CABAI
Guru
Pengampu :
Disusun oleh :
Dwi Astuti Farikha
22030111130033
Cabai adalah salah satu jenis tanaman hortikultura yang banyak disukai
karena mempunyai berbagai manfaat (1).
: Spermatophyta
Subdivisi
: Angiospermae
Kelas
: Dicotyledoneae
Subkelas
: Metachlamidae
Ordo
: Tubiflorae
Famili
: Solanaceae
Genus
: Capsicum
Spesies
: Capsicum annuum, L.
Cabai dapat hidup pada daerah yang memiliki ketinggian antara 01-200
m dpl, berati
rendah (3). Tanaman cabai berbentuk perdu atau semak yang tumbuh pada
permukaan tanah dengan tinggi kurang dari 1,5 meter (5). Untuk pertumbuhan
dan produksi terbaik, sebaiknya ditanam pada tanah berstruktur remah atau
gembur dan kaya bahan organic, sedang pH tanah yang dikehendaki antara
6,0-7,0 (3).
Akar
Akar tumbuhan merupakan struktur tumbuhan yang terdapat didalam
tanah. Akar sebagai tempat masuknya mineral (zat zat hara) dari tanah
menuju seluruh bagian tumbuhan. Tanaman cabai mempunyai akar tunggang
yang menembus ke dalam tanah dan akar serabut yang tumbuh menyebar ke
arah samping. Akar merupakan organ pada tumbuhan yang berfungsi sebagai
berikut (5):
a. Untuk menyerap air dan garam garam mineral dalam tanah
b. Untuk menunjang dan memperkokoh berdirinya tumbuhan di tempat
hidupnya
c. Pada beberapa jenis tanaman berfungsi sebagai alat bernafas,
misalnya pada tumbuhan bakau.
Batang
Daun
Daun merupakan organ pada tumbuhan yang berfungsi sebagai tempat
fotosintesis, transpirasi, dan sebagai alat pernapasan. Hasil fotosintesis berupa
gula (glukosa) dan oksigen. Glukosa hasil fotosintesis akan diangkut oleh
pembuluh tapis dan diedarkan ke seluruh bagian tumbuhan. Oksigen
dikeluarkan melalui stomata daun dan sebagian digunakan untuk respirasi sel
sel di daun (5).
Bunga
Bunga tanaman cabai tersusun dalam rangkaian bunga yang jumlah
kuntum bunganya beragam sesuai dengan jenis varietasnya. Kuntum bunga
cabai terdiri atas bunga kelopak, helai mahkota, bakal buah, kepala putik,
tangkai putik, dan benang sari. Tiap bunga memiliki 5 daun buah dan 5-6 daun
mahkota yang berwarna putih dan ungu bergantung pada varietasnya.
Mempunyai putik dengan kepala bulat dan benang sari terdiri atas 5 6 buah
kepala sari lonjong. Serbuk sari terdapat dalam kantong sari, dan letaknya
seakan-akan menjadi satu sehingga membentuk bumbung yang mengelilingi
tangkai kepala putik.
Sebagian besar bunga cabai menyerbuk sendiri, tetapi mudah juga dilakukan
persilangan. Pada umumnya, tanaman cabai menyerbuk silang dengan
perantara lebah madu, lalat hijau, dan semut hitam. Besarnya penyerbukan
silang 9% - 40%, namun penyerbukan sendiri masih sering terjadi yang
besarnya sampai kira kira 60% (5).
Buah
Tanaman cabai mempunyai buah yang bervariasi sesuai varietasnya.
Ada buah yang berbentuk bulat sampai bulat panjang dengan bagian ujung
meruncing, mempunyai 2 3 ruang yang berbiji banyak. Letak buah cabai
besar umumnya bergantung, sedang cabai kecil tegak. Warna buah yang muda
adalah hijau, putih kekuningan, dan ungu bergantung pada varietasnya.
Buah yang telah tua (matang) umumnya kuning sampai merah dengan aroma
yang berbeda sesuai dengan varietasnya. Bentuk biji cabai adalah kecil, bulat
pipih seperti ginjal, dengan warnanya yang kuning kecoklatan. Berat 1.000
buah biji cabai berkisar antara 3 6 gram. Proses penuan buah berlangsung
antara 50 6- hari sejak bunga mekar. Sedangkan tanaman cabai mulai
berbunga pada umur 60 75 hari setelah disemaikan (5).
Manfaat Cabai
Secara umum buah cabai memiliki banyak kandungan gizi yang masingmasing jenisnya akan berlainan. Table.1 menunjukkan kandungan gizi buah
dari beberapa jenis cabai, baik bentuk segar maupun kering (6).
Kandungan
Segar
Cabai
Cabai
Kering
Cabai
Cabai
Cabai
Cabai
Hijau
Merah
Rawit
Hijau
Merah
Rawit
Kalori (kal)
Besar
23
Besar
31
103
Besar
-
Besar
311
Protein (g)
0,7
4,7
15,9
15
Lemak (g)
0,3
0,3
2,4
6,2
11
Karbohidrat (g)
5,2
7,3
19,9
61,8
33
Kalsium (mg)
14
29
45
160
150
Fosfor (mg)
23
24
85
370
Besi (mg)
0,4
0,5
2,5
2,3
Vit. A (SI)
260
470
11.050
576
1.000
Vit. B1 (mg)
0,05
0,05
0,05
0,04
0,5
Vit. C (mg)
84
18
70
50
10
Air (g)
93,4
90,9
71,2
10
8 ml
b.d.d *) (%)
82
85
85
85
Kandungan terbanyak dalam cabai rawit segar adalah vitamin A, yaitu 11.050
IU per 100 g bahan (4). Dengan kandungan vitamin A, B,dan C, cabai rawit
dapat dimanfaatkan untuk kesehatan mata dan sariawan, juga dapat
menyembuhkan sakit tenggorokkan (4,6).
Cabai rawit termasuk bahan pangan yang bermanfaat serba guna(multy
function) karena selain buahnya, daunnya pun dapat dimanfaatkan. Umumnya
buah cabai rawit dimanfaatkan sebagai sayur, sambal, bumbu dapur, bumbu
pecel, gado-gado, rujak, asinan, dan sebagainya. Buah yang masih mentah pun
umumnya dimanfaatkan sebagai pelengkap makan gorengan. Sementara daun
cabai rawit sering digunakan untuk obat luka(mengurangi rasa sakit yang
berkepanjangan) dan buang air besar(4).
Rasa pedas pada cabai ditimbulkan oleh zat capsaicin. Capsaicin
terdapat pada biji cabai dan pada plasenta, yaitu kulit cabai bagian daam yang
berwarna putih tempat melekatnya biji. Rasa pedas tersebut bermanfaat untuk
mengatur peredaran darah; memperkuat jantung. Nadi, dan saraf; mencegah
flu dan demam; membangkitkan semangat dalam tubuh (tanpa efek narkotik);
serta mengurangi nyeri encok dan rematik. Penelitian terakhir di Washington,
USA menyebutkan bahwa mengkonsumsi cabai secara teratur dapat menunda
kerentaan tubuh (1).
Zat capsaicin yang
mempertajam lidah burung ocehan. Akibatnya burung ini akan menjadi lihai
untuk mempermainkan llidahnya. Bila cabai diberikan ke burung hias maka
pengeruhnya terhadap burung tersebut ialah bulunya akan lebih bercahaya dan
lebih menarik. Ayam yang enggan bertelur pun dapat tertolong bila pakannya
dicampuri cabai kering yang sudah ditumbuk halus menjadi bubuk (6).
Selain untuk campuran pakan, bubuk cabai dapat dimanfaatkan sebagai
bahan industry makanan dan minuman untuk menggantikan fungsi lada dan
sekaligus untuk memancing selera makam konsumen. Ekstraksi bubuk cabai ini
pun sering dipakai dalam pembuatan minuman ginger beer (6). Kandungan
capsaicin yang tinggi dalam bubuk cabai merah, selain mempunyai aktivitas
menghambat pertumbuhan mikroba, juga bersifat menghambat pertumbuhan
sel kanker (7).
Proses
pembuatan
oleorein
meliputi
penggilingan
(maserasi),
Cabai Keriting
Cabai keriting banyak ditanam oleh para petani, selain harganya
dipasaran lebih mahal, jenis cabai keriting lebih tahan penyakit. Selain itu, cabai
keriting memang cocok ditanam di daerah tinggi seperti kebun yang sering kena
hujan. Keuntungan lain dari tahan hujan, cabai keriting bisa ditanam sepanjang
tahun. Cabai keriting kurang cocok ditanam di daerah dataran rendah (5).
macam, yaitu paprika hijau dan paprika merah. Menurut para petani, paprika
hijau jauh lebih banyak yang memesan daripada paprika merah (5).
yang terus menerus. Hingga panen dapatberlangsung lama dan seolaholah tidak pernah berhenti. Sayangnya,umur panennya agak terlambat.
Pada umur 35 hari setelah tanam, bunga pertamasudah mulai
bermunculan, dan 40 hari kemudian panen perdanan sudah bias
dilakukan. Panen pertama seperti lazimnya maksimal hanya mendapat
sekitar 50 kg cabai keriting segar. Baru pada panen berikutnya produksi
bakal meningkat dengan pesat, dan puncaknya terjadi pada panen ke-10.
Pada saat itu, dari 1 ha dapat diperoleh sekitar 5 ton cabai keriting segar.
Panen akan habis 25 sampai 30 kali panen dengan rata-rata panen dua
kali seminggu.
Bunga cabai TM 999 rata-rata berukuran panjang sekitar 12,5 cm
dengan diameter 0,8 cm. Bobot perbuah hanya 5-6 gram saja. Sosok
buahnya tidak terlalu keriting,ramping, dan kurus dengan warna cerah
menarik. Keistimewaan TM 999 yang lain adalah tahan serangan bercak
daun, dan ia sangat cocok untuk dijual segar maupun digiling (5).
b. Cabai Keriting Hibrid TM 888
Dibanding TM999,cabai keriting hybrid TM888 mempunyai penampilan
fisik yang lebih besar, baik batang,maupun ukuran daunnya yang lebih
lebar. Sama seperti TM999 ia pun bertipe pertumbuhan kuat dan
mempunyai daya tahan sangat baik terhadap cuaca panas. Tinggi
tanaman sekitar 60 -90 cm, kadang kadang lebih dari 100 cm,
bergantung pada perawatannya. Tajuknya lebar,tahan terhadaan umur
panennya lebih cepat. Sebenarnya penampilan cabai TM 888 ini tidak
mirip cabai merah keriting, tetapi lebih menyerupai cabai merah biasa.,
karena buahnya tampak lebih gendut. Panjang buah rata-rata sekitar 13,5
cm dengan diameter 1,4 cm. Bobot per buah sekitar 7 8 gram. Umur
mulai berbunga tidak berbeda terlalu jauh dengan TM 999, hanya
pembungaannya tidak terus menerus dan umur panennya lebih cepat. TM
888 ini bisa dikelompokkan ke dalam cabai unggulan karena buahnya
besar, lebih besar daripada TM 999 dan bagus (5).
Panen
memperkecil
kerusakan
akibat
pengangkutan
menyortir
secara
dan
manual
4. Penyimpanan
Berbagai cara ditempuh untuk menjaga kesegaran cabai dalam
pengangkutan atau penyimpanan. Dari berbagai cara yang dilakukan
produsen, ada cara yang biasa diterapkan, yaitu pengatur atmosfir.
Pengatur atmosfir juga salah satu teknologi penyimpanan produk
holtikultura. Pengatur yang diartikan sebagai suatu keadaan ketika
komposisi udara di sekitar lahan yang disimpan berbeda dengan
komposisi
udara
atmosfir.
Perbedaan
itu
dimungkinkan
dengan
dan
kualitasnya
lebih
sempurna.
Cabai
kemudian
dicelupkan dalam air sampai mendidih (90 0C) yang sebelumnya telah
dibubuhi zat pengawet, Kalium metabisulfit 0,2 % atau dosis 2 gram
per liter air.
d. Setelah selesai direndam selama 6 menit, cabai diangkat dan dicelup
sejenak dalam air dingin agar pemanasannya berhenti. Cabai
kemudian ditiriskan, sekaligus ditebar diatas nampan dari anyaman
bambu dan dijemur di panas terik matahari sampai kadar airnya
mikroba.
Kelembaban
yang
cukup
tinggi
dapat
Dalam
usaha
meningkatkan
produksi
pertanian,khususnya
penanaman,
dengan
menggunakan
pestisida.
Pemberantasan
berbahaya.
Mekanis, yaitu suatu cara pemberantasan langsung dengan
membunuhnya.
Fisis, yaitu suatu cara pemberantasan langsung dengan
mencabut tanaman, menumpuk, kemudian membakarnya
untuk membunuh hama penyakitnya.
Hama adalah hewan yang merusak tanaman atau hasil tanam karena
aktivitas hidupnya, terutama aktivitas untuk memperoleh makanan. Hama
tanaman memiliki kemampuan merusak yang sangat hebat. Akibatnya,
tanaman dapat rusak atau bahkan tidak dapat menghasilkan sama sekali (5).
1. Hama Gurem
Hama gurem (Thrips atau Myten) biasanya menyerang daun, bunga, dan
buah pada tanaman cabai.
Gejalanya :
Mula mula daun berubah warna
Kemudian tulang daun berubah menjadi kelabu
Akhirnya berbercak dan mengering
Penanggulangannya :
Pembibitan / peesemaian disemprot dengan obat Dieldrin
Areal tetap atau lahan pertanaman dapat disemprot dengan
campuran antara copper fungisida dan Dieldrin
2. Ulat Penggulung Daun
Ulat penggulung daun biasanya menyerang atau merusak tunas,
daun, dan buah. Tanaman cabai yang terserang hama ulat ini
menyebabkan daun tanaman menggulung, dan ulat hidup di
dalamnya.
Pemberantasannya :
Dilakukan penyemprotan seminggu sekali dengan obat:
- Bayrusil0,2 %
- Nemagon disemprotkan pada tanah 20 3-liter/ha
- Furadan 3 G sebanyak 55 65 kg/ha
Secara preventif yaitu menanam jenis tanaman cabai yang
resisten serta tepat pada waktunya.
3. Hama Cacing (Melodogyna sp.)
Hama cacing atau nematode ini menyerang tanaman cabai pada
bagian akar, baik itu di lahan persemaian maupun pada lahan
pertanaman.
Tanaman yang terserang hama ini menunjukkan gejala gejala
serangan pada akar yang berbintil bintil. Untuk mencegah serangan
hama ini, maka diusahakan untuk tidak menanam pada tanah yang
asam. Selain itu, lahan persemaian harus disterilkan terlebih dahulu
sebelum digunakan.
Pemberantasan hama
menggunakan Nematisida.
4. Siput (Achatina fulica)
cacing
ini
dapat
dilakukan
dengan
Hama siput atau bekicot ini menyerang tanaman pada malam hari.
Gejala serangan:
Terdapat bekas gigitan pada daun yang terserang
Pada serangan berat, tanaman sampai binasa, terutama pada
lahan persemaian dan tanaman yang baru saja dipindahkan
dari persemaian.
Sekeliling tanaman yang terserang biasanya terdapat kotoran
siput yang berwarna hitam, bahkan kotoran tersebut juga
1:20
Cara preventif, yaitu dengan membuat got keliling, dan got
lalu
berhenti
tumbuh.
Akibatnya,
tanaman
menghasilkan buah.
Serangan keriting daun cepat sekali menular.
tidak
bisa
lagi
adalah
kemudianbatangbya
dipijit,akankeluarcairan sepertisusu
Tanaman seluruhnyalayu seperti tersiram air panas
Penanggulangan :
Mengadakan rotasi tanaman dengan tanaman yang bukan
merupakan familinya
Di anjurkan untuk menanam jenis yang resisten
Tanaman yang sakit segera dicabut dan dimusnahkan
Gulma
Gulma adalah tanaman liar yang mengganggu pertumbuhan tanaman
yang diusahakan manusia, sehingga manusia berusaha untuk mengatasinya.
Gulma perlu diberantas karena sangat mengganggu tanaman dan mengambil
makanan dari dalam tanah yang mengakibatkan penderitaan pada tumbuhan
pokok dan juga mengakibatkan turunnyahasil pertanian yang dibudidayakan.
Selain itu, juga dapat merugikan manusia karena sebagian gulma ada yang
mengandung racun.
Penyiangan pertama sebaiknya dilakukan pada saat tanaman cabai
berumur dua minggu. Penyiangan ini dapat dilakukan dua kali. Tujuannya
adalah menghilangkan gulma-gulma yang menjadi saingan dalam mencari zat
makanan dari dalam tanah. Selain itu, juga bertujuan menggemburkan tanah.
Penyiangan selanjutnya dapat dilakukan pada saat umur tanaman sudah
sekitar lima minggu (5).
DAFTAR PUSTAKA
1. Prajnanta, Final. Agribisnis Cabai Hibrida.2007.Depok : PT Penebar
Swadaya.
2. Tjahjadi, Nur.Ir. Bertanaman Cabai. 1991. Yogyakarta : PT Kanisius
3. Warsidi, Edi. Budidaya Cabai. 2008. Bandung : CV. Sanggabuana
4. Sarpian, T. Bertanam Cabai Rawit dalam Polybag. 2001. Depok : PT
Penebar Swadaya.
5. Tim Bina Karyatani. Pedoman Bertanam Cabai. 2088. Bandung : CV.
Yrama Widya.
6. Setiadi. Bertanam Cabai. 2006. Depok : PT penebar Swadaya.
7. Anwar,Faizal.Prof.,Dr.Ir.Khomsan, Ali.Prof.,Dr. Tepat makan Badan
Sehat.2009.Jakarta : PT Mizan Publika.
8. Cahyono,Bambang.Ir.Cabai Rawit, teknik Budidaya, & Analisis Usaha
Tani. 2003.Jogjakarta:Kanisius.
9. Jusup, Lenny. 50 Resep Makanan untuk Meningkatkan Daya Tahan
Tubuh. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
10. Redaksi Trubus. Bertanam Cabai Dalam Pot. Depok : Penebar Swadaya
11. Suyanti. Membuat Aneka Olahan Cabai. Depok : penebar Swadaya
12. Harpenas, Asep. Budidaya Cabai Unggul. Depok : Penebar Swadaya