Anda di halaman 1dari 36

MAKALAH NUTRASETIKAL

“HIPERLIPIDEMIA”

DISUSUN OLEH :

RIMA NURHASANAH (19330501)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS FARMASI

INSTITUT SAIN DAN TEKNOLOGI NASIONAL

JAKARTA

2021

i
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berkat limpahan dan
Rahmat-nya penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi
tugas mata kuliah Nutrasetikal. Dengan judul “Hiperlipidemia”. Semoga makalah
ini dapat digunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi
pembaca dan menambah pengetahuan.

Harapan penulis semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan


dan pengalaman bagi para pembaca. Makalah ini penulis akui masih banyak
kekurangan, Oleh karena itu penulis harapkan kepada para pembaca untuk
memberikankritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Jakarta , Mei 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Jakarta , Mei 2021.............................................................................................................ii


DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan....................................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN................................................................................................................3
A. Hiperlipidemia.......................................................................................................3
B. Patofisiologi...........................................................................................................4
C. Klasifikasi Hiperlipidemia.....................................................................................5
D. Penatalaksanaan Terapi..........................................................................................6
1. Terapi Non-Farmakologi....................................................................................6
2. Terapi Farmakologi............................................................................................7
E. Nama Dagang Dan Generik Obat Antihiperlipidemia..........................................28
BAB III............................................................................................................................31
PENUTUP.......................................................................................................................31
A. KESIMPULAN....................................................................................................31
B. SARAN................................................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................32

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hiperlipidemia dipicu oleh karena gaya hidup yang tidak seimbang


seperti kurang olahraga yang membuat obesitas dan merokok. Pemicu yang
lain bisa karena diabetes mellitus, penyakit ginjal, kehamilan, alkohol,
obatobatan seperti golongan diuretik, glukokorticoid, dan sebagainya
(Harikumar, et al., 2013).

Kurang bergerak, pola makan tinggi kalori, kaya lemak dan


karbohidrat, menyebabkan penumpukan kelebihan energi dari glukosa, lemak
dan protein yang tidak terpakai. Penimbunan lemak ini dapat menyebabkan
pembesaran jaringan adiposa yang membuat seseorang menjadi gemuk
terutama pada bagian perut yang lambat laun nampak membuncit. Kondisi
ketika kadar lemak di dalam darah meningkat di atas batas normal dinamakan
hiperlipidemia atau yang sering disebut sebagai dislipidemia. Pada pasien
hiperlipidemia, total kolesterol menjadi tinggi, LDL (Low Density
Lipoprotein) atau trigliserida tinggi, HDL (High Density Lipoprotein) rendah,
atau kombinasi kelainan lain. (Wells et al., 2009). Makalah ini membahas
tentang key concept lipid yang mencakup metabolisme dan transportasi lipid
serta tentang penyakit hiperlipidemia yang mencakup definisi, etiologi,
klasifikasi, patologi, manifestasi klinis, hingga diagnosis penyakit.

Lemak (disebut juga lipid) merupakan zat kaya kalori yang berfungsi
sebagai sumber utama untuk proses metabolisme tubuh. Lemak diperoleh dari
makanan atau dibentuk di dalam tubuh, terutama di hati dan disimpan di
dalam sel-sel lemak untuk digunakan di kemudian hari. Sel-sel lemak juga
melindungi tubuh dari dingin dan membantu melindungi tubuh terhadap
cedera. Lemak merupakan komponen penting dari selaput sel, selubung saraf

1
yang membungkus sel-sel saraf serta empedu (Suyatna, 2007). Dua lemak
utama dalam darah adalah kolesterol dan trigliserida. Lemak tidak larut dalam
cairan plasma sehingga harus terikat pada protein tertentu agar dapat
mengikuti aliran darah. Gabungan antara lemak dan protein ini disebut
lipoprotein.

B. Rumusan Masalah

a. Apa yang dimaksud penyakit hiperlipidemia?


b. Apa saja klasifikasi penyakit hiperlipidemia?
c. Bagaimanat ata laksana terapi penyakit hiperlipidemia?
d. Apa saja nama generik dan dagang obat antihiperlipidemia?

C. Tujuan
a. Mengetahui apa itu penyakit hiperlipidemia.
b. Mengetahui klasifikasi penyakit hiperlipidemia.
c. Mengetahui tata laksana terapi penyakit hiperlipidemia.
d. Mengetahui nama generik dan dagang obat antihiperlipidemia.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hiperlipidemia
Definisi hiperlipidemia menurut American Heart Association adalah
kadar lemak yang tinggi dalam darah. Hiperlipidemia menunjukkan suatu
kondisi kelebihan subtansi lemak yaitu lipid, sebagian besar kolesterol dan
trigliserida dalam darah. Hiperlipidemia dibagi menjadi dua subkategori yaitu
hiperkolesterolemia dan hipertrigliserida (Harikumar, et al., 2013).

Hiperlipidemia sering dikenal juga sebagai hiperlipoproteinemia,


karena sebelum mengalami sirkulasi dalam darah, lemak harus berikatan
dengan protein membentuk lipoprotein. Sehingga semakin banyak lemak
yang dikonsumsi akan menyebabkan semakin banyaknya lipoprotein yang
terbentuk. Kolesterol dalam darah akan mengalami sirkulasi dalam bentuk
kolesterol LDL dan HDL. Kolesterol LDL sering disebut kolesterol jahat
karena dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah dan mengakibatkan
serangan jantung. Sedangkan HDL dikenal sebagai kolesterol baik karena
berfungsi menyapu kolesterol bebas di pembuluh darah dan mampu
mempertahankan kadar trigliserida darah dalam kisaran normal (Suyatna,
2007).

Hiperkolesterolemia adalah suatu kondisi dimana meningkatnya


konsentrasi kolesterol dalam darah yang melebihi nilai normal (Guyton &
Hall, 2008). Sedangkan hipertrigliseridemia adalah suatu kondisi dimana
kadar trigliserida yang tinggi (Rakhmiditya, 2014). Hiperlipidemia dapat
diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu familial (primer) karena abnormalitas atau
kelainan dari suatu gen spesifik, bisa juga manifestasi dari penyakit lain yang
dapat membuat perubahan pada plasma lipid atau metabolisme lipid

3
(sekunder). Ada pula idiopatik yang penyebabnya masih belum diketahui
(Harikumar, et al., 2013).

B. Patofisiologi
Kolesterol, trigliserida, dan fosfolipid diangkut dalam aliran darah
sebagai kompleks lipid dan protein yang dikenal sebagai lipoprotein.
Klasifikasi nilai kolesterol total, LDL dan HDL pada orang dewasa dapat
dilihat pada Tabel 2.6. Peningkatan trigliserida, kolesterol LDL, dan kolesterol
total serta penurunan HDL dalam darah berhubungan dengan perkembangan
penyakit jantung koroner (PJK) (Dipiro, 2005).
Kerusakan primer pada hiperkolesterol familial berupa
ketidakmampuan pengikatan LDL terhadap reseptor LDL (LDL-R) atau
kerusakan pencernaan kompleks LDL-R ke dalam sel setelah pengikatan
normal. Hal ini mengarah pada kurangnya degradasi LDL oleh sel dan tidak
teraturnya biosintesis kolesterol, dengan jumlah kolesterol total dan LDL tidak
seimbang dengan berkurangnya reseptor LDL (Dipiro, 2005).

4
Tabel 2.1 Klasifikasi Nilai Kolesterol Total, LDL, HDL

C. Klasifikasi Hiperlipidemia
Klasifikasi hiperlipidemia yang dikenal adalah klasifikasi Frederickson
yang membagi hiperlipidemia berdasarkan fenotip plasma. Klasifikasi ini
merupakan alat bantu yang penting karena meliput berbagai keadaan
metabolisme (Suyatna, 2007). Klasifikasi ini dapat dilihat pada Tabel 2.2.

Tabel 2.1. Klasifikasi hiperlipidemia menurut Fredrickson

Pola Sinonim Peningkatan Utama Dalam


Lipoprotein Plasma

5
Lippoprotein Lipid
Tipe I Familial Kilomikron Trigliserida
hiperkilomikronemia
Tipe Iia Familial LDL Kolesterol
hiperkolesterolemia
Tipe Iib Kombinasi Familial LDL dan Kolesterol
hiperkolesterolemia VLDL dan
trigliserida
Tipe III Familial LDL Kolesterol
disbetalipoproteinemia dan
trigliserida
Tipe IV Familial VLDL Kolesterol
hiperprebetalipoproteinemia dan
trigliserida
Tipe V Hipertrigliserida endogen VLDL dan Kolesterol
Kilomikron dan
trigliserida

1. Hiperlipidemia Tipe I
Hiperlipidemia tipe I memperlihatkan hiperkilomikronemia pada
waktu puasa bahkan dengan diet lemak normal dan biasanya disebabkan
oleh kekurangan lipoprotein lipase yang dibutuhkan untuk metabolisme
kilomikron dan defisiensi apoprotein CII (Suyatna, 2007).
2. Hiperlipidemia Tipe II
Pada hiperlipidemia tipe II ini terjadi peningkatan LDL dan
apoprotein B dengan VLDL kadar normal (tipe IIa) dan kadar VLDL
sedikit meningkat (tipe IIb). Pada individu homozigot gejala timbul sejak
masa anak-anak sedangkan individu heterozigot gelaja kliniknya tidak
muncul sebelum umur 20 tahun (Suyatna, 2007).
3. Hiperlipidemia Tipe III
Hiperlipidemia tipe III dikenal dengan nama Familial
Disbetalipoproteinemia, ditandai dengan tingginya kadar kilomikron dan
IDL. Pada tipe ini akan terjadi penimbunan IDL yang disebabkan oleh

6
blokade parsial dalam metabolisme VLDL menjadi LDL, peningkatan
produksi apoprotein B atau apoprotein E total (Suyatna, 2007).
4. Hiperlipidemia Tipe IV
Hiperlipidemia tipe IV terjadi peningkatan kadar VLDL dengan
hipertrigliseridemia, dan merupakan penyakit terbanyak dijumpai d negara
barat. Gejala klinik akan timbul pada usia pertengahan, separuh dari pasien
ini terjadi peningkatan kadar trigliserida pada umur 25 tahun, gejala klinik
xantoma bisanya tidak terjadi (Suyatna, 2007).
5. Hiperlipidemia Tipe V
Hiperlipidemia tipe V memperlihatkan terjadinya akumulasi VLDL dan
kilomikron, mungkin disebabkan karena gangguan katabolisme trigliserida
endogen dan eksogen. Karena semua lipoprotein mengandung kolesterol
sehingga kadar kolesterol dapat meningkat jika kadar trigliserida terlalu
tinggi. Pasien dengan tipe ini menunjukkan intoleransi terhadap
karbohidrat dan lemak (Suyatna, 2007).
D. Penatalaksanaan Terapi
1. Terapi Non-Farmakologi
Terapi non-farmakologi yang dapat dilakukan untuk hiperlipidemia
adalah :

a. Modifikasi gaya hidup


b. Olahraga secara rutin, terutama aerobik.
c. Batasi konsumsi lemak jenuh, dan alkohol.
d. Konsumsi ikan dan suplemen omega-3.
e. Gunakan minyak tak jenuh tunggal seperti minyak kanola atau minyak
zaitun untuk memasak makanan.
f. Untuk membantu mengendalikan kadar lemak trigliserida/LDL,
makanlah makanan yang kaya akan asam lemak omega 3,
contohnya :ikan yang hidup di air dingin (Sardeen, salmon, makerel),
kacang kedelai (tahu, tempe) yang juga mengandung antioksidan
untuk menurunkan kadar LDL di dalam darah

7
g. Makan banyak buah dan sayuran untuk mencukupi kebutuhan tubuh
akan vitamin esensial dan serat.
h. Perhatikan beberapa obat yang dapat menginduksi kolesterol
Memberikan petunjuk mengurangi kadar lemak dengan diet :
- berusaha supaya berat badannya ideal (BMI 20-25 kg/M2)
- kurangi intake energi dan tingkatkan pengeluaran energi dengan
cukup olahraga
- kurangi konsumsi lemak (energi dari lemak) hingga 30% dari total
energi yang masuk
- perbanyak konsumsi lemak-lemak nabati seperti sayuran, nabati dan
lemak ikan).
- Tingkatkan konsumsi karbohidrat dan serat (buah-buahan, sereal dan
sayuran). (Anonim, 2013)

2. Terapi Farmakologi
Beberapa terapi farmakologi yang dipakai untuk terapi
hiperlipidemia adalah:

Golongan Mekanisme ESO Monitoring Interaksi Kontra


Obat Kerja Indikasi

8
Statin Meningkatkan Miopati, Monitoring - Antikoagulan, Absolut :
katabolisme meningkatka clirens niasin, penyakit hati
LDL dan n enzim hati, creatinin imunosupresa aktif atau
menghambat nyeri yang n kronik
sintesisnya abdomen, disebabkan - Fibrat, Relatif :
sehingga konstipasi, oleh siklosporin, penggunaan
menurunkan kembung miopati eritromisin bersama
kadar - Imunosupresa dengan obat-
kolesterol n, niasin, obatan
darah antikoagulan. khusus
- Antasida, (siklosporin,
digoksin, antibiotic
spironolaktan makrolida,
- Antagonis vit beberapa
k, anti jamur,
antihiperlipid penghambat
emia lain, sitokrom
siklosforin. p45 (filtrate
dan niacin)
Resin Meningkatkan Gangguan Monitoring Absolut :
(penukar katabolisme GI, asidosis, saluran disbetalipopr
asam LDL, dan hiperkloremi pencernaan oteinemia,
empedu) menurunkan a, konstipasi, TG > 400
absorpsi penurunan mg/dl
kolesterol absorbsi obat
sehingga lain
menyebabkan
penurunan
kadar
kolesterol
dalam darah
(penurunan
LDL,
peningkatan
VLDL).
Asam Menurunkan Flushing, Monitoring Heparin Wafarin Absolut :
Nikotinat sintesis LDL Hiperglicemi Gula Darah penyakit hati
dan VLDL, a, kronik,
sehingga Hiperuricemi severe gout.
menurunkan a (gout), Relatif :
kadar Gangguan GI Diabete,
kolesterol dan bagian atas, hiperuricemi
trigliserida hepatotoksik a, peptic
darah ulcer
( menurunkan disease.
LDL dan

9
VLDL,
meningkatkan
HDL)
Asam Meningkatkan Dispepsia, Monitoring - Antikoagulan Absolut :
Fibrat bersihan batu empedu, cliren - Antikoagulan severe renal
VLDL, dan miopati, creatinin oral disease,
menurunkan gangguan GI dan fungsi - Estrogen dan severe
sintesisnya GI derivatnya hepatic
sehingga disease
menurunkan
kadar
kolesterol dan
trigliserida
darah
(menurunkan
LDL dan
meningkatkan
HDL)
Pengham Menghambat Sakit kepala, Siklosporen, Kerusakan
bat absorpsi nyeri kolestiramin, hati,
absorbsi kolesterol abdomen, fibrat menyusui.
kolestero (menurunkan diare
l LDL)
Lain-lain Meningkatkan Dyspepsia, Paresthesia, Penyakit
bersihan LDL diare, sakit kepala, miokardium
sehingga aritmia, anemia, diare, dan aritmia.
menurunkan angiodema gangguan GI
konsentrasi
kolesterol
darah
(menurunkan
LDL dan HDL)

Adapun edukasi dan petunjuk terapi yang bisa diberikan kepada pasien
yaitu:

No Golongan Nama Generik Assestment Edukasi


obat
1 Statin Atrovastatin a. Mencari tahu riwayat a. Beri edukasi kepada
pasien termasuk pasien bahwa obat
riwayat pengobatan ini tidak dianjurkan
dan riwayat alergi untuk pasien dalam
atau riwayat lain keadaan hamil.

10
pasien seperti adanya b. Anjurkan kepada
gangguan hati, pasien untuk
mengkonsumsi mengkonsumsi obat
alkohol dan obat lain pada waktu yang
yang dapat sama setiap hari.
meningkatkan resiko Ingatkan kepada
miopati. pasien bahwa obat
b. Memastikan dan boleh dikonsumsi
mengecek kolesterol sebelum makan.
darah dan trigliserida c. Jelaskan kepada
sebelum memulai pasien tentang
terapi dan mengulang pentingnya diet
pengecekan secara rendah lemak selama
priodik selama proses pengobatan. Bila
terapi. perlu sarankan
c. Menganjurkan pasien pasien untuk
agar melakukan diet berkonsultasi dengan
untuk membantu ahli gizi mengenai
menurunkan diet rendah lemak.
kolesterol baik d. Anjurkan kepada
sebelum memulai pasien untuk segera
terapi atrovastatin berkonsultasi dengan
dan selama dokter atau apoteker
pengobatan mengenai gejala
atrovastatin. yang muncul selama
d. Jika kadar pengobatan seperti
transaminase pada nyeri otot terutama
serum meningkat jika disertai demam.
selama pengobatan e. Anjurkan pasien
maka ulangi tes lebih untuk menghindari
sering. atau mengurangi

11
e. Jika kadar asupan alkohol.
transaminase f. Beritahu pasien
meningkat hingga 3 untuk tidak
kali lipat dari batas mengkonsumsi obat
normal maka segera tambahan atau
beritahu pusat suplemen tanpa
pelayanan kesehatan pengetahuan dokter.
terkait yang g. Anjurkan kepada
menangani pasien pasien untuk lebih
untuk menghentikan sering mengecek
obat. kadar kolesterol
f. Jika terjadi keluhan dalam darah.
nyeri otot pada pasien h. Jelaskan kepada
maka perlu dipantau pasien bahwa
kadar CPK. pengobatan akan
dilakukan dalam
jangka waktu yang
cukup lama.

Lovastatin a. Mencari tahu riwayat a. Beri edukasi kepada


pasien termasuk pasien bahwa obat
riwayat pengobatan ini tidak dianjurkan
dan riwayat alergi untuk pasien dalam
atau riwayat lain keadaan hamil.
pasien seperti adanya b. Anjurkan kepada
gangguan hati, pasien untuk
mengkonsumsi mengkonsumsi obat
alkohol dan obat lain setelah makan
yang dapat malam.
meningkatkan resiko c. Jelaskan kepada
miopati. pasien tentang

12
b. Memastikan dan pentingnya diet
mengecek kolesterol rendah lemak selama
darah dan trigliserida pengobatan. Bila
sebelum memulai perlu sarankan
terapi dan mengulang pasien untuk
pengecekan secara berkonsultasi dengan
priodik selama proses ahli gizi mengenai
terapi. diet rendah lemak.
c. Menganjurkan pasien d. Anjurkan kepada
agar melakukan diet pasien untuk segera
untuk membantu berkonsultasi dengan
menurunkan dokter atau apoteker
kolesterol baik mengenai gejala
sebelum memulai yang muncul selama
terapi dan selama pengobatan seperti
pengobatan. nyeri otot terutama
d. Jika kadar jika disertai demam.
transaminase pada e. Anjurkan pasien
serum meningkat untuk menghindari
selama pengobatan atau mengurangi
maka ulangi tes lebih asupan alkohol.
sering. f. Beritahu pasien
e. Jika terjadi keluhan untuk tidak
nyeri otot pada pasien mengkonsumsi obat
maka perlu dipantau tambahan atau
kadar CPK. suplemen tanpa
pengetahuan dokter.
g. Anjurkan kepada
pasien untuk lebih
sering mengecek
kadar kolesterol

13
dalam darah.
h. Jelaskan kepada
pasien bahwa
pengobatan akan
dilakukan dalam
jangka waktu yang
cukup lama.

Fluvastatin a. Mencari tahu riwayat a. Jika terjadi keluhan


pasien. nyeri otot pada
b. Memastikan dan pasien maka perlu
mengecek kolesterol dipantau kadar CPK.
darah dan trigliserida b. Beri edukasi kepada
sebelum memulai pasien bahwa obat
terapi dan mengulang ini tidak dianjurkan
pengecekan secara untuk pasien dalam
priodik selama proses keadaan hamil.
terapi. c. Anjurkan kepada
c. Menganjurkan pasien pasien untuk
agar melakukan diet mengkonsumsi obat
untuk membantu setelah makan
menurunkan malam.
kolesterol baik d. Jelaskan kepada
sebelum memulai pasien tentang
terapi dan selama pentingnya diet
pengobatan. rendah lemak selama
d. Jika kadar pengobatan. Bila
transaminase pada perlu sarankan
serum meningkat pasien untuk
selama pengobatan berkonsultasi dengan
maka ulangi tes lebih ahli gizi mengenai

14
sering. diet rendah lemak.
e. Jika kadar e. Anjurkan kepada
transaminase pasien untuk segera
meningkat hingga 3 berkonsultasi dengan
kali lipat dari batas dokter atau apoteker
normal maka segera mengenai gejala
beritahu pusat yang muncul selama
pelayanan kesehatan pengobatan seperti
terkait yang nyeri otot terutama
menangani pasien jika disertai demam.
untuk menghentikan f. Anjurkan pasien
obat. untuk menghindari
atau mengurangi
asupan alkohol.
g. Beritahu pasien
untuk tidak
mengkonsumsi obat
tambahan atau
suplemen tanpa
pengetahuan dokter.
h. Jelaskan kepada
pasien bahwa
pengobatan akan
dilakukan dalam
jangka waktu yang
cukup lama.

Simvastatin 1. Menggali 1. Pasien hati-hati


riwayat pasien, bahwa obat ini tidak
termasuk riwayat obat dianjurkan diberikan
dan alergi dikenal selama kehamilan.

15
2. Menjaga Menyarankan pasien
pasien agar diet untuk menggunakan
kolesterol standar formulir terpercaya
untuk setidaknya 3 mengenai
sampai 6 bulan. pengendalian
3. Tentukan kelahiran saat
kolesterol dan mengambil obat ini.
trigliserida serum 2. Menyarankan pasien
dasar dan memantau untuk mengontrol
pada interval 4 sampai berat badan dan
6 minggu untuk mematuhi
4. Pada pasien diresepkan rejimen
dengan gangguan diet.
ginjal, memantau 3. Memberitahu pasien
kemungkinan bahwa berolahraga
insufisiensi ginjal dan diet agar
berat. membantu
5. Beritahu mengurangi asupan
penyedia layanan kolesterol dan lemak
kesehatan jika kadar jenuh.
kolesterol tidak 4. Anjurkan pasien
berubah atau jika ada untuk melaporkan
kenaikan signifikan gejala berikut untuk
dalam tingkat dokter: sakit otot,
trigliserida. nyeri tekan, atau
kelemahan, terutama
jika disertai demam
atau malaise;
menguning kulit atau
mata.
5. Beritahu pasien

16
untuk menghindari
minuman beralkohol.
Pravastatin 1. Menggali riwayat 1. pasien hati-hati
pasien, termasuk bahwa obat ini tidak
riwayat obat dan dianjurkaan selama
alergi dikenal. Kaji kehamilan atau saat
riwayat diet. kehamilan.
2. Pastikan bahwa Menyarankan pasien
kadar kolesterol total untuk menggunakan
dan LDL yang telah formulir terpercaya
diperoleh pengendalian
sebelumnya dapat kelahiran saat
dijadikan nilai mengambil obat ini
untuk menilai 2. Jelaskan bahwa
periodik selama efektivitas penuh
terapi. obat mungkin tidak
3. Kaji efek samping terjadi sampai 4
(misalnya, mual dan minggu setelah mulai
muntah, diare, sakit terapi.
perut, sakit kepala). 3. Anjurkan kebiasaan
diet yang
mengurangi
kolesterol dan lemak
jenuh.
4. Anjurkan pasien
untuk melaporkan
gejala berikut dengan
dokter mereka: rasa
sakit otot dijelaskan,
kelembutan atau
kelemahan, terutama

17
jika disertai demam
atau malaise;
menguning kulit atau
mata.
5. Tekankan
pentingnya tindak
lanjut kunjungan
untuk memantau
efektivitas obat.

2 Asam fibrat Gemfibrozil 1.Menggali riwayat 1. Menginformasikan



pasien, termasuk pasien perlu
riwayat obat dan membatasi asupan
alergi yang dialami. makanan lemak;
Catatan penyakit mengajarkan untuk
yang sudah ada mengikuti
sebelumnya seperti pembatasan diet
ginjal, penyakit hati, pasien
atau kandung 2. Tekankan
empedu, atau pentingnya
diabetes. peningkatan faktor
2.Menilai asupan risiko jantung
lemak. akibat berikut:
3.Memperlihatkan merokok,
jumlah darah konsumsi alkohol,
periodik selama kurang olahraga.
pelaksanaan 12 3. Anjurkan pasien
bulan pertama. untuk melaporkan
4.Mendapatkan gejala penyakit ke
penentuan periodik penyedia layanan
lipid serum. kesehatan: sakit

18
5.Memonitor studi perut, mual dan
hati. muntah,
6.Menilai efek pendarahan, dan
samping, nyeri denyut jantung
terutama perut, tidak teratur.
mual, dan muntah. 4. Memberitahu
pasien bahwa obat
dapat
menyebabkan
pusing atau
penglihatan kabur
dan
menggunakannya
secara hati-hati
saat mengemudi
atau melakukan
tugas-tugas lain
yang
membutuhkan
kewaspadaan
mental.
Fenofibrat 1. Menggali riwayat 1. Ajarkan pasien
pasien termasuk pentingnya
riwayat obat dan kesesuaian dengan
alergi yang dialami. terapi obat. Jika
2. Dokumen jumlah pengurangan yang
darah. memadai di
3. Pada pasien dengan chylomicronemia
gangguan fungsi puasa tidak terjadi,
ginjal, tingkatkan hentikan
dosis setelah menilai penggunaan obat.

19
efek dari dosis saat 2. Jelaskan perlunya
ini pada fungsi dan kepatuhan yang
trigliserida ginjal; ketat untuk diet
dan pantau khusus (misalnya,
perubahannya. trigliserida rendah).
4. Mendokumentasika 3. Menyarankan
n kadar kolesterol pasien untuk segera
dan trigliserida melaporkan tentang
dasar dan memantau nyeri otot, nyeri
perubahannya. tekan, atau
5. Memantau LFT kelemahan,
(Liver Function terutama jika
Test) disertai dengan
6. Jika pasien malaise dan demam,
menerima untuk penyedia
antikoagulan, layanan kesehatan.
memantau penilaian
PT dalam
menentukan dosis
yang tepat. Pantau
tanda-tanda
pendarahan.

Klofibrat 1. Mendapatkan 1. Pasien hati-hati


riwayat pasien, bahwa obat ini tidak
termasuk riwayat harus digunakan
obat dan alergiyang selama kehamilan.
dialami. Menyarankan
2. Penyediaan pasien untuk
dokumen WBC dan menggunakan
Ht / Hb. formulir terpercaya

20
3. Mendokumentasikan pengendalian
kadar kolesterol dan kelahiran saat
trigliserida dasar dan menggunakan obat
memantau ini.
perubahan. 2. Ajarkan pentingnya
4. Memantau hasil tes pasien patuh dengan
enzim fungsi hati. terapi obat karena
5. Jika pasien memakai jika trigliserida
antikoagulan, tidak menurun
memonitor waktu secara signifikan di
protrombin untuk 3 bulan, obat harus
bantuan dalam dihentikan. Jika
menentukan dosis pasien
yang tepat. Pantau membutuhkan
tanda-tanda clofibrate untuk
perdarahan. xanthoma
6. Jika pasien tuberosum, pasien
menggunakan harus menggunakan
fenitoin, memantau 1 tahun untuk
tanda-tanda mencapai efek
keracunan seperti terapi.
nystagmus, ataksia, 3. Jelaskan perlunya
bicara cadel, atau kepatuhan yang
penglihatan kabur. ketat untuk diet
7. Jika pasien rendah lemak,
menggunakan rendah kolesterol,
insulin atau dan trigliserida
sulfonilurea, menilai rendah.
tanda-tanda dan 4. Menyarankan
gejala hipoglikemia. pasien untuk
membatasi asupan

21
alkohol.
5. Beritahu pasien
untuk terlibat dalam
rutinitas olahraga
teratur dan, jika
sesuai, bergabung
dengan program
manajemen berat
badan.
6. Menginstruksikan
pasien dengan
diabetes untuk
memantau kadar
glukosa darah
sendiri melalui
fingersticks.
7. Anjurkan pasien
untuk memberitahu
dokter jika nyeri
dada, sesak napas,
denyut jantung tidak
teratur, mual,
muntah, demam,
menggigil,
hematuria, sakit
tenggorokan,
penurunan output
urine, bengkak
ekstremitas bawah,
atau gejala seperti
flu terjadi.

22
3 Asam Niasin 1. Menggali riwayat 1. Beritahu pasien
Nikotinat
pasien, termasuk untuk tidak putus
riwayat obat dan obat pada
alergi dikenal. pengambilan secara
2. Jika memberi untuk langsung
hiperlipidemia, 2. Jelaskan bahwa
periksa dan pantau pembilasan
kadar kolesterol mungkin muncul
total. setelah minum obat
3. Periksa glukosa tetapi harus
darah, LFT, dan menghilangkan
tingkat asam urat dengan terapi
seperti yang lanjutan.
diperintahkan. 3. Beritahu pasien
4. Pantau tanda-tanda untuk minum obat
vital. dengan makanan.
5. Beritahu penyedia 4. Mengidentifikasi
layanan kesehatan elemen tertentu
apabila ada yang seimbang, diet
perbahan lain. rendah lemak.
5. Anjurkan pasien
untuk melaporkan
gejala berikut untuk
penyedia layanan
kesehatan: penyakit
kuning, tinja
berwarna terang,
rasa haus yang
berlebihan, sering
buang air, pusing,
atau perasaan

23
pingsan.
6. Menyarankan
pasien untuk
menghindari asupan
minuman
beralkohol atau
minuman panas dan
dosis besar obat
(lebih dari 500 mg)
pada satu waktu
untuk
meminimalkan
sensasi panas.
7. Menyarankan
pasien diabetes
untuk memberitahu
dokter jika
perubahan glukosa
darah terjadi.
8. Anjurkan pasien
untuk memberitahu
penyedia layanan
kesehatan jika
mengonsumsi
vitamin atau
suplemen gizi
lainnya yang
mengandung niacin
atau senyawa terkait
seperti
nicotinamide.

24
4 Resin Kholestiramin 1. Mendapatkan riwayat 1.Secara umum,
pasien, termasuk anjurkan pasien untuk
riwayat obat dan minum obat sebelum
alergi dikenal. makan.
2. Dokumen serum 2.Menyarankan pasien
kolesterol dan untuk mengambil obat
trigliserida tingkat lain, termasuk obat-
3. Memantau obatan otc, 1 jam
keseimbangan sebelum atau 4
elektrolit, dan sampai 6 jam setelah
memberitahu dokter mengambil
peningkatan serum cholestyramine.
fosfor dan klorida, 3.Anjurkan pasien
atau penurunan untuk menggunakan
natrium serum dan bentuk bubuk kering
kalium. untuk campuran
dengan cairan (2-6 oz)
sesuai dengan arah
paket.
4.Ajarkan pasien
bagaimana
menerapkan setiap
vitamin dan mineral
suplemen yang
direkomendasikan
oleh penyedia layanan
kesehatan.
5.Membantu pasien
mengidentifikasi
rencana makan yang
tepat yang

25
menyediakan natrium
dan kalium yang
memadai dan rendah
fosfor.
6.Beritahu pasien untuk
mengambil jus prune,
buah-buahan dan
sayuran, dan asupan
cairan yang baik
secara teratur untuk
menghindari sembelit.
Jika sembelit atau
marah GI lainnya
terjadi, anjurkan
pasien untuk
memberitahu dokter.
7.Menyarankan pasien
untuk mengikuti
latihan rutin.
8.Anjurkan pasien
untuk mematuhi diet
rendah lemak dan
untuk berpartisipasi
dalam program
manajemen berat
badan, jika sesuai.
9.Menyarankan pasien
dengan fenilketonuria
bahwa 5 g dosis
Questran Cahaya
mengandung

26
aspartame setara
dengan 16,8 mg
fenilalanin.
10. Anjurkan pasien
untuk melaporkan
gejala berikut ke
penyedia layanan
kesehatan: sembelit,
perut kembung, mual,
mulas, perdarahan
abnormal.
Kolestipol 1. Mendapatkan 1. Anjurkan pasien
riwayat pasien. untuk minum obat
2. Memonitor tanda- sebelum makan.
tanda peningkatan 2. Menyarankan pasien
kecenderungan untuk mengambil
perdarahan, seperti obat lain, termasuk
bengkak sendi, over-the-counter
daerah ecchymotic obat-obatan, 1 jam
dan petechiae. sebelum atau 4-6 jam
3. Kaji fungsi usus, setelah mengambil
terutama masalah colestipol.
yang sudah ada 3. Menyarankan pasien
dengan sembelit tentang pencampuran
yang mungkin yang tepat butiran.
memperburuk 4. Menyarankan pasien
dengan untuk melaksanakan
penggunaannya. setiap vitamin dan
4. Dokumen kolesterol mineral suplemen
serum dan yang
trigliserida. direkomendasikan

27
5. Memberikan diet oleh penyedia
tinggi serat; layanan kesehatan.
meningkatkan cairan 5. Menyarankan pasien
untuk 2-3 L kecuali untuk minum jus
kontraindikasi. Jika prune, makan buah
sembelit dan sayuran, dan
berkembang, menjaga asupan
memberi tahu dokter. cairan yang baik
6. Mendapatkan dasar secara teratur untuk
serum total dan menghindari
LDLC, dan sembelit.
trigliserida 6. Menyarankan pasien
untuk memberitahu
dokter jika efek
samping GI
(misalnya, sembelit,
kram, nyeri ulu hati,
kembung, gas)
menjadi
menyusahkan.
7. Anjurkan pasien di
perubahan gaya
hidup (misalnya, diet
rendah lemak,
olahraga teratur,
penurunan berat
badan) yang
memfasilitasi
kolesterol / control
trigliserida.
8. Memberitahu pasien

28
bahwa tes
laboratorium akan
diminta untuk
memantau terapi.
Pastikan untuk
menjaga janji.
Kolesevelam 1. Tes laboratorium: 1.Laporan S & S
Memantau kolesterol tertekan GI (lihat
total, LDL-C, HDL-C, Lampiran F),
dan trigliserida secara terutama sembelit.
berkala. 2.Jangan menyusui
2. Menahan obat dan saat mengambil obat
memberitahu dokter ini tanpa dokter
untuk trigliserida> konsultasi.
300 mg / dL.

E. Nama Dagang Dan Generik Obat Antihiperlipidemia


Beberapa nama generik dan nama dagang obat antihiperlipidemia
adalah sebagai berikut :

No Golongan Nama generic/ Cara pakai Nama Bentuk sediaan


obat dosis lazim dagang
1 Statin Atrovastatin 1 x sehari Lipitor Tablet 10, dan 20 mg
(10-80 mg) dimalam Actalipid Tablet salut selaput 10, 20
hari Atofar dan 40 mg
sebelum Atorsan Tablet salut selaput 20 mg
atau Atorwin Tablet salut selaput 10, 20
sesudah Debostin mg
makan Removchol Tablet salut selaput 20 dan
40 mg
Stator Tablet salut selaput 10 dan
20 mg
Stavinor Tablet salut selaput 10, 20
dan 40 mg
Truvas Tablet salut selaput 10 dan
20 mg

29
Lovastatin 1 x sehari Belvas
(20-80 mg) sebelum Justin Tablet 20 mg
atau Vastachol
sesudah Cholvastin
makan Tablet 20 mg
Lotyn
Lovatrol Tablet bersalut 20 mg
Fluvastatin 2 kali Leschol Kapsul 40 mg
(20-80 mg) sehari 80
mg
Simvastatin 1x sehari Cholestat Tablet salut selaput 10, 20
(20-80 mg) malam mg
hari Detrovel Tablet 10 mg
Ethicol Tablet salut enteric 10 mg
Liponorm
Normofat Tablet 5, dan 10 mg
Sinova
Lesvatin
Tablet salut selaput 10 mg
Mersivas
Norpid Tablet salut selaput 10,
dan 20 mg
Phalol Tablet salut selaput 10 mg
Rechol Tablet salut selaput 5, 10
dan 20 mg.
Rocoz Kapsul salut selaput 10
mg.
Selvim Kapsul 10 mg, tablet salut
selaput 20 mg.
Simbado Tablet 5 dan 10 mg
Simchol Tablet salut selaput 10 mg
Sintrol Tablet 10 mg
Statkoles Kapsul salut selaput 5, 10
mg
Stimpid Tablet 10 mg
Valemia Tablet salut selaput 5 dan
10 mg
Pravastatin 1x sehari Pravachol Tablet 10 dan 20 mg
(20-40 mg) di malam Mevalotin Tablet 5 dan 10 mg
hari Cholespar Tablet 10, 20 dan 40 mg
Koleskol Tablet 100 mg
Novales
Tablet 10 dan 20 mg
Novosta
Pravinat Kapsul 10 dan 20 mg
2 Asam fibrat Gemfibrozil 2x sehari Lopid Kapsul atau tablet 300,
‘ (600 mg) 1 atau 2 450, 600, dan 900 mg
jam Lipidan Kapsul atau kaplet 300,

30
sebelum dan 600 mg
makan Lapibroz Kapsul 300, dan 600 mg
Hypofil Kapsul 300 mg
Detrichol Kapsul salut selaput 300
mg
Lipitrop Kapsul 600 mg
Lipres Kapsul 300 mg
Renabrazin Kapsul 600 mg
Zenibroz Kapsul salut selaput 450
mg
Fenofibrat (200 1x sehari Evothyl
mg) sesudah Hipolid Kapsul 100, dan 300 mg
makan Hyperchol
Cholecaps Kapsul 200 mg
Fibramet Kapsul 300 mg
Hicholfen
Kapsul 100, dan 300 mg
Lipanthyl
Profibrat
Kapsul 300 mg
Trichol
Zumafib
Kapsul 100 dan 300 mg
Trolip
Bezafibrat 3x sehari Bezalip
(200-600 mg) 1 tablet Decrilip
Tablet 200 mg
sesudah
makan
Klofibrat Arterol Kapsul 250, dan 500 mg
3 Asam Niasin (1-2 gr) 3x sehari Niaspan Tablet lepas lambat 375,
Nikotinat sesudah 500, 750, dan 1000 mg
makan
4 Resin Kholestiramin 1-2 kali Suspense oral
(4 gr) sehari.
Tidak
boleh
lebih dari
24 gr per
hari.
Kolestipol (1-2 2x sehari Tablet 1 gr
gr) 1 tablet
Kolesevelam 2x sehari
(2gr) 1 tablet

31
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan makalah diatas, maka kesimpulan yang
dapat adalah :

1. Hiperlipidemia didefinisikan sebagai penyakit yang dikarenakan


terjadinya peningkatan satu atau lebih kolesterol , fosolipid, atau
trigliserida.
2. Hiperlipidemia terbagi manjedi beberapa jenis, yaitu hiperlipidemia
golongan I, Iia, Iib, III, IV, dan V
3. Tata laksana terapi hiperlipidemia terbagi menjadi dua golongan, yaitu
terapi nonfarmakologi dan farmakologi.
4. Nama generik obat golongan antihiperlipidemia adalah, yang pertama
golongan statin, yaitu Atrovastatin, simvastatin, provastatin,
lovastatin, pravastatin. Kedua golongan asam nikotinat yaitu niasin.
Ketiga, golongan asam fibrat yaitu gemfirozil, fenofibrat, bazafibrat,
klofibrat dan keempat, golongan resin pengikat empedu yaitu
kholesteramin, kolestipol, kolesvelam.

B. SARAN
Penulisan makalah ini diharapkan dapat menjadi sumber rujukan
informasi mengenai penyakit hiperlipidemia,Mengetahui klasifikasi
penyakit hiperlipidemia. Memahami tata laksana terapi penyakit
hiperlipidemia. Dan mengetahui nama- nama obat generik dan dagang
antihiperlipidemia.dan tata cara penanganannya melalui terapi-terapi yang
sesuai.

32
DAFTAR PUSTAKA

Dipiro, Joseph T., 2005. Pharmacotherapy : A patophysiologic Approach. New


York : McGaraw-Hill.,Page : 429-452.

Khera, Nishu and Aruna Bhatria. 2012. Antihyperlipidemic Activity of


Woodfordia fruticosa Extract in High Cholesterol Diet Fed Mice.
International Journal and Phytopharmacology Research. Vol. 2 No.3.
211-215.

Suyatna, F.D. 2007. Hipolipidemik. Dalam S.G Gunawan, R. Setiabudy,


Nafrialdi, dan Elysabeth (Ed. Ke-5). Farmakologi dan Terapi (hal.
373- 388). Jakarta: Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia., 374-379.

Wells, B.G., J.T. Dipiro, T.L. Schwinghammer, C. V. DiPiro. 2009.


Pharmacotherapy Handbook. Seventh Edition. The McGraw-Hill
Companies, Inc. United States. p.98.

Anonim, 2013, MIMS Indonesia; Petunjuk Konsultasi, UBM Medica Asia;


Jakarta

Tatro D.S., 2003, A to Z Drug Facts, Fact dan comparisons ; San Francisco

33

Anda mungkin juga menyukai