Anda di halaman 1dari 12

WAWASAN NUSANTARA

A. Dasar Pemikiran Wawasan Nasional Indonesia


1. Pengertian wawasan nasional Indonesia
Kata wawasan berasal dari bahasa jawa yaitu wawas (mawas) yang artinya
melihat atau memandang, jadi kata wawasan dapat diartikan cara pandang atau
cara melihat. Wawasan nasional adalah cara pandang suatu bangsa yang telah
menegara tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang serba
terhubung (interaksi & interelasi) serta pembangunanya di dalam bernegara di
tengah-tengah lingkungannya baik nasional, regional, maupun global.
Adapun pengertian wawasan nusantara menurut para ahli :
a. Prof.Dr.Wan Usman
Wawasan Nusantara adalah cara pandangan bangsa Indonesia
mengenai diri dan tanah airnya sebagai Negara kepulauan dengan semua
aspek kehidupan yang beragam.
b. Kelompok kerja LEMHANAS 1999
Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia
mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai
startegis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta
kesatuan wilayah dalam menyelenggarakankehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.
2. Dasar pemikiran wawasan nasional Indonesia
Bangsa Indonesia dalam menentukan wawasan nasional mengembangkan dari
kondisi nyata. Indonesia dibentuk dan dijiwai oleh pemahaman kekuasaan dari
bangsa Indonesia yang terdiri dari latar belakang sosial budaya dan kesejarahaan
Indonesia. Untuk itu pembahasan latar belakang filosofi sebagai dasar pemikiran
dan pembinaan nasional Indonesia ditinjau dari:
a. Pemikiran berdasarkan falsafah Pancasila
Wawasan Nasional merupakan pancaran dari Pancasila oleh karena itu
menghendaki terciptanya persatuan dan kesatuan dengan tidak
menghilangkan cirri, sifat dan karakter dari kebhinekaan unsure-unsur
pembentuk bangsa (suku bangsa,etnis dan golongan).

1
b. Pemikiran berdasarkan aspek kewilayahan
Dalam kehidupan bernegara, geografi merupakan suatu fenomena yang
mutlak di perhatikan dan diperhitungkan baik fungsi maupun pengaruhnya
terhadap sikap dan tata laku Negara yang bersangkutan.
c. Pemikiran berdasarkan aspek Sosial Budaya
Budaya/kebudayaan secara etimologis adalah segala sesuatu yang
dihasilkan oleh kekuatan budi manusia. Kebudayaan diungkapkan sebagai
cita, rasa dan karsa (budi, perasaan dan kehendak). Sosial budaya adalah
faktor dinamik masyarakat yang terbentuk oleh keseluruhan pola tingkah laku
lahir batin yang memungkinkan hubungan sosial diantara anggota-
anggotanya.
3. Hakekat Wawasan Nusantara
Adalah keutuhan nusantara/nasional, dalam pengertian: cara pandang yang
selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara dan demi kepentingan nasional.
4. Kedudukan Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara merupakan ajaran yang diyakini kebenarannya oleh
seluruh rakyat dengan tujuan agar yang diyakini kebenaranya oleh seluruh rakyat
dengan tujuan agar tidak terjadi penyesatan dan penyimpangan dalam rangka
mencapai dan mewujudkan tujuan nasional.
Fungsi Wawasan Nusantara adalah pedoman, motivasi,dorongan serta rambu-
rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan,tindakan dan
perbuatan,baik bagi seluruh rakyat dalam kehidupan bermasyarakat, bernegara
dan berbangsa.
Tujuan Wawasan Nusantara adalah mewujudkan nasionalisme yang tinggi di
segala bidang dari rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan nasional dari pada
kepentingan orang perorangan, kelompok, golongan, suku bangsa/daerah.
B. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Wawasan Nusantara
1. Wilayah (Geografi)
a. Asas Kepulauan ( Archipelagic Principle )
Kata ‘archipelago’ dan ‘archipelagic’ berasal dari kata Italia
‘archipelagos’.Akar katanya adalah ‘archi’ berarti terpenting, terutama, dan
pelagos berarti laut atau wilayah lautan. Jadi, archipelagic dapat diartikan
sebagai lautan terpenting.Istilah archipelago antara lain terdapat dalam naskah

2
resmi perjanjian antara Republik Venezza dan Michael Palaleogus pada pada
tahun 1268.
b. Kepulauan Indonesia
Bagian wilayah Indische Archipel yang dikuasai Belanda dinamakan
Nederlandsch Oost Indishe Archipelago.Itulah wilayah jajahan Belanda yang
kemudian menjadi wilayah negara Republik Indonesia.Bangsa Indonesia
sangat mencintai nama ‘ Indonesia’ meskipun bukan dari bahasanya sendiri,
tetapi ciptaan orang berat. Nama Indonesia mengandung arti yang tepat, yaitu
kepulauan India.Dalam bahasa Yunani “ Indo” berarti India dan “nesos”berarti
pulau.Indonesia mengandung makna spiritual, yang di dalamnya terasa ada
jiwa perjuangan menuju cita-cita luhur, negara kesatuan, kemerdekaan dan
kebesaran.Sebutan “Indonesia” merupakan ciptaan ilmuan J.R. Logan dalam
Journal of the Indian Archipelago and East Asia (1850).Sir W.E.Maxwell,
seorang ahli hukum, juga memakai dalam kegemarannya mempelajari rumpun
Melayu.Melalui “perhimpunan Indonesia”yang sering menggunkan kata
“Indonesia” di Belanda hingga akhirnya melalui peringatan Sumpah Pemuda
tahun 1928 nama Indonesia telah digunakan setelah sebelumnya Nederlandsch
Oost Indie.Kemudian sejak proklamasi kemerdekaan RI 17 Agustus 1945,
Indonesia menjadi nama resmi negara dan bangsa Indonesia sampai sekarang.
c. Konsepsi tentang Wilayah Lautan
Dalam perkembangan hukum laut internasional dikenal beberapa
mengenai pemilikan dan penggunaan wilayah laut sebagai berikut :
1) Res Nullius, menyatakan bahwa laut itu tidak ada yang memilikinya.
2) Res Cimmunis, menyatakan bahwa laut adalah milik masyarakat dunia
karena itu tidak dapat dimiliki oleh masing-masing negara.
3) Mare Liberum, menyatakan bahwa wilayah laut adalah bebas untuk semua
bangsa.
4) Mare Clausum ( The Right and Dominion Of the Sea), menyatakan bahwa
laut sepanjang laut saja yang dapat dimiliki oleh suatu negara sejauh yang
dapat dikuasai dari darat (waktu itu kira- kira 3 mil).
5) Archipelagic State Pinciples (asas Negara Kepulauan) yang menjadikan
dasar dalam Konvensi PBB tentang hukum laut.
Sesuai dengan Hukum Laut Internasional, secara garis besar Indnesia
sebagai negara kepulauan memiliki Laut Toritorial, Perairan Pedalaman,
3
Zone Ekonomi Eksklusif, dan Landas Kontinen. Masing-masing dapat
dijelaskan sebagai berikut :
a) Negara Kepulauan adalah suatu negara yang seluruhnya terdiri dari
satu atau lebih kepulauan dan dapat mencakup pulau-pulau lain.
b) Laut Toritorial adalah satu wilayah laut yang lebarnya tidak melebihi
12 mil laut di ukur dari laut pangkal, sedangkan garis pangkal adalah
garis air surut terendah sepanjang pantai, seperti yang terlihat pada
peta laut skala besar yang berupa garis yang menghubungkan titik-titik
luar dari dua pulau dengan batas-batas tertentu sesuai konvensi ini.
c) Perairan Pedalaman adalah wilayah sebelah dalam daratan atau sebelah
Dalam dari garis pangkal.
d) Zone Ekonomi Eksklusif (ZEE) tidak boleh melebihi 200 mil laut dari
garis pangkal.
e) Landas Kontinen suatu negara berpantai meliputi dasar laut dan tanah
di- bawahnya yang terletak di luar laut teritorialnya spanjang
merupakan kelanjutan alamiah wilayah daratannya.
2. Karakteristik Wilayah Nusantara
Nusantara berarti Kepulauan Indonesia yang terletak di antara benua Asia dan
benua Australia dan diantara samudra Pasifik dan samudra Indonesia, yang terdiri
dari 17.508 pulau besar maupu kecil.Jumlah pulau yang sudah memiliki nama
adalah 6.044 buah. Kepulauan Indonesia terletak pada batas-batas astronomi
sebagai berikut :
Utara : ± 6° 08’ LU
Selatan : ± 11° 15’ LS
Barat : ± 94° 45’ BT
Timur : ± 141° 05’BT
Jarak utara – selatan sekitar 1.888 Kilometer, sedangakan jarak barat – timur
sekitar 5.110 Kilometer.Bila diproyesikan pada peta benua Eropa, maka jarak
barat – timur tersebut sama dengan jark antara London (Inggris) dan Ankara
(Turki).Bila diproyeksikan pada peta Amerika Serikat, maka jarak tersebut sama
dengan jarak antara pantai barat dan pantai timur Amerika Serikat. Luas wilayah
Indonesia seluruhnya adalah 5. 193.250 km2,yang terdiri dari daratan seluas 2.
027. 087 km2dan perairan 127 3. 166. 163 km2. Luas wilayah daratan Indonesia
jika dibandingkan dengan negara – negara Asia Tenggara merupakan yang terluas.
4
3. Geopolitik dan Geostrategi
1) Geopolitik
1. Asal Istilah Geopolitik
Istilah Geopolitik semula diartikan oleh Frederich Ratzel (1844 –
1904) sebagai ilmu bumi politik ( Political Geography). Istilah ini
kemudian dikembangkan dan diperluas oleh serjana ilmu politik Swedia,
Rudolf 1864 – 1922) dan Karl aushofer ( 1869 – 1964) dan Jerman
menjadi Geographical Politic dan disingkat Geopolitik. Perbedaan dari
istilah di atas terletak pada titik perhatian dan tekanannya, apakah pada
bidang geografi ataukah politk. Ilmu bumi politik (Political Geography)
mempelajari fenomena geografi dan aspek politik, sedangkan geopolitik
mempelajari fenomena politik dari aspek geografi.Geopolitik memeparkan
dasar pertimbangan dalam menentukan alternatif kebijaksanaan nasional
untuk mewujudkan tujuan tertentu.
2. Pandangan Ratzel dan Kjellen
Frederich Ratzel pada akhir abad ke – 19 mengembangkan kajian
geografi politik dengan dasar pandangan bahwa negara adalah mirip
organisme (makhluk hidup).Negara adalah ruang yang ditempati oleh
kelompok masyarakat politik (bangsa).Bangsa dan negara terikat oleh
hukum alam.Rudolf Kjellen berpendapat bahwa negara adalah organisme
yang harus memiliki intelektual.Negara merupakan sistem politik yang
mencakup geopolitk, ekonomi politik, kratopolitik, dan
sosiopolitik.Pandangan Ratzel dan Kjellen hampir sama.Mereka
memandang pertumbuhan negara mirip denganpertumbuhan organisme
(makhluk hidup).
3. Pandangan houshofer
Pemikiran Haushofer disamping berisi paham ekspansionisme juga
mengandung ajaran rasialisme, yang menyatakan bahwa ras Jerman adalah
ras yang paling unggul yang harus dapat menguasai dunia. Pokok-pokok
Pemikiran Haushofer adalah sebagai berikut:
a. Suatu bangsa dalam mempertahankan hidupnya tidak terlepas dari
hukum alam.
b. Kekuasaan Imperium Daratan yang kompak akandapat mengejar
kekuasaan Imperium maritim untuk menguasai pengawasan dilautan.
5
c. Beberapa negara besar di dunia akan timbul dan akan menguasai
Eropa, Afrika dan Asia Barat (yakni Jerman dan Italia).Sementara
Jepang akan menguasai Asia Timur.
d. Geopolitik dirumuskan sebagai perbatasan. Ruang hidup bangsa
dengan kekuasaan ekonomi dan sosial yang rasial mengharuskan
pembagian baru kekayaan alam dunia.
4. Geopolitik Bangsa Indonesia
Pandangan geopolitik bangsa Indonesia yang didasarkan pada nilai -
nilai Ketuhanan dan Kemanusiaan yang luhur dengan jelas dan tegas ter-
tuang di dalam pembukaan UUD 1945.Bangsa Indonesia adalah bangsa
yang cinta damai, tetapi lebih cinta kemerdekaan. Bangsa Indonesia
menolak segala bentuk penjajahan, karena penjajahan tidak sesuai peri
kemanusiaan dan peri keadilan. Dalam hubungan Internasonal, bangsa
Indonesia berpijak pada paham kebangsaan (nasionalisme) yang
membentuk suatu wawasan kebangsaan dan menolak pandangan
Chauvisme.
2) Geostrategi
Strategi adalah politik dalam pelaksanaan, yaitu upaya bagaimana
mencapai tujuan atau sasaran yang ditetapkan sesuai dengan keinginan
politik.Strategi juga dapat merupakan ilmu, yang langkah – langkahnya selalu
berkaitan dengan data dan fakta yang ada. Sebagai contoh pertimbangan
geostrategis untuk negara dan bangsa Indonesia adalah kennyataan posisi
silang Indonesia dari berbagai aspek, di samping aspek geografi juga aspek –
aspek demografi, ideologi, politik, ekonomi,sosial budaya dan Hankam.
Strategi biasanya menjangkau masa depan, sehingga pada umumnya strategi
disusun secara bertahap dengan memperhitungkan faktor – faktor yang
mempengaruhinya.Dengan demikian geostrategi adalah perumusan strategi
nasional dengan memperhatikan kondisi dan konstelasi geografi sebagai fektor
utamanya.Disamping itu dalam merumuskan strategi perlu pula
memperhatikan kondisi sosial, budaya, penduduk , sumber daya alam,
lingkungan regional maupun internasional.

6
4. Perkembangan Wilayah Indonesia dan Dasar Hukumnya
a. Sejak 17 – 8 – 1945 sampai dengan 13 – 12 – 1957
Wilayah nagara Republik Indonesia ketika merdeka meliputi wilayah
bekas Hindia Belanda berdasarkan ketentuan dalam “ Trritoriale Zee en
Maritieme Kringen Ordonantie” tahun 1939 tentang batas wilayah laut
toritorial Indonesia.
b. Dari Deklarasi Juanda (13 – 12 – 1957) sampai dengan 17 – 2 – 1969
Pada tanggal 13 Desember 1957 dikeluarkan deklarasi Juanda yang
dinyatakan sebagai pengganti Ordonasi tahun 1939 dengan tujuan sebagai
berikut:
1) Perwujudan bentuk wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
utuh dan bulat.
2) Penentuan batas – batas wilayah Negara Indonesai di sesuaikan dengan
asas negara kepulauan (Archipelagic State Principles).
3) Pengaturan lalu lintas damai pelayaran yang lebih menjamin keselamatan
dan keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Deklarsi Juanda
kemudian dikukuhkan dengan Undang – undang No. 4/Prp/1960 tanggal
18 Februari 1960. Tentang perairan Indonesia.Sejak itu terjadi perubahan
bentuk wilayah nasional dan cara perhitungannya Untuk mengatur lalu
lintas perairan maka dikeluarkan Peraturan Pemerintah No. 8 tahun 1962
tentang lalu lintas damai di perairan pedalaman Indonesia (intrnal water)
yang meliputi :
a) Semua pelayaran dari laut bebas ke suatu pelabuhan Indonesia,
b) Semua pelayaran dari pelabuhan Indonesia ke laut bebas dan, semua
pelayaran dari dan ke laut bebas dengan melintasi perairan
Indonesia.Pengaturan demikian ini sesuai dengan salah satu tujuan
Deklarasi Juanda tersebut di atas dalam rangka menjaga kesalamatan
dan keamanan RI.
c. Dari 17 – 2 – 1969 ( Deklarasi Landas Kontinen )
Sampai sekarang Deklarasi tentang landas kontinen negara RI
merupakan konsep poliltik yang berdasarkan konsep wilayah. Deklarasi ini
dipandang pula sebagai upaya untuk mengeshkan Wawasan
Nusantara.Disamping dipandang pula sebagai upaya untuk mewujudkan pasal

7
33 ayat 3 UUD 1945. Konsekuensinya bahwa sumber kekayaan alam dalam
landasan kontinen Indonesia adalah milik eksklusif negara RI.
d. Zona Ekonomi Ekslusif ( ZEE ) Pengumuman Pemerintah negara tentang
Zona
Ekonomi Ekslusif terjadi pada 21 Maret 1980. Batas ZEE adalah
selebar 200 yang dihitung dari garis dasar laut wilayah Indonesia.Alasan –
alasan Pemerintah mengumumkan ZEE adalah:
1) Persediaan ikan yang semakin terbatas.
2) Kebutuhan untuk pembangunan nasional Indonesia.
3) ZEE mempunyai kekuatan hukum internasional. Sekian artikel dari Tugas
Sekolah.
C. Unsur Dasar Wawasan Nusantara
1. Wadah (Contour)
Wadah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara meliputi seluruh
wilayah Indonesia yang memiliki sifat serba nusantara dengan kekayaan alam dan
penduduk serta aneka ragam budaya. Bangsa Indonesia memiliki organisasi
kenegaraan yang merupakan wadah berbagai kegiatan kenegaraan dalam wujud
supra struktur politik dan wadah dalam kehidupan bermasyarakat adalah berbagai
kelembagaan dalam wujud infra struktur politik.
2. Isi (Content)
Adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita serta
tujuan nasional yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945. Untuk mencapai
aspirasi yang berkembang di masyarakat maupun cita-cita dan tujuan nasional
seperti tersebut diatas bangsa Indonesia harus mampu menciptakan persatuan dan
kesatuan dalam kebhinekaan dalam kehidupan nasional yang berupa politik,
ekonomi, social budaya dan hankam. Isi menyangkut dua hal pertama realisasi
aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama dan perwujudannya, pencapaian
cita-cita dan tujuan nasional persatuan, kedua persatuan dan kesatuan dalam
kebinekaan yang meliputi semua aspek kehidupan nasional.
3. Tata laku (Conduct)
Hasil interaksi antara wadah dan isi wasantara yang terdiri dari : -Tata laku
Bathiniah yaitu mencerminkan jiwa, semangat dan mentalitas yang baik dari
bangsa Indonesia. -Tata laku Lahiriah yaitu tercermin dalam tindakan, perbuatan
dan perilaku dari bangsa Indonesia. Kedua tata laku tersebut mencerminkan
8
identitas jati diri/kepribadian bangsa berdasarkan kekeluargaan dan kebersamaan
yang memiliki rasa bangga dan cinta terhadap bangsa dan tanah air sehingga
menimbulkan rasa nasionalisme yang tinggi dalam semua aspek kehidupan
nasional.
D. Implementasi Wawasan Nusantara Dalam Kehidupan Nasional.
1. Kehidupan Politik
a. Pelaksanaan kehidupan politik yang diatur dalam undang-undang, seperti UU
Partai Politik, UU Pemilihan Umum, dan UU Pemilihan Presiden. Pelaksanaan
undang-undang tersebut harus sesuai hukum dan mementingkan persatuan
bangsa.Contohnya seperti dalam pemilihan presiden, anggota DPR, dan kepala
daerah harus menjalankan prinsip demokratis dan keadilan, sehingga tidak
menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa.1. Pelaksanaan kehidupan
bermasyarakat dan bernegara di Indonesia harus sesuai denga hukum yang
berlaku.
b. Mengembagkan sikap hak asasi manusia dan sikap pluralisme untuk
mempersatukan berbagai suku, agama, dan bahasa yamg berbeda, sehingga
menumbuhkan sikap toleransi.
c. Memperkuat komitmen politik terhadap partai politik dan lembaga
pemerintahan untuk menigkatkan semangat kebangsaan dan kesatuan.
d. Meningkatkan peran Indonesia dalam kancah internasional dan
memperkuat korps diplomatik sebagai upaya penjagaan wilayah Indonesia
terutama pulau-pulau terluar dan pulau kosong.
2. Kehidupan ekonomi
a) Wilayah nusantara mempunyai potensi ekonomi yang tinggi, seperti posisi
khatulistiwa, wilayah laut yang luas, hutan tropis yang besar, hasil tambang
dan minyak yang besar, serta memeliki penduduk dalam jumlah cukup
besar. Oleh karena itu, implementasi dalam kehidupan ekonomi harus
berorientasi pada sektor pemerintahan, pertanian, dan perindustrian.
b) Pembangunan ekonomi harus memperhatikan keadilan dan keseimbangan
antardaerah. Oleh sebab itu, dengan adanya otonomi daerah dapat
menciptakan upaya dalam keadilan ekonomi.
c) Pembangunan ekonomi harus melibatkan partisipasi rakyat, seperti dengan
memberikan fasilitas kredit mikro dalam pengembangan usaha kecil.

9
2. Kehidupan social
a. Mengembangkan kehidupan bangsa yang serasi antara masyarakat yang
berbeda, dari segi budaya, status sosial, maupun daerah. Contohnya dengan
pemerataan pendidikan di semua daerah dan program wajib belajar harus
diprioritaskan bagi daerah tertinggal.
b. Pengembangan budaya Indonesia, untuk melestarikan kekayaan Indonesia,
serta dapat dijadikan kegiatan pariwisata yang memberikan
sumber pendapatan nasional maupun daerah. Contohnya dengan pelestarian
budaya, pengembangan museum, dan cagar budaya.
3. Kehidupan pertahanan dan keamanan
a. Kegiatan pembangunan pertahanan dan keamanan harus memberikan
kesempatan kepada setiap warga negara untuk berperan aktif, karena kegiatan
tersebut merupakan kewajiban setiap warga negara, seperti memelihara
lingkungan tempat tinggal, meningkatkan kemampuan disiplin, melaporkan
hal-hal yang mengganggu keamanan kepada aparat dan belajar kemiliteran.
b. Membangun rasa persatuan, sehingga ancaman suatu daerah atau pulau juga
menjadi ancaman bagi daerah lain. Rasa persatuan ini dapat diciptakan dengan
membangun solidaritas dan hubungan erat antara warga negara yang berbeda
daerah dengan kekuatan keamanan.
c. Membangun TNI yang profesional serta menyediakan sarana dan prasarana
yang memadai bagi kegiatan pengamanan wilayah Indonesia, terutama pulau
dan wilayah terluar Indonesia.

10
KESIMPULAN

A. Wawasan nasional adalah cara pandang suatu bangsa yang telah menegara tentang diri
dan lingkungannya dalam eksistensinya yang serba terhubung (interaksi & interelasi)
serta pembangunanya di dalam bernegara di tengah-tengah lingkungannya baik nasional,
regional, maupun global. Adapun factor-faktor yang mempengaruhi wawasan nusantara
adalah:
1. Wilayah
2. Karakteristik wilayah
3. Geopolitik dan geostrategi
4. Perkembngan wilayah dan hukum
Unsur Wawasan nusantara adalah:
1. Wadah (kehidupan bermasyarakat)
2. Isi (cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia yang tercantum dalam UUD 1945)
3. Tata laku (pengabungan anatar isi dan wadah)

11
DAFTAR PUSTAKA

http://yogianggr.blogspot.co.id/2013/05/dasar-pemikiran-wawasan-nasional.html
http://tugassekolahdankuliah.blogspot.co.id/2013/08/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
wawasan.html
https://suparman11.wordpress.com/2013/05/28/unsur-dasar-wawasan-nusantara/

http://andryswandana.blogspot.co.id/2013/05/dasar-pemikiran-wawasan-nasional.html

12

Anda mungkin juga menyukai