Anda di halaman 1dari 12

HOLTIKULTURA SAYURAN CABAI

Mata pelajaran bahasa indonesia

Disusun oleh :

FONI LIZA KARTIKA


Kelas XII IPA 5

1
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Cabai rawit adalah termasuk bahan bumbu utama dalam memasak. Cabai
rawit ini banyak permintaannya, selain itu harganya juga mahal. Sehingga ketika
budidaya tanaman cabai rawit ini ditekuni maka akan mendapatkan keuntungan yang
besar, karena dalam menanam cabai rawit yang benar maka akan menghasilkan
buah yang memuaskan.

Cabai rawit merupakan salah satu komoditas sayuran yang banyak


dibudidayakan oleh petani di Indonesia karena memiliki harga jual yang tinggi dan
memiliki beberapa manfaat kesehatan. Salah satunya adalah zat capsaicin yang
berfungsi dalam mengendalikan penyakit kanker. Selain itu kandungan vitamin C
yang cukup tinggi pada cabai dapat memenuhi kebutuhan harian setiap orang,
namun harus dikonsumsi secukupnya untuk menghindari nyeri lambung. Selain
sebagai bumbu masak, buah cabai juga digunakan sebagai bahan campuran industri
makanan dan untuk peternakan.

Cabai rawit alias cabai kecil inilah yang tempo hari diduga sebagai cabai asli
Amerika Tropika (Selatan). Dibanding cabai besar rekannya, cabai rawit tergolong
toleran karena mau ditanam di dataran rendah maupun dataran tinggi yang
mencapai ketinggian sekitar 1.000 meter sampai lebih dari 1.500 meter dpl.
disamping itu, ia masih tahan ditanam di daerah bercurah hujan tinggi. Kemudian
umur pohon, kalau dirawat dengan serius, bisa mencapai 3-4 tahun lamanya dengan
produk masih tetap tinggi.

Usaha bercocok tanam cabai masih sangat menguntungkan bagi masyarakat


Indonesia. Kebutuhan masyarakat Indonesia akan cabai tercatat pada kisaran
3kg/kapita/tahun. Apabila jumlah penduduk Indonesia sebanyak 250 juta, berarti per
tahunnya dibutuhkan sebanyak 750.000 ton (2010). Pada tahun 2009 produksi cabai
di Indonesia mencapai 7,04 ton/ha, sedangkan pada tahun 2010 produksi cabai di
Indonesia mencapai 3,83 ton/ha. Salah satu kendala menurunnya produksi cabai

2
adalah adanya gangguan penyakit yang dapat menyerang sejak tanaman
disemaikan sampai tanaman dipanen. Gangguan penyakit pada tanaman cabai
sangat kompleks, baik pada musim hujan maupun musim kemarau. Bahkan dapat
menyebabkan kerugian yang cukup besar.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apakah siswa mengetahui manfaat cabai rawit bagi kesehatan ?


2. Apakah siswa mengetahui macam-macam cabai ?
3. Apakah siswa mengetahui teknik menanam cabai rawit ?
4. Apakah siswa mengetahui harga cabai rawit yang langsung dari petani?

1.3 Tujuan penulisan


Agar siswa dapat mengetahui tentang tanaman cabai. Agar pembaca
mengetahui asal mula budidaya tanaman cabai rawit Menambah pengetahuan
tentang budidaya tanaman cabai rawit serta harga cabai rawit yang langsung dari
petani

1.4 Batasan Masalah


Batasan masalah pada penulisan ini penulis hanya meneliti mengenai cabai
variasi rawit.

BAB II

3
PEMBAHASAN

2.1 Landasan Teori

Cabai merupakan  tanaman  holtikultura  yang  cukup  penting dan banyak


dibudidayakan, terutama di pulau jawa. Cabai termasuk tanaman semusim (annual)
berbentuk perdu, berdiri tegak dengan batang berkayu, dan banyak memiliki cabang.
Tinggi tanaman dewasa antara 65‐120 cm, lebar mahkota tanaman 50 ‐90 cm
(Setiadi, 2006)

Terdapat 3 macam buah cabai, yang besar agak pendek, besar panjang dan
yang kecil (cabai rawit) cabai besar agak lonjong rasanya kurang pedas, berwarna
merah dan hijau tetapi konsumen di Indonesia biasanya menyukai ketika masih
berwarna hijau, untuk sayur, ataupun dimakan mentah sebagai lalap. Demikian pula
cabai besar yang panjang kebanyakan dipetik setelah berwarna merah, sebagai
pencampur sayur atau dikeringkan sebagai tepung (Kartasapoetra, 1988).

Tanaman cabai berasal dari benua Amerika, tepatnya Amerika Latin dengan
garis lintang 0‐30 LU dan 0‐30 LS. Menambahkan bahwa tanaman cabai berasal dari
Peru. Ada yang menyebutkan bahwa bangsa Meksiko kuno sudah menggemari
cabai semenjak tahun 7000 jauh sebelum Colombus menemukan benua Amerika
(1492). Christophorus Colombus kemudian menyebarkan dan mempopulerkan cabai
dari benua Amerika ke Spanyol pada tahun 1492. Pada awal tahun 1500 ‐an, bangsa
Portugis mulai memperdagangkan cabai ke Macao dan Goa, kemudian masuk ke
India, Cina, dan Thailand. Sekitar tahun 1513 kerajaan Turki Usmani menduduki
wilayah Portugis di Hormuz, Teluk Persia. Di sinilah orang Turki mengenal cabai.
Saat Turki menduduki Hongaria, cabai pun memasyarakat di Hongaria.

Budidaya Tanaman Cabai Rawit sudah banyak dilakukan diberbagai negara,


hasilnya selain untuk mencukupi kebutuhan sendiri, karena banyak dibutuhkan di
negara-negara yang berhawa dingin.

 2.2 Manfaat Cabai Rawit Bagi Kesehatan

1. Mempercepat Metabolisme Tubuh


Cabai rawit bisa mempercepat metabolisme tubuh Anda. Oleh karena itu
berbahagialah bagi anda yang tahan dengan rasa pedas cabai rawit Karena

4
mempercepat metabolisme tubuh, maka cabai rawit termasuk makanan yang dapat
membantu menurunkan berat badan.

2. Membantu Mencegah Serangan Jantung


Cabai rawit juga berguna bagi jantung anda, karena dapat mencegah
serangan jantung yang mematikan dalam hitungan detik. Hal ini karena karakteristik
cabai rawit yang dapat membuka arteri di jantung.

3. Membantu Pertumbuhan Rambut


Cabai rawit juga dapat membantu pertumbuhan rambut anda. Salah satu
alasan utama dari masalah kebotakan adalah karena penurunan sirkulasi darah
(darah tak lancar). Cabai rawit bila dioleskan pada kulit kepala akan meningkatkan
sirkulasi darah, dan dengan demikian dapat membantu pertumbuhan rambut.
Memang hal ini akan menyebabkan iritasi pada kulit kepala, akan tetapi ini akan
memberikan manfaat yang baik.

4. Membantu Meringankan Rasa Nyeri


Cabai rawit dapat membantu menghilangkan rasa sakit. Banyak orang yang
menderita sakit kepala, dan mengkonsumsi cabai rawit akan memberikan manfaat
untuk mengurangi rasa sakit kepala migren. Makan cabai juga akan membantu
orang yang menderita gejala sinus. Cabai rawit juga dapat membantu untuk
mengurangi sakit gigi dan sakit gusi.

5. Membantu Menurunkan Berat Badan


Cabai rawit juga memiliki kemampuan untuk membantu menurunkan berat
badan. Hal ini karena capsaicin yang pedas pada cabai rawit akan membakar lemak,
dan mengeluarkannya bersama keringat. Selain itu juga karena cabai rawit yang
membantu meningkatkan metabolisme tubuh, yang juga dapat menurunkan berat
badan lebih cepat. Makan cabai rawit juga akan menurunkan nafsu makan, sehingga
cocok jika anda ingin membatasi makan saat diet.

6. Meredakan Sakit Tenggorokan


Cabai rawit juga dapat membantu meredakan sakit tenggorokan. Campur
cabai rawit dengan air, dan gunakan berkumur. Prosedur ini akan membantu
memulihkan sakit tenggorokan dengan cepat.

7. Mencegah Tekanan Darah Tinggi

5
Cabai rawit dapat membantu melancarkan peredaran darah, dengan cara
mengurangi pembentukan dan penggumpalan darah. Oleh karena itu, cabai rawit
adalah obat yang alami yang dapat membantu mengurangi dan mencegah tekanan
darah tinggi.

8. Membantu Menyembuhkan Infeksi


Cabai rawit juga membantu menyembuhkan berbagai macam penyakit akibat
infeksi ,karena cabai memiliki sifat antijamur.

9. Membantu Menyembuhkan Luka Usus


Cabai rawit juga dapat membantu menyembuhkan luka usus, yang
dikarenakan pergerakan peristaltik saat menjalankan proses pencernaan. Sehingga
cabai akan memberikan manfaat kepada kesehatan pencernaan, dan membantu
menyembuhkan berbagai masalah pada usus.

10. Mencegah Kanker


Manfaat yang paling penting dari mengkonsumsi cabai rawit adalah
membantu mengurangi resiko kanker, serta dapat menghambat perkembangan sel
kanker paru-paru dan kanker pankreas. Senyawa cabai rawit yang berkemampuan
untuk ini tak lain adalah capsaicin yang memberikan rasa pedas. Proses ini dikenal
dengan sebutan apoptosis.

2.3 Macam - Macam Cabai


1. Cabai Merah Besar

Cabai ini memiliki panjang 10 sampai 15 cm dengan diameter 2-3 cm. Berkulit ebal
dan tidak terlalu pedas. Jika sudah matang memiliki warna merah terang.  Berbentuk
panjang dan besar, membujur lancip panjang besar. Permukaan kulis mulus
mengkilat dan tebal seperti ada lilin pada kulitnya.

2. Cabai Merah Kriting

Bentuknya panjang tetapi memiliki diameter yang kecil di bandingkan dengan cabai
besar, ujungnya lancip cenderung runcing. Kulit buahnya tidak mulus melainkan
bergelombang atau keriting. Kulit buahnya relatif tipis.

3. Cabai Merah Hijau

6
Cabai merah hijau merupakan cabai merah besar tetapi di panen pada saat warna
pada cabai masih hijau. Pemanenan yang masih muda dan belum pada matang
yang maksimal.

4. Cabai Rawit

Cabai rawit ini berukuran kecil “mini”, dengan panjang sekitar 2-4 cm. Cabai ini
hampir keseluruhan lebih pedas di bandingkan jenis Cabai besar, tetapi tidak semua
cabai rawit semuanya pedas. Cabai rawit memiliki keunikan dengan warna yang
beragam, mulai dari hijau, merah, kuning hingga oranye.

5. Cabai Jawa

Jenis cabai yang satu ini memang bukan dari keluarga Capsicum Annuum, namun
masuk keluarga sirih-sirihan atau Piperaceae. Walau demikian cabai jawa juga
memiliki rasa yang pedas, atau juga cabai jawa kadang disebut cabai jamu.

6. Cabai Cherry

Panjangnya 2-3cm warnanya merah terang bentuknya tidak beraturan sekilas


tampak seperti buah cherry. Cabai ini banyak ditemukan di Peru, Bolivia, Chile,
Argentina Utara dan Ecuador. Bentuknya hampir bulat dan memiliki daging tebal
seperti paprika. Cabai ini akan sangat pedas apabila bijinya berwarna hitam.

2.3 Teknik Penanaman Cabai


1. Bibit Cabai
Cara menanam cabai tentu saja berawal dari bibit. Pertama-tama tentu saja Anda
harus memiliki bibit cabai yang berkualitas. Cukup mudah memilih bibit cabai.
Pilihlah bibit cabai yang masih segar. Kupas cabai lalu ambil bijinya. Setelah itu
jemur di bawah sinar matahari sampai kering. Cara lain untuk mendapatkan bibit
cabai adalah dengan membeli bibit cabai di toko. Namun jika Anda hendak
menanam cabai dalam skala kecil, lebih baik membuat bibitnya sendiri. Bibit cabai
yang dijual di toko biasanya dalam sekala besar dan tentu saja mahal.

2. Menyemai Cabai

7
Langkah selanjutnya adalah dengan menyemai cabai. Gunakan polybag ukuran kecil
sebagai media penyemaian. Masukkan tanah dan juga pupuk. Campur hingga
tingginya polybag. Masukkan bibit cabai pada polybag dan siram setiap hari. Untuk
lebih rincinya lagi, begini cara menyemai bibit cabai agar cepat tumbuh:

a. Siapkan tempat penyemaian. Polybag misalnya.


b. Masukkan tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 3:1.
c. Biarkan pada tempat yang terlindung dari hujan dan sinar matahari selama 1
minggu.
d. Rendam bibit dalam air hangat selama 3 jam.
e. Lalu letakkan benih pada polybag. Tutupi benih dengan tanah kira-kira 1 cm saja
kedalamannya.
f. Tunggu hingga benih berkecambah.
g. Kemudian mulai diperkenalkan dengan sinar matahari langsung.

3. Penanaman Cabai
Setelah berumur 4 minggu, pindahkan benih cabai pada lahan yang telah
disiapkan. Jangan lupa untuk menggemburkan tanah lahan dan memberikan pupuk.
Berhati-hatilah saat melepaskan benih dari polybag agar akar tidak rusak.

Jika Anda tetap menggunakan polybag, gunakanlah polybag dengan diameter


minimal 30 cm. Bisa juga menggunakan ember bekas yang sudah dibersihkan.

Gunakanlah perbandingan 3:2:1 dengan rincian tanah, pupuk, dan sekam mentah
untuk tempat menanam.

a. Pemupukan Cabai
Selama masa penanaman, rajinlah memberi pupuk. Gunakan pupuk kompos
sehingga cabai menjadi lebih organik.

b. Perawatan Cabai
Jangan lupa untuk menyirami cabai setiap hari. Dan juga seringlah melihat apakah
ada tanaman lain yang tumbuh yang akan mengganggu pertumbuhan cabai. Jika
ada cabut secara rutin agar cabai bisa tumbuh dengan baik.

c. Panen

8
Ketika cabai telah tumbuh sempurna. Anda bisa melakukan panen. Berikut ini cara
panen cabai yang baik dan benar :

a. Pemetikan buah cabai sebaiknya dilakukan pada waktu siang hari menjelang
sore, atau sore menjelang waktu petang (senja);
b. Pemetikan buah cabai bukan dicabut/ditarik ke arah atas, tapi yang benar adalah
dipluntir searah jarum jam.
c. Pemetikan buah cabai sebaiknya diprioritaskan pada buah yang sudah tua atau
telah matang dipohonnya, sesuaikan dengan kebutuhan;
d. Pada beberapa tanaman cabai yang memang sangat berbuah lebat, sehingga
bunganya berhimpit dengan buah lainnya yang telah masak atau matang, maka
pemetikan dapat dilakukan dengan cara dipluntir perlahan menggunakan tangan
kanan, sementara itu dengan tangan kirinya menahan beberapa ruas batang agar
batang tanaman cabai tetap baik atau tidak rusak.

2.4 Harga Penjualan Cabai


Seperti kita ketahui harga cabai di pasaran sangat berbeda dengan harga
penjualan yang berasal langsung dari petani, kali ini penulis mewawancarai langsung
ke petani cabai rawit mengenai harga cabai rawit yang langsung dari petani yaitu
berkisar Rp 40.000,00 per kilogram.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam mengembangkan dan budidaya tanaman cabai rawit tidak hanya
sekedar menanam sesuai dengan keadaan yang ada. Karena kita harus
mempertimbangkan dan bisa mengetahui hal – hal yang munkin terjadi dalam proses
pengembangan budidaya tumbuhan cabai rawit tersebut. Baik dalam hal biaya
maupun kemampuan dalam mengolah cabai rawit tersebut. Karena hal-hal yang

9
awalnya dianggap remeh dan dirasa tidak penting justru itu yang akan berdampak
besar kedepannya. Maka dari itu saran saya bagi yang ingin bergerak dalam bidang
ini harus mempertimbangkan betul hal positif dan negatifnya baik dari segi keuangan
maupun kemampuan dan keterampilan dalam mengolah tanaman ini. Dan juga tidak
lupa untuk meninjau prospek pemasarannya maksudnya ketika setelah dipanen mau
di suplai kemana hasil cabai rawit. Agar tidak terjadi penimbunan yang tidak berguna
yang akhirnya akan membusuk dan ujung- ujungnya kerugian yang akan kita dapat,
sehingga mengakibatkan para petani merugi dengan harga jual yang murah.

3.2 Saran
Membudidayakan cabai rawit haruslah memperhatikan tahapan-tahapannya
dengan benar dan tepat.

DAFTAR PUSTAKA

Cahyono, B. 2003. Teknik dan Strategi Budi Daya Sawi Hijau (Pai-Tsai). Yayasan
Pustaka Nusantara. Yogyakarta.

Djarwaningsih, T. 1984. Jenis- jenis Cabai di Indonesia, dalam Penelitian


Peningkatan Pendayagunaan Sumber Daya Alam, hlm 232-235.

10
https://mas-alahrom.my.id/karya-tulis-ilmiah/budidaya-tanaman-cabai-rawit/

LAMPIRAN

11
12

Anda mungkin juga menyukai