Anda di halaman 1dari 27

PENGARUH PU PUK KANDANG DAN PUPUK KOMPOS TERHADAP

PERTUMBUHAN TANAMAN CABAI

XS
IR
I
D
IE
VP
I
A
3

SMA NEGERI 1 PLUMBON


JL. Yudhistira Karang Asem Plumbon-Cirebon
Telp. (0231) 321606 KodePos 45155
Tahun Ajaran 2014-2015

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktikum BIOLOGI mengenai PENGARUH PUPUK KANDANG DAN PUPUK KOMPOS
TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN CABAI , Diterima dan disahkan sebagai salah satu syarat untuk
mendapatkan nilai akhir semester mata pelajaran BIOLOGI pada :
Hari

Tanggal

Plumbon,

Desember 2014

Mengetahui,

Wali Kelas,

Guru Pembimbing,

IDA NURBANI, Spd.

IDA NURBANI, Spd.

Nip.19621011 198412 2 002

Nip.19621011 198412 2 002

Kepala SMA negeri 1 Plumbon

Drs.H.Sukardi Marta,M.M.Pd.
NIP.19580207 198603 1 005

KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadiran Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya kepada kita ,
sehingga kita dapat menyelesaikan tugas akhir semester ganjil mata pelajaran Biologi. Sholawat serta salam

senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi kita Nabi Muhammad saw, beserta keluarganya , para sahabatnya
dan pengikutnya sampai akhir zaman .
Karya tulis ini membahas Pengaruh Pupuk Kandang dan Pupuk Kompos Terhadap Pertumbuhan
Tanaman Cabai dimana penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui penggunaan pupuk mana yang tepat
untuk pertumbuhan tanaman cabai.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu penyusunan karya tulis ini, antara
lain :
1. Bapak Drs.H.Sukardi Marta, M.M.Pd
Selaku Kepada Sekolah SMA N 1 Plumbon
2. Ibu Ida Nurbani,Spd
selaku Wali kelas XII IPA 3
3. Ibu Ida Nurbani,Spd
Selaku Guru mata pelajaran Biologi SMAN 1 Plumbon
4. Orang tua yang selalu memberi bantuan moral maupun materi
5. Teman-teman XII IPA 3
Yang memberi support dan dan membantu dalam proses penelitian in
6. Semua pihak yang telah membantu penyusunan karya tulis ini
Penulis menyadari, penyusun karya tulis ini masih banyak kekurangan dan masih terlalu jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik saran yang membangun dari para pembaca. Semoga
karya tulis ini bermanfaat bagi para pembaca.

Plumbon, Desember 2014

Penulis

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pertumbuhan dan Perkembangan

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Tanaman cabai merupakan salah satu jenis sayuran/buah yang sangat penting yang mempunyai nilai
ekonomis yang tinggi dan bisa di kembangkan di daerah tropis seperti di indonesia.Cabai di gunakan
sebagaian besar digunakan untuk konsumsi rumah tangga dan buahnya sapat di golongkan sebagai sayuran
maupun bumbu sebagiannya untuk ekspor dalam bentuk kering,saus,tepung, dan lainnya.
Cabai, buah dan tumbuhan anggota Genus Capsicum seperti pisau bermata dua bisa di cintai karena bisa
menambah gairah dan melezatkan makanan, bisa juga karena pedas dan panas makanan. Anda boleh tidak

suka dengan buah yang satu ini. Tapi anda tak bisamenolak bahwa buah yang satu ini bisa mengatasi sebuah
penyakit,antara lain struk,serangan jantung koroner,dan impotensi.
Banyaknya permintaan konsumen terhadap cabai mengharuskan petani meningkatkan hasil tanam mereka
harus di lengkapi dengan pemberian unsur hara yang cukup dan tepat. Salah satu unsur hara yang esensial
adalah nitrogen yang tergabung dalam unsur hara makro yang digunakan untuk pertumbuhan dan
perkembangan vegetatif tumbuhan cabai.untuk itu di butuhkan pupuk yang tepat untuk pertumbuhan
tanaman cabai, agar di peroleh kualitas yang unggul dan hasil panen yang di inginkan.
1.2 Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
5.

Apa pengaruh pupuk kandang terhadap pertumbuhan tanaman cabai?


Apa pengaruh pupuk kompos terhadap pertumbuhan tanaman cabai?
Apakah pemberian pupuk kandang dan kompos berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman cabai ?
Perbedaan apa saja yang tampak dalam pemberian pupuk kandang dan pupuk kompos?
Penggunaan pupuk manakah yang tepat untuk pertumbuhan tanaman cabai dan diperoleh kualitas yang
baik?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pupuk kandang dan pupuk kompos terhadap pertumbuhan
tanaman cabai.
2. Untuk memperoleh pengetahuan tentang penggunaan pupuk kandang dan pupuk kompos dan mengetahui
tata cara bercocok tanam tanaman cabai.
3. Mengetahui cara menanam cabe rawit.
4. Mengetahui proses pekecambahan cabe rawit.
5. Mengetahui panjang daun, batang, dan akar pada tahap perkecambahan.
6. Mengetahui panjang daun, batang, dan akar pada tahap pertumbuhan.
7. Mengetahui pertumbuhan normal dari tanaman cabe.
8. Mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan dan pertumbuhan tanman cabe.
1.4 Manfaat Penelitian
Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini ada beberapa tujuan yang ingin di raih, yaitu:
1.
2.
3.
1.
2.

Bagi Masyarakat:
Memberitahu bagaimana cara bertani dengan baik..
Memberi peluang usaha yang prospektif.
Memberi penyuluhan juga terhadap masyarakat yang bertani dalam penggunaan pupuk.
Bagi Siswa/Penulis
Melatih kemampuan penulis untuk memecahkan masalah dan menuangkan ke dalam karya tulis
ilmiah.
Memperluas dan mengembangan ilmu pengetahauan, khususnya di bidang pertanian.

3. Untuk melatih mengembangkan potensi dan keterampilan proses ilmiah serta membantu siswa
mengenal dan mendekatkan diri pada objek atau persoalan biologi.

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua istilah yang berlangsung seiring sejalan dan
saling melengkapi. Perkembangan bagai dua sisi mata uang yang tidak dapat di pisahkan.
Pertumbuhan merupakan proses kenaikan volume yang bersifat irreversible(tidak kembali pada
keadaan semula), terjadi karena adanya pertambahan jumlah sel akibat adanya pembelahan sel secara
mitosis dan pembesaran sel karena adanya penambahan substansi. Pertumbuhan dapat di ukur dengan
(massa,panjang) secara kuantitatif.
Perkembangan merupakan proses menuju kedewasaaan secara kualitatif terhadap pengembangan
tubuh organisme ditandai dengan terspesialisasinya sel ke struktur dan fungsi tertentu. Perkembangan
tidak bisa dinyatakan dengan ukuran, namun dinyatakan dengan adanya perubahan bentuk dan tingkat
kedewasaan yang diperlihatkan dengan berfungsinya alat-alat reproduksi yang dimiliki.
Secara umum pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan di awali untuk stadium zigot yang
merupakan hasil pembuahan sel kelamin betina dan jantan.Pembelahan zigot menghasilkan jaringan
meristem yang akan terus membelah dan mengalami diferensiasi.Diferensiasi adalah perubahan yang
terjadi darimkejadian jumblah sel, membentuk organ-organ yang mempunyai struktur dan fungsiyang
berbeda.Pertumbuhan pada tu smbuhan dibagi menjadi dua:
a. Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan ini terjadi karena aktifitas jaringan meristem primer,berlangsung pada embrio, yang
sel-selnya senantiasa aktif membelah. Jaringan ini banyak ditemukan pada ujung akar serta ujung
batang, sehingga selanjutnya daerah tersebut di kenal sebagai titik tumbuh. Aktivitasnya
menyebabkan akar dan batang memanjang. Alat untuk mengukur pertumbuhan adalah auksanometer.
Embrio memiliki 3 bagian penting:
1. Tunas embrionik yaitu calon batang dan daun.
2. Akar embrionik yaitu calon akar.
3. Kotiledon yaitu cadangan makanan.

Daerah pertumbuhan pada akar dan batang berdasarkan aktivitas terbagi menjadi 3 daerah:
1. Daerah pembelahan
Sel-sel daerah ini aktif membelah ( Meristematik )
2. Daerah pemanjangan
Berada di belakang daerah pembelahan
3. Daerah diferensi
Bagian paling belangkang dari daerah pertumbuhan. Sel-sel mengalami diferensiasi
membentuk akar yang sebenarnya serta daun muda dan tunas lateral yang akan menjadu
cabang.
b. Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan ini terjadi akibat aktivitas cambium ( jaringan yang telah dewasa) bersifat meristem
kembali. Pertumbuhan sekunder hanya terjadi pada tumbuhan dikotil dan tumbuhan biji terbuka
(gymnospermae). Pertumbuhan sekunder mengakibatkan akar dan batang membesar.
Mula-mula kambium hanya terdapat pada ikatan pembuluh, yang di sebut kambium vasis atau
kambium intravasikuler. Fungsinya adalah membentuk xilem dan floem primer
Selanjutmya parenkim akar/batang yang terletak di antara ikatan pembuluh, menjadi kambium yang di
sebut kambium intervesasi.
Kambium intervesasi dan intervasis membentuk lingkaran tahun dalam bentuk konsentris.
Kambium berada di sebelah dalam jaringan kulit yang berfungsi sebagai pelindung. Terbentuk
akibat ketidakseimbangan antara pembentukan xilem dan floem yang lebih cepat dari
pertumbuhan kulit.
Kedalam membentuk feloderm : sel-sel hidup.
Keluar membentuk felem
: sel-sel mati.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada Tumbuhan


Tumbuhan tingkat rendah maupun tingkat tinggi secara umum di pengaruhi oleh faktor ( internal )
yaitu faktor yanmg berasal dari dalam tumbuhan itu sendiri dan faktor (eksternal ) yautu faktor
yang berasal dari tumbuhan itu sendiri.

a. Faktor Internal
Faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan adalah genetik
dan hormon.

Gen sebagai faktor pembawa sifat suatu makhluk hidup yang diturunkan dari suatu generasi ke
generasi berikutnya melalui peristiwa reproduksi. Gen berfungsi sebagai pengontrol reaksi kimia di dalam
sel, misalnya pembentukan protein dipengaruhi lamgsung oleh gen, karena protein salah satu penyusun
pembentukan enzim, dan enzim inilah yang membantu pembentukan reaksi kimia dalam tubuh.
Hormon merupakan salah satu senyawa kimia yang di hasilkan oleh tubuh yang dalam jumlah
sedikit dapat menyebabkan reaksi fisiologi yang besar. Pada tumbuhan tidak dikenal adanya kelenjar serta
sistem sirkulasi seperti pada hewan, tetapi tumbuhan memiliki kemampuan untuk menyusun suatu
senyawa organik yang didistribusikan dari suatu bagian tertentu dan memberikan reaksi fisiologi pada
bagian lain. Senyawa tersebut dinamakan fitohormon (hormon tumbuhan) yang berfungsi sebagian zat
pengatur. Beberapa hormon tumbuhan antara lain:
Auksin
Hormon auksin dihasilkan oleh tanaman pada daerah meristem seperti pucuk, batang, akar, tunas
apikal, tunas pucuk daun muda,embrio dalam sel dan buah yang sedang tumbuh. Merangsang
perpanjangan sel batang dan merangsang pertumbuhan sel akar, diferensiasi, percabangan, dominansi
tunas apikal, perkembangan bakal buah, fototropisme dan gravitropisme. Hormon auksin yang terkenal
adalah IAA (Indole Acetic Acid ) yang strukturnya dengan struktur amino triptofan. IAA di sintesis di
meristem apical, daun-daun muda dan biji. Sifat hormon auksin di hambat oleh adanya cahaya.
Fungsi hormon auksin antara lain:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Berperan dalam pembelahan dan pemanjangan sel.


Merangsang pembelahan sel-sel cambium lateral, untuk pertumbuhan sekunder.
Dapat meningkatkan perkembangan bunga dan buah.
Merangsang pembentukan akar lateral.
Menghasilkan buah tanpa biji.
Menghambat pematangan buah dan penuaan daun.
Mencegah rontoknya bunga dan buah serta daun.
Menghambat pembentukan tunas lateral.

Giberelin
Giberelin merupakan zat tumbuh yang memiliki sifat seperti auksin. Hormon giberelin dapat
ditemukan hampir pada semua bagian tanaman, baik, akar, batang, daun, bunga, maupun buah.
Fungsi giberelin adalah:

Merangsang pembelahan dan pemanjangan sel.


Merangsang pertumbuhan batang dan daun.
Menghilangkan sifat kerdil pada tanaman.
Merangsang perkecambahan.
Merangsang pembentukan bunga.
Menghambat pertumbuhan akar adventif.

Sitokinin
Sitokinin adalah zat tumbuh yang pertama kali ditemukan pada batang tembakau. Sitokinin
ditemukan hampir pada semua jaringan meristem.
Fungsi sitokinin adalah:

Menghambat dormansi apikaloleh auksin.


Merangsang pertumbuhan kuncup lateral.
Merangsang pemanjangan titik tumbuh.
Merangsang pembentukan akar cabang.
Menghambat proses penuaan daun.
Mematahkan dormansi biji serta merangsang pertumbuhan embrio.

Asam Absisat
Asam absisat adalah hormon yang menghambat pertumbuhan. Hormon ini sangat di
perlukan tumbuhan pada saat kondisi lingkungan tidak baik. Contohnya pada saat musim kering
atau musim dingin tumbuhan mengugurkan daunnya untuk mengurangi penguapan yanhg
berlebihan. Hal ini dilakukan dengan cara mengatur penutupan dan pembukaan stomata,terutama
pada saat kekurangan air.
Asam absisat di hasilkan oleh daun, ujung akar, dan batang yang di edarkan oleh jaringan
pengangkut. Asam absisat di sebut juga hormon stres karena memiliki sifat menghambat
pertumbuhan tanaman.

Fungsi asam absisat adalah:

Menghambat pembelahan sel.


Mempercepat proses penuaan terutama pada taun.
Mempercepat gugurnya daun.
Merangsang pembusukan buah

Gas Etilen
Gas etilen dihasilkan oleh buah yang sudah tua, tetapi masih berwarna hijau yang disimpan
dalam kantung tertutup agar cepat masak.
Gas etilen juga berfungsi :
1. Memacu perkecambahan biji,
2. Menebalkan batang,
3. Mendorong gugurnya daun,
4. Menunda pembungaan,
5. Menghambat pemanjangan batang kecambah.

Kalin
Kalin adalah hormon yang merangsang pembentukan organ tubuh.Hormon yang mempengaruhi
pertumbuhan organ tumbuhan,seperti:
Kaulokalin : merangsang pertumbuhan batang.
Rhyzokalin :merangsang pertumbuhan akar. Sekarang telah
diketahui bahwa rhyzokalin identik dengan vitamin B1
(thiamin).
Filokalin
: merngsang pertumbuhan daun.
Autokalin
:merangsang pertumbuhan bunga.
Asam Traumalin
Batang atau akar tumbuhan dapat mengalami luka. Tumbuhan memiliki kemampuan untuk
memperbaiki bagian yang luka, disebut daya restitusi atau regenerasi. Peristiwa ini terjadi dengan
bantuan hormon luka atau kambium luka atau asam traumalin. Luka-luka yang terjadi dapat
menutup kembali dengan membentuk jaringan kalus dan jaringan yang rusak dapat di ganti
dengan yang baru. Bahkan dari luka pada bagian tertentu dari tubuh tumbuhan dapat tumbuh tunas
baru.
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah materi atau hal-hal yang terdapat di luar tanaman yang berdampak pada
tanaman itu, baik secara langsung ataupun tidak langsung. Termasuk ke dalam faktor luar adalah nutrisi,
cahaya, terperatur, air, garam-garam mineral, iklim, gravitasi bumi, dan lain-lain.
1. Nutrisi
Nutrisi merupakan bahan baku dan sumber energi dalam proses metabolisme tubuh. Kualitas dan
kuantitas makanan akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Semua zat ini
diperoleh dari makanan. Bagi tumbuhan, nutrisi yang diperlukan berupa air dan zat hara yang terlarut
dalam air. Melalui proses fotosintesis, air dan karbon dioksida (CO2) diubah menjadi zat makanan dengan
bantuan sinar matahari. Meskipun tidak berperan langsung dalam fotosintesis, zat hara diperlukan agar
tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Nutrisi atau zat makanan berupa unsur-unsur atau
senyawa kimia lainnya diperlukan tumbuhan sebagai sumber energi dan materi untuk sintesis berbagai
komponen sel yang diperlukan selama pertumbuhan. Unsur-unsur diperoleh sebagian dari dalam, tanah
yang diserap melalui bulu-bulu akar.
Unsur-unsur hara dikelompokan menjadi 3 bagian:
Unsur mikro, unsur yang dibutuhkan dalam jumlah kecil seperti Bo, Mn, Zn, Mo, Co, Cu.
Unsur makro, unsur yang di butuhkan dalam jumlah banyak seperti, C, H, O, N, K, P, S, Ca, Mg,
Fe.
Unsur yang hanya di butuhkan oleh tumbuhan seperti Na, Cl, Si, dan Al.
Bila kebutuhan salah satu unsur tersebut tidak terpenuhi maka pertumbuhan tanaman menjadi tidak
sempurna atau terganggu.
2. Cahaya
Cahaya sangat diperlukan oleh semua tumbuhan yang hijau, namun di lain pihak, cahaya dapat
memperlambat pertumbuhan karena dapat mengurangi zat tumbuh (auksin), sehingga pertumbuhan
meninggi terhambat hal ini dapat di buktikan dengan menempatkan dua pot kecembah di tempat yang

berbeda, yang satu di tempat terang, yang satunya lagi di tempat gelap. Dalam beberapa hari kecambah
ditempatkan gelap lebih cepat tumbuh dengan ruas-ruas yang panjang, tetapi tidak optimal, pertumbuhan
yang cepat ditempat gelap disebut etiolasi.
Pada tumbuhan terdapat pigmen yang disebut fitokrom, yang berfungsi mengontrol pertumbuhan
dan perkembangan kloroplas, sintesis klorofil, pembentukan hormon tumbuhan (misalnya giberelin), dan
mengatur posisi daun terhadap sinar matahari. Selain itu fitokrom berpengaruh juga terhadap
fotoperiodisme, yaitu pengaruh lamanya pengaruh pencahayaan terhadap pertumbuhan dan pembentukan
bunga.

Berdasarkan panjang dan intensitas penyinaran, tumbuhan dikelompokkan menjadi 3 jenis,


yaitu:
Tumbuhan berhari pendek (shortday plant ) : Berbunga dan berbuah bila periode penyinaran lebih
pendek daripada periode kritis. Contohnya: strawberry, dahlia, aster, dan krisatinum.
Tumbuhan berhari panjang (longday plant ) : Berbunga dan berbuah bila periode penyinaran lebih
panjang daripada periode kritis. Contohnya: bayam selada, gandum, dan kentang.
Tumbuhan netral (dayneutral plant )
: Tidak dipengaruhi oleh lamanya periode
penyinaran. Contoh: mawar, anyer, dan bunga martahari.

3. Suhu
Semua makhluk hidup membutuhkan suhu yang sesuai untuk menunjang pertumbuhan dan
perkenbangan. Suhu ini di sebut suhu optimum, Hal ini disebabkan karena semua proses dalam
pertumbuhan dan perkembangan seperti penyerapan air, fotosintesis, penguapan, dan pernapasan pada
tumbuhan dipengaruhi oleh suhu. Peran suhu terhadap pertumbuhan sangat penting karena suhu
berpengaruh terhadap aktivitas enzim. Enzim merupakan senyawa protein yang dapat berperan sebagai
katalisator dalam reaksi-reaksi kimia dalam sel. Enzim hanya dapat bekerja secara optimal apabila
suhumya optimal. Jika suhu naik maka aktivitas enzim pun berkurang, demikian juga suhu apabila terlalu
rendsh msks reaksi kimia di dalam sel pun tidak dapat bekerja dengan baik. Jika reaksi-reaksi kimia
terganggu maka pertumbuhan tanaman pun akan terganggu.
4. Kelembapan atau kadar air
Air dan kelembapan merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan perkembangan. Air sangat
dibutuhkan oleh makhluk hidup. Air merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia dalam tubuh.
Tanpa air, reaksi kimia di dalam sel tidak dapat berlangsung, sehingga dapat menakibatkan kematian.
Kelembapan adalah banyaknya kandungan uap air dalam udara atau tanah. Tanah yang lembab
berpengaruh baik terhadap pertumbuhan tumbuhan. Kelembapan juga penting untuk mempertahankan
stabilitas bentuk sel.
Kelembapan juga sangat berpengaruh terhadap proses pertumbuhan sebagai contoh kelembapan
yang rendah peristiwa penguapan tinggi, maka otomatis proses penyerapan air dan unsur hara yang lebih
cepat. Kecepatan pertumbuhan dipengaruhi oleh keberadaan unsur-unsur hara.
5. Gravitasi

Gravitasi mempengaruhi pertumbuhan akar ke dalam tanah sehingga memudahkan dalam


memperoleh air.
6. pH
pH tanah dapat mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman, pH tanah di
tentukan oleh jenis air.
7. Oksigen
Oksigen sangat di perlukan dalam proses respirasi akar, sehingga perlu adanya penggemburan
tanah yang berkaitan dengan earasi dalam tanah.
2.2 Tanaman Cabai
Cabai atau cabai merah adalah buah dan tumbuhan anggota genus capsicum. Tanaman ini dapat
digolongkan sebagai sayuran maupun bumbu, tergantung bagaimana digunakan. Sebagai bumbu buah cabai yang
pedas sangat populer di Asia Tenggara sebagai penguat rasa makanan. Bagi seni masakan Padang, cabai bahkan
di anggap sebagai bahan makanan pokok ke sepuluh. Sangat sulit bagi masakan padang tanpa cabai.tanaman
ini mudah ditanam, di daratan rendah maupun daratan tinggi tanpa memerlukan persyaratan agroklimat yang
terlalu khusus.
Cabai secara umum memiliki ciri-ciri morfologi dengan struktur perakaran yang diawali dari akar
tunggang yang sangat kuat dan bercabang-cabang ke samping dengan akar rambut. Akar tunggang yang kuat
pada cabai dapat menghujam ke dalam hingga mencapai kedalaman satu meter atau bahkan lebih.
Ciri lainnya adalah tanaman ini berbatang utama tegak, bagian pangkanya berkayu dan bercabang lebat,
serta memiliki tinggi yang berkisar 50-150 cm dengan diameter batang 1 cm. Bagian batang yang muda
berambut halus. Secara umum warna batangnya adalah hijau dan coklat kehijauan pada ujung batang utama
hingga mendekati percabangan, sedangkan pada node atau titik percabangan biasanya diwarnai oleh bercak
ungu. Tanaman cabai memiliki bentuk daun datar, berkilau, sederhana, panjang tangkai 0,5- 2,5 cm, helaian daun
bulat telur memanjang atau ellips bentuk lanset, dengan pangkal meruncing dan ujung runcing, 1,5-12 kali 1-5
cm. Selain itu, daun cabai agak kaku, berwarna hijau sampai hijau tua dengan tepinya rata. Daun tumbuh pada
tunas-tunas samping secara berurutan, sedangkan pada batang utama daun tunggal tersebut tersusun secara spiral.
Daun berbulu lebat atau jarang, tergantung pada spesiesnya.
A. Klasifikasi Tanaman Cabai
Botani Tanaman Cabai Rawit
Cabai (Capsicum annuum L.) termasuk ke dalam famili Solanaceae. Terdapat sekitar 20-30 spesies yang
termasuk ke dalam genus Capsicum, diantaranya adalah lima spesies yang telah dibudidayakan, yaitu : C.
baccatum, C. pubescens, C. annuum, C. chinense dan C. frutescent.

Klasifikasi tanaman cabai :


Divisio
: Spermatophyta
Sub divisio
: Angioispermae
Classis
: Dicotyledone
Ordo
: Tubiflorae, Solanales
Genus
: Capsicum
Species
: Capsicum annuum L.

Kingdom
Subkingdom
Super Divisi
Divisi
Kelas
Sub Kelas
Familia

: Plantae (Tumbuhan)
: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
: Asteridae
: Solanaceae (suku terung-terungan)

B. Morfologi tanaman cabai :


1.

Batang
Batang tanaman cabai memiliki struktur yang keras dan berkayu, berwarna hijau gelap, berbentuk
bulat, halus dan bercabang banyak. Batang utama tumbuh tegak dan kuat. Percabangan terbentuk setelah
batang tanaman mencapai ketinggian berkisar antara 30-45 cm. cabang tanaman beruas-ruas, setiap ruas
ditumbuhi daun dan tunas (cabang).
2.

Daun
Daun berbentuk bulat telur dengan ujung runcing dan tepi daun rata (tidak bergerigi/berlekuk)
ukuran daun lebih kecil dibandingkan dengan daun tanaman cabai besar. Daun merupakan daun tunggal
dengan kedudukan agak mendatar, memiliki tulang daun menyirip dan tangkai tunggal yang melekat pada
batang/cabang. Jumlah daun cukup banyak sehingga tanaman tampak rimbun.
3.

Bunga
Bunga tanaman cabai rawit merupakan bunga tunggal yang berbentuk bintang. Bunga tumbuh
menunduk pada ketiak daun dengan mahkota bunga berwarna putih. Penyerbukan bunga termasuk
penyerbukan sendiri (self pollinated crop), namun dapat juga terjadi secara silang, dengan keberhasilan
sekitar 56%.
4.

Buah
Buah cabai rawit akan terbentuk stelah terjadi penyerbukan. Buah memiliki keanekaragaman
dalam hal ukuran, bentuk, warna dan rasa buah. Buah cabai rawit dapat berbentuk bulat pendek dengan
ujung runcing/berbentuk kerucut. Ukuran buah bervariasi, menurut jenisnya cabai rawit yang kecil-kecil
memiliki ukuran panjang antara 2-2,5 cm dan lebar 5 mm. sedangkan cabai rawit yang agak besar
memiliki ukuran yang mencapai 3,5 cm dan lebar mencapai 12 mm.
Warna buah cabai rawit bervariasi buah muda berwarna hijau/putih sedangkan buah yang telah
masak berwarna merah menyala/merah jingga (merah agak kuning) pada waktu masih muda, rasa buah
cabai rawit kurang pedas, tetapi setelah masak menjadi pedas.
5.

Biji
Biji cabai rawit berwarna putih kekuningan-kuningan, berbentuk bulat pipih, tersusun
berkelompok (bergerombol) dan saling melekat pada empulur. Ukuran biji cabai rawit lebih kecil
dibandingkan dengan biji cabai besar. Biji-biji ini dapat digunakan dalam perbanyakan tanaman
(perkembangbiakan).
6.

Akar
Perakaran cabai rawit terdiri atas akar tunggang yang tumbuh lurus ke pusat bumi dan akar serabut
yang tumbuh menyebar ke samping. Perakaran tanaman tidak dalam sehingga tanaman hanya dapat
tumbuh dan berkembang dengan baik pada tanah yang gembur, porous (mudah menyerap air) dan subur.
C. Syarat Tumbuh

1. Tanah
Tanah berstruktur remah/ gembur dan kaya akan bahan organik.
Derajat keasaman (PH) tanah antara 5,5 7,0.
Tanah tidak becek/ ada genangan air.
Lahan pertanaman terbuka atau tidak ada naungan.
2. Iklim
Curah hujan 1500-2500 mm pertahun dengan distribusi merata.
Suhu udara 16 32 C

Saat pembungaan sampai dengan saat pemasakan buah, keadaan sinar matahari cukup (10 12 jam ).

D. Kamdungan cabai
Cabai mengandung berbagai macam senyawa yang berguna bagi kesehatan manusia. Kandungan
vitamin dalam cabai adalah A dan C serta mengandung minyak atrisi yang rasanya pedas dan
memberikan kehangatan bila kita menggunakan untuk rmpah-rempah. Cabai juga mengandung anti
oksidan yang berfungsi untuk menjaga tubuh dari radikal bebas. Selain itu cabai juga menandung
lasparaginase dan capsaicin yang berperan sebagai zat anti kanker
1. Kadar air 90,9%
2. Kalori 31,0 kal
3. Protein 1,0 gram
4. Lemak 0,3 gram
5. Karbohidrat 7,3 gram
6. Kalsium 29,0 mgram

7. Fosfor 24,0 mgram


8. Besi 0,5 mgram
9. Vitamin A 470 S1
10. Vitamin C 18 mgram
11. Vitamin B1 0,05 mgram
12. Berat yang dapat dimakan 85%
Penanaman Cabai bisa di tanam di lahan sawah atau tegalan. Bila ditanam di lahan sawah
sebaiknya di akhir musim hujan sehingga jumlah air di lahan tidak berlebihan. Sedangkan bila ditanam
di tegalan saat yang tepat adalah musim hujan. Pemilihan musim ini penting agar kebutuhan air tanaman
cabai tersedia dengan tepat. Tanah dibersihkan dari gulma dan dicangkul atau dibajak agar gembur. Bila
pH tanah kurang dari 5,5, tambahkan kapur. Untuk satu hektar tanah asam dibutuhkan 1-1,5 ton kapur.
Kapur akan memberikan pengaruh terbaik bila diberikan 1 bulan sebelum tanam. Cabai dapat ditanam
dengan sistem baris tunggal (single row) atau sistem beberapa baris pada bedengan. Sistem baris tunggal
banyak dipakai petani cabai dataran tinggi serta dataran rendah yang tergolong medium karena cocok
dengan tanah yang bertekstur ringan atau sedang. Sistem beberapa baris pada bedengan lebih umum
digunakan petani dataran rendah karena sistem tanahnya yang bertekstur liat hingga berat. Jarak tanam
yang digunakan pada sistem baris tunggal adalah 60-70 cm x 30-50 cm. Sedangkan untuk sistem
bedengan, jarak tanamnya 40-50 cm x 30-40 cm. Pada setiap titik dibuat lubang tanaman. Ukuran lubang
tak perlu besar yang penting bisa memuat benih sapihan beserta tanah yang membalut perakarannya.
Pemeliharaan Benih sapihan biasanya tumbuh terus dengan baik. Bila ada tanaman yang mati,
sebaiknya segera disulam. Tujuannya agar pertumbuhan tanaman susulan tidak terlalu jauh berbeda
dengan yang lebih dahulu tumbuh baik. Tindakan pemeliharaan lain untuk tanaman cabai yang penting
adalah penyiangan, penggemburan, dan pengairan. Penyiangan dilakukan dengan kored atau dengan

langsung mencabut. Penyiangan dengan kored berfungsi juga sebagai penggembur tanah. Pengairan
dilakukan terutama pada awal penanaman atau pada saat air hujan tak mencukupi kebutuhan tanaman.
E. Manfaat Cabai dan Manfaat Cabai Bagi Kesehatan
Cabe di kenal memiliki rasa pedas. Ini karenakan cabe memiliki kadar kapsaisin. Namun, justru
rasa pedas dan panas yang dihasilkan, cabai sangat berkhasiat melancarkan aliran darah, menambah nafsu
makan, melegakan hidung tersumbat, mengeluarkan dahak, mengobati migrain. Untuk pemakaian luar,
rasa panas cabe bisa digunakan untuk mengobati rematik, campuran obat gosok, meringankan masuk
angin.
Rasa pedas di lidah menimbulkan rangsangan ke otak untuk mengeluarkan endofin yang dapat
menghilangkan rasa sakit dan menimbulkan perasaan lebih sehat. Pada sistem reproduksi, sifat cabe yang
panas dapat mengurangi rasa tegang dan sakit akibat sirkulasi darah yang buruk. Selain itu, kandungan zat
antioksidan yang cukup tinggi (vitamin C dan beta karoten), cabe dapat digunakan untuk mengatasi
ketidaksuburan, afrodisiak dan memperlambat proses penuaan.
Manfaat Cabai :
1. Penyembuhan Luka
Jika jari anda secara tidak sengaja teriris pada saat memasak. Pada umumnya anda akan mencari
obat merah untuk menyembuhkannya. Namun walaupun obat merah telah di oleskan pada luka, rasa
sakit/nyeri tetap saja berasa kuat. Alternatif obat merah yang tidak hanya mencegah infeksi tapi juga
segera meredakan rasa nyeri dan pendarahan sehingga mempercepat proses penyembuhan adalah
cabe/cabai.
2. Pereda Demam Tinggi
Dibandingkan dengan pengobatan konvensional, mengatasi demam tinggi dengan cabe merupakan
solusi alternatif yang mudah, mudah dan cepat. Tapi yang digunakan bukan buah cabenya tapi daunnya.
3. Meredakan pilek dan hidung tersumbat
Karena cabe mengandung zat capsaicin yang dapat mengencerkan lender, sehingga lendir yang
tersumbat dalam rongga hidung akan menjadi encer dan keluar. Akibatnya hidung menjadi tidak
tersumbat lagi. Ini berlaku pada sinusitis dan juga batuk berdahak.
4. Mencegah stroke
Cabe dapat memperkecil resiko terserang stroke, penyumbatan pembuluh darah, impotensi, dan
jantung koroner. Karena, dengan mengkonsumsi capsaicin secara rutin darah akan tetap encer dan
kerak lemak pada pembuluh darah tidak akan terbentuk. Sehingga, darah akan mengalir dengan lancar.
Jadi, cabe juga berkhsiat mengurangi terjadinya penggumpalan darah (trombosis).
5. Meringankan sakit kepala dan nyeri sendi
Pernah dengar kan nasehat kalau pusing, makan yang pedes-pedes? Nasihat itu ada benarnya
karena rasa pedas yang menimbulkan capsaicin dapat mengalami aktivitas otak ketika mendapat
sinyak rasa sakit dari pusat sistem saraf. Terhambatnya perjalanan sinyal ini akan mengurangi rasa
sakit yang kita derita.
6. Meningkatkan nafsu makan
Karena capsaicin dapat merangsang produksi hormon endorphin, hormon yang mampu
membangkitkan rasa nikmat dan kebahagiaan. Sehingga, nafsu makan menjadi bertambah.
7. Memiliki kandungan antioksidan

Yang dapat digunakan untuk mengatasi ketidaksuburan (infertilitas ), afrodisiak, dan


memperlambat proses penuaan.
8. Cabe berkhasiat juga untuk meredahkan migrain
Dari semua khasiat tersebut akan kita dapatkan, Jika dikonsumsi dalam jumlah yang wajar, karena
jika tidak justru cabe dapat mengakibatkan sakit perut yang dahsyat bagi pengkonsumsinya.
Namun meskipun cabai memiliki banyak manfaat yang positif salah satunya adalah capsaicin,
namun capsaicin juga memiliki dampak negatif jika di konsumsi dalam jumlah yang banyak,
diantaranya yaitu dapat menyabatkan seseorang menjadi pelupa dan akan menyebabkan naiknya asam
lambung dan sakit perut dan juga dapat menyebabkan kerontokan rambut.
Manfaat Cabai Bagi Kesehatan

Baik Untuk Jantung

Meredakan Pasa Sakit dan Peradangan

Melegakan Hidung Yang Tersumbat

Membantu Membakar Lemak

Melawan Kanker

Menurunkan Kadar Gula Darah


F. Hama Utama Penyakit Pada Cabai
1. Hama Utama Tanaman Cabai
a. Thrips
Hama thrips (thrips Sp) suah tidak asing lagi bagi para petani cabai. Hama thrips tergolong
sebagai pemangsa segala jenis tanaman, jadi seranan bukan hanya pada tanaman cabai saja.
Panjang tubuh sekitar +1 mm, serangan ini tergolong sangat kecil namun masih bisa dilihat
dengan mata telanjang. Thrips biasanya menyerang bagian daun muda dan bunga. Gejala serangan
hama ini adalah adanya strip-strip pada daun dan berwarna keperakan. Noda keperakan itu tidak
lainakibat adanya luka dari cara makan hama thrips. Kemudian noda tersebut akan berubah warna
menjadi coklat muda. Yang paling membahayakan dari thrips adalah selain sebagai hama perusak
juga sebagai carrieratau pembawa bibit penyakit (berupa virus) pada tanaman cabai. Untuk itu bila
mengendalikan hama thrips, tidak hanya memberantas dari serangan hama namunjuga bisa
mencegah penyebaran penyakit akibat virus yang dibawanya.
b. Tungau (Mite)
Hama mite selain menyerang juruk dan apel juga menyerang tanaman cabai. Tunggu
bersifat parasit yang merusak daun, batang maupun buah sehingga dapat mengakibatkan
perubahan warna dan bentuk. Pada tanaman cabai. Tunggu menghisap cairan daun sehingga warna
daun terutama pada bagian bawah menjadi berwarna kuning kemerahan, daun akan menggulung
ke bawah dan mengakibatkan pucuk mengering yang akhirnya menyebabkan daun rontok. Tunggu
berukuran sangat kecil dengan panjang badan sekitar 0,5 mm, berkulit lunak dengan kerangka
chitin. Seperti halnya thrips, hama ini juga berpotensi sebagai pembawa virus.

c. Kutu (myzuspersicae)

Aphids merupakan hama yang dapat merusak tanaman cabai. Serangannya hampir sama
dengan tungau namun akibat cairan dari daun yang menghisapnya menyebabkan daun
melengkung ke atas, keriting dan belang-belang hingga akhirnya dapat menyebabkan kerontokan.
Tidakseperti mite, kutu ini memiliki kemampuan berkembang biak dengan cepat karena selain
dapat memperbanyak dengan perkawinan biasa, hama ini juga mampu bertelur tanpa pembuahan.
d. Lalat Bulat (bactrocera dorsalis)
Kehadiran lalat buah ini, dapat menjadihama perusak tanaman cabai. Buah cabai yang
menunggu panen bisa menjadi santapnya dalam sekejap dengan cara menusukkan ovipositornya
pada buah serta meletakkan telur, menetas menjadi larva yang kemudian merusak buah cabai dari
dalam.
Pengendalian kultur dapat di lakukan dengan membuat perangkap dari botol bekas air
mineral yang di dalamnya di beri umpan berupa Atraktan Lalat Buah (ATLABU) keluaran balai
penelitian obat dan aromatik.
e. Ulat Grayak (spodoptera litura)
Ulat ini saat memasuki stadia larva, termasuk hewan yang sangat rakus. Hanya dalam
waktu yang tidak lama, daun-daun cabai bisa rusak. Ulat setelah dewasa berubah menjadi sejenis
ngengat akan memakan daun-daunan pada masa larva untuk menunjang perkembangan
metamorfosisnya.
Pengendalian dapat di lakukan terhadap ngengat dewasa yang hendak meletakkan telurnya
pada tanaman inang dengan menyemprotkan insektisida, atau dengan insektisida biologis Turex
WP konsentrasi 1 2 gr/Lt.
2. Penyakit Utama Tanaman Cabai
a. Antracnose
Penyakit antracnose di kenal juga dengan istilah pathek adalah penyakit yang hingga
saat ini menjadi momok bagi petani cabai. Buah yang menunggu panen dalam beberapa waktu
berubah menjadi busuk oleh penyakit ini. Gejala awal dari serangan penyakit ini adalah bercak
yang agak mengkilap , sedikit terbenam dan berair, buah akan berubah menjadi coklat kehitaman
dan membusuk. Ledakan penyakit ini sangat cepat pada musim hujan. Penyebab penyakit ini
adalah jamur carnifora capsici.
b. Layu Bakteri
Penyakit ini di sebabkan oleh pseudomonas solanacearum. Gejalanya tanaman yang sehat
tiba-tiba saja layu yang dalam waktu tidak sampai 3 hari tanaman mati. Bakteri ini ditular melalui
tanah , benih , bibit , sisa tanaman , pengairan , nematoda , atau alat-alat pertanian. Pengendalian
membuang tanaman yang terserang , tetap menjaga bedengan tanaman selalu dalam kondisi
kering, rotasi tanaman.

c. Virus Kuning (gemini virus)


Vektor virus kuning adalah whitefly atau kutu kebul (bemisia tabaci ). Telur diletakkan di
bawah daun, fase telur hanya 7 hari. Nimpa bertungkai yang berfungsi untuk merangkak lama
hidup 2-6 hari. Pupa berbentuk oval, agak pipih berhijau keputihan sampai kekuning-kuningan
pupa terdapat di bawah permukaan daun, lama hidup 6 hari. Serangga dewasa berukuran kecil,
berwarna putih dan mudah diamati karena dibawah permukaan daun yang bertepung, lama hidup
20-38 hari. Tanaman yang terserang penyakit virus kuning menimbulkan gejala daun mengeriting
dan ukuran lebih kecil.

2.3 Pupuk
Pupuk adalah material yang menambahkan pada media tanam atau tanaman untuk mencukupi kebutuhan
hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi dengan baik. Material pupuk dapat berupa bahan
organik ataupun non organik (mineral). Pupuk berbeda dari suplemen tambahan. Pupuk mengandung bahan baku
pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sementara suplemen seperti hormon tumbuhan membantu kelancaran
proses metabolisme. Ke dalam pupuk, khususnya pupuk buatan, dapat di tambahkan sejumlah material suplemen.
2.4 Pupuk Kandang
Pupuk kandang adalah pupuk organik yang berasal dari kotoran ternak, baik berupa padatan (feces) yang
bercampur sisa makanan, ataupun air kencing (urine) dan pupuk kandang ini berasal dari kotoran hewan. Hewan
yang kotorannya sering digunakan untuk pupuk kandang adalah hewan yang bisa dipelihara oleh masyarakat,
seperti kotoran kambing, sapi, domba, dan ayam, Selain berbentuk padat, pupuk kandang juga bisa berupa cair
yang berasal dari air kencing (urine) hewan. Walaupun demikian seperti orang-orang sepertinya enggan
membicarakan kotoran cair yang berupa urine ternak. Dalam hal ini mengumpulkan kotoran padat memang jauh
lebih praktis di banding urine ternak. Padahal dari segi kadar haranya, urine jauh lebih tinggi di banding feces.
Pupuk kandang mengandung unsur hara makro dan mikro. Pupuk kandang padat (makro) banyak
mengandung unsur fosfor, nitrogen, dan kalium. Unsur hara mikro yang terkandung dalam pupuk kandang di
antaranya kalsium, magnesium, belerang, natrium, besi, tembaga, dan molibdenum. Kandungan nitrogen dalam
urine hewan ternak tiga kali lebih besar dibandingkan dengan kandungan nitrogen dalam kotoran padat. Kadar
hara kotoran ternak berbeda-beda karena masing-masing ternak mempunyai sifat khas tersendiri. Makanan
masing-masing ternak berbeda-beda. Padahal makanan inilah yang menentukan kadar hara. Jika makanan yang di
berikan banyak mengandung hara N, P, dan K maka kotorannya pun akan kaya dengan zat tersebut.
Pupuk ini bisa dibedakan menjadi 2 macam yaitu :
a. Pupuk Kandang Padat
Pupuk kandang berupa padatan yang berasal dari kotoran ternak. Oleh para petani
tradisional pembuatan pupuk ini cukup menimbun kotoran dari ternak mereka sampai kemudian
mereka membutuhkan barulah pupuk tersebut digunakan.
b. Pupuk kandang Cair
Lain halnya dengan pupuk padat, pupuk ini bentuknya cair dari kotoran ternak yang masih
basah dan bercampur urine kemudian dilarutkan dalam air dengan pertandingan tertentu. Untuk
melarutkan kotoran tersebut hingga menjadi pupuk cair di butuhkan waktu sekitar 2 minggu. Ciricirinya, air harus sampai tidak berbau dan warnanya coklat gelap. Penelitian ini menunjukan
pupuk cair dari kotoran ayam mempunyai kandungan unsur hara yang cukup tinggi.
Manfaat Pupuk Kandang
Sejak dari beratus-ratus tahun yang lalu orang telah banyak memanfaatkan pupuk kandang untuk
memupuk tanaman. Pupuk jenis ini mengandung unsur hara yang sangat yang bermanfaat memperbaiki
kesuburan tanah dan sumber zat penting yang di butuhkan oleh tanaman misalnya nitrogen, kalium, dan
juga phospat. Yang perlu di perhatikan saat membuat pupuk kandang adalah jenis binatang dan
umurnya. Kedua hal tersebut akan sangat menentukan kandungan unsur hara. Untuk kadar nitrogen,
paling banyak di kandung oleh kotoran dari sapi pedaging, phospor paling banyak di kandungan oleh
sapi perah, dan kalium paling banyak pada kotoran unggas.
Macam-macam Pupuk Kandang menurut Asalnya

Pupuk Kandang Ayam


Pupuk dari kotoran ayam ini luas sekali penggunaanya. Umumnya di gunakan untuk memupuk
sayuran. Pupuk ini kaya akan phospat. Kandungan hara pada kotoran ayam sangat bergantung pada

pakan yang diberikan. Selain itu kotoran ayam juga bercampur dengan sekam yang berada di kandang
sehingga mampu menambah kandungan unsur hara di dalamnya. Salah satu keunggulan dari pupuk
kotoran ayam adalah mudah terdekomposisi dan unsur hara yang tinggi jika dibandingkan dengan unit
yang sama pupuk kandang lainnya.

Pupuk Kandang Babi


Pupuk ini mempunyai tekstur yang lembek dan banyak mengandung urine. Petani babi biasanya
mendiamkan kotoran babi akan kering dan kadar airnya hilang sehingga siap di pakai. Unsur hara
sangat dipengaruhioleh umur babi. Di cina, produksi pupuk kandang babi telah dibedakan menurut
usianya.

Pupuk Kandang Kambing


Yang unik dari pupuk kandang dari kotoran kambing adalah bentuknya yang bulat kecil-kecil dan
teksturnya yang cukup keras. Tekstur yang keras akan menghambat proses dekomposisi dan
penyediaan hara bagi tanaman. Pupuk ini mengandung kadar kalum yang relatif tinggi jika di
bandingkan pupuk yang lain.

Pupuk Kandang Sapi


Salah satu ciri khas dari pupuk ini adalah kadar karbon yang tinggi. Tingginya kadar karbon yang
tinggi disebabkan konsumsi serat yang banyak oleh sapi. Kadar C yang tinggi akan menghambat
pertumbuhan tanaman utama. Tidak hanya masalah kadar karbon, pupuk ini juga terlalu banyak kadar
airnya. Penggunaan langsung pupuk jenis ini akan memerlukan ektra energi (berat) dan timbul bau
yang tidak enak karena masih terjadi pelepasan anomia.

Pupuk Kandang Kuda


Karena jumlah kuda sangat sedikit jadi penggunaan pupuk jenis ini masih sangat jarang, hanya di
daerah-daerah tertentu saja. Biasanya para ternak kuda yang juga bertani memanfaatkan kotoran dari
kuda. Kotoran di kubur dalam sebuah lubang dan dibiarkan terdekomposisi dan menjadi pupuk
kandang siap pakai.

Tabel Unsur Hara Beberapa Kotoran Ternak


Jenis Ternak
Kuda
Kerbau
Kambing
Sapi
Ayam

Jenis Pupuk
Padat
Cair
Padat
Cair
Padat
Cair
Padat
Cair
Padat
Cair

Nitrogen
0,56
1,42
0,62
1,02
0,65
1,43
0,33
0,52
0,57
0,31

Kandungan Hara Makro (%)


Fosfor
Kalium
0,13
0,23
0,004
1,26
0,08
0,14
1,16
1,34
0,22
0,14
0,01
0,55
0,11
0,13
0,01
0,56
0,17
0,38
0.05
0,81

Kalsium
0,12
0,32
0,33
1,50
0,33
0,11
0,26
0,007
0,06
0,45

2.5 Pupuk Kompos


Kompos merupakan sisa bahan organik yang berasal dari tanaman, hewan, dan limbah organik yang
telah mengalami proses dekomposisi atau fermentasi. Jenis tanaman yang sering digunakan untuk kompos di
antaranya jerami, sekam padi, tanaman pisang, gulma, sayuran yang busuk, sisa tanaman jagung, dan sabut
kelapa. Bahan dari ternak yang sering digunakan untuk kompos di antaranya kotoran ternak, urine, pakan

ternak yang terbuang, dan cairan biogas. Tanaman air yang sering digunakan untuk kompos di antaranya
ganggang biru, gulma air, eceng gondok, dan azola.
Beberapa kegunaan kompos:
Memperbaiki struktur tanah.
Memperkuat daya ikat agregat (zat hara) tanah berpasir
Meningkatkan daya tahan dan daya serap air.
Memperbaiki drainase dan pori - pori dalam tanah. Menambah dan mengaktifkan unsur hara.
Kompos digunakan dengan cara menyebarkannya di sekeliling tanaman. Kompos yang layak
digunakan adalah yang sudah matang, ditandai dengan menurunnya temperatur kompos (di bawah 400 c).
Kandungan utama dari kompos adalah humus. Humus merupakan penentu akhir dari kualitas
kesuburan tanah, jadi penggunaan humus sama halnya dengan penggunaan kompos.

BAB 3
METODELOGI PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan
Pot
Penggaris
Pulpen
Buku tulis
Pupuk kandang
Pupuk kompos
Alat dokumentasi
Tanah
Bibit cabai

ssxz

3.2 Cara Kerja


1. Siapkan cabai merah,lalu belah dan pisahkan bijinya.
2. Seleksi biji cabai dengan cara merendam biji cabai yang akan ditanam kedalam air . Amati bijinya. Jika
biji temggelam , maka biji ituyang baik di tanam. Sedangkan jika biji tersebut terapung maka biji tersebut
kurang baik untuk ditanam. Jadi pilih biji yang tenggelam.
3. Jemur biji cabai yang telah dipilih selama 24jam
4. Setelah biji kering , siapkan pot beserta tanah yang sudah dibasahi dan di beri label pada masing-masing
pot I (pupuk kandang) II (pupuk kompos) III (kontrol).
5. Sebarkan benih cabai pada masing-masing pot.
6. Setelah tanaman berumur 4minggu masukan pupuk kandang pada pot I, pupuk kompos pada pot II dan
untuk pot III tidak usah di beri pupuk.
7. Rawat tanaman dengan menyiraminya secara rutin, usahakan tanah selalu lembab.
8. Amatilah perbedaan pertumbuhan tanaman tersebut.
9. Catat hasil pengamatan pada table yang telah disediakan
10. Foto tanaman yang diamati untuk pembuktian dalam penelitian.
3.3 Tempat Penelitian
Untuk perlakuan penanaman, pengamatan serta pengolahan dan penyusunan data laporan tanaman
cabai di lakukan di rumah penulis, di Jalan h.juanda blok kukusan barat no.505 rt: 05 rw: 03 Desa
pilangsari Kecamatan kedawung.
3.4 Taktu penelitian
Penanaman

10 Oktober 26 November 2014

Pengukuran
Setiap 2(dua)minggu sekali.

Olah data
27 November 2014
3.5 Metode Pengumulam Data

1. Eksperimen, denan melakukan uji percobaan dan pengujian pada penelitian yang dilakukannya.
2. Studi Pustaka dengan melakukan kajian dari berbagai sumber yang menyesuaiin dengan penelitian
tersebut.

BAB 4
HASIL DAN PENELITIAN
4.1 Hasil
Pot A :
Pot B :
Pot C :

Pupuk Kandang
Pupuk Kompos
Tanpa Pupuk

Tabel Kuantitatif
No

Waktu

Pertumbuhan dan jenis pupuk


Pupuk Kandang

Pupuk Kompos

Tanpa Pupuk

1.

Minggu ke-2
24 Oktober 2014

5 cm

4 daun

4,9 cm

4 daun

4 cm

4 daun

2.

Minggu ke-4
07 November 2014

8,8 cm

8 daun

8,5 cm

6 daun

7 cm

5 daun

3.

Minggu ke-6
21 November 2014

12cm

12 daun

11,5 cm

11 daun

9 cm

6 daun

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian


Tanaman yang diberi pupuk kandang
Pertumbuhan tanaman cabai yang diberi pupuk kandang memperoleh hasil yang paling baik di
bandingkan dengan pupuk kompos dan yang lainnya, daun berwarna hijau dan segar, tanaman tumbuh
dengan cepat batangpun kuat. Hal ini karena di dalam pupuk kadang tergantumg unsur hara yang sangat
bermanfaat memperbaiki kesuburan tanah dan sumber zat penting yang dibutuhkan oleh tanaman.

Tanaman yang diberi pupuk kompos


Pertumbuhab tanaman cabai yang diberi pupuk kompos tidak jauh beda dengan tanaman yang
diberi pupuk kandang hal ini karena pupuk kompos juga mengandung sumber zat penting yang
dibutuhkan oleh tanaman. Pada tanaman yang diberi pupuk kompos pertumbuhannya juga baik, daun
berwarna hijau dan paling lebar.

Tanaman yang tidak diberi pupuk


Pertumbuhan tanaman cabai yang tidak diberi pupuk pertumbuhan kurang maksimal dibanding tanaman
yang lain. Namun masih terjadi pertumbuhan walaupun lambat. Batangnya tidak kokoh sehingga sedikit
bengkok, daunnya juga kurang segar dan keriting. Hal ini karena nutrisi yang diserap tanamannya kurang.
Sehingga pertumbuhan dan perkembangan bergantung pada konsentrasi air yang disiram.

Grafik Proses Pertumbuhan


12

10

8
Pupuk Kandang
6

Pupuk Kompos
Tanpa Pupuk

0
Minggu Ke-2

Minggu Ke-4

Minggu Ke-6

BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pada penelitian ini pertumbuhan tanaman cabai yang paling baik dan optimal yaitu pada tanaman
cabai yang diberi pupuk kandang. Tanaman tumbuh subur dan tidak mudah terserang penyakit. Di
bandingkan dengan tanaman lainnya. Kita akan mendapat hasil optimal jika kita menggunakan pupuk
yang tepat, karena bahwasannya nutrisi sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman.

5.2 Saran

Untuk mendapatkan hasil yang optimal sebaiknya percobaan di lakukan 12-17 minggu.

Persiapkan alat dan bahan lebih matang agar mendapatkan hasil yang maksimal.

Untuk pertumbuhan primer sebaiknya diberi pupuk kandang terlebih dahulu agar kualitas hasil
pertumbuhan dan perkembangannya optimal.

Hendaknya kita selalu menjaga tanaman kita dan memberinya nutrisi secara teratur.

DAFTAR PUSTAKA

Dra.Maryati, Sri dan Drs. Suharno.2006. Biologi SMA Untuk Kelas XII 3.Jakarta:Erlangga.
www.plantmor.com/indeks.php?plant=273
www.wikipedia.org/wiki/cabai
http://aksesdunia.com/2011/8.khasiat-luar-biasa-dari-cabai
http://wordpress.com/2009/04/25/kandungan-hara-pupuk-kandang
http://bataviareload.wordpress.com/pertanian/cara-budidaya-cabe-merah-yang-benar
http://biologimediacenter.com/pertumbuhan-dan-perkembangan-1-pertumbuhan-dan-perkembangan-padatumbuhan
http://epetani.deptan.go.id/budidaya/hama-dan-penyakit-utama-pada-tanaman-cabai-sertapengendaliaannya-1782
http://kasmadi-kasmadi.blogspot.com/2010/05/kandungan-manfaat-pupuk-kompos.html
http://rumushitung.com/2014/05/19/pupuk-kandang-dan-macamnya

LAMPIRAN
Proses pertumbuhan cabai
1. Penelitian minggu ke-2
2. Penelitian minggu ke-4
3. Penelitian minggu ke-6

BIODATA PENULIS

Anda mungkin juga menyukai