Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN BIOLOGI

“PENGARUH JENIS AIR TERHADAP


PERTUMBUHAN TANAMAN CABAI”

OLEH:

Anwar Ibrahim (02)

Audya Putri Maharani (08)

Intan Nur Savitri (15)

Risna Candra Rinanda (26)

Syahdah Iksiroh A.H. (29)


KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunianya, sehingga penulis bisa menyelesaikan karya tulis ini dengan baik dan tepat
waktu.

Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah pada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW beserta keluarganya, sahabat dan pera pengikutnya hingga akhir zaman.

Penulisan pengetahuan bahwa laporan ini tidak dapat di selesaikan tanpa adanya
bantuan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.      Bapak Drs. H. Maskuri, selaku Kepala SMA Negeri 1 Kepanjen
2.      Ibu Umu Halimah S.Pd, selaku pembimbing biologi
3.      Serta seluruh pihak yang turut berperan serta hingga terselesaikannya laporan ini dengan
baik.
Penulis menyusun laporan penelitian berusaha semaksimal mungkin. Namun, penulis
menyadari dalam penyusunan laporan penelitian ini masih banyak kekurangan dan kesalahan,
sehingga jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis dengan randah hati mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca.

Kepanjen , 3 November 2017

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Pertumbuhan adalah aktifitas kehidupan yang tidak dapat dipisahkan, karena prosesnya
berjalan bersamaan. Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau
volume serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk semula.
Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan adalah air, selai air faktor- faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan adalah faktor dalam yaitu hereditas dan hormon,
sedangkan faktor luar antara lain cahaya, suhu, kelembaban, nutrisi serta air itu sendiri.
Teh merupakan minuman berkasiat yang terbukti dari jaman dulu hingga sekarang,
berbagai manfaatnya telah dibuktikan secara empirik dan riset. Berbagai macam jenis teh,
mulai dari teh hijau, teh hitam, teh buatan, hingga teh putih yang baru populer saat ini setelah
khasiatnya berhasil disembunyikan selama ratusan tahun. Selain untuk di konsumsi teh juga
dapat di manfaatkan sebagai pengganti pupuk tanaman.
Padahal air cucian beras dapat dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman. Karena dalam
cucian beras mengandung banyak mengandung nutrisi yang  berlimpah, seperti karbohidrat
yang berupa pati, protein glutein, selulosa, hemiselulosa, gula,dan vitamin yang tinggi.
Bertanam cabai dihadapkan dengan berbagai masalah (resiko) diantaranya teknis
budidaya, serangan hama dan penyakit dan jenis air sehingga perlu diketahui jenis air yang
bisa dioptimalkan dalam pertumbuhan cabai. Pemberian jenis air yang berbeda akan
menghasilkan pertumbuhan yang berbeda pula. Berdasarkan hal tersebut saya pun tertarik
untuk meneliti jenis air yang paling baik untuk pertumbuhan tanaman cabai.

1.2  Rumusan Masalah
Bagaimanakan pengaruh jenis air terhadap pertumbuhan tanaman cabai?

1.3  Tujuan
Mengetahui perbedaan pengaruh berbagai jenis air pada proses pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan cabai.

1.4 Hipotesis
Pemberian jenis air berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai
1.5 Manfaat Penelitian
1. Mengetahui faktor eksternal yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tanaman cabai,khususnya jenis air yang digunakan untuk menyiramnya.
2. Memenuhi tugas biologi
3. Sebagai sumber informasi dalam pengembangan pada teknologi pertanian untuk
mengetahui jenis air yang baik bagi pertumbuhan tanaman cabai.
BAB  II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Cabai Rawit


Cabai rawit atau cabe rawit, adalah buah dan tumbuhan anggota genus Capsicum.
Selain di Indonesia, ia juga tumbuh dan populer sebagai bumbu masakan di negara-
negara Asia Tenggara lainnya. Di Malaysia dan Singapuraia dinamakan cili padi,
di Filipina siling labuyo, dan di Thailand phrik khi nu.  Dalam bahasa Inggris ia
dikenal dengan nama Thai pepper atau bird's eye chili pepper. Buah cabai rawit
berubah warnanya dari hijau menjadi merah saat matang. Meskipun ukurannya lebih
kecil daripada varietas cabai lainnya, ia dianggap cukup pedas karena kepedasannya
mencapai 50.000 - 100.000 padaskala Scoville. Cabai rawit biasa di jual di pasar-
pasar bersama dengan varitas cabai lainnya.

Secara umum klasifikasi tanaman cabai adalah sebagai berikut:


Kingdom         : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom    : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi    : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi               : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas               : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas        : Asteridae                                              
Ordo                : Solanales
Famili              : Solanaceae (suku terung-terungan)
Genus              : Capsicum
Spesies            : Capsicum annum L
Manfaat cabai rawit
 Buahnya digunakan orang sebagai sayuran, bumbu masak (untuk memberi
rasa pedas pada makanan yang akan dimasak). Acar dan asinan
 Daun mudanya bisa dikukus untuk dijadikan lalap.
 Didalam buah cabai rawit, terkandung kapsaisin, kapsantin, karotenaid,
alkoloid atsiri,resin, minyak menguap, serta vitamin A dan C. Memberikan
rasa pedas pada cabai berhasiat melancarkan aliran darah serta sebagai pemati
rasa kulit.
 Mengandung salonine, salamidine,salomargine, salosodine, saloso mine, dan
steroid saponin (kapsisidin) yang mengandung antibiotik.
  Saat disantap, rasa pedas dilidah dapat menimbulkan rangsangan ke otak
untuk mengeluarkan endorfin (opiate endogen). Hasilnya rasa sakit hilang dan
timbul perasaan lebih sehat.
   Pada sistem reproduksi, sifatnya yang panas dapat mengurangi rasa tegang
dan sakit akibat sirkulasi darah yang buruk.
 Banyaknya zat yang mengandung antioksidan (seperti vitamin C dan
betakaroten) dapat digunakan untuk mengatasi ketidaksuburan (infertilitas)
afrodisiak, dan memperlambaat penuaan.

2.2 Jenis Air


1. Air Teh
Klasifikasi teh ( Camellia sinensis)
Regnum           : Plantae
Divisio             : Spermatophyta
Class                : Angiospermae
Subclass           : Dicotyledonae
Ordo                 : Theales
Family              : Theaceae
Genus               : Camelia
Spesies             : Camellia sinensis L
Camellia sinensis adalah tanaman teh, spesies tanaman yang daun dan pucuk
daunnya digunakan untuk membuat teh. Tumbuhan ini termasuk genus Camellia ,
suatu genus tumbuhan berbunga dari famili Theaceae. Teh putih, teh
hijau, oolong dan teh hitam semuanya didapat dari spesies ini, namun diproses secara
berbeda untuk memperoleh tingkatoksidasi yang berbeda. Kukicha (teh ranting) juga
dipanen dari Camellia sinensis, namun tidak memakai daun melainkan ranting.
Nama sinensis dalam bahasa Latin berarti Cina. Sedangkan Camellia diambil
dari nama Latin Pendeta Georg Kamel, S.J (1661 - 1706), seorang pendeta
kelahiran Ceko yang menjadi seorang pakar botani dan misionaris. Meskipun Kamel
tidak menemukan maupun menamai tumbuhan ini, Carolus Linnaeus, pencipta
sistem taksonomi yang masih dipakai hingga sekarang, memilih namanya sebagai
penghargaan atas kontribusi Kamel terhadap sains. Nama lama untuk tumbuhan teh
ini termasuk Thea bohea, Thea sinensis, dan Thea viridis.
Teh merupakan minuman berkasiat yang terbukti dari jaman dulu hingga
sekarang, berbagai manfaatnya telah dibuktikan secara empirik dan riset. Berbagai
macam jenis teh, mulai dari teh hijau, teh hitam, teh buatan, hingga teh putih yang
baru populer saat ini setelah khasiatnya berhasil disembunyikan selama ratusan tahun.
Kandungan Teh :
1. Flouride
2. Asam amino L-theanine (memperkuat imune tubuh)
3. Anti oksidan (Polifenol – 10 kali lipat dibanding sayuran, flavonoid)
4. Quercetin, kaempfrol, dan myricetin (mencegah pengapuran pembuluh
darah)
5. Cafein 40 mg percangkir

2. Air Cucian Beras


Beras berasal dari tanaman padi. Sebutir padi berisi biji sebutir buah. Buah itu
biasanya disebut beras. Buah itu mempunyai selaput. Selaput itu banyak berisi
zat vitamin, yang sifatnya dapat menolak penyakit beri-beri. Selaput ini pada
beberapa macam padi, mengandung zat warna: ada yang merah muda, ada yang
merah tua dan ada pula yang merah hitam. Jika beras dimasak, zat warna itu meresap
ke dalam, sehingga nasi menjadi berwarna, menurut warna yang dikandung oleh
selaput beras itu (Soemartono, 1980).
Tanaman padi merupakan tanaman semusim. Termasuk golongan rumput-
rumputan dengan klasifikasi sebagai berikut :
Regnum : Plantae
Divisio : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Poales
Familia : Poaceae
Genus : Oryza
Spesies : Oryza sativa
Hitchcock, mengklasifikasikan padi (Oryza satia) sebagai familyGraminae
(Poaceae). Berdasarkan klasifikasi ini, tanaman padi dimasukkan ke dalam sub-famili
Festucoidae. Tetapi berdasarkan klasifikasi baru, Gould mengelompokan padi
(bersama-sama dengan Hydrochloa, leersia, luziola, zizania, dan zizaniopsis) ke
dalam sub-famili Oryzoidae, suku (tribe) Oryzae. 
Beras adalah bagian bulir padi (gabah) yang telah dipisah dari sekam. Sekam
(Jawamerang) secara anatomi disebut 'palea' (bagian yang ditutupi) dan 'lemma'
(bagian yang menutupi).
Pada salah satu tahap pemrosesan hasil panen padi, gabah ditumbuk
dengan lesung atau digiling sehingga bagian luarnya (kulit gabah) terlepas dari isinya.
Bagian isi inilah, yang berwarna putih, kemerahan, ungu, atau bahkan hitam, yang
disebut beras.
Beras umumnya tumbuh sebagai tanaman tahunan. Tanaman padi dapat
tumbuh hingga setinggi 1 - 1,8 m. Daunnya panjang dan ramping dengan panjang 50 -
100 cm dan lebar 2 - 2,5 cm. Beras yang dapat dimakan berukuran panjang 5 - 12 mm
dan tebal 2 - 3 mm.
Sebagaimana bulir serealia lain, bagian terbesar beras didominasi
oleh pati (sekitar 80-85%). Beras juga mengandung protein, vitamin (terutama pada
bagian aleuron), mineral, dan air.
Pati beras tersusun dari dua polimer karbohidrat:      
 amilosa, pati dengan struktur tidak bercabang
 amilopektin, pati dengan struktur bercabang dan cenderung bersifat
lengket
Perbandingan komposisi kedua golongan pati ini sangat menentukan warna
(transparan atau tidak) dan tekstur nasi (lengket, lunak, keras, atau pera). Ketan
hampir sepenuhnya didominasi oleh amilopektin sehingga sangat lekat, sementara
beras pera memiliki kandungan amilosa melebihi 20% yang membuat butiran nasinya
terpencar-pencar (tidak berlekatan) dan keras.
3. Air Biasa
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian eksperimen.

3.2 Populasi dan Sampel


Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh jenis cabai rawit yang termasuk
jenis Capsicum frustescens.Sampel yang digunakan penelitian yaitu bibit tanaman
cabai rawit yang dibeli di pasar.

3.3 Lokasi
Penelitian direncanakan dan dilaksanakan di SMAN 1 KEPANJEN , di depan
kelas XI MIA-1.

3.4 Waktu
Penelitian ini di lakukan selama 1 minggu dari tanggal 26 Oktober 2017
sampai tanggal 2 November 2017.

3.5 Alat dan Bahan


 3 buah polybag
 3 buah Bibit cabai yang tingginya sama (kurang lebih 10 cm)
 Air secukupnya (air teh, air cucian beras dan air biasa)
 Tanah secukupnya  
 Penggaris
 Tipe-x
 Alat tulis untuk mencatat hasil

3.6 Cara Kerja


1. Siapkan alat dan bahan
2. Sediakan 3 polybag, beri nama menggunakan tipe-x pada setiap polybag (1, 2,
dan 3)
3. Masukkan tanah ke dalam setiap polybag
4. Tanam bibit cabai pada setiap polybag
5. Sirami bibit cabai yang ada di polybag 1 dengan air biasa, polybag 2 dengan
air  cucian beras dan polybag 3 dengan air teh setiap hari dengan volume yang
sama.
6. Amati dan catat pertumbuhan (pertambahan panjangnya) setiap hari sekali.

3.7 Variabel
a. Variabel Bebas            : Jenis Air ( air teh, air cucian beras, air biasa)
b. Variabel Terikat          : Pertumbuhan Tanaman Cabai
c. Variabel Kontrol         : Tanah, cahaya, wadah, bibit cabai

3.8 Hipotesis
Pertumbuhan tanaman cabai yang di beri air biasa akan mengalami kelajuan
pertumbuhan yang lambat dibandingkan pertumbuhan tanaman cabai yang di beri air
cucian beras dan air teh.

3.9 Tabel Hasil Pengamatan


NO HARI KE- JENIS AIR
AIR BIASA AIR CUCIAN AIR TEH
(1) BERAS (3)
(2)
1. Hari Pertama 10,0 cm 10,2 cm 10,1 cm
2. Hari Kedua 10,1 cm 10,3 cm 10,2 cm
3. Hari Ketiga 10,1 cm 10,4 cm 10,2 cm
4. Hari Keempat 10,2 cm 10,4 cm 10,3 cm
5. Hari Kelima 10,3 cm 10,5 cm 10,4 cm
6. Hari Keenam 10,4 cm 10,6 cm 10,5 cm
7. Hari Ketujuh 10,5 cm 10,7 cm 10,6 cm
RATA-RATA 10,228 cm 10,442 cm 10,328 cm

Analisis
Pertumbuhan tinggi batang tanaman cabai di polybag 2 dan polybag 3 tumbuh
tinggi dan optimal . Hal ini di pengaruhi karena kandungan dari air teh dan beras  itu
sendiri, di mana pada air cucian beras mengandung nutrisi dan beberapa unsur – unsur
mineral penting yang di butuhkan dalam proses pertumbuhan agar optimal, dan juga
berfungsi sebagai pengendali organisme pengganggu tanaman, contohnya seperti
karbohidrat berupa pati (85-90 persen), protein glutein dan vitamin yang tinggi.
Air teh memiliki fungsi yang sama seperti pupuk pada umumnya dan memiliki
bebarapa kandungan seperti  Flouride, Asam amino L-theanine (memperkuat imune
tubuh),  Anti oksidan (Polifenol – 10 kali lipat dibanding sayuran, flavonoid).  Namun
penggunaan air teh yang berlebihan akan dapat menurunkan kualitas tanaman cabai.
Sedangkan cabai yang disiram air biasa,dapat tumbuh dengan sewajarnya,tidak
terlalu cepat dan tidak terlalu lambat,memang sedikit lebih lambat daripada air teh
dan air cucian beras namun menyiram dengan air biasa yang berlebihan tidak
berdampak pada kualitas tanaman cabai.Karena pada air biasa tidak mengandung zat
yang bisa menghambat pertumbuhan tanaman cabai pada umumnya, dan dapat
mengatur pertumbuhan yang sesuai dengan kebutuhan tanaman cabai.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil pengamatan, kandungan air teh dan air beras dapat
mempercepat proses pertumbuhan pada tanaman cabai, sehingga sangat baik untuk di
gunakan sebagai media siram tanaman cabai agar pertumbuhan tanaman cabai dapat tumbuh
optimal, karena mengandung cukup nutrisi untuk pertumbuhan.

4.2 Saran
Penyiraman harus teratur, yaitu tanaman harus di siram sehari sekali jangan sampai
lebih, sebab akan membuat batang menjadi lembek dan membusuk. Selain itu, menanam
tanaman cabai sebaiknya menggunakan media tanah yang baik atau bisa menggunakan pupuk
alami yang tidak berbahaya bagi tanaman.
LAMPIRAN
Alat dan bahan :
Penggaris

Polybag

Media tanam

                               
Bibit cabai

Air Teh
                                                   
Air Cucian Beras

Air Biasa

Hari ke- 1
Polybag 1
Air Biasa

Polybag 2
Air Cucian Beras
Polybag 3
Air Teh
Hari ke-2

                               
Polybag 1
Air Biasa
Polybag 2
Air Cucian Beras

Polybag 3
Air Teh
Hari ke-3

Polybag 1
Air Biasa

Polybag 2
Air Cucian Beras

Polybag 3
Air Teh

Hari ke-4
Polybag 1
Air Biasa

Polybag 2
Air Cucian Beras
Polybag 3
Air Teh

Hari ke-5

Polybag 1
Air Biasa
Polybag 2
Air Cucian Beras

Polybag 3
Air Teh

Hari ke-6
Polybag 1
Air Biasa

Polybag 2
Air Cucian Beras
Polybag 3
Air Teh

Hari ke-7

Polybag 1
Air Biasa
Polybag 2
Air Cucian Beras

Polybag 3
Air Teh

Anda mungkin juga menyukai