TEKANAN OSMOTIK
Disusun Oleh :
1. Amelia Ayu Lestari
2. Falentio Farell
3. Marisa Septiani
4. Rahmawati
1. Sendok
2. Timbangan
3. Botol takar
4. Gunting
5. Spidol
Bahan:
1. Air murni
2. Garam
C. Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan
3. Timbang bahan sebelum direndam dan hitung volume air sebelum dituang ke wadah (botol)
4. Masukkan garam ke dalam setiap botol yang sudah berisi air sesuai takaran yang ditentukan,
kemudian aduk sampai larut
5. Masukkan timun pada masing-masing botol yang sudah berisi air yang telah dilarutkan dengan
garam
7. Setelah 24 jam angkat timun lalu tiriskan sampai kering kemudian amati dan perhatikan
perubahan yang terjadi pada setiap larutan
D. Hasil Pengamatan
No Larutan Volume Air Massa Timun Selisih Selisih
Volume Air Massa
Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Larutan Timun
NO Indikator Larutan Air Murni Larutan Garam (2 Larutan Garam (4 Larutan Garam (6
sendok) sendok) sendok)
E. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa proses osmosis hanya
terjadi pada mentimun yang direndam pada larutan garam, baik itu pada larutan garam dengan garam
sebanyak satu sendok makan, maupun dua sendok makan garam. Sedangkan mentimun yang direndam
dalam air murni tidak mengalami osmosis, karena tidak ada perubahan teksur, warna maupun ukuran
yang signifikan. Mentimun yang direndam pada larutan garam mengalami proses osmosis karena
konsentrasi dalam sel mentimun lebih rendah (hipotonis) dibandingkan larutan garam yang memiliki
konsentrasi tinggi (hipertonis), hal ini mengakibatkan zat-zat dalam sel timun keluar kedalam larutan
tersebut dan menyebabkan tekstur mentimun menjadi lembek juga membuat larutan garam menjadi
keruh. Semakin lama mentimun direndam maka mentimun tersebut akan semakin menyusut. Dari
praktikum benar jika osmosis sangat dipengaruhi oleh potensial air, yang menggambarkan kemampuan
molekul air untuk dapat melakukan difusi.
F. Lampiran
Alat dan bahan yang digunakan