Disusun oleh:
Mengetahui,
Kepala Madrasah Aliyah Negeri 1 Palembang
Ismawan, S.Pd
ii
BIODATA PENULIS 1
1. Identitas Penulis
Nama : M. Ananda Putra Pratama
NISN : 0061312868
Tempat, tanggal lahir : Palembang, 29 November 2006
Jenis kelamin : Laki - Laki
Agama : Islam
Anak ke : 1 dari 4 bersaudara
Alamat : Perum OPI, JL.OPI 5
2. Riwayat Pendidikan
Tahun 2012-2018 : SD Negeri 95 PALEMBANG
Tahun 2018-2021 : SMP Negeri 01 PALEMBANG
Tahun 2021-2024 : MAN 1 PALEMBANG
iii
BIODATA PENULIS 2
1. Identitas Penulis
Nama : M. Sya’ban Azhari
NISN : 0064122217
Tempat, tanggal lahir : Palembang, 03 September 2006
Jenis kelamin : Laki – Laki
Agama : Islam
Anak ke : 3 dari 3 bersaudara
Alamat : JL. KH Balqi, Banten VI
2. Riwayat Pendidikan
Tahun 2012-2018 : SD Muhammadiyah 16 PALEMBANG
Tahun 2018-2021 : SMP Negeri 16 PALEMBANG
Tahun 2021-2024 : MAN 1 PALEMBANG
iv
BIODATA PENULIS 3
3. Identitas Penulis
Nama : M. Rafi Atturahman
NISN : 0069978004
Tempat, tanggal lahir : Jakarta , 28 Maret 2006
Jenis kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Anak ke : 2 dari 4 bersaudara
Alamat : Jl.Pendidikan Perumahan Albaria
4. Riwayat Pendidikan
Tahun 2012-2018 : SD IT Al Muhajirin
Tahun 2018-2021 : SMP Negeri 84 JAKARTA
Tahun 2021-2024 : MAN 1 PALEMBANG
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Imam Asy-Syafi’i”
Persembahan untuk
vi
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah SWT, karena
atas karunianya kami bisa menyelesaikan penelitian kami yang berjudul “Manfaat Dan
Khasiat Jahe Merah ( Zingiber Officinale var Rubrum”. Adapun tujuan penelitian ini
adalah untuk memenuhi tugas biologi kelas XII IPA 2 Madrasah Aliyah Negeri 1 Palembang.
Dalam penyusunan penelitian ini, kami mendapatkan bantuan bimbingan dari
berbagai guru dan kami mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh guru yang telah
membantu kami dalam membuat penelitian ini, khususnya kepada:
Kami menyadari bahwa penelitian kami ini masih terdapat dapat kekurangan, baik
penyusunan dalam bahasa kata-kata atau penyampaian. Semoga penelitian kami ini bisa
bermanfaat baik bagi kami maupun yang membaca.
Palembang,
Penulis
vii
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian .....................................................................................2
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Klasifikasi Tanaman Jahe Merah……………..........................................12
4.2 Ciri Morfologi Tanaman Jahe Merah........................................................13
4.3 Manfaat Tanaman Jahe Merah..................................................................15
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan...................................................................................................20
5.2 Saran.............................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................22
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
BAB 1
PENDAHULUAN
10
atau yang sudah dikeringkan adalah salah satu jenis terapi herbal. Terapi ini tidak memiliki
efek samping, tetapi membutuhkan waktu sedikit lebih lama dalam menyembuhkan penyakit.
(Bangun 2012). Pada jaman dahulu orang yang menggunakan tanaman obat sebagai bahan
obat tradisional adalah kalangan menengah kebawah, namun sekarang seiring kemajuan
jaman semakin banyak tanaman obat yang diolah dan dikemas secara modern. (Yassir dan
Asnah, 2004). Pemakaian obat-obatan yang berasal dari tumbuhan atau diolah dengan cara
tradisional lebih popular, karena lebih murah dan memiliki efek samping yang lebih sedikit
dari pada obat-obatan yang dibuat dengan menggunakan bahan kimia. Mengingat manfaatnya
yang terbukti efektif dalam penyembuhan penyakit dan penggunaanya yang mudah, murah
dan aman, maka sudah waktunya untuk mensosialisasikan hal tersebut kepada masyarakat
agar tertanam budaya menyukai tanaman obat sebagai salah satu opsi pengganti obat yang
berasal dari bahan kimia (Supriyanti, 2014).
Jahe merah adalah salah satu tanaman obat yang paling diminati, nama latinnya Zingiber
Officinale Var Rubrum Rhizoma, adalah tanaman rimpang yang biasa kita lihat di sekitar kita.
Digunakan sebagai bumbu dapur bahkan sebagai obat tradisional. Rasa pedas dan aroma jahe
merah yang khas berasal dari minyak atsirin dan oleoresin. Beberapa kandungan kimia pada
jahe merah antara lain gingerol, minyak salam, limonene, asam alfa-linolenat, aspartat, beta-
sitosterol, pati, asam kaprilat, capsaicin, asam klorogenat, dan farnesol (Hariana, 2009). Jahe
merah mengandung senyawa shogaols, paradols, gingerol yang berperan cukup aktif dalam
pencegahan radang, pencegahan jamur, bahkan pencegahan kangker, dan masih banyak
manfaat lain jahe merah. Konsumsi bubuk jahe pada penderita rematik dan gangguan
muskuloskeletal dikatakan dapat mengurangi rasa nyeri dan bengkak (Rosiana, 2008). Efek
farmakologis jahe merah antara lain menghambat pelepasan enzim 5-lipoksigenase dan siklo-
oksigenase (Hariana, 2009). Aktivitas farmakologi jahe merah dengan efek anti inflamasi
adalah gingerol dan shagaol merupakan komponen utama minyak atsiri (Rosiana, 2008).
Dilihat dari khasiat yang dapat kita peroleh dari mengkonsumsi jahe merah, tidak heran jahe
merah menjadi salah satu tanaman obat yang paling diminati.
Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan di atas, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian tentang ”Manfaat Dan Khasiat Tanaman Jahe Merah (Zingiber
Officinale Var Rubrum Rhizoma) Terhadap Kesehatan Tubuh”.
11
1.2 Rumusan Masalah
Mengacu pada latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya adalah:
a. Apa manfaat dan khasiat jahe merah terhadap Kesehatan tubuh?
b. Apakah jahe merah cocok dijadikan bahan obat tradisional?
c. Berapakah klasifikasi jahe merah?
12
BAB 2
LANDASAN TEORI
13
2.2 Morfologi Tanaman Jahe Merah (Zingiber officinale var Rubrum)
A. Akar ( Relix )
Gambar 2.1 Akar Tanaman Jahe Merah (Zingiber officinale var Rubrum)
Sumber : Nurkiswa , 2017
Tanaman jahe merah memiliki akar tunggang (rimpang) tertanam kuat di dalam tanah,
makin bertambah usia maka akar bertambah besar. Panjang akar mencapai 17,03-24,06 cm,
diameter akar 5,36- 5,46 mm, panjang rimpang 12,33-12,60 cm, tinggi rimpang 5,86-7,03 cm
dan berat rimpang mencapai 0,29-1,17 kg. Akarnya berbentuk rimpang dengan akar berwarna
putih kotor, kuning hingga kemerahan dengan bau menyengat. ( Murniati , 2010 )
B. Batang ( Caulis )
Gambar 2.2 Batang Tumbuhan Jahe Merah (Zingiber officinale var Rubrum)
Sumber : Nurkiswa , 2017
14
Tanaman jahe merah memiliki batang semu tegak agak keras, tidak memiliki cabang
tersusun ruas, batang berbentuk bulat pipih yang terdiri atas seludang-seludang daun tanaman
atau pelepah daun yang menutupi batang. Batang tanaman jahe tumbuh tegak lurus setinggi
30-75 cm, bagian luar batang tanaman jahe merah sedikit licin dan mengkilap berwarna hijau
pucat bagian pangkal berwarna kemerahan. (Kurniawan, 2022)
C. Daun ( Folium )
Gambar 2.3 Daun Tanaman Jahe Merah (Zingiber officinale var Rubrum)
Sumber : Nurkiswa , 2017
Daun jahe merah merupakan tipe daun tunggal dan memiliki pelepah serta seludang
daun. Daun ini tumbuh berselang seling teratur dengan tepi yang rata, ujung daun berbentuk
meruncing namun pangkalnya tumpul. Daun jahe merah memiliki pertulangan daun yang
sejajar dan seluruh permukaan daunnya licin. Permukaan daun atas berwarna hijau muda dari
pada bagian bawah daun. Luas daun 32,55-51,18 mm, panjang daun 24,30-24,79 cm dan
lebar daun 2,79- 3,18 cm. Helaian daunnya bertangkai pendek dan berbulu. ( Murniati ,2010).
15
D. Buah ( Fructus )
Gambar 2.4 Buah Tanaman Jahe Merah (Zingiber officinale var Rubrum)
Sumber : Nurkiswa , 2017
Daging buahnya memiliki rasa sangat pedas dan aromanya sangat tajam. Kulit buah ini
berwarna jingga muda hingga berwarna merah yang memiliki serat yang kasar . Buahnya
biasanya dipanen saat tua dan digunakan sebagai komponen obat-obatan dan jamu.Seringkali
buahnya diambil oleoresin dan minyak atrisinya sebagai bahan pengobatan. ( Murniati,
2010 ) .
16
Salah satu daerah dengan produksi Jahe Merah terbesar adalah Jawa Timur, produksi
jahe di Jawa Timur mencapai 45,09 ribu ton pada 2020. Faktor yang menyebabkan Jawa
Timur mampu menjadi penghasil jahe terbesar lantaran daerahnya yang beriklim tropis basah.
Suhu rata-rata di Jawa Timur berkisar antara 20-35 derajat celcius. Kabupaten Situbondo
menjadi daerah penghasil jahe terbesar di Jawa Timur. Banyak penduduk di kabupaten
tersebut yang bertani jahe hingga ratusan ton dan diekspor ke luar negeri. Pada saat ini jahe
telah banyak dibudidayakan di Australia, Srilangka, Cina, Mesir, Yunani, India, Indonesia,
Jamaika, Jepang, Meksiko, Nigeria, Pakistan.
17
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
b.Studi pustaka
Dengan menggunakan metode ini penulis mengumpulkan data data yang bersumber dari
buku buku kajian teori yang berkaitan dengan bahasa yang akan disampaikan dala bahasa
karya tulis ini.(Nadiya Rizky Marwaty,S.Pd)
c.Dokumentasi
Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah dokumentasi,menurut kamus
besar Indonesia, dokumentasi didefinisikan sebagai suatu tertulis,tercetak atau terekam yang
dapat dipakai sebagai bukti atau keterangan.
18
Adapun definisi dokumentasi adalah pemberian atau pengumpulan bukti bukti dan
keterangan mengenai apa yang akan kita cari atau teliti . (Juandi,2012)
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Klasifikasi Tanaman Jahe Merah ( Zingiber Officinale Var Rubrum Rhizoma )
Jahe merah adalah salah satu tanaman obat yang paling diminati, nama latinnya Zingiber
Officinale Var Rubrum Rhizoma, adalah tanaman rimpang yang biasa kita lihat di sekitar kita.
Digunakan sebagai bumbu dapur bahkan sebagai obat tradisional. Rasa pedas dan aroma jahe
merah yang khas berasal dari minyak atsirin dan oleoresin.
Klasifikasi ilmiah menurut (Hapsoh, 2008) :
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Zingiber
19
Gambar 4.1 Jahe Merah ( Zingiber Officinale Var Rubrum Rhizoma )
( Sumber : Wijaya Kusuma , 2007 )
Nama lain :
Jae (Jawa Tengah), Jhai (Madura), Cipakan (Bali), Red ginger (Inggris), Jengibre rojo
(Spanyol) , Rooi gemmer (Afrika), Khing daeng (Thailand), Benishoga (Jepang), Pulang luya
(Tagalog), Halia merah (Melayu), Gimgembre rouge (Francis).
20
Untuk mengenali dan mempelajari makhluk hidup secara keseluruhan tidak mudah
sehingga di buat klasifikasi (pengelompokan) makhluk hidup. Urutan klasifikasih mahkluk
hidup dari tingkat tinggi ke rendah (yang sekarang digunakan) adalah kingdom (kerajaan),
division (tumbuhan), classis (kelas), ordo (bangsa), family (suku), genus (marga), dan spesies
(jenis). (Nadiya Rizky Marwaty,S.Pd)
B. Pedoman Budidaya
Pertama, siapkan lahan. Tahapan awal dalam budidaya jahe merah adalah menyiapkan
lahan tanam seperti pada cara menanam kenikir dengan setek. Lahan tanam yang diperlukan
haruslah berupa lahan tanah yang subur dan gembur. Dibutuhkan pengolahan lahan. Langkah
yang digunakan adalah menyiapkan lahan tanam. Gemburkan lahan tanam dengan cara
mencangkul lahan. Atau, Anda juga bisa membajak area tanam (Zuhro, 2018).
Setelah itu, buat bedengan dengan ukuran lebar 1 meter dan panjang disesuaikan luas
lahan. Tinggi bedengan dibuat 25-30 cm. Kemudian, jarak antartiap bedengan sekitar 50 cm.
Setelah itu, taburkan pupuk kandang dengan dosis 10 kg untuk bedengan dengan luas 10
meter. Setelah itu, buat lubang tanam dengan jarak 25×25 cm. Kedalaman lubang tanam 25-
30 cm. Kemudian, isikan pupuk kandang ke dalam lubang tanam sebanyak 0,5 kg. Biarkan
selama seminggu baru kemudian bedengan dapat ditanami. Setelah lahan siap, tahapan
selanjutnya adalah menyiapkan benih tanaman (Supriyanti, 2015).
Benih tanaman yang disiapkan adalah berupa rumpang benih jahe merah. Untuk
mendapatkannya, bisa membelinya di pasar tradisional. Setelah lahan tanam dan bibit siap,
tahapan selanjutnya adalah melakukan penanaman pada lahan. Disarankan agar penanaman
dilakukan pada saat selesai musim penghujan dan memasuki musim kemarau. Sebab, curah
air yang berlimpah dapat menyebabkan bibit membusuk dan tidak dapat tumbuh di kemudian
waktu. Perawatan dan pemeliharaan dalam budidaya jahe merah terbilang cukup sederhana.
21
Lakukan penyiraman setiap hari terutama pada saat awal tanam. Dengan catatan, masa
tanam yang dilakukan bertepatan dengan musim kering atau musim kemarau. Lakukan
penyiraman minimal 3-4 hari sekali (Geta, 2011).
Selain penyiraman dapat mempermudah proses panen, menyiram tanaman 3 hari sebelum
dilakukan panen akan mempermudah proses pengambilan umbi. Pemupukan dilakukan pada
awal masa tanam menggunakan pupuk organik atau pupuk kandang. Disarankan hanya
menggunakan pupuk kandang atau pupuk organic (Sriherfyna, 2014).
Sebab, sebenarnya tanpa dipupuk pun tanaman jahe merah sudah dapat tumbuh baik.
Namun, tentunya untuk memperbaiki kualitas umbi perlu melakukan pemupukan tambahan
minimal tiga kali sampai dengan masa panen tiba. Penyiangan dilakukan setiap 2-3 minggu
sekali. Caranya, yaitu dengan membersihkan gulma dan rumput yang tunbuh di sekitar
tanaman (Sumarni, 2018).
Selain itu, rumput di daerah antarbedengan juga perlu dibersihkan agar tidak mengganggu
pertumbuhan tanaman. Panen jahe merah dapat dilakukan sejak umur 3-4 bulan dan pada
akhir masa panen dapat dilakukan dengan mencabut batang tanaman beserta umbinya, lalu
memotong bagian pangkal batang.
C. Pemeliharaan
Untuk merawat tanaman jahe, kamu perlu menaruh tanaman di tempat dengan suhu 24-30
derajat Celcius. Karena lingkungan yang terlalu dingin akan memperlambat pertumbuhan
jahe, bahkan bisa membuatnya tidak tumbuh. Kamu juga harus memastikan untuk menyiram
tanaman jahe dengan air secara rutin (Handrianto 2016).
4.3 Kandungan dan Manfaat Jahe Merah (Zingiber Officinale Var Rubrum Rhizoma)
Kandungan :
Jahe merah mengandung berbagai senyawa diantaranya yaitu gingerol, limonene,
seskuiterpen alkohol/zingiberol, linalool, geraniol dan sitral.
B. Oleoresin
Oleoresin membuat rasa pedas pada jahe merah.Jahe merah memiliki oleoresin sebanyak
7-10%, Oleoresin merupakan campuran minyak atsiri dengan senyawa terpenoid. Oleoresin
juga mengandung komponen gingerol, shogaol, zingerone, resin (Awanis 2016).
C. Senyawa Lain
Selain memiliki kandungan minyak atsiri dan oleoresin, Jahe merah juga memiliki
kandungan senyawa-senyawa lain seperti gingerol, 1,8- cineole, 10- dehydrogingerdione, 6-
gingerdione, arginine, a-linolenic acid, aspartic, ẞsitosterol, caprylic acid, capsaicin,
chlorogenis acid, farnesal, farnesene, farnesol, dan unsur pati seperti tepung kanji, serta serat-
serat resin dalam jumlah sedikit (Ismi 2017).
23
4.3.1 Manfaat Jahe Merah :
1. Efektif Meredakan Gejala Batuk dan Sakit Tenggorokan
Jahe Merah memiliki sensasi hangat saat dikonsumsi, jahe merah sering dijadikan pilihan
saat mengalami gejala sakit tenggorokan atau batuk (Giyarto, 2002).
24
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari manfaat dan budidaya terhadap jahe merah (Zingiber Officinale Var
Rubrum Rhizoma) adalah untuk mengetahui manfaat dan khasiat dari tanaman jahe merah
yang merupakan salah satu tanaman yang paling terkenal di Indonesia.Jahe merah
biasanya digunakan sebagai bumbu dalam berbagai jenis masakan di Indonesia.Namun
ternyata bumbu masakan bukan satu-satunya manfaat dari jahe merah.Banyak manfaat
lain dari jahe merah yaitu seperti dijadikan bahan obat tradisonal untuk mengobati sakit
tenggorokan,kadar kolestrol,radang usus,sakit kepala,dan asma.
Jahe merah di beberapa tempat di Indonesia dikenal pula sebagai Jae (Jawa
Tengah),Jhai (Madura),Cipakan (Bali).Dalam bahasa Inggris disebut sebagai Red
Ginger.Sedangkan nama latin tanaman ini adalah Zingiber Officinale Var Rubrum
Rhizoma. Tanaman ini juga termasuk dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae), dan
sefamili dengan temu-temuan lainnya seperti temu lawak (Cucuma xanthorrizha), temu
hitam (Curcuma aeruginosa), kunyit (Curcuma domestica), kencur (Kaempferia
galanga), lengkuas (Languas galanga) dan lain sebagainya.
Jahe merah mempunyai batang berbentuk bulat kecil, berwarna hijau kemerahan,
dan agak keras karena diselubungi oleh pelepah daun. Tinggi tanaman mencapai 34,18-
62,28 cm. Daun tersusun berselang-seling secara teratur dan mempunyai warna yang
lebih hijau gelap.
Jahe merah mengandung berbagai senyawa diantaranya
gingerol,limonen,seskuiterpen alkohol/zingeberol,linalol,genaniol dan sitrat.Manfaat dan
khasiat dari tanaman jahe merah yaitu : asma,sakit kepala, sakit tenggorokan, dan radang
usus.
25
5.2 Saran
Dalam sebuah penelitian, seseorang peneiliti harus mampu memberikan sesuatu yang
berguna ataupun manfaat bagi perkembangan ilmu. pengetahuan, instansi atau lembaga,
komunitas serta berbagai pihak yang berkaitan dengan penelitian ini. Setelah peneliti
menyelesaikan pembahasan pada skripsi ini, maka pada bab penutup peneliti
mengemukakan saran saran sesuai dengan hasil pengamatan dalam pembahasan skripsi
ini. Adapun saran saran yang peneliti berikan setelah meneiliti permasalahan ini adalah
sebagai berikut Bagi peneliti selanjutnya
1. Bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan kajian yang sama dapat
mengembangkan penelitian tujuan yang ingin diteliti dan lebih memfokuskan terhadap
apa yang diteliti.
2. Peneliti harus memahami tentang fokus kajian yang akan diteliti dengan
memperbanyak studi literatur yang berkaitan dengan fokus kajian yang akan diteliti.
3. Untuk para peneliti selanjutnya, disarankan agar meningkatkan lagi ketelitian baik
dalam segi kelengkapan data yang diperoleh dari Masyarakat.
Hasil karya tulis ini diharapkan dapat dijadikan acuan untuk mengetahui dan
memahami manfaat dan budidaya jahe merah (Zingiber Officinale Var Rubrum Rhizoma)
serta dapat diharapkan adanya penelitian lanjut terhadap manfaat dan budidaya tanaman
jahe merah (Zingiber Officinale Var Rubrum Rhizoma) dengan ruang lingkup yang lebih
luas.
26
27