Anda di halaman 1dari 2

Nama : Joral Armayoga

NIM : 2105007
TUGAS DASAR KLIMATOLOGI PERTANIAN

1.1 HUBUNGAN ANASIR IKLIM DAN PERTUMBUHAN TANAMAN

Keadaan iklim yang terjadi pada suatu daerah dapat mempengaruhi pertumbuhan
tanaman yang menyebabkan naik turunkan produktivitas. Komponen iklim yang dapat
mempengaruhi pertumbuhan tanaman meliputi tempratur udara(oC), kelembaban udara(%),
intensitas cahaya(W/m2) dan curah hujan(mm).
Iklim merupakan kebiasaan alam yang digerakkan oleh gabungan beberapa unsur yaitu,
radiasi matahari, temperatur, kelembapan awan, presipitasi, evaporasi, tekanan udara dan
angin. Unsur-unsur tersebut berbeda pada tempat yang satu dengan yang lainnya. Perbedaan
itu disebabkan karena adanya faktor iklim atau yang disebut juga dengan pengendali iklim,
yaitu:
1. ketinggian tempat
2. latitude atau garis lintang
3. daerah tekanan
4. arus laut
5. permukaan tanah

Pengaruh timbal balik antara faktor tersebut akan menentukan pola yang diperlihatkan
oleh unsur. Tetapi sebaliknya, unsur-unsur tersebut pada suatu batas tertentu akan
mempengaruhi faktor juga, sehingga keadaannya cenderung untuk melanjutkan proses timbal
balik tadi. Batas pola yang ditentukan umumnya stabil. Terjadinya penyimpangan tidak dapat
dihindari pada proses tersebut. Penyimpangan yang dimaksud sesungguhnya adalah
pengecualian yang harus diperhatikan. Sebagai contoh hal yang harus dikemukakan tersebut
adalah sebagai berikut:

1. Musim kemarau yang panjang


2. Curah hujan yang terus-menerus selama beberapa hari serta demikian lebat.
3. Perubahan suhu yang lebih panas daripada biasanya.

Penyimpangan di atas sebagai pengecualian dari keadaan yang biasanya (menurut hasil
perhitungan dan prakiraan para ahli dan pengalaman berpuluh tahun telah menguji
kebenarannya) walaupun kejadiannya hanya sebentar. Penyimpangan tersebut dapat
menimbulkan bencana baik bagi manusia, ternak ataupun tanaman, seperti halnya
penyimpangan yang ditimbulkan akibat banjir, suhu yang berubah menjadi terlalu panas, badai
atau angin topan, kekeringan dan lain sebagainya.

Masalah tersebut tantangan bagi manusia untuk mengatasi dengan mengurangi atau
menghindari pengaruh yang tidak menguntungkan bagi manusia. Manusia tak mungkin
melawan hukum alam tapi hanya dapat bersahabat diantaranya melalui penyelidikan untuk
mengetahui apa yang dikehendakinya, sehingga penyesuaian atau pendekatan dapat dilakukan.
Tentunya ada interaksi antara tanaman dan iklim. Pengaruh tanaman pada iklim
lingkungan menjadi penting dengan semakin besarnya tanaman dan jumlah rumpun tanaman.
Mulanya tanaman akan dipengaruhi oleh iklim mikro saja, namun kemudian lambat laun
dipengaruhi oleh iklim mikro dan iklim makro.

Iklim tak hanya mempengaruhi tanaman tapi juga dipengaruhi oleh tanaman. Hutan
yang lebat dapat menambah jumlah kelembapan udara melalui transpirasi. Bayangan dari
pepohonan dapat mengurangi suhu udara sehingga penguapan menjadi kecil.

Di dalam pertanian, kehutanan dan perkebunan pemeliharaan terhadap tanaman yang


baru tumbuh adalah sangat penting karena tanaman yang muda masih lunak terutama peka
terhadap kondisi iklim. Karena itu sebelum memperhatikan tanaman muda, perlu mengetahui
lebih dahulu iklim setempat agar mencapai hasil yang maksimal.

1.2 ANASIR IKLIM DAN TANAMAN BERAS


Konsep budidaya tanaman padi tangguh yang antara lain dicirikan oleh system
agribisnis adalah budidaya yang mampu menghasilkan produksi secara optimal, mantap
(stabil) dan berkalanjutan yang secara ekonomi menguntungkan serta mampu melestarikan
sumberdaya dan lingkungan. Oleh sebab itu, analsis resiko iklim tidak hanya ditujukan
memproteksi tanaman dari deraan iklim, tetapi juga memproteksi atau mengkoservasi
sumberdaya lahan secara efektif dan antisipatif.

Pengaruh iklim sangat nyata dan beresiko pada bidang pertanian melalui dampak
kekeringan, kebasahan atau banjir, suhu tinggi, suhu rendah atau “ frost”, angin, kelembaban
tinggi dan lain-lain yang dapat mengakibatkan rendahnya hasil baik secara kuantitas maupun
kualitas, juga tidak ketidakstabilan produksi secara nasional.

Dalam pembangunan pertanian yang bertujuan untuk optimalisasi dan efesiensi


sumberdaya pertanian dibutuhkan suatu sistem pertanian preskriptif (preskriptif farming).
Sistem preskriptif adalah sistem usaha pertanian yang sesuai (produktivitas tinggi dan efisien)
dengan potensi sumberdaya, faktor sosial ekonomi dan kelembagaan (makarim, sirman dan
sarlan, 1999). Dalam sitem pertanian preskriptif dibutuhkan informasi yang lengkap dan handal
seluruh komponen dan sub komponen dalam system produksi, termasuk iklim ( Bell and
Doberman, 1997 dalam Surmaini, 2000). Oleh sebab itu, informasi iklim sangat strategis dan
menjadi pertimbangan yang lebih dini dalam pengembangan pertanian preskriptif tersebut.

Anda mungkin juga menyukai