Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN

PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI
PEMBUATAN SIMPLISIA KUNYIT

Disusun Oleh :

Soja Tejawiyani (231FF02001) FA1


Villa Munayah (231FF02002) FA1
Siti Mariyam (231FF02027) FA1
Yunita Apriani (231FF02035 FA1
Winda Silvia Lestari (231FF02032) FA1
Yoga Agustira (231FF02037) FA1
Yunik Kartika (231FF02038) FA2
Lili Solyanti (231FF02039) FA2
Winda Mardiana (231FF02040) FA2
Nurdalia Launuru (231FF02041) FA2
Widia Astuti (231FF02047) FA2
Dana Nurmalasari (231FF02064) FA2
Desy Juwita Sari (231FF02075) FA2

PROGRAM STUDI RPL D3 FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA
2023
DAFTAR ISI

Daftar isi .......................................................................... 1


Tujuan .............................................................................. 2
Prinsip .............................................................................. 2
Pendahuluan .................................................................... 2-3
Alat dan Bahan ................................................................ 4
Prosedur Kerja ................................................................ 4-7
Hasil Pembuatan dan Pembahasan .................................. 7-8
Kesimpulan ...........................…………………………... 8
Daftar pustaka ………..........………………………….... 9
1. Tujuan
1.1 Kompetensi yang dicapai
Mahasiswa dapat menjelaskan pembuatan simplisia dengan baik dan benar
1.2 Tujuan Praktikum
1. Mengenal dan mengidentifikasi beberapa macam haksel yang secara
tradisional digunakan sebagai ramuan obat.
2. Mahasiswa mampu membuat simplisia nabati secara baik yang sesuai
dengan standarmutu penggunaan simplisia nabati untuk diidentifikasi agar
dapat diketahui dengan pasti mutu simplisia nabati
3. Mahasiswa mampu melakukan tahap – tahap dalam pembuatan simplisia
4. Mahasiswa mampu menjelaskan tata nama simplisia

2. PRINSIP
Pembuatan simplisia harus dilakukan dengan tahap – tahap yang sesuai dan
berurutan sehingga diperoleh simplisia yang memenuhi standar sehingga mampu
membuat simplisia dengan kandungan zat berkhasiat tidakmengalami kerusakan dan
dapat disimpan (tahan lama)

3. PENDAHULUAN
Simplisia adalah bahan alamiah yang digunakan sebagai obat yang belum
mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang
telah dikeringkan.
Menurut Departemen Kesehatan RI, Simplisia adalah bahan alamiahyang
dipergunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga dan
kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang telah dikeringkan.Simplisia dibedakan
menjadi : simpisia nabati, simplisia hewani dan simplisia pelikan (mineral).
a. Simplisia Nabati
Simplisia nabati adalah simplisia yang dapat berupa tanaman utuh, bagian
tanaman, eksudat tanaman, atau gabungan antara ketiganya, misalnyaDatura
Folium dan Piperis nigri Fructus. Eksudat tanaman adalah isi sel yangsecara
spontan keluar dari tanaman atau dengan cara tertentu sengajadikeluarkan dari
selnya. Eksudat tanaman dapat berupa zat-zat atau bahan-bahan nabati lainnya
dengan cara tertentu dipisahkan/ di sortasi dari tanamanya

b. Simplisia hewani
Simplisia hewani adalah simplisia yang dapat berupa hewan utuh atauzat-zat
berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa bahan kimiamurni,
misalnya minyak ikan (Oleum iecoris asselli) dan madu (Meldepuratum)

c. Simplisia pelican atau mineral


Simplisia pelikan atau mineral adalah simplisia berupa bahan pelikanatau
mineral yang belum diolah atau telah diolah dengan cara sederhana dan belum
berupa bahan kimia murni, contoh serbuk seng dan serbuk tembaga.Pada blog
ini akan dibahas secara mendalam tentang simplisia tanaman obat.Simplisia
tanaman termasuk dalam golongan
4. Dasar teori
 Kalisifikas tanaman kunyit
Kalsifikasi tanaman kunyit ini sendiri antara lain adalah sebagai berikut:
 Kingdom : plantae
 Sub kingdom : traceobionta
 Super divisi : spermatopyta
 Kelas : liliopsida
 Sub kelas : zingiberidae
 Ordo : Zingiberales
 Family : Zingiberaceae
 Genus : Curcuma
 Spesies : Curcuma longa
Rimpang kunyit memiliki kandungan kimia yaitu zat warna kuning yang disebut
kurkuminoid. Kurkuminoid dapat bersifat sebagai antioksidan, dimana dapat mencegah
kerusakan sel-sel yang diakibatkan radikal bebas. Selain itu kurkuminoid juga dapat menjadi
anti inflamasi (Winarto dan Tim Lentera, 2004)..

Kunyit (Curcuma domestica Val.) merupkan tanaman yang termasuk dalam famili
Zingiberaceae.. Kunyit sering dimanfaatkan sebagai obat tradisional seperti menyembuhkan
luka, antibakteri, mengurangi motilitas usus, menghilangkan bau badan, obat demam, obat
mencret, obat sesak napas, dan lain sebaginya. Standardisasi dilakukan dengan pengujian pada
simplisia dan ekstrak rimpang kunyit.. Standardisasi dilakukan untuk menjamin mutu bahan
obat tradisional dan persyaratan terhadap reprodusibilitas terhadap kualitas farmasetik maupun
terapetik. Parameter yang digunakan adalah makroskopik, mikroskopik, uji kadar abu total, uji
kadar abu tidak larut asam, uji kadar sari larut air, uji kadar sari larut etanol, susut pengeringan,
dan skrining fitokimia secara kualitatif. Dari hasil didapatkan bahwa simplisia rimpang kunyit
memenuhi persyaratan, sedangkan ekstrak rimpang kunyit tidak memenuhi persyaratan
parameter kadar abu tidak larut asam, dikarenakan pengotor yang mengontaminasi
ekstrak berupa silika dan pasir. Silika dapat melukai pada mukosa tenggorokan apabila
digunakan secara oral. Sehingga, ekstrak diyatakan belum layak dan belum dapat digunakan
untuk perlakuan selanjutnya.

 Khasiat kunyit
Beberapa khasiat kunyi bagi kesehata:
 Dapat meredakan peradangan
 Meredakan nyeri haid
 Mengurangi mual
 Menurunkan berat badan
 Mengendalikan gula darah
 Mengobati penyakit maag
 Mengempiskan perut kembung
 Meredakan gejala IBS ( irritable bowel syndrome)
 Menurunkan berat badan
 Meningkatkan fungsi hati

 Kandungan kimia kunyit


Kunyit memiliki kandungan kimia aktif yang berkhasiat sebagai obat yang terdiri dari:
1. Minyak atsiri (keton sesquiterpene, tumeon, zingiberene, felandren, sabinene,
sesquiterpene alcohol, dan sineil). Tumeron yang menyebabkan bauk has pada
kunyit.
2. Senyawa kurkuminoid yang terdiri dari kurkumin, dimetoksi
kurkumin,dihidrokurkumin, natrium kurkuminat, asam ferulat dan
bisdemetoksikurkumin.
3. Mineral yang terdiri dari: zat besi, magnesium, kalsium, kalium, mangan, dan
natrium.
4. Kandungan lain yakni arabinosa, fruktosa,glukosa, tannin, damar, dan pati.

5. Alat dan Bahan

ALAT BAHAN
Pisau Kunyit 500 gr
Talenan
Tisue
Kertas Koran
Baskom
Toples
Oven
Timbangan
6. Prosedur kerja

PENGUMPULAN BAHAN BAKU

 Mencari Kunyit untuk pembuatan simplisia

 Ditimbang seksama sebanyak 500 gram

SORTASI BASAH

 Tujuan: menghilangkan berbagai macam kotoran dan benda


asing yang menempel pada rimpang (cth: tanah)

PENCUCIAN

 Pembersihan atau pengupasan pada rimpang

PERAJANGAN

 Dilakukan pengubahan bentuk meliputi perajangan atau


pemotongan pada kunyit.

PENGERINGAN

 Pengeringan dilakukan dengan oven dengan suhu 500c


selama 2-3 hari.
 Bertujuan untuk mengurangi kadar air pada kunyit kadar air
yang baik berkisar 10-12 %

SORTASI KERING

 Memisahkan simplia dari benda asing setelah melewati


proses pengeringan.

PENGEPAKAN DAN PENYIMPANAN

 Simplisia yang telah bersih di simpan di toples atau plastic


yang kedap udara.

HASIL
 Mencari Kunyit untuk
pembuatan simplisia

 Dilakukan terhadap tanah dan


kerikil, rumput-rumputan,
bahan tanaman lain ,atau
bagian tanaman lain,bagian
tanaman yang rusak
 Ditimbang seksama sebanyak
500 gram
 Dicatat beratnya
 Ditempatkan diatas nampan
 Dilakukan pengubahan bentuk
meliputi perajangan atau
pemotongan pada kunyit.
 Dikeringkan dengan Oven
dengan suhu 40-50⁰C
 Ditimbang lagi dengan seksama
 Dicatat beratnya
 Dilakukan pengepakan atau
pengemasan
 Dimasukkan dalam kertas /
plastik / toples dan ditempat
kering
 Ditutup rapat – rapat
Tahapan pembuatan Simplisia

Penjelasan :

Pengumpulan bahan baku


Bahan baku : Kunyit
Waktu pengambilan bahan : Untuk mendapatkan hasil
panen yang optimal harus diperhatikan syarat-syarat
tumbuh yang dibutuhkan tanaman kunyit.Apabila
kunyit sudah cukup tua kunyit siap dipanen.

Sortasi basah
Sortasi pada bahan segar dilakukan untuk
memisahkan kunyit dari kotoran berupa tanah, sisa
tanaman, dan gulma. Setelah selesai, timbang jumlah
bahan hasil penyortiran dan tempatkan dalam wadah
plastik untuk pencucian. Diperiksa berat untuk kunyit
sebesar 500 gram

Pencucian
Pencucian dilakukan dengan air bersih dan air
mengalir, jika perlu disemprot dengan air
bertekanan tinggi. Amati air bilasannya
dan jika masih terlihat kotor lakukan
pembilassekali atau dua kali lagi.
Hindari pencucian yang terlalu lama agar
kualitas dan senyawa aktif yang terkandung
didalam tidak larut dalam air. Pemakaian air
sungai harus dihindari karena dikhawatirkan
telah tercemar kotoran dan banyak mengandung
bakteri/penyakit. Setelah pencucian selesai,
tiriskan dalam tray/wadah yang belubang-lubang
agar sisa air cucian yang tertinggal dapat dipisahkan,
setelah itu tempatkandalam wadah plastik/ember

Perajangan
Jika perlu proses perajangan, lakukan dengan pisau stainless
steel dan alasi bahan yang akan dirajang dengan talenan.
Perajangan kunyit dilakukan melintang dengan ketebalan
kira-kira 2-3 mm. Setelah perajangan, timbang hasilnya dan
taruh dalam wadah plastik/ember. Perajangan dapat
dilakukan secara manual atau dengan mesin pemotong.
Diperoleh berat basah untuk kunyit sebesar 500 gram.
Pengeringan
Pengeringan dapat dilakukan yaitu dengan pemanasan
buatan dengan menggunakan oven. Pengeringan jahe
dilakukan selama 3 hari, atau setelah kadar airnya dibawah
8%.. Jahe yang akan dikeringkan ditaruh di atas tray oven
dan pastikan bahwa rimpang tidak saling menumpuk.
Setelah pengeringan, timbang jumlah kunyit yang
dihasilkan.
Diperoleh berat untuk kunyit sebesar 250 gram.

Sortasi kering
Selanjutnya lakukan sortasi kering pada bahan yang telah
dikeringkan dengan cara memisahkan bahan-bahan dari
benda-benda asing seperti kerikil, tanah atau kotoran
kotoran lain. Timbang jumlah kunyit hasil penyortiran ini
(untuk menghitung rendamannya). Diperoleh berat untuk
rkunyit sebesar 250 gram.
Sehingga diperoleh rendaman sebesar 50% untuk kunyit
tersebut.

Pengepakaan dan penyimpanan


Setelah bersih, kunyit yang kering dimasukan ke dalam
plastik/ toples .Berikan label yang jelas pada wadah
tersebut, yang menjelaskan nama bahan tersebut.

I
7. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan praktikum yang sudah di lakukakan, pembuata simplisia harus memerlukan


ketelitian yang cukup tinggi. Sebab apabila terdapat kesalahan dalam pengolahan simplisia, maka
akan menurunkan kadar kandungan kimia atau senyawa zat aktif yang ada pada tanaman kunyit.

Pada kali ini kelompok kami menggunakan bahan simplisia nabati yaitu rimpang kunyit. Pada
tahap perajan kunyit di potong kecil-kecil sekitar 2-3 cm. dengan bobot awal 500gr kemudian
setelah di keringkan selama 3 hari dan terjadi penyusutan kadar air pada rimpang kunyit dengan
bobot kering rimpang menjadi 250gr. Perubahan kadar air pada simplisia akan menyebabkan
perubahan pada bentuk dan pengecilan ukuran simplisia.

 Perhitungan susut pengeringan simplisia kunyit


Bobot basah (berat awal): 500gr
Bobot kering (berat akhir): 250gr

%susut pengeringan = bobot awal -bobot akhir x 100%

Bobot awal

= 500gr – 250gr x 100%

500gr

= 50 %

Bobot awal ditimbang setelah bahan baku sudah disortasi basah, dan bobot akhir ditimbang
saat simplisia sudah di sortasi kering. Berdasarkan data tersebut simplisia rimpang kunyit yang kami
lakukan mengalami susut pengeringan sebanyak 50%.

8. KESIMPULAN

1. Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum
mengalami pengolahan apapun juga dan keculi dinyakan lain berupa bahan yang
telah di keringkan.
2. Berdasarkan diperolehnya Simplia di bedakn menjadi 3, yaitu: simplisia Nabati,
simplisia Hewani dan simplisia mineral.
3. Tahap_tahap pembuatan simplisia sebagai berikut: penimbangan bahan baku, sortasi
basah, pencucian, perajangan, pengeringan, sortasi kering, pengepakan dan
penyimpanan, dan kadar air simplisia dia anjurakan kurang dari 10-12 %
4. Berdasarkan hasil praktikum kali ini dapat di simpulkan simplisia rimpang kunyit
yang kami lakukan mengalami susut pengeringan sebesar 50%.
Daftar pustaka

- Anggun, C. 2012. Budidaya Tanaman Kunyit (Curcuma domestica Val) dan


Khasiatnya sebagai Obat Tradisional di PT.Indmira Citra Tani
Nusantara.Skripsi. Universitas Sebelas Maret. Surakarta

- Anonim. 2003. Kunyit (Curcuma Domestica)


http://www.sinarharapan.co.id/iptek/kesehatan/2003/0613/kes4.html, 3 Maret 2005

- Budianto, N.E.W. 2014. Ekstrak Etanol, Kunyit (Curcuma domestica Val) Dalam Mencegah
Peningkatan Keasaman Lambung Rattus norvegicus YangDiinduksi Histamin. Jurnal Ilmiah
Kedokteran Vol.3(1): 48-56.

- Rahayu, W.S., Tjiptasurasa, D. Indriyani. 2010. Kurkuminoid, Penetapan Kadarnya Pada Jamu
Serbuk Temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb) Secara Spektrofotometri Ultraviolet-Visibel.
PHARMACY vol.7(2): 131-137.

Anda mungkin juga menyukai