Karya Tulis Ilmiah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Akhir Madrasah
Tahun Pelajaran 2021/2022
Disusun oleh:
Annisa Salma Rosyada (10994)
Deni Erma Rizqiani (10998)
Mengetahui,
Kepala MAN 2 Kudus Pembimbing
i
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : 1. Annisa Salma Rosyada
2. Deni Erma Rizqiani
Asal Sekolah : MAN 2 KUDUS
Menyatakan bahwa karya tulis ilmiah dengan judul “UJI PEMANFAATAN EKSTRAK
ANTOSIANIN DARI KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana) UNTUK
IDENTIFIKASI FORMALIN PADA IKAN BANDENG (Chanos Chanos)” merupakan
karya orisinal yang dibuat oleh penulis dan bukan jiplakan karya orang lain serta belum
pernah dipublikasikan.
Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya. Apabila terbukti terdapat
pelanggaran di dalamnya, kami siap menerima sanksi yang berlaku.
Kudus, 2022
Ketua Peneliti Anggota Peneliti
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur senantiasa dipanjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga karya tulis yang berjudul “UJI
PEMANFAATAN EKSTRAK ANTOSIANIN DARI KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia
mangostana) UNTUK IDENTIFIKASI FORMALIN PADA IKAN BANDENG (Chanos
Chanos)” Dapat terselesaikan dengan baik.
Dalam penyusunan karya tulis ini, penulis mendapatkan bimbingan dan saran yang
membangun dari berbagai pihak, sehingga karya tulis ini dapat terselesaikan. Oleh sebab itu,
pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada
1. Drs. H. Shofi, M.Ag., selaku kepala Madrasah Aliyah Negeri 2 Kudus
2. Muhamad Ghoni Rif’an, MPd., selaku guru pembimbing
3. Zulaikhah, S.Pd., M.Pd., selaku wali kelas 12
4. Semua Pihak yang telah berkontribusi dalam penelitian penulis
Saya menyadari bahwa masih ada kekurangan dalam karya tulis ini. Untuk itu, kritik
maupun saran yang membangun dari pembaca sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan
karya tulis kedepannya. Semoga karya tulis ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu
pengetahuan.
Kudus, 2022
Peneliti
iii
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan …………………………………………………………………… i
Lembar Pernyataan Orisinalitas ………………………………………………………. ii
Kata Pengantar …………………………………………………………………………. iii
Daftar Isi ………………………………………………………………………………… iv
Daftar Tabel ……………………………………………………………………………... v
Daftar Gambar ………………………………………………………………………….. vi
Abstrak …………………………………………………………………………………... vii
BAB I Pendahuluan ……………………………………………………………………... 1
1.1 Latar Belakang ………………………………………………………………... 1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………………….. 2
1.3Tujuan Penelitian ……………………………………………………………… 2
1.4 Manfaat Penelitian ……………………………………………………………. 2
BAB II Tinjauan Pustaka ………………………………………………………………. 3
2.1 Kulit Manggis ………………………………………………………………… 3
2.2 Antosianin ……………………………………………………………………. 4
2.3 Formalin ……………………………………………………………………… 4
2.4 Ikan Bandeng ………………………………………………………………… 5
BAB III Metode …………………………………………………………………………. 7
3.1 Rancangan Penelitian ………………………………………………………… 7
3.2 Bahan dan Alat ……………………………………………………………….. 7
3.3 Langkah Penelitian ………………………………………………………….... 7
BAB IV Hasil dan Pembahasan ………………………………………………………... 8
BAB V Kesimpulan dan Saran …………………………………………………………. 11
5.1 Kesimpulan …………………………………………………………………… 11
5.2 Saran ………………………………………………………………………….. 11
Daftar Pustaka …………………………………………………………………………... 12
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Hasil Pemeriksaan pada Sampel Ikan Bandeng Tanpa Formalin dengan
Menggunakan Ekstrak Kulit Manggis ………………………………………… 9
Tabel 4.2 Hasil Pemeriksaan pada Sampel Ikan Bandeng Berformalin dengan
Menggunakan Ekstrak Kulit Manggis ………………………………………… 10
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kulit Manggis ……………………………………………………………….. 3
Gambar 2.2 Rumus Struktur Antosianin …………………………………………………. 4
Gambar 2.3 Formalin …………………………………………………………………….. 4
Gambar 2.4 Ikan Bandeng Berformalin di Pasar Jakarta Utara ...………………………... 5
Gambar 4.1 Sampel yang Ditetesi Ekstrak Kulit Manggis (Kiri Tanpa Formalin dan
Kanan Berformalin) …………………………………………………………. 8
Gambar 4.2 Sampel yang Didiamkan 1 Menit (Kiri Tanpa Formalin dan Kanan
Berformalin) …………………………………………………………………. 8
Gambar 4.3 Sampel yang Didiamkan 3 Menit (Kiri Tanpa Formalin dan Kanan
Berformalin) …………………………………………………………………. 9
Gambar 4.4 Sampel yang Didiamkan 5 Menit (Kiri Tanpa Formalin dan Kanan
Berformalin) …………………………………………………………………. 9
vi
ABSTRAK
Ikan bandeng pada dasarnya memiliki kandungan protein dan kadar air cukup tinggi
yang apabila disimpan lama di tempat yang suhunya kurang baik dapat mempercepat proses
pembusukan sehingga seringkali diawetkan. Salah satu pengawet makanan yang digunakan
adalah formalin. Pengawetan menggunakan formalin tidak dianjurkan karena dapat
membahayakan tubuh manusia. Kulit buah manggis merupakan sampah yang tidak terpakai,
namun didalamnya terdapat kandungan zat antosianin yang mempunyai manfaat sebagai
antioksidan dan juga dapat mendeteksi senyawa pengawet buatan yang ditambahkan kedalam
makanan. Antosianin jika bereaksi dengan formalin akan menghasilkan endapan yang lebih
banyak pada sampel ikan bandeng yang mengandung formalin daripada endapan pada sampel
ikan bandeng yang tidak mengandung formalin. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan
kandungan antosianin pada kulit buah manggis dapat mendeteksi keberadaan formalin di
dalam ikan bandeng. Dengan adanya penelitian ini, masyarakat diharapkan dapat
menggunakan ekstrak kulit buah manggis untuk mendeteksi makanan yang mengandung
formalin secara sederhana sehingga dapat terhindar dari formalin yang membahayakan tubuh
manusia.
ABSTRACT
Milkfish basically has a high enough protein content and water levels that if it stores
for a long time at its temperature can speed up the decay process so that it is often preserved.
One of the food preservatives used is formal. Preservation uses formalin is not recommended
because it can harm the human body. Mangosteen fruit skin is an unused garbage, but in it
there is an antonianin content that has benefits as antioxidants and can also detect artificial
preservatives that add to food. Antoin, if you react with a formalin, you will produce more
deposits on the milkfish sample which contains formally than deposits on the milk sample
which does not contain formalin fish. This study aims to prove the content of nintend in the
mangosteen fruit's skin can detect the formal existence in milkfish. With this study, the public
is expected to use mangosteen fruit extract to detect formal containing foods in a simple way
that they can avoid formally that endangers the human body.
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Makanan seperti tahu, tempe, pentol, dan ikan pada dasarnya memiliki kandungan
protein dan kadar air cukup tinggi yang apabila disimpan lama dapat mempercepat proses
pembusukan serta apabila disimpan di tempat yang suhunya kurang baik juga dapat
mempercepat pertumbuhan bakteri dan jamur. Oleh karena itu produsen makanan banyak
melakukan siasat bagaimana supaya makanan yang mereka produksi bisa awet, tahan
lama, serta masih layak dijual dalam jangkau waktu yang panjang sehingga mereka tidak
mengalami kerugian dengan menambahkan bahan pengawet atau formalin ke dalam
makanan. Berdasarkan peraturan menteri kesehatan tahun 2012 No.033 menyatakan
bahwa formalin dilarang sebagai bahan tambahan pangan (Sinta, 2019). Hal itu
dikarenakan banyak produsen makanan melakukan hal curang dan merugikan demi
meraih keuntungan yang lebih besar dengan menambahkan bahan formalin ke dalam
makanan yang telah jelas bahwa bahan tersebut merupakan zat berbahaya dan dapat
membahayakan tubuh manusia.
Berdasarkan uraian tersebut maka perlu dilakukan penelitian mengenai kandungan
bahan pengawet berbahaya seperti formalin pada makanan. Pada umumnya untuk
penelitian formalin hanya bisa dilakukan di laboratorium dengan menggunakan beberapa
bahan kimia dan metode lainnya. Akan tetapi ada juga cara sederhana untuk mendeteksi
formalin pada makanan yaitu dengan cara menggunakan zat antosianin yang terdapat
pada kulit buah manggis. Cara ini relatif lebih mudah dan murah dibandingkan harus uji
formalin di laboratorium dengan menggunakan bahan kimia (Sinta, 2019)
Buah manggis merupakan buah yang mempunyai banyak keunggulan dibandingkan
buah lainnya. Bagian kulit buah manggis dapat dimanfaatkan sebagai penghasil zat warna
alami yang dapat digunakan sebagai pewarna makanan, juga dapat dimanfaatkan sebagai
antioksidan, antidiare dan antikanker. Penampilan kulit buah manggis yang berwarna
ungu menunjukkan ada pewarna alami yang terkandung didalamnya. Salah satu senyawa
flavonoid yang terkandung dalam kulit buah manggis adalah antosianin, untuk itu perlu
diteliti kandungan antosianin total dalam kulit buah manggis untuk memperoleh sumber
zat warna alami (Wiwin, 2010).
Antosianin diketahui dapat berfungsi sebagai antioksidan (Jordheim, 2007) sehingga
perlu dilakukan penelitian aktivitas antioksidan kulit buah manggis untuk mendeteksi
adanya kandungan formalin pada makanan. Formalin mempunyai kemampuan untuk
berikatan dengan protein membentuk senyawa methylene (-NCHOH). Dengan demikian,
ketika makanan berprotein disiram atau direndam larutan formalin, maka gugus aldehida
dari formaldehid akan mengikat unsur protein. Protein yang terikat tersebut tidak dapat
digunakan oleh bakteri pembusuk, sehingga makanan berformalin menjadi awet. Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi kestabilan antosianin, salah satunya adalah protein.
Apabila sumber antosianin bereaksi dengan protein akan menyebabkan perubahan warna,
pembentukan endapan atau uap (Nadia dkk, 2019)
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah zat antosianin yang terkandung di dalam kulit buah manggis dapat
mengidentifikasi keberadaan formalin?