BAHASA INDONESIA
DISUSUN OLEH :
MIFTAHUL HIKMAH
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
2017/2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
terselesaikannya tugas mata kuliah Bahasa Indonesia“Manfaat Bawang Merah
Bagis Kesehatan” tepat pada waktunya. Dengan makalah ini penulis
mengharapkan dapat memberikan pengetahuan tambahan kepada pembacanya,
selain itu semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian.
Penulis menyadari masih banyak terdapat banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini, baik itu pada isi makalah, tata bahasa, pengejaan dan
penataan tanda baca.
Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bisa menjadi acuan
kedepannnya agar dapat menghasilkan tulisan yang lebih baik lagi. Ucapan
terimakasih juga kami ucapkan kepada semua pihak dan teman-teman yang telah
memberikan dukungan atas terselesaikannya makalah ini.
MIFTAHUL HIKMAH
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Tanaman Bawang Merah (Allium cepa L)
B. Ciri-ciri Bawang Merah (Allium cepa L)
C. Zat yang Terkandung Dalam Bawang Merah (Allium cepa L)
D. Manfaat Bawang Merah (Allium cepa L)
E. Kegunaan dari Bawang Merah (Allium cepa L)
BAB III
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tanaman bawang merah (Allium ascolanum L.) termasuk salah satu
tanaman sayuran umbi multiguna. Umumnya didayagunakan sebagai bahan
bumbu dapur sehari-hari dan sebagai penyedap masakan. Bawang merah juga
berkasiat sebagai obat tradisional. Nenek moyang menggunakan umbi bawang
merah sebagai obat nyeri perut karena masuk angin dan penyembuhan luka atau
infeksi. Umbi bawang merah sebagai obat karena mempunyai efek antiseptik dari
senyawa allin atau allisin. Senyawa allin ataupun allisin oleh enzim allisin liase
diubah menjadi asam piruvat, ammonia dan allisin anti mikroba yang bersifat
bakterisida. Bagian lain dari tanaman bawang merah seperti daun dan tangkai
bunga bawang merah termasuk makanan yang lezat. Mengkonsumsi sayuran
tersebut dapat membantu pencernaan, memperbanyak air ludah, menyembuhkan
penyakit kuning, memperkuat hati dan membantu penyembuhan wasir (Rukmana,
1995).
Tanaman bawang merah (Allium cepa L.) berasal dari Syiria, seribu tahun
yang lalu sudah dikenal oleh umat manusia sebagai penyedap masakan
(Rismunandar, 1986) Sekitar abad VIII tanaman bawang merah mulai menyebar
kewilayah Eropa Barat, Eropa Timur dan Spanyol. Kemudian menyebar luas
kedaratan Amerika, Asia Timur dan Asia Tenggara. Pada abad XIX bawang
merah menjadi salah satu tanaman komersial diberbagai negara. Negara-negara
perodusen bawang merah antara lain adalah Jepang, USA, Rumania, Italia,
Meksiko dan Texas (Singgih, 1991).
Luasan panen bawang merah di Indonesia pada tahun 2010 adalah 109.634
ha dengan produksi 1.048.934 ton. Sedangkan perkiraan kebutuhan bawang merah
untuk tahun 2012-2013 di Indonesia berdasarkan data dirjen pengolahan dan
pemasaran hasil pertanian (2006) adalah 1.060.820 ton sampai 1.105.112 ton.
(Badan pusat statistik 2011), Dalam dekade terakhir ini permintaan bawang merah
untuk konsumsi dan bibit dalam negeri mengalami peningkatan, sehingga
Indonesia harus mengimpor untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Untuk
mengurangi volume impor, peningkatan produksi dan mutu hasil bawang merah
senantiasa ditingkatkan melalui intensifikasi dan ekstensifikasi.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
E. Manfaat
3. Minyak Atsiri
Minyak atsiri terkandung dalam bawang merah, manfaatnya adalah:
1. Minyak atsiri bawang merah ini memiliki aroma yang khas, jika dihirup bisa
menghilangkan pusing juga mengembalikan kesadaran ketika pingsan atau mabuk
perjalanan baik darat, laut, maupun udara. Minyak atsiri bawang merah ini sangat
cocok untuk dibawa dalam perjalanan, karena minyak atsiri bawang merah ini
berfungsi sebagai obat pencegah mabuk darat, laut maupun udara.
2. Minyak atsiri bawang merah ini juga berguna untuk pemijatan saat
mengeluarkan angin dari perut dan melancarkan peredaran darah. Ketika anda
masuk angin atau terkena penyakit lain akibat peredaran darah yang tidak lancar
seperti haid yang tidak lancar pada wanita, pemijatan dengan minyak atsiri
bawang merah ini bisa dilakukan.
3. Selain itu minyak atsiri bawang merah juga bermanfaat untuk menyembuhkan
luka lecet pada puting ibu menyusui dan minyak atsiri bawang merah ini juga
busa untuk mengobati wasir. Minyak atsiri bawang merah merupakan obat terbaik
untuk mengobati penyakit wasir.
4. Sikloaliin
Zat sikloaliin bawang merah ini sangat ampuh untuk menurunkan suhu
tubuh. Zat sikloaliin bawang merah ini memiliki kandungan yang sama dengan
kandungan lainnya pada bawang merah, yaitu metialiin, kuersetin, kaemfreol, dan
floroglusin. Kelima zat bawang merah tersebut adalah obat penurun panas atau
suhu tubuh yang sangat ampuh. Sehingga zat sikloaliin bawang merah ini dapat
digunakan untuk obat demam. Zat sikloaliin bawang merah adalah sejenis obat
yang terkenal sebagai obat penuh panas yang luar biasa.
5. Floroglusin
Zat floroglusin pada umbi bawang merah selain dapat menurunkan suhu
tubuh, zat floroglisin bawang merah ini juga bisa mencegah munculnya sel kanker
dalam tubuh. Zat floroglusin pada umbi bawang merah merupakan salah satu obat
pencegah kanker yang baik.
6. Dihidroaliin
Zat dihidroaliin bawang merah ini membantu melancarkan pengeluaran air
seni bagi orang yang bermasalah dengan buang air kecil. Berdasarkan uji klinis,
zat dihidroaliin pada bawang merah bisa mengatasi masalah penyakit kandungan
air seni. Zat dihidroaliin bawang merah ini banyak digunakan oleh orang yang
bermasalah dengan buang air kecil.
7. Peptida
Peptida pada bawang merah sangat berguna juga untuk mengurangi kadar
gula dalam darah, sehingga dengan bawang merah anda juga bisa mengobati
kencing manis atau diabetes. Peptida pada bawang merah oleh para ahli dibuat
menjadi obat diabetis.
9. Pektin
Pektin secara umum terdapat pada dinding sel primer tanaman,
khususnya disela-sela antara selulosa dan hemi selulosa. Senyawa pektin juga
berfungsi sebagai bahan perekat antara dinding sel yang satu dengan lainnya.
Bagian antara dua dinding sel yang berdekatan tersebut disebut lamela tengah.
Sebagai penyusun jaringan tumbuhan, zat pektin bertanggung jawab terhadap
sebagian besar kekerasan dan tekstur buah buahan dan sayur-sayuran. Pelunakan
jaringan buah-buahan selama pemasakan, penghancuran kemantapan Icoloid
perubahan pekatan buah-buahan sering disebabkan oleh perubahan dalam zat
pektin. Sebagai aditif, pektin merupakan pembentuk gel dan pengental yang
sangat berharga.
Pektin pada umumnya terdiri dari berbagai senyawa karbohidrat. senyawa
utamanya terdiri dari polisakarida yang terdiri dari unit asam D galakturonat yang
dihubungkan dengan ikatan 1–4 glukosida, asam galakturonat merupakan turunan
dari galaktosa.
Tabel .2 Kandungan nutrisi dalam 100 gram bawang merah
Komponen Gizi Jumlah
Energi 39 kcal
Protein 0,3 g
Lemak 0,2 g
Karbohidrat 10,2 g
Kalsium 36 mg
Fosfor 40 mg
Zat besi 0,8 mg
Vitamin A 0 IU
Vitamin B1 0,03 mg
Vitamin C 15 mg
Air 88 g
BDD 90%
Sumber: Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI (1992)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui manfaat lain dari
bawang merah.
2. Seharusnya produksi obat-obatan alternatif lebih ditingkatkan lagi, karena
terbukti mampu menyembuhkan penyakit-penyakit kronis namun tidak
menimbulkan efek samping seperti obat-obatan kimia.
3. Lebih baik beralih menggunakan obat-obatan alternatif meskipun khasiatnya
tidak langsung terasa. Namun obat alternatif ini tidak menyebabkan efek samping
yang merugikan.
DAFTAR PUSTAKA
Guenther, E. 1987. Minyak Atsiri Jilid 1. Diterjemahkan oleh Ketaren, S. Gajah Mada
University Press, Yogyakarta.
Hongini Siti Yundali., and Mac Aditiawarman., 2012. Kesehatan Gigi dan Mulut. Bandung,
Pustaka Reka Cipta. pp. 40-3.
Irfan Mokhamad., 2013. Repon Bawang Merah (Allium ascalonicum. L) Terhadap Zat
Pengatur Tumbuh dan Unsur Hara. Jurnal Agroteknologi 3 (2) : 35.