PENDAHULUAN
mudah teroksidasi dan proses tersebut dipercepat oleh panas, sinar, dll.
Turunnya kadar vitamin C lebih cepat pada suhu penyimpanan tinggi namun
merupakan petunjuk yang baik untuk daya simpan buah dan sayuran sesudah
metabolisme sehingga laju respirasi yang tinggi biasanya disertai oleh umur
penyakit pendarahan karena kapiler darah rapuh, dan kerusakan sendi. Maka
dari itu untuk mencegah hal-hal tersebut kita perlu mengkonsumsi vitamin C
gejala gusi berdarah, gigi goyah, penyembuhan luka lambat, mudah terjadi
penyakit pendarahan karena kapiler darah rapuh, dan kerusakan sendi. Pada
zaman dahulu banyak terdapat pada kaum nelayan, karena jarang sekali
misalnya buah-buahan seperti jeruk, jambu biji, mangga dan nanas. Dalam
untuk tubuh (mampu meningkatkan daya tahan tubuh yang di serap kalsium
dalam tubuh). Salah satu jenis cabai yang sering dikonsumsi masyarakat yaitu
cabai rawit . Cabai rawit (Capsicum Frutescens) merupakan salah satu jenis
tingggi.
muda biasanya di kukus untuk dijadikan lalap. Daun cabai rawit memiliki zat
tentng membandingkan kadar vitamin C yang terdapat pada buah dan daun
vitamin C yang ada pada buah dan daun cabai rawit, untuk memenuhi
kebutuhan vitamin C dalam tubuh dan jauh lebih efektif mengganti peran
rawit.
TINJAUAN PUSTAKA
sebagai penghasil gizi, juga sebagai bahan campuran makanan dan obat-
secara umum tanaman cabai disebut sebagai pepper atau chili. Nama pepper
lebih umum di gunakan untuk menyebut berbagai jenis cabai besar, cabai
cabai pedas, misalnya cabai rawit di indonesia sendiri, penamaan cabai juga
memiliki iklim yang sama atau tidak beda jauh dengan indonesia
2.1.2. Klasifikasi Tanaman Cabai Rawit
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Classis : Dicotyledonae
Ordo : Solanales
Famil ia : Solanaceae
Genus : Capsicum
Cabai rawit memiliki nama lain cabai kecil atau lombok jempling.
Tinggi tanaman jenis ini pada umummnya dapat mencapai 150 cm. Posisi
tangkai putih mirip warna mahkota bunganya dengan panjang kurang dari
0,5 cm. Bentuk buahnya kecil memanjang dengan warna biji umumnya
a. Akar
b. Batang
tumbuh tunas baru yang dimulai pada umur 10 hari set elah
c. Daun
(Prajnanta, 2007)
d. Bunga
diabetes. Hal ini juga dapat mengurangi kadar kolestrol HDL pada orang
kegemukan.
Cabai rawit yang segar adalah sumber yang kaya vitamin C-. Pada 100
3. 32% vitamin A,
4. 13% besi,
5. 14% tembaga,
6. 7% kalium,
7. Non kolestrol.
2. Melancarkan Pernafasan
Rasa panas dan pedas dari cabai rawit ini mampu merangsang
sekresi yang membantu membersihkan lender yang ada di hidung
3. Mengatasi Rematik
4. Mencegah Stroke
hal ini membuat jantung kita lebih sehat dan membuat kita
2. Nama Asing cabai rawit adalah La jiao (C), cayenne pepeer (B) piment
cayenne, chili.
Penyakit scrvy telah dikenal sejak abad ke-15, yaitu penyakit yang
kematian.
bahwa scurvy dapat dicegah dan diobati dengan memakan jeruk. Baru
pada tahun 1932 szent-Gyorgyi dan C.Glenn King berhasil mengisolasi zat
antiskorbut dari jaringan adrenal, jeruk, dan kol yang dinamakan vitamin
C. Zat ini kemidian berhasil disintesis pada tahun 1933 oleh Haworth dan
2.2.2. Vitamin C
Vitamin C adalah kristal putih yang mudah larut dalam air. Dalam
vitamin yang paling labil. Karena mudah teroksidasi inilah, maka Vitamin
2004).
tidak berbau, mudah larut dalam air, terasa asam, mencair suhu 190-192°C
dua bentuk molekul aktif yaitu bentuk treduksi (asam askorbat) dan bentuk
lebih lanjut akan berubah menjadi asam diketoglukonat yang tidak aktif
vitamin), Scorbutamin.
askorbat.
2009).
komponen kkolagen yang penting. Penjagaan agar fungsi itu tetap banyak
Fungsinya adalah dalam proses penyembuhan luka serta daya tahan tubuh
tirosin, reduksi ion feri menjadi fero dalam saluran pencernaan sehingga
besi lebih mudah terserap, melepaskan besi dari tranferin dalam plasma
agar dapat bergabung ke dalamferinitin jaringan, sera pengubahan asam
folat menjadi bentuk aktif asam folinat. Vitamin C juga berperan dalam
ditulang dan dan gigi geligi serta kerusakan di dalam darah. Pada dasarnya
kerusakan mengenai matrix jaringan ikat zat perekat antar selular. Pada
dinding pembuluh kapiler, zat perekat antar selular defektif, sehingga sel-
Bila jaringan tubuh ada dalam kondisi jenuh oleh vitamib C maka dari
jaringan tubuh dan di dalam darah yang dianggap normal ialah 0,8-10
2000).
dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas
dengan fotometer adalah panjang gelombang dari sinar putih dapat lebih di
deteksi dan cara ini diperoleh dengan alat pengurai seperti prisma, grating atau
celah optis. Pada fotometer filter dari berbagai warna yang mempunyai
akan diabsorbsi oleh atom atau molekul dan panjang gelombang cahaya yang
elektromagnetik meliputi suatu daerah panjang gelombang yang luas dari sinar
Spektrum absorbsi dalam daerah-daerah ultra ungu dan sinar tampak umumnya
terdiri dari satu atau beberapa pita absorbsi yang lebar, semua molekul dapat
menyerap radiasi dalam daerah UV-tampak. Oleh karena itu mereka mengandung
electron, baik yang dipakai bersama atau tidak, yang dapat dieksitasi ke tingkat
yang lebih tinggi. Panjang gelombang pada waktu absorbsi terjadi tergantung
pada bagaimana erat elektron terikat di dalam molekul. Elektron dalam satu
ikatan kovalen tunggal erat ikatannya dan radiasi dengan energy tinggi, atau
memberikan cara sederhana untuk menetapkan kuantitas zat yang sangat kecil.
Selain itu, hasil yang diperoleh cukup akurat, dimana angka yang terbaca
langsung dicatat oleh detector dan tercetak dalam bentuk angka digital ataupun
yang lebih baik. Hal ini disebabkan yang terbuat dari kaca dan
b. IR, untuk sampel cair dan padat (dalam bentuk pasta) biasanya
harganya mahal.
4. Detektor berfungsi menangkap cahaya yang diteruskan dari sampel
sel kuarsa karena gelas tidak tembus cahaya pada daerah ini.
2007).
Detektor digunakan untuk memberikan respon terhadap
kuantitatif
UV-Vis.
A = ɛ.b.c
Dengan A = absorbansi
c. = konsentrasi solute
sebagai :
A = ɛ.c
E = absorbansi molar
bahwa :
1. Radiasi yang masuk adalah monokromotik
sama
(sastrohamidjodjo, 2007)
(sastrohamidjojo,2007).
tunggal
Yaitu :
gelombang maksimal.
maksimum.
Suharman, 1995).
Etanol adalah campuran etil alkohol dan air. Mengandung tidak kurang
94,7 v/v atau 92,0 % dan tidak lebih dari 95,2 % atau 92,7 % C 2H6O. Etanol
disebut juga alkohol murni, alkohol absolut atau alkohol saja adalah sejanis
cairan yang mudah menguap, mudah terbakar, tak berwarna dan mudah
bergerak, memiliki bau khas, rasa panas dan merupakan alkohol yang paling
C2H5OH dengan titik didih 78,370C dan titik lebur -1140C. Etanol banyak
2.5.Simplisia28
Simplisia adalah bentuk jamak dari kata simpleks yang berasal dari kata
simple, berarti satu atau sederhana. Istilah simplisia dipakai untuk menyebut
bahan-bahan obatalam yang masih berada dalam bentuk aslinya atau belum
digunakan untuk obat dan bahan belum mengalami perubahan proses apapun
dan kecuali dinyatakan lain umumnya berupa bahan yang telah di keringkan
bahan yang tidak dapat larut dengan larutan cair. Simplisia yang disari,
mengandung zat aktif yang dapat larut dan zat yang tidak larut seperti
serat, karbohidrat, protein dan lain – lain. Zat aktif yang semula berada
di dalam sel, ditarik oleh cairan penyari sehingga terjadi larutan zat
dan mudah didapat, stabil secara fisika dan kimia, bereaksi netral, tidak
polaritas dari pelarut, terdapat tiga golongan pelarut yaitu, pelarut polar
adalah air, methanol dan asam asetat.Pelarut semi polar yaitu pelarut
pelarut polar.Contoh pelarut semi polar adalah etanol, aseton, etil asetat,
pelarut polar. Contoh pelarut non polar yaitu heksana dan eter (Lien,
2015).
2.7.Ekstrak dan Ekstraksi
pelarut yang sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan
Ekstraksi adalah salah satu cara penarikan yang tepat dengan cairan yang
a. Maserasi
VI (Ph. Belanda VI) untuk pembuatan ekstrak atau tingtur adalah 5 hari
(Syamsuni, 2007).
b. Perkolasi
akan terlarut dan larutan tersebut akan menetes secara beraturan sampai
cair, oleoresin dan resin. Pada proses penarikan ini, cairan penyari akan
a. Refluks
b. Sokhlet
HIPOTESIS
terhadap konsep yang lainnya, atau variabel bebas) yang satu dengan
Tumbuhan Cabai
Pengujian Dengan
Spektofotometri
= Diteliti
= Tidak Diteliti
Gambar 3.1 Kerangka Konsep
BAB IV
METODE PENELITIAN
dengan cara observasi ini dapat digunakan apabila objek penelitian adalah
Mataram.
4.3.1 Populasi
4.3.2 Sampel
Sampel adalah objek yang diteliti yang dapat mewakili seluruh
tuadanbunganyaberwarnamerahmuda-
Lombok Utara.
Alat Bahan
e. Kuvet d. Kaliumasetat1 M
g. Rotaryevaporator f. aquades
h. Batang pengaduk
i. Spektrofotometri
a. Penyiapanbahan
bakuyaitudauntapakkudadiambildaunnya yang
diinginkan.
b. Pembuatan Eekstrak
dimasukkandalambejana yang
terpisahdandiekstraksidengancaramaserasisimplisia yang di
gunakanmasing-masing200 gram
2. Serbuksimplisia yang
sudahdimasukkankedalambejanadirendammenggunakancairan
hinggasemuasimplisiaterendam.
Perhitungan cairan penyari menggunakan rumus perbandingan
10⁄
75 yaitu :
200 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑥 75 𝑚𝑙
1,5= =1500 mL= 1,5 L
10𝑔𝑟𝑎𝑚
3. Kemudianbejanamaserasi di tutuprapatdandisimpanselama 6
haripadatemperaturkamardanterlindungdaricahayamatahari.Eks
5. Setelahperendaman,
simplisiakemudiandisaringmenggunakankainputih yang
diletakkandiatasbaskom.
benartidaklagimengandungcairanpenyari
uapkanmenggunakanrotary evaporator.
30menitpadasuhu 5
derajatkemudiandibacaabsorbansinyapadapanjanggelombang 434 nm
dandibuatkurvabakukuarsetin.
Y=Bx + A
Y= absorbansi
B=slope
x=konsentrasikesetaraan
A=lntersep
Kemudiandiadukselama24 jam
kaliumasetatdibiarkan 30
F= c x V x f 10-6 x100%
Keterangan:
F = kadar flavonoid
LINEAR kuarsetin
f = faktor pengenceran
m = beratsampel (gr)
Kuarsetin
Konsentrasi :
1ppm2 ppm 3 ppm5ppm 7ppmdan10
ppm
Adukselama24 jam
menggunakanalatpengadukpadakecepatan 200 rpm
Di bacaabsorbansinyapadapanjanggelombang 434 nm
4.7 PengumpulanData
Data kuantitatif berupakadar flavonoid yang di
Absorbansisampelpadaspektrofotometri
kuda :
Y = bx + α
antara daun dan bunga mana yang lebih tinggi kadar flavonoidnya.
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Penyusuna
n proposal
danstudipu
staka
2. Konsul dan
Seminar
proposal
3. Penelitian
4. Penyusunan,
ujian dan
revisi KTI