Anda di halaman 1dari 21

PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN KEMANGI

SEBAGAI PERMEN HERBAL


PENCEGAH BAU MULUT

GURU PEMBIMBING : SISCHA IRAMALA DEWI


NAMA : AISYAH
KELAS : XI IPS 1

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN


DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 4 LAHAT
TAHUN 2023
i
PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN KEMANGI
SEBAGAI PERMEN HERBAL
PENCEGAH BAU MULUT

KARYA ILMIAH REMAJA

Diajukan Kepada,
SMA UNGGGUL NEGERI 4 LAHAT

Guru Pembimbing,
Sicha Iramala Dewi,M.Pd
NIP 198206132006042007

Dipersiapkan dan Ditulis oleh:


AISYAH
XI IPS 1

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN


DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 4 LAHAT
TAHUN 2023

ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkah dan rahmat yang Ia selalu
limpahkan kepada umat-Nya, saya dapat menyelesaikan karya ilmiah remaja (KIR) yang
berjudul “Pemanfaatan Ampas tahu Menjadi Kue Brounies” dengan lancar. Semoga kedepannya,
karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi generasi-generasi selanjutnya, AMIN.
Selanjutnya, saya sampaikan terima kasih kepada Ibu Sischa Iramala Dewi, M,Pd yang
sudah memberikan bimbingannya selama pembuatan karya ilmiah remaja (KIR) ini. Saya juga
mengucapkan terima kasih kepada siswa-siswi kelas XI IPS 1 SMA Unggul Negeri 4 Lahat .
Tak ada gading yang tak retak, begitupun saya menyadari bahwa dalam penulisan karya
ilmiah remaja (KIR) ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun saya harapkan untuk memperbaiki karya ilmiah yang akan dibuat di kemudian hari.
Saya sangat berharap, karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi masyarakat, baik masyarakat luas
maupun saya sendiri.

Lahat,Februari 2023

Penulis.

iii
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian tentang pemanfaatan daun kemangi (Ocinum canum)
sebagai permen herbal pencegah bau mulut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
karakteristik serta mengetahui konsentrasi optimum permen herbal dari ekstrak daun
kemangi (Ocinum canum) untuk menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus
viridans. Subjek penelitian adalah permen herbal dari ekstrak daun kemangi. Objek
penelitian ini adalah aktivitas permen tersebut terhadap pertumbuhan bakteri
Streptococcus viridans. Variabel bebas yang dipakai adalah konsentrasi ekstrak daun
kemangi, yaitu 50%, 75% dan 100%. Metode penelitian terdiri dari tiga tahap, yaitu 1)
pembuatan formulasi 2) uji karakteristik dan 3) Uji organoleptik dan penerimaan
masyarakat.

Kata kunci: kemangi, permen

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL...............................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................................ii
KATA PENGANTAR.........................................................................................................iii
ABSTRAK...........................................................................................................................iv
DAFTAR ISI.......................................................................................................................v
DAFTAR TABEL...............................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................1
C. Tujuan................................................................................................................1
D. Manfaat..............................................................................................................2
BAB II KAJIAN TEORI.....................................................................................................3
A. Klasifikasi Daun Kemangi (Ocinim Basilium).................................................3
B. Ekstra Daun Kemangi........................................................................................3
C. Permen...............................................................................................................3
D. Hipotesis............................................................................................................4
BAB III METEOLOGI PENELITIAN...............................................................................5
A. Lokasi dan Waktu Penelitian.............................................................................5
B. Populasi dan Sampel Penelitian.........................................................................5
C. Variabel Penelitian............................................................................................5
D. Instrumen Bahan Penelitian...............................................................................5
E. Rancangan Penelitian........................................................................................6
F. Cara Kerja..........................................................................................................6
G. Metode Analisis Data........................................................................................6
BAB IV HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN.......................................................7
A. Deskripsi Hasil Penelitian.................................................................................7
B. Pembahasan.......................................................................................................7
BAB V PENUTUP..............................................................................................................8
A. Kesimpulan........................................................................................................8
B. Saran..................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................9
LAMPIRAN........................................................................................................................10

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1

vi
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masyarakat Indonesia pada umumnya suka menghindari makanan yang
berpotensi menimbulkan bau mulut seperti jengkol, durian, petai, dan sebagainya. Bau
mulut Selain disebabkan oleh bakteri Penyebab bau mulut juga disebabkan oleh sisa-sisa
makanan yang tertinggal di dalam mulut. Hampir 90% penyebab bau mulut adalah
bakteri Penghasil sulfur yang tinggal di belakang mulut. Hai ini erat kaitannya dengan
kebersihan mulut yang tidak terjaga sehingga menyebabkan gigi berlubang, infeksi gusi,
dan Xerostomia.
Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya dan hasi alam. Salah satu
sumber daya alam yang belum dimanfaatkan secara optimum adalah kemangi, kemangi
yang berasal dari spesies Ocinum Canum tidak asing lagi bagi kita dan sering kita jumpai
dalam kehidupan sehari- hari. Kemangi memiliki kandungan Flavonoid bersifat
artimikroba yang mampu mencegah masuknya bakteri, Virus,atau jamur yang
membahayakan tubuh. Selain itu, Fravonoid berperan secara langsung sebagai antibiotik
dengan mengganggo fungsi dari mikroorganisme.
Kemangi bisa digunakan sebagai lalapan pada waktu makan untuk
menghilangkan bau mulut. Cara ini masih burang efektif karena hanya dapat digunakan
pada makanan tertentu. Oleh karena itu, diperlukan terobosan baru untuk dapat
menghilangkan bau mulut tersebut dengan cara yang lebih efektif misalnya dibuat
permen. Cara ini lebih efektif karena Permen dapat dikonsums kapan saja dan dimana
saja (Dalam http://pendidikan-kimia.fmipa.uny.ac.id)
Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti akan membuat permen. Permen adalah
produk pangan yang banyak digemari. Permen atau kembang gula merupakan produk
Sejenis gula-gula (confectionary) yang dibuat dengan mendidihkan campuran gula dan
air bersama dengan bahan pewarna dan pemberi rasa sampai mencapai kadar air kira-kira
3% (Buckle et al.,1987)(dalam http://e-journal.uajy.ac.id).

B. Rumusan Masalah
Uraian dalam latar belakang diatas memberikan dasar untuk merumuskan
pertanyaan peneliti berikut.
1) Bagaimana cara pemanfaatan ekstrak daun kemangi menjadi permen?
2) Bagaimana kualitas permen dari segi rasa, tekstur, dan warna?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah. tujuan penelitian diatas debagai berikut.
1. Diketahuinya cara Pemanfaatan ekstrak daun kemangi menjadi permen

vii
2. Untuk mengetahui kualitas Permen dari ekstrak daun kemangi, dilihat dari
aspek rasa, tekstur, dan warna.

D. Manfaat
Setelah dilakukannya penelitian ini diharapkan memperoleh manfaat sebagai
berikut.
1. Bagi bidang akademik, sebagai sumber informasi bagi pelajar mengenai
pemanfaatan ekstrak daun kemangi menjadi permen.
2. 2. Bagi masyarakat, sebagai petunjuk atau refrensi guna pemanfaatan ekstrak
daun kemangi menjadi permen.
3. Bagi bidang perekonomian, sebagai bentuk pemanfaatan dalam rangka
meningkatkan nilai ekonomis dari ekstrak daun kemangi.

viii
BAB II
LANDASAN TEORI

E. Klasifikasi Daun Kemangi (Ocinim Basilium)


Ocinum basilium adalah tanaman aromatik kaya akan minyak esensial dan
senyawa fenolik (flavonoid, asam fenolik) yang termasuk dalam famili Lamiaceae yang
digunakan sebagai pelengkap masakan dan juga obat tradisional untuk migrain, stres,
demam, diare. Tanaman ini memiliki beberapa manfaat termasuk sebagai anti bakteri
(Danin, 2015 dan Shirazi, 2914).
Ocinum basilicum dikenal dengan nama yang berbeda di seluruh dunia. Dalam
bahasa Inggris tanaman ini dikenal sebagai Basil, dalam bahasa Hindi dan Bengali
disebut dengan Babui Tulsi, dalam bahasa Arab dikenal sebgai Badrooj, Hebak atau
Rihan. Kemangi di Indonesia juga dikenal dalam berbagai nama, yaitu lampes atau
surawung di Sunda, kemangi atau kemangen di Jawa, kemanghi di Madura, uku-uku di
Bali, dan lufe-lufe di Ternate(Bilal, 2012 dan Sukandar, 2015)
Tanaman kemangi mempunyai batang tegak bercabang, tinghi 0,6-0,9 m. Batang
dan cabang berwarna hijau atau kadang berwarna keunguan. Daun Ocinum balisicum
panjangnya mencapai 2,5-5 cm. Daun memiliki banyak titik seperti kelenjar minyak yang
mengeluarkan minyak atri sangat wangi. Daunnya berwarna hijau dengan bentuk lanset
(lanveolate) hingga bundar telur (ovale) dengan permukaan rata atau berombak. Panjang
daunnya 4-6 cm, lebarnya kurang lebih 4,49 cm dengan luas 4-13 cm. Cabangnya
berjumlah dari 25 hingga 75 cabang. Tangkai daun panjangnya 1,3-2,5 cm. Umumnya,
bunganya berwarna putih hingga merah muda. Tangkai penunjang, lebih pendek dari
kelopak. Kelopak panjangnya 5 mm (Bilal, 2012 dan Zahra, 2017)

F. Ekstrak Daun Kemangi


Ekstrak adalah Sari atau kentalan. Bentuk sediaan yang didapat dari jaringan daun
kemangi dengan menarik sari aktif menggunakan palarut yang tepat. Lalu, dipekatkan
hingga sampai pada tahap tertentu. Ekstrak didapatkan dalam bentuk cair, pasta dan juga
dalam bentuk padat. Pembuatan ekstrak dapat menggunakan metode maserasi yaitu tanpa
pemanasan agar terjadi pengurangan zat tidak aktif jika dilakukan pemanasan (Dalam
http//repository.radenintan.ac.id).

G. Permen

ix
Permen atau kembang gula adalah jenis makanan selingan berbentuk padat dari
gula atau pemanis lainnya atau campuran gula dengan pemanis lain, dengan atau tanpa
pembuatan bahan makanan lain yang lazim dan bahan makanan yang diijinkan(Anonim,
1994).

H. Hipotesis
Ha : Ekstrak daun kemangi dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan permen.
Ho : Ekstrak daun kemangi tidak dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan
permen.

x
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian dilaksanakan pada 10-12 Februari 2023 di Desa Air Dingin Lama,
Kecamatan Tanjung Tebat, Kabupaten Lahat.

B. Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini adalah sebagai berikut.
Variabel bebas : Ekstrak daun kemangi
Variabel terikat : Permen
Variabel kontrol : Variabel kontrol pada penelitian ini adalah suhu pemanasan.

C. Populasi dan Sampel


Populasi penelitian ini adalah ekstrak daun kemangi. Sampel yang digunakan adalah
25 ml ekstrak daun kemangi yang di dapat di salah satu kebun kemangi di daerah Air
Dingin Lama, Kecamatan Tanjung Tebat, Kabupaten Lahat.

D. Instrumen dan Bahan Penelitian


Alat dan bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah.
Alat-alat
1.Belender
2. Mangkok
3. Spatula
4. Teflon
5. Gelas takar
6. Loyang cetakan
7. Sendok takar

Bahan-bahan :
1. 25 ml ekstrak daun kemangi
2. 120 gr gula
3. 7 gr agar-agar
4. 98 ml air

xi
E. Rancangan penelitian
Adapun perlakuan pada masing-masing kelompok dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel pembagian perlakuan tiap kelompok

Volume Perlakuan
R1 Bahan permen ekstrak daun kemangi 50%
R2 Bahan permen ekstrak daun kemangi 75%
R3 Bahan permen ekstrak daun kemangi 100%

F. Cara Kerja
1. Tahap persiapan
a.Alat dan bahan disiapkan
b.Masing-masing bahan uji (ekstrak daun kemangi 50%, 75%, 100%)

2. Tahap pembuatan
a. Pada setiap sampel uji, diberi perlakuan yang berbeda, pada sampel A masukkan 50%
ekstrak daun kemangi ke dalam adonan, pada sampel B masukkan 75% ekstrak daun
kemngi ke dalam adonan, C masukkan 100% ekstrak daun kemangi ke dalam adonan
permen.
b. Selanjutnya, adonan permen yang telah diberi ekstrak daun kemangi, dipanaskan
dengan menghunakan teflon anti lengket. Masing-masing sampel dipanaskan terpisah
selama 30 menit dipanaskan dengan suhu 100° C.
c. Kemudian permen ekstrak daun kemengi yang sudah dipanaskan dipindahkan ke
loyang.

G. Metode Penelitian
Permen ekstrak daun kemangi dinilai dengan memberi sebuah tanda centang (✓)
di dalam kolom yang tersedia.

Keterangan :
1 = Sangat tidak suka
2 = Tidak suka
3 = Suka
4 = Sangat suka

xii
Sampel Rasa Aroma Tekstur Warna
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Responden 1
Responden 2
Responden 3
Responden 4
Responden 5
Responden 6
Responden 7

xiii
BAB IV
HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian
Pada perlakukan 1, 50% ekstart daun kemangi dimasukkan kedalam adonan perm,
lalu dilakukan ui arganoleptik pada 4 orang laki-laki dan 3 orang perempuan di SMA
Negeri 4 Lahat, katujuh responden dipilih karena pada usia yang sama dan tidak memiliki
perbedaan cita rasa yang terlalu besar.

Tabel organoleptic 1

Sampel Aroma Rasa Tekstur Warna


1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Responden 1 √ √ √ √
Responden 2 √ √ √ √
Responden 3 √ √ √ √
Responden 4 √ √ √ √
Responden 5 √ √ √ √
Responden 6 √ √ √ √
Responden 7 √ √ √ √

Berdasarkan hasil uji permen ekstrak kemangi kepada 4 orang laki-laki, dan 3
orang perempuan. Pada perlakuan satu dapat diketahui bahwa dari uji rasa 28,5% sangat
menyukai rasanya, 71,4% suka,0% tidak suka, dan 0% sangat tidak suka.
Uji aroma diketahui bahwa 28,5% menyatakan sangat suka, 71,4% menyatakan
suka, 0% menyatakan tidak suka dan 0% menyatakan sangat tidak suka.
Uji tekstur diketahui bahwa 28,5% menyatakan sangat suka, 42,8% menyatakan
suka, 28,5% menyatakan tidak suka dan 0% menyatakan sangat tidak suka.
Uji warna diketahui bahwa 71,4% menyatakan sangat suka, 28,5% menyatakan
suka, 0% menyatakan tidak suka dan 0% menyatakan sangat tidak suka.

Tabel hasi uji organoleptic kue brounies ampas tahu pada perlakuan 2. Adonan kue
brownies ditambah75%ekstrak daun kemangi.
Sampel Rasa Aroma Tekstur Warna
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Responden 1 √ √ √ √

xiv
Responden 2 √ √ √ √
Responden 3 √ √ √ √
Responden 4 √ √ √ √
Responden 5 √ √ √ √
Responden 6 √ √ √ √
Responden 7 √ √ √ √
Tabel hasi uji organoleptic kue brounies ampas tahu pada perlakuan 2

Berdasarkan hasil uji permen ekstrak daun kemangi kepada 4 orang laki-laki, dan
3 perempuan, pada perlakuan kedua dapat diketahui bahwa dari uji rasa 14,2% sangat
suka, 71,4% suka, 14,2% tidak suka dan 0% sangat tidak suka.
Uji aroma diketahui bahwa 42,8% menyatakan sangat suka,42,8% menyatakan
suka, 14,5% menyatakan tidak suka dan 0% menyatakan sangat tidak suka.
Uji tekstur diketahui bahwa 14,2% menyatakan sangat suka,71,4 menyatakan
suka, 14,2 menyatakan tidak suka dan 0% menyatakan sangat tidak suka.

Tabel hasi uji organoleptic kue brounies ampas tahu pada perlakuan 3.
Adonan kue brownies ditambah 100% ekstrak daun kemangi.
Tabel hasi uji organoleptic kue brounies ampas tahu pada perlakuan 3

Sampel Rasa Aroma Tekstur Warna


1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Responden 1 √ √ √ √
Responden 2 √ √ √ √
Responden 3 √ √ √ √
Responden 4 √ √ √ √
Responden 5 √ √ √ √
Responden 6 √ √ √ √
Responden 7 √ √ √ √

Berdasarkan Hasil uji permen ekstrak daun kemangi kepada 4 orang laki-laki Dan
3 orang perempuan pada perlakuan ketiga dapat diketahui bahwa, uji rasa 28,5%
menyatakan sangat suka, 71,4% menyatakan suka, 0% menyatakan tidak suka dan 0%
menyatakan sangat tidak suka.
Uji tekstur diketahui bahwa 28,5%, menyatakan sangat suka 57,1%, dinyatakan
suka 14,2%, menyatakan tidak suka dan 0% menyatakan sangat tidak suka.

xv
Uji warna diketahui bahwa 71,4%, menyatakan sangat suka 14,5% , menyatakan
suka 14,5%, menyatakan tidak suka dan 0% menyatakan sangat tidak suka.
Uji aroma diketahui bahwa 42,8% dinyatakan sangat suka, 42,8% menyatakan
suka, 0% menyatakan tidak suka dan 0% menyatakan sangat tidak suka.

A. Pembahasan
Berdasarkan hasil uji organoleptik permen ekstrak daun kemangi kepada 7 orang
responden yaitu 4 laki-laki dan 3 perempuan pada perlakuan 1 dapat diketahui bahwa dari
uji tekstur 28,5% menyatakan sangat menyukai dari uji aroma 28,5% sangat
menyukainya dari uji rasa 28,5% sangat menyukai rasanya dari uji warna 28,5% sangat
menyukainya. Secara keseluruhan berdasarkan uji organoleptik pada perlakuan pertama
terhadap 7 orang responden terhadap, rasa, aroma, tekstur dan warna dapat disimpulkan
bahwa 114% responden sangat menyukai permen ekstrak daun kemangi.
Berdasarkan hasil uji organoleptik pada perlakuan kedua dapat diketahui bahwa
dari uji tekstur 14,2% menyatakan sangat menyukai teksturnya. Dari uji aroma 57,1%
sangat menyukai aromanya. Dari uji warna 42,8% sangat menyukai warnanya. Dan dari
uji rasa 14,2% sangat menyukai rasanya. Secara keseluruhan berdasarkan uji organoleptik
terhadap rasa, warna, tekstur dan aroma dapat disimpulkan bahwa 128,3% responden
sangat menyukai permen ekstrak daun kemangi.
Berdasarkan hasil uji organoleptik permen ekstrak daun kemangi pada perlakuan
3 dapat diketahui bahwa dari uji tekstur 28,5% sangat menyukai teksturnya. Dari uji rasa
28,5% sangat menyukai rasanya. Dari uji aroma 42,8% sangat menyukai aromanya. Dan
dari uji warna 71,4% sangat menyukai warnanya. Secara keseluruhan berdasarkan uji
organoleptik pada perlakuan ketiga terhadap tujuh orang responden terhadap rasa, aroma,
tekstil, dan warna dapat disimpulkan bahwa 171,2% responden sangat menyukai permen
ekstrak daun kemangi.

Hasil Rata-rata = R 1+ R 2+ R 3
3
= 114 + 128,3 + 171,2
3
= 413,5
3
=137,8%

xvi
Berdasarkan perhitungan dari tabel dapat disimpulkan bahwa, 137,8% dari total
responden sangat menyukai kue brownies dan dapat dibuktikan bahwa, hipotesis yang
dibuat peneliti menyatakan bahwa, ampas tahu dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar
dalam pembuatan kue brownies.

80

70

60

50

40

30

20

10

0
R1 R2 R3

Tekstur Aroma Rasa Warna

xvii
BAB V
Penutup
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa perlakuan 3 sangat disukai para
responden titik pada perlakuan 3 uji tekstur 28,5% sangat disukai uji sukai uji aroma
42,8% sangat disukai uji rasa 28,5% sangat disukai dan uji warna 71,4% sangat disukai
warnanya. Oleh karena itu, disimpulkan bahwa 50% responnya sangat menyukaI permen
ekstrak daun kemangi.
Hasil ini membuktikan bahwa rumusan masalah yang telah dibuat sebelumnya
terjawab, ekstrak daun kemangi dapat diolah menjadi permen dan kualitas rasa, aroma,
tekstur dan warna disukai. Hasil ini membuktikan bahwa rumusan masalah yang telah
dibuat sebelumnya terjawab, yaitu ekstak daun kemangi dapat diolah menjadi permen dan
kualitas rasa, aroma, tekstur dan warna disukai.
Dengan demikian, Ha yang berbunyi "ekstrak daun kemangi dapat dimanfaatkan
sebagai bahan dasar pembuatan permen", diterima.

B. Saran
Untuk penelitian selanjutnya, peneliti memiliki saran yaitu,
1. Masyarakat dapat memanfaatkan ekstraak daun kemangi sebagai bahan dasar
pembuatan permen.
2. Perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai kandungan gizi pada permen ekstrak
daun kemangi.

xviii
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1994. Pengertian permen. Diakses pada
http://reposity.radenintan.ac.id/17810/1/COVER/2c/20BAB%2DI%2C%20BAB%202%2C
%20DAPUS.pdf, 10 Januari 2023, pukul 20.40 WIB.

Bilal. 2012. Klasifikasi daun Kemangi. Diakses pada


https://reposity.ump.ac.id/1735/3/Anggi%20Nuritasari_BAB%20II.pdf, 9 Januari 2023,
pukul 20.49 WIB.

Brdanin. 2015. Manfaat daun kemangi. Diakses pada


http://repository.widyamandala.ac.id/2/32318002%20AGUNG%20BUDI
%20PRASETYO.pdf, 9 Januari 2023, pukul 20.37 WIB.

Dirjen POM. 2000. Pengertian ekstrak daun kemangi. Diakses pada


https://eprints.umm.ac.id/47530/3/BAB%20II.pdf, 10 Januari 2023, pukul 20.25 WIB.

Zahra. 2017. Klasifikasi daun kemangi. Diakses pada


http://lib.unnes.ac.id/39002/1/4311416030.pdf, 9 Januari 2023, pukul 20.55 WIB.

xix
LAMPIRAN

xx
xxi

Anda mungkin juga menyukai