Anda di halaman 1dari 5

Analisis Budaya Organisasi

PT Bank Mandiri Tbk

Dosen Pengampu :
Fajri Adrianto, SE, M.Bus, Ph.d
Nama Penyusun :
Irsyad Kamil ( 2210522075 )

Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Andalas
2023
Analisis

Sumber daya yang paling berharga dalam sebuah perusahaan adalah sumber daya
manusianya. Arah dan kesuksesan bisnis akan ditentukan oleh manusia yang unggul. Kinerja
sumber daya manusia tersebut dapat ditingkatkan melalui sumber daya manusia (SDM) yang
berkualitas, inovatif, dan kreatif. (Arwildayanto, 2014, 2017). Untuk meningkatkan kinerja
karyawan, manajemen perusahaan harus mengadopsi strategi yang unggul. Kinerja karyawan
dapat ditingkatkan dengan berbagai elemen, termasuk kebahagiaan kerja dan budaya bisnis.
(Sutrisno, 2015; Darmawan, 2015; Djatmiko, 2016).
Budaya kerja perusahaan dapat berdampak pada kinerja dan pola perilaku karyawan.
Suatu organisasi harus secara konsisten menjunjung tinggi budaya kerjanya, jika ingin
tumbuh menjadi bisnis yang besar dan canggih. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa budaya
perusahaan berdampak besar pada bagaimana seorang karyawan dalam berperilaku.
Organisasi memiliki prosedur dan pedoman mereka sendiri untuk mencapai tujuan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi adalah karakteristik perusahaan yang
penting untuk diperhatikan, akibat kemampuannya dalam mempengaruhi kinerja perusahaan.
Nilai budaya organisasi tersebut akan mendasari sifat perusahaan dalam menghadapi
tantangan. Dengan demikian, budaya organisasi yang kuat yang tercermin melalui visi dan
misi perusahaan serta upaya perubahan konsep dan suasana baru, diyakini akan memberikan
semangat bagi karyawan dan perusahaan
Bank Mandiri memandang penting untuk menerapkan budaya kerja yang dapat
menjadi pedoman dalam menjalankan visi dan misi perusahaan guna mencapai tujuan
perusahaan antara lain Trust, Integrity, Profesionalism, Customer Focus dan Excelent atau
biasa disingkat dengan TIPCE
Nilai budaya TIPCE tersebut merupakan wujud dari dedikasi tulus Bank Mandiri dalam
memberikan layanan terbaik dengan profesionalisme dalam bekerja serta fokus pada nilai
tambah dan kemajuan yang berkesinambungan. Ada segi nilai budaya perusahaan yang
mungkin memuaskan kebutuhan karyawan dan mengarah pada kebahagiaan kerja. Unsur-
unsur tersebut dapat berupa inovasi yang sangat dijunjung tinggi dalam budaya bisnis,
penghormatan terhadap kesetaraan seluruh karyawan, yang dijunjung tinggi oleh seluruh
anggota perusahaan, atau mungkin cita-cita gaya kepemimpinan yang inklusif.

1. Trust
Keyakinan, keluhuran budi, karakter yang dapat diandalkan, dan karisma semuanya
berkontribusi pada tumbuhnya kepercayaan. Keyakinan tidak akan dipupuk oleh kepribadian
yang tidak indah. Kepercayaan ini muncul dalam interaksi sehari-hari sebagai rasa saling
menghormati, kerja tim, dan tindakan yang jujur, benar, terbuka, dan tanpa ragu-ragu.
Insan Bank Mandiri berkewajiban untuk selalu bertindak jujur dan tulus dalam
melaksanakan pekerjaannya. Selain itu, dihimbau agar orang-orang independen tidak
menerima tip atau pembayaran khusus lainnya dari klien, tidak menggunakan fasilitas khusus
yang disediakan oleh mitra, dan selalu mengutamakan standar tata kelola perusahaan yang
baik saat bekerja dengan klien. Seperti yang dinyatakan oleh pekerja di bagian hubungan
layanan pelanggan

2. Integritas
Integritas adalah prinsip atau ide yang membutuhkan konsistensi dalam perilaku. Disiplin
menunjukkan kejujuran seseorang. Karyawan yang menjunjung tinggi integritas di tempat
kerja tentunya memiliki karakter moral yang kuat dan mentalitas yang jujur. Budaya kerja
sangat menekankan pada pemenuhan komitmen, disiplin, dan konsistensi. Insan Bank
Mandiri harus konsisten bertindak terhormat dalam melayani nasabah.
Pegawai di Bank Mandiri menjadi lebih handal dan disiplin dalam bekerja apabila
terdapat kejujuran di lingkungan tempat kerja. Mereka juga harus menggunakan bahasa yang
baik dan sopan serta memberikan pelayanan yang tulus. Dapat disimpulkan bahwa integritas
sangat penting untuk diberikan kepada masyarakat, khususnya nasabah Bank Mandiri, karena
pelayanan kepada mereka akan lebih baik jika integritas tetap terjaga.

3. Profesionalisme
Profesionalisme merupakan sikap mental yang berupa dedikasi untuk meningkatkan
standar kerja. Keahlian dan pendapatan membentuk dua komponen dasar profesionalisme;
mereka saling bergantung. Ketika seseorang memenuhi dua persyaratan ini—keahlian atau
kompetensi di bidang ilmiah dan gaji yang terhormat yang memenuhi kebutuhan dasarnya—
mereka dapat dianggap profesional.
Salah satu sikap profesionalisme yakni mampu menempatkan diri atas situasi dimana kita
berada dalam kata lain sikap profesionalisme mampu bersikap tepat dalam segala situasi yang
dihadapi dalam dunia kerja diwujudkan dengan tidak mencampur adukkan masalah kantor
dengan urusan pribadi.
Jadi, pentingnya kehandalan dan tanggung jawab, pengetahuan dan kepercayaan diri,
kemampuan untuk menempatkan diri pada situasi yang dihadapi, dan kemampuan untuk
berkomitmen menyelesaikan pekerjaan tepat waktu sesuai dengan bidang keahlian semuanya
terkait erat dengan profesionalisme.

4. Costumer Focus
Costumer Focus atau fokus kepada pelanggan adalah berfokus pada nasabah dalam bisnis
perbankan merupakan sikap dasar yang perlu mendapat perhatian khusus dengan
mengutamakan pemberian layanan terbaik secara cepat, akurat, dan berkesinambungan. Ini
adalah perwujudan dari ungkapan "Pelanggan Adalah Raja", yang kita semua kenal.
Insan Bank Mandiri harus tanggap dalam mengidentifikasi kebutuhan nasabah, mampu
mengatasi permasalahan nasabah, serta mampu memberikan solusi terbaik secara cepat dan
tepat. Ini sangat penting bagi pelanggan untuk merasa nyaman dan mengembangkan rasa
loyalitas. Selain itu, pegawai Bank Mandiri diharapkan untuk memperlakukan klien dengan
hormat, mematuhi standar layanan yang telah ditetapkan, dan tidak memperlakukan klien
yang berbeda secara berbeda saat memberikan layanan.
Dengan demikian, budaya fokus pelanggan memiliki dampak yang signifikan terhadap
kinerja. Dengan menyediakan layanan yang cepat, akurat, dan prima serta memperhatikan
kebutuhan pelanggan, perusahaan dapat membangun hubungan emosional yang kuat dengan
klien mereka dan membuat kesan pertama yang positif yang membuat mereka merasa
nyaman dan membeli lebih banyak dari mereka.
5. Excellent
Tujuan kesempurnaan adalah agar pegawai Bank Mandiri secara terus menerus dan gigih
berupaya meningkatkan hasil kinerja dan proses bisnis agar pada akhirnya mencapai puncak
kesempurnaan. Nilai kesempurnaan dalam kehidupan sehari-hari ditunjukkan dengan
perilaku yang senantiasa fokus pada nilai tambah dan kemajuan yang berkesinambungan
dengan tetap memperhatikan lingkungan tempat insan Bank Mandiri berada.
Dengan adanya budaya kerja Unggul (Excellent), dapat disimpulkan bahwa budaya erat
kaitannya dengan peningkatan kinerja pegawai. Hal ini dibuktikan dengan sikap semangat
karyawan dan pola pikir pemenang, serta keharusan mereka terus berinovasi untuk
menghasilkan nilai tambah guna mencapai kinerja yang melebihi harapan.

Kesimpulan

Mengingat budaya TIPCE tersebut baru terbentuk pada tahun 2005,masih terdapat
beberapa sumber daya manusia yang belum mengetahui dengan baik mengenai budaya itu
sendiri.kurangnya sosialisasi juga menjadi masalah yang tersendiri bagi pegawai rekrutan
baru maupun pegawai lama
Dapat dikatakan bahwa nilai-nilai budaya Bank Mandiri adalah seperti yang telah
disebutkan sebelumnya. Karena dibentuk dan ditumbuhkan oleh orang-orang yang bekerja
sama dalam suatu organisasi dan diakui sebagai nilai-nilai yang harus dianut, dilestarikan,
dan diwariskan kepada setiap anggota baru, maka budaya kerja dapat berkembang. Budaya
kerja Bank Mandiri yang dikenal dengan TIPCE (Trust, Integrity, Professionalism, Customer
Focus, Excellence) memberikan pengaruh yang menguntungkan bagi peningkatan
produktivitas dan kinerja pegawai serta meningkatkan nilai perusahaan.

Referensi
Bank Mandiri. Panduan Perilaku Insan Bank Mandiri. Mandiri. Jakarta
Majalah Mandiri. 2018. Mandiri Tunas Finance: Menuju Target 3 Besar. Mandiri.
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai