Anda di halaman 1dari 2

TRESIA ELIA LAMBI

C.18.05.010

STUDI KASUS
FS karyawan usia 57 tahun, berat badan 85 kg dengan tinggi 170 cm, datang rumah
sakit untuk mendapat pengobatan influensa dengan hidung tersumbat, sambil
memeriksakan tekanan darah yang selalu dilakukan secara rutin. Sejak 5 tahun yang
lalu ia terdeteksi hipertensi dengan tekanan darah 140 / 80, dan hanya dilakukan
penurunan berat badan serta membatasi makanan mengandung garam. Ia
mengeluh selama 1 tahun terakhir berat badan menaik 8 kg, dan sering pusing di
pagi hari. Ia mempunyai riwayat penyakit asma ketika usia beranjak dewasa. Kadang
melakukan olah raga berenang . Riwayat keluarga, ayah mengidap hipertensi meninggal pada
usia 58 tahun karena serangan jantung, Ibu pasien diabetes melitus tergantung insulin,
meninggal karena stroke pada 63 tahun. Ia merasa yakin bahwa hasil pemeriksaan tekanan
darahnya 170/110 saat ini disebabkan ketegangan 2 bulan terakhir sejak ia mulai berhenti
bekerja.

Hasil test laboratorium darah sebagai berikut : serum elektrolit – K 3,9 (3,9), Na 142
(139), BUN(blood Urea Netrogen) 32 mg/dl (8 – 25), serum creatinin 0,9 mg/dl (0,6 – 1,5),
glukosa puasa 105 mg/dl (70 – 110), serum asam urat 10 mg/dl (3 – 7), hb 15 (13 – 17),
WBC 9000 (60000 – 10000), serta adanya kenaikan dari normal, kolesterol total puasa dan
trigliserida.

Hasil pemeriksaan fundoskopi menunjukkan adanya penyempitan arteri, tanpa adanya


pendarahan, hasil pemeriksaan EKG serta x-ray dada menunjukkan telah adanya hipertrofi
ventrikel kiri, sedangkan analisis urine menunjukkan proteinuria + 1. Ia diberi
hydroklorotiazid 25 mg/hari selama 2 minggu, serta pseudo efedrin 2x1 tablet 30 mg/hari.

PERTANYAAN

1. Apa tanda dan gejala , keadaan klinis yang mendukung bahwa dia hipertensi (HT)?
JAWAB :
Sejak 5 tahun yang lalu ia terdeteksi hipertensi dengan tekanan darah 140 /
80, mengeluh selama 1 tahun terakhir berat badan menaik 8 kg, dan sering pusing di
pagi hari. Riwayat keluarga, ayah mengidap hipertensi meninggal pada usia 58 tahun
karena serangan jantung, pemeriksaan tekanan darahnya 170/110 saat ini
disebabkan ketegangan 2 bulan terakhir sejak ia mulai berhenti bekerja.
2. Bagaimana menurutmu mengenai pengobatan yang diberikan dokter tersebut !
JAWAB :
Menurut saya pemberian obat pada pasien FS sudah sesuai dengan keluhan
pasien dan riwayat penyakit pasien . obat hydroklorotiazid 25 mg/hari diberikan
untuk mengatasi tekanan drah tinggi pada pasien serta untuk mengurangi edema dan
obat ini bekerja seperti layaknya obat diuretik lainnya yang meningkatkan keluaran
air dalam bentuk urin dari tubuh. Karena hasil pemeriksaan didapatkan serum asam
urat 10 mg/dl (3 – 7) dan BUN(blood Urea Netrogen) 32 mg/dl (8 – 25). Obat pseudo
efedrin untuk mengobati keluhan pasien dengan hidung tersumbat.

3. Apakah ada hasil laboratorium yang mendukung bahwa dia Hipertensi (HT) ?
JAWAB:
Hasil pemeriksaan fundoskopi menunjukkan adanya penyempitan arteri,
tanpa adanya pendarahan, hasil pemeriksaan EKG serta x-ray dada menunjukkan
telah adanya hipertrofi ventrikel kiri.

4. Bila setelah 2 minggu pasien kembali dan tekanan darah sasaran belum tercapai,
bagaimana sebaiknya pengobatan selanjutnya menurut anda, jelaskan!
JAWAB :
Apabila TD pada pasien belum pada sasaran atau normal hal yang saya
lakukan aadalah mengedukasi pasien agar mengurangi BB dari 85 kg menjadi 70 kg,
rutin melakukan aktivitas fisik ataupun berolahraga, menghindari makanan pencetus
naiknya tekanan darah seperti makanan mengandung minyak dan garam. Setelah itu
menyarankan pasien agar mengikuti program Pengelolaan Penyakit Kronis (prolanis)
yang dilakukan fasilitas kesehatah tingkat pertama (PKM/KLINIK) Agar dapat
memantau TD setiap minggu serta mendapatkan pengobatan HT tiap bulan.

5. Konsultasi apa yang perlu dilakukan oleh penderita ?


JAWAB :
 Konsultasi mengenai pola hidup baik itu dari makanan, olahraga, pola
koping pasien agar tekanan darah tetap terkontrol.
 Minum obat HT secara teratur
 Rutin pemeriksaan lengkap untuk mencegah komplikasi penyakit

Anda mungkin juga menyukai