XII MIPA 3
KELOMPOK 9
Tujuan : Mengetahui pengaruh zat terlarut pada titik didih larutan dan menjelaskan faktor
yang dapat mempengaruhi kenaikan titik didih.
a. Panci
b. Sendok makan
c. Gelas
d. Stopwatch
e. Kompor
f. Alat tulis
g. Air
h. Gula pasir
Langkah Kerja:
Pembahasan:
Kenaikan titik didih menurut Rosenberg (1992) adalah nilai selisih titik didih larutan
dengan nilai titik didih zat pelarut. Larutan yang ditambahkan dengan zat terlarut cenderung
membutuhkan suhu yang lebih tinggi untuk bisa menyamai suhu udara luar. Seperti halnya yang
ditekankan oleh Petrucci (1999) bahwa zat cair yang bercampur dengan zat non volatile akan
membutuhkan temperatur yang lebih tinggi karena tekanan uap suatu larutan mengalami
penurunan.
Pada percobaan pertama, yaitu air yang dididihkan membutuhkan waktu 40,67 detik.
Pada percobaan kedua, yaitu air dicampur dengan satu sendok makan gula yang dididihkan
membuthkan waktu 46,03 detik. Sedangkan, pada percobaan ketiga, yaitu air dicampur dengan
tiga sendok gula yang dididihkan membutuhkan waktu 53,52 detik.
Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa semakin banyak gula pasir yang ditambahkan,
semakin lama waktu yang dibutuhkan sehingga mengakibatkan semakin tinggi titik didihnya.
Dengan kata lain, terbukti kembali bahwa zat terlarut memiliki andil besar dalam kenaikan titik
didih suatu larutan. Perbedaan kadar gula pasir juga membuktikan ada faktor lain yang
mempengaruhi kenaikan titik didih. Faktor tersebut adalah konsentrasi dari larutan. Semakin
besar konsentrasi yang dimiliki oleh gula, maka berdampak pada tingginya titik didih larutan.
b. Tekanan Osmosis
Langkah Kerja:
Pembahasan:
Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa konsentrasi larutan berpengaruh pada tekanan
osmotik, semakin besar konsentrasi maka semakin tinggi nilai tekanan.