Batang
Maksimal tinggi tanaman cabai rawit adalah 80 cm. Sedangkan panjang batang tanaman cabai rawit hanya
berkisar 20 cm, kemudian langsung membentuk suatu percabangan yang acak.
Warna pada batang tanaman biasanya berwarna hijau tua ketika masih dalam keadaan produktif dan akan
berubah menjadi coklat ketika ketika sudah tua.
Akar
Tanaman cabai rawit termasuk ke dalam kategori akar serabut. Pada akar tanaman cabai terdapat banyak
bintil-bintil kecil yang berfungsi untuk mencari sumbar makanan dengan menyerap unsur hara dari tanah.
Pada bagian ujung akar terdapat akar semu yang berfungsi mencari nutrisi dari dalam tanah.
Bunga
Pada cabai rawit, bentuk bunga biasanya menyerupai bintang meskipun tidak semua. Bunga akan keluar di
dekat daun, dan bisa berbentuk tunggal atau komunal. Dalam satu tandan umumnya terdapat 2-3 bunga.
Mahkota bunga mempunyai warna putih dengan diameter antara 5-20 mm. Terdapat bunga jantan dan betina
dalam satu tangkai.
Buah
Buah tanaman cabai pada awalnya akan berwarna hijau tua kemudian akan berubah warna menjadi merah
ketika sudah tua.
Baca Artikel Lainnya :
Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Padi – Nasi merupakan makanan pokok bagi Negara-negara yang ada di
benua Asia, seperti Thailand, India, Vietnam, Cina, dan tentu saja Indonesia.
Nasi berasal dari beras yang dihasilkan oleh tanaman padi. Karena nasi masih menjadi makanan pokok bagi
penduduk Indonesia, maka tanaman padi merupakan tanaman yang paling penting dan mudah ditemukan di
seluruh penjuru Indonesia.
Tanaman padi ini berbentuk seperti rumput berumpun dan termasuk dalam GenusOryza Linn. Akan tetapi
untuk padi yang ada pada masa sekarang, merupakan persilangan dari Oryzaofficianalis dengan Oryza sativa
Tanaman pertanian ini pada mulanya berada di Cina, hal ini dibuktikan dengan adanya bukti sejarah yang
menunjukkan bahwa tanaman padi sudah ada sejak 3.000 tahun sebelum masehi di Zhejiang (Cina).
Selain Cina, di India tepatnya di Hastinapur Uttar Pradesh ditemukan fosil butir gabah dan padi yang
diperkirakan sekitar 100-800 tahun sebelum masehi. Negara produsen padi terkemuka yaitu Cina, India, dan
Indonesia.
Selain itu Negara yang merupakan pengekspor padi utama yaitu Thailand, selanjutnya diikuti oleh Vietnam,
dan Amerika Serikat. Indonesia selain produsen padi terkemuka, juga merupakan pengimpor beras terbesar
dunia, diikuti oleh Bangladesh, dan Brazil.
Sebelumnya kita sudah mengetahui seperti apa bentuk dari tanaman penghasil beras ini, akan tetapi belum
mengetahui secara pasti klasifikasi dan morfologi tanaman padi yang biasa kita temukan di area persawahan.
Untuk lebih jelasnya, simak ulasan berikut ini :
Radikula; pada saat benih sedang berkecambah tumbuh calon akar dan batang yang disebut dengan
radikula.
Akar serabut; akar serabut akan tumbuh apabila akar tunggang terbentuk setelah 5 sampai 6 hari.
Akar rambut; pada akar tunggang dan akar serabut akan tumbuh bagian akar yang keluar. Bagian tersebut
merupakan akar rambut.
Akar tajuk; dari ruas batang yang paling rendah akan tumbuh akar yang disebut sebagai akar tajuk.
Batang
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, padi merupakan tanaman yang termasuk ke dalam golongan
tumbuhan Graminae.
Batang dari tanaman padi tersusun beruas-ruas. Panjang dari masing-masing ruas tidaklah sama. Ruas
tersebut merupakan bubung yang kosong. Dari ujung bubung kosong tersebut tertutupi oleh buku.
Daun
Daun yang terdapat dalam tanaman padi memiliki bentuk, susunan, serta bagian yang berbeda-beda.
Sisik dan telinga daun merupakan ciri khas yang dimiliki oleh daun padi. Hal tersebut yang membuat daun dari
tanaman padi dapat dibedakan denga jenis rumpun lainnya.
Bunga
Malai merupakan kumpulan dari bunga padi yang keluar dari buku paling atas. Bunga padi merupakan bunga
yang lengkap.
Yaitu memiliki kelamin dua jenis disertai dengan bakal buah yang berada di atas. Selain itu terdapat 6 buah
benang sari.
Buah
Gabah bukan merupakan biji padi, melainkan buah dari tanaman padi. Gabah terjadi setelah pembuahan dan
penyerbukan selesai dilakukan.
2. Klasifikasi Tanaman
Kingdom :Plantae
Subkingdom :Tracheobionta
Superdivisio :Spermatophyta
Divisio :Magnoliophyta
Klas :Liliopsida
Sub-klas :Liliidae
Ordo :Liliales
Familia :Liliaceae
Genus :Allium
Spesies :Allium cepa L. var.aggregatum
3. Uraian Tanaman
1. Akar
Berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal dan bercabang terpencar, pada kedalaman antara 15 – 30 cm di dalam tanah.
2. Batang
Memiliki batang sejati atau disebut “diskus” yang berbentuk seperti cakram, tipis dan pendek sebagai tempat melekatnya akar
dan mata tunas (titik tumbuh), diatas diskus terdapat batang semu yang tersusun dari pelepah-pelepah daun dan batang semu yang
berada di dalam tanah berubah bentuk dan fungsi menjadi umbi lapis.
3. Daun
Berbentuk silindris kecil memanjang antara 50 – 70 cm, berlubang dan bagian ujungnya runcing, bewarna hijau muda sampai tua,
dan letak daun melekat pada tangkai yang ukurannya relatif pendek.
4. Bunga
Tangkai bunga keluar dari ujung tanaman (titik tumbuh) yang panjangnya antara 30 – 90 cm, dan di ujungnya terdapat 50 – 200
kuntum bunga yang tersusun melingkar (bulat) seolah berbentuk payung. Tiap kuntum bunga terdiri atas 5 – 6 helai daun bunga
yang berwarna putih, 6 benang sari berwarna hijau atau kekuning-kuningan, 1 putik dan bakal buah berbentuk hampir segitiga.
Bunga bawang merupakan bunga sempurna (hermaprodit) dan dapat menyerbuk sendiri atau silang.
Buah berbentuk bulat dengan ujungnya tumpul membungkus biji berjumlah 2 –3 butir, bentuk biji agak pipih saat muda berwarna
bening atau putih setalah tua berwarna hitam. Biji bawang merah dapat digunkan sebagai bahan perbanyakan tanaman secara
generatif.
Bawang merah dihasilkan di 24 dari 30 provinsi di indonesia. Provinsi penghasil utama bawang merah diantaranya adalah
Sumatera Utara, Sumatara Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, bali, NTB, dan Sulawesi selatan.
Sebagai obat tradisional yang dapat menyembuhkan penyakit deman, kencing manis dan batuk. Bawang merah mengandung
kuersetin, antioksidan yang kuat yang bertindak sebagai agen untuk menghambat sel kanker. Kandungan lain dari bawang merah
diantaranya protein, mineral, sulfur, antosianin, karbohidrat, dan serat (Rodrigueset al., 2003). Satu setengah sampai tiga
setengah ons bawang segar apabila dikonsumsi secara teratur mengandung kuersetin yang cukup sebagai perlindungan terhadap
kanker. Bawang kaya akan flavonoid yang telah diketahui untuk mendeaktifkan banyak karsinogen potensial dan pemicu tumor
seperti menganggu pertumbuhan sel sensitif estrogen pada kanker payudara (Anonim, 2007).
Daftar Pustaka
Borska, S., Gębarowska, E., Wysocka, T., Zalesińska, M. and Zabel, M. 2003. The effects of quercetin vs cisplatin on
proliferation and the apoptotic process in A549 and SW1271 cell lines in in vitro conditions. Folia Morphol 63 ( 1):103–105.
Cross, H., Tilby, M., Chipman, J., Ferry, D. and Gescher, A. 1998. Experimental Cancer Effect of quercetin on the genotoxic
potential of cisplatin. International Journal of Cancer 66(3): 404 – 408.
Haghiack, M. and Walle, T. 2005. Quercetin Induces Necrosis and Apoptosis in SCC-9 Oral Cancer Cells. Nutrition and Cancer
53(2):220-231.
Kuhar M., Sabiha I. and Singh N. 2007 Curcumin and Quercetin Combined with Cisplatin to Induce Apoptosis in Human
Laryngeal Carcinoma Hep-2 Cells through the Mitochondrial Pathway. J. Cancer Mol 3(4): 121-128.
Priya D. and Devi, S. 1999. Protective effect of quercetin in cisplatin-induced cell injury in the rat kidney. Indian Journal of
Pharmacology 31(6):422-426.
Rodrigues A., Fogliano V., Graziani G., Mendes, S., Vale, A. and Goncalves, C., 2003. Nutrition Value of Onion Regional
Varieties in Northwest Portugal, EJEAFChe 2(4): 519-524.
Kontributor: Dwi Ana Nawangsari, Indah Ikawati Setyarini, Perdana Adi Nugroho, Sarmoko, dan Endang Sulistyorini
Kingdom Plantae
Kelas Magnoliopsida
Ordo Zingiberales
Famili Zingiberaceae