Anda di halaman 1dari 28

PEMBUDIDAYAAN TANAMAN KUNYIT DI LINGKUNGAN BANDAR

JAYA SEBAGAI OBAT TRADISIONAL

Karya tulis
Diajaukan Untuk Memenuhi Syarat Mengikuti Ujian Praktek dan Ujian Madrasah
(UM) Dan Kelulusan Pada MAN 1 LAMPUNG TENGAH

Disusun Oleh:

Nama : Nadia Salsa Bila Rahmadani

Nis/Nisn : 13111802000177/ 0045383143

Kelas : XII IPA 5

Program : Ilmu Pengetahuan Alam

MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 LAMPUNG TENGAH

TAHUN AJARAN 2022/2023

i
PERSETUJUAN

Nama : Nadia Salsa Bila Rahmadani

NIS/NISN : 131118020001200177 / 0045383143

Program : Ilmu Pengetahuan Alam

Judul : Pembudidayaan Tanaman Kunyit Di Lingkungan Bandar Jaya


Sebagai Obat Tradisional

Pembimbing

Heni Istiani, S.Pd.


Nip.

ii
PENGESAHAN

Judul : Pembudidayaan Tanaman Kunyit Di Lingkungan Bandar Jaya


Sebagai Obat Tradisional

Nama : Nadia Salsa Bila Rahmadani

Nis/Nisn : 131118020001200177 / 0045383143

Kelas : XII IPA 5

Program : Ilmu Pengetahuan Alam

Telah Diterima dan disahkan :

Wali Kelas Pembimbing

Endang Sukatmiati, S.Pd. Heni Istiani, S.Pd.


Nip.197302232005012006 Nip.

Mengetahui
Kepala MAN 1 Lampung Tengah

H. Wiratno, S.Pd. , M.Pd.


Nip.197103101997031006

iii
PENGUJI

Judul : Pembudidayaan Tanaman Kunyit Di Lingkungan Bandar Jaya


Sebagai Obat Tradisional

Nama : Nadia Salsa Bila Rahmadani

Nis/ Nisn : 131118020001200177 / 0045383143

Kelas : XII IPA 5

Program : ILMU PENGETAHUAN ALAM

Diuji Pada Tanggal :

Penguji

Yurlina, S.Pd.
NIP. 198007012007012019

iv
HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan rasa Syukur dan Terima kasih yang mendalam tentang karya
tulis ini penulis mempesembahkan kepada :

1. Kedua orang tua saya yang sudah meninggal.


2. Abang saya dan saudara-saudara saya yang lainnya yang selalu
memberikan dukungan dan doa yang tiada henti.
3. Guru Pembimbing yang telah membantu dan memberikan saran
selama penulisan karya tulis ini,sehingga terselesaikan dengan baik,
Terima kasih telah meluangkan waktunya.
4. Bapak dan Ibu guru MAN 1 Lampung Tengah yang telah mendidik
dan memberikan ilmu pengetahuan.
5. Teman-teman saya yang telah membantu.
6. Almamater tercinta MAN 1 Lampung Tengah.

v
MOTTO

“Sesungguhnya Allah tidak menguji hambanya di luar batas kemampuannya”

“Sesungguhnya Allah tidak pernah meninggalkanmu dan tidak pernah


membencimu” (QS. Ad-Dhuha : 3)

“Hanya dengan mengingat Allah hati akan menjadi tenang”

“Dan janganlah engkau bersedih karena sesungguhnya allah bersama orang yang
sabar” (QS At-Taubah : 40)

vi
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT. Yang telah memberikan taufik serta
hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang merupakan
salah satu syarat untuk mengikuti ujian di Madrasah Aliyah Negeri 1 Lampung
Tengah Tahun Ajaran 2022/2023 oleh karena itu penulis mengucapkan banyak
terima kasih kepada :

1. H. Wiratno, S.Pd., M.Pd.I., Selaku Kepala sekolah MAN 1 Lampung


Tengah.
2. Ibu Endang Sukatmiati, S.Pd., Selaku wali kelas yang sudah mendorong
dan menasehati penulis.
3. Ibu Heni Istiani, S.Pd., Selaku Pembimbing yang telah memberikan
bimbingan dan arahan dalam penulisan karya tulis.
4. Bapak dan Ibu guru MAN 1 Lampung Tengah.
5. Abang saya yang selalu mendukung dalam pembuatan karya tulis ini.

Terbanggi Besar,…………………2023

Penyusun

Nadia Salsa Bila Rahmadani

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………..………………………………… i
HALAMAN PERSETUJUAN………………..……………………..... ii
HALAMAN PENGESAHAN………………..……………………….. iii
HALAMAN PENGUJI………………..……………………………… iv
HALAMAN PERSEMBAHAN…..…………………………………... v
MOTTO………………..………………………………………….…... vi
KATA PENGANTAR………………..………………………….……. vii
DAFTAR ISI………………..…………………………………….…... viii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………..…..... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ………………….………….…… 1
1.2 Rumusan Masalah ………………………………….….. …. 1
1.3 Metode Penelitian………………………………………….. 1
1.4 Tujuan Penelitian ………………………………………….. 2
1.5 Manfaat Penelitian…………………………………………. 2
BAB II LANDASAN TEORI………………………………………..... 3
2.1 Pengertian Pembudidayaan………………………………… 3
2.2 Obat Tradisonal…………………………………………….. 3
2.3 Tanaman Kunyit …………………………………………… 3
2.4 Klasifikasi Kunyit …………………………………………. 4
2.5 Morflogi……………………………………………………. 4
2.6 Distribusi dan Habitat……………………………………… 4
BAB III PEMBAHASAN…………………………………..………..... 5
3.1 Penyediaan Benih ………………..…………..……..……... 5
3.2 Persiapan Lahan ………………………………...…………. 6
3.3 Penanaman ……………………………..……….………….. 6
3.4 Pemeliharaan Tanaman ……………………………………. 7
3.5 hama dan Penyakit ………………………………….……... 8
3.6 Pemupukan……………………………………………….... 8
3.7 Panen…………………………………..……...…………… 9
3.8 Pasca Panen………………………...……………..…….….. 10

viii
3.9 Kandungan dan Manfaat Kunyit…………………..……….. 11
3.10 Pemasaran Budidaya Kunyit………………………..…….. 12
BAB IV PENUTUP…………………………………..……….…….…. 15
4.1 Kesimpulan……………………………………………..….. 15
4.2 Saran…………………………………..……………………. 15
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………... 16
LAMPIRAN…………………………………………………….….…… 17
RIWAYAT HIDUP………………..…………………………………… 18

ix
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kunyit termasuk salah satu tanaman suku temu temuan ( zingiberaceae )


yang banyak ditanam di pekarangan, kebun dan di sekitar jati. Kunyit dikenal
sebagai penyedap, penetral bau anyir pada masakan dan juga sering dimanfaatkan
sebagai amuan obat tradisional untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Saat ini
kunyit sudah dimanfaatkan secara luas oleh industri makanan, minuman, obat
obatan, kosmetik dan tekstil ( Winarto, 2003)

Kunyit merupakan tanaman temu temuan dengan nama latin curcuma


longga atau curcuma domestica val. Senyawa utama yang terkandung dalam
rimpang kunyit adalah senyawa kurkuminoid. senywa kurkuminoid ini
memberikan rasawarna kuning pada kunyit. Kurkuminoid ini menjadi pusat
perhatian para peneliti yang mempelajari keamanan, sifat anti inflamasi, efek
pencegahan kanker, di tambah kemampuannya menurunkan resiko serangan
jantung. (Asgahari G.A Mestajeran and M. Shebli,2009)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat di rumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apa Pengertian Pembudidayaaan ?


2. Apa Pengertian Obat Tradisional ?
3. Bagaimana Budidaya Tanaman Kunyit ?
4. Apa Manfaat Tanaman Kunyit ?

1.3 Metode Penelitian

1. Observasi
Dengan meninjau langsung tempat pembudidayaan tanaman kunyit.
2. Metode Pustaka
Yang dilakukan dengan mempelajari dan mengumpulkan data pustaka yang
berhubungan dengan beberapa buku, alat maupun informasi diinternet dan
sumber lainnya.

1
1.4 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui bagaimans syarat penanaman kunyit.


2. Untuk mengetahui bagaimana cara pembudidayaan tanaman kunyit
dengan benar.
3. Untuk mengetahui panen kunyit.
4. Untuk mengetahui manfaat kunyit.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana cara


pembudidayaan tanaman kunyit yang baik. Selain itu juga dapat mengetahui apa
saja manfaat tanaman kunyit yang dapat di gunakan sebagai obat tradisional.

2
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Pembudidayaan

Budidaya adalah salah satu kegiatan pengembangan dan sumber daya alam
nabati yang di lakukan oleh manusia dengan menggunakan modal ,teknologi
ataupundengan sumber daya lainnya untuk menghasilkan suatu produk erupa
barang yang bisa medmenuhi kebutuhan manusia ( PP RI NO 18 Tahun 2010
tentang usaha Budidaya Tanaman )

Sedangkan menurut chairil hanum, pengertian budidaya adalah sebuah


proses yang menghasilkan bahan pangan maupun produk agroindustri linnya
dengan memanfaatkan sumber daya tumbuhan dan menjadikan tanaman
hortikultura , tanaman pangan dan tanaman perkeunan sebagai objek budi daya (
chairil hanum, 2008 )

2.2 Obat Tradisonal

Obat Tradisonal di indonesia sangat besar perananannya dalam pelayanan


kesehatan masyarakat di indonesia sehingga indonesia kaya akan tanaman obat
obatan, yang mana masih belum dimanfaatkan secara optimal untuk kesehatan.
indonesia di ketahui memiliki keragaman hayati terbesar kedua setelah brazil
( Notoatmodjo, 2007)

Obat Tradisional merupakan warisan budaya bangsa yang perlu terus di


lestarikan dan dikembangkan untuk menunjang pembangunan kesehatan sekaligus
untuk meningkatkan perekonomian rakyat. Obat tradisional ini tentunya sudah
diuji bertahun tahun bahkan ber abad abad sesuai dengan perkembangan
kebudayan di indonsia ( Notoatmodjo, 2007)

2.3 Tanaman Kunyit

Kunyit merupakan salah satu jenis tanaman obat yang banyak memiliki
manfaat dan banyak di temukan diwilayah indonesia. Kunyit merupkan jenis
rumput rumputan , tingginya sekitar 1 meter dan bunganya muncul dari pucuk
batangsemu dengan panjang sekitar 10- 15 cm dan berwrna putih.

Umbi akarnya berwarna kuning tua, berbau wanggi aromatis dan rasanya
sedikitbmanis. Bagian utamannya dari tanaman kunyit adalah rimpang nya berada
didalam tanah. Rimpang nya memiliki banyak cabang dan tumbuh menjalar ,
rimpang induk biasannya berbentuk elips dengan kulit luar berwarna jingga
kekuning kuningan ( hartati dan balitro, 2013 )

3
2.4 Klasifikasi Kunyit

Kedudukan tanaman kunyit dalam klasifikasi tumbuhan adalah sebagai


berikut:

Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Class : Liopsida
Subclass : Zingiberidae
Ordo : Zingiberales
Family : Zingiberaceae
Genus : Curcuma
Species : Curcuma domestica val. (Kumar dan Sunnil, 2013)

2.5 Morflogi

Batang kunyit memiliki batang semu yang tersusun dari kelopak tau pelapah
daun yang saling menutupi . batang kunyit bersifat basah karena mampu
menyimpan air dengan baik , berbentuk bulat dan berwarna hijau
kuningganTinggi batang kunyit mencapai 0,75-1 m ( Winarto, 2004) Daun
kunyit tersusun dari pelapah daun , gagang daun dan helai dun . panjang helai
daun antara 31-83 cm lebar daun antara 10-18 cm . daun kunyit berbentuk bulat
telur memanjang dengan permukaan agak kasar pertulangan daun rata dan ujung
meruncing atau melengkung meyerupai ekor. Permukaan daun berwarna hijau
muda . satu tanamn mempunyai 6-10 daun ( Winarto,2004) bunga kunyit
berbentuk kerucut runcing berwarna putih atau kuning muda dengan pangkal
berwarna putih . setiap bunga mempunyai tiga lembartajuk bunga dan 4 helai
benang sari . salah satu dari keempat benangsari berfungsi sebagai alat pembiakan
sementara itu, ketiga benang sari lainnya berubah bentuk menjadi helai mahkota (
Winarto,2004)

2.6 Distribusi Habitat

Kunyit merupakan tanaman obat berupa semak dan bersifat tanaman (


parenial ) yang tersebar di seluruh daerah tropis. Tanaman kunyit tumbuh subur
dan liar di sekitar hutan / bekas kebun . diperkiraakan berasar dari binar pada
ketinggiaan1300-1600 m dpl, ada juga yang menggatakanbahwa kunyit berasal
dari india . kata curcuma berasal dari bahasa arab kurkum dan yunani karkom .
pada tahun 77-78 sm . dioscorides menyebut tanaman ini sebagai cyperus
menyerupai jahe, tetapi , kelat dan sedikit pedas , tetapi tidak beracun . tanaman
ini banyak dibudidayakan di asia selatan khususnya di india , cina selatan, taiwan,
indonesia ( jawa ) dan filifina

4
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 PENYEDIAAN BENIH

Bibit kunyit yang baik berasal dari pemecahan rimpang, karena lebih mudah
tumbuh. Syarat bibit yang baik : berasal dari tanaman yang tumbuh subur, segar,
sehat, berdaun banyak dan hijau, kokoh, terhindar dari serangan penyakit; cukup
umur/berasal dari rimpang yang telah berumur > 7 -12 bulan; bentuk, ukuran, dan
warna seragam; memiliki kadar air cukup; benih telah mengalami masa istirahat
(dormansi) cukup; terhindar dari bahan asing (biji tanaman lain, kulit, kerikil).
Rimpang bahan bibit dipotong agar diperoleh ukuran dan dengan berat yang
seragam serta untuk memperkirakan banyaknya mata tunas/rimpang. Bekas
potongan ditutup dengan abu dapur/sekam atau merendam rimpang yang dipotong
dengan larutan fungisida (benlate dan agrymicin) guna menghindari tumbuhnya
jamur. Tiap potongan rimpang maksimum memiliki 1 -3 mata tunas, dengan berat
antara 20-30 gram dan panjang 3-7 cm. ( Rukmana, 2009 ).

Pertumbuhan tunas rimpang kunyit dapat dirangsang dengan cara:


mengangin-anginkan rimpang di tempat teduh atau lembab selama 1 -1,5 bulan,
dengan penyiraman 2 kali sehari (pagi dan sore hari). Bibit tumbuh baik bila
disimpan dalam suhu kamar (25-28 oC). Selain itu menempatkan rimpang
diantara jerami pada suhu udara sekitar 25-28 oC. dan merendam bibit pada
larutan ZPT (zat pengatur tumbuh) selama 3 jam. ZPT yang sering digunakan
adalah larutan atonik (1 cc/1,5 liter air) dan larutan G -3 (500-700 ppm). Rimpang
yang akan direndam larutan ZPT harus dikeringkan dahulu selama 42 jam pada
suhu udara 35 oC. Jumlah anakan atau berat rimpang dapat ditingkatkan dengan
jalan direndam pada larutan pakloburazol sebanyak 250 ppm.

Bibit yang telah siap lalu ditempatkan pada persemaian, dimana rimpang
akan muncul tunas telah tanaman berumur 1 -1,5 bulan. Setelah tunas tumbuh 2 -3
cm maka rimpang sudah dapat ditanam di lahan. Pemindahan bibit yang telah
bertunas harus dilakukan secara hati-hati guna menghindari agar tunas yang telah
tumbuh tidak rusak. Bila ada tunas/akar bibit yang saling terkait maka akar
tersebut dipisahkan dengan hati-hati lalu letakkan bibit dalam wadah tertentu
untuk memudahkan pengangkutan bibit ke lokasi lahan. Jika jarak antara tempat
pembibitan dengan lahan jauh maka bibit perlu dilindungi agar tetap lembab dan
segar ketika tiba di lokasi. Selama pengangkutan, bibit yang telah bertunas jangan
ditumpuk.

5
3.2 PERSIAPAN LAHAN

Lokasi penanaman dapat berupa lahan tegalan, perkebunan atau pekarangan.


Penyiapan lahan untuk kebun kunyit sebaiknya dilakukan 30 hari sebelum tanam.
Lahan yang akan ditanami dibersihkan dari gulma dan dicangkul secara manual
atau menggunakan alat mekanik guna menggemburkan lapisan top soil dan sub
soil juga sekaligus mengembalikan kesuburan tanah. Tanah dicangkul pada
kedalaman 20-30 cm kemudian diistirahatkan selama 1 -2 minggu agar gas-gas
beracun yang ada dalam tanah menguap dan bibit penyakit/hama yang ada mati
karena terkena sinar matahari.

Lahan kemudian dibuat bedengan dengan lebar 60-100 cm dan tinggi 25-45
cm dengan jarak antar bedengan 30-50 cm. Untuk mempertahankan kegemburan
tanah, meningkatkan unsur hara dalam tanah, drainase, dan aerasi yang lancar,
dilakukan dengan menaburkan pupuk dasar (pupuk kandang) ke dalam
lahan/dalam lubang tanam dan dibiarkan 1 minggu. Tiap lubang tanam
membutuhkan pupuk kandang 2,5-3 kg. ( Niamsa, 2009 )

3.3 PENANAMAN

Kebutuhan bibit kunyit/hektar lahan adalah 0,50-0,65 ton. Maka diharapkan


akan diperoleh produksi rimpang sebesar 20-30 ton/ha. Penentuan Pola Tanaman
Bibit kunyit yang telah disiapkan kemudian ditanam ke dalam lubang berukuran 5
-10 cm dengan arah mata tunas menghadap ke atas. Tanaman kunyit ditanam
dengan dua pola, yaitu penanaman di awal musim hujan dengan pemanenan di
awal musim kemarau (7-8 bulan) atau penanaman di awal musim hujan dan
pemanenan dilakukan dengan dua kali musim kemarau (12-18 bulan). Kedua pola
tersebut dilakukan pada masa tanam yang sama, yaitu pada awal musim
penghujan. Perbedaannya hanya terletak pada masa panennya.

Lubang tanam dibuat di atas bedengan/petakan dengan ukuran lubang 30 x


30 cm dengan kedalaman 60 cm. Jarak antara lubang adalah 60 x 60 cm. Teknik
penanaman dengan perlakuan stek rimpang dalam nitro aromatik sebanyak 1
ml/liter pada media yang diberi mulsa ternyata berpengaruh nyata terhadap
pertumbuhan dan vegetatif kunyit, sedangkan penggunaan zat pengatur tumbuh
IBA (indolebutyric acid) sebanyak 200 mg/liter pada media yang sama
berpengaruh nyata terhadap pembentukan rimpang kunyit. ( Amelia,2009 )

6
Masa tanam kunyit yaitu pada awal musim hujan sama seperti tanaman
rimpang-rimpangan lainnya. Hal ini dimungkinkan karena tanaman muda akan
membutuhkan air cukup banyak untuk pertumbuhannya. Walaupun rimpang
tanaman ini nantinya dipanen muda yaitu 7 – 8 bulan tetapi pertanaman
selanjutnya tetap diusahakan awal musim huja

3.4 PEMELIHARAAN TANAMAN

a. Penjarangan dan Penyulaman


Tanaman yang tumbuhnya paling tidak baik, dipotong dengan pisau atau
gunting tajam tepat di atas permukaan tanah. Pencabutan tanaman secara
langsung tidak boleh dilakukan, karena akan melukai akar tanaman lain yang
akan dibiarkan tumbuh. Penyulaman bertujuan untuk mengganti benih yang
tidak tumbuh/mati, dilakukan 7-10 hari sesudah tanam (hst). Jumlah dan jenis
benih serta perlakuan dalam penyulaman sama dengan sewaktu penanaman.
b. Penyiangan
Penyiangan dan pembubunan perlu dilakukan untuk menghilangkan rumput
liar (gulma) yang mengganggu penyerapan air, unsur hara dan mengganggu
perkembangan tanaman. Kegiatan ini dilakukan 3 -5 kali bersamaan dengan
pemupukan dan penggemburan tanah. Penyiangan pertama dilakukan pada
saat tanaman berumur ½ bulan dan bersamaan dengan ini maka dilakukan
pembubunan guna merangsang rimpang agar tumbuh besar dan tanah tetap
gembur. ( Amelia,2009 )
c. Pembumbunan
Seperti halnya tanaman rimpang lainnya, pada kunyit pekerjaan pembubunan
ini diperlukan untuk menimbun kembali daerah perakaran dengan tanah yang
melorot terbawa air. Pembubunan bermanfaat untuk memberikan kondisi
media sekitar perakaran lebih baik sehingga rimpang akan tumbuh subur dan
bercabang banyak. Pembubunan biasanya dilakukan setelah kegiatan
penyiangan dan biasanya dilakukan secara rutin setiap 3 – 4 bulan sekali.
d. Pengairan dan Penyiraman
Tanaman kunyit termasuk tanaman tidak tahan air. Oleh sebab itu drainase
dan pengaturan pengairan perlu dilakukan secermat mungkin, agar tanaman
terbebas dari genangan air sehingga rimpang tidak membusuk. Perbaikan
drainase baik untuk melancarkan dan mengatur aliran air serta sebagai
penyimpan air di saat musim kemarau.
e. Pemulsaan
Sedapat mungkin pemulsaan dengan jerami dilakukan diawal tanam untuk
menghindari kekeringan tanah, kerusakan struktur tanah (menjadi tidak
gembur/padat) dan mencegah tumbuhnya gulma secara berlebihan. Jerami
dihamparkan merata menutupi permukaan tanah di antara lubang tanaman.

7
3.5 HAMA DAN PENYAKIT

a. Hama
Ulat Penggerek Akar (Dichcrosis puntifera.)
Gejala : pada pangkal akar dimana tunas daun menjadi layu dan lama
kelamaan tunas menjadi kering lalu membusuk.
Pengendalian: tanaman disemprot/ditaburkan insektisida furadan G-3
b. Penyakit
Busuk Bakteri Rimpang
Penyebab: oleh kurang baik sistem pengairan (drainase) atau disebabkan
oleh rimpang yang terluka akibat alat-alat pertanian, sehingga luka
rimpang kemasukan cendawan.
Gejala: kulit akar tanaman menjadi keriput dan mengelupas, kemudian
rimpang lama kelamaan membusuk dan keropos.
Pengendalian: Mencegah terjadi genangan air pada lahan, mencegah
terlukanya rimpang, Penyemprotan fungisida dithane M-45.
c. Karat daun kunyit
Penyebab: Taphrina macullans Bult dan Colletothrium capisici atau oleh
kutu daun yang disebut Panchaetothrips.
Gejala: timbulnya warna coklat (karat) pada helaian daun; bila penyakit
ini menyerang tanaman dewasa/daun yang tua maka tidak akan
mempengaruhi produksinya sebaliknya jika menyerang tanaman/daun
muda, menyebabkan tanaman tersebut menjadi mati.
Pengendalian:
Dilakukan dengan mengurangi kelembaban;
Penyemprotan insektisida, seperti dengan agrotion 2 cc/liter atau dengan
fungisida dithane M-45 secara teratur selama seminggu sekali.
d. Gulma
Gulma potensial pada pertanaman kunyit ini adalah gulma kebun yang
umum yaitu alang-alang, rumput teki, rumput lulangan, ageratum, dan
gulma berdaun lebar lainnya. ( Sasikumar, 2005)

3.6 PEMUPUKAN

a. Pemupukan Organik
Penggunaan pupuk kandang dapat meningkatkan jumlah anakan, jumlah
daun, dan luas area daun kunyit secara nyata. Kombinasi pupuk kandang
sebanyak 45 ton/ha dengan populasi kunyit 160.000/ha menghasilkan
produksi sebanyak 29,93 ton/ha.

8
b. Pemupukan Konvensional
Selain pupuk dasar (pada awal penanaman), tanaman kunyit perlu diberi
pupuk susulan kedua (pada saat tanaman berumur 2 -4 bulan). Pupuk dasar
yang digunakan adalah pupuk organik 15-20 ton/ha. Pemupukan tahap
kedua digunakan pupuk kandang dan pupuk buatan (urea 20 gram/pohon;
TSP 10 gram/pohon; dan ZK 10 gram/pohon), serta K2O (112 kg/ha) pada
tanaman yang berumur 4 bulan. Dengan pemberian pupuk ini diperoleh
peningkatan hasil sebanyak 38% atau 7,5 ton rimpang segar/ha.
Pemupukan juga dilakukan dengan pupuk nitrogen (60 kg/ha), P2O5 (50
kg/ha), dan K2O (75 kg/ha). Pupuk P diberikan pada awal tanam, pupuk N
dan K diberikan pada awal tanam (1/3 dosis) dan sisanya (2/3 dosis)
diberikan pada saat tanaman berumur 2 bulan dan 4 bulan. Pupuk
diberikan dengan ditebarkan secara merata di sekitar tanaman atau dalam
bentuk alur dan ditanam di sela-sela tanaman. ( Sasikumar, 2005)

3.7 PANEN

a. Ciri dan Umur Panen


Tanaman kunyit siap dipanen pada umur 8 -18 bulan, saat panen yang terbaik
adalah pada umur tanaman 11-12 bulan, yaitu pada saat gugurnya daun
kedua. Saat itu produksi yang diperoleh lebih besar dan lebih banyak bila
dibandingkan dengan masa panen pada umur kunyit 7 -8 bulan. Ciri-ciri
tanaman kunyit yang siap panen ditandai dengan berakhirnya pertumbuhan
vegetatif, seperti terjadi kelayuan/perubahan warna daun dan batang yang
semula hijau berubah menjadi kuning (tanaman kelihatan mati).
b. Cara Panen
Pemanenan dilakukan dengan cara membongkar rimpang dengan
cangkul/garpu. Sebelum dibongkar, batang dan daun dibuang terlebih
dahulu. Selanjutnya rimpang yang telah dibongkar dipisahkan dari tanah
yang melekat lalu dimasukkan dalam karung agar tidak rusak.
c. Periode Panen
Panen kunyit dilakukan dimusim kemarau karena pada saat itu sari/zat yang
terkandung didalamnya mengumpul. Selain itu kandungan air dalam rimpang
sudah sedikit sehingga memudahkan proses pengeringannya.
d. Perkiraan Hasil Panen
Berat basah rimpang bersih/rumpun yang diperoleh dari hasil panen
mencapai 0,71 kg. Produksi rimpang segar/ha biasanya antara 20-30 ton.
(Anonim,2002).

9
3.8 PASCA PANEN

a. Penyortiran Basah dan Pencucian


Sortasi pada bahan segar dilakukan untuk memisahkan rimpang dari
kotoran berupa tanah, sisa tanaman, dan gulma. Setelah selesai, timbang
jumlah bahan hasil penyortiran dan tempatkan dalam wadah plastik untuk
pencucian. Pencucian dilakukan dengan air bersih, jika perlu disemprot
dengan air bertekanan tinggi. Amati air bilasannya dan jika masih terlihat
kotor lakukan pembilasan sekali atau dua kali lagi. Hindari pencucian
yang terlalu lama agar kualitas dan senyawa aktif yang terkandung
didalam tidak larut dalam air. Pemakaian air sungai harus dihindari karena
dikhawatirkan telah tercemar kotoran dan banyak mengandung
bakteri/penyakit. Setelah pencucian selesai, tiriskan dalam tray/wadah
yang belubang-lubang agar sisa air cucian yang tertinggal dapat
dipisahkan, setelah itu tempatkan dalam wadah plastik/ember.
b. Perajangan
Jika perlu proses perajangan, lakukan dengan pisau stainless steel dan alasi
bahan yang akan dirajang dengan talenan. Perajangan rimpang dilakukan
melintang dengan ketebalan kira-kira 5 mm – 7 mm. Setelah perajangan,
timbang hasilnya dan taruh dalam wadah plastik/ember. Perajangan dapat
dilakukan secara manual atau dengan mesin pemotong.
c. Pengeringan
Pengeringan dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan sinar matahari
atau alat pemanas/oven. pengeringan rimpang dilakukan selama 3 - 5 hari,
atau setelah kadar airnya dibawah 8%. pengeringan dengan sinar matahari
dilakukan diatas tikar atau rangka pengering, pastikan rimpang tidak saling
menumpuk. Selama pengeringan harus dibolak-balik kira-kira setiap 4 jam
sekali agar pengeringan merata. Lindungi rimpang tersebut dari air, udara
yang lembab dan dari bahan-bahan disekitarnya yang bisa
mengkontaminasi. Pengeringan di dalam oven dilakukan pada suhu 50oC -
60oC. Rimpang yang akan dikeringkan ditaruh di atas tray oven dan
pastikan bahwa rimpang tidak saling menumpuk. Setelah pengeringan,
timbang jumlah rimpang yang dihasilkan.
d. Penyortiran Kering
Selanjutnya lakukan sortasi kering pada bahan yang telah dikeringkan
dengan cara memisahkan bahan-bahan dari benda-benda asing seperti
kerikil, tanah atau kotoran-kotoran lain. Timbang jumlah rimpang hasil
penyortiran ini (untuk menghitung rendemennya). (Kartasapoetra, 2009).

10
e. Pengemasan
Setelah bersih, rimpang yang kering dikumpulkan dalam wadah kantong
plastik atau karung yang bersih dan kedap udara (belum pernah dipakai
sebelumnya). Berikan label yang jelas pada wadah tersebut, yang
menjelaskan nama bahan, bagian dari tanaman bahan itu, nomor/kode
produksi, nama/alamat penghasil, berat bersih dan metode
penyimpanannya.
f. Penyimpanan
Kondisi gudang harus dijaga agar tidak lembab dan suhu tidak melebihi
30oC dan gudang harus memiliki ventilasi baik dan lancar, tidak bocor,
terhindar dari kontaminasi bahan lain yang menurunkan kualitas bahan
yang bersangkutan, memiliki penerangan yang cukup (hindari dari sinar
matahari langsung), serta bersih dan terbebas dari hama gudang.
(Kartasapoetra, 2009).

3.9 Kandungan dan Manfaat Kunyit

Kunyit memiliki banyak manfaat atau khasiat bagi manusia. Dalam tanaman
kunyit terkandung senyawa kurkuminoid yang terdiri dari kurkumin,
desmetoksikumin 10 % dan bisdesmetoksikurkumin 1 – 5 % serta zat- zat lainnya,
seperti minyak asiri atau volatil oil, lemak, karbohidrat, protein, pati, vitamin C,
zat besi, fosfor, dan kalsium. Minyak atsiri memberikan aroma pedas yang lembut
yang khas pada kunyit. Kandungan nutrisi pada kunyit meliputi lemak 1 – 3 %,
karbohidrat 3 %, protein 30 %, pati 8 %, vitamin C 45 – 55 %, dan mineral zat
besi, fosfor, dan kalsium. Minyak atsiri merupakan senyawa yang bersifat mudah
menguap, berbau dan berasa khas. Kandungan minyak atsiri rimpang kunyit
sebanyak 2-7% (Aprilisyawati, 2008).

Minyak atsiri rimpang kunyit antara lain mengandung terpinol, carvacrol, pinene,
myrcene, phellandrene, 1,8-cineole, terpinolene, curcumene, curlone,
curcuphenol, turmerone, dan ar-turmerone (Leela et al., 2006). Minyak atsiri ini
bersifat sebagai antiradang, antibakteri, dan antifungi. Menurut Badan Penelitian
dan Pengembangan Kehutanan, beberapa penelitian telah membuktikan secara
ilmiah berbagai manfaat kunyit antara lain :

1) Kunyit sebagai agen antiseptik dan antibakteri alami, berguna sebagai


desinfektan luka biasa mau pun luka bakar.
2) Kunyit dapat bermanfaat mengobati haid yang tidak lancar.
3) Kunyit bermanfaat sebagai obat penghilang rasa sakit alami.
4) Dapat membantu dalam metabolisme lemak dan membantu dalam
manajemen berat badan.

11
5) Telah lama digunakan dalam pengobatan Cina sebagai pengobatan untuk
depresi.
6) Kunyit dapat mencegah panas dalam.
7) Kunyit dapat mencegah keputihan.
8) Mencegah gatal-gatal dan penyakit kulit.
9) Mencegah rasa tidak nyaman dimulut seperti sariawan, bengkak pada
mulut, dan gatal-gatal pada tenggorokan.
10) Akar kunyit dipercaya dapat menyembuhkan penyakit rematik dan
bengkak-bengkak pada tubuh.(Kartasapoetra, 2009).

Kunyit mempunyai kandungan antioksidan yang tinggi, sehingga kunyit


dipercaya dapat menurunkan kolesterol, dan menyempitkan arteri, selain itu
kunyit dapat mencegah penyakit serangan jantung mendadak. Kunyit yang
mempunyai kandungan. ( Pribadi,2009 )

12
3.10 Pemasaran Budidaya Kunyit
a) Peluang Bisnis
Dilihat dari peluang bisnis budidaya kunyit cukup menjanjikan karena
kunyit dapat dipasarkan dengan cara menjualnya ke pasar juga pabrik-
pabrik besar. Juga dapat mengekspor hasil kunyit ke luar negeri.
b) Harga jual budidaya kunyit
Patokan harga untuk budidaya kunyit dapat Anda buat dalam hitungan
per kunyit dimana harga mulai Rp 2.000 hingga Rp 4.000. Ini tergantung
dari harga kunyit yang ada di pasaran.
c) Keuntungan dalam menjalankan bisnis budidaya kunyit
Keuntungan bila Anda memilih terjun dalam peluang bisnis budidaya
kunyit ini yakni merupakan bisnis pertanian tanaman toga yang paling
mengutungkan. Sebab kunyit menjadi bahan penting yang paling banyak
di cari.
d) Kekurangan bisnis budidaya kunyit
Segi kekurangan bisnis budidaya kunyit ialah budidaya kunyit memiliki
tingkat persaingan yang tinggi dan ketat.
e) Analisa bisnis budidaya kunyit
Investasi
Peralatan Harga
pembukaan lahan kunyit Rp. 2.215.000
bibit tanaman kunyit Rp. 315.000
pompa air Rp. 728.000
cangkul Rp. 161.500
gerobak dorong Rp. 218.300
sewa lahan Rp. 2.041.200
timba Rp. 36.600
hand sprayer Rp. 281.500
keranjang panen kunyit Rp. 121.500
golok dan sabit Rp. 62.800
timbangan Rp. 138.500
selang air Rp. 111.500
Peralatan tambahan yang lainnya Rp. 41.800
Jumlah Investasi Rp. 6.473.200

Biaya Operasional per Bulan


Biaya Tetap Nilai
Penyusutan pembukaan lahan kunyit 1/12 x Rp.
Rp. 184.583
2.215.000
Penyusutan bibit kunyit 1/62 x Rp. 315.000 Rp. 5.081
Penyusutan pompa air 1/62 x Rp 728.000 Rp. 16.545
Penyusutan cangkul 1/44 x Rp. 161.500 Rp. 3.670
Penyusutan gerobak dorong 1/62 x Rp 218.300 Rp. 3.521
Penyusutan sewa lahan 1/62 x Rp 2.041.200 Rp. 32.923

13
Penyusutan timba 1/44 x Rp. 36.600 Rp. 832
Penyusutan hand sprayer 1/62 x Rp 281.500 Rp. 4.540
Penyusutan keranjang panen kunyit 1/62 x Rp.
Rp. 1.960
121.500
Penyusutan golok dan sabit 1/62 x Rp. 62.800 Rp. 1.013
Penyusutan timbangan 1/62 x Rp 138.500 Rp. 3.148
Penyusutan selang air 1/62 x Rp 111.500 Rp. 1.798
Penyusutan peralatan tambahan 1/44 x Rp.
Rp. 10.450
41.800
upah pekerja Rp. 1.600.000
Total Biaya Tetap Rp. 1.870.064

Biaya Variabel
pupuk organik Rp. 22.500 x 30 = Rp. 675.000
pupuk kimia Rp. 21.000 x 30 = Rp. 630.000
obat-obat kimia Rp. 21.400 x 30 = Rp. 642.000
pestisida Rp. 27.000 x 30 = Rp. 810.000
biaya lainnya Rp. 11.600 x 30 = Rp. 348.000
Biaya transportasi Rp. 20.000 x 30 = Rp. 600.000
pengemas Rp. 10.000 x 30 = Rp. 300.000
BBM Rp. 15.000 x 30 = Rp. 450.000
Total Biaya Variabel Rp. 4.455.000

Total Biaya Operasional


Biaya tetap + biaya variabel = Rp. 6.325.064

Pendapatan per panen


94 kg x Rp. 3.000 = Rp 282.000
Rp. 282.000 x 30 hr = Rp. 8.460.000

Keuntungan per Bulan


Laba = Total Pendapatan – Total Biaya Operasional
Rp.8.460.000 – Rp.6.325.064 = Rp. 2.134.936

Lama Balik Modal


Total Investasi / Keuntungan = Rp.6.473.200 : 2.134.936 = 3 bln

Dari analisa di atas dapat disimpulkan apabila bisnis budidaya kunyit sangat
menguntungkan dimana modal Rp 6.473.200 dengan kentungan per bulan Rp
2.134.936 dan balik modal dalam 2 bulan. ( Pribadi,2009 )

14
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil yang di dapat dari pembahasan yang dilakukan di atas


dapat di tarik beberapa kesimpulan antara lain yaitu :

a. Budidaya adalah salah satu kegiatan pengembangan dan sumber daya alam
nabati yang di lakukan oleh manusia dengan menggunakan modal,teknologi
ataupundengan sumber daya lainnya untuk menghasilkan suatu produk
erupa barang yang bisa medmenuhi kebutuhan manusia.
b. Obat Tradisonal di indonesia sangat besar perananannya dalam pelayanan
kesehatan masyarakat di indonesia sehingga indonesia kaya akan tanaman
obat obatan, yang mana masih belum dimanfaatkan secara optimal untuk
kesehatan. indonesia di ketahui memiliki keragaman hayati terbesar kedua
setelah brazil.
c. Manfaat Kunyit mempunyai kandungan antioksidan yang tinggi, sehingga
kunyit dipercaya dapat menurunkan kolesterol, dan menyempitkan arteri,
selain itu kunyit dapat mencegah penyakit serangan jantung mendadak.
Kunyit yang mempunyai kandungan.

4.2 Saran

Saran yang dapat disampaikan setelah pembahasan ini adalah :

a. Jika ingin membudidayakan taman kunyit sebaiknya menggunakan


pupuk kompos karena akan menghasilkan tunas yang baik
b. Membudidayakan tanaman kunyit ini cukup sulit namun jangan sungkan
untuk meminta bantuan orang-orang di sekitar
c. Jangan lupa untuk menyiram dan memberi pupuk dengan rutin pada
tanaman kunyit agar pertumbuhannya baik dan berkualitas

15
DAFTAR PUSTAKA

Agoes, A. 2010. Tanaman Obat Indonesia. Salemba Medika. Jakarta.

Aktivitas Farmakologi Tanaman Kunyit (Curcuma longa L.). Jurnal Farmaka


Suplemen.Vol. 16. No. 2:547-555.Febriani, Y. 2011.

Gorontalo.Shan, C.Y dan Yoppi, I. 2018. Studi Kandungan Kimia Dalam Kunyit

Hartati, S.Y dan balittro. 2013. Khasiat Kunyit Sebagai Obat tradisional
danManfaat Lainnya. Warta Penelitian Dan Pengembangan Tanaman
Industri.

Jurnal Puslitbang Perkebunan. Vol. 19:5-9.Johani, E. 2010. Tanaman Pekarangan


Pilihan.

Kandungan Obat Yang Terdapat Pada Tumbuhan Kunyit(Curcuma Domestica).


Stikes Bhakti Tunas Husada. Tasikmalaya. Hapsoh dan Hasanah. 2011.
Budidaya Tanaman Obat Dan Rempah. USU Press.Medan.

Salamadani. Bandung.Ika, R. 2015. Tanaman Kunyit. https://academia.edu.

Universitas Negeri Gorontalo. Gorontalo.Winarto Dalam Ika. 2015. Tanaman


Kunyit. https://academia.edu. Universitas Negeri Gorontalo. Gorontalo

16
LAMPIRAN

1. Penanaman

2. Pemeliharaan Tanaman

3. Pemupukan

17
4. Panen

5. Pasca Panen

18
Riwayat Hidup

Penulis dilahirkan pada tanggal 06 November 2004 anak ke 2 dari 2


bersaudara buah kasih suami istri dari pasangan suami istri Bapak Suratman dan
Ibu Kasanah.

Adapun pendidikan yang pernah di tempuh :

1) TK AN-NUR Bandar Jaya lulus tahun 2011.


2) SD AN-NUR Bandar Jaya lulus tahun 2017.
3) SMPN 3 Terbanggi Besar lulus Tahun 2020.
4) MAN 1 Lampung Tengah sampai saat ini.

19

Anda mungkin juga menyukai