Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN

KARYA ILMIAH
Obat-obatan terbuat dari sayur sawi seledri (Brassica rapa var and Apium graveolens var )

Disusun oleh:

Yonanda Januar

NIS/NISN.0009151441

SMA NEGERI 14 SAMARINDA

i
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Karya Ilmiah Biologi

SMAN 14 SAMARINDA

1. Judul Karya Ilmiah Obat-obatan terbuat dari sayur sawi seledri


(Brassica rapa var and Apium graveolens var )

2. Identitas Guru
a) Nama Yonanda Januar
3. Waktu Tanggal 9-13 november 2018

Samarinda, 19 november 2018

Guru Biologi Penulis


SMA 14 SAMARINDA

Fitri Andayani M.Pd Yonanda Januar


NIP.19790825 200502 2 004 NIS/NISN.0009151441

Kepala Sekolah

SMA NEGERI 14 SAMARINDA

Muji Raharjo S.Ag.M.Pd


NIP.19670815 1986011 001

ii
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang
telah memberkati kami sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan. Kami juga ingin
mengucapkan terima kasih bagi seluruh pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan
karya tulis ilmiah ini dan berbagai sumber yang telah kami pakai sebagai data dan fakta pada
karya tulis ilmiah ini.
Kami mengakui bahwa kami adalah manusia yang mempunyai keterbatasan dalam
berbagai hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan sangat sempurna.
Begitu pula dengan karya tulis ilmiah ini yang telah kami selesaikan. Tidak semua hal dapat
kami deskripsikan dengan sempurna dalam karya tulis ini. Kami melakukannya semaksimal
mungkin dengan kemampuan yang kami miliki.
Pertama tama saya ucapkan terima kasih kepada guru pembimbing karya ilmiah, sekaligus
guru biologi XII IPA 1 , yaitu ibu Fitri Andayani S.Pd dan teman teman saya dari kelas XII
IPA 1 yang telat membantu saya dalam terbentuknya karya ilmiah saya ini.
Dengan menyelesaikan karya tulis ilmiah ini saya mengharapkan banyak manfaat yang
dapat dipetik dan diambil dari karya ini. Semoga dengan adanya karya tulis ini dapat
mengurangi gejala darah tinggi dan dapat membersihkan ginjal. Dengan begitu maka
kesehatan akan lebih terjamin dan tidak ada lagi muncul berbagai penyakit baru.
Akhir kata saya samapaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dala penyusunan makalah ini. Semoga allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita yang
telah dilakukan.AMIINN

Samarinda, 19 November 2018

Penulis

Yonanda Januar

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i


LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................iv
BAB I.     PENDAHULUAN
                 A.      Latar belakang ......................................................................... 1
                 B.      Rumusan Masalah ................................................................... 1
                 C.      Tujuan Penelitian ..................................................................... 2
                 D.      Alternatif pemecahanMasalah ................................................ 2
                 E.      Kegunaan Penelitian dan Manfaat .......................................... 2
                 F.      Metode Pengumpulan Data ...................................................... 2
BAB II.    KAJIAN PUSTAKA
A.      Klasifikasi Sawi dan Tanaman Seledri .................................... 3
                 B.      Sejarah sawi dan seledri .......................................................... 4
                 C.      Syarat Tumbuh Tanaman sawi dan seledri ........ ..................... 4
                 D.      Manfaat sawi dan seledri ........................................................ 5
BAB III. METODE PENULISAN
                 A.      Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 6
                 B.      Alat dan Bahan ........................................................................ 6
                 C.      Cara Kerja obat obatan sawi dan seledri .................................. 6
                 D.      Pengambilan data.................................................................... 6
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
                 A.      Hasil Penelitian ........................................................................ 7
                 B.      Pembahasan ............................................................................. 7
BAB V.    PENUTUP
                 A.      Kesimpulan .............................................................................. 8
                 B.      Saran ........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA …....................................................................................... 25
Lampiran

iv
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanaman sawi (Brassica rapa var.) merupakan salah satu tanaman sayur yang
sangat mudah dikembangkan baik pada daerah dingin maupun panas, yaitu pada
ketinggian 500–1200m diatas pemukaan laut. Tanaman tersebut dapat ditanam setiap
tahun, karena tergolong dalam tanaman yang toleran terhadap suhu tinggi dan akan
lebih baik lagi jika di tanam dalam keadaan tanah yang gembur, kaya dengan bahan
organik, dan drainase yang baik dengan drajat keasaman (pH) 6-7. Sayuran sawi
banyak disukai karena rasanya yang enak dan banyak mengandung: protein, lemak,
karbohidrat, Ca, P, Fe, Vitamin A,Vitamin B, dan Vitamin C. Selain itu tanaman
tersebut juga dapat menghilangkan rasa gatal di tenggorokan pada penderita batuk,
sebagai obat sakit kepala dan dapat berfungsi sebagai pembersih darah.
Seledri (Apium graveolens L.) adalah tanaman sayuran yang berasal dari benua
Amerika. Seledri yang banyak ditanam di Indonesia adalah seledri daun. Tanaman
seledri tumbuh baik di dataran tinggi yang bersuhu rendah. Tanaman seledri di
Indonesia banyak dijumpai di daerah Cipanas, Lembang (Jawa Barat), Brastagi,
Kabanjahe (Sumatera Utara) sebagai usaha tani rakyat setempat (Soewito, 1991).
Seledri merupakan salah satu jenis sayuran yang potensial untuk dikembangkan.
Menurut Ashari (1995), penggunaan utama seledri adalah sebagai bumbu masak atau
pelengkap makanan. Hal ini dikarenakan seledri memiliki aroma yang khas. Selain
itu, seledri juga mengandung vitamin A, vitamin B1, dan vitamin C.
Tanaman ini bisa digunakan untuk bahan pembuatan obat obatan yang ditujukan
untuk penderita penyakit darah tinggi dan juga berfungsi sebagai pembersih ginjal
agar darah lancar di dalam tubuh.
B. Rumusan masalah
1. Apakah tanaman sawi dan seledri dapat dibuat obat?
2. Bagaimana cara pembuatan obat obatan dari sawi dan seledri?
3. Apakah produk obat ini dapat menjadi pilihan masyarakat?

C. Tujuan Penelitian
1. Menemuka alternatif baru dalam pembuatan obat yang terbuat dari bahan sawi
dan seledri sebagai obat pencegah darah tinggi dan membersihkan ginjal.
2. Menciptakan obat baru yang tidak menggunakan pengawet dan sehat.
3. Iya karena obat obatan ini terbuat dari bahan yang sanagat alami.

D. Alternatif Pemecahan Masalah


Mengajak masyarakat untuk dapat mengelola atau membuat sendiri sawi dan seledri
menjadi obat obatan dan menyehatkan.

1
E. Kegunaan Penelitian
Penulisan karya ilmiah ini diharapkan memberi manfaat yang luas, baik bagi penulis
sendiri maupun pembaca umumnya;
1.   Bagi penulis ;
Sebagai tugas pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, penulisan karya ilmiah ini banyak
memberi manfaat, baik langsung maupun tidak langsung, diantaranya penulis
mendapatkan pengetahuan dan wawasan mengenai tumbuhan sawi dan seledri yang dapat
diolah menjadi obat obatan yang alami dan meyehatkan. Disamping itu penulis merasa
dilatih untuk menulis dan menjadikannya sebagai bahan referensi dan kajian untuk
meningkatkan pembelajaran disekolah.
 2. Bagi pembaca ;
Tidak jauh beda dari yang penulis sampaikan diatas, diharapkan melalui tulisan ini dapat
memberikan pemahaman mengenai tumbuhan sawi dan seledri dapat di olah menjadi obat
yang di tujukan ke penyakit darah tinggi..
3.   Bagi instansi terkait ;
Memberikan rujukan untuk melakukan penelitian mengenai tanaman kaya manfaat.
4.   Bagi para pekerja argoindustri ;
Memberikan masukan untuk menciptakan produk obat obatan yang lami.
5.   Bagi masyarakat ;
Memberikan informasi dan masukan untuk dapat mengelola atau membuat sendiri obat
dari tumuhan sawi dan seledri yang baik untuk di konsumsi.

F. Metode Pengumpulan Data

Dalam penyusunan dan penyelesaian karya tulis ini, penulis menggunakan metode
sebagai berikut :
1)      Studi Pustaka
Metode ini dilakukan dengan cara mencari informasi melalui berbagai sumber tertulis
ataupun melalui sumber lisan dari narasumber yang berpengalaman.
2)      Percobaan
Langkah ini dilakukan untuk mengetahui kebenaran dan mempraktikannya sendiri
masalah yang dibahas.
3)      Jelalah Dunia Maya
Hal ini dilakukan untuk mencari data atau informasi yang tidak didapatkan pada waktu
studi pustaka dan penelitian.

2
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A Sawi dan Tanaman Seledri

Klasifikasi Sawi

Divisi : Spermatophyta.

Subdivisi : Angiospermae.

Kelas : Dicotyledonae.

Ordo : Rhoeadales (Brassicales).

Famili : Cruciferae (Brassicaceae).

Genus : Brassica.

Spesies : Brassica Juncea.

Klasifikasi tanaman Seledri

Kingdom               : Plantae
Divisi                     : Spermatophyta
Subdivisi               : Angiospermae
Class                      : Dicotyledonae
Ordo                      : Apiales
Famili                    : Apiaceae
Genus                    : Apium
Spesies                  : Apium graveolens L. 
3
B Sejarah Tanaman Sawi dan Seledri

Sawi adalah sekelompok tumbuhan dari marga Brassica yang dimanfaatkan daun atau
bunganya sebagai bahan pangan (sayuran), baik segar maupun diolah. Sawi mencakup
beberapa spesies Brassica yang kadang-kadang mirip satu sama lain.

Di Indonesia penyebutan sawi biasanya mengacu pada sawi hijau (Brassica rapa kelompok
parachinensis, yang disebut juga sawi bakso, caisim, atau caisin). Selain itu, terdapat pula
sawi putih (Brassica rapa kelompok pekinensis, disebut juga petsai) yang biasa dibuat sup
atau diolah menjadi asinan. Jenis lain yang kadang-kadang disebut sebagai sawi hijau adalah
sesawi sayur (untuk membedakannya dengan caisim). Kailan (Brassica oleracea kelompok
alboglabra) adalah sejenis sayuran daun lain yang agak berbeda, karena daunnya lebih tebal
dan lebih cocok menjadi bahan campuran mi goreng. Sawi sendok (pakcoy atau bok choy)
merupakan jenis sayuran daun kerabat sawi yang mulai dikenal pula dalam dunia boga
Indonesia.

Seledri (Apium graveolens L.) adalah sayuran daun dan tumbuhan obat yang biasa
digunakan sebagai bumbu masakan. Beberapa negara termasuk Jepang, Cina dan Korea
mempergunakan bagian tangkai daun sebagai bahan makanan. Di Indonesia tumbuhan ini
diperkenalkan oleh penjajah Belanda dan digunakan daunnya untuk menyedapkan sup atau
sebagai lalap. Penggunaan seledri paling lengkap adalah di Eropa: daun, tangkai daun, buah,
dan umbinya semua dimanfaatkan.

C Syarat Tumbuh Tanaman Sawi dan Seledri

Sawi bukan tanaman asli Indonesia, menurut asalnya di Asia. Karena Indonesia
mempunyai kecocokan terhadap iklim, cuaca dan tanahnya sehingga dikembangkan di
Indonesia ini.
Tanaman sawi dapat tumbuh baik di tempat yang berhawa panas maupun berhawa dingin,
sehingga dapat diusahakan dari dataran rendah maupun dataran tinggi. Meskipun demikian
pada kenyataannya hasil yang diperoleh lebih baik di dataran tinggi.
Daerah penanaman yang cocok adalah mulai dari ketinggian 5 meter sampai dengan 1.200
meter di atas permukaan laut. Namun biasanya dibudidayakan pada daerah yang mempunyai
ketinggian 100 meter sampai 500 meter dpl.
Tanaman sawi tahan terhadap air hujan, sehingga dapat di tanam sepanjang tahun. Pada
musim kemarau yang perlu diperhatikan adalah penyiraman secara teratur. Berhubung dalam
pertumbuhannya tanaman ini membutuhkan hawa yang sejuk. lebih cepat tumbuh apabila
ditanam dalam suasana lembab. Akan tetapi tanaman ini juga tidak senang pada air yang
menggenang. Dengan demikian, tanaman ini cocok bils di tanam pada akhir musim
penghujan.
Tanah yang cocok untuk ditanami sawi adalah tanah gembur, banyak mengandung humus,
subur, serta pembuangan airnya baik. Derajat kemasaman (pH) tanah yang optimum untuk
pertumbuhannya adalah antara pH 6 sampai pH 7.

4
seledri adalah merupakan tanaman dataran tinggi yaitu di atas 900 meter di atas
permukaan laut dan selama proses pertumbuhannya membutuhkan cuaca yang lembab. Untuk
dataran rendah,  seledri bisa saja tumbuh, namun ukuran batangnya lebih kecil jika
dibandingkan dengan seledri yang ditanam pada dataran tinggi. Tanah yang sesuai
untuk budidaya seledri adalah mengandung banyak humus dan tanah lempung berpasir atau
lempung berdebu Sedangkan untuk tingkat keasaman tanah atau PH nya yaitu 5,5 sampai 6,7.
Tanaman seledri lebih suka tumbuh pada tempat yang ternaungi atau tempat yang teduh.

D. Manfaat Tanaman Sawi dan Seledri

1. Sumber vitamin dan mineral. Sawi merupakan sayur kaya vitamin A, C, dan K yang penting
menjaga fungsi tubuh.
2. Kaya antioksidan. Sawi merupakan sumber fitonutrien atau tanaman yang dihasilkan nutrisi
serta antioksidan.
3. Membantu detoks tubuh.
4. Mencegah kanker.
5. Bersifat anti-inflamasi.

seledri mengandung banyak mineral,seperti sodium,klorin,potasium(kalium),dan


magnesium.Tinginya dadar sodium dalam seledri sangat berguna untuk menjaga vitalitas
tubuh.Selain itu seledri diyakini bisa menyembuhkan berbagai penyakit seperti
diare,diabetes,epilepsi,migran,buang air kecil yang mengandung darah,mencegah
stroke,memperbaiki fungsi hormon,serta memberihkan darah. seledri berguna juga untuk
meningkatkan kecerdasan,mengatasi herpes,gondokan,menurunkan tekanan darah
tinggi,menurunkan kolestrol dan mencegah penyakit jantung.

5
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Proses pembuatan obat herbal sawi dan seledri ini dilakukan secara sederhana di rumah .
Waktu penelitian hingga pelaksanaanya dilakukan pada bulan Januari 2019. Alamat lengkap
Jalan Teuku Umar Pergudangan Kelurahan Karang Asam Ulu Kecamatan Sungai Kunjang.

B. Alat dan Bahan

Alat

1. Blender
2. Pisau
3. Saringan teh
4. Piring
5. Sendok
6. Kapsul Kosong

Bahan

1. Sawi
2. Seledri

C. Cara Kerja
1. Potong sawi dan seledri.
2. Jemur sawi dan seledri di bawah terik matahari sampai kering.
3. Blender sawi dan seledri hingga menjadi halus
4. Saring sawi dan seledri
5. Lalu masukan ke dalam kapsul yang kosong dan siap dikemas

D. Pengambilan data

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode eksperimen yaitu denga cara
melakukan praktikum pembuatan obat herbal dari bahan sawi dn seledri.Serta pencarian data-
data lain yang berhubungan dari mdia elektronik khususnya internet.Setelah data terkumpul
kami olah,kami susun,kami tulis, dan ai sampaikan kepada pembaca.

6
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Penelitian
 Tanaman Seledri

Tanaman seledri dipergunakan sebagai pelengkap masakan ataupun sebagai obat. Tingginya
permintaan seledri dalam bentuk segar oleh masyarakat  Indonesia belum dapat terpenuhi,
selain itu tanaman seledri bersifat aditif dalam bahan makanan sehingga dipergunakan dalam
jumlah sedikit tetapi penting yaiu untuk membersihkan ginjal.

 Tanaman Sawi

Tanaman sawi merupakan tanaman yang digunakan untuk dibuat bahan masakan.sawi dapat
juga digunakan untuk obat herbal yang manfaatnya sangat besar untuk mengurangi kejala
penyakit darah tingi yang ditimbulkan oleh makan-makan yang tidak sehat.

B. Pembahasan
 Kandungan dalam Sawi

Sawi kaya akan vitamin A, B, C, E, dan K. sawi juga mengandung karbohidrat, protein,


dan lemak baik yang berguna untuk kesehatan tubuh. Zat lain yang terkandung  dalam sawi
adalah kalsium, kalium, mangan, folat, zat besi, fosfor, teptofon, dan magnesium.

 Kandungan dalam seledri

Semua golongan ini mengandung banyak gizi. Komponen gizi yang unggul
pada seledri adalah kalium, mangan, serat, vitamin B6, dan vitamin B9. Komponen lain yang
masuk dalam kategori baik adalah fosfor, kalsium, magnesium, zat besi, vitamin B1, dan
vitamin B2.

7
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai