Anda di halaman 1dari 28

MANFAAT DISINFEKTAN UNTUK PENCEGAHAN VIRUS CORONA

KARYA TULIS
DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU SYARAT
DALAM MENEMPUH UJIAN AKHIR
DI SMA MANBA’UL ULUM ASSHIDDIQIYAH

Oleh:

APRILLIA AYU MARSHANDA


NISN: 000181910099

PROGRAM
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (MIPA)

SMA MANBAUL ULUM ASSHIDDIQIYAH


PONDOK PESANTREN ASSHIDDIQIYAH 2
KOTA TANGERANG
2020/2021

1
LEMBAR PERSETUJUAN

Karya Tulis Ini diajukan oleh:

Nama : Aprillia Ayu Marshanda

NISN :
Progra
: Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA)
m
Judul : Manfaat Disinfektan untuk Pencegahan Virus Corona

Telah Disetujui untuk Mengikuti Ujian


Karya Tulis

Kota Tangerang, Oktober 2020


Pembimbing Materi Pembimbing Bahasa

G. Hartanto, S.Pd KholisatulHabibah, S.Pd

Mengetahui,
Kepala Sekolah SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah

H. Zainuri Yasmin, S.Ag, M.Pd

2
LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Aprillia Ayu Marshanda

NISN :
Progra
: Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA)
m
Judul : Manfaat Disinfektan untuk Pencegahan Virus Corona

Telah diuji dan dipertahankan dihadapan Tim Penguji Karya Tulis SMA
Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Kota Tangerang

Pada ........................................................................................................
:
hari ...
........................................................................................................
Tanggal :
...

No Dewan Pemeriksa Tanda Tangan Tanggal

1 H. Zainuri Yasmin,S.Ag, M.Pd ...…………. .………….


Kepala Sekolah

2 Miftahul Rahmat,S,Ag ...…………. .…………


Ketua

3 G. Hartanto, S.Pd ...…………. .…………


Sekretaris / Pembimbing Materi

4 Kholisatul Habibah, S.Pd ...…………. .…………


Pembimbing Bahasa

5 ........................................... ...…………. .…………


Penguji

3
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Segala puji Allah SWT, Tuhan yang memberikan kita kesempatan untuk
selalu belajar dan beramal guna mensyukuri mentadaburi seluruh cipta-Nya di
alam ini. Sholawat dan salam semoga selalu terlimpah kepada Junjungan kita
Pelopor perubahan akhlak sedunia Baginda Nabi Besar Muhammad SAW. Juga
keluarga Beliau dan kita sebagai umatnya hingga akhir zaman.

Dan ucapan terima kasih pun Penulis sampaikan atas segala dukungan,
semangat serta do’a dari seluruh pihak yang tak henti-hentinya diberikan oleh
Penulis sehingga dapat mengerjakan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul
“MANFAAT DISINFEKTAN UNTUK PENCEGAHAN VIRUS CORONA”
ini sebaik mungkin. Yakni kepada :

1. DR. KH. Noer Muhammad Iskandar, SQ dan keluarga, sebagai Pendiri dan
Pengasuh Pondok Pesantren Asshiddiqiyah, semoga Allah swt. selalu menjaga
dan menyehatkan beliau dalam keadaan terbaik dan selalu semangat dalam
mendidik santri-santrinya.
2. Nyai. Hj. Khusnul Khotimah Semoga Allah swt. selalu menjaga dan
menyehatkan beliau dalam keadaan terbaik dan selalu semangat dalam
mendidik santri-santrinya.
3. KH. Muhammad Ulil Abshor, Al-Hafidz Lc, dan Ibu Nyai Hj. Nur Eka
Fatimatuzzahroh, S.Pd,i, sebagai Pengasuh Pondok Pesantren Asshiddiqiyah
2 Tangerang. Terima kasih atas do’a, dukungan, dan telah mengajarkan
bagaimana berakhlaq dan adab yang baik serta nasihat-nasihatnya, semoga
Allah SWT selalu menjaga beliau.
4. Kepada kedua orang tua saya, Ayahanda Rizal Suherman, dan Ibunda
Herlina yang selalu mencurahkan kasih sayang dan doa-doanya, dan selalu
memberi dukungan yang terbaik, dan tak lupa kepada adik saya Zovan
Maulana Al Farrezy yang selalu menjadi moodbooster saya.
5. Ust. H. Zainuri Yasmin, S.Ag, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMA
Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah 2 Tangerang. Terimakasih telah membimbing
dan selalu memberikan nasihat kepada saya, semoga apa yang telah diberikan
mampu menjadi ilmu yang bermanfaat dan menjadikannya keberkahan hidup.
6. Ust. G. Hartanto, S.Pd dan Ustz. Kholisatul Habibah selaku pembimbing
materi dan pembimbing bahasa yang telah memberikan banyak masukan dan
arahan yang sangat berharga kepada penulis.
7. Kepada semua guru SMA Manba’ul ‘Ulum dan semua guru Asshiddiqiyah 2
yang telah banyak sekali memberikan ilmu kepada penulis.
8. Kepada Om Dwi Teguh Setyawan, SP,d yang telah menyempatkan waktunya
untuk membantu saya dalam membuat karya tulis ini.
9. Kepada orang-orang hebat, kawan-kawan seperjuangan saya, angkatan “AL-
MANNAN” yang selalu memberikan semangat dan dukungan, mengingatkan
dalam hal kebaikan, dan saling membantu satu sama lain, terimakasih telah rela
4
memberikan banyak waktunya, motivasi, semangat, kritik, dan juga doa.
Semoga keberkahan menyertai kita.

Saya menyadari adanya banyak kekurangan dalam penulisan makalah


yang saya tulis ini. Maka dari itu, kritik dan saran dari pembaca sangat saya
harapkan untuk melengkapi kekurangan penulis dalam pembuatan karya tulis ini.
Semoga karya tulis ini bisa memberikan manfaat bagi penulis maupun semua
pembaca.

Wallahul Muwafiq Illa Aqwamith Thoriq


Wassalamualaikum Wr, Wb

Kota Tangerang,…………2020

Penulis,

Aprillia Ayu Marshanda

5
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


B. Identifikasi Masalah
C. Batasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

A. Disinfektan
B. Virus Corona
C. Manfaat Disinfektan untuk Pencegahan Virus Corona

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

BIODATA PENULIS

6
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia masih bergelut melawan virus Corona hingga saat ini,

sama dengan negara lain di dunia. Jumlah kasus virus Corona terus

bertambah dengan beberapa melaporkan kesembuhan, tapi tak sedikit yang

meninggal. Usaha penanganan dan pencegahan terus dilakukan demi

melawan COVID-19 dengan gejala mirip flu.

Sejak Covid-19 pertama kali dilaporkan oleh WHO di Wuhan

China pada akhir Desember 2019, saat ini telah menyebar ke lebih dari 180

negara termasuk Indonesia. Semua negara berupaya mempersempit

penyebaran virus Covid-19 yang ditransmisikan antar manusia melalui

droplet.

Latar belakang virus Corona atau COVID-19, kasusnya dimulai

dengan pneumonia atau radang paru-paru misterius pada Desember 2019.

Kasus ini diduga berkaitan dengan pasar hewan Huanan di Wuhan yang

menjual berbagai jenis daging binatang, termasuk yang tidak biasa

dikonsumsi, misal ular, kelelawar, dan berbagai jenis tikus. Kasus infeksi

pneumonia misterius ini memang banyak ditemukan di pasar hewan

tersebut. Virus Corona atau COVID-19 diduga dibawa kelelawar dan hewan

lain yang dimakan manusia hingga terjadi penularan. Coronavirus

sebetulnya tidak asing dalam dunia kesehatan hewan, tapi hanya beberapa

7
jenis yang mampu menginfeksi manusia hingga menjadi penyakit radang

paru.

Sebelum COVID-19 mewabah, dunia sempat heboh dengan SARS

dan MERS, yang juga berkaitan dengan virus Corona. Dengan latar

belakang tersebut, virus Corona bukan kali ini saja membuat warga dunia

panik. Memiliki gejala yang sama-sama mirip flu, virus Corona berkembang

cepat hingga mengakibatkan infeksi lebih parah dan gagal organ.

Covid-19 akan berkembang biak dalam tubuh manusia dalam masa

inkubasi 3-7 hari bahkan hingga 14 hari. Sepanjang daya tahan tubuh

manusia yang terinfeksi cukup, maka Covid-19 akan mati dengan sendirinya

(self limiting disease).

Pandemi atau epidemi global mengindikasikan infeksi COVID-19

yang sangat cepat hingga hampir tak ada negara atau wilayah di dunia yang

absen dari virus Corona. Peningkatan jumlah kasus terjadi dalam waktu

singkat hingga butuh penanganan secepatnya. Sayangnya, hingga kini

belum ada obat spesifik untuk menangani kasus infeksi virus Corona atau

COVID-19. Sehingga upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah

penyebaran (transmisi) virus corona adalah dengan menerapkan 3M yaitu

mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak. Mencuci tangan

menggunakan sabun dengan air mengalir, dan menggunakan hand sanitizer

atau disinfektan sebelum beraktifitas dan setelah beraktivitas, menghindari

menyentuh area muka, jika batuk dan bersin ditutupi dengan lengan atas

atau sapu tangan, hindari kerumunan dan menerapkan pola hidup bersih dan

8
sehat (PHBS)/ gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS). Makan dengan

gizi seimbang adalah makanan empat sehat lima sempurna dengan porsi

sayur dan buah 2-5 porsi dalam sehari merupakan upaya untuk

mempertahankan daya tahan tubuh melawan infeksi Covid-19.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat diidentifikasi

permasalahan-permasalahan sebagai berikut :

1. Pengertian disinfektan.

2. Jenis-jenis disinfektan.

3. Manfaat Disinfektan untuk pencegahan virus Corona

C. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah perlu ada

pembatasan masalah penelitian yaitu difokuskan pada “Manfaat

disinfektan untuk pencegahan virus Corona.”

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah, maka dapat dirumuskan

permasalahannya yaitu apa manfaat disinfektan pencegahan virus Corona.

9
E. Tujuan Masalah

Adapun tujuan penelitian adalah untuk mengetahui manfaat

disinfektan.

10
BAB II

LANDASAN TEORI

A. DISINFEKTAN

1. Pengertian Disinfektan

Disinfektan adalah bahan kimia yang digunakan untuk

mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran oleh jasad

renik atau obat untuk membasmi kuman penyakit. Pengertian lain dari

disinfektan adalah senyawa kimia yang bersifat toksik dan memiliki

kemampuan membunuh mikroorganisme yang terpapar secara

langsung oleh disinfektan. Disinfektan tidak memiliki daya penetrasi

sehingga tidak mampu membunuh mikroorganisme yang terdapat di

dalam celah atau cemaran mineral. Selain itu disinfektan tidak dapat

membunuh spora bakteri.

Disinfektan didefinisikan sebagai bahan kimia atau

pengaruh fisika yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi

atau pencemaran jasad renik seperti bakteri dan virus, juga untuk

membunuh atau menurunkan jumlah mikroorganisme atau kuman

penyakit lainnya. Sedangkan antiseptik didefinisikan sebagai bahan

kimia yang dapat menghambat atau membunuh pertumbuhan jasad

renik seperti bakteri, jamur dan lain-lain pada jaringan hidup. Bahan

desinfektan dapat digunakan untuk proses desinfeksi tangan, lantai,

ruangan, peralatan dan pakaian.

11
Pada dasarnya ada persamaan jenis bahan kimia yang

digunakan sebagai antiseptik dan desinfektan. Tetapi tidak semua

bahan desinfektan adalah bahan antiseptik karena adanya batasan

dalam penggunaan antiseptik. Antiseptik tersebut harus memiliki sifat

tidak merusak jaringan tubuh atau tidak bersifat keras. Terkadang

penambahan bahan desinfektan juga dijadikan sebagai salah satu cara

dalam proses sterilisasi, yaitu proses pembebasan kuman. Tetapi pada

kenyataannya tidak semua bahan desinfektan dapat berfungsi sebagai

bahan dalam proses sterilisasi.

Desinfeksi adalah membunuh mikroorganisme penyebab

penyakit dengan bahan kimia atau secara fisik, hal ini dapat

mengurangi kemungkinan terjadi infeksi dengan jalam membunuh

mikroorganisme patogen. Disinfektan yang tidak berbahaya bagi

permukaan tubuh dapat digunakan dan bahan ini dinamakan

antiseptik. Antiseptik adalah zat yang dapat menghambat atau

menghancurkan mikroorganisme pada jaringan hidup, sedang

desinfeksi digunakan pada benda mati. Desinfektan dapat pula

digunakan sebagai antiseptik atau sebaliknya tergantung dari

toksisitasnya. Sebelum dilakukan desinfeksi, penting untuk

membersihkan alat-alat tersebut dari debris organik dan bahan-bahan

berminyak karena dapat menghambat proses disinfeksi.

12
2. Jenis-jenis Disinfektan

a. Klorin

Senyawa klorin yang paling aktif adalah asam hipoklorit.

Mekanisme kerjanya adalah menghambat oksidasi glukosa dalam

sel mikroorganisme dengan cara menghambat enzim-enzim yang

terlibat dalam metabolisme karbohidrat . Kelebihan dari disinfektan

ini adalah mudah digunakan, dan jenis mikroorganisme yang dapat

dibunuh dengan senyawa ini juga cukup luas, meliputi bakteri gram

positif dan bakteri gram negatif. Kelemahan dari disinfektan

berbahan dasar klorin adalah dapat menyebabkan korosi pada pH

rendah (suasana asam), meskipun sebenarnya pH rendah diperlukan

untuk mencapai efektivitas optimum disinfektan ini. Klorin juga

cepat terinaktivasi jika terpapar senyawa organik tertentu.

b. Iodin

Iodin merupakan disinfektan yang efektif untuk proses

desinfeksi air dalam skala kecil. Dua tetes iodine 2% dalam larutan

etanol cukup untuk mendesinfeksi 1 liter air jernih. Salah satu

senyawa iodine yang sering digunakan sebagai disinfektan adalah

iodofor. Sifatnya stabil, memiliki waktu simpan yang cukup

panjang, aktif mematikan hampir semua sel bakteri, tetapi tidak

aktif mematikan spora, nonkorosif, dan mudah terdispersi.

Kelemahan iodofor diantaranya aktivitasnya tergolong lambat pada

13
pH 7 (netral) dan lebih dan mahal. Iodofor tidak dapat digunakan

pada suhu lebih tinggi dari 49 °C.

c. Alkohol

Alkohol disinfektan yang banyak dipakai untuk peralatan

medis, contohnya termometer oral. Umumnya digunakan etil

alkohol dan isopropil alcohol dengan konsentrasi 60-90%, tidak

bersifat korosif terhadap logam, cepat menguap, dan dapat merusak

bahan yang terbuat dari karet atau plastik.

d. Amonium Kuartener

Amonium kuartener merupakan garam ammonium dengan

substitusi gugus alkil pada beberapa atau keseluruhan atom H dari

ion NH4+nya. Umumnya yang digunakan adalah en:cetyl trimetil

ammonium bromide (CTAB) atau lauril dimetil benzyl klorida.

Amonium kuartener dapat digunakan untuk mematikan bakteri

gram positif, tetapi kurang efektif terhadap bakteri gram negatif,

kecuali bila ditambahkan dengan sekuenstran (pengikat ion logam).

Senyawa ini mudah berpenetrasi, sehingga cocok diaplikasikan

pada permukaan berpori, sifatnya stabil, tidak korosif, memiliki

umur simpan panjang, mudah terdispersi, dan menghilangkan bau

tidak sedap. Kelemahan dari senyawa ini adalah aktivitas disinfeksi

lambat, mahal, dan menghasilkan residu.

14
e. Formaldehida

Formaldehida atau dikenal juga sebagai formalin, dengan

konsentasi efektif sekitar 8%. Formaldehida merupakan disinfektan

yang bersifat karsinogenik pada konsentrasi tinggi namun tidak

korosif terhadap metal, dapat menyebabkan iritasi pada mata, kulit,

dan pernapasan. Senyawa ini memiliki daya inaktivasi mikrob

dengan spektrum luas. Formaldehida juga dapat terinaktivasi oleh

senyawa organik.

f. Kalium permanganat

Kalium permanganat merupakan zat oksidan kuat namun

tidak tepat untuk disinfeksi air. Penggunaan senyawa ini dapat

menimbulkan perubahan rasa, warna, dan bau pada air. Meskipun

begitu, senyawa ini cukup efektif terhadap bakteri Vibrio cholerae.

g. Fenol

Fenol merupakan bahan antibakteri yang cukup kuat

dalam konsentrasi 1-2% dalam air, umumnya dikenal dengan lisol

dan kreolin. Fenol dapat diperoleh melalui distilasi produk minyak

bumi tertentu. Fenol bersifat toksik, stabil, tahan lama, berbau tidak

sedap, dan dapat menyebabkan iritasi, Mekanisme kerja senyawa

ini adalah dengan penghancuran dinding sel dan presipitasi

(pengendapan) protein sel dari mikroorganisme sehingga terjadi

koagulasi dan kegagalan fungsi pada mikroorganisme tersebut.

15
B. VIRUS CORONA

1. Pengertian Virus Corona

Virus corona adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi

sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan

infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa

menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru

(pneumonia).

Virus ini menular melalui percikan dahak (droplet) dari

saluran pernapasan, misalnya ketika berada di ruang tertutup yang

ramai dengan sirkulasi udara yang kurang baik atau kontak langsung

dengan droplet.

2. Penyebab Virus Corona

Virus corona disebabkan karena adanya Infeksi virus Corona

atau COVID-19 disebabkan oleh coronavirus, yaitu kelompok virus

yang menginfeksi sistem pernapasan. Pada sebagian besar kasus,

coronavirus hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan sampai

sedang, seperti flu. Akan tetapi, virus ini juga bisa menyebabkan

infeksi pernapasan berat, seperti pneumonia, Middle-East Respiratory

Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Ada dugaan bahwa virus Corona awalnya ditularkan dari

hewan ke manusia. Namun, kemudian diketahui bahwa virus Corona

juga menular dari manusia ke manusia.

16
Seseorang dapat tertular COVID-19 melalui berbagai cara,

yaitu:

 Tidak sengaja menghirup percikan ludah (droplet) yang keluar saat

penderita COVID-19 batuk atau bersin

 Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu

setelah menyentuh benda yang terkena cipratan ludah penderita

COVID-19

 Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19

Virus Corona dapat menginfeksi siapa saja,

tetapi efeknya akan lebih berbahaya atau bahkan fatal bila terjadi pada

orang lanjut usia, ibu hamil, orang yang memiliki penyakit

tertentu, perokok, atau orang yang daya tahan tubuhnya lemah,

misalnya pada penderita kanker.

Karena mudah menular, virus Corona juga berisiko tinggi

menginfeksi para tenaga medis yang merawat pasien COVID-19. Oleh

karena itu, para tenaga medis dan orang-orang yang memiliki kontak

dengan pasien COVID-19 perlu menggunakan alat pelindung diri

(APD).

3. Pencegahan Virus Corona

Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi

virus Corona atau COVID-19. Oleh sebab itu, cara pencegahan yang

terbaik adalah dengan menghindari faktor-faktor yang bisa

menyebabkan Anda terinfeksi virus ini, yaitu:

17
a. Terapkan physical distancing, yaitu menjaga jarak minimal 1

meter dari orang lain, dan jangan dulu ke luar rumah kecuali ada

keperluan mendesak.

b. Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum atau

keramaian, termasuk saat pergi berbelanja bahan makanan dan

mengikuti ibadah di hari raya, misalnya Idul Adha.

c. Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand

sanitizer yang mengandung alkohol minimal 60%, terutama

setelah beraktivitas di luar rumah atau di tempat umum.

d. Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci

tangan.

e. Tingkatkan daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat, seperti

mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga secara rutin,

beristirahat yang cukup, dan mencegah stres.

f. Hindari kontak dengan penderita COVID-19, orang yang

dicurigai positif terinfeksi virus Corona, atau orang yang sedang

sakit demam, batuk, atau pilek.

g. Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin,

kemudian buang tisu ke tempat sampah.

h. Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan

lingkungan, termasuk kebersihan rumah.

18
Untuk orang yang diduga terkena COVID-19 (termasuk

kategori suspek dan probable) yang sebelumnya disebut sebagai ODP

(orang dalam pemantauan) maupun PDP (pasien dalam pengawasan),

ada beberapa langkah yang bisa dilakukan agar tidak menularkan

virus Corona ke orang lain, yaitu:

a. Lakukan isolasi mandiri dengan cara tinggal terpisah dari orang

lain untuk sementara waktu. Bila tidak memungkinkan, gunakan

kamar tidur dan kamar mandi yang berbeda dengan yang

digunakan orang lain.

b. Jangan keluar rumah, kecuali untuk mendapatkan pengobatan.

c. Bila ingin ke rumah sakit saat gejala bertambah berat, sebaiknya

hubungi dulu pihak rumah sakit untuk menjemput.

d. Larang orang lain untuk mengunjungi atau menjenguk Anda

sampai Anda benar-benar sembuh.

e. Sebisa mungkin jangan melakukan pertemuan dengan orang yang

sedang sedang sakit.

f. Hindari berbagi penggunaan alat makan dan minum, alat mandi,

serta perlengkapan tidur dengan orang lain.

g. Pakai masker dan sarung tangan bila sedang berada di tempat

umum atau sedang bersama orang lain.

h. Gunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung bila batuk atau

bersin, lalu segera buang tisu ke tempat sampah.

19
Kondisi-kondisi yang memerlukan penanganan langsung oleh

dokter di rumah sakit, seperti melahirkan, operasi, cuci darah,

atau vaksinasi anak, perlu ditangani secara berbeda dengan beberapa

penyesuaian selama pandemi COVID-19. Tujuannya adalah untuk

mencegah penularan virus Corona selama Anda berada di rumah sakit.

Konsultasikan dengan dokter mengenai tindakan terbaik yang perlu

dilakukan.

C. Manfaat Disinfektan untuk Pencegahan Virus Corona

Disinfektan adalah bahan kimia yang digunakan untuk

menghambat atau membunuh mikroorganisme (misalnya pada bakteri, virus

dan jamur kecuali spora bakteri) pada permukaan benda mati,

seperti furniture, ruangan, lantai, dll. Disinfektan tidak digunakan pada

kulit maupun selaput lendir, karena berisiko mengiritasi kulit dan berpotensi

memicu kanker. Hal ini berbeda dengan antiseptik yang memang ditujukan

untuk disinfeksi pada permukaan kulit dan membran mukosa.

Semenjak corona menyebar ke Indonesia, penyemprotan dengan

menggunakan disinfektan marak dilakukan. Tidak hanya pemerintah, namun

masyarakat juga berlomba-lomba melakukannya secara mandiri.

Penyemprotan ini menyasar fasilitas publik seperti perkantoran, pasar,

hingga sarana transportasi. Tetapi belakangan banyak yang melakukan

penyemprotan ini ke tubuh manusia.

20
Disinfektan dapat digunakan untuk membersihkan permukaan

benda dengan cara mengusapkan larutan disinfektan pada bagian yang

terkontaminasi, misalnya pada lantai, dinding, permukaan meja, daun pintu,

saklar listrik dll. Penggunaan disinfektan dengan

teknik spray atau fogging telah digunakan untuk mengendalikan jumlah

antimikroba dan virus di ruangan yang berisiko tinggi. Pada ruangan yang

sulit dijangkau biasanya digunakan sinar UV dengan panjang gelombang

tertentu. Proses ini akan mencegah penularan mikroorganisma patogen dari

permukaan benda ke manusia.

Penggunaan disinfektan yang tepat untuk mencegah penyebaran

Covid-19:

1. Penyemprotan disinfektan langsung kepada hewan, manusia, dan

tumbuhan tidak disarankan karena tidak efektif dan dapat mengganggu

ekosistem mikroorganisme pada lingkungan

2. Penggunaan bilik disinfektan untuk penyemprotan dengan disinfektan

langsung kepada manusia tidak disarankan, kecuali menggunakan

cairan antiseptic yang aman dan melindungi bagian tubuh yang terbuka

terhadap paparan

3. Pencegahan terhadap penularan virus dapat dilakukan manusia dengan

sering mencuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer serta

menjaga pola makan dan pola hidup sehat untuk menjaga sistem imun

tubuh

21
Penggunaan disinfektan terbaik yaitu dengan langsung mengelap

benda yang sering kita sentuh, seperti permukaan meja, kurasi, gagang

pintu, tombol lift, kunci mobil, saklar lampu, telepon, remote tv, toilet dll.

Beberapa jenis disinfektan yang konsentrasinya kuat, dapat

menimbulkan luka bakar di kulit, jika tidak dilarutkan dengan air ataupun

cairan lainnya terlebih dahulu. Bahkan, bahan yang sudah dilarutkan pun

masih berisiko menimbulkan iritasi apabila dibiarkan menempel di kulit

terlalu lama. Iritasi akibat bahan disinfektan, disebut sebagai dermatitis

kontak. Jika Anda menggunakan antiseptik untuk membersihkan luka,

sebaiknya batasi pemakaiannya hanya untuk luka ringan. Jangan gunakan

antiseptik apabila Anda mengalami:

1. Luka di area mata

2. Luka akibat gigitan manusia dan binatang

3. Luka yang dalam atau besar

4. Luka bakar yang parah

5. Luka dengan benda asing yang menancap di dalamnya

6. Untuk bahan disinfektan glutaraldehyde, efek samping seperti yang

disebutkan di bawah ini, dilaporkan juga dapat terjadi:

7. Mual

8. Sakit kepala

9. Sumbatan jalan napas

10. Asma

11. Rinitis

22
12. Iritasi mata

13. Dermatitis

14. Diskolorasi kulit (perubahan warna kulit)

Disinfektan didefinisikan sebagai bahan kimia atau pengaruh fisika

yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran jasad

renik seperti bakteri dan virus, juga untuk membunuh atau menurunkan

jumlah mikroorganisme atau kuman penyakit lainnya.

Disinfektan, berperan penting dalam upaya pencegahan penyebaran

infeksi COVID-19. Selalu sediakan antiseptik di tas ataupun di rumah, agar

anda bisa segera membersihkan tangan setelah menyentuh sesuatu.

Disinfektan juga perlu tersedia di rumah, untuk memastikan bahwa

permukaan yang sering kita sentuh, sudah bebas dari virus corona.

Penggunaan disinfektan dengan teknik spray atau fogging telah

digunakan untuk mengendalikan jumlah antimikroba dan virus di ruangan

yang berisiko tinggi. Pada ruangan yang sulit dijangkau biasanya digunakan

sinar UV dengan panjang gelombang tertentu. Proses ini akan mencegah

penularan mikroorganisma patogen dari permukaan benda ke manusia.

23
BAB III

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan apa yang telah dibahas, penulis menarik kesimpulan

dan menjadikannya beberapa point sebagai berikut :

1. Virus corona adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem

pernapasan. Virus corona awalnya ditularkan dari hewan ke manusia.

2. Disinfektan merupakan senyawa kimia yang bersifat toksik dan

memiliki kemampuan membunuh mikroorganisme.

Disinfektan juga didefinisikan sebahai bahan kimia atau pengaruh

fisika yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau

pencemaran jasad renik seperti virus, bakteri, jamur dan lain-lain

pada jaringan hidup.

3. Disinfektan berperan penting dalam upaya pencegahan penyebaran

infeksi covid karena dapat menghambat dan membunuh mikroor-

ganisme pada benda mati.

4. Pencegahan terhadap penularan virus dapat dilakukan dengan ser-

ing mencuci tangan dengan sabun dan atau menggunakan hand san-

itizer.

24
B. Saran

Dari penelitian yang berkaitan dengan disinfektan ini :

1. Penulis menyarankan dan berpesan kepada penulis pribadi khususnya

agar senantiasa terus belajar dan mengambil manfaat dari makalah ini.

2. Penulis menyarankan kepada pihak pesantren, pihak sekolah, dan

seluruh masyarakat agar tetap melakukan pencegahan virus corona

dengan menerapkan 3M yaitu mencuci tangan, menggunakan masker,

dan tetap menjaga jarak,.

3. Kepada para pembaca umumnya, untuk kiranya kita terus mengais

wawasan yang tidak hanya dipelajari didalam sekolah, seperti halnya

contoh makalah ini, untuk memperluas wawasan kita dalam

memahami pencegahan virus corona ini.

4. Dan kepada generasi pemuda pemudi di masa depan teruslah dan teta-

plah semangat dalam belajar dan jangan lengah sekecil apapun dalam

hal belajar.

25
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Disinfektan

https://farmasi.ugm.ac.id/id/cara-penggunaan-disinfektan-yang-tepat-untuk-
mencegah-penyebaran-covid-19

https://www.kompas.com/skola/read/2020/03/26/120000069/apa-itu-disinfektan?
page=all

https://kesehatan.kontan.co.id/news/serentak-disiplin-jalankan-3m-kunci-
menekan-penyebaran-dan-penularan-virus-corona

https://jurnalpalopo.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-43852332/lawan-covid-19-
dengan-disiplin-3m-mencuci-tangan-menggunakan-masker-dan-menjaga-
jarak?page=3

https://www.alodokter.com/virus-corona

26
BIOGRAFI

Hallo, Nama saya Aprillia Ayu

Marshanda, biasa dipanggil

dengan beberapa panggilan, yaitu

April, Apay, Lia, dll. Saya lahir

di Tegal, 11 April 2003. Anak

pertama dari dua bersaudara.

Saya berasal dari orangtua

terhebat yaitu ayah Rizal Suherman dan mama Herlina. Dan adek ganteng,

gagah, nan tangguh yaitu Zovan Maulana Al-Farrezy. Beralamat di Kedoya

Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Riwayat pendidikan, saya pernah

bersekolah di TK Mutiara Iman lalu melanjutkan disekolah SDN 02 BREBES,

SMP N O2 BREBES dan setelah itu mulai mengabdikan diri di PONPES

ASSHIDDIQIYAH 2 BATUCEPER TANGERANG meneruskan di SMA

Manba’ul ‘Ulum. Saya menulis karya tulis ilmiah yang berjudul “Manfaat

Disinfektan untuk Pencegahan Virus Corona”. Semoga bermanfaat bagi para

pembaca 

Dapat ditemui di:

Instagram : @prilyaashda

Facebook : Aprillia Ayu Marshanda

E-mail : aprilliaaym11@gmail.com

27
28

Anda mungkin juga menyukai