Anda di halaman 1dari 20

FARMAKOGNOSI

SIMPLISIA DAN FAKTOR YANG


MEMPENGARUHINYA

OLEH:
TUTUT SELAMET
JASMANI
RESMA SEFTIYANA
YATI NURANISA
DEFINISI
SIMPLISIA
Departemen Kesehatan RI
“Simplisia adalah bahan alami yang digunakan untuk obat dan belum mengalami
perubahan proses apapun, dan kecuali dinyatakan lain umumnya berupa bahan yang tidak
dikeringkan”.
Ditjen POM, 2008
“Simplisia atau herbal yaitu bahan alam yang telah dikeringkan yang digunakan untuk
pengobatan dan belum mengalami pengolahan, kecuali dinyatakan lain suhu pengeringan
simplisia tidak lebih dari 600C”.
Melinda, 2014
“Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum mengalami
pengolahan apapun juga dan kecuali dikatakan lain, berupa bahan yang telah
dikeringkan”.
JENIS-JENIS SIMPLISIA
Simplisia Nabati
“Simplisia yang berupa tanaman utuh, bagian
tanaman atau eksudat tanaman (Nurhayati, 2008)”.
Simplisia Hewani
“Simplisia yang berupa hewan utuh, bagian hewan atau zat-zat
berguna yang dihasilkan oleh hewan (Meilisa, 2009) dan belum
berupa zat kimia murni (Nurhayati Tutik, 2008)”.
Simplisia Mineral atau Pelikan
“Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum mengalai
pengolahan apapun juga dan kecuali dikatakan lain, berupa bahan yang telah
dikeringkan”.
TATA CARA PEMBUATAN SIMPLISIA
1. Sortasi Basah
Sortasi basah adalah pemilihan hasil panen Ketika tanaman masih segar (Gunawan,
2010). Sortasi basah dilakukan untuk memisahkan kotoran-kotoran atau bahan asing
seperti tanah, kerikil, rumput, batang, daun, akar yang telah rusah serta pengotoran
lainnya harus dibuang. Tanah yang mengandung bermacam-macam mikroba dalam
jumlah yang tinggi.

2. Pencucian
Pencucian dilakukan untuk menghilangkan tanah dan pengotor lainnya yang melekat
pada bahan simplisia.

3. Perajangan
Beberapa jenis simplisia perlu mengalami perajangan untuk memperoleh proses
pengeringan, pengepakan dan penggilingan. Semakin tipis bahan yang akan
dikeringkan maka semakin cepat penguapan air, sehingga mempercepat waktu
pengeringan.
TATA CARA PEMBUATAN SIMPLISIA
4. Pengeringan
Proses pengeringan simplisia, terutama bertujuan sebagai berikut:
a. Menurunkan kadar air sehingga bahan tersebut tidak mudah ditumbuhi kapang dan
bakteri.
b. Menghilangkan aktivitas enzim yang bisa menguraikan lebih lanjut kandungan zat
aktif.
c. Memudahkan dalam hal pengolahan proses selanjutnya (ringkas, mudah disimpan,
tahan lama, dan sebagainya) (Gunawan, 2010).
5. Sortasi Kering
Sortasi kering adalah pemilihan bahan setelah mengalami proses pengeringan. Pemilihan
dilakukan terhadap bahan-bahan yang terlalu gosong atau bahan yang rusak
(Gunawan, 2010).
6. Penyimpanan
Setelah tahap pengeringan dan sortasi kering selesai maka simplisia perlu ditempatkan
dalam suatu wadah tersendiri agar tidak saling bercampur antar simplisia satu dengan
lainnya (Gunawan, 2010).
EKSTRAK dan EKSTRAKSI
PENGERTIAN EKSTRAK

Depkes RI, 2008, disitasi oleh Anggraini, 2017.

“Ekstrak adalah sediaan kering, kental atau cair dibuat dengan penyari simplisia menurut
cara yang cocok, di luar pengaruh cahaya matahari langsung. Ekstrak kering harus mudah
digerus menjadi serbuk ”.

Istiqomah, 2013
“Ekstrak adalah sediaan kental yang diperoleh dngan mengekstraksi zat aktif dari
simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian
hamper semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang terisi diperlakukan sehingga
memenuhi baku yang telah ditetapkan ”.
EKSTRAK dan EKSTRAKSI
PENGERTIAN EKSTRAKSI

Kristanti et al., 2008, disitasi oleh Fajeriyati, 2017.

“Ekstraksi adalah proses pemisahan substansi dari campurannya dengan menggunakan


pelarut yang sesuai”.

Departemen Kesehatan RI (2006),

“Ekstraksi yaitu kegiatan penarikan kandungan kimia yang dapat larut dari suati serbuk
simplisia, sehingga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut”.
Macam-MACAM EKSTRAK
BERDASARKAN SIFATNYA
1. Ekstrak encer adalah sediaan yang memiliki konsistensi semacam madu dan
dapat dituang.
2. Ekstrak kental adalah sediaan yang dilihat dalam keadaan dingin dan dapat
dituang. Kandungan airnya berjumlah sampai 30%.
3. Ekstrak kering adalah sediaan yang memiliki konsistensi kering dan mudah
dibuang, sebaiknya memiliki kandungan lembab tidak lebih dari 5%.

4. Ekstrak cair adalah ekstrak yang dibuat sedemikiannya sehingga 1 bagian


simplisia sesuai dengan 2 bagian ekstrak cair (Istiqomah, 2013).
Macam-MACAM EKSTRAKSI
BERDASARKAN WUJUD BAHAN

1. Ekstraksi padat cair, gunanya untuk melarutkan zat yang dapat larut dari
campurannya dengan zat padat yang tidak dapat larut..

2. Ekstraksi cair-cair, gunanya untuk memisahkan 2 zat cair yang saling


bercampuran dengan menggunakan pelarut dapat melarutkan salah satu zat
(Fajeriyati, 2017).
METODE EKSTRAKSI
EKSTRAKSI DENGAN PELARUT DIBAGI DUA
1. CARA DINGIN
a. Maserasi
Menurut Harmita (2008), Maserasi merupakan cara sederjana yang dapat
dilakukan dengan merendam serbuk simplisia dalam pelarut. Maserasi adalah
proses pengekstrakan simplisia dengan menggunakan pelarut dengan beberapa
kali pengocokan atau pengadukan pada temperature ruangan (kamar)
(Istiqomah, 2013).
b. Perkolasi
Perkolasi adalah ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru dan sempurna
(Exhaustiva extraction) yang umumnya dilakukan pada temperature ruangan
(Istiqomah, 2013).
METODE EKSTRAKSI
EKSTRAKSI DENGAN PELARUT DIBAGI DUA
1. CARA PANAS
a. Refluks
Refluks adalah ekstraksi dengan pelarut pada temperature titik didihnya, selama
waktu tertentu dan jumlah pelarut terbatas yang relative konstan dengan adanya
pendingin balik (Istiqomah, 2013).
b. Sokletasi
Sokletasi adalah ekstraksi dengan menggunakan pelarut yang selalu baru dan
pada umumnya dilakukan dengan alat yang khusus sehingga ekstraksi kontinyu
dengan jumlah pelarut relatif konstan dengan adanya pendingin balik
(Istiqomah, 2013).
METODE EKSTRAKSI
LANJUTAN…
c. Digesti
Digesti adalah maserasi kinetic (dengan pengadukan kontinu) pada
temperature yang lebih tinggi dari temperature ruangan (kamar), yaitu secara
umum dilakukan pada temperature 40-500C (Fadhilaturrahmi, 2015).

d. Infusa
Infusa adalah ekstraksi dengan pelarut cair pada temperature penangas air
(bejana infus tercelup dalam penangas air mendidih, temperature terukur 96-
980C) selama waktu tertentu (15-20 menit) (Fadhilaturrahmi, 2015).
e. Dekokta
Dekokta adalah infus pada waktu yang lebih lama (≥ 30 menit) dan
temperature sampai titik didih air (Istiqomah, 2013).
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS SIMPLISIA

1. Bahan Baku dan Penyimpanannya

Sebagai sumber simplisia, tanaman obat dapat berupa tumbuhan liar atau
berupa tumbuhan budidaya. Tumbuhan liar adalah tumbuhan yang tumbuh
dengan sendirinya di hutan atau tempat lain, atau tanaman yang sengaja
ditanam dengan tujuan lain, misalnya sebagai tanaman hias, tanaman pagar,
tetapi bukan bertujuan untuk memproduksi simplisia. Tanaman budidaya adalah
tanaman-tanaman yang sengaja ditanam untuk tujuan produksi simplisia.
Simplisia yang belum diolah menjadi barang jadi, kecuali dinyatakan lain
hendaknya disimpan dalam keadaan kering untuk mencegah timbulnya jamur
dan membusuknya simplisia karena penyimpanan. Selain itu, dalam
penyimpanannya juga perlu diperhatikan tentang kelembaban, suhu, dan wadah
untuk penyimpanan.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS SIMPLISIA
2. Proses Pembuatan Simplisia
a. Simplisia dibuat dengan cara pengeringan
Pembuatan simplisia dengan cara ini pengeringannya dilakukan dengan
cepat, tetapi pada suhu yang tidak terlalu tinggi. Pengeringan dengan waktu
lama akan mengakibatkan simplisia yang diperoleh ditumbuhi kapang.
b. Simplisia dibuat dengan cara fermentasi
Proses fermentasi dilakukan dengan seksama agar proses tersebut tidak
berkelanjutan kearah yang tidak dinginkan.
c. Simplisia dibuat dengan proses khusus
Pembuatan simplisia dengan cara penyulingan, pengentalan eksudat nabati,
pengeringan sari air dan proses khusus lainnya dilakukan dengan berpegang
pada prinsip bahwa simplisia yang dihasilkan harus memiliki mutu sesuai
dengan persyaratan.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS SIMPLISIA
Lanjutan……

d. Simplisia pada proses pembuatan memerlukan air


Pati, talk, dan sebagainya pada proses pembuatannya memerlukan air. Air
yang digunakan harus bebas dari pencemaran racun serangga, kuman
pathogen, logam berat, dan lain-lain.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS SIMPLISIA

3. Cara Pengepakan dan Penyimpanan Simplisia

Pada penyimpanan simplisia perlu diperhatikan beberapa hal yang dapat


mengakibatkan kerusakan simplisia, yaitu carapengepakan, pembukusan dan
pewadahan, persyaratan Gudang simplisia, cara sortasi dan pemeriksaan mutu,
serta cara pengawetannya. Penyebab kerusakan pada simplisia yang utama
adalah air dan kelembaban.

Cara pengemasan simplisia tergantung pada jenis simplisia dan tujuan


penggunaan pengemasan. Bahan dan bentuk pengemasan harus seusia, dapat
melindungi dari kemungkinan kerusakan simplisia, dan dengan memperhatikan
segi pemanfaatan ruan guntuk keperluan pengangkutan maupun
penyimpanannya.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS SIMPLISIA
4. Cara pengambilan simplisia
1. Kulit batang
Dari batang utama dan cabang, dikelupas dengan ukuran Panjang dan lebar
tertentu; untuk kulit batang mengandung minyak atsiri atau golongan
senyawa fenol digunakan alat pengelupas bukan logam.
2. Batang
Dari cabang, dipotong-potong dengan panjang tertentu dan dengan diameter
cabang tertentu.
3. Kayu
Dari batang atau cabang, dipotong kecil atau diserut (disugu) setelah
dikelupas kulitnya.
4. Daun
Tua atau muda (daerah pucuk), dipetik dengan tangan satu persatu.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS SIMPLISIA
Lanjutan…
5. Bunga
Kuncup atau bunga mekar atau mahkota bunga, atau daun bunga, dipetik
dengan tangan.
6. Pucuk
Pucuk berbunga; dipetik dengan tangan (mengandung daun muda dan
bunga).
7. Akar
Dari bawah permukaan tanah, dipotong-potong dengan ukuran tertentu.
8. Rimpang
Dicabut, dibersihkan dari akar; dipotong melintang dengan ketebalan
tertentu.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS SIMPLISIA
Lanjutan…

9. Buah
Masak, hampir masak,; dipetik dengan tangan.
10. Biji
Buah dipetik; dikupas kulit buahnya dengan mengupas menggunakan
tangan, pisau, atau menggilas, biji dikupas dan dicuci.
11. Kulit Buah
Seperti biji, kulit buah dikumpulkan dan dicuci.
12. Bulbus
Tanaman dicabut bulbus dipisah dari daun dan akar dengan memotongnya,
dicuci.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai