Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PEDAHULUAN
A. Latar Belakang
Cabai rawit tergolong tanaman jenis holtikultura (sayur-sayuran) atau jenis tanaman
perkebunan yang rasanya pedas. Cabai rawit hidup semusim atau tanaman berumur pendek yang
tumbuh sebagai perdu atau semak (Cahyono, 2003).
Buah cabai rawit terbentuk setelah terjadi penyerbukan. Buah memiliki keanekaragaman
dalam hal ukuran, bentuk, warna, dan rasa. Biji cabai rawit berwarna putih kekuning-kuningan,
berbentuk bulat pipih, tersusun berkelompok (bergerombol), dan saling melekat pada empulur.
Perakaran tanaman cabai rawit terdiri atas akar tunggang yang tumbuh lurus ke pusat bumi dan
akar serabut yang tumbuh menyebar ke samping (horizontal). (Cahyono, 2003).
Menurut Cahyono (2003), cabai rawit memiliki tiga jenis, yaitu cabai kecil, cabai ceplik,
dan cabai putih. Jenis kelompok cabai putih memiliki ciri-ciri buah berbentuk bulat agak lonjong
(gemuk) dan berukuran besar, dengan panjang mencapai 3 cm atau lebih dan lebar 13 mm atau
lebih, serta berat rata-rata 2,5 g. Saat masih muda berwarna putih, berubah menjadi merah jingga
(merah agak kuning) bila telah matang.
Selain cabai rawit yang identik dengan rasa pedasnya, faktanya cabai rawit juga memiliki
kandungan yang sangat bermanfaat bagi tubuh seperti karbohidrat, vitamin C, protein, lemak dan
vitamin A.
Di Indonesia sendiri, cabai rawi merupakan tanaman yang terpenting bagi masyarakatnya
dikarenakan Indonesia sangat terkenal dengan bumbu-bumbu khasnya yang pedas. Apalagi
sebagian besar masyarakat Indonesia bekerja sebagai petani di beberapa daerah khususnya di
Kalimantan Barat. http://agribisnis.com/Pertumbuhan-Tanaman-Cabai Rawit.htm
Pertanian cabai rawit ini memberikan keuntungan yang besar bagi petani. Cukup dengan
memanfaatkan lahan secukupya, tanaman cabai rawit sudah dapat diproduksi.
Namun dibalik segala kegunaannya dan keuntungan yang didapatkan petani,
pertumbuhan cabai rawit yang baik itu juga harus diperhatikan sebab satu kesalahan yang terjadi
pada pertumbuah dan perkembanga cabai rawit dapat mengakibatkan kematian pada tanaman
tersebut.Hal utama yang dapat mempengaruhi pertumbuhan cabai rawit salah satunya adalah
pengaruh makanan/nutrisi.

1
Nutrisi merupakan sumber energi dan sumber materi untuk mensintesis berbagai
komponen sel. Pada umumnya tumbuhan mendapatkan mineral dari dalam tanah, akan tetapi
nutrisi yang didapatkan tanaman belumlah mencukupi bagi pertumbuhan tanaman. Dalam hal
ini, nutrisi yang diperlukan oleh tumbuhan sangat banyak, sekitar 16 nutrisi. Tiga diantara 16
unsur hara tersebut diambil oleh tumbuhan dari udara, yaitu karbon dioksida, hidrogen dari air
yang terkandung di udara, dan oksigen. Sisanya yaitu 13 nutrisi diambil dari tanah.
Maka dari itu, untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam produksi cabai rawit
diperlukan inovasi baru guna meningkatkan hasil panen petani dapat melengkapi nutrisi
pertumbuhan dan perkembangan cabai dengan menggunakan pupuk.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan masalah
yang akan diangkat dalam karya tulis ilmiah ini adalah Bagaimana potensi nutrisi bagi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai rawit ?
Adapun sub masalah dalam penulisan karya tulis ilmiah ini yaitu :
1. Bagaimana pengaruh nutrisi bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai rawit ?
2. Apakah cabai rawit memiliki kandungan yang baik bagi tubuh ?

C. Tujuan Dan Manfaat Penulisan


Berdasarkan rumusan masalah, tujuan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah untuk
mengetahui potensi dari nutrisi bagi pertumbuhan dan prkembangan cabai rawit.
Adapun sub tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh nutrisi bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai rawit.
2. Untuk mengetahui kandungan cabai rawit yang baik bagi tubuh.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.)


Table 2.1
Klasifikasi Cabai Rawit
Kingdom Plantae (Tumbuhan)
Sub Divisi Spermatophyta (Menghasilkan Biji)
Divisi Magnoliophyta (Tumbuhan Berbunga)
Kelas Magnoliopsida (Berkeping Dua / Dikotil)
Sub Kelas Asteridae
Ordo Solanales
Famili Solanaceae (Suku Terung-Terungan)
Genus Capsicum
Spesies Capsicum Frutescens L.

Cabai rawit tergolong tanaman jenis holtikultura (sayur-sayuran) atau jenis tanaman
perkebunan yang rasanya pedas. cabai rawit hidup semusim atau tanaman berumur pendek yang
tumbuh sebagai perdu atau semak (Cahyono, 2003). Batang tanaman cabai rawit memiliki
struktur yang keras dan berkayu, berwarna hijau gelap, berbentuk bulat, halus, dan bercabang
banyak.
Percabangan terbentuk setelah batang tanaman mencapai ketinggian berkisar 30 cm – 45
cm. Cabang tanaman beruas-ruas, setiap ruas ditumbuhi daun dan tunas (cabang). Daun cabai
rawit berbentuk bulat telur dengan ujung runcing dan tepi daun rata (tidak bergerigi atau
berlekuk). Daun berupa daun tunggal dengan kedudukan agak mendatar, memiliki tulang daun
menyirip, dan tangkai tunggal yang melekat pada batang atau cabang. Bunga tanaman cabai
rawit merupakan bunga tunggal yang berbentuk bintang. Bunga tumbuh menunduk pada ketiak
daun, dengan mahkota berwarna putih. Penyerbukan bunga termasuk sendiri, tetapi dapat juga
terjadi secara silang dengan keberhasilan sekitar 56% (Cahyono, 2003).
Buah cabai rawit terbentuk setelah terjadi penyerbukan. Buah memiliki keanekaragaman
dalam hal ukuran, bentuk, warna, dan rasa. Buah cabai rawit dapat berbentuk bulat pendek

3
dengan ujung runcing atau berbentuk kerucut. Ukuran buah bervariasi, menurut jenisnya. Cabai
rawit yang kecil-kecil memiliki ukuran antara 2 cm – 2,5 cm dan lebar 5 mm, sedangkan cabai
rawit agak besar memiliki ukuran panjang mencapai 3,5 cm dan lebar mencapai 12 mm.
Biji cabai rawit berwarna putih kekuning-kuningan, berbentuk bulat pipih, tersusun
berkelompok (bergerombol), dan saling melekat pada empulur. Perakaran tanaman cabai rawit
terdiri atas akar tunggang yang tumbuh lurus ke pusat bumi dan akar serabut yang tumbuh
menyebar ke samping (horizontal). Perakaran tanaman tidak dalam sehingga tanaman hanya
dapat tumbuh dan berkembang baik pada tanah yang gembur, porous (mudah menyerap air), dan
subur (Cahyono, 2003).
Menurut Cahyono (2003), cabai rawit memiliki tiga jenis, yaitu cabai kecil, cabai ceplik,
dan cabai putih. Jenis kelompok cabai putih memiliki ciri-ciri buah berbentuk bulat agak lonjong
(gemuk) dan berukuran besar, dengan panjang mencapai 3 cm atau lebih dan lebar 13 mm atau
lebih, serta berat rata-rata 2,5 g. Saat masih muda berwarna putih, berubah menjadi merah jingga
(merah agak kuning) bila telah matang.
Cabai memiliki kandungan yang mampu menunjang kesehatan bagi yang
menkonsumsinya. Salah satu zat yang sangat baik dimiliki cabai adalah zat kapsaikin, kapsisidin,
vitamin A dan vitamin C. Vitamin C ini juga kaya kandungan pada cabai, sama seperti manfaat
jeruk, manfaat lemon, manfaat anggur yang dikenal sebagai sumber vitamin C. Berikut ini
beberapa manfaat cabai yang baik dikonsumsi oleh kita :
Tabel 2.2
Manfaat Cabai
No. Manfaat
1 Meingkatkan imunitas
2 Menurukan barat badan
3 Mangatasi diabetes
4 Menyehatkan pencernaan
5 Meredakan rasa sakit
6 Menghentikan penyebaran kanker prostat
7 Meredakan sakit kepala
Sumber : http:// www.manfaat.co.id./Manfaat-Cabai-Bagi-Kesehatan.html

4
B. Pertumbuhan Dan Perkembangan
à Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah pertambahan ukuran (massa,panjang) secara kuantitatif yang
dihasilkan dari pertambahan jumlah sel dan bersifat irreversible (tidak dapat kembali). Sel-sel
yang tetap berfungsi untuk menghasilkan sel-sel baru yang digantikan dari meristem dan
menghasilkan terspesialisasinya jaringan yang sedang berkembang.
Faktor-faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan mencangkup ketersediaan unsur-
unsur hara, kadar air, udara di dalam tanah, kelembapan, intensitas cahaya dan suhu lingkungan.
à perkembangan
Perkembangan adalah proses menuju kedewasaaan secara kualitatif terhadap
pengembangan tubuh organisme. Perkembangan dapat terjadi pada bentuk saja tidak
memungkinkan suatu organ tumbuhan melaksanakan fungsinya. Contohnya pada perkembangan
xilem dan floem dari kambium pembuluh selama pertumbungan sekunder. Struktur dan fungsi
sel yang spesifik ini merupakan suatu proses yang disebut diferensiasi sel.
Dalam hal ini, pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang tidak dapat
dipisahkan. Kedua proses ini terjadi beriringan, karena dalam proses ini pada tumbuhan terung
diawali oleh biji dan selanjutnya perkecambah biji dan pada akhirnya akan mengalami
pertumbuhan yang pesat serta dapat menghasilkan buah yang siap diproduksi dan menghasilkan
keuntungan bagi pemiliknya.

C. Nutrisi
Nutrisi merupakan sumber energi dan sumber materi untuk mensintesis berbagai
komponen sel. Tumbuhan hijau dapat membuat makanannya sendiri melalui fotosintesis. Pada
proses ini dibutuhkan bahan baku berupa air, unsur mineral dan karbon dioksida.
Pada umumnya tumbuhan mendapatkan mineral dari dalam tanah, akan tetapi nutrisi
yang didapatkan tanaman belumlah mencukupi bagi pertumbuhan tanaman. Dalam hal ini,
nutrisi yang diperlukan oleh tumbuhan sangat banyak, sekitar 16 nutrisi. Tiga diantara 16 unsur
hara tersebut diambil oleh tumbuhan dari udara, yaitu karbon dioksida, hidrogen dari air yang
terkandung di udara, dan oksigen. Sisanya yaitu 13 nutrisi diambil dari tanah.
Dari 13 unsur yang tersedia di dalam tanah, ada 6 unsur yang dibutuhkan dalam jumlah
banyak sehingga disebut unsur makro. Tiga unsur di antaranya mutlak harus ada bagi tanaman,

5
yaitu N, P dan K. Sedangkan 3 unsur lainnya (S, Ca dan Mg), meskipun dibutuhkan dalam
jumlah banyak, perannya kurang begitu penting dibandingkan dengan N, P dan K tadi.
Unsur lain di luar keenam yang sudah disebut tadi pun sangat dibutuhkan tanaman, tapi
dalam jumlah yang sangat sedikit sehingga disebut unsur mikro, yaitu C1, Mn, Fe, Cu, Zn, B dan
Mo. Diperkirakan dalam jangka waktu cukup lama unsur mikro ini tetap tersedia dalam tanah.
Jika salah satu unsur tidak tersedia, tanaman akan tumbuh tidak sempurna dan bahkan
mengakibatkan kematian.

6
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah ini yaitu menggunakan metode
penelitian eksperimen secara Kuantitatif dengan mengadakan penelitian dan percobaan di
laboratorium khususnya untuk mengetahui potensi nutris bagi pertumbuhan dan perkembangan
cabai rawit.

B. Sumber dan Jenis Data


Data-data yang dipergunakan didalam penyusunan karya tulis ini berasal dari berbagai
literatur kepustakaan yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas. Beberapa jenis
referensi utama yang digunakan adalah buku, jurnal ilmiah edisi cetak maupun edisi online, dan
artikel ilmiah yang bersumber dari internet. Jenis data yang diperoleh bersifat kuantitatif.
Data juga diperoleh berdasarkan hasil uji coba membudidayakan terung secara organik,
dan telah diuji cobakan kepada tanaman terung.

C. Variabel
1. Variabel bebas
- potensi nutrisi bagi pertumbuhan dan perkembangan.
2. Variabel terikat
Pertumbuhan dan perkembangan cabai rawit dalam 1 minggu.

D. Hipotesis
“ Nutrisi sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan cabai rawit“.

E. Rancangan
Penelitian Penelitian ini
menerapkan beberapa metode, bahan, dan alat yang sederhana. Penelitian ini berlangsung di
lapangan terbuka dengan pengawasan setiap harinya selama satu pekan.

7
F. Sasaran Penelitian
1. Dapat mengetahui secara langsung pengaruh nutrisi bagi pertumbuhan cabai rawit.
2. Mengamati secara langsung perbedaan ketinggian dan kesuburan tanaman cabai rawit dengan
menggunakan pupuk.

G. Instrumen Penelitian
1. Alat
- Polybac (alternatif botol plastik atau plastik bekas) 12 buah
- Pisau cutter
- Gunting
- Tanah (secukupnya)
2. Bahan
- Biji cabai rawit
- Air
- pupuk (cair atau padat)

H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian


1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Mengambil biji cabe rawit yang sudah dikeringkan.
3. Menanam biji cabe rawit di masing-masing pot/gelas plastik yang sudah disiapkan.
4. Memberikan pupuk
5. Menyirami tanaman cabai rawit setiap sore hari.
6. Mengukur tinggi tiap–tiap tanaman cabai rawit setiap 3 hari sekali selama 1 minggu.
7. Mencatat hasil pengamatan ke dalam tabel hasil penelitian.

8
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.)


Cabai rawit tergolong tanaman jenis holtikultura (sayur-sayuran) atau jenis tanaman
perkebunan yang rasanya pedas. Cabai rawit hidup semusim atau tanaman berumur pendek yang
tumbuh sebagai perdu atau semak. Buah cabai rawit terbentuk setelah terjadi penyerbukan. Buah
memiliki keanekaragaman dalam hal ukuran, bentuk, warna, dan rasa.
Percabangan terbentuk setelah batang tanaman mencapai ketinggian berkisar 30 cm – 45
cm. Cabang tanaman beruas-ruas, setiap ruas ditumbuhi daun dan tunas (cabang). Daun cabai
rawit berbentuk bulat telur dengan ujung runcing dan tepi daun rata (tidak bergerigi atau
berlekuk). Daun berupa daun tunggal dengan kedudukan agak mendatar, memiliki tulang daun
menyirip, dan tangkai tunggal yang melekat pada batang atau cabang. Bunga tanaman cabai
rawit merupakan bunga tunggal yang berbentuk bintang. Bunga tumbuh menunduk pada ketiak
daun, dengan mahkota berwarna putih. Penyerbukan bunga termasuk sendiri, tetapi dapat juga
terjadi secara silang dengan keberhasilan sekitar 56% (Cahyono, 2003).

B. Pengaruh Nutrisi Bagi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tanaman Cabai Rawit


Nutrisi merupakan sumber energi dan sumber materi untuk mensintesis berbagai
komponen sel. Tumbuhan hijau seperti tanaman cabai rawit dapat membuat makanannya sendiri
melalui fotosintesis. Pada proses ini dibutuhkan bahan baku berupa air, unsur mineral dan karbon
dioksida.
Pada umumnya tanaman cabai rawit mendapatkan mineral dari dalam tanah, akan tetapi
nutrisi yang didapatkan tanaman belumlah mencukupi bagi pertumbuhan tanaman cabai rawit.
Dalam hal ini, nutrisi yang diperlukan oleh tumbuhan sangat banyak, sekitar 16 nutrisi. Tiga
diantara 16 unsur hara tersebut diambil oleh tanaman cabai rawit dari udara, yaitu karbon
dioksida, hidrogen dari air yang terkandung di udara, dan oksigen. Sisanya yaitu 13 nutrisi
diambil dari tanah.
Dari 13 unsur yang tersedia di dalam tanah, ada 6 unsur yang dibutuhkan dalam jumlah
banyak sehingga disebut unsur makro. Tiga unsur di antaranya mutlak harus ada bagi tanaman,

9
yaitu N, P dan K. Sedangkan 3 unsur lainnya (S, Ca dan Mg), meskipun dibutuhkan dalam
jumlah banyak, perannya kurang begitu penting dibandingkan dengan N, P dan K tadi.
Unsur lain di luar keenam yang sudah disebut tadi pun sangat dibutuhkan tanaman cabai
rawit, tapi dalam jumlah yang sangat sedikit sehingga disebut unsur mikro, yaitu C1, Mn, Fe, Cu,
Zn, B dan Mo. Diperkirakan dalam jangka waktu cukup lama unsur mikro ini tetap tersedia
dalam tanah. Jika salah satu unsur tidak tersedia, tanaman akan tumbuh tidak sempurna dan
bahkan mengakibatkan kematian.
Untuk menghindari tanaman cabai rawit mengalami kekurangan nutrisi yang tersedia
secara alami, maka penulis memperkenalkan inovasi baru dengan menggunakan pupuk sebagai
pelengkap nutrisi bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai rawit.
Pemupukan yang dilakukan bertujuan untuk menambah unsur-unsur hara yang
merupakan nutrisi tambahan bagi tanaman cabai rawit yang sangat diperlukan. Unsur hara makro
merupakan unsur yang mutlak sangat diperlukan tanaman dalam jumlah yang banyak seperti
nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, sulfur, karbon, hidrogen, oksigen dan magnesium. tetapi unsur
mikro juga diperlukan tanaman cabai rawit bagi pertumbuhannya.
Pemberian pupuk juga harus diperhatikan dengan teliti. Pemupukan memiliki aturan-
aturan yang spesifik sebagai penunjang produktivitas tanaman yang dilakukan dengan waktu
pemberian 10-14 hari sekali.
Maka dari itu, untuk membuktikan hasil dari pemupukan peneliti melakukan percobaan
dengan menambahkan pupuk kedalam tanah yang sedang ditanami bibit dari cabai rawit. Berikut
hasil yang pembuktiannya.

C. Analisa Data
¨ Tanaman cabai rawit dengan pupuk
Mengalami pertambahan tinggi yang sangat cepat, dari hari ke hari. Batang kecambah
yang terjadi berbeda dengan perkecambahan cabai rawit yang tidak menggunakan pupuk.
Dengan pemupukan tini tanaman cabai rawit telah mendapatkan nutrisi penambah bagi
pertumbuhan dan perkembangannya dan proses fotosintesis pun dapat terjadi dengan lancar.

10
D. Kandungan Cabai Rawit
Cabai memiliki kandungan yang mampu menunjang kesehatan bagi yang
menkonsumsinya. Salah satu zat yang sangat baik dimiliki cabai adalah zat kapsaikin, kapsisidin,
vitamin A dan vitamin C. Vitamin C ini juga kaya kandungan pada cabai, sama seperti manfaat
jeruk, manfaat lemon, manfaat anggur yang dikenal sebagai sumber vitamin C. Berikut ini
beberapa manfaat cabai yang baik dikonsumsi oleh kita :
Tabel 4.2
Manfaat cabai
No. Manfaat
1 Meingkatkan imunitas
2 Menurukan barat badan
3 Mangatasi diabetes
4 Menyehatkan pencernaan
5 Meredakan rasa sakit
6 Menghentikan penyebaran kanker prostat
7 Meredakan sakit kepala
Sumber : http:// www.manfaat.co.id./Manfaat-Cabai-Bagi-Kesehatan.html

11
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Cabai rawit tergolong tanaman jenis holtikultura (sayur-sayuran) atau jenis tanaman
perkebunan yang rasanya pedas. Cabai rawit hidup semusim atau tanaman berumur pendek yang
tumbuh sebagai perdu atau semak (Cahyono, 2003). Batang tanaman cabai rawit memiliki
struktur yang keras dan berkayu, berwarna hijau gelap, berbentuk bulat, halus, dan bercabang
banyak. Daun cabai rawit berbentuk bulat telur dengan ujung runcing dan tepi daun rata (tidak
bergerigi atau berlekuk). Bunga tanaman cabai rawit merupakan bunga tunggal yang berbentuk
bintang. Buah memiliki keanekaragaman dalam hal ukuran, bentuk, warna, dan rasa.
Cabai memiliki kandungan yang mampu menunjang kesehatan bagi yang
menkonsumsinya. Salah satu zat yang sangat baik dimiliki cabai adalah zat kapsaikin, kapsisidin,
vitamin A dan vitamin C.
Pada umumnya tanaman cabai rawit mendapatkan mineral dari dalam tanah, akan tetapi
nutrisi yang didapatkan tanaman belumlah mencukupi bagi pertumbuhan tanaman cabai rawit.
Untuk menghindari tanaman cabai rawit mengalami kekurangan nutrisi yang tersedia
secara alami, maka penulis memperkenalkan inovasi baru dengan menggunakan pupuk sebagai
pelengkap nutrisi bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai rawit.
Pemupukan yang dilakukan bertujuan untuk menambah unsur-unsur hara yang
merupakan nutrisi tambahan bagi tanaman cabai rawit yang sangat diperlukan. Unsur hara makro
merupakan unsur yang mutlak sangat diperlukan tanaman dalam jumlah yang banyak seperti
nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, sulfur, karbon, hidrogen, oksigen dan magnesium. tetapi unsur
mikro juga diperlukan tanaman cabai rawit bagi pertumbuhannya.

B. Saran
Penulisan karya ilmiah ini ditujukan untuk menambah wawasan dalam potensi nutrisi
bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai rawit agar penulis selanjutnya dapat
mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai proses dalam pertumbuhan dan perkembangan
cabai rawit yang lebih optimal.

12
DAFTAR PUSTAKA

Rully indrawan & R. Poppy yaniawati, 2014, METODOLOGI PENELITIAN kuantitatif, kualitatif, dan
campuran untuk manajemen, pembangunan, dan pendidikan (PT.refika aditama : Bandung)
Mailoeddin, dkk. 1996. Muatan Lokal Daerah Jambi Pelajaran Pertanian Jilid 3Untuk Sekolah Dasar
Kelas 5. Jambi : PT. Rakyan Putra.
Yuwono, Trisno. & Abdullah, Pius. 1994. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Praktis. Surabaya : Arkola
Surabaya.
http://biologimediacentre.com/pertumbuhan-dan-perkembangan-1-pertumbuhan-dan-perkembangan-
pada-tumbuhan/3/ ( Diakses pada tanggal 10 agustus 2016)
Http://www.duniamerah.com/BABIII-penelitian-karya-ilmiah.html (Diakses pada tanggal 12 agustus
2016)
Tepi Losyana & Dhayu Selasih Pangestuningsih, 2007, Biologi Untuk SMA Dan MA Kelas 12 (CV
Nadia Sarana Utama : Balikpapan)
https://www.google.com/search?Nutrisi+dan+pertumbuhan+tanaman (Diakses pada tanggal 13 agustus
2016)
http://ikhwanfadly.wordpress.com/2013/10/22/nutrisi-tumbuhan/ (Diakses pada tanggal 13 agustus
2016)
http://biologimediacentre.com/pertumbuhan-dan-perkembangan-1-pertumbuhan-dan-perkembangan-
pada-tumbuhan/1/ (diakses pada tanggal 11 agustus 2016)
http://www.caberawit_Dunia.Pertanian.html (Diakses pada tanggal 18 agustus 2016)
jonathan sarwono. 2006, METODE PENELITIAN kuantitatif & kualitatif ( Garha Ilmu : Yogyakarta)
www.9manfaat.cabairawit.com/manfaat-bagi-kesehatan.html (Diakses pada tanggal 23 agustus 2016)
Bagus Herdy Firmanto, 2011, SUKSES BERTANAM TERUNG SECARA ORGANIK (Penerbit
Angkasa Bandung)

13

Anda mungkin juga menyukai