BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam budidaya cabai salah satu hal yang perlu diperhatikan untuk
meningkatkan produksi adalah pemilihan jenis cabai. Cabai keriting mempunyai
kelebihan tahan terhadap kelembapan udara. Cabai keriting memiliki beberapa
manfaat selain dijadikan sebagai bahan penyedap makanan, cabai keriting juga
bisa dimanfaatkan menjadi berbagai macam produk olahan seperti saos cabai,
sambel cabai, pasta cabai, bubuk cabai, cabai kering, dan bumbu instant. Bahkan
produk-produk tersebut sudah berhasil diekspor ke Singapura, Hongkong, Saudi
Arabia, Brunei Darussalam dan India.
Di dataran tinggi, tanaman cabe rawit masih bisa berbuah. Hanya saja
periode panennya lebih sedikit dibanding dataran rendah. Selain itu, produksi biji
pada buah cabe rawit lebih sedikit. Ini bisa dianggap keunggulan atau kelemahan.
Karena tentu saja konsumen menyukainya namun bobot buah menjadi ringan.
Budidaya cabe rawit relatif lebih rendah resikonya dibanding cabe besar.
Tanaman ini lebih tahan serangan hama, meskipun hama yang menyerang cabe
besar bisa juga menyerang cabe rawit. Kali ini alamtani menguraikan kiat-kiat
usaha budidaya cabe rawit, mulai dari pemilihan benih hingga penanganan panen.
Pada umumnya petani masih menggunakan benih lokal yang ditanam terus
menerus serta masih banyak komponen teknologi pra-panen lainnya belum
diterapkan secara tepat guna seperti pemupukan berimbang melalui akar, aplikasi
PPC/ZPT melalui daun, pemeliharaan tanaman secara intensif, penggunaan mulsa
plastik atau jerami, pengendalian hama/penyakit serta gulma.
Selain capsaicin, kandungan lain yang terdapat pada cabai rawit diantaranya
yaitu:
Vitamin C
Vitamin B2
Mineral
Kalsium
Kalium
Vitamin B1
Fosfor
Capsaicin
Zat Kapsisidin
Protein
Karbohidrat
Zat Kapsaikin
Zat Besi
5
Niacin
Lasparaginase
Kalori (Kal) 31
Protein (g) 1,0
Lemak (g) 0,4
Karbohidrat (g) 7,3
Kalsium (mg) 29
Fospor (mg) 24
Besi (mg) 0,5
Vitamin A (mg) 470
Vitamin B1 (mg) 0,05
Vitamin C (mg) 84
Air (g)90,9
b.d.d. (%) 85
B.Tujuan Praktikum
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sekitar sejak 2.500 tahun sebelum Masehi, tanaman cabai sudah tumbuh
didaratan Amerika Selatan dan Amerika Tengah, Termasuk Meksiko
(Wijoyo,2009). Awal penyebaran cabai di dugabersamaan dengan datangnya
ChristhoperColumbus ke Amerika pada 14 Oktober 1492. Selama di sana, ia
menemukanpenduduk pribumi yang banyak menggunakan cabai sebagai bumbu
masakan.Saat pulang, Columbus tertarik untuk membawa biji cabai ke Eropa
beserta biji-bijian khas Amerika yang lain, seperti jagung dan tomat untuk di
tanam di Eropa.Sejak itulah, biji-bijian tersebut dibudidayakan oleh para petani
Spanyol dankemudian menyebar ke seluruh dunia. Cabai di Indonesia pertama
kali dibawaoleh seorang pelautPortugis bernama Ferdinand Magellan (1480-
1521). Iamelakukan pelayaran hingga ke Maluku pada tahun 1519 melalui jalur
laut darisebelah barat. Selain itu juga para pedagang India juga turut andil
7
A.Klasifikasi
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledonae
Genus : Capsicum
Family : Solaneceae
B.Morfologi
Daun
Daun tanaman cabai bervariasi menurut spesies dan varietasnya. Ada daun
yang berbentuk oval, lonjong, bahkan ada yang Ian- set. Warna permukaan daun
bagian atas biasanya hijau muda, hijau, hijau tua, bahkan hijau kebiruan.
Sedangkan permukaan daun pada bagian bawah umumnya berwarna hijau muda,
hijau pucat atau hijau. Permukaan daun cabai ada yang halus adapula yang
berkerut-kerut. Ukuran panjang daun cabai antara 3 — 11 cm, dengan lebar antara
1 — 5 cm.
Batang
Akar
Tanaman cabai memiliki perakaran yang cukup rumit dan hanya terdiri dari
akar serabut saja. Biasanya di akar terdapat bintil-bintil yang merupakan hasil
Bunga
9
Bunga tanaman cabai juga bervariasi, namun memiliki bentuk yang sama,
yaitu berbentuk bintang. Ini menunjukkan tanaman cabai termasuk dalam sub
kelas Ateridae (berbunga bintang). Bunga biasanya tumbuh pada ketiak daun,
dalam keadaan tunggal atau bergerombol dalam tandan. Dalam satu tandan
biasanya terdapat 2 — 3 bunga saja. Mahkota bunga tanaman cabai warnanya
bermacam-macam, ada yang putih, putih kehijauan, dan ungu. Diameter bunga
antara 5 — 20 mm. Bunga tanaman cabai merupakan bunga sempuma, artinya
dalam satu tanaman terdapat bunga jantan dan bunga betina. Pemasakan bunga
jantan dan bunga betina dalam waktu yang sama (atau hampir sama), sehingga
tanaman dapat melakukan penyerbukan sendiri.
Namun untuk mendapatkan hasil buah yang lebih baik, penyerbukan silang
lebih diutamakan. Karena itu, tanaman cabai yang ditanam di lahan dalam jumlah
yang banyak, hasilnya lebih baik dibandingkan tanaman cabai yang ditanam
sendirian. Pernyerbukan tanaman cabai biasanya dibantu angin atau lebah.
Kecepatan angin yang dibutuhkan untuk penyerbukan antara 10 — 20 km/jam
(angin sepoi-sepoi). Angin yang ter lalu kencang justru akan merusak tanaman.
Sedangkan penyerbukan yang dibantu oleh lebah dilakukan saat lebah tertarik
mendekati bunga tanaman cabai yang menarik penampilannya dan terdapat madu
di dalamnya.
Buah cabai merupakan bagian tanaman cabai yang paling banyak dikenal dan
memiliki banyak variasi. Buah cabai terbagi dalam 11 tipe bentuk, yaitu serrano,
cubanelle, cayenne, pimento, anaheim chile, cherry, jalapeno, elongate bell,
ancho, banana, dan blocky bell. Hanya ada 10 tipe bentuk buah cabai, di mana
tipe elongate bell dan blocky bell dianggap sama. (Admin)
Daun
10
Batang
Akar
Tanaman cabai rawit termasuk ke dalam kategori akar serabut. Pada akar
tanaman cabai terdapat banyak bintil-bintil kecil yang berfungsi untuk mencari
sumbar makanan dengan menyerap unsur hara dari tanah.Pada bagian ujung akar
terdapat akar semu yang berfungsi mencari nutrisi dari dalam tanah.
Bunga
Pada cabai rawit, bentuk bunga biasanya menyerupai bintang meskipun tidak
semua. Bunga akan keluar di dekat daun, dan bisa berbentuk tunggal atau
komunal. Dalam satu tandan umumnya terdapat 2-3 bunga.Mahkota bunga
mempunyai warna putih dengan diameter antara 5-20 mm. Terdapat bunga jantan
dan betina dalam satu tangkai.
Buah
Buah tanaman cabai pada awalnya akan berwarna hijau tua kemudian akan
berubah warna menjadi merah ketika sudah tua.Ketika warna buah sudah berubah
merah, berarti buah cabai sudah siap dipetik dan dipanen. Untuk membuat bibit
11
A.Syarat Tumbuh
Iklim
a.Sinar Matahari
b.Curah Hujan
d.Angin
Angin yang cocok untuk tanaman cabai adalah angin sepoi-sepoi, angin
berfungsimenyediakan gas CO2yang dibutuhkannya.
Ketinggian Tempat
Ketinggian tempat untuk penanaman cabai adalah adalah dibawah 1400 m dpl.
Berarti cabai dapat ditanam pada dataran rendah sampai dataran tinggi (1400 m
dpl). Di daerah dataran tinggi tanaman cabai dapat tumbuh, tetapi tidak mampu
berproduksi secara maksimal.
Tanah
Cabai sangat sesuai ditanam pada tanah yang datar. Dapat juga ditanam pada
lereng-lereng gunung atau bukit. Tetapi kelerengan lahan 11tanah untuk cabai
adalah antara 0-100. Tanaman cabai juga dapat tumbuh dan beradaptasi dengan
baik pada berbagai jenis tanah, mulai dari tanah berpasir hingga tanah
liat(Harpenas, 2010). Pertumbuhan tanaman cabai akan optimum jika ditanam
pada tanah dengan pH 6-7. Tanah yang gembur, subur, dan banyak mengandung
humus (bahan organik) sangat disukai (Sunaryono dan Rismunandar,
1984).Sedangkan menurut (Tjahjadi, 1991)tanaman cabai dapat tum buh disegala
macam tanah, akan tetapi tanah yang cocok adalah tanah yang mengandungunsur-
unsur pokok yaitu unsur N dan K, tanaman cabai tidak suka dengan air yang
menggenang.
Iklim
Sinar Matahari
Curah Hujan
Angin
Angin yang cocok untuk tanaman cabai adalah angin yang berhebus perlahan,
angin berfungsi menyediakan gas CO2 yang dibutuhkan oleh tanaman cabai rawit.
6. Ketinggian Tempat
Ketinggian tempat untuk penanaman cabai adalah adalah dibawah 1400 m dpl.
Berarti cabai dapat ditanam pada dataran rendah sampai dataran tinggi (1400 m
dpl). Di daerah dataran tinggi tanaman cabai dapat tumbuh, tetapi tidak mampu
berproduksi secara maksimal.
14
BAB III
Alat dan bahan yang di gunakan meliputi tanaman cabai, pupuk kandang,
pupuk buatan,insektisida, lahan,plastik polibag,cangkul,garu,tusuk gigi,kertas
sampul coklat,kulit pisang.
C.Pelaksanaan Praktikum
1.Pengolahan Lahan
Buatlah saluran air yang tepat untuk tanaman cabe keriting, dengan
mempertimbangkan sifat tanaman cabe keriting yang tidak tahan tergenang
air.
Dan bentuklah bendengannya.
4.Pemupukan
16
4.Pemeliharaan
a.Penyiraman
b.Penyiangan
Bila di lahan banyak gulma maka harus segera dilakukan penyiangan agar
tidak terjadi pesaing bagi tanaman cabai untuk mendapatkan unsur hara. Jika
dalam jangka waktu lama gulma tidak segera disiang, tanaman cabe akan menjadi
kurus dan kerdil. Namun pencabutan gulma perlu dilakukan hati-hati agar tidak
merusak tanaman cabenya.
5.Persilangan
a. Persiapan
b. Kastrasi
c. Emaskulasi
Yaitu kegiatan mengambil serbuk sari dari tetua jantan yang telah
dipilih sebelumnya. Pada praktikum ini alat yang digunkan untuk mengambil
e. Penyerbukan
Yaitu meletakkan serbuk sari yan telah diambil dari tetua jantan
f. Isolasi
tujuan gr serbuk sari dari tanaman yang lain tidak menempel pada putik tetua
D.Parameter Pengamatan
1.Tinggi Tanaman
Pengukurang ke satu(1)
Pengukuran ke 1 Pengukuran ke 2 Pengukuran ke 3
Cabai merah
24 cm 32 cm 31 cm
Cabai rawit
20 cm 18 cm 15 cm
19
Pengukuran ke dua(2)
Cabai merah 33 cm 35 cm 31 cm
Cabai rawit 22 cm 21 cm 23 cm
20
BAB IV
PENUTUP
A.kesimpulan
B.saran
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.uin-suska.ac.id/5357/4/BAB%20II.pdf
http://e-journal.uajy.ac.id/4833/3/2BL01077.pdf
https://www.sedulurtani.com/morfologi-tanaman-cabai/
http://agroteknologi.id/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-cabai-rawit/
https://pertanian-mesuji.id/morfologi-tanaman-cabai/
http://eristianamakalahcaebrawit.blogspot.com/2016/06/budidaya-
tanaman-cabe-rawit.html
https://eprints.uns.ac.id/8836/1/156592308201001241.pdf
http://tokoilmulo.blogspot.com/2014/09/teknik-persilangan-pada-tanaman-
cabai.html
http://www.daquagrotechno.org/pemberian-pupuk-dasar-dalam-budi-daya-
cabai/