Anda di halaman 1dari 14

MINI RISET

KOSMETIKA TRADISIONAL

“Membuat Masker Dan Minuman Teh Tradisional Berbahan


Dasar Daun“

Dosen Pengampu :

Dra. Siti Wahidah, M.Si

Vita Pujawanti Dhana, S.Pd., M.Pd

Habibah Hanim Lubis, S.Pd., M.Pd

Astrid Sitompul, S.Pd.,M.Pd

Disusun Oleh :

Annisa Salsya Erdian (5213344034)

Berbysui Ezra Simanjuntak (5213344026)

Intan Puspita (5211144006)

Sabrina Almaira Daulay (5211144005)

PENDIDIKAN TATA RIAS

PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah ini sebagai tugas rutin mata
kuliah Kosmetika Trdisional. Penulis berterima kasih kepada semua yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan Makalah ini, terutama kepada Dosen
Pengampu mata kuliah ini ibu Dra. Siti Wahidah, M.Si., Vita Pujawanti Dhana,
S.Pd., M.Pd., Habibah Hanim Lubis, S.Pd., M.Pd dan Astrid Sitompul,
S.Pd.,M.Pdyang sudah membimbing kami.

Penulis berharap Makalah ini dapat berguna bagi pembaca dan dapat
menambah wawasan dan pengetahuan penulis. Penulis menyadari bahwa dalam
tugas ini masih banyak kekurangan dan kesalahan oleh karena itu kami mohon
maaf dan mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna memperbaiki
makalah kami selanjutnya. Penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, Maret
2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah...............................................................................1


B. Rumusan Masalah........................................................................................3
C. Tujuan...........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN

A. Morfologi Bahan Untuk Masker..................................................................5


B. Morfologi Bahan Untuk Minuman...............................................................7
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan...................................................................................................9
B. Saran.............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................iii

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Wajah merupakan bagian dari tubuh manusia yang menjadi penekanan
utama untukmendapatkan perhatian menarik. Kondisi kulit wajah yang sehat
menggambarkan cerminan kesehatan seseorang, menimbulkan rasa percaya
diri yang besar dan kepuasan hidup. Terjadinya permasalahan pada kulit wajah
merupakan hal yang tidak diinginkan semua orang. Kondisi kulitwajah yang
bermasalah tentu mengurangi kepercayaan diri seseorang, apabila dibiarkan
dapatmengganggu penampilan seseorang. Oleh karena itu melakukan
perawatan secara rutin sangatpenting untuk menjaga agar kulit tetap sehat.
Menurut Rostamailis (2005) perawatan kulit terbagimenjadi dua jenis yaitu:
“perawatan tradisional dan perawatan modern. Perawatan secara tradisional
maksudnya perawatan menggunakan bahan kosmetik alami yang prosesnya
dilakukansecara alami. Sedangkan perawatan modern adalah perawatan dengan
menggunakan sediaankosmetik berbahan kimia yang sudah dikemas ke dalam
produk dan alat-alat modern/teknologicanggih”.
Perawatan kulit wajah dan badan menjadi kebutuhan pada saat ini untuk
menunjangpenampilan, termasuk salah satunya perawatan kulit wajah kering.
Sebaliknya jika kurang dirawatdan dijaga, kecantikan kulit wajah dapat
terganggu dan menyebabkan kulit seseorang terlihatkusam, kotor, dan tidak
bercahaya, yang akhirnya dapat mengurangi atau bahkan
menghilangkankecantikan. Prilaku merawat kecantikan atau kebersihan kulit
yang tepat dapat dinilai dari sisikerutinan melakukannya, dan frekuensi
pembersihan kulit, dan jenis pembersih sesuai dengan jeniskulit pastinya
(Minerva : 2018).
Masker memiliki berbagai macam manfaat yang baik untuk kulit.
Hayatunnufus (2009)menjelaskan manfaat masker yaitu: Sebagai pelembut,
penyejuk dan pelindung wajah sehingga kulitwajah akan lebih lembut dan
segar, melenyapkan kesuraman kulit, menggugurkan sel-sel yang sudahtua dan
mati, menyegarkan kulit, mengencangkan kulit dan mencegah keriput pada

1
wajah, menutuppori-pori dan memutihkan kulit, menormalkan kulit dari
gangguan jerawat, noda-noda hitam danmengeluarkan lemak yang berlebihan
pada kulit dan meningkatkan taraf kebersihan, kesehatan dan,kecantikan kulit,
memperbaharui dan merangsang kembali kegiatan-kegiatan sel kulit.
Masker terdiri dari bermacam-macam bentuk dan memiliki kandungan,
fungsi serta kegunaannya sesuai dengan jenis kulit wajah. Menurut Dalimartha
(2013) bayam memiliki kandungan protein, vitamin A,vitamin E, vitamin C,
dan garam-garammineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh dan mengandung
antosianin yangberguna dalam menyembuhkan penyakitanemia. Antosianin
adalah senyawafenolik yang masuk kelompok flavonoiddan berfungsi sebagai
antioksidan.Bayam juga terkenal dengan kandungan karotenoid yang
merupakan zat aktif dan sayuran sumber zat besi.
Menurut Damayanti (2013) Bayammerupakan sayuran dengan
kandungannutrisi yang banyak didalamnya untuk perawatan kulit terutama
kandunganvitamin E dan flavonoid yang ada padabayam, sehingga bayam
efektif berfungsisebagai antioksidan yang melawanpenuaan. Cara terbaik untuk
mendapatkan khasiat antioksidan adalah dengan membuat masker.
Pemanfaatan tanaman yang memiliki potensi dalamdunia kecantikan maka dari
itu bayam dapat digunakan sebagai bahan dasarmasker yang baik untuk kulit
dan membutuhkan kandungan amilopektinyang ada pada tepung beras
sebagaibahan pelekat pada kulit wajah. Tepung beras putih merupakan tepung
beras yang sangat mudah dijumpai, beras ini merupakan bahan makanan pokok
masyarakat indonesia sejak dahulu.
Beras merupakan butir padi yangtelah dibuang kulit luarnya
(sekamnya)yang menjadi dedak kasar. Berasal darikata weas dalam bahasa
kuno, beras dapat membantu melembabkan dan meningkatkan produksi
kolagen kulit yang dapat membantu meningkatkan elastisitas kulit sehingga
kulit terlihat lebih cerah dan tampak lebih muda. Beras sering digunakan
sebagai pembuatan kosmetik karena mengandung gamma oryzanol. Gamma
oryzanol terdapat pada seluruh bagian beras, termasuk pada bekatul dan produk
samping padi lainnya (Kusbiantoro, Teja, 2012).

2
Tepung beras memiliki kandungan protein, karbohidrat, dan beras
memiliki kandungan amilopektin yang dapat digunakan sebagai bahan
pengental pada masker dan menimbulkan daya lekat pada sifat fisik masker.
Dilihat dari hasil sifat fisik meliputi warna, tekstur, aroma, dan daya lekat
masker wajah dari keunggulan tepung beras putih dan bayam hijau tersebut,
maka peneliti ingin memanfaatkan tepung beras putih dan bayam hijau sebagai
bahan dasar pembuatan masker wajah.
Obesitas adalah peningkatan berat badan seseorang karena adanya
timbunan triasilgliserol pada jaringan lemak yangberlebih mengakibatkan
meningkatnyaasupan energi daripada penggunaannya (Arif,2016). Asupan
lemak makanan sering dikaitkan dengan meningkatnya adipositas (Obesitas).
Masalah obesitas saat ini mendapat perhatian yang serius dalam dunia
medis, karena kondisi tersebut bisa menyebabkan terjadinya munculnya
penyakit baru yang dapat membahayakan jiwa penderita. Penelitian telah
banyak menunjukkan pada penderita obesitas dapat mengakibatkan kondisi
sindrom metabolistroke, dan kanker, dan jantung. Kelebihan jaringan adiposa
atau abnormal atau akumulasi lemak tubuh bisa menjadi penyebabnya obesitas.
Keluarnya kalori lebih sedikit daripada asupan kalori bisa menjadi penyebab
umum terjadinya akumulasi lemak (Husnawati, 2015).
Obat-obat yang dapat menurunkan atau mengontrol berat badan adalah
obat antiobesitas. Cara kerja obat ini mengubah proses fundemental dalam
tubuh dan regulasi berat badan, dengan cara menekan nafsu makan,
mempengaruhi metabolisme, megurangi absorpsi makanan atau kalori
(Ikawati, 2010).

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, masalah-masalah yang dibahas dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. Apa itu morfologi dalam bayam hijau?
2. Apa saja kandungan gizi yang terdapat didalam bayam hijau?
3. Apa itu morfologi dalam bayam merah?
4. Kandungan gizi apa yang terdapat dalam bayam merah?

3
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan, adapun tujuan penulisan
makalah ini sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui morfologi bayam hijau.
2. Untuk mengetahui kandungan gizi yang ada didalam bayam hijau.
3. Utuk mengetahui morfologi bayam merah.
4. Untuk mengetahui kandungan gizi di dalam bayam merah.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Morfologi Bahan Untuk Masker Wajah


 Bahan Utama Daun Bayam
Merupakan tumbuhan yang biasa ditanam untuk dikonsumsi daunnya
sebagaihijau. Tumbuhan ini dikenal sebagai sayuran sumber zat besi yang
penting.Bayam merupakan tumbuhan yang berasal dari Amerika tropic, namun
kini sudahtersebar di daerah tropis dan subtropis seluruh dunia. Di Indonesia,
bayam dapattumbuh sepanjang tahun tumbuh di daerah panas dan dingin, tetapi
tumbuh lebih suburdi dataran rendah pada lahan terbuka yang udaranya gak
panas (Dalimarta, 2006).
Klasifikasi
Klasifikasi Bayam Hijau (Amaranthus hybridus L.)
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Caryophyllales
Famili : Amaranthaceae
Genus : Amaranthus
Spesies : Amaranthus hybridus L. (Saparinto, 2013)

Daun spesies ini termasuk daun tunggal,bundar telur, memanjang sampai


lanset, tata letak daun tersebar, daun berselang-seling,bulat atau oval,
menyempit kebagian ujungnya, panjang tangkai daun 2-8 cm, berujung runcing
serta urat-urat daun yang kelihatan jelas, tulang daun menyirip,tepi daun rata,
bertangkai panjang,letak berseling warnanya hijau, berbentuk bundar telur
memanjang. Panjang daun 1,5 cm sampai 6,0 cm. Lebar daun 0,5 Berwarna
kehijauan, bentuk bundar telur memanjang.Tangkai daun berbentuk bulat dan
permukaannya opacus. Panjang tangkai daun 0,5 sampai 9,0 cm. Bentuk tulang
daun bayam duri penninervis dan tepi daunnya repandus (Dalimartha, 2006).

5
Bayam hijau (Amaranthus tricolor L) adalah salah satu sayuran yang
sering dijadikan sebagai olahan makanan, baik itu menu utama ataupun olahan
cemilan yang kaya akan gizi. Amaranthus tricolor memiliki banyak sekali
kandungan gizi yang bermanfaat bagi tubuh manusia, di dalam daun tanaman
bayam terdapat cukup banyak kandungan protein, mineral, kalsium, zat besi
dan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh. Diuraikan komposisi kandungan zat
giziyang terkandung tiap 100g pada daun tanaman bayam, yaitu :
Komposisi Zat Gizi Bayam Per 100g
Zat Gizi Jumlah per 100g bahan
bayam
Kalori ( Kal ) 36
Karbohidrat (g) 6.5
Lemak (g) 0.5
Protein (g) 3.5
Kalsium (mg) 267
Fosfor (mg) 67
Besi (mg) 3.9
Vitamin A (SI) 6090
Vitamin B1 (mg) 0.08
Vitamin C (mg) 80
Air (g) 88.9
b.d.d (%) 71
Sumber : Daftar komposisi bahan makanan, Depkes 1980

 Bahan Pelengkap
Beras adalah biji gabah yang bagian kulitnya sudah dipisahkan dengan
cara digiling dan disosoh menggunakan alat pengupas dan penggiling serta
alat penyosoh (Astawan dan Wresdiyati, 2004). Beberapa cara
penggolongan beras yaitu (1) berdasarkan varietas padinya, sehingga
dikenal adanya beras Bengawan Solo, Celebes, Sintanur, dan lain-lain, (2)
berdasarkan asal daerahnya, sehingga dikenal adanya beras Cianjur, beras
Garut, dan beras Banyuwangi, (3) berdasarkan cara pengolahannya,

6
sehingga dikenal adanya beras tumbuk dan beras giling, (4) berdasarkan
tingkat penyosohannya, sehingga dikenal beras kualitas I atau beras kualitas
II, (5) berdasarkan gabungan antara sifat varietas padi dengan tingkat
penyosohannya (Winarno, 2008). Sifat-sifat fisik beras antara lain suhu
gelatinisasi, konsistensi gel, penyerapan air, kepulenan, kelengketan,
kelunakan, dan kilap nasi (Damardjati dan Purwani, 1991).
Karbohidrat utama dalam beras adalah pati dan hanya sebagian kecil
pentosan, selulosa, hemiselulosa, dan gula. Pati beras berkisar antara 85–
90% dari berat kering beras. Kandungan pentosan berkisar antara 2–
2,5%dan gula 0,6 – 1,4% dari beras pecah kulit (Winarno, 1997).
Zat Gizi Beras Putih Per 100g
Zat Gizi Jumlah per 100g
bahan beras putih
Energi (kkal) 360.9
Lemak (g) 6.7
Protein (g) 0.6
Karbohidrat (g) 79.5
Sumber : NutriSurvey, 2007

B. Morfologi Bahan Untuk Obat Pelangsing


 Bahan Utama Daun Bayam Merah
Bayam (Amaranthus sp.) merupakan tanaman sepanjang musim
yangberasal dari daerah Amerika Tropis. Di Indonesia hanya dikenal dua
jenis bayambudidaya, yaitu bayam cabut (Amaranthus tricolor) dan bayam
kakap(Amaranthus hybridus). Bayam kakap disebut juga sebagai bayam
tahun, bayamturus atau bayam bathok, dan ditanam sebagai bayam petik.
Bayam cabut terdiridari dua varietas, yang salah satunya adalah bayam
merah (Saparinto, 2013).

7
Klasifikasi
Klasifikasi Bayam Merah (Amaranthus tricolor L.)
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Caryophyllales
Famili : Amaranthaceae
Genus : Amaranthus
Spesies : Amaranthus tricolor L. (Saparinto, 2013)

Bayam merupakan tanaman yang berbentuk perdu dan tingginya


dapatmencapai ± 1½ meter. Bayam merah memiliki ciri-ciri berdaun
tunggal, ujungruncing, lunak, dan lebar. Batangnya lunak dan berwarna
putih kemerah-merahan.Bunga bayam merah ukurannya kecil mungil dari
ketiak daun dan ujung batangpada rangkaian tandan. Buahnya tidak
berdaging, tetapi bijinya banyak, sangatkecil, bulat, dan mudah pecah.
Tanaman ini memiliki akar tunggang dan berakarsamping. Akar
sampingnya kuat dan agak dalam (Sunarjono, 2014).
Bayam memiliki rasa yang hambar ketika dimakan. Namun, sayur
bayam memiliki kandungan gizi yang tinggi. Dengan mengkonsumsi sayur
bayam maka nutrisi dalam tubuh kita akan memberikan banyak
perlindungan. Berikut kandungan gizi yang lengkap dalam sayuran bayam
(Sulihandri, 2013).
Bayam memiliki rasa yang hambar ketika dimakan. Namun, sayur
bayam memiliki kandungan gizi yang tinggi. Dengan mengkonsumsi sayur
bayam maka nutrisi dalam tubuh kita akan memberikan banyak
perlindungan. Berikut kandungan gizi yang lengkap dalam sayuran bayam
(Sulihandri, 2013).

8
Komposisi Zat Gizi Bayam Merah Per 100g
Zat Gizi Jumlah per 100g bahan
bayam merah
Kalori ( Kal ) 51
Karbohidrat (g) 10.0
Lemak (g) 0.5
Protein (g) 4.6
Kalsium (mg) 368
Fosfor (mg) 111
Besi (mg) 2.2
Vitamin A (SI) 5800
Vitamin B1 (mg) 0.08
Vitamin C (mg) 80
Air (g) 82.0
b.d.d (%) 71
Sumber : Daftar komposisi bahan makanan, Depkes 1980

Bayam merah dapat menurunkan resiko terserang kanker, mengurangi


kolestrol, memperlancar sistem pencernaan, dan antidiabetes. Selain itu,
bayam merah dapat mencegah penyakit kuning, alergi terhadap cat,
osteoporosis, sakit karena sengatan lipan atau kena gigitan ulat bulu. Batang
dan daun bayam merah dapat digunakan untuk menyembuhkan luka bakar,
memelihara kesehatan kulit,dan mengobati kepala pusing. Akar bayam
merah bermanfaat sebagai obat disentri. Infus darurat bayam merah 30
persen per oral dapat meningkatkan kadar besi serum, hemoglobin dan
hematokrit pada penderita anemia (Astawan, 2008).

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Wajah merupakan bagian dari tubuh manusia yang menjadi penekanan


utama untukmendapatkan perhatian menarik. Kondisi kulit wajah yang sehat
menggambarkan cerminan kesehatan seseorang, menimbulkan rasa percaya
diri yang besar dan kepuasan hidup.
Menurut Damayanti (2013) Bayammerupakan sayuran dengan
kandungannutrisi yang banyak didalamnya untuk perawatan kulit terutama
kandunganvitamin E dan flavonoid yang ada padabayam, sehingga bayam
efektif berfungsisebagai antioksidan yang melawanpenuaan. Cara terbaik untuk
mendapatkan khasiat antioksidan adalah dengan membuat masker.
Pemanfaatan tanaman yang memiliki potensi dalamdunia kecantikan
maka dari itu bayam dapat digunakan sebagai bahan dasarmasker yang baik
untuk kulit danmembutuhkan kandungan amilopektinyang ada pada tepung
beras sebagaibahan pelekat pada kulit wajah. Tepungberas putih merupakan
tepung beras yang sangat mudah dijumpai, beras ini merupakan bahan
makanan pokokmasyarakat indonesia sejak dahulu.

B. Saran
Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat digunakan sebagai bahan
rujukan oleh pembaca. Makalah ini diharapkan juga dapat diterapkan dalam
kegiatan penulisan lainnya. Makalah ini tentunya masih memiliki banyak
kekurangan kesalahan, untuk itu saran dan kritik dari para pembaca sangat
diharapkan demi perbaikan makalah makalah yang akan datang.

1
DAFTAR PUSTAKA

Bandini, Yusni dan Nurudin Aziz. 1997. Bayam. Jakarta: Katalog Dalam Terbitan.
https://erepository.uwks.ac.id/10991/1/11.%20PEMANFAATAN%20INFUSA%20D
AUN%20SIRIH%20MERAH%20(Piper%20crocatum)%20SEBAGAI%20ANTI-
OBESITAS%20PADA%20MENCIT%20(Mus%20musculus).pdf

http://eprints.umm.ac.id/53145/3/BAB%20II.pdf

http://perpustakaan.poltekkes-malang.ac.id/assets/file/kti/1303410014/BAB_II.pdf

https://repository.ummat.ac.id/1558/1/COVER-BAB%20III.pdf

Anda mungkin juga menyukai