Anda di halaman 1dari 33

OBAT KUMUR EKSTRAK DAUN KELOR (Moringa

oleifera) DAN ENZIM BROMELIN BUAH NANAS (Ananas


comosus) SEBAGAI PENGHAMBAT PERTUMBUHAN
BAKTERI PENYEBAB PLAK GIGI DAN SARIAWAN

KARYA TULIS ILMIAH

Indonesia Science Project Olympiad (ISPO) 2018

Kategori : Biologi

Dibuat oleh :

1. Afifah Nabila Putri


2. Alyandani Ayu Kinanti

Pembimbing :

Siti Maisaroh, S.Pd

SMA PRIBADI BILINGUAL BOARDING SCHOOL


BANDUNG
2018
ii
LEMBAR PENGESAHAN

OBAT KUMUR EKSTRAK DAUN KELOR (Moringa oleifera) DAN ENZIM


BROMEALIN BUAH NANAS (Ananas comosus) SEBAGAI PENGHAMBAT
PERTUMBUHAN BAKTERI PENYEBAB PLAK GIGI DAN SARIAWAN

Karya Tulis Ilmiah

Dibuat oleh :

1. Afifah Nabila Putri


2. Alyandani Ayu Kinanti

Pembimbing :

Siti Maisaroh, S.Pd

Mengetahui,

Kepala Sekolah
SMA Pribadi Bilingual Boarding School Bandung

Ahmad Fauzi, S.Pd

i
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN NASKAH

Dengan ini kami :


Nama : 1. Afifah Nabila Putri
2. Alyandani Ayu Kinanti
Sekolah : SMA Pribadi Bilingual Boarding School Bandung
Pembimbing : Siti Maisaroh S.Pd.

Mengklarifikasi keaslian naskah yang berjudul :


Obat Kumur Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera) dan Enzim Bromealin Buah Nanas
(Ananas comosus) Sebagai Penghambat Pertumbuhan Bakteri Penyebab Plak Gigi dan
Sariawan.

Merupakan:
1. Karya asli, yang dilakukan oleh para peneliti menggunakan buku pendidikan,
jurnal, dan wikipedia sebagai referensi.
2. Tidak menduplikasi dari penelitian lain yang diterbitkan.
3. Tidak diterjemahkan dari bentuk buku, yang telah dicantumkan di referensi.
Jika terbukti kita telah menduplikasi karya-karya lain, maka naskah ini akan
didiskualifikasi.

Bandung, 21 November 2017

Siswa I Siswa II

(Afifah Nabila Putri) (Alyandani Ayu Kinanti)

ii
ABSTRAK

Kebanyakan makanan manis dan berwarna menarik yang digemari oleh


masyarakat mengandung gula, pewarna buatan, dan pemanis buatan yang tinggi.
Makanan tersebut tidak baik untuk kesehatan, terutama kesehatan gigi dan mulut.
Dampak buruk yang bisa terjadi adalah sariawan dan munculnya plak gigi. Penyakit-
penyakit ini sering dikeluhkan oleh masyarakat. Salah satu solusi pemecahan masalah
ini adalah dengan menggunakan obat kumur. Tetapi, obat kumur yang biasa kita
temukan di supermarket punya efek merugikan untuk gigi dan gusi karena mengandung
alkohol hingga 26% per satu kemasan. Obat kumur dari ekstrak daun kelor dan buah
nanas dapat mengatasi permasalahan tersebut. Obat kumur ini tidak mengandung
alkohol dan terbuat dari bahan-bahan alami yang mampu menghilangkan plak. Formula
yang terbaik antara ekstrak daun kelor dan buah nanas adalah 1: 3. Pengujian dilakukan
dengan pembuatan bio assay, penghambatan pertumbuhan bakteri penyebab plak gigi
Lactobacillus acidophilus dengan metode penghambatan pertumbuhan dan pengukuran
zona penghambatan. Pengaplikasian obat kumur pada tiga sampel yang berbeda
menunjukkan bahwa obat kumur dari ekstrak daun kelor dan buah nanas efektif
menghilangkan plak gigi.

ABSTRACT
Most of the exciting, sweet and colorful popular food that people enjoy
contain sugar, artificial coloring, and high artificial sweeteners. These kinds of food are
not good for health, especially dental and oral health. The negative effects that can
occur are sprue and the appearance of dental plaque. The disease is often complained
by society, one of the solution to solve this problem is using a mouthwash. But, some of
the mouthwash that we usually find in the supermarket has side effects for dental and
oral health because it contains 26% alcohol per bottle. This mouthwash made by the
extract of Moringa oleifera and Ananas comosus that can resolve the problem. This
mouthwash is alcohol free and is made from natural ingredients that can eliminate
plaque. The best concentration between Moringa oleifera and Ananas comosus is 1:3.
This experiment has been done with bio assay, inhibition of bacterial growth that
caused the plaque, Lactobacillus acidophilus using the inhibition of bacterial growth
method and measurement of inhibition zone. The application of the mouthwash on 3
different samples show that the mouthwash from Moringa leaf extract and pineapple
fruit is effective for removing plaque.

iii
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Karena atas
rahmat dan karunianya, penulis dapat menyelesaikan penelitian yang berjudul
“Mouthwash Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera) Dan Enzim Bromealin Buah
Nanas (Ananas comosus) Sebagai Penghambat Pertumbuhan Bakteri Penyebab
Plak Gigi Dan Sariawan.” Salawat dan salam mudah mudahan tetap terlimpah
curahkan pada Nabi besar Muhammad SAW, Keluarga, Para Sahabat, Serta pada kita
sebagai umatnya yang terbaik.
Dalam menyelesaikan penelitian yang kami laksanakan ini tidaklah berjalan
lancer tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis
ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi tingginya kepada:
1. General Manager Pribadi Bilingual Boarding School Mr. Kanybeyk Umetov
2. Kepala Sekolah SMP-SMA Pribadi Bilingual Boarding School Bapak Ahmad
Fauzi, S.pd.
3. Guru pembimbing ISPO Ibu Siti Maisaroh,S.Pd.
4. Sahabat-sahabat terbaik kami dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu
persatu yang telah membantu hingga selesainya karya yang sederhana ini.

Kami berharap semoga ALLAH SWT membalas atas segala


kebaikan dan keikhlasan yang telah diberikan. Akhir kata semoga laporan akhir ini
dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengertahuan. Amin.

Bandung, 21 November 2017

TIM ISPO

iv
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahaan ........................................................................................................ i
Lembar Pernyataan Keaslian Naskah ............................................................................... ii
Abstrak ............................................................................................................................ iii
I. PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah.................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................. 2
C. Tujuan ............................................................................................................................... 2
D. Luaran yang Diharapkan ................................................................................................... 2
E. Kegunaan ........................................................................................................................... 2
II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................ 3
A. Daun Kelor ........................................................................................................................ 3
B. Nanas ................................................................................................................................. 6
C. Penyakit Pada Gigi dan Mulut ........................................................................................ 10
III. METODE PENELITIAN ...................................................................................... 12
A. Jenis Penelitian................................................................................................................ 12
B. Rancangan Penelitian ...................................................................................................... 12
C. Populasi dan Sampel ....................................................................................................... 13
IV. PELAKSANAAN PROGRAM ............................................................................. 14
A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ..................................................................................... 14
B. Tahapan Pelaksaan/Jadwal Faktual ................................................................................. 14
C. Pelaksanaan ..................................................................................................................... 15
D. Instrumen Pelaksanaan.................................................................................................... 17
V. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................ 18
A. Hasil ................................................................................................................................ 18
B. Pembahasan ..................................................................................................................... 21
VI. PENUTUP ............................................................................................................... 23
A. Kesimpulan ....................................................................................................................... 23
B. Saran.................................................................................................................................. 23
VII. REFERENSI ......................................................................................................... 24
VIII. LAMPIRAN......................................................................................................... 25

v
I. PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah


Banyaknya makanan yang digemari oleh masyarakat biasanya memiliki rasa
yang manis dan bewarna menarik. Hal ini dikarena kan kandungan gula, pemanis buatan
dan pewarna buatan yang tinggi. Makanan tersebut memiliki dampak buruk bagi
kesehatan, salah satunya adalah pada kesehatan gigi dan mulut. Beberapa penyakit yang
sering mucul pada gigi dan mulut adalah sariawan dan plak pada gigi. Kedua penyakit
ini menyebabkan karies gigi dan radang gusi, bau mulut, hingga gigi berlubang.
Penyakit ini sering dikeluhkan oleh masyarakat karena dapat menyerang dari anak kecil
hingga dewasa. Hal ini terjadi karena minimnya pengetahuan masyarakat tentang
kesehatan gigi dan mulut. Oleh karenanya seorang yang ahli pada bidang ini sangat
dibutuhkan.
Berdasarkan data Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) 70 persen dari 240
juta penduduk Indonesia atau sekitar 168 juta jiwa menderita sakit gigi dengan rata-rata
gigi berlubang. 25 persen diantaranya dalam keadaan berlubang dapat tertolong
sedangkan 75 persen tidak dapat tertolong karena sudah masuk ke fase terminal dan
mati. Salah satu penyebab munculnya gigi berlubang adalah adanya plak yang muncul
akibat adanya fermentasi sisa makanan oleh bakteri. Akumulasi plak di lapisan email
gigi adalah salah satu penyebab utama dari gigi berlubang. Hal ini tentu saja menjadi
hal yang menakutkan bagi masyarakat. Namun data tersebut juga membuktikan bahwa
masih banyak masyarakat yang kurang peduli dengan kesehatan gigi dan mulut dirinya
sendiri.
Permasalahan yang sering terjadi pada pasien yang jarang melakukan
pemeriksaan rutin minimal enam bulan sekali ke pusat kesehatan masyarakat atau
puskesmas yang dapat membantu mencegah penyakit pada gigi dan mulut yang
bertambah parah. Selain pengecekan secara rutin pasien juga sering mengalami ketidak-
cocokan kepada obat kumur yang dokter berikan kepada pasien sehingga menyebabkan
sensasi seperti terbakar dalam mulut, gangguan indera perasa, rasa ngilu pada akar gigi,
dan yang lainnya. Jika hal tersebut kita biarkan terus menerus maka hal tersebut dapat
berakibat fatal bagi pasien.

1
Oleh karena itu, maka kami ingin membantu masyarakat dengan
mengembangkan produk obat kumur yang digunakan untuk mengatasi permasalahan
tersebut, dengan menggunakan obat kumur yang ramah lingkungan, tidak memberikan
efek samping dan menggunakan bahan alami sehingga mudah dijangkau oleh
masyarakat.

Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah efektivitas ekstrak daun kelor dan enzim bromealin buah
nanas sebagai penghambat pertumbuhan bakteri Lactobacilus acidophilus
penyebab plak gigi?
2. Bagaimanakah komposisi terbaik daun kelor dan ekstrak buah nanas sebagai
penghambat pertumbuhan bakteri Lactobacilus acidophilus?
3. Dapatkah ekstrak daun kelor dan buah nanas dijadikan sebagai obat kumur
untuk mengurangi plak gigi?
4. Bagaimanakah efektivitas ekstrak daun kelor dan dan enzim bromealin buah
nanas sebagai obat kumur untuk mengurangi plak gigi?

Tujuan
1. Untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun kelor dan buah nanas sebagai
penghambat pertumbuhan bakteri Lactobacillus acidophilus penyebab plak
gigi.
2. Untuk mengetahui komposisi terbaik daun kelor dan buah nanas sebagai
penghambat pertumbuhan bakteri Lactobacillus acidophilus.
3. Untuk menjadikan ekstrak daun kelor dan buah nanas di jadikan sebagai obat
kumur.
4. Untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun kelor dan enzim bromealin buah
nanas sebagai obat kumur untuk mengurangi plak gigi.

Luaran yang Diharapkan


Luaran yang diharapkan setelah penelitian ini berupa jurnal ilmiah dan hak paten
dari pembuatan obat kumur dari daun kelor dan buah nanas.

Kegunaan
Manfaat penelitian ini yaitu untuk memperoleh informasi tentang potensi daun
kelor dan buah nanas sebagai obat kumur dan mengetahui konsentrasi terbaiknya

2
II. TINJAUAN PUSTAKA

A. DAUN KELOR
Kelor atau merunggai (Moringa oleifera) adalah sejenis tumbuhan dari
suku Moringaceae. Tumbuhan ini memiliki ketinggian batang 7-11 meter. Daun
kelor berbentuk bulat telur dengan ukuran kecil-kecil bersusun majemuk dalam
satu tangkai, dapat dibuat sayur atau obat. Bunganya berwarna putih kekuning-
kuningan dan tudung pelepah bunganya berwarna hijau; bunga ini keluar
sepanjang tahun dengan aroma bau semerbak. Buah kelor berbentuk segitiga
memanjang yang disebut kelentang, juga dapat disayur.

Gambar II.I Daun Kelor (Moringa oleifera)

Klasifikasi ilmiah daun kelor


Kingdom : Plantae
Ordo : Brassicales
Famili : Moringaceae
Genus : Moringa
Spesies : : M. oleifera

3
Deskripsi
Penelitian terhadap manfaat tanaman mulai dari daun, kulit batang, buah sampai
bijinya, sejak awal tahun 1980-an telah dimulai. Ada sebuah laporan hasil penelitian,
kajian dan pengembangan terkait dengan pemanfaatan tanaman kelor untuk penghijauan
serta penahan penggurunan di Etiopia, Somalia, dan Kenya oleh tim Jerman, di dalam
berkala Institute for Scientific Cooperation, Tubingen, 1993. Laporan tersebut
dikhususkan terhadap kawasan yang termasuk Etiopia, Somalia, dan Sudan, karena
sejak lama sudah menjadi tradisi penduduknya untuk menanam pohon kelor, mengingat
pohon tersebut dapat menjadi bagian di dalam kehidupan sehari-hari sebagai bahan
sayuran, bahan baku obat-obatan, juga untuk diperdagangkan.
Di kawasan Arba Minch dan Konso, pohon kelor justru digunakan sebagai
tanaman untuk penahan longsor, konservasi tanah, dan terasering. Sehingga pada musim
hujan walau dalam jumlah yang paling minimal, jatuhan air hujan akan dapat ditahan
oleh sistem akar kelor, dan pada musim kemarau “tabungan” air sekitar akar kelor akan
menjadi sumber air bagi tanaman lain. Juga karena sistem akar kelor cukup rapat,
bencana longsor jarang terjadi.
Periset dari Anna Technology University, Tamilnadu, India, C Senthil Kumar,
membuktikan bahwa daun kelor memang berkhasiat sebagai hepatoprotektor alias
pelindung hati. Menurut dokter sekaligus herbalis di Yogyakarta, dr. Sidi Aritjahja,
kelor mengandung antioksidan yang sangat tinggi dan sangat bagus untuk penyakit yang
berhubungan dengan masalah pencernaan, misalnya luka usus dan luka lambung.
“Bagian apa pun yang dipakai aman asal memperhatikan caranya,” ujar alumnus
Universitas Gadjah Mada itu. Minumlah rebusan daun kelor selagi air hangat. Sebab,
efek antioksidan masih kuat dalam keadaan hangat.
Menurut Dr. Paulus Wahyudi Halim di Kota Tangerang Selatan, Provinsi
Banten, kelor memiliki energi dingin. Herbal seperti itu cocok untuk mengatasi penyakit
dengan energi panas atau kelebihan energi seperti radang atau kanker.
Cara pemakaian nya dengan merebus 3 tangkai pada segelas air setelah itu minum
airnya hangat hangat.

4
Khasiat Daun Kelor
Bayi dan anak-anak pada masa pertumbuhan dianjurkan Organisasi Kesehatan
Dunia WHO mengkonsumsi daun kelor. Perbandingan gram, daun kelor mengandung:

 7 x vitamin C pada jeruk


 4 x calcium pada susu
 4 x vitamin A pada wortel
 2 x protein pada susu
 3 x potasium pada pisang

Organisasi ini juga menobatkan kelor sebagai pohon ajaib setelah melakukan studi
dan menemukan bahwa tumbuhan ini berjasa sebagai penambah kesehatan berharga
murah selama 40 tahun ini di negara-negara termiskin di dunia. Pohon kelor memang
tersebar luas di padang-padang Afrika, Amerika Latin, dan Asia. National Institute of
Health (NIH) pada 21 Maret 2008 mengatakan, bahwa pohon kelor “Telah digunakan
sebagai obat oleh berbagai kelompok etnis asli untuk mencegah atau mengobati lebih
dari 300 jenis penyakit. Tradisi pengobatan ayurveda India kuno menunjukkan bahwa
300 jenis penyakit dapat diobati dengan daun moringa oleifera.

Manfaat Utama Daun Kelor


1. Menyegarkan mata dan otak
2. Meningkatkan ketahanan alamiah tubuh
3. Meningkatkan metabolisme tubuh
4. Meningkatkan stuktur sel tubuh
5. Meningkatkan serum kolesterol alamiah
6. Mengurangi kerutan dan garis-garis pada kulit
7. Meningkatkan fungsi normal hati dan ginjal
8. Memperindah kulit
9. Meningkatkan energi
10. Memudahkan pencernaan
11. Antioksidan
12. Memelihara sistem imunitas tubuh
13. Meningkatkan sistem sirkulasi yang menyebar

5
14. Bersifat anti-peradangan
15. Memberi perasaan sehat secara menyeluruh
16. Mendukung kadar gula norma tubuh

NANAS
Nanas, nenas, atau ananas (Ananas comosus (L.) Merr.) adalah sejenis
tumbuhan tropis yang berasal dari Brasil, Bolivia, dan Paraguay Tumbuhan ini termasuk
dalam familia nanas-nanasan (Famili Bromeliaceae). Perawakan tumbuhannya rendah,
dengan 30 atau lebih daun yang panjang, berujung tajam, tersusun dalam bentuk roset
mengelilingi batang yang tebal. Buahnya dalam bahasa Inggris disebut sebagai
pineapple karena bentuknya yang seperti pohon pinus. Nama 'nanas' berasal dari
sebutan orang Tupi untuk buah ini: anana, yang bermakna "buah yang sangat baik".
Burung penghisap madu (hummingbird) merupakan penyerbuk alamiah dari buah ini,
meskipun berbagai serangga juga memiliki peran yang sama.
Buah nanas sebagaimana yang dijual orang bukanlah buah sejati, melainkan
gabungan buah-buah sejati (bekasnya terlihat dari setiap 'sisik' pada kulit buahnya) yang
dalam perkembangannya tergabung bersama-sama dengan tongkol (spadix) bunga
majemuk—menjadi satu 'buah' besar. Nanas yang dibudidayakan orang sudah
kehilangan kemampuan memperbanyak secara seksual, namun ia mengembangkan
tanaman muda (bagian 'mahkota' buah) yang merupakan sarana perbanyakan secara
vegetatif.

6
Gambar II.II Buah nanas (Ananas Comosus)

Klasifikasi ilmiah buah nanas:


Kingdom : Plantae
Ordo : Poales
Famili : Bromeliaceae
Subfamili : Bromelioideae
Genus : Ananas
Species : Ananas comosus

Manfaat Buah Nanas


1. Mengandung Vitamin dan Mineral yang Tinggi
 Mengandung vitamin A dan manfaat beta-karoten, bermanfaat untuk melindungi
mata dari degenerasi makula, mencegah kanker paru-paru dan kanker rongga
mulut.
 Mengandung vitamin C, flavonoid, dan antioksidan, penting untuk membangun
sistem kekebalan tubuh, menghancurkan radikal bebas, melawan pilek, flu dan
virus, menjaga gusi sehat, dan melindungi terhadap penyakit periodontal dan
kanker mulut.
 Mendukung sintesis kolagen, dan menjaga kesehatan pembuluh darah.
 Mengandung Vitamin B1 (Thiamin) untuk mengubah karbohidrat menjadi
energi, memperkuat otot, dan meningkatkan fungsi sistem saraf yang tepat.
 Mengandung Fosfor yang bermanfaat mempromosikan tulang dan gigi yang
kuat, menghentikan perkembangan osteoporosis.

7
 Mengandung Kalium untuk mengatur tekanan darah dan mendukung fungsi
ginjal.
 Mangan, yaitu mineral penting tidak bisa dibuat oleh tubuh juga ditemukan
dalam buah nanas.Mangan mendukung perkembangan dan fungsi tulang,
mempercepat penyembuhan luka, mendukung kesehatan kulit, memperkuat
sistem kekebalan tubuh, dan menstabilkan gula darah untuk mencegah diabetes
dan gangguan metabolisme.

2. Mengandung Enzim
 Buah nanas mengandung enzim khusus yang disebut dengan Bromealin
yang memiliki sifat-sifat anti-inflamasi, bahkan memiliki khasiat yang
tak kalah dengan obat-obatan ampuh seperti NSAID dan steroid,
terutama jika bromealin dikombinasikan dengan rempah-rempah seperti
kunyit (kurkumin).
 Khasiat Bromealin :
- Mengurangi nyeri sendi akibat asam urat dan sebagian besar jenis
arthritis
- Mengurangi sakit tenggorokan
- Menghentikan perkembangan tumor baru dan menyusutkan kanker
- Mengurangi pembengkakan pasca operasi
- Menghilangkan asam lambung naik
- Enzim pelengkap untuk mempromosikan dan mempercepat proses
pencernaan dan motilitas usus.

3. Khasiat lainnya
 Mengatur kelenjar tiroid dan mengurangi resiko gondok
 Mengurangi pembengkakan tenggorokan akibat bronkitis dan asma
 Menurunkan tekanan dara
 Mengeluarkan parasit dari hati dan usus
 Meredakan sembelit
 Mencegah mual
 Rendah kalori untuk menurunkan berat badan

8
 Mengandung pektin tinggi yang membantu mengeluarkan logam berat
dan racun dalam tubuh
 Mengandung agen Anti pembekuan darah

4. Kandungan Enzim Bromealin pada Nanas


Bromealin merupakan salah satu jenis enzim protease sulfhitdril yang
mampu menghidrolisis ikatan peptide pada protein atau polipoptida menjadi
molekul yang lebih kecil yaitu asam amino. Bromealin ini berbentuk serbuk
amori dengan warna putih bening sampai kekuning-kuningan, berbau khas,
larut sebagian dalam: Aseton, Eter, dan CHCL3, stabil pada pH: 3,0 – 5,5. Suhu
optimum enzim bromealin adalah 50°C- 80°C.
Enzim ini terdapat pada tangkai, kulit, daun, buah, maupun batang
tanaman nanas dalam jumlah yang berbeda. Dilaporkan bahwa kandungan enzim
bromealin lebih banyak terdapat pada batang yang selama ini kurang
dimanfaatkan. Distribusi bromealin pada batang nanas tidak merata dan
tergantung pada umur tanaman. Kandungan bromealin pada jaringan yang
umurnya belum tua terutama yang bergetah sangat sedikit sekali bahkan kadang-
kadang tidak ada sama sekali. Sedangkan bagian tengah batang mengandung
bromealin lebih banyak dibandingkan dengan bagian tepinya.
Berdasarkan hasil penelitian Muniarti (2006) buah nanas yang masih
hijau atau belum matang ternyata mengandung bromealin lebih sedikit
dibanding buah nanas segar yang sudah matang. Penelitian yang lain
menunjukkan buah yang matang karena diperam memiliki kandungan yang lebih
sedikit dibandingkan buah yang masih hijau. Buah nanas mengandung enzim
bromealin, enzim tersebut terdapat pada hati, kulit, dan tangkai nanas.

9
Kandungan enzim bromealin pada bagian-bagian buah bervariasi,
kandungan bromealin pada masing-masing bagian buah dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 2.1 Kandungan Bromealin dalam Buah Nanas

Bagian Buah Jumlah Bromelin (%)


1. Buah Utuh Masak 1. 0,060-0.080
2. Daging Buah Masak 2. 0,080-0,125
3. Kulit Buah 3. 0,050-0,075
4. Tangkai Buah 4. 0,040-0,060
5. Buah utuh matang 5. 0,040-0,060
6. 0,050-0,070
Sumber : Murniati, 2006

C. PENYAKIT PADA GIGI DAN MULUT


PLAK GIGI
Plak adalah lapisan tipis yang transparan dan melekat pada gigi yang merupakan
kumpulan dari air liur, sisa makanan, jaringan mati, fibrinogen, mikroorganisme dan
lainnya .Plak terdiri dari 70% bakteri yang berasal dari air liur.Plak berwarna kuning
saat di awal dan lama kelamaan dapat berubah warna menjadi warna hitam dan berubah
menjadi karang gigi yang tidak bisa dihilangkan hanya dengan menggosok gigi.

Penyebab Plak Pada Gigi :


1. Tidak menggosok gigi dengan teratur
Menggosok gigi adalah salah satu cara untuk mencegah timbulnya plak,
karena dengan menggosok gigi dapat menarik sisa makanan yang dapat
menghilangkan bakteri.
2. Terlalu banyak makanan yang manis dan lengket
Makanan seperti coklat dan permen biasanya meninggalkan sisa yang melekat
pada gigi yang membuat bakteri berkembang dalam mulut.
3. Jarang makan sayur dan buah
Selain mengandung vitamin dan mineral, buah dan sayur memiliki manfaat
sebagai pembersih alami gigi.

10
4. Tidak pernah atau jarang mengunjungi dokter gigi
Pemeriksaan gigi secara rutin memberikan manfaat pencegahan dan deteksi dini
terhadap segala persoalan gigi dan mulut.

Bakteri yang biasanya ditemukan di gigi manusia dan menyebabkan karies pada
email gigi adalah Lactobacillus acidophilus,Streptococcus mutan.
Klasifikakasi Lactobacillus acidophilus
Kingdom : Bacteria
Divisi : Firmicutes
Kelas : Bacilli
Famili : Lactobacillace
Genus : Lactobacillus
Species : L. acidophilus

SARIAWAN
Sariawan dalam istilah medis disebut dengan stomatitis aftosa (apthous
stomatitis) Stomatitis Aftosa adalah luka di dalam mulut yang menimbulkan rasa sakit
dan tidak nyaman.
Kondisi yang memicu sariawan:
-kebersihan mulut yang tidak terjaga
-sistem kekebalan tubuh yang menurun
-penggunaan gigi palsu yang berukuran tidak pas / tidak dibersihkan
-merokok

11
III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan bersifat eksperimen karena dilakukan pada kondisi
yang dikontrol secara ketat maka diketahui apakah ada perubahan atau tidak pada suatu
keadaan yang kontrol maka kita perlu memerlukan perlakuan (treatment) pada kondisi
tersebut. (sugiono,2010)

B. Rancangan Penelitian
Penelitian dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama yaitu tahap pengujian
konsenterasi dan komposisi terbaik. Sedangkan tahap kedua merupakan tahap pengujian
perbandingan efektivitas obat kumur terhadap kesehatan gigi dan mulut.
Rancangan dasar penelitian yang dilakukan adalah rancangan acak. Untuk
perlakuan perbedaan daun kelor dan buah nanas untuk penelitian tahap pertama
dilakukan dengan 6 perlakuan dan 3 replikasi (Sugandi & Sugiarto, 2003). Sedangkan
untuk tahap kedua yaitu tahap pengujian efektivitas terhadap bakteri dengan 6 perlakuan
3 replikasi.

Adapun perlakuan yang diberikan pada tahap pertama adalah sebagai berikut:
T0: kontrol (aquades)
T1:Konsenterasi daun kelor: buah nanas 1:1
T2:Konsenterasi daun kelor: buah nanas 1:2
T3:Konsenterasi daun kelor: buah nanas 1:3
T4:Konsenterasi daun kelor: buah nanas 2:1
T5:Konsenterasi daun kelor: buah nanas 3:1

Penempatan wadah sampel dilakukan secara acak. Konsentrasi perbandingan


daun kelor dan buah nanas yang ditambahkan dan ditentukan berdasarkan perbandingan
1:1. Konsentrasi terendah dan tertinggi ditentukan dari kelipatannya agar diketahui
konsentrasi optimumnya. Lama waktu pengawetan ditentukan berdasarkan kenampakan
bakteri yang diberi obat kumur. Selain itu, pengamatan juga dilakukan dengan tes
penampakan plak. Pengujian ini dilakukan menggunakan cairan disclosing solution.

12
C. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian tahap satu adalah seluruh koloni bakteri Lactobacillus
acidophilus dan sampel yang digunakan adalah koloni bakteri Lactobacillus acidophilus
pada enam buah petri dish di laboratorium biologi Pribadi Bilingual Boarding School.
Sedangkan populasi pada penelitian tahap dua adalah seluruh plak gigi yang ada
pada gigi siswa siswi kelas 11 Pribadi BBS Bandung, dan sampel yang digunakan
adalah plak gigi pada tiga orang siswa siswi kelas 11 Pribadi BBS Bandung.

13
IV. PELAKSANAAN PROGRAM

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Penelitian ini dilakukan mulai bulan September – November 2017. Untuk
pelaksanaannya dilakukan di laboratorium Biologi Pribadi Bilingual Borading
School.

1. Tahap Pra Penelitian


Kegiatan pra penelitian berupa persiapan alat dan bahan dapat diselesaikan
selama 7 hari dari tanggal 14 - 21 September. Setelah bahan- bahan penelitian tersedia,
kami selaku tim langsung membuat ekstrak daun kelor dan mengambil air dari buah
nanas sebagai bahan baku.
2. Perkembangan Penelitian
Bahan baku daun kelor dan buah nanas mudah sekali dicari. Daun kelor ini
hanya di pakai ekstraknya dan buah nanas hanya di ambil airnya untuk mendapatkan
ensim bromelain nya. Penelitian ini menggunakan 2 tahap pemerlakuan. Penelitian
tahap 1 dilakukan dengan menambahkan ekstrak daun kelor dan buah nanas untuk
mengetahui perbandingan terbaik pada efektifitas terhadap bakteri. Penelitian tahap 2
dilakukan denganmengetahui efektivitas formula terbaik daun kelor dan buah nanas
terhadap plak gigi dan sariawan.

B. Tahapan Pelaksaan/Jadwal Faktual


Tabel 3.1 Tahapan pelaksanaan
No Kegiatan Minggu ke-
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Pengumpulan daun kelor dan buah nanas. *
2 Persiapan alat dan bahan obat kumur * *
3 Pembuatan ekstrak daun kelor dan buah *
nanas
4 Pengujian konsentrasi terbaik * *
5 Pengujian Efektivitas obat kumur *
6 Pembuatan Makalah *

14
C. Pelaksanaan
Penelitian ini dibagi menjadi dua tahapan:
a. Tahap Pengujian konsentrasi terbaik
b. Tahap pengujian efektivitas pengawet

a. Penelitian tahap 1:
- Pembuatan ekstrak daun kelor dan buah nanas
1. Kumpulkan daun kelor sebanyak 250 gr
2. Masukan daun kelor kedalam panci dan rebus dengan 1 liter air
3. Rebus sekitar 30 menit
4. Saring air rebusan daun kelor
5. Siapkan buah nanas
6. Blender buah nanas tanpa menggunakan air
7. Peras buah nanas dan pisahkan air dengan seratnya
8. Campurkan rebusan daun kelor dan ekstrak buah nanas sesuai dengan
konsentrasi yang diinginkan (I bagian = 50 ml)

- Pembuatan bio assay


1. Siapkan daging sapi sebanyak 500 gram dan air 1 liter. Rebus hingga menjadi
kaldu.
2. Dinginkan kaldu daging dan rebus bersama 7 gram agar
3. Tuang campuran kaldu daging dan agar kedalam petri dish
4. Masukan campuran ekstrak daun kelor dan buah nanas sesuai konsentrasi
5. Tunggu hingga mengeras
6. Lakukan inokulasi bakteri Lactobacillus acidophilus dengan cara streak
7. Lakukan observasi pertumbuhan koloni bakteri selama 3x24 jam

15
- Pembuatan uji daya hambat bakteri
1. Siapkan daging sapi sebanyak 500 gram dan air 1 liter
2. Rebus hingga menjadi kaldu
3. Dinginkan kaldu daging dan rebus bersama 7 gram agar
4. Tuang campuran kaldu daging dan agar kedalam petri dish
5. Tunggu hingga mengeras
6. Lakukan inokulasi bakteri Lactobacillus acidophilus dengan cara streak
7. Masukkan kertas saring yang telah dimasukan kerendam kedalam campuran
ekstrak daun kelor dan buah nanas
8. Lakukan observasi daya hambat bakteri selama 3x24 jam

b. Penelitian tahap 2:
-Pengujian efektivitas terhadap plak gigi
1. Siapkan larutan disclosing solution
2. Pakai larutan disclosing solution secara merata ke seluruh gigi.
3. Lakukan pengamatan plak gigi dan tandai ukuran dan letak plak gigi
4. Gunakan mouthwash dari konsentrasi terbaik ekstrak daun kelor dan buah nanas
5. Gunakan 3 kali sehari selama 2 minggu
6. Pakai larutan disclosing solution kembali dan amati perubahan jumlah ukuran dan
letak plak gigi

16
Instrumen Pelaksanaan
a. Alat – Alat
Tabel 4.1 Alat- alat penelitian
No. Alat-Alat Spesifikasi Jumlah
1. Panci - 2
2. Blender Merk Phillips 1
3. Botol - 2
4. Saringan - 1
5. Timbangan - 1
6. Kertas Saring - 1
7. Beaker glass, Pipet tetes - 1
8. Jarum ose - 1
9. Gelas ukur - 1
10. Kompor 1

Tabel 4.2 Bahan-bahan penelitian


No. Bahan-Bahan Spesifikasi Jumlah
1. Daun Kelor Basah 250 gr
2. Buah nanas Basah 2 buah
3. Agar - 7 gr
4. Aquades - 1 liter
5. Bakteri Lactobacillus 1 tabung reaksi
acidophilus
6. Daging - 500 gr
7 Disclosing solution Biodinamica 10 ml

17
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1. Pengujian tahap 1
Dari hasil pengujian tahap 1 dilakukan dengan membuat bio assay dari
ekstrak daun kelor dan buah nanas sebagai media penghambatan pertumbuhan bakteri
dan membuat pengujian daya hambat bakteri.
Tabel 5.1 Uji daya hambat pertumbuhan bakteri
No. Konsentrasi Hari
(daun kelor:nanas)
1 2 3
1 1:1 Belum tumbuh Mulai ditumbuhi Semakin
bakteri banyak
ditumbuhi
2 1:2 Belum tumbuh Mulai ditumbuhi Semakin
bakteri banyak
ditumbuhi
3 1:3 Belum tumbuh Belum Belum
bakteri ditumbuhi ditumbuhi
4 2:1 Belum tumbuh Mulai ditumbuhi Semakin
bakteri banyak
ditumbuhi
5 3:1 Belum tumbuh Mulai ditumbuhi Semakin
bakteri banyak
ditumbuhi
6 kontrol Belum tumbuh Mulai ditumbuhi Semakin
bakteri banyak
ditumbuhi

18
Dari hasil pengujian tahap 2 dilakukan dengan membuat bio assay dari ekstrak
daun kelor dan buah nanas sebagai media penghambatan pertumbuhan bakteri dan
membuat pengujian zona hambat bakteri.
Tabel 5.2 uji zona hambat pertumbuhan bakteri
No Konsentrasi Ukuran pada setiap harinya
(daun kelor:nanas)
1 2 3
1 1:1 Belum terlihat Mulai Mulai
ditumbuhi ditumbuhi
2 1:2 Belum terlihat 0.05 cm 0.05 cm
3 1:3 Belum terlihat 0.2 cm 0.2 cm
4 2:1 Belum terlihat Mulai Mulai
ditumbuhi ditumbuhi
5 3:1 Belum terlihat Mulai Mulai
ditumbuhi ditumbuhi
6 kontrol Belum terlihat Mulai Mulai
ditumbuhi ditumbuhi

2. Pengujian tahap 2
Dari hasil pengujian tahap 2 dilakukan dengan melihat efektivitas
ekstrak daun kelor dan buah nanas sebagai obat kumur penghambat plak gigi.

19
5.3 uji efektivitas obat kumur terhadap gigi

No Konsentrasi
. terbaik
daun kelor: Hasil
nanas (1:3)
Sebelum Sesudah (setelah 1 minggu pemakaian)
1 Sampel 1

Terdapat banyak plak


Plak berkurang
2 Sampel 2

Terdapat banyak plak Plak berkurang


3 Sampel 3

Terdapat banyak plak Plak berkurang

20
B. Pembahasan
Dalam penelitian ini kami membagi tahap penelitian menjadi penelitian tahap
satu dan tahap dua. Dalam penelitian tahap satu didapatkan hasil yang menunjukkan
bahwa campuran ekstrak daun kelor dan buah nanas pada konsentrasi 1:2 dan 1:3 dapat
mengahambat pertumbuhan bakteri Lactobacillus acidophilus, hal ini di tunjukkan
dengan koloni bakteri yang belum tumbuh sampai hari ke tiga, sedangkan dengan
konsentrasi yang lain sudah mulai ditumbuhi bakteri sejak hari pertama, hal ini
menunjukkan bahwa ekstrak enzim bromelin pada nanas yang merupakan enzim
protease dapat menghambat proses pertumbuhan bakteri dengan menurunkan tegangan
permukaan bakteri dengan cara menghidrolisis glikoprotein dan protein saliva yang
merupakan mediator bakteri untuk melekat pada permukaan sel inang. Hal ini juga di
dukung dengan hasil uji zona penghambatan bakteri dimana konsentrasi 1:2 dan 1:3
memiliki zona hambat koloni bakteri sebesar 0.05 cm dan 0.2 cm
Hasil yang kurang efektif didapatkan pada konsentrasi yang mengandung daun
kelor lebih banyak, hal ini dikarenakan banyaknya endapan pati yang dihasilkan dari
daun kelor yang mengandung gula yang dapat difermentasi oleh bakteri sehingga
memberikan media yang lebih baik untuk pertumbuhannya. Begitu pula adanya
kontaminasi dari kapang atau jamur mikroskopik pada media karena banyak
mengandung gula karena jamur sangat baik tumbuh pada media yang mengandung gula,
oleh karena itu media kaldu nutrisi agar yang ditambahkan dengan ekstrak daun kelor
dan nanas dengan konsentrasi daun kelor yang lebih banyak lebih banyak rentan
terhadap kontaminasi jamur dibandingkan dengan media yang lebih banyak
mengundung nanas.
Pada percobaan tahap dua dilakukan kepada tiga sampel yang berbeda yaitu
laki-laki, perempuan, dan pengguna behel. Pada ketiga sampel dilakukan aplikasi
menggunakan disclosing solution pada hari pertama, hasilnya menunjukkan pada ketiga
sampel didapatkan banyak plak gigi pada masing masing sampel. Dilihat dari warna
merah yang melekat pada gigi yang terjadi akibat adanya pewarnaan plak oleh
disclosing solution. Ketiga sampel menggunakan ekstrak daun kelor dan buah nanas
dengan konsentrasi 1:3 sebagai obat kumur selama satu minggu yang di gunakan 2 kali
sehari. Setelah satu minggu penggunaan obat kumur dilakukan aplikasi menggunakan
disclosing solution kembali. Hasilnya menunjukkan adanya pengurangan plak gigi pada
ketiga sampel. Tidak ditemukan juga adanya perbedaan pada efektivitas penggunaan

21
obat kumur pada laki laki, perempuan, dan pengguna behel. Semua sampel merngalami
pengurangan jumlah plak pada gigi setelah penggunaan obat kumur selama tujuh hari.
Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa obat kumur ini efektif dalam
mengurangi plak pada gigi karena kandungan yang ada di dalamnya berupa enzim
bromealin yang dapat mengkikis sisa protein yang melekat pada gigi. Sisa makanan
yang berupa tumpukan protein, gula dan lemak yang tersisa ini tidak dapat dibersihkan
oleh sikat gigi jadi membutuhkan senyawa yang mampu menghilangkan sisa protein itu
yang lebih kuat berupa enzim protease salah satunya adalah enzim bromealin. Dari hasil
pengamatan didapatkan juga bahwa ekstrak daun kelor yang bersifat anti oksidan yang
dapat menyembuhkan luka mulut seperti sariawan dan gusi berdarah, begitu pula
ekstrak nanas yang mengandung vitamin C dapat mengurangi adanya inflamasi dan bau
mulut.

22
VI. PENUTUP

KESIMPULAN
Pembuatan atau pengujian obat kumur ini dilakukan terhadap 3 siswi dan siswa
SMA Pribadi Bilingual Boarding School.Untuk hasil terbaik pada obat kumur ini
terdapat pada konsntrasi 1:3 yang dapat mengurangi plak pada gigi. Obat kumur ini
bekerja dengan anti oksidan pada daun kelor yang dapat menyembuhkan luka dan
enzim bromealin yang mampu menghidrolisis ikatan peptide pada protein atau
polipoptida menjadi molekul yang lebih kecil yaitu asam amino. Dan percampuran
antara daun kelor dan buah nanas dalam konsentrasi terbaik tersebut mampu
mencegah pertumbuhan bakteri, sehingga obat kumur dengan menggunakan ekstrak
daun kelor dan buah nanas ini salah satu alternatif yang baik, aman, dan mudah
dibuat dan terjangkau bagi masyarakat

SARAN
Penelitian ini merupakan penelitian awal mengenai manfaat daun kelor dan buah
nanas sebagai obat kumur. Saran kami adalah untuk dikemas lebih baik, di pasarkan
lebih jauh lagi, dan mengurangi kandungan gula yang terdapat dalam larutan ekstrak
daun kelor dan buah nanas.

23
VII. REFERENSI

Fitra Hayadi. 2009. Enzim bromalin pada buah nanas. Tersedia [online]:
https://www.scribd.com/mobile/doc/54269831/Deteksi -Blomelin-Pada-Nanas (20
Oktober 2017)

IPTEKnet. 2005. Deskripsi daun kelor. Tersedia [online]:


https://id.m.wikipedia.org>wiki>kelor (20 Oktober 2017)

Apriyanty indah.2009. Deskripsi buah nanas. Tersedia [online]:


https://id.m.wikipedia.org>wiki>nanas (23 Oktober 2017)

Dadan Harjana. 2016. Manfaat daun kelor Tersedia [online]:


https://manfaatnyasehat.blogspot.co.id/2013/06/manfaat-daun-kelor-dan-
kandungan.html?m=1 (23 Oktober 2017)

Nusmawarhaeni. 2009. Manfaat buah nanas. Tersedia [online]:


https://www.google.co.id/amp/www.carakhasiatmanfaat.com/artikel/inilah-khasiat-
buah-nanas-yang-jarang-diketahui-orang.html/amp (23 Oktober 2017)

Timothy Saewitho. 2015. Penyebab plak gigi. Tersedia [online]:


https://epionedentistry.co.id/artikel-detail.php?id=1 (30 November 2017)

Nurandriani. 2016. Sariawan. Tersedia [online]: http://www.alodokter.com/sariawan (30


Oktober 2017)

24
VIII. LAMPIRAN

Proses pembuatan

Pembuatan zona hambat daya hambat

25
Hasil zana hambat dan daya hambat

26

Anda mungkin juga menyukai