DISUSUN
O
L
E
H
NAMA ANGGOTA KELOMPOK 5
1. Christoper Paska Lewin ( C1012211045)
2. Helgagio Billy Sadin (C1012211039)
3. Ian Naelson (C1012211035)
4. Roni Kristian (C1012211033)
5. Widhi Puja Kurniawan (C1012211021)
DOSEN PENGAMPU :
1. Ir. AGUSTINA LISTIAWATI, MP./n
2. Ir. DWI ZULFITA, M.Sc/n
Pontianak,
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pertumbuhan adalah proses fisiologis yang ditandai dengan bertambahnya jumlah sel dan
bertambahnya volume sel yang bersifat irreversible (tidak dapat mengecil kembali). Sedangkan,
perkembangan adalah proses menuju tercapainya kedewasaan yang tidak dapat diukur. Pertumbuhan
dalam suatu perkecambahan biji dapat langsung diukur apabila tunasnya sudah keluar dan tumbuh.
Sama halnya dengan pertumbuhan, perkembangan juga dapat dilihat dari tunas/awal, hanya saja tidak
diukur melainkan melihat apa saja struktur tubuh kecambah yang mulai ada dari awal/tunas.
Seperti pada awalnya, berkembang batang, akar, dan sebagainya. Pada tumbuhan ber sel 1 terjadi
penambahan besar sel, sedangkan pada tumbuhan multiselluler terjadi pembesaran sel maupun
penambahan ukuran sel. Pada proses perkecambahan, ada 2 tipe perkecambahan; Epigeal
(Perkecambahan dimana kotiledon berada di atas tanah) dan Hipogeal (Kotiledon tetap berada di
dalam tanah). Perkembangan adalah proses pada tubuh untuk mencapai kedewasaan atau maturitas.
Matuaritas tidak dapat diukur secara kuantitatif namun bisa dilihat dari cirri-cirinya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan ada 2, yaitu
Faktor Eksternal dan Faktor internal. Faktor Eksternal adalah faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan dari luar, meliputi: nutrisi, suhu, cahaya, air, kelembaban, oksigen,
dll. Faktor Internal adalah faktor dari dalam, meliputi: gen dan hormon.
Media tanam merupakan media/tempat dimana tanaman/biji dapat tumbuh dan berkembang
didalamnya. Contohnya seperti tanah, air, kapas, kompos, dan sejenis lainnya. Saat ini, di kehidupan
sehari-hari atau dalam perkebunan, tanah selalu menjadi media tanam bagi benih yang akan ditanam.
Tapi, dalam kegiatan penelitian, disini kita memakai media pupuk kandang, tanah gambut dan bahan
amelioran berupa kapur dolomit, untuk mengetahui pertumbuhan yang terjadi pada tanaman.
Sedangkan, media tanam yang menggunakan air biasanya dikhususkan untuk tumbuhan hidroponik.
Dalam hal ini, dapat terlihat bahwa kegunaan antara berbagai media tanam itu berbeda-beda. Tidak
hanya kegunaannya saja tapi pengaruhnya terhadap perkecambahan suatu biji. Pengaruh tersebut
dapat disebabkan karena setiap media tanam mengandung unsur-unsur dan struktur yang berbeda-
beda. Hal yang demikian itu menjadi latar belakang penelitian ini dilakukan pada biji kacang panjang
sehingga dapat dimengerti apa pengaruh media tanam terhadap perkecambahan biji kacang panjang
tersebut.
1.4 METODOLOGI
Metode penelitian yang digunakan proposal ini adalah penelitian kualitatif, dimana penelitian ini akan
membahas pengaruh dari media tanam yang ada serta sebab dan akibat dari media tanam tersebut.
1.5 HIPOTESIS
Tanaman kacang panjang dapat tumbuh maksimum pada media tanam tanah gambut dan pupuk
kandang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 TANAMAN KACANG PANJANG
Klasifikasi, Botani dan persebaran Kacang Panjang Menurut Haryanto (2007), tanaman kacang
panjang diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas: Angiospermae
Subkelas : Dicotyledonae
Ordo : Rosales
Famili : Leguminocecae
Genus : Vigna
Spesies : Vigna sinensis L.
Tanaman kacang panjang disebut juga tanaman dwiguna atau dwifungsi. Di samping sebagai
penghasil bahan pangan bergizi tinggi juga sebagai tanaman penambat unsur nitrogen dalam bentuk
bintil-bintil akar, sehingga merupakan pabrik nitrogen alami penyubur tanah. Isi dan materi yang
disajikan dalam buku ini meliputi : sekelimut pengenalan asal-usul tanaman kacang panjang dan
prospeknya, botani dan ragam varietas kacang panjang, tata cara budidaya dan penanganan
pascapanennya, disertai juga perkiraan analisis usaha tani per satuan luas lahan.
Pada dassarnya kacang panjang yang dikenal masyarakat dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu
kacang panjang tipe membelit dan tidak membelit.
1. kacang panjang tipe membelit (kacang lanjaran)Kacang panjang tipe ini tumbuh membelit sehingga
membutuhkan turus (lanjar) sebagai tempat membelitkan batang tanaman. Kacang lanjara dapat
dibedakan menjadi dua yaitu kacang lanjaran biasa dan kacang lanjaran usus.
2. kacang panjang tipe tidak membelitKacang panjang ini tumbuh tegak tidak membutuhkan turus
sebagai tempat membelitnya.
2.2 SYARAT TUMBUH KACANG PANJANG
Tanaman kacang panjang sangat cocok ditanam daerah tropis seperti di wilayah Asia
Tenggara.Tumbuh baik daerah dataran rendah, ataupun dataran tinggi maksimal 800 meter dari
permukaan laut. Berikut adalah beberapa syarat lingkungan tanam kacang panjang:
BAB III
BAHAN DAN METODE PENELITIAN