Anda di halaman 1dari 13

Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Cabai Rawit – Cabe rawit merupakan salah satu komoditi rempah-

rempah yang paling banyak ditanam di Indonesia.


Harganya yang cenderung tinggi membuat para petani banyak yang membudi-dayakannya.
Cabe rawit merupakan bumbu dapur yang paling banyak digunakan. Cabe rawit sebenarnya mempunyai
berbagai varietas, kurang lebih tiga varietas, namun kesemuanya masih termasuk dalam kelompok genus
capsicum.
Pada awalnya, cabe akan berwarna hija tua ketika masih kecil dan akan berubah merah ketika sudah
memasuki musim panen.

Klasifikasi tanaman cabai rawit


 Kingdom : Plantae (Plant)
 Sub kingdom : Tracheabionta (Vascular Plants)
 Division : Spermatophyta (Seed Plant)
 Sub division : Magnoliophyta (Flowering Plant)
 Classing : Magnolipsida (Dycotyledons)
 Sub classis : Asteredae
 Ordo : Solanales
 Famili : Solanaceae (Potato family)
 Genus : Capsicum L. (pepper)
 Species : Capsicum frustescens L

Morfologi tanaman cabai rawit


 Daun
Tiap tanaman cabe mempunyai karakteristik tersendiri yang terlihat dari daunnya. Pada cabai rawit, daun
bunga warnanya bisa sangat bervariasi tergantung iklim lingkungan tempat tanaman ditanam.
Kebanyakan warna daun cabai rawit berwarna hijau muda. Panjang daun sekitar 3-4 cm dan lebar daun
berkisar 1-2 cm. Ruas pada daun cabai merah berkisar dari 5-9 ruas.

 Batang
Maksimal tinggi tanaman cabai rawit adalah 80 cm. Sedangkan panjang batang tanaman cabai rawit hanya
berkisar 20 cm, kemudian langsung membentuk suatu percabangan yang acak.
Warna pada batang tanaman biasanya berwarna hijau tua ketika masih dalam keadaan produktif dan akan
berubah menjadi coklat ketika ketika sudah tua.

 Akar
Tanaman cabai rawit termasuk ke dalam kategori akar serabut. Pada akar tanaman cabai terdapat banyak
bintil-bintil kecil yang berfungsi untuk mencari sumbar makanan dengan menyerap unsur hara dari tanah.
Pada bagian ujung akar terdapat akar semu yang berfungsi mencari nutrisi dari dalam tanah.

 Bunga
Pada cabai rawit, bentuk bunga biasanya menyerupai bintang meskipun tidak semua. Bunga akan keluar di
dekat daun, dan bisa berbentuk tunggal atau komunal. Dalam satu tandan umumnya terdapat 2-3 bunga.
Mahkota bunga mempunyai warna putih dengan diameter antara 5-20 mm. Terdapat bunga jantan dan betina
dalam satu tangkai.

 Buah
Buah tanaman cabai pada awalnya akan berwarna hijau tua kemudian akan berubah warna menjadi merah
ketika sudah tua.
Baca Artikel Lainnya :

 Cara Menangani Kerontokan Daun Cabai


 Syarat Persemaian Yang Baik Bagi Benih Cabai
 Klasifikasi dan Morfologi Cabe Merah Besar
Ketika warna buah sudah berubah merah, berarti buah cabai sudah siap dipetik dan dipanen. Untuk membuat
bibit tanaman cabai, buah cabai hendaknya dibiarkan menempel pada tanaman hingga mengering baru
kemudian diambil.
Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Tanah – Kacang tanah yang memiliki nama latin Arachis
Hypogeae L. merupakan jenis tanaman yang termasuk ke dalam jenis tanaman polong-polongan (Fabeceae).
Pada awalnya kacang tanah ditanam oleh suku Indian, namun kini kacang tanah telah dibudidayakan di hampir
seluruh Negara termasuk Indonesia. Selain itu, Brazil merupakan Negara pemasok kacang tanah terbesar di
dunia.
Kacang tanah sangat digemari oleh banyak orang, karena memiliki aroma dan rasa yang khas. Di Indonesia,
kacang tanah juga banyak dimanfaatkan misalnya sebagai bahan pembuatan sambal, bumbu gado-gado, dan
lain sebagainya.
Sebenarnya kacang tanah memiliki berbagai jenis, akan tetapi jenis kacang tanah yang sering ditemui di
pasaran merupakan kacang tanah yang memiliki nama ilmiah Arachis Hypogeae L.
Selain itu, sebenarnya klasifikasi tanaman kacang tanah cukup kompleks dan dibagi lagi ke dalam beberapa
jenis. Untuk lebih mengetahui apa saja jenis dari tanaman yang dibungkus dengan cangkang yang unik ini,
simak ulasan berikut :

Klasifikasi Tanaman Kacang Tanah


Dalam ilmu penggolongan makhluk hidup atau taksonomi, klasifikasi dari tanaman kacang tanah sebagai
berikut :
Kingdom/Regnum : Plantae (Tumbuh-tumbuhan)
Divisi/Fillum : Spermatophyta (Tumbuhan Berbiji)
Kelas : Dicotyledoneae (Tumbuhan dengan Biji Berkeping Dua)
Ordo/Bangsa : Leguminales
Famili/Suku : Papilionaceae
Genus : Arachis
Spesies/Jenis : Arachis Hypogeae L.
Morfologi Tanaman Kacang Tanah
Tanaman kacang tanah memiliki 3 bagian utama, yaitu daun, akar, dan batang. Sedangkan bagian organ
reproduktif kacang tanah yaitu bunga, buah, dan biji.
Secara umum, pembudidayaan kacang tanah dibagi menjadi dua tipe sesuai dengan bentuk atau letak cabang
lateral dari tanaman kacang tanah tersebut, yaitu tipe menjalar dan tipe tegak lurus.

 Akar Kacang Tanah


Akibat hubungan simbiosis mutualisme antara tanaman kacang tanah dengan bakteri N. Rhizobium Sp.
menyebabkan akar pada tanaman kacang tanah memiliki nodul atau berbintil.
Bentuk perakaran tanaman kacang tanah adalah akar tunggang, dengan akar cabang tumbuh pada akar
tunggang tersebut.
 Batang, Daun dan Bunga
Tanaman kacang tanah memiliki batang yang kerdil dan berbuku-buku. Pada mulanya batang tanaman kacang
tanah tumbuh tunggal, namun selanjutnya akan tumbuh cabang-cabang. Secara umum, tanaman kacang
tanah tumbuh tinggi sekitar 30-50 cm, namun bisa lebih tinggi lagi sesuai dengan jenis dari kacang tanah
tersebut.
Daun yang dimiliki oleh tanaman kacang tanah ini berbentuk daun majemuk dengan bersirip genap, dan terdiri
dari 4 anak dengan bentuk bulat, oval, maupun agak lancip. Selain itu, bunga yang dimiliki oleh tanaman
kacang tanah berbentuk seperti kupu-kupu dengan warna agak kekuningan.
Tanaman kacang tanah yang berumur 4 hingga 6 minggu setelah ditanam, memasuki tahap berbunga.
Malam hari merupakan waktu bagi bunga kacang tanah untuk berbunga, bunga kacang tanah mekar selama
24 jam, setelah itu bunga akan kembali layu dan berguguran.
Polong pada tanaman kacang tanah berwarna putih kecoklatan dengan cangkang yang keras, setiap polong
pada kacang tanah memiliki 1 hingga 4 biji.
Pembentukan polong pada kacang tanah terjadi setelah masa pembuahan, bakal buah tersebut tumbuh secara
memanjang, hal ini disebut sebagai ginopor. Ginopor merupakan tangkai polong pada kacang tanah yang
terbentuk di udara, sedangkan di dalam tanah terbentuk polong.
Selain itu biji yang dimiliki oleh kacang tanah berbentuk bulat atau lonjong, dengan terbungkus oleh suatu
lapisan tipis berwarna putih dan juga merah.
Klasifikasi dan Morfologi Bunga Matahari – Bunga matahari adalah salah satu bunga yang termasuk
kedalam bunga hias, bunga ini berasal dari Meksiko dan Peru, Amerika tengah. Bunga matahari ini
dibudidayakan pertama kalinya pada abad ke -18 di benua Amerika, dan menyebar luas keberbagai daerah
terutamanya Indoenesia. Bunga matahari ini memiliki nama berbeda – beda berdasarkan wilayah seperti nama
sun flower sebutan dari inggris, mirasol sebutan dari filipina, himawari dan koutjitsuki sebutan dari jepang dan
xuang ri kui sebutan dari china.
Bunga matahari memiliki nama latin Heliantus annus L. Heli berarti matahari dan annus yaitu semusim.
Dengan begitu, bunga matari sering disebut bunga semusim. Berdasarkan penelitian dari beberapa orang
bunga matahari ini dapat diklasifikasikan dan morfologikan adalah sebagai berikut.

Klasifikasi bunga matahari


Kingdom : Plantae
Divisi : Magnolipyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Asterales
Famili : Astereceae
Genus :Helianthus
Spesies : Helianthus annus L ( Neti, 20013 : 61 dan Cronquist, 1981 : 1025 – 1026 )

Morfologi bunga matahari


Tanaman bunga matahari ini dapat tumbuh dengan tinggi mencapai 1-2 m batang tebal dan kuat tumbuh
keatas., biji bunga matahari ini memiliki kulit keras dan berbentuk pipih memanjang dengan warna keabuan
dan kehitaman. Bunga matahari ini termasuk bunga majemuk yang tersusun dari ribua bunga kecil dalam satu
bonggol. Selain itu, bunga matahari ini juga mempunyai bunga besar dan berbentuk pita sepanjang tepi tawan
dengan warna kining terang.
Bunga matahari memiliki ciri khas yaitu tumbuh kearah cahaya matahari. Daun bunga matahari ini bertangkai
panjang dan lebar dan memiliki bunga yang saling berhadapan atau selang seling. Batang bunga ini terdiri dari
batang lurus ( monodial ), dengan mencapai ketinggian 0,3 – 5 m. Bagian batang berbulu, berbentuk bulat,
batang tumbuh mengangguk, dan mempunyai batang yang basah.
Akar bunga matahari ini dapat mencapai 3 – 4m, yang mempunyai perakaran yang kuat sehingga dapat
menembus kedalam tanah. Akar bunga ini halsu, lebat dan mendatar ( Neti, 2013 : 64:65 )

Kandungan kimia bunga matahari


Bagian biji bunga matahari mengandung niasin ( B3 ), asam klorogenik, phytin dan alkaloid, flavonoid,
fitosterol, dan tanin. Kandungan minyak 100 gram dalam biji bunga matahari mengandung lemak tak jenuh
seperti oleat 11, 7 % dan linoleat 72,9 %. Selain itu, biji bunga matahari juga mengandung mineral ( natrium,
kalium, kalsium, dan besi ), vitamin B komplek, vitamin , dan serat.

Manfaat bunga matahari


 Merangsang pengeluaran campak
 Membantu mencegah asma
 Menurunkan tekanan darah tinggi
 Mencegah sakit kepala migrain
 Menurunkan resiko serangan jantunh, stroke dan penyumbatan pembulu darah.

Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Padi – Nasi merupakan makanan pokok bagi Negara-negara yang ada di
benua Asia, seperti Thailand, India, Vietnam, Cina, dan tentu saja Indonesia.

Nasi berasal dari beras yang dihasilkan oleh tanaman padi. Karena nasi masih menjadi makanan pokok bagi
penduduk Indonesia, maka tanaman padi merupakan tanaman yang paling penting dan mudah ditemukan di
seluruh penjuru Indonesia.
Tanaman padi ini berbentuk seperti rumput berumpun dan termasuk dalam GenusOryza Linn. Akan tetapi
untuk padi yang ada pada masa sekarang, merupakan persilangan dari Oryzaofficianalis dengan Oryza sativa
Tanaman pertanian ini pada mulanya berada di Cina, hal ini dibuktikan dengan adanya bukti sejarah yang
menunjukkan bahwa tanaman padi sudah ada sejak 3.000 tahun sebelum masehi di Zhejiang (Cina).
Selain Cina, di India tepatnya di Hastinapur Uttar Pradesh ditemukan fosil butir gabah dan padi yang
diperkirakan sekitar 100-800 tahun sebelum masehi. Negara produsen padi terkemuka yaitu Cina, India, dan
Indonesia.
Selain itu Negara yang merupakan pengekspor padi utama yaitu Thailand, selanjutnya diikuti oleh Vietnam,
dan Amerika Serikat. Indonesia selain produsen padi terkemuka, juga merupakan pengimpor beras terbesar
dunia, diikuti oleh Bangladesh, dan Brazil.
Sebelumnya kita sudah mengetahui seperti apa bentuk dari tanaman penghasil beras ini, akan tetapi belum
mengetahui secara pasti klasifikasi dan morfologi tanaman padi yang biasa kita temukan di area persawahan.
Untuk lebih jelasnya, simak ulasan berikut ini :

Klasifikasi Tanaman Padi


Tanaman padi diklasifikasikan ke dalam :
Kingdom /Regnum : Plantae (Tumbuhan)
Divisi/fillum : Spermatophyta (Tumbuhan biji)
Subdivisi : Angiospermae (Tumbuhan biji tertutup)
Kelas : Monocotyledoneae (Tumbuhan biji berkeping satu)
Ordo/Bangsa : Poales
Famili/Suku : Graminae
Genus : Oryza Linn
Species/Jenis : Oryza sativa L.

Morfologi Tanaman Padi


Akar
Bagian tanaman yang berfungsi untuk menyerap air adalah akar. Selain itu akar juga berfungsi untuk
menyerap zat makanan yang kemudian dibawa ke bagian atas tanaman. Akar yang terdapat pada tanaman
padi dapat dibedakan menjadi beberapa bagian yaitu :

 Radikula; pada saat benih sedang berkecambah tumbuh calon akar dan batang yang disebut dengan
radikula.
 Akar serabut; akar serabut akan tumbuh apabila akar tunggang terbentuk setelah 5 sampai 6 hari.
 Akar rambut; pada akar tunggang dan akar serabut akan tumbuh bagian akar yang keluar. Bagian tersebut
merupakan akar rambut.
 Akar tajuk; dari ruas batang yang paling rendah akan tumbuh akar yang disebut sebagai akar tajuk.
Batang
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, padi merupakan tanaman yang termasuk ke dalam golongan
tumbuhan Graminae.
Batang dari tanaman padi tersusun beruas-ruas. Panjang dari masing-masing ruas tidaklah sama. Ruas
tersebut merupakan bubung yang kosong. Dari ujung bubung kosong tersebut tertutupi oleh buku.

Daun
Daun yang terdapat dalam tanaman padi memiliki bentuk, susunan, serta bagian yang berbeda-beda.
Sisik dan telinga daun merupakan ciri khas yang dimiliki oleh daun padi. Hal tersebut yang membuat daun dari
tanaman padi dapat dibedakan denga jenis rumpun lainnya.

Bunga
Malai merupakan kumpulan dari bunga padi yang keluar dari buku paling atas. Bunga padi merupakan bunga
yang lengkap.
Yaitu memiliki kelamin dua jenis disertai dengan bakal buah yang berada di atas. Selain itu terdapat 6 buah
benang sari.

Buah
Gabah bukan merupakan biji padi, melainkan buah dari tanaman padi. Gabah terjadi setelah pembuahan dan
penyerbukan selesai dilakukan.

Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Hias Anggrek


agroteknologi
Klasifikasi Tanaman, Morfologi dan Klasifikasi
Comments
Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Hias Anggrek – Apa itu tanaman
Anggrek? Untuk sebagian orang yang tidak hidup bergumul di kehidupan tumbuh-
tumbuhan, pasti merasa sedikit asing dengan tanaman ini. Untuk itu, saya jelaskan
sekilas tentang tanaman ini.
Tanaman Anggrek adalah salah satu tanaman hias yang memiliki berbagai ragam
variasi untuk warna dan bentuk bunga. Tanaman Anggrek sering dipilih orang sebagai
hiasan pekarangan rumah mereka karena keindahannya. Tanaman Anggrek
merupakan tanaman hias tropis yang menjadi salah satu komoditas hortikultura
Indonesia.
Tetapi, bukan berarti tanaman Anggrek akan selamanya menjadi tanaman hias untuk
dipandang saja. Bunga tanaman Anggrek dapat diolah menjadi tonik / teh herbal untuk
panjang umur dan membantu menyembuhkan demam dan nyeri sendi.
Sedangkan akar tanaman Anggrek berpotensi untuk diolah menjadi penyembuh sakit
gigi dan telinga. Sebenarnya, walaupun hanya menjadi hiasan tanaman Anggrek juga
berperan positif untuk orang-orang di sekitarnya. Tanaman ini dipercaya dapat
menghilangkan polusi serta racun di udara, sehingga menciptakan lingkungan yang
bersih dan sehat.
Berdasarkan tempatnya tumbuh, tanaman Anggrek dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu:
 Anggrek Epifit
 Anggrek Terestial
 Anggrek Saprofit
 Anggrek Litofit
Berikut ini adalah klasifikasi dan morfologi tanaman Anggrek:
KINGDOM : Plantae (Tumbuhan)
SUB KINGDOM : Tracheobionta (Tumbuhan Berpembuluh)
SUPER DIVISI : Spermatophyta (Tumbuhan Berbiji)
DIVISI : Magnoliophyta (Tumbuhan Berbunga)
KELAS : Liliopsida (Tumbuhan Monokotil)
SUB KELAS : Lilidae
ORDO : Orchidales
FAMILI : Orchidaceae
GENUS : Phalaepnosis Blume
(Referensi: plants.usda.gov – Plants Database)
Tanaman Anggrek memiliki akar yang berbentuk silindris dengan daging yang cukup
lunak serta mudah patah. Ujung akar berbentuk runcing dan licin. Jika akar tersebut
dalam kondisi kering, warna akar terlihat putih sedikit keperakan, tetapi ujung akar
berwarna berbeda yaitu hijau kekuningan.
Warna akar tersebut akan berubah jika Anggrek sudah tua, menjadi coklat dan terlihat
kering. Akar tersebut memiliki fungsi untuk mengambil, menyerap, dan mengantarkan
zat hara ke seluruh bagian tanaman Anggrek, serta untuk menempel pada tempat
tanaman tersebut tumbuh. Uniknya, akar ini juga dapat berfotosintesis karena adanya
butiran-butiran klorofil.
Untuk batangnya, Anggrek memiliki batang tebal yang merupakan batang semu,
dikenal dengan istilah pseudobulb. Batang ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan
air serta makanan saat Anggrek menghadapi kondisi lingkungan yang kering.
Berdasarkan titik tumbuhnya, batang Anggrek dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu:
 Monopodial
 Memiliki satu batang dan satu titik tumbuh.
 Bentuk batang ramping dan tidak berumbi.
 Panjang batang dapat terus tumbuh dengan batas yang tidak terdefinisi.
 Dapat diperbanyak dengan perkembangbiakan stek batang dan biji.
Simpodial
 Batang utama tersusun atas ruas-ruas tahunan.
 Batang berumbi semu sebagai cadangan makanan.
 Pertumbuhan batang terbatas.
 Terdapat rhizome, yaitu penghubung antar tunas.
 Dapat diperbanyak dengan perkembangbiakan keiki, stek batang, dan biji.
Daun Anggrek berwarna hijau tua dengan permukaan daun yang dilapisi kutikula
(lapisan lilin). Kutikula tersebut berfungsi untuk melindungi dari serangan hama dan
penyakit. Kedudukan daun sejajar berselingan.
Daun Anggrek memiliki tipe tulang daun sejajar, namun berbentuk berbeda-beda
tergantung varietasnya. Menurut jenis daunnya, Anggrek dibedakan menjadi 2, yaitu:
 Evergreen (Daun segar/hijau selalu).
 Decidious (Daun gugur).
Tanaman ini juga memiliki buah, berbentuk tipe lentera atau capsular dilegkapi dengan
6 buah rusuk. Tiga rusuh merupakan rusuk sejati, sedangkan tiga rusuk lainnya
merupakan tempat melekatnya dua tepi daun buah yang berbeda.
Pada satu buah Anggrek, terdapat banyak sekali biji Anggrek (kisaran ribuan atau lebih)
dalam bentuk yang sangat lembut dan berukuran sangat kecil. Biji tersebut tidak
memiliki endosperm sebagai cadangan makanan.
Bunga tanaman Anggrek berbentuk khas yang juga digunakan sebagai penentu
spesies Anggrek. Bunga ini tersusun majemuk dengan tangkai bunga sebagai tempat
tumbuhnya, tangkai bunga tersebut muncul dan memanjang dari ketiak daun. Helaian
kelopak bunga terlihat mirip dengan mahkota bunga.
Di dalamnya terdapat benang sari dan putik, walaupun begitu, tanaman ini
membutuhkan bantuan organism lain untuk membantu penyebaran serbuk sari ke mulut
putik.
1. Nama Tanaman

Nama : Bawang merah

2. Klasifikasi Tanaman

Gambar 2 : Tanaman bawang merah (Allium cepa L.)

Kingdom :Plantae
Subkingdom :Tracheobionta
Superdivisio :Spermatophyta
Divisio :Magnoliophyta
Klas :Liliopsida
Sub-klas :Liliidae
Ordo :Liliales
Familia :Liliaceae
Genus :Allium
Spesies :Allium cepa L. var.aggregatum

3. Uraian Tanaman

1. Akar

Berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal dan bercabang terpencar, pada kedalaman antara 15 – 30 cm di dalam tanah.

2. Batang

Memiliki batang sejati atau disebut “diskus” yang berbentuk seperti cakram, tipis dan pendek sebagai tempat melekatnya akar
dan mata tunas (titik tumbuh), diatas diskus terdapat batang semu yang tersusun dari pelepah-pelepah daun dan batang semu yang
berada di dalam tanah berubah bentuk dan fungsi menjadi umbi lapis.

3. Daun

Berbentuk silindris kecil memanjang antara 50 – 70 cm, berlubang dan bagian ujungnya runcing, bewarna hijau muda sampai tua,
dan letak daun melekat pada tangkai yang ukurannya relatif pendek.

4. Bunga
Tangkai bunga keluar dari ujung tanaman (titik tumbuh) yang panjangnya antara 30 – 90 cm, dan di ujungnya terdapat 50 – 200
kuntum bunga yang tersusun melingkar (bulat) seolah berbentuk payung. Tiap kuntum bunga terdiri atas 5 – 6 helai daun bunga
yang berwarna putih, 6 benang sari berwarna hijau atau kekuning-kuningan, 1 putik dan bakal buah berbentuk hampir segitiga.
Bunga bawang merupakan bunga sempurna (hermaprodit) dan dapat menyerbuk sendiri atau silang.

5. Buah dan Biji

Buah berbentuk bulat dengan ujungnya tumpul membungkus biji berjumlah 2 –3 butir, bentuk biji agak pipih saat muda berwarna
bening atau putih setalah tua berwarna hitam. Biji bawang merah dapat digunkan sebagai bahan perbanyakan tanaman secara
generatif.

4. Habitat dan Penyebaran

Bawang merah dihasilkan di 24 dari 30 provinsi di indonesia. Provinsi penghasil utama bawang merah diantaranya adalah
Sumatera Utara, Sumatara Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, bali, NTB, dan Sulawesi selatan.

5. Kandungan dan Manfaat Tanaman

Sebagai obat tradisional yang dapat menyembuhkan penyakit deman, kencing manis dan batuk. Bawang merah mengandung
kuersetin, antioksidan yang kuat yang bertindak sebagai agen untuk menghambat sel kanker. Kandungan lain dari bawang merah
diantaranya protein, mineral, sulfur, antosianin, karbohidrat, dan serat (Rodrigueset al., 2003). Satu setengah sampai tiga
setengah ons bawang segar apabila dikonsumsi secara teratur mengandung kuersetin yang cukup sebagai perlindungan terhadap
kanker. Bawang kaya akan flavonoid yang telah diketahui untuk mendeaktifkan banyak karsinogen potensial dan pemicu tumor
seperti menganggu pertumbuhan sel sensitif estrogen pada kanker payudara (Anonim, 2007).

6. Penelitian Mekanisme Antikanker

Daftar Pustaka

Borska, S., Gębarowska, E., Wysocka, T., Zalesińska, M. and Zabel, M. 2003. The effects of quercetin vs cisplatin on
proliferation and the apoptotic process in A549 and SW1271 cell lines in in vitro conditions. Folia Morphol 63 ( 1):103–105.

Cross, H., Tilby, M., Chipman, J., Ferry, D. and Gescher, A. 1998. Experimental Cancer Effect of quercetin on the genotoxic
potential of cisplatin. International Journal of Cancer 66(3): 404 – 408.

Haghiack, M. and Walle, T. 2005. Quercetin Induces Necrosis and Apoptosis in SCC-9 Oral Cancer Cells. Nutrition and Cancer
53(2):220-231.

Kuhar M., Sabiha I. and Singh N. 2007 Curcumin and Quercetin Combined with Cisplatin to Induce Apoptosis in Human
Laryngeal Carcinoma Hep-2 Cells through the Mitochondrial Pathway. J. Cancer Mol 3(4): 121-128.
Priya D. and Devi, S. 1999. Protective effect of quercetin in cisplatin-induced cell injury in the rat kidney. Indian Journal of
Pharmacology 31(6):422-426.

Heo, H. and Lee, C. 2004. J-Agric-Food-Chem. 15; 52(25):7514-7

Rodrigues A., Fogliano V., Graziani G., Mendes, S., Vale, A. and Goncalves, C., 2003. Nutrition Value of Onion Regional
Varieties in Northwest Portugal, EJEAFChe 2(4): 519-524.

Kontributor: Dwi Ana Nawangsari, Indah Ikawati Setyarini, Perdana Adi Nugroho, Sarmoko, dan Endang Sulistyorini

Last update: 9 November 2010


Klasifikasi dan morfologi Tanaman Jahe
agroteknologi
Klasifikasi Tanaman
Comments
Klasifikasi dan morfologi Tanaman Jahe – Semua pasti sudah mengenal tanaman
ini, iya tanaman jahe, apalagi buahnya.
Apalagi jahe ini populer di kalangan masyarakat karena manfaatnya, seperti untuk
bumbu masak dan minuman, hal ini dilakukan sejak 1500 tahun di beberapa wilayah
Asia.
Jadi banyak petani yang membudidayakan mengingat permintaan begitu banyak di
pasaran.

Tapi sebelum melakukan proses pembudidayaan misalnya, alangkah baiknya jika


mengetahui terlebih dahulu klasifikasi dan morfologi dari tanaman jahe.

Klasifikasi tanaman jahe


Berikut ih adalah klasifikasi ilmiah tanaman jahe :

Kingdom Plantae

Sub Kingdom Viridiplantae


Divisi Tracheophyta

Sub divisi Spermatophytina

Kelas Magnoliopsida

Ordo Zingiberales

Famili Zingiberaceae

Genus Zingiber Mill

Spesies Zingiber officinale Roscoe

Morfologi tanaman jahe


Tanaman jahe dapat tumbuh dengan baik karena tersusun atas batang, daun, rimpang
dan bunga.
Berikut ini saya jelaskan dari masing – masing bagian penyusun tanaman jahe :
 Batang
Batang jahe tumbuh tegak lurus ke atas dengan bentuk bulat pipih. Batang tersebut
tidak memiliki cabang, batangnya tersusun dari seludang – seludang dengan pelepah
daun yang saling menutupi sampai terlihat seperti batang.
Bagian luar batang jahe mengandung lilin, terlihat mengkilap, mengandung air, memiliki
warna hijau pucat, sedangkan pangkal batang memiliki warna kemerahan.
Batang tanaman jahe yang ada di bawah atau di dalam tanah memiliki isi atau bernas,
memiliki daging, dan memiliki cabang – cabang.
 Daun
Daun pada tanaman jahe memiliki pelepah dan helaian. Pelepah tersebut akan melekat
pada daun dan membungkus satu Amu lain sehingga terbentuk batang. Terdapat bulu –
bulu putih di atas permukaan daun.
Ketika kebutuhan air pada tanaman jauh terpenuhi atau sudah cukup, maka akan
muncul tunas baru yang akan menjadi rimpang baru pada pangkal daun jahe.
 Rimpang
Rimpang adalah hasil proses dari batang yang memiliki bentuk tidak teratur. Rimpang
ini di lindungi oleh daun berbentuk seperti sisik tipis melingkar di bagian luarnya.
Biasanya rimpang – rimpang tersebut di manfaatkan oleh masyarakat untuk berbagai
macam keperluan, misalnya bahan baku obat , bumbu masak, rempah – rempah,
minuman, makanan hingga salah satu bahan parfum. Karena itu, rimpang jahe memiliki
nilai ekonomis.
 Bunga
Tanaman jahe memiliki bunga di bagian ketiak daun pelindung dengan berbagai
bentuk, misalnya panjang, lonjong, bulat oval, tumpul dan runcing. Panjang bunga jahe
kitar 2 – 2,5 cm sedangkan lebarnya mencapai 1 – 1,5 cm.
Menurut Rugayah (1994), bunga pada jahe terbentuk dari rimpang secara langsung,
tersusun pada rangkaian bulir berbentuk silinder. Masing – masing bunga terlindungi
oleh daun pelindung.
Tanaman jahe termasuk pada jenis tanaman hermaprodit (tanaman berkelamin dua)
dengan masing – masing bunga memiliki 2 tangkai sari, satu calon buah dan dua
keping kepala sari.
Jahe di bedakan menjadi 3 kultivar dengan dasar bentuk, ukuran rimpang dan warna,
yaitu :
1. Jahe gajah
2. Jahe semprit
3. Jahe merah
Biasanya jahe yang sering di manfaatkan sebagai obat adalah jahe merah. Jahe ini
memiliki rasa pedas, mengandung sedikit air, rimpang yang dimilikinya berbentuk
ramping, dan berwarna merah.
Selama penanaman jahe membutuhkan curah hujan antara 2.500 – 4.000 mm/tahun.
Baca Juga :

Anda mungkin juga menyukai