Anda di halaman 1dari 18

PEMANFAATAN DAUN BIDARA (Ziziphus mauritiana L)

SEBAGAI MASKER DALAM PERAWATAN KULIT WAJAH


Proposal Penelitian ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan
pada MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah

DISUSUN OLEH

ASHA MUMTAZATUL AZ ZAHRA

NISN: 0042098754

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

MADRASAH ALIYAH NEGERI INSAN (MAN) CENDEKIA

BENGKULU TENGAH

2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya
kami bisa menyelesaikan proposal penelitian kami yang berjudul “Pemanfaatan
Daun Bidara (Ziziphus mauritiana L.) Sebagai Masker dalam Perawatan
Kulit Wajah”.

Shalawat serta salam senantiasa tecurahkan kepada Nabi Muhammad


SAW yang menjadi suri tauladan bagi keseluruh umat. Dalam proses penyusunan
proposal ini, penulis menyadari banyak dibantu oleh pihak lain, yang tanpa
mereka, penulis tidak dapat menyelesaikan proposal ini dengan baik. Oleh karena
itu, melalui kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Kedua orang tua kami yang telah mendukung dan memfasilitasi kami.
2. Bapak Imam Ghozali, M.Pd. selaku kepala Madrasah Aliyah Negeri Insan
Cendekia.
3. Ibu Puji Lestari, S.Pd. Selaku guru pembimbing karya tulis ilmiah yang
senantiasa meluangkan waktunya, membimbig, mengarahkan serta membantu
dalam referensi sehingga karya ilmiah ini dapat terselesaikan.
4. Ibu Desmi Yati, M.Pd. selaku guru kaya tulis ilmiah yang selalu membantu
kami dalam pembelajaran karya ilmiah.
5. Bapak dan Ibu guru staf tata usaha MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah
yang senantiasa memberi dukungan , masukan serta saran kepada penulis.
6. Teman-teman angkatan LUVONTIHUN yang telah menjadi teman
seperjuangan, yang saling membantu dan memberi dukungan satu sama lain.
Proposal ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya
proposal ini. Semoga dengan adanya proposal ini, dapat memberikan informasi
bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan
ilmu pengetahuan bagi penulis dan semua pembaca. Amin.
Bengkulu Tengah, 07 September 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...........................................................................i
KATA PENGANTAR........................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian.....................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian...................................................................3
1.4.1 Manfaat Teoritis...............................................................3
1.4.2 Manfaat Praktis................................................................3
1.5 Ruang Lingkup........................................................................3
BAB II LANDASAN TEORI.............................................................4
2.1 Landasan Teori........................................................................4
2.1.1 Daun Bidara ....................................................................4
2.1.2 Morfologi ........................................................................5
2.1.3 Distribusi ........................................................................5
2.1.4 Khasiat ............................................................................5
2.1.5 Kandungan Kimia............................................................6
2.2 Kerangka Berpikir....................................................................6
2.3 Penelitian yang Relevan...........................................................7
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.........................................9
3.1 Jenis Penelitian........................................................................9
3.2 Sasaran Penelitian...................................................................9
3.3 Prosedur Penelitian..................................................................9
3.3.1 Pembuatan Masker.........................................................9
3.3.2 Pengaplikasian Masker................................................10
3.3.3 Pemakaian dan Pengolahan.........................................10
3.4 Instrumen Penelitian................................................................11
3.5 Teknik Analisis Data...............................................................12

iii
3.6 Daftar Pustaka...........................................................................13

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Tumbuhan merupakan hasil karya bumi yang banyak manfaatnya bagi
kelangsungan hidup manusia. Tumbuhan dapat dimanfaatkan menjadi bahan
pangan serta obat obatan karena dalam tumbuhan terkandung banyak manfaat
dan khasiat. Selain itu tumbuhan juga dapat berfungsi sebagai surfaktan alami,
yaitu berfungsi untuk menurunkan tegangan permukaan air yang digunakan
sebagai bahan pelengkap di berbagai produk pembersih, karena dapat
membersihkan kotoran dan lemak di permukaan kulit. Pada zaman sekarang
banyak masyarakat yang tertarik pada bahan bahan alami sebagai produk
kebersihan dan kecantikan.
Tanaman bidara adalah sejenis pohon kecil yang selalu hijau dan memiliki
buah. Bentuk daun bidara meyirip dan punya tulang daun, mirip dengan daun
jeruk nipis. Namun, ukurannya lebih kecil. Tanaman yang dikenal sebagai
Chinese apple atau Indian plum atau jujube merupakan tanaman asli Asia.
Tanaman bidara berasal dari Provinsi Yunnan di China selatan sampai
Afganistan, Malaysia, dan Queensland Australia.  Bidara dikenal pula dengan
pelbagai nama daerah seperti Jawa adalah widara atau dipendekkan menjadi
dara. Banyak bagian dari tanaman bidara yang dapat dijadikan bahan obat
obatan ataupun pembersih dan perawatan tubuh, tumbuhan ini dapat
dimanfaatkan mulai dari akar hingga biji tanaman bidara.
Tanaman bidara atau Ziziphus mauritiana L juga merupakan salah satu
tanaman yang disebutkan dalam Al-Quran, juga dalam hadist-hadist Nabi
Muhammad SAW. Pada zaman Rasullullah saw surfaktan yang digunakan
berasal dari bahan alami yaitu daun bidara sebagaimana dikatakan dalam
hadist “Saya mendatangi Nabi saw untuk masuk islam, maka Nabi
memerintahkan kepadaku untuk mandi dengan air dan daun bidara”. (H.R
Ahmad 5/61, Abu Daud no.355, An-Nasa’i 1/91, At-Tirmidzy no. 605 dan
disohihkan oleh Al-Albany dalam sohih At-Tirmidzy 1/187). Pada hadist
tersebut didapat informasi bahwa pada daun bidara dapat diaplikasikan untuk
bahan pembersih
Dalam penelitian ini peneliti akan berfokus pada manfaat daun bidara
sebagai masker untuk perawatan kulit wajah. Daun bidara memiliki
kandungan  betulinik, asam seanoti, serta berbagai macam senyawa flavoid,
saponin, tanin dan triterpenoid yang baik untuk kesehatan tubuh dan kulit,

1
menurut penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu penelitian Hanifah Solin
2019 dengan judul formulasi sediaan masker gel peel off dari ekstrak daun
bidara (Zizipus sapinachristi L.), daun bidara (Ziziphus spina-christi L.)
banyak mengandung senyawa fenolat dan flavonoid yang kaya akan manfaat
untuk kesehatan dan kecantikan kulit karena kandungan antioksidan nya..
Semakin berkembangnya zaman dan teknologi, maka semakin banyak cara
masyarakat dalam merawat kebersihan tubuh, terutama wajah. Banyak produk
kecantikan mulai dari sabun wajah hingga masker yang dijual di pasaran,
mulai dari harga yang terjangkau hingga yang paling mahal. Tetapi hal
tersebut juga tidak terlepas dari efek samping yang dapat ditimbulkan dari
produk jenis perawatan wajah tersebut, banyak dari masyarakat yang kini
memilih bahan alami sebagai perawatan kulit wajah mereka agar lebih
menjamin kesehatan kulit wajah dan juga biaya yang dapat dikeluarkan. Salah
satu tanaman yan baik untuk merawat kebersihan wajah adalah bidara, bidara
dapat diracik sedemikian rupa menjadi masker untuk perawatan wajah dengan
berbagai manfaat.
Hal ini menjadi ketertarikan peneliti untuk meneliti daun bidara sebagai
masker dalam perawatan kulit wajah karena banyaknya manfaat dan
kandungan pada tanaman tersebut. Daun bidara merupakan surfaktan yang
baik digunakan karena tidak mempunyai efek samping dan ramah lingkungan.
Oleh karena itu pada penelitian kali ini akan membahas tentang pemanfaatan
daun bidara sebagai masker untuk perawatan kulit wajah, mulai dari
pembuatan hingga hasil yang bisa didapatkan dari penggunaan masker dari
daun bidara tersebut.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti memandang perlu melakukan
penelitian mengenai Pemanfaatan Daun Bidara (Ziziphus mauritiana L.)
Sebagai Masker dalam Perawatan Kulit Wajah

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana pemanfaatan
masker wajah dari daun bidara ?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian ini adalah bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan
masker wajah dari daun bidara.

2
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
Agar menambah pengetahuan peneliti dan pembaca untuk mengetahui
pemanfaatan masker wajah dari daun bidara.

1.4.2 Manfaat Praktis


Agar pelajar maupun masyarakat dapat mengetahui secara
langsung pembuatan serta pemakaian masker kulit wajah dari daun
bidara sehingga dapat diaplikasikan sebagai masker perawatan rutin.
1.5 Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian ini meliputi daun bidara, dan masker dalam
perawatan, penelitian ini akan dilakukan di MAN Insan Cendekia Bengkulu
Tengah.

3
BAB II

LANDASAN TEORI
2.1 Daun Bidara
Bidara yang memiliki nama latin Ziziphus mauritiana Lam. dikenal
dengan beberapa nama daerah yaitu Widara (Jawa, Sunda), Rangga (Bima),
Kalangga (Sumba) dan Bekul (Bali) (Heyne, 1987). Adapun klasifikasi dari
tanaman ini adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Rosales
Famili : Rhamnaceae
Genus : Ziziphus
Spesies : Ziziphus mauritiana Lam.
(Backer and Brink, 1965)

sumber: blogspot.com

4
Daun bidara juga dipercaya memiliki beberapa manfaat untuk kesehatan
seperti menjaga kesehatan jantung, mempercepat penyembuhan luka,
menurunkan kolesterol, memperbaiki sistem pencernaan, menurunkan risiko
diabetes, mengatasi wasir, mengatasi jerawat, antibakteri, menurunkan berat
badan, hingga merawat rambut serta kulit wajah. Daun pada tanaman bidara
berbentuk bundar atau bulat telur oval, memiliki tulang daun 3, berwarna hijau
muda dan hijau tua, tepi daun tumpul atau membulat dari bawah daun
berwarna putih (Van Steenis, 2008 dalam Sareng, 2018).

2.1.1 Morfologi

Z. mauritiana adalah semak atau pohon berduri dengan tinggi


hingga 15 m, diameter batang 40 cm atau lebih. Kulit batang abu-abu
gelap atau hitam, pecahpecah tidak beraturan. Daun tunggal dan berselang-
seling, memiliki panjang 4-6 cm dan lebar 2,5-4,5 cm. Tangkai daun
berbulu dan pada pinggiran daun terdapat gigi yang sangat halus. Buah
berbiji satu, bulat sampai bulat telur, ukuran kirakira 6x4 cm, kulit buah
halus atau kasar, mengkilap, berwarna kekuningan sampai kemerahan atau
kehitaman, daging buah putih, renyah, agak asam hingga manis (Goyal et
al., 2012).
2.1.2 Distribusi

Z. mauritiana tumbuh liar di seluruh Jawa dan Bali pada


ketinggian di bawah 400 meter dari permukaan laut. Tanaman ini tumbuh
pada daerah dengan suhu ekstrim dan tumbuh subur pada daerah dengan
kondisi kering (Steenis dkk., 2005;(Heyne, 1987).

2.1.3 Khasiat
Tanaman Z. mauritiana banyak memiliki kegunaan. Secara tradisional
tanaman ini digunakan sebagai tonik. Biji dari Z. mauritiana dilaporkan
memiliki efek sedatif dan direkomendasikan sebagai obat tidur. Selain itu
juga digunakan untuk menghentikan mual, muntah dan untuk meredakan
nyeri dalam kehamilan dan untuk penyembuhan luka. Daun dari Z.

5
mauritiana digunakan untuk mengobati diare, penurun panas dan sebagai
antiobesitas. Dalam ayurveda, dekoksi dari akar Z. mauritiana digunakan
untuk mengobati demam, dan serbuknya digunakan untuk mengobati luka
dan tukak. Kulit batang digunakan untuk pengobatan diare dan bisul. Buah
Z. mauritiana memiliki efek laksatif ringan (Sharma and Gaur, 2013;
Goyal et al., 2012).

2.1.4 Kandungan Kimia


Tanaman Z. mauritiana mengandung berbagai senyawa seperti
pektin A, glikosida, alkaloid, asam triterpenoat dan lipid. Z. mauritiana
mengandung asam triterpenoat seperti asam kolubrinat, asam alpitolat,
asam 3-O-cis-pkumaroilapitolat, asam 3-O-trans-p-kumaroilapitolat, 3-
O-cis-p-kumaroilmaslinat, 3-O-trans-p-kumaroilmaslinat, asam
oleanolat, asam betulonat, asam oleanonat, asam zizyberenalat dan
asam betulinat. Saponin diisolasi dari biji Z. mauritiana termasuk
jujubosida A, B, A1, B1, C dan asetil jujubosida B. Proto jujubosida A,
B, B1 dan ziziphin terdapat dalam daun Z. mauritiana. Perikarp dan biji
Z. mauritiana mengandung fosfatidikolin, fosfatidilgliserol dan asam
lemak seperti asam linoleat, oleat dan stearat (Goyal et al., 2012).

2.1 Kerangka Berpikir


Penelitian ini dibuat untuk mengetahui khasiat masker kulit wajah
dari daun bidara. Oleh karena itu, dengan adanya penelitian ini kami ingin
mengetahui bagaimana carapembuatan, pemakaian serta apa saja manfaat
masker daun bidara.

INTI MASALAH TUJUAN ATAU TARGET


SOLUSI MASALAH
- kurangnya - Pemanfaatan daun
kesadaran bidara sebagai
masyarakat akan - Pemanfaatan masker masker kullit
banyaknya manfaat perawatan kulit wajah.
daun bidara bagi wajah dari - Target penelitian
6 daun
perawatan kulit bidara. adalah seluruh
wajah.
2.2 Penelitian yang relevan
Penelitian yang relevan terhadap penelitian yang dilakukan oleh
penulis yaitu penelitian Hanifah Solin 2019 dengan judul formulasi
sediaan masker gel peel off dari ekstrak daun bidara (Zizipus sapinachristi
L.). Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas yaitu dampak
dan manfaat penggunaan masker kulit wajah dari daun bidara adalah
tanaman bidara (Ziziphus spina-christi L.) banyak mengandung senyawa
fenolat dan flavonoid yang kaya akan manfaat untuk kesehatan dan
kecantikan kulit karena kandungan antioksidan nya. Hasil penelitian
diperoleh kadar flavonoid total dari ekstrak etanol daun bidara (Ziziphus
spina-christi L.). Sebesar 1,5321% dan memiliki aktivitas antioksidan kuat
dengan nilai IC50 sebesar 90,9584 ppm. Secara spesifik suatu senyawa
dikatakan sebagai antioksidan sangat kuat untuk IC50 bernilai 50 ppm
lemah, untuk 50-100 ppm sedang, untuk 101-150 ppm kuat, untuk IC50>
150 ppm sangat kuat. Penelitian memberikan bukti bahwa daun bidara
(Ziziphus spina-christi L.) mengandung senyawa flavonoid serta
berpotensi sebagai antioksidan. Penelitian ini menggunakan metode
eksperimental. Pembuatan ekstrak daun bidara dengan cara ekstraksi
dengan metode meserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah daun bidara dengan konsentrasi
1%,3% dan 5%. Hasil penelitian dengan konsentrasi 1%, 3%, 5%
menghasilkan gel peel off yang homogen, warna yang baik, pH sediaan
berkisar 5,7-6,3. Uji viskositas dihasilkan 1620-4440cp, uji waktu sediaan
mengering menghasilkan 15-23 menit, daya sebar 0,4-0,6cm, uji iritasi
pada sukarelawan tidak menunjukkan adanya iritasi positif pada kulit.
Kesimpulan dari penelitian formulasi sediaan masker gel peel off ekstrak
daun bidara dapat digunakan sebagai bahan tambahan pada sediaan masker
gel peel off. semakin tinggi perbandingan penambahan ekstrak daun bidara
pH yang dihasilkan semakin tinggi dan memperoleh pH sediaan yang

7
memenuhi kriteria masker gel peel off yang baik, hasil uji iritasi sediaan
masker gel peel off semuanya dalam kategori negatif (-) yang artinya
sediaan tidak menimbulkan iritasi dan sediaan tidak mengalami perubahan
bentuk, warna, maupun aroma.

8
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Pada penelitian ini dilakukan metode Eksperimen langsung dengan
melakukan percobaan pada daun bidara (Ziziphus mauritiana L). Menurut
KBBI, penelitian adalah kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan
penyajian data yang dilakukan secara sistematis untuk memecahkan suatu
persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip
umum, sementara eksperimen adalah percobaan yang bersistem dan berencana
(untuk membuktikan kebenaran suatu teori dan sebagainya). Menurut
Kerlinger (1986) adalah sebagai suatu penelitian ilmiah dimana peneliti
memanipulasi dan mengontrol satu atau lebih variabel bebas dan melakukan
pengamatan terhadap variabel-variabel terikat untuk menemukan variasi yang
muncul bersamaan dengan manipulasi terhadap variabel bebas tersebut.
Dokumentasi menurut Sugiyono (2015: 329) adalah suatu cara yang
digunakan untuk memperoleh data dan informasi dalam bentuk buku, arsip,
dokumen, tulisan angka dan gambar yang berupa laporan serta keterangan
yang dapat mendukung penelitian. Dokumentasi digunakan untuk
mengumpulkan data kemudian ditelaah.
3.2 Sasaran Penelitian
Pada penelitian ini dilakukan pemberian masker dari daun bidara pada
kulit wajah. Penelitian dilakukan dirumah peneliti dengan waktu penelitian
dimulai pada bulan September 2021.

3.3 Prosedur Penelitian


3.3.1 Pembuatan Masker
Berikut adalah cara pembuatan masker kulit wajah dari daun Bidara :

9
Cara pertama:

Pertama-tama ambil beberapa daun Bidara yang masih segar langsung


dari pohonnya, setelah itu bilas perlahan tanpa harus terlalu di gosok atau di
usap. kemudian letakkan bidara yang di atas tampah atau mangkok dengan cara
sejajarkan nya seperti menjemur kerupuk agar kering merata, setelah daun
bidara kering tergantung dengan kondisi lingkungan panas terik matahari bisa 1
sampai 3 hari, kemudian ambil beberapa daun bidara yang telah kering
kemudian masukkan ke dalam blender, tanpa menggunakan air blender daun
bidara hingga halus, lalu tuangkan kedaam mangkok atau botol.
Cara kedua :
Ambil beberapa lembar daun segar dari udara kemudian cuci daun Bidara
hingga bersih, kemudian masukkan ke dalam blender dan tambahman air
tergantung dengan banyaknya jumlah daun bidarabilas menggunakan air biasa
atau air hangat.

3.3.2 Pengaplikasian Masker


Gunakan mangkok kecil sebagai tempat penyimpanan masker daun bidara,
kemudian ambil dua sampai 3 sendok sedang bubuk daun bidara kemudian
berikan air secukupnya aduk hingga iar dan daun bidara tercampur merata
kemudian oleskan di wajah tunggu hingga 15-20 menit lalu bilas.
3.3.3 Pemakaian dan Pengolahan
Pemakaian masker daun bidara pada wajah dilakukan seminggu dua kali
dengan teratur. Jika memiliki masalah kulit yang berbeda-beda maka pada
hasil daun bidara yang telah dihaluskan atau bubuk daun bidara bisa dicampur
dengan bahan lainnya salah satunya seperti mencampurkannya dengan air
perasan lemon. Jika ingin hasil lebih baik maka daun bidara juga bisa
diaplikasikan dengan cara lain yaitu dengan cara merebus daun bidara dan air
rebusan tersebut dijadikan sebagai toner.
Peneliti akan mencari 5 orang yang bersedia untuk menjadi objek
penelitian dari penelitian ini. Lima orang siswa yang bersedia dan terpilih

10
menjadi objek penelitian akan melakukan pengaplikasian masker ke kulit
wajah. Kelima siswa tersebut akan menggunakan masker yang telah disiapkan
oleh peneliti untuk diaplikasikan ke kulit wajah mereka, sebelum
pengaplikasian masker ke kulit wajah pengguna masker dianjurkan untuk
membasuh wajah mereka, diletakkan masker daun bidara ke kulit wajah
pengguna, kemudian setelah 15 menit penggunaaan masker pengguna akan
membilas wajah dengan air kembali untuk membersihkan sisa masker di
wajah. setelah beberapa kali penggunaan masker dapat diamati perubahan
wajah pengguna dari sebelum dan setelah penggunaan masker bidara. Setelah
itu peneliti akan melakukan wawancara kepada narasumber yang telah
beberapa kali melakukan pemakaian masker tersebut.

3.4 Instrumen Penelitian


Pada penelitian ini alat-alat yang digunakan adalah sebagai berikut :
gunting, piring/tampah, blender, mangkok masker, botol, kuas masker, buku
tulis dan alat tulis. Bahan yang digunakan adalah daun bidara, dan air.
Adapun cara yang digunkan untuk mengumpulkan data dalam penelitian
in, dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya:
1. Wawancara adalah proses memperoleh data dengan cara Tanya jawab
secara langsung. Pewawancara sudah membuat pedoman pertanyaan
secara tertulis dan ditanyakan secara lisan kepada responden.
2. Observasi/pengamatan adalah teknik mengumpulkan data dengan jalan
mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung.
Jenis observasi dibedakan menjadi dua macam:
a. Observasi partisipan: pengamamat ikut serta dalam kegiatan-kegiatan
yang dilakukan oleh subjek yang sedang diamati.
b. Observasi non partisipan: pengamat berada diluar subjek yang diamati
dan tidak ikut dalam kegiatan yangmereka lakukan.
3. Kamera untuk mendokumentasikan proses wawancara maupun observasi

11
3.5 Teknik Analisis Data
Teknik pengumpulan data menurut Sugiyono (2013) merupakan
langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari
penelitian adalah mendapatkan data. Selain itu, menurut Kuntjojo dalam
diktatnya ada dua yaitu teknik tes dan non tes (Kuntjojo:2009).
1. Wawancara
Hasil dari penelitian tersebut akan dinyatakaan dengan deskripsi
penjelasan dan wawancara kepada partisipan.
2. Dokumentasi
Untuk mendokumentasikan proses wawancara maupun observasi serta
perkembangan eksperimen.

12
DAFTAR PUSTAKA

Hasanah, Aural Miftahuk NMCAR. 2019. Uji Efektivitas Ekstrak Etanol Daun
Bidara (Ziziphus sapina-cristi L) Terhadap Pertumbuhan
Propionibacterium Acne. Pharm J Islam Pharm. 3(1)31.

Bintaro. A., Agus, M., dan Boima. S. 2017. Analisis dan Identifikasi Senyawa
Saponin dari Daun Bidara (Ziziphus mauritiana L). Jurnal ITEKIMiA,
2(1), 84-94.

Hikmah, A. N. 2016. Uji Aktivitas dan Identifikasi Senyawa Kimia Antibakteri


Ekstrak Etanol Daun Bidara (Ziziphus sapina-cristi L) Terhadap Bebrapa
Bakteri Patogen. IOSR Journal of Economics and Finance, 3(1), 56.
https://doi.org//https//doi.org/10.3929/ethz-b-000238666

Kemeterian Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Profil Kesehatan Republik


Indonesia 2009.

Mukhriani. 2014. Ekstraksi, Pemisahan Senyawa, dan Identifikasi Senyawa Aktif.


Jurnal Kesehatan. VII(2), 361-367.
https://doi.org/10.24817/jkk.v32i2.2728

Raden, P. Z. A. 2017. Uji Aktivasi Daun Bidara Arab (Ziziphus sapina-christi L)


Sebagai Antikanker Pada Sel Kanker Kolon (WiDr) Melalui Metode MMT
dan Identifikasi Senyawa Aktif Dengan Metode LC-MS. Universitas Islam
Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, (6), 67-72.

Saraswati, F. 2015. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstra Etanol 96% Limbah Kulit
Pohon Pisang Kepok Kuning (Musa Balbisiani)Terhadap Jerawat
Penyebab Jerawat Stapylococcus Aureus, Dan Proponiu Acnes. Annals of
the Royal Collage of Surgeons of England. 70(1),(54-55).

Sareng, G. G. 2018. Formulasi Sediaan Sabun Mandi Padat Ekstrak Etanol Daun
Bidara (Ziziphus mauritiana Lamk.). POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES KUPANG, 1-95.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kualitatif Untuk penellitian yang bersifat:


eksploratif, enterpratif, interaktif, dan konstruktif.

Wikipedia. 2011. The Free Ensyclopedia: Vibrio Cholerae.


htpps://en.wikipedia.org/wiki/Vibrio_cholerae Diakses tanggal 15 Sepetember
2021.

13
Wikipedia. 2010 . The free ensyclopedia. Ziziphus mauritiana L.
htpps://en.wikipedia.org/wiki/Ziziphus_mauritianaDiakses tanggal 20
September 2021.

14

Anda mungkin juga menyukai