Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL USAHA

INDUSTRI OBAT TRADISIONAL

NAMA MAHASISWA : INDAH SARI DEWI KHARTHA


NIM : N011191124
KELAS : KEWIRAUSAHAAN B

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2020
A. Jenis Usaha
Jenis usaha yang akan dirintis adalah Industri Obat Tradisional yang akan
bergerak dalam bidang penelitian, pembuatan produk, pengemasan, dan
pemasaran obat-obatan tradisional yang telah dipercaya sejak lama oleh
masyarakat di berbagai daerah di Indonesia dapat mengatasi berbagai
masalah kesehatan pada manusia.

B. Peluang Usaha dan Potensi Sumber Daya


Indonesia merupakan Negara tropis yang kaya akan berbagai spesies
tanaman. Dari 40.000 jenis tanaman yang tumbuh di dunia, 30.000 jenis
diantaranya tumbuh di Indonesia dan berdasarkan penelitian, sebanyak 80%
tanaman obat dunia ada di Indonesia. Tanaman obat ini memiliki potensi
sebagai ramuan herbal untuk mencegah ataupun mengatasi berbagai jenis
penyakit. Akan tetapi, baru sekitar 250 jenis tanaman di Indonesia yang
dimanfaatkan sebagai tanaman obat.
Potensi tanaman obat (biofarmaka) memiliki prospek bisnis yang baik
untuk peluang pemasaran tingkat lokal, domestik, maupun internasional.
Segmen pasar obat herbal/tradisional tidak hanya pada masyarakat
berpenghasilan rendah tetapi juga kelompok masyarakat menengah ke atas.
hal ini dikarenakan, masyarakat masa kini semakin peka dan selektif dalam
memilih obat-obatan yang akan digunakan sebagai terapi. Sebagian besar
masyarakat enggan mengonsumsi bahan kimia secara rutin sehingga beralih
pada obat-obatan tradisional/herbal yang bebas resep dan diyakini tidak
memberikan efek jangka panjang seperti obat-obatan kimia.
Hasil riskesdas dari tahun 2010 hingga 2018, masyarakat yang
menggunakan upaya kesehatan tradisional makin meningkat menjadi sebesar
44,3%. Hal ini menunjukkan minat masyarakat dalam penggunaan obat
tradisional dan upaya kesehatan tradisional meningkat.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada griwulan 1/2019
sektor industri Farmasi, produk obat kimia dan obat Tradisional tumbuh
sebesar 8,12% dengan nilai PDB sebesar Rp20,38 triliun. Berdasarkan
laporan keuangan perseroan yang dikutip dari Bursa Efek Indonesia
menunjukkan peningkatan penjualan segmen jamu dan suplemen sepanjang
kuartal I tahun 2020 yakni mencapai angka 68,45%. Data diatas memberikan
gambaran peluang usaha yang sangat menjanjikan dibidang industri obat
tradisional apabila potensi obat tradisional yang ada di Indonesia digarap dan
diolah dengan baik sehingga bisa menghasilkan produk yang lebih bervariasi
lagi dan tentunya penghasilan akan turut meningkat.
Selain memiliki keuntungan, obat tradisional juga memiliki kelemahan
diantaranya adalah manfaat yang belum secara jelas diketahui dan
penggunaan dosis yang kurang tepat sehingga khasiat dan keamanannya
kurang jelas. Oleh karena itu, dengan adanya Industri Obat Tradisional dapat
memberikan jaminan terhadap khasiat dan cara pemakaian obat tradisional
yang benar berdasarkan pada penelitian yang telah dilakukan sehingga dapat
memberikan kepastian mengenai keamanan produk kepada masyarakat dan
calon konsumen.

C. Tahapan Pekerjaan
Adapun tahapan awal yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1) Riset pasar
Hal ini dilakukan untuk mengetahui jenis obat tradisional yang paling
dibutuhkan oleh masyarakat pada saat itu sehingga bias diperkirakan
tanaman apa yang akan diteliti terlebih dahulu dan berapa banyak yang
harus disediakan pada masa awal produksi sekaligus untuk menghemat
biaya produksi nantinya.
2) Perancangan lokasi dan tata letak fasilitas industri
Memilih lokasi yang akan digunakan sebagai pusat penelitian dan
pusat produksi serta mulai mendesain tata letak fasilitas atau alat-alat
yang akan dibeli.
3) Analisis perhitungan biaya
Mengakumulasikan total biaya yang akan dikeluarkan untuk memenuhi
berbagai kebutuhan produks sehingga akan membantu untuk menentukan
besarnya modal yang harus disediakan
4) Tahap Persiapan
Tahapan persiapan dimulai dengan menyewa tempat untuk dijadikan
sebagai pusat penelitian, produksi, dan pemasaran. Setelah itu, mulai
merekrut beberapa tenaga kerja yang mahir dan berpengalaman
kemudian melengkapi alat-alat yang diperlukan untuk proses penelitian
dan produksi.
5) Tahap Penelitian dan Produksi
Melakukan penelitian terhadap tanaman obat yang telah diyakini oleh
masyarakat maupun yang belum teridentifikasi sebelumnya. Sebagai
langkah awal adalah melakukan penelitian terhadap khasiat daun kaki
kuda dalam mengatasi asma. Apabila khasiatnya telah terjamin, maka
dilanjutkan ke proses produksi hingga pengemasan.
6) Pemasaran
Untuk pemasaran produk dapat dilakukan secara offline dan online.
Secara offline dengan menawarkan kepada apotek-apotek ataupun toko-
toko disekitar dan membagikan selebaran yang berisi informasi mengenai
obat tradisional tersebut kepada masyarakat, dan secara online melalui
aplikasi belanja online ataupun melalui sosial media lainnya dengan
menyertakan deskripsi lengkap mengenai komposisi, khasiat, cara
pemakaian, dan tentunya label ‘Halal’ dari MUI.

D. Anggaran Biaya
1) Peralatan
Harga satuan
No. Nama barang Qty Jumlah (Rp)
(Rp)
1. Peralatan ekstraksi 1 set 28.500.000 28.500.000
2. Peralatan laboratoirum Set - 7.000.000
3. Etalase standar 1 pcs 900.000 900.000
4. Mesin penggiling 1 pcs 1.500.000 1.500.000
5. Peralatan lainnya - - 2.000.000
Total biaya Rp39.900.000

2) Bahan
Harga satuan
No. Nama barang Qty Jumlah (Rp)
(Rp)
1. Simplisia 50 kg 150.000 7.500.000
2. Ethanol 100 liter 45.000 4.500.000
Pelarut non-polar
3. (hexane/toluene dan 100 liter 50.000 5.000.000
sebagainya)
Pelarut semi polar (etil
4. asetat, kloroform, dan 100 liter 35.000 3.500.000
sebagainya).
Total biaya Rp20.500.000
3) Lain-lain
No. Biaya perbulan
Keperluan Qty Jumlah (Rp)
(Rp)
1. Sewa bangunan 1 12.000.000 12.000.000
2. Gaji pegawai 10 1.500.000 15.000.000

Total Rp27.000.000

Total anggaran biaya = Rp87.400.000

E. Analisis Usaha
1) Strength (Kekuatan)
a) Biaya produksi yang dibutuhkan tidak terlalu besar
b) Produk diproduksi melalui tahapan yang higienis berdasarkan aturan
CPOTB
c) Produk yang dipasarkan berdasarkan hasil penelitian laboratorium dan
telah teruji klinis mampu mengatasi penyakit-penyakit tertentu
d) Label ‘Halal’ dari MUI
e) Pemasaran secara offline dan online
f) Layanan konseling melalui aplikasi atau website bagi konsumen yang
ingin mengetahui lebih dalam mengenai efek samping obat, jangka
waktu pemakaian dan sebagainya.
2) Weakness (Kelemahan)
a) Membutuhkan waktu yang tidak sedikit untuk meneliti senyawa aktif
yang ada dalam tanaman yang berpotensi sebagai bahan baku obat
tradisional.
b) Rasa obat-obatan herbal yang tidak disukai oleh sebagian besar anak-
anak
3) Opportunity (Peluang)
a) Masyarakat semakin menggemari obat-obatan tradisional
b) Masyarakat membutuhkan obat-obatan instan tanpa harus ke dokter
atau ke Apotek terlebih dahulu namun keamanannya tetap terjamin
4) Threat (Ancaman)
a) Adanya pesaing yang telah terlebih dahulu menggeluti bidang obat
tradisional maupun yang baru akan menggeluti bidang ini.
b) Harga bahan baku dapat berubah sewaktu-waktu sehingga dapat
mempengaruhi harga jual produk

Anda mungkin juga menyukai