NIM : 2105007 TUGAS KULTUR KEBUN BUDAYA ORGANISASI YANG ADA PADA PTPN VII (LAMPUNG)
PT Perkebunan Nusantara VII disingkat menjadi (PTPN VII) merupakan perusahaan
BUMN yang bergerak dalam bidang perkebunan yang terletak di Lampung. Bidang usaha yang dikelola terdiri dari empat bidang yaitu: segmen karet, segmen kelapa sawit, segmen gula, segmen teh. Budaya organisasi pada PTPN VII tercantum pada tata nilai perusahaan sebagai pedoman dalam membangun budaya perusahaan sehingga diharapkan dapat dijadikan patokan dalam menentukan sikap dan perilaku Insan Perseroan sebagai pekerja maupun sebagai pribadi. Pengintegrasian tata nilai kedalam sistem manajemen dengan menjadikan The Spirit of Change “ProMOSI“ yaitu sebagai berikut: • Produktivitas adalah sikap mental dan upaya pemanfaatan sumber daya perusahaan secara optimal. Perilaku yang dihasilkan: sadar biaya (cost conscious), disiplin, bangga untuk berprestasi, kerja keras dan kerja cerdas, memiliki integritas, saling menghormati dan menyayangi antara atasan dan bawahan. • Mutu adalah upaya untuk menjaga kualitas dari hasil produk barang maupun jasa secara konsisten sehingga memuaskan pelanggan dan meningkatkan daya saing. Perilaku yang dihasilkan: Disiplin dan kerja keras, bermoral dan berakhlak, integritas, team work, tekun teguh dan pantang menyerah, rasa malu berbuat salah, dan keteladanan. • Organisasi yaitu pengelolaan sumber daya yang ada di perusahaan secara profesional dengan pemahaman masing-masing bagian akan tugas dan posisinya.Perilaku yang dihasilkan: Loyalitas dan dedikasi karyawan terhadap perusahaan tinggi, memiliki mental dan moral yang baik, memiliki ethos kerja yang tinggi, memiliki semangat juang yang tinggi, mau berkorban untuk kepentingan yang lebih besar. • Servis yaitu sikap mental yang berkaitan dengan ketulusan dan kesungguhan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada “pelanggan” dalam arti luas dengan segenap kemampuan yang ada. Perilaku yang dihasilkan: Senyum, sopan santun dan ramah tamah, memberi yang terbaik untuk pelanggan, dan berpikir positif. • Inovasi adalah tindakan menumbuhkan kreativitas untuk menghasilkan halhal baru yang akan mendatangkan nilai tambah. Tercermin dalam sikap dan perilaku: Terbuka dan adaptif pada teknologi baru, meninggalkan paradigma lama, keberanian menghadapi tantangan, dan selalu mencari terobosan baru. Untuk meningkatkan kinerja karyawan, sebagai contoh pada PTPN VII Unit Kebun Kelapa Sawit Rejosari. Memberikan perlakuan tertentu kepada tenaga kerja pemanen untuk mendorong produktivitas kerja, seperti pendidikan dan pelatihan kerja, kesehatan, gaji dan pemberian insentif, serta motivasi dari perusahaan kepada pekerja, mulai dari bentuk, cara dan periode pemberian atau pelaksanaan, serta pertimbangan-pertimbangan apa yang menjadi acuan perusahaan untuk mengatur produktivitas tenaga kerja yang ada di perusahaan (Simamora et al, 2016). PTPN VII memiliki patokan dalam menjalankan budaya organisasi melalui tata nilai perusahaan yang terdiri dari produktivitas, mutu, organisasi, servis dan inovasi. Terdapat pula lima pilar untuk membangun budaya organisasi yaitu: • CRM (Costumer Relations Management)/ Pengelolaan Hubungan Pelanggan • Operational Excellent (OPEX), Information Technology (IT), dan Total Quality Management (TQM). • Sumberdaya Manusia berbasis kompetensi. Secara umum budaya organisasi yang tersirat pada tata nilai perusahaan lebih berorientasi pada perusahaan yang dapat menguntungkan perusahaan. Sedangkan budaya organisasi yang menyiratkan bagaimana karyawan berperilaku belum jelas. Menurut hasil penelitian Taurisa dan Ratnawati (2012), indikator budaya organisasi yang paling mendominasi adalah perasaan dihargai, hal ini menunjukkan bahwa ketika seorang karyawan merasa dihargai dalam sebuah organisasi, maka ketika itu pula keberadaan budaya dirasakan oleh karyawan dan diharapkan perilaku mereka sesuai dengan budaya tersebut sehingga nantinya akan dapat meningkatkan kinerjanya. Keterbukaan merupakan salah satu faktor dalam budaya organisasi yang melibatkan beberapa elemen dalam organisasi. Dalam aplikasinya, keterbukaan memiliki karakteristik seperti people focus, menumbuhkan rasa kepercayaan, penilaian bersama, mengembangkan sikap karyawan, dan memberikan contoh perilaku terhadap sesama karyawan. Keterbukaan membuat komunikasi semakin baik, sehingga dapat mempengaruhi kemampuan untuk mengkoordinasikan pekerjaan suatu karyawan dengan bagian-bagian lainnya (Raenaldi, 2016). Memperkuat budaya organisasi merupakan hal yang penting untuk dilakukan setiap organisasi karena selain akan meningkatkan kepuasan kerja dan kinerja pegawai. tetapi juga secara luas berdampak pada peningkatan kinerja organisasi dan daya saing. Oleh karena itu budaya organisasi harus dikelola dengan efektif oleh manajemen sehingga semua sumber daya manusia dalam organisasi tersebut akan memiliki pola pikir yang sama, bergerak bersama untuk mencapai tujuan lembaga.