Laporan penelitian ini diajukan sebagai syarat pemenuhan nilai biologi pada kompetensi
dasar pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.
Mengetahui ;
Guru pembimbing
NIP : 1969042019920131011
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt. Atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “ Pengaruh Pemberian Kadar Air
Terhadap Cabai “. Penulisan makalah adalah salah satu tugas dan persyaratan untuk
menyelesaikan tugas mata pelajaran Biologi kelas XII Semester I di SMAN 3 TAKALAR.
Terima kasih kami ucapkan atas waktunya untuk membaca makalah ini.
Penulis
Kelompok 5
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................................................
Daftar Isi......................................................................................................................................
Lembaran Pengesahan................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................
1.1 Latar Belakang Penelitian..........................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................
1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................................................
1.4 Manfaat Penelitian....................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Air merupakan sumber kehidupan, tidak hanya bagi manusia, makhluk hidup
yang lain juga sangat membutuhkan air. Air adalah faktor yang menentukan
kehidupan tumbuhan. Tanpa adanya air, tumbuhan tidak bisa melakukan berbagai
macam proses kehidupan apapun. Kira-kira 70% atau lebih daripada protoplasma sel
hidup terdiri dari air. Air juga merupakan salah satu komponen fisik yang sangat vital
dan dibutuhkan dalam jumlah besar untuk pertumbuhan dan perkembangan
tanaman. Ketersediaan air dalam tubuh tanaman diperoleh melalui proses fisiologis
absorbsi. Sedangkan hilangnya air dari permukaan bagian-bagian tanaman melalui
proses fisiologi, evaporasi dan transpirasi. Peranan air sangat penting menimbulkan
konsekuensi bahwa langsung atau tidak langsung kekurangan air pada tanaman akan
memperngaruhi semua proses metaboliknya sehingga dapat menurunkan
pertumbuhan tanaman.
2.1Pengertian Pertumbuhan
2.2Cabai Rawit
Cabai merupakan tanaman sayuran buah semusim yang diperlukan oleh seluruh
lapisan masyarakat sebagai bumbu atau penyedap makanan. Tanaman cabai memiliki
banyak nama populer lebih umum tanaman cabai disebut sebagai pepper atau chili. Nama
populer lebih umum digunakan untuk menyebut berbagai jenis cabai besar, cabai manis,
atau paprika. Sedangkan chili, biasanya digunakan untuk menyebut cabai pedas, misalnya
cabai rawit. Di Indonesia sendiri, penanaman cabai juga bermacam-macam tergantung
daerahnya. Cabai sering disebut dengan berbagai nama lain, misalnya, lombok, mengkreng,
rawit, cengis, cengkek, sebie dan sebutan lainnya.
1. Sejarah Penyebaran
Ditinjau dari segi sejarahnya, tanaman cabai berasal dari dunia baru (Meksiko,
Amerika Tengah dan Pegunungan Andes di Amerika Selatan), kemudian
menyebar ke Eropa pada abad ke-15. Kini tanaman cabai sudah mulai
menyebar ke berbagai negara tropik, terutama di Asia, Afrika Tropika,
Amerika Selatan, dan Karibia. Di Indonesia, tanaman cabai tersebar luas di
berbagai daerah, seperti : Purworejo, Kebumen, Tegal, Pekalongan, Pati,
Padang, Bengkulu dll.
Air adalah salah satu komponen fisik yang sangat vital dan dibutuhkan dalam jumlah
besar untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Kadar air adalah presentase
kandungan air suatu bahan yang dapat dinyatakan berdasarkan berat basah atau
berdasarkan berat kering. Kadar air berat basah mempunyai batas makimum teoritis sebesar
100%. Sedangkan kadar air berdasarkan berat kering dapat lebih dari 100%.
Kehilangan air pada jaringan tanaman akan menurunkan turgor sel, meningkatkan
konsentrasi makro molekul serta senyawa-senyawa dengan berat molekul rendah,
mempengaruhi membran sel dan potensi aktivitas kimia air dalam tanaman. Peran air yang
sangat penting tersebut menimbulkan konsekuensi bahwa langsung atau tidak langsung
kekurangan air pada tanaman akan mempengaruhi semua proses metaboliknya sehinnga
dapat menurunkan pertumbuhan tanaman.
BAB III
METODE PENELITIAN
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Botol bekas 3
2. Biji cabai rawit
3. Gelas ukur
4. Air
5. Tanah
6. Penggaris
7. Pulpen
8. Buku catatan
Langkah kerja:
1. Siapkan semua alat dan bahan, lalu botol bekas dipotong/dibelah dua hingga seperti
pot.
2. Tiap botol diisi dengan tanah yang sudah pulla dicampur dengan kotoran, lalu
banyaknya media tiap botol itu sama, dan setiap botol tersebut diberi label.
3. Tanam biji cabai hijau yang sudah kering lalu masukkan ke dalam botol yang masing-
masing botol diisi 9-10 biji cabai.
4. Siram tanaman cabai setiap hari dengan menggunakan gelas ukur sesuai dengan
perlakuan yang diberikan. Setiap perlakuan yang diberikan adalah kadar air yang
terdiri dari 220 ml pada botol A, 290 ml pada botol B, dan 330 ml pada botol C.
5. Kemudian amati pertumbuhan cabai tersebut.
6. Setiap cabai tumbuh ukur panjang batang, panjang daun, dan jumlah daun dengan
menggunakan penggaris, dan catat pengamatannya setiap 10 hari sekali.
Indikator Pengukuran
No Hari/Tanggal
P.Batang P.Daun J.Daun
1 13-9-2019 Belum ada Belum ada Belum ada
2 22-9-2019 3,5 cm 1,3 cm 13
3 2-10-2019 6 cm 2,5 cm 28
Indikator Pengukuran
No Hari/Tanggal
P.Batang P.Daun J.Daun
1 13-9-2019 Belum ada Belum ada Belum ada
2 22-9-2019 3,6 cm 1,3 cm 14
3 2-10-2019 7,5 cm 2,5 cm 18
Indikator Pengukuran
No Hari/Tanggal
P.Batang P.Daun J.Daun
1 13-9-2019 Belum ada Belum ada Belum ada
2 22-9-2019 3,6 cm 1,3 cm 14
3 2-10-2019 7,5 cm 2 cm 25
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Indikator Pengukuran
No Hari/Tanggal
P.Batang P.Daun J.Daun
1 13-9-2019 Belum ada Belum ada Belum ada
2 22-9-2019 3,5 cm 1,3 cm 13
3 2-10-2019 6 cm 2,5 cm 28
Indikator Pengukuran
No Hari/Tanggal
P.Batang P.Daun J.Daun
1 13-9-2019 Belum ada Belum ada Belum ada
2 22-9-2019 3,6 cm 1,3 cm 14
3 2-10-2019 7,5 cm 2,5 cm 18
Indikator Pengukuran
No Hari/Tanggal
P.Batang P.Daun J.Daun
1 13-9-2019 Belum ada Belum ada Belum ada
2 22-9-2019 3,6 cm 1,3 cm 14
3 2-10-2019 7,5 cm 2 cm 25
Botol B 290 ml
PB : belum ada
PD : belum ada
JD : belum ada
Botol C 330 ml
PB : belum ada
PD : belum ada
JD : belum ada
Kamis 22-09-2019
Botol A 220 ml
PB : 3,5 cm
PD : 1,3 cm
JD : 13 cm
Botol B 290 ml
PB : 3,6 cm
PD : 1,3 cm
JD : 14
Botol C 330 ml
PB : 3,6 cm
PD :1,3 cm
JD : 14
Rabu 2-10-2019
Botol A 220 ml
PB : 6 cm
PD : 2,5
JD : 28
Botol B 290 ml
PB :7,5 cm
PD : 2,5 cm
JD : 18
Botol C 330 ml
PB : 7,5 cm
PD : 2 cm
JD : 25
GRAFIK
Botol A 220 ml
30
25
20
15
10
0
13/09/2019 22/09/2019 Category 3
P.B P.D J.D
Botol B 290 ml
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
13/09/2019 22/09/2019 Category 3
P.B P.D J.D
Botol C 330 ml
30
25
20
15
10
0
13/09/2019 22/09/2019 Category 3
P.B P.D J.D
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Hasil percobaan menunjukkan bahwa:
Tanaman yang mendapatkan kadar air yang berlebihan maka
pertumbuhan dan perkembangannya lebih lambat, dan proses
pertumbuhan dan perkembangan batang, daun dan jumlah daunnya akan
lambat untuk mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
Tanaman yang mendapatkan kadar air yang tidak terlalu sedikit dan juga
tidak terlalu banyak maka proses pertumbuhan dan perkembangannya
lebih cepat, dan proses pertumbuhan dan perkembangan batang, daun
dan jumlah daunnya akan cepat mengalami pertumbuhan dan
perkembangan mengalami pertumbuhan lebih cepat dan mempunyai
batang yang lebih tinggi, daunnya berukuran kecil, tipis, berwarna pucat,
batang melengkung dan tidak kokoh.
B. Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis atau peneliti yang dapat disampaikan kepada
pembaca yaitu: penelitian tentang cabai rawit yaitu penyiraman terhadap tanaman
lebih bagus jika disesuaikan dengan umur atau seberapa besar tanaman, seperti
contoh tanaman yang masih kecil disimpan dengan volume penyiraman yang lebih
sedikit dari pada tanaman yang lebih besar.