genus : Brassica

Spesies : Brassica rapa L.

3
2.2 Morfologi Tanaman Pakcoy
Tanaman ini memiliki daun yang bertangkai, daun berbentuk agak oval
berwarna hijau tua dan mengkilap, tidak membentuk kepala, tumbuh agak tegak
atau setengah mendatarTangkai daun berwarna putih atau hijau muda, gemuk dan
tinggi tanaman dapat mencapai 15-30 cm. Pada kelompok ini terdapat keragaman
morfologis dan periode kematangan pada berbagai kultivar. Salah satunya adalah
kultivar tipe kerdil dengan ciri-ciri bentuk daun warna hijau pudar dan ungu yang
berbeda-beda.
Pakcoy merupakan jenis sayuran hijau yang masih satu golongan dengan
sawi. Pakcoy juga sering disebut dengan sawi sendok karena bentuknya yang
menyerupai sendok. Pakcoy sering disebut dengan sawi manis atau sawi daging
karena pangkalnya yang lembut dan tebal seperti daging. Pakcoy biasa digunakan
untuk bahan sup atau sebagai penghias makanan ini berasal dari Cina.
Tanaman pakcoy merupakan salah satu sayuran penting di Asia, atau
khususnya di China. Daun pakcoy bertangkai, berbentuk oval, berwarna hijau tua,
dan mengkilat, tidak membentuk kepala, tumbuh agak tegak atau setengah
mendatar, tersusun dalam spiral rapat, melekat pada batang yang tertekan. Tangkai
daun, berwarna putih atau hijau muda, gemuk dan berdaging, tanaman mencapai
tinggi 15-30 cm (Yogiandre, dkk 2011: 6).
Keragaman morfologis dan periode kematangan cukup besar pada berbagai
varietas dalam kelompok ini. Terdapat bentuk daun berwarna hijau pudar dan ungu
yang berbeda. Lebih lanjut dinyatakan pakcoy kurang peka terhadap suhu
ketimbang sawi putih, sehingga tanaman ini memiliki daya adaptasi lebih luas.
Vernalisasi minimum diperlukan untuk bolting. Bunga berwarna kuning pucat
(Hernowo, 2011: 6).

2.3 Syarat Tumbuh


Kondisi lingkungan yang sesuai bagi pertumbuhan tanaman sawi Pakcoy
dapat memberikan hasil panen yang tinggi. Sebab, kecocokan keadaan lingkungan
(iklim dan tanah) sangat menunjang produktivitas tanaman berproduksi.

4
Tanaman pakcoy tergolong tanaman yang dapat ditanam pada berbagai
musim, baik musim penghujan ataupun musim kemarau dan dapat diusahakan di
dataran rendah sampai dataran tinggi. Sayuran ini termasuk sayuran yang dapat
dibudidayakan sepanjang tahun. Apabila pembudidayaan dilakukan di dataran
tinggi, umumnya akan cepat berbunga karena dalam pertumbuhannya tanaman ini
membutuhkan hawa yang sejuk/lembab. Akan tetapi tanaman ini juga tidak baik
apabila dibudidayakan pada air yang menggenang. Dengan demikian, tanaman ini
cocok apabila ditanam pada akhir musim penghujan (Haryanto, 2006).
Menurut Sutirman (2011) pakcoy bukan tanaman asli Indonesia, menurut
asalnya di Asia. Karena Indonesia mempunyai kecocokan terhadap iklim, cuaca
dan tanahnya sehingga dikembangkan di Indonesia iniDaerah penanaman yang
cocok adalah mulai dari ketinggian 5 meter sampai dengan 1.200 meter di atas
permukaan laut. Namun biasanya dibudidayakan pada daerah yang mempunyai
ketinggian 100 meter sampai 500 meter dpl. Tanaman pakcoy dapat tumbuh baik
di tempat yang berhawa panas maupun berhawa dingin, sehingga dapat diusahakan
dari dataran rendah maupun dataran tinggi. Meskipun demikian pada
kenyataannya hasil yang diperoleh lebih baik di dataran tinggi. Tanaman pakcoy
tahan terhadap air hujan, sehingga dapat di tanam sepanjang tahun. Pada musim
kemarau yang perlu diperhatikan adalah penyiraman secara teratur.
Tanah yang cocok untuk ditanami pakcoy adalah tanah gembur, banyak
mengandung humus, subur, serta pembuangan airnya baik. Derajat kemasaman
(pH) tanah yang optimum untuk pertumbuhannya adalah antara pH 6 sampai pH 7
(Haryanto 2007)Pakcoy ditanam dengan benih langsung atau dipindah tanam
dengan kerapatan tinggi, yaitu sekitar 20 25 tanaman/m², dan bagi kultivar kerdil
ditanam dua kali lebih rapatKultivar genjah dipanen umur 40 - 50 hari, dan
kultivar lain memerlukan waktu hingga 80 hari setelah tanam. Pakcoy memiliki
umur pasca panen singkat, tetapi kualitas produk dapat dipertahankan selama 10
hari, pada suhu 0. Media tanam adalah tanah yang cocok untuk ditanami sawi
adalah tanah gembur, banyak mengandung humus, subur, serta pembuangan airnya
baik.

5
2.4 Cara Budidaya Tanaman Pakcoy

Tanaman pakcoy (Brassica rapa) termasuk dalam jenis sayur sawi yang
mudah diperoleh dan cukup ekonomis. Saat ini pakcoy dimanfaatkan oleh
masyarakat dalam berbagai masakan. Hal ini cukup meningkatkan kebutuhan
masyarakat akan tanaman pakcoy. Tanaman pakcoy cukup mudah untuk
dibudidayakan dan hanya memerlukan waktu yang pendek berkisar 3 sampai 4
minggu. Perawatannya juga tidak terlalu sulit dibandingkan dengan budidaya
tanaman yang lainnya. Budidaya tanaman pakcoy dapat dilakukan sendiri oleh
masyarakat dengan menggunakan media tanam dalam polibag. Media tanam dapat
dibuat dari campuran tanah dan kompos dari sisa limbah (Prihastanti, 2014).

Teknik budidaya sawi meliputi pemilihan benih, pembibitan, penanaman,


pemeliharaan serta pemanenan. Benih merupakan salah satu faktor penentu
keberhasilan usaha tani. Benih yang baik akan menghasilkan tanaman yang
tumbuh dengan bagus. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam
sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin
mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan
digunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya benih beli harus
memperhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat
menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh.
Kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang digunakan
dari hasil pananaman harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman
yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman
sawi yang akan dijadikan benih terpisah dari tanaman sawi yang lain. Selain itu
juga harus memperhatikan proses yang akan dilakukan mesilnya dengan
dianginkan, tempat penyimpanan dan diharapkan lama penggunaan benih tidak
lebih dari 3 tahun (Mandha. 2010).

2.5 Hama dan Penyakit Tanaman Pakcoy


6
1. Ulat Grayak (Spodoptera litura dan Spodoptera exigua)

Ulat yang mempunyai warna hijau tua kecoklatan dengan totol- totol hitam di
setiap ruas buku badannya ini berukuran kuraang lebih 15 sampai 25 mm
sajanamun sangat menjengkel sekali, serengan ulat vang satu ini yaitu terjadi
pada daun sawi, sehingga tak heran jik akan berlubang-lubang, dan serangan
ulat ini biasanya terjad yang masih muda, dan untuk solusi nya yaitu dengan
penyemprotan yang menggunakan insektisida seperti: Matador 25 EC,
Curacron 500 EC danMencari dalam pustaka tentang referensi gulma tersebut;

2. Ulat Tanah (Agrotis sp)

Ulat yang takut akan sinar matahari ini sering merusak tanaman sawi yang
masih muda yang baru di tanaman di ladang, ulat ini berwarna coklat ke
hitaman, serangan ulat tanah ini biasanya di lakukan di malam hari dan
serangan dari ulat tanah ini biasa nya tidak serentak alias sedikit demi sedikit,
maka dari itu perlu di lakukan pencegahan sebelum menanam sawi yaitu
dengan melakukan sanitasi lan, kalau pun yang sudah terserang sebaik nya
segera lakukan pemberantasan dengan insektisida yang berbentuk butiran
kemudian di tabur di samping tanaman sawi tersebut.

3. Leaf Miner (Liriomyza sp)


Leaf miner adalah masih sejenis dengan serangga, jika agan melihat
permukaan daun sawi tampak bercak kuning kecoklatan, itu berarti tanaman
sawi agan telaah terkotaminasi dengan serangga yang satu ini, sebab cara
merusak serangga yang satu ini yaitu dengan menebar telur nya pada daun
sawi, dan larva-larva nya akan masuk ke dalam daun dan mengerogotinya, dan
bercak kuning kecoklatan tersebut adalah jalur dimana larva tersebut memakan
daun dan daging nya, dan insektisida yang dapat membasmi nya yaitu: Trigard
75 WP dan Proclaim 5 SG.

4. Ulat Perusak Daun (Plutella xylostella)

Ulat yang satu ini sangat menyukai pucuk tanaman sawi, sehingga tidak heran
jika pucuk tanaman akan berlubang dan tanaman sawi tidak akan tumbuh

7
dengan benar karena pucuk nya terganggu oleh ulat yang satu ini, ciri dari ulat
yang satu ini adalah mempunyai warna tubuh yang hijau muda dan panjang
maksimal 10 mm, adapun cara menanggulangi nya yaitu dengan
menyemprotkan insektisida seperti: March 50 EC, Proclaim 5 SG, Decis 2,5
EC dan Buldok 25 EC.

5. Penyakit Akar Gada (Plasmodiophora brassicae)

Penyakit ini biasa nya menyerang halaman tanaman, nah jika agan menemukan
atau melihat tanaman sawi agan terlihat layu pada siang hari dan segar pada
pagi hari itu berarti tanaman agan telah terserang penyakit yang satu ini. Dan
untuk penyakit yang satu ini sampai sekarang belum di temukan obat nya atau
solusinya.

6. Penyakit Busuk Daun (Phytoptora sp)

Penyakit yang satu ini biasa nya di sebabkan oleh salah nya musim tanam,
yaitu di saran kan kalaun menanam sawi jangan di musim hujan, karena
dampak yaitu daun menjadi busuk, dan hal ini di sebabkan oleh kondisi cuaca
yang tak tentu, atau karena hujan sehari yang di ikuti cuaca yang panas sekali,
kalau pun sudah terlanjur menanam, solusi nya adalah: semprotlah dengan
fungisida yang tepat yaitu Bion M 1/48 WP, Topsin M 70 WB dan Kocide 60
WDG.

8
BAB III
METODE PRAKTIKUM

a. Waktu dan Tempat


Praktikum Budidaya Tanaman Pakcoy dilaksanakan pada hari Sabtu, 28
Oktober 2023 sampai selesai. Adapun tempat dilaksanakannya praktikum ini yaitu di
Kebun Wisata Buah Bosowa Agro, Bontoramba Kabupaten Gowa.

b. Alat dan Bahan


Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini yakni, sekop, alat pengukur,
mistar, pulpen dan buku. Adapun bahan yang kami gunakan bahan praktikum ini
yakni tanah, pupuk kompos dan pupuk kendang dan benih pakcoy
c. Cara Kerja
Adapaun cara kerja yang digunakan dalam praktikum ini adalah: Pertama-tama
menyiapkan seluruh alat dan bahan yang akan digunakan pada saat melakukan
penanaman Tanaman pakcoy. Membersihkan lahan yang akan digunakan.
Kemudian, Menggemburkan tanah, dan di berikan pupuk kandang dengan tanah
secara merata.

Berikut ini adalah cara menanam pakcoy.

1. Siapkan biji pakcoy, media tanam, dan tempat penyemaian

2. Semaikan biji pakcoy terlebih dahulu. Gunakan nampan khusus penyemaian

3. Media tanam untuk penyemaian berupa media tanam selain tanah pupuk
kendang dan juga kompos (1 :1:1).

4. Media tanam dibasahi terlebih dahulu dengan cara disiram.

5. Masukkan benih kedalam wadah untuk di semaikan.

6. Siram dengan lembut setiap pagi dan sore.

7. Simpan di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung.

9
8. Jauhkan dari gangguan hewan, seperti ayam atau burung.

9. Tunggu hingga pakcoy tumbuh dan berdaun dua (sekitar 2 minggu).

Tingkat Transfer Media Tanam Jika benih pakcoy telah tumbuh menjadi
pakcoy muda (seedling pakcoy), ciri khasnya berdaun dua (atau kira-kira berumur
sekitar dua minggu) pakcoy bisa dipindahkan ke tempat yang telah di siapkan yang
lebih besar untuk bisa ditanam secara mandiri. Siapkan media tanam berupa tanah,
pupuk kompos, dan pupuk kandang (1:1:1). Lalu dibasahi dengan cara disiram
terlebih dahulu media tanam.kemudian Lubangi media tanam tepat di tengah-
tengah yang akan di tanami. Ukuran lubang disesuaikan dengan ukuran gundukan
akar pakcoy. Tanam pakcoy sesegera mungkin setelah dicabut. Hati-hati saat
mencabutnya, jangan sampai akarnya patah. Tepuk-tepuk bagian media tanam
sekitar akar pakcoy yang sudah dikubur. Jangan terlalu keras. Fungsinya, agar
pakcoy tidak miring saat ditaburi air. Siram pakcoy menggunakan semprotan air
setiap pagi dan sore hari. Kemudian dilakukan pengukuran satu pekan setelah
penanaman. Berilah pupuk secara berkala. Pupuk organik atau pupuk kandang
adalah pilihan yang terbaik Pakcoy bisa dipanen sekitar 30 sampai 45 hari setelah
ditanam di pot atau polybag mandirinya. Pemanenan bisa dilakukan dengan
mencabutnya langsung dari tanah atau dengan memotong batang pakcoynya.

3.4 Parameter Pengamatan

1. Mengukur tinggi tanaman

Pengukuran dilakukan dengan cara mengukur tinggi tanaman pakcoy setelah


tumbuh, Pengukuran mulai pada saat tanaman, berumur pekan setelah masa
tanam.

2. Mengukur diameter tanaman

Pengukuran dilakukan dengan cara mengukur diameter tanaman Temulawak


setelah tumbuh. Pengukuran dimulai pada saat tanaman, berumur 1 pekan setelah
masa tanam.

10
3. Menghitung jumlah daun tanaman kacang tanah

Pengukuran dilakukan dengan cara menghitung jumlah daun tanaman


Temulawak setelah tumbuh. Pengukuran dimulai pada saat tanaman berumur 1
pekan dari masa tanam.

11
BAB 1V

HASIL PENGAMATAN

4.1 Hasil Pengamatan

4.1.1 Tabel Kegiatan

Tanggal Kegiatan Keadaan Tanaman Keterangan


28 Oktober Penanaman bibit Masih berbentuk Bibit pakcoy
2023 pakcoy bibit ditanam
dengan jarak
25x20 cm
4 November Pengamatan Sudah muncul tunas Tanaman
2023 Pertama baru bayam sudah
(pengukuran mulai tinggi
diameter dan tumbuh
tanaman, tinggi dengan baik
tanaman, dan
jumlah daun)
11 Pengamatan Perubahan pada Tanaman
November- tanaman setiap daun yang sudah dalam masa
25 November minggu melebar dan pertumbuhan
2023 berambah jumlah Yang baik.
daun, serta mulai
tinggi

12
4.1.2 Tabel Pengamatan Minggu Ke-1
Perlakuan Diameter Batang Tinggi Tanaman Jumlah Daun
1 0,3 mm 3,7 cm 5 helai
2 0,5 mm 3,3 cm 9 helai
3 0,7 mm 3,2 cm 13 helai
4 0,9 mm 6,9 cm 17 helai
5 1,1 mm 6,9 cm
17 elai

4.1.3 Tabel Pengamatan Minggu Ke-2


Perlakuan Diameter Batang Tinggi Tanaman Jumlah Daun
1 1,6 mm 4,9 cm 8 helai
2 1,6 mm 4,3 cm 11 helai
3 1,5 mm 4,2 cm 15 helai
4 1,7 mm 7,1 cm 18 helai
5 1,9 mm 5,9 cm
18 elai

4.1.4 Tabel Pengamatan Minggu Ke-3


Perlakuan Diameter Batang Tinggi Tanaman Jumlah Daun
1 0,9 mm 6 cm 10 helai
2 0,5 mm 6 cm 17 helai
3 0,7 mm 8 cm 20 helai
4 1,0 mm 9 cm 24 helai
5 0,2 mm 7 cm 21 helai

13
4.1.5 Tabel Pengamatan Minggu Ke-4
Perlakuan Diameter Batang Tinggi Tanaman Jumlah Daun
1 1,4 mm 10 cm 13 helai
2 1,1 mm 8 cm 16 helai
3 1,5 mm 10,5 cm 25 helai
4 1,1 mm 11 cm 21 helai
5 1,5 mm 9,5 cm
24 elai

4.1.6 Tabel Pengamatan Minggu Ke-5


Perlakuan Diameter Batang Tinggi Tanaman Jumlah Daun
1 1,4 mm 9,5 cm 14 helai
2 1,1 mm 10,4 cm 12 helai
3 1,6 mm 12,8 cm 29 helai
4 1,9 mm 13,8 cm 27 helai
5 1,6 mm 14,3 cm 30 Helai

14
4.2 Pembahasan

Dari hasil pengamatan yang diperoleh, terlihat bahwa baik tinggi tanaman
maupun jumlah daun untuk tiap bibit sawi pakcoy yang ditanam terus mengalami
peningkatan hingga minggu ke lima. Ini berarti, tanaman sedang mengalami fase
vegetatif. Pada fase ini tanaman diberikan asupan hara yang cukup yaitu dengan
memberikan pupuk kompos disetiap tanaman pakcoy sehingga tanaman dapat
tumbuh sehat.

Hal tersebut juga menandakan bahwa tanaman mendapatkan nutrisi yang


cukup dari media tanam. Komposisi media tanam yang digunakan yaitu terdiri dari
tanah, dan sekam. Selain media tanam juga ada faktor lain yang mempengaruhinya
yaitu waktu penyiraman dan intensitas cahaya matahari. Penyiraman dilakukan
sebanyak 2 kali dalam sehari yaitu pada pagi dan sore hari. Kemudian penempatan
tanaman diletakkan di tempat yang terjangkau dengan cahaya matahari.

Meskipun dari data yang diperoleh terlihat bahwa baik tinggi tanaman maupun
jumlah daun untuk tiap bibit sawi pakcoy yang ditanam terus mengalami peningkatan
hingga minggu ke lima ketika dilihat dari grafik pertambahan tinggi dan jumlah daun
rata-rata terlihat bahwa tidak semua sampel menunjukan hasil yang baik dan merata.
Terlihat ada beberapa sampel yang tidak terlalu menyebar normal dalam arti terlihat
agak jauh pertumbuhan tinggi maupun jumlah daunnya. Hal ini bisa saja disebabkan
karena kedalaman saat penanaman berbeda, penyebaran pupuk yang tidak merata
ataupun kemampuan tanaman rendah dalam menyerap hara.

15
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 Kesimpulan

Dari laporan ini dapat di simpulkan bahwa Sayur Pakcoy (Brassica rapa L.)
adalah jenis tanaman sayur-sayuran yang termasuk keluarga Brassicaceae. Sebelum
penanaman, bibit di semaikan 2 minggu setelah itu di pindahkan ke tempat yang
telah di sediakan dan di beri pupuk. Adapun pupuk yang di berikan yaitu pupuk
kompos, pupuk kandang dan tanah dengan perbandingan 1:1:1.

5.2 Saran
Dalam praktikum ini masih mempunyai beberapa kekurangan, sebaiknya pada
saat praktikum kita semua lebih memahami praktikum yang akan dikerjakan, kegiatan
praktikum memerlukan ketangkasan, keterampilan, serta ketelitian agar hasilnya akan
baik. Hindari kecerobohan saat melakukan praktikum.

16
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2010. Budidaya Sawi Organik http://Uncategorized-Go Blokme.htm

Haryanto. 2006 Teknik Budidaya Sayuran Pakcoy (Sawi Mangkok). Jakarta: Penebar
Swadaya.

Hernowo2011Bertanam Petsai dan Sawi. Jakarta: Agromedia Pustaka.

Mandha 2010 Teknik Budidaya sayuran Sawi Sendok atau PakcoyYogyakarta:


Kanisius.

Margiyanto E., 2010. Cahaya Tani http://Budidaya Tanaman Sawi << Cahaya
Tani.htm.

Prihastanti. 2014. Perbaikan Kesuburan Tanah Liat dan Pasir Dengan Penambahan
Kompos Limbah Sagu Untuk Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman
Pakcoy (Brassica rapa Var. Chinensis). Buletin Anatomi dan Fisiologi
Volume XXII No. 2

R.H. Peru. 2015. Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: UT.

Rianto2009. Cara Menanam Sawi. http://tips-cara-menanam-sawi.htm.

Rukmana, R. 2007Bertanam Petsai dan Sawi. Yogyakarta: Kanisius.

Yogiandre2011. Budidaya Sawi Menggunakan Pupuk Organik Kascing.

Yogyakarta: Bumi Aksara. Yudharta, 2010. Tanaman Sawi http://Tanaman Sawi <«
Community Aji Chrw- 95%.htm.

17
LAMPIRAN GAMBAR

Lampiran 1 Gambar saat mencampur tanah dengan kompos

18
Lampiran 2 gambar pemindahan bibit tanaman

19
Lampiran 3 Gambar bibit yang telah di pindahkan

20
Lampiran 4 gambar saat mengukur tanaman

21

Anda mungkin juga menyukai