NIM : 23020221140127
Matkul : Kuliah Umum
TUGAS RESUME KULIAH UMUM
1. Good Agricultural Practices (GAP) adalah praktik pertanian yang berkelanjutan dan ramah
lingkungan untuk meningkatkan produktivitas tanaman dan mengurangi dampak negatif
terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Dalam menghadapi perubahan iklim, GAP
menjadi semakin penting untuk meningkatkan ketahanan dan adaptasi pertanian terhadap
perubahan cuaca yang semakin ekstrem dan tidak terduga.
Beberapa aspek dari GAP yang dapat membantu dalam menghadapi perubahan iklim
antara lain:
1. Penggunaan Varietas Tanaman Tahan Iklim
Dalam praktik GAP, pemilihan varietas tanaman yang tahan terhadap cuaca ekstrem
menjadi sangat penting. Varietas tanaman yang tahan terhadap perubahan cuaca dapat
membantu menurunkan risiko gagal panen dan meningkatkan produktivitas.
2. Penggunaan Teknologi Pertanian Berkelanjutan
Penggunaan teknologi pertanian berkelanjutan seperti penggunaan pupuk organik dan
pengendalian hama dan penyakit secara terpadu (integrated pest management) juga
menjadi aspek penting dari GAP dalam menghadapi perubahan iklim. Teknologi ini
membantu meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi, sambil mengurangi dampak
negatif pada lingkungan dan kesehatan manusia.
3. Pengelolaan Air dan Tanah yang Berkelanjutan
Pengelolaan air dan tanah yang berkelanjutan menjadi penting untuk meningkatkan
ketahanan dan adaptasi pertanian terhadap perubahan iklim. Praktik seperti penggunaan
sistem irigasi yang hemat air dan penggunaan teknik pengolahan tanah yang
mempertahankan kesuburan tanah dapat membantu mengurangi risiko kekeringan dan
kebanjiran serta meningkatkan produktivitas.
4. Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca
Pengurangan emisi gas rumah kaca menjadi bagian integral dari praktik GAP dalam
menghadapi perubahan iklim. Penggunaan bahan bakar fosil yang rendah karbon,
penggunaan energi terbarukan, dan manajemen limbah yang baik dapat membantu
mengurangi emisi gas rumah kaca dan dampak negatifnya pada perubahan iklim. Dalam
keseluruhan, praktik GAP menjadi semakin penting dalam menghadapi perubahan iklim
dan meningkatkan ketahanan dan adaptasi pertanian terhadap perubahan cuaca yang
semakin ekstrem dan tidak terduga.
2. Jelaskan tantangan dan peluang pertanian di daerah tropis
Tantangan: menyediakan pangan yang cukup, beradaptasi dengan perubahan iklim,
memitigasi perubahan iklim pertanian dan penggunaan lahan. Sedangkan peluang: daerah
tropis memiliki iklim yang cenderung hangat dan lembab, yang sangat sesuai untuk
pertumbuhan berbagai jenis tanaman, memiliki keanekaragaman hayati yang
tinggi dan merupakan tempat tumbuhnya berbagai tanaman, perkembangan teknologi
membuka peluang baru dalam meningkatkan produksi dan kualitas hasil pertanian di
daerah tropis, serta program dukungan pertanian bagi petani di daerah
tropis dari pemerintah.
3. Jelaskan strategi mitigasi cekaman pada tanaman dalam menghadapi perubahan iklim
Perubahan iklim global dapat menyebabkan cekaman pada tanaman, seperti kekeringan,
banjir, suhu ekstrem, dan serangan hama dan penyakit. Untuk mengurangi dampak
cekaman tersebut pada pertumbuhan dan hasil panen, diperlukan strategi mitigasi yang
efektif. Berikut adalah beberapa strategi mitigasi yang dapat diterapkan pada tanaman
dalam menghadapi perubahan iklim:
1. Pemilihan varietas tanaman yang tahan terhadap cekaman: Pemilihan varietas tanaman
yang tahan terhadap cekaman tertentu, seperti kekeringan, banjir, dan suhu ekstrem,
dapat membantu tanaman bertahan dan tumbuh dengan baik dalam kondisi lingkungan
yang tidak stabil.
2. Pengelolaan air: Pengelolaan air yang baik sangat penting untuk mengatasi cekaman
kekeringan dan banjir. Teknik pengelolaan air yang dapat diterapkan antara lain
pengairan yang efisien, penggunaan sistem irigasi yang lebih efektif, dan penggunaan
tanaman yang tahan terhadap kekeringan.
3. Penggunaan teknologi dan inovasi baru: Penggunaan teknologi dan inovasi baru,
seperti pemupukan dan pengolahan tanah yang lebih baik, dapat membantu
meningkatkan produktivitas tanaman dan mengurangi kerentanan terhadap cekaman.
Dalam menghadapi perubahan iklim, diperlukan strategi mitigasi yang komprehensif dan
terpadu untuk membantu tanaman bertahan dan tumbuh dengan baik dalam kondisi
lingkungan yang tidak stabil. Strategi mitigasi harus disesuaikan dengan kondisi
lingkungan yang ada dan harus diterapkan dengan hati-hati untuk memastikan bahwa tidak
ada dampak negatif pada lingkungan dan manusia.
4. Uraikan aspek biokimia yang terlibat dalam mekanisme pertahanan tanaman dalam
menghadapi perubahan iklim global
Tanaman memiliki mekanisme pertahanan yang kompleks untuk menghadapi perubahan
iklim global. Beberapa aspek biokimia yang terlibat dalam mekanisme pertahanan tanaman
tersebut antara lain:
1. Fungsi enzim: Tanaman menghasilkan enzim yang dapat membantu mereka bertahan
dalam kondisi lingkungan yang berubah-ubah. Enzim-enzim ini terlibat dalam
metabolisme karbohidrat, protein, dan lipid, serta dalam produksi senyawa-senyawa
penting seperti asam amino dan vitamin.
2. Fotosintesis: Perubahan iklim global dapat memengaruhi ketersediaan sinar matahari,
air, dan nutrisi, yang semuanya dapat mempengaruhi efisiensi fotosintesis tanaman.
Oleh karena itu, tanaman akan memodifikasi proses fotosintesisnya untuk
mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang tersedia.
3. Sintesis hormon: Tanaman dapat memproduksi hormon yang dapat membantu mereka
bertahan dalam kondisi lingkungan yang ekstrim, seperti asam abscisic yang membantu
tanaman mengatasi kekeringan.
4. Respon terhadap stres oksidatif: Perubahan iklim global dapat meningkatkan produksi
radikal bebas dalam tanaman, yang dapat merusak struktur sel dan biomolekul.
Tanaman akan menghasilkan senyawa antioksidan, seperti glutation dan askorbat,
untuk melindungi sel dari kerusakan yang disebabkan oleh stres oksidatif.
5. Respon terhadap suhu: Perubahan iklim global dapat mempengaruhi suhu lingkungan,
yang dapat memengaruhi ketersediaan nutrisi dan aktivitas enzim. Tanaman akan
memproduksi protein chaperon dan heat shock protein untuk membantu melindungi
dan memperbaiki protein yang rusak akibat perubahan suhu.
6. Perubahan metabolisme: Tanaman dapat mengubah jalur metabolisme mereka untuk
mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang tersedia. Misalnya, tanaman dapat
memproduksi senyawa yang memungkinkan mereka untuk memperoleh nutrisi dari
sumber yang lebih sedikit, atau mengubah komposisi membran sel mereka untuk
mempertahankan stabilitas seluler.
7. Respon terhadap patogen dan serangga: Perubahan iklim global juga dapat
memengaruhi tingkat keparahan infeksi patogen dan serangan serangga pada tanaman.
Tanaman akan memproduksi senyawa-senyawa yang dapat membantu mereka
melawan infeksi dan serangan serangga, seperti senyawa antijamur, antibakteri, dan
insektisida. Dalam rangka untuk terus bertahan dalam menghadapi perubahan iklim
global, tanaman akan terus mengoptimalkan mekanisme pertahanan mereka melalui
perubahan biokimia yang sesuai dengan kondisi lingkungan yang ada.
5. Uraikan aspek fisiologi yang terlibat dalam mekanisme pertahanan tanaman dalam
menghadapi perubahan iklim global
Penurunan fotosintesis pada kondisi kekeringan akibat perubahan iklim akan
mempengaruhi penutupan stomata dan metabolis. Defisit air akan menyebabkan
penutupan stomata yang akan menurunkan konsentasi CO2 seluler, sedangkan dehidrasi
pada sel mesofil daun dapat menyebabkan kerusakan organ-organ fotosintesis. Dalam
menghadapi perubahan iklim global, tanaman dapat meningkatkan efisiensi fotosintesis
untuk menghasilkan lebih banyak energi dan mengatasi tekanan stres lingkungan.
Transpirasi adalah proses di mana tanaman mengeluarkan uap air melalui stomata. Hal ini
membantu mendinginkan tanaman dan mempertahankan keseimbangan air dalam sel-sel
tanaman. Tanaman dapat mengatur laju transpirasi mereka untuk mengurangi kehilangan
air dan mencegah dehidrasi pada saat mengalami perubahan iklim.
RESUME
Pemateri : Dr. Sri Widyaningsih
Judul Materi : “Budidaya Tanaman Sehat dan Teknik Deteksi Penyakit sbagai Strategi
Pengendalian Penyakit Pada Tanaman Jeruk dan Buah Sub Tropika”