Disusun oleh :
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Cabai rawit adalah termasuk bahan bumbu utama dalam memasak. Cabai
rawit ini banyak permintaannya, selain itu harganya juga mahal. Sehingga ketika
budidaya tanaman cabai rawit ini ditekuni maka akan mendapatkan keuntungan yang
besar, karena dalam menanam cabai rawit yang benar maka akan menghasilkan
buah yang memuaskan.
Cabai rawit alias cabai kecil inilah yang tempo hari diduga sebagai cabai asli
Amerika Tropika (Selatan). Dibanding cabai besar rekannya, cabai rawit tergolong
toleran karena mau ditanam di dataran rendah maupun dataran tinggi yang
mencapai ketinggian sekitar 1.000 meter sampai lebih dari 1.500 meter dpl.
disamping itu, ia masih tahan ditanam di daerah bercurah hujan tinggi. Kemudian
umur pohon, kalau dirawat dengan serius, bisa mencapai 3-4 tahun lamanya dengan
produk masih tetap tinggi.
2
adalah adanya gangguan penyakit yang dapat menyerang sejak tanaman
disemaikan sampai tanaman dipanen. Gangguan penyakit pada tanaman cabai
sangat kompleks, baik pada musim hujan maupun musim kemarau. Bahkan dapat
menyebabkan kerugian yang cukup besar.
BAB II
3
PEMBAHASAN
Terdapat 3 macam buah cabai, yang besar agak pendek, besar panjang dan
yang kecil (cabai rawit) cabai besar agak lonjong rasanya kurang pedas, berwarna
merah dan hijau tetapi konsumen di Indonesia biasanya menyukai ketika masih
berwarna hijau, untuk sayur, ataupun dimakan mentah sebagai lalap. Demikian pula
cabai besar yang panjang kebanyakan dipetik setelah berwarna merah, sebagai
pencampur sayur atau dikeringkan sebagai tepung (Kartasapoetra, 1988).
Tanaman cabai berasal dari benua Amerika, tepatnya Amerika Latin dengan
garis lintang 0‐30 LU dan 0‐30 LS. Menambahkan bahwa tanaman cabai berasal dari
Peru. Ada yang menyebutkan bahwa bangsa Meksiko kuno sudah menggemari
cabai semenjak tahun 7000 jauh sebelum Colombus menemukan benua Amerika
(1492). Christophorus Colombus kemudian menyebarkan dan mempopulerkan cabai
dari benua Amerika ke Spanyol pada tahun 1492. Pada awal tahun 1500 ‐an, bangsa
Portugis mulai memperdagangkan cabai ke Macao dan Goa, kemudian masuk ke
India, Cina, dan Thailand. Sekitar tahun 1513 kerajaan Turki Usmani menduduki
wilayah Portugis di Hormuz, Teluk Persia. Di sinilah orang Turki mengenal cabai.
Saat Turki menduduki Hongaria, cabai pun memasyarakat di Hongaria.
4
mempercepat metabolisme tubuh, maka cabai rawit termasuk makanan yang dapat
membantu menurunkan berat badan.
5
Cabai rawit dapat membantu melancarkan peredaran darah, dengan cara
mengurangi pembentukan dan penggumpalan darah. Oleh karena itu, cabai rawit
adalah obat yang alami yang dapat membantu mengurangi dan mencegah tekanan
darah tinggi.
Cabai ini memiliki panjang 10 sampai 15 cm dengan diameter 2-3 cm. Berkulit ebal
dan tidak terlalu pedas. Jika sudah matang memiliki warna merah terang. Berbentuk
panjang dan besar, membujur lancip panjang besar. Permukaan kulis mulus
mengkilat dan tebal seperti ada lilin pada kulitnya.
Bentuknya panjang tetapi memiliki diameter yang kecil di bandingkan dengan cabai
besar, ujungnya lancip cenderung runcing. Kulit buahnya tidak mulus melainkan
bergelombang atau keriting. Kulit buahnya relatif tipis.
6
Cabai merah hijau merupakan cabai merah besar tetapi di panen pada saat warna
pada cabai masih hijau. Pemanenan yang masih muda dan belum pada matang
yang maksimal.
4. Cabai Rawit
Cabai rawit ini berukuran kecil “mini”, dengan panjang sekitar 2-4 cm. Cabai ini
hampir keseluruhan lebih pedas di bandingkan jenis Cabai besar, tetapi tidak semua
cabai rawit semuanya pedas. Cabai rawit memiliki keunikan dengan warna yang
beragam, mulai dari hijau, merah, kuning hingga oranye.
5. Cabai Jawa
Jenis cabai yang satu ini memang bukan dari keluarga Capsicum Annuum, namun
masuk keluarga sirih-sirihan atau Piperaceae. Walau demikian cabai jawa juga
memiliki rasa yang pedas, atau juga cabai jawa kadang disebut cabai jamu.
6. Cabai Cherry
2. Menyemai Cabai
7
Langkah selanjutnya adalah dengan menyemai cabai. Gunakan polybag ukuran kecil
sebagai media penyemaian. Masukkan tanah dan juga pupuk. Campur hingga
tingginya polybag. Masukkan bibit cabai pada polybag dan siram setiap hari. Untuk
lebih rincinya lagi, begini cara menyemai bibit cabai agar cepat tumbuh:
3. Penanaman Cabai
Setelah berumur 4 minggu, pindahkan benih cabai pada lahan yang telah
disiapkan. Jangan lupa untuk menggemburkan tanah lahan dan memberikan pupuk.
Berhati-hatilah saat melepaskan benih dari polybag agar akar tidak rusak.
Gunakanlah perbandingan 3:2:1 dengan rincian tanah, pupuk, dan sekam mentah
untuk tempat menanam.
a. Pemupukan Cabai
Selama masa penanaman, rajinlah memberi pupuk. Gunakan pupuk kompos
sehingga cabai menjadi lebih organik.
b. Perawatan Cabai
Jangan lupa untuk menyirami cabai setiap hari. Dan juga seringlah melihat apakah
ada tanaman lain yang tumbuh yang akan mengganggu pertumbuhan cabai. Jika
ada cabut secara rutin agar cabai bisa tumbuh dengan baik.
c. Panen
8
Ketika cabai telah tumbuh sempurna. Anda bisa melakukan panen. Berikut ini cara
panen cabai yang baik dan benar :
a. Pemetikan buah cabai sebaiknya dilakukan pada waktu siang hari menjelang
sore, atau sore menjelang waktu petang (senja);
b. Pemetikan buah cabai bukan dicabut/ditarik ke arah atas, tapi yang benar adalah
dipluntir searah jarum jam.
c. Pemetikan buah cabai sebaiknya diprioritaskan pada buah yang sudah tua atau
telah matang dipohonnya, sesuaikan dengan kebutuhan;
d. Pada beberapa tanaman cabai yang memang sangat berbuah lebat, sehingga
bunganya berhimpit dengan buah lainnya yang telah masak atau matang, maka
pemetikan dapat dilakukan dengan cara dipluntir perlahan menggunakan tangan
kanan, sementara itu dengan tangan kirinya menahan beberapa ruas batang agar
batang tanaman cabai tetap baik atau tidak rusak.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam mengembangkan dan budidaya tanaman cabai rawit tidak hanya
sekedar menanam sesuai dengan keadaan yang ada. Karena kita harus
mempertimbangkan dan bisa mengetahui hal – hal yang munkin terjadi dalam proses
pengembangan budidaya tumbuhan cabai rawit tersebut. Baik dalam hal biaya
maupun kemampuan dalam mengolah cabai rawit tersebut. Karena hal-hal yang
9
awalnya dianggap remeh dan dirasa tidak penting justru itu yang akan berdampak
besar kedepannya. Maka dari itu saran saya bagi yang ingin bergerak dalam bidang
ini harus mempertimbangkan betul hal positif dan negatifnya baik dari segi keuangan
maupun kemampuan dan keterampilan dalam mengolah tanaman ini. Dan juga tidak
lupa untuk meninjau prospek pemasarannya maksudnya ketika setelah dipanen mau
di suplai kemana hasil cabai rawit. Agar tidak terjadi penimbunan yang tidak berguna
yang akhirnya akan membusuk dan ujung- ujungnya kerugian yang akan kita dapat,
sehingga mengakibatkan para petani merugi dengan harga jual yang murah.
3.2 Saran
Membudidayakan cabai rawit haruslah memperhatikan tahapan-tahapannya
dengan benar dan tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Cahyono, B. 2003. Teknik dan Strategi Budi Daya Sawi Hijau (Pai-Tsai). Yayasan
Pustaka Nusantara. Yogyakarta.
10
https://mas-alahrom.my.id/karya-tulis-ilmiah/budidaya-tanaman-cabai-rawit/
LAMPIRAN
11
12