Anda di halaman 1dari 35

EFEKTIVITAS MENGUNYAH BUAH APEL TERHADAP

INDEKS PLAK PADA


ANAK SEKOLAH DASAR
(study literatur)

PROPOSAL Karya Tulis Ilmiah

OLEH:

NAMA:APRILDA EKA PUTRI MAHARANI

NIM :018030002

PROGRAM STUDI D-III KESEHATAN GIGI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
AMANAH MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa,karena dengan rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat
menyelesaikan Karya Tulis ini yang berjudul “Efektifitas Mengunyah
Buah Apel Terhadap Indeks Plak Pada Anak Sekolah Dasar”.
Skripsi ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi syarat guna
memperoleh gelar [nama gelar] pada Fakultas [nama fakultas] di
[nama perguruan tinggi].selain itu, tujuan dari penulisan skripsi ini
adalah untuk memberikan pengetahuan kepada pembaca mengenai
[topic skripsi].
Selama penulisan skripsi ini penulis banyak menerima bantuan dan
dukungan sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu siti Alfah, S. SiT, M.Kes selaku pembimbing I yang mendukung
penulis dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini yang telah
meluangkan waktu dan dan pikiran untuk membimbing.
2. DR. H Muhammad Adnan Lira. SH., MH selaku pembimbing II yang
turut mendukung dan memberi masukan pada penulis dalam
penyelesaian Karya Tulis ILmiah ini.
3. Teman-teman seangkatan mahasiswa-mahasiswa Jurusan
Keperawatan Gigi Stikes Amanah Makassar yang telah mendukung
penulis dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis menyadarai bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
sempurna karna adanya keterbatasan ilmu dan pengalaman yang
dimiliki. Oleh karena itu, semua kritik dan saran yang bersifat
membangun akan penulis terima dengan senang hati. Penulis
berharap, semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua
pihakyang memerlukan.

Makassar, 5 Maret 2021

penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Penelitian…………………………………………3
D. Manfaat Penelitian………………………………….........3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA………………………………....3
A. Efektivitas………………………………………………….4
B. Pengunyahan………………………………………….....4
C. Buah Apel…………………………………………………4
1. Pengertian Buah Apel…………………………………4
2. Jenis-jenis Apel………………………………………..4
3. Kandungan Buah Apel………………………………..5
4, Manfaat Buah Apel,………….………………………..5
D. Plak……………...…………………………………………5

1. Pengertian Plak…………………………………….....5
2. Faktor Penyebab Terjadinya Plak Gigi....................5
3. Pembentukan Plak Gigi………………………………5
4. Jenis-jenis Plak Gigi…………………………………..6
5. Cara Menentukan Indeks Plak………………………6

E. Anak SD…………………………………………………...6
F. Karang Kateori……………………………………………6
BAB III METODOLOGI PENELITIAN………………………...7
A. Diagram Air………………………………………………..7
B. Studi Literatur……………………………………………..7
C. Pengumpulan Data……………………………………….8
D. Analis………………………………………………………8

3
BAB IV PEMBAHASAN………………………………………..9
BAB V SIMPULAN DAN SARAN……………………………..9
A. Simpilan………………………………………………….10
B. Saran……………………………………………………..10
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………..11

4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesehatan

dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat

kesehatan masyarakat yang optimal, sehingga terciptanya masyarakat,

bangsa dan negara indonesia yang hidup dengan perilaku dan

lingkungan sehat, serta memiliki kemampuan untuk menjangkau

pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil pembangunan di

bidang kesehatan gigi merupakan bagian integral dari pembangunan

kesehatan nasional, artinya didalam pembangunan kesehatan

diselenggarakan dengan memberikan prioritas kepada upaya

peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit dengan tidak

mengabaikan upaya penyembuhan dan pemulihan kesehatan,

termaksud pada usia sekolah dasar tercapai derajatkesehatan secara

optimal (Depkes RI,2000 dalam Sumini dkk,2014).

Penyakit gigi dan mulut yang banyak di derita masyarakat

Indonesia adalah gingivitis dan karies gigi, sumber dari kedua penyakit

tersebut adalah akibat terabaikannya kesehatan gigi dan mulut,

sehingga terjadilah akumulasi plak (putrid,2012). Gigi yang berlubang

tentu tidak sehat, masyarakat Indonesia masih belum

mempertimbangkan kesehatan gigi dan mulut. Hal ini terlihat dari 50%

5
orang Indonesia berusia di atas 10 tahun memiliki masalah karies gigi

yang belum teratasi. Fakta yang lainnya menunjukan bahwa seseorang

yang menderita penyakit gigi dan mulut tersebut bersifat agresif

kumulatif, artinya daerah yang rusak tersebut tidak dapat disembuhkan

(Mangku,2009 dalam Hidayati dkk,2016)

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdes) tahun 2018 dari

departemen Keehatan indonesia sebanyak 93% anak-anak dibawah

usia 12 tahun mengalami karies gigi.Selain itu 43,4% masyarakat

indonesia berusia 12 tahun ke atas mempunyai karies aktif (karies yang

belum tertangani) dan 67,2% memiliki pengalaman karies.

Masalah tingginya penyakit gigi dan mulut disebabkan oleh banyak

faktor,diantaranya faktor perilaku anak yaitu meliputi kebiasaan

menyikat gigi , kebiasaan mengosumsi makanan kariogenik ,kebiasaan

minum menggunakan botol , kurangnya kesadaran orang tua untuk

memeriksa diri ke dokter serta kurangnya pengetahuan orang tua

pentingnya merawat gigi anak sejak di mulai pada masa kehamilan

( Damayanti,2008 dalamNurhayati 2010).

Plak gigi memegang peranan penting dalam menyebabkan

terjadnya masalah kesehatan gigi dan mulut. Tingkat kebersihan gigi

dan mulut dapat dilihat dari proses pembentukan plak. Plak merupakan

faktor etiologi utama terjadinya karies dan penyakit periodontal karena

mengandung bakteri patogen yang melekat pada permukaan gigi dan

ginggiva.(Edwina dkk,1992 dalamC.penda, 2015).

6
Kontrol plak secara alamiah adalah dengan cara mengunyah

makanan makanan berserat.kebiasaan makan makanan berserat

bersifat sebagai pengendali plak secara alamiah. Makanan padat dan

berserat secara fisiologisw akan mningkatkn intensitas pengunyahan

dalam mulut.proses pengunyahan makanan ini akan merangsang dan

meningkatkan produksi saliva. Saliva akan membantu membilas gigi

dari partikel-partikel makanan yang melekat pada gigi dan juga dan

juga dan melarutkan komponen gula dari sisa makanan yang

terperangkap dalam sela-sela pit dan fiur permukaan gigi.Beberapa

buah segar setengah matang ,berair,dan berserat dapat membantu

menurunkan indeks plak,salah satunya,salah satunya aedalah buah

apel.Mengunyah buah apel dapat memberi efrek positif pada kesehatan

gigi. Mengunyah apel sering disebut cara alami menyikat gigi,karena

apel mempunyai partikel besar yang harus dikunyah lagi sebelum

ditelan,dan juga apel merupakan buah yang mengandung serat

sehingga mendorong sekresi saliva (Ismu SS dalam C.Penda, 2015).

Plak adalah lapisan yang terbentuk dari sisa makanan yang

menempel pada gigi yang bereaksi dengan ludah,bakteri,enzim,dan

asam.Lengketan berisi bakteri yang terbentuk pada permukaan gigi dan

plak terjadi ketika makan yang mengandung karbohidrat, minuman

ringan kue atau permen dan tersisa pada gigi pembersihan gigi yang

kurang baik menyebabkan plak semakin melekat(Sariningsih E,2014

dalam Koagouw, 2016).

7
Pemeliharaankesehatan gigi dan mulut bertujuan menghilangkan

plak secara teratur, mencegah plak tidak tertimbun dan lama kelamaan

menyebabkan kerusakan pada jaringan gigi dan periodontal.Plak tidak

dapat dihilangkan hanya dengan berkumur dengan air(Hasmar,2006

dalam Rahmawati, 2011).

Menurut ilyas (2000 dalam Rahmawati, 2011) yang menjelaskan

bahwa Sekolah Dasar (SD) merupakan suatu kelompok yang sangat

strategis untuk penanggulangan kesehatan gigi dan mulut.Masa anak

usia sekolah dasar,merupakan masa dimana anak belum mengetahui

secara benar bagaimana cara merawat dan memelihara gigi deengan

baik.pada masa ini anak berperan sebagai tempat untuk meletakan

landasan kokoh bagi terwujudnya manusia yang berkualitas dan

kesehatan merupakan faktor penting yang menentukan kualitas

tersebut.Anak Sekolah Dasar (SD) khususnya pada usia 10 tahun

merupakan usia awal gigi mengalami perubahan.Pada usia 10-13 tahun

terjadi pergantian dari gigi molar susu atau gigi geraham susu menjadi

gigi premolar atau gigi geraham kecil. Kebanyakan Anak-anak kurang

menjaga kebersihan gigi dan mulutnya, diantaranya mereka malas

untuk membiasakan menggosok gigi minimal sehari dua kali. Hal

tersebut dilandasi kurangnya pengetahuan manfaat dalam menggosok

gigi yang baik dan benar. Anak-anak masih dalam taraf memerlukan

bimbingan dari oran tua. Selain mengajarkan anak-anak untuk

menyikat gigi paling tidak empat kali dalam satu hari, anak-anak dapat

8
diajak makan buah-buahan yang memiliki daya membersihkan gigi

sendiri atau sering disebut dengan istilah self cleansing effect salah

satunya yaitu buah apel. Buah apel merupakaan salah satu buah-

buahan berserat yang dapat diperoleh di pasaran. Buah apel segar

banyak mengandung vitamin, mineral, serabut-serabut kasar kadar air,

dan tanin (Soelarso, 1997 dalam Nurhayati 2010). Zat inilah yang

membantu membersihkan gigi dari sisa makanan yang menempel pada

gigi (Ircham Mdkk,2005 dalam nurhayati,2010).

Kandungan serat dan air dari apel dapat merangsang kecepatan

sekresi saliva dan dapat menetralkan zat-zat asam. Apel juga

mengandung tannin yang bersifat sebagai pengelat (astringent) yang

bersifat spasmolitik dan sebagai antiseptik. Tannin juga membantu

menghambat pertumbuhan plak penyebab karies dan penyakit pada

gusi. Makan buah apel mempunayi efek membersihkan gigi dan mulut

setelah makan yang dapat menghambat terbentuknya plak gigi,

sehingga buah ini sering di sebut buah yang memiliki daya

membersihkangigi atau self cleansing(lestari,2004 dalamHidayanti dkk,

2016).

Berasarkan uraian di atas peniliti tertarik untuk meniliti lebih

lanjut tentang “efektivitas mengunyah buah apel terhadap indeks plak

pada anak SD”

9
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti ingin

mengetahui bagaimanaefektivitas mengunyah buah apel

terhadapindeks plak pada anak sekolah dasar.

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuiefektivitas konsumsi buah

apel terhadap indeks plak pada anak sekolah dasar.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi anak sekolah

 Untuk menambah wawasan dan pengetahuan pada anak

sekolah dasar dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut

terhadap penurunan indeks plak.

 Sebagai bahan masukan dan informasi bagi pihak sekolah

tentang bagaimana Gambaran efektivitas buah apel terhadap

penurunan indeks plak pada gigi.

2. Bagi institusi (kampus)

Menambah referensi di perpustakaan kampus STIKES AMANAH

MAKASSAR dan dapat di jadikan sumber pada penelitian

selanjutnya.

3. Bagi penelitiMenambah wawasan dan pengetahuan serta

10
memberikan pengalaman langsung dalam melakukan penelitia dan

penulisan Karya Tulis Ilmiah.

BAB II

11
TINJAUAN PUSTAKA

A. Efektivitas

Efek merupakan sesuatu hal yang memberikan

sebuahakitbat,sebab bahwa tujuan yang telah direncanakan sebelumnya

dapat tercapai karena adanya proses kegiatan.Kataefektif berasal dari

bahasa inggris effective artinya berhasil. Sesuatu yang dilakukan dengan

baik. Robbins (1945dalam kutipan Amelia, 2015) mendefinisikan

efektivitas sebagai tingkat pencapaian organisasi jangka pendek dan

jangka panjang, Efektivitas memliki arti berhasil atau guna. Efektif

merupakan kata dasar, sementara kata sifat efektif adalah efektivitas.

Menurut effendy efektivitas adalah sebagai berikut: “Komunikasi yang

prosesnya mencapai tujuan yang direncanakan sesuai dengan biaya

yang dianggarkan, waktu yang ditetapkan dan jumlah personil yang

ditentukan”.

Menurut Sejathi (2011dalam kutipan Amelia, 2015), efektivitas

merupakanhasil guna, menunjang tujuan.Soewarno Handayaningrat

(1983) dalam Amelia menyatakan bahwa efektivitas merupakan

pengukuran dalam arti terperincinya sasaran atau tujuan yang telah

ditntukan sebelumnya. Efektivitas juga berhubungan dengan masalah

bagaimana pencapaian tujuan atau hasil yang diperoleh, kegunaan atau

manfaat dari hasil yang diperoleh,tingkat daya unsur atau komponen,

12
serta masalah tingka kepuasaan pengguna /clie nt.

B. PENGUNYAHAN

Pengunyahan merupakan unit fungsional yang terdiri dari gigi geligi

temporomandibular joint (TMJ), yang bertujuan untuk

menghancurkan. otot otot yang mendukung pengunyahan baik

secara langsung maupun tidak langsug serta pembuluh darah dan

saraf yang mendukung seluruh jaringan pendukung sistem. Otot otot

pengunyahan yang utama adalah muskulus masseter, muskulus

temporalis,muskulus pterigoideus lateralis dan muskulus

pterigoideus medialis.Peranan otot otot ini dalam pergerakan

membuka dan menutup mulut sangat penting untuk

mengkoordinasikan pergerakan mandibula sehngga gigi dapat

berfungsi optimal (Bradley,1995 dalam Suhartini, 2011).

C. Buah Apel

1. Pengertian Buah Apel

Buah apel merupakan buah yang mudah didapat karena

dijual di berbagi tempat penjualan buah, mulai dari toko hingga

pasar tradisional, maupun di pinggir-pinggir jalan. Berbagai jenis

dan warna buah apel dimana-mana dan mudah ditemui. Apel

banyak disukai karena rasanya khas dan manis. Di balik bentuknya

yang menggoda, ternyata buah apel mempunyai banyak khasiat

(Suwarto, 2010 dalam Arifah,2019).

2. Jenis-jenis Apel

13
a. Apel Manalagi

Apel manalagi adalah buah padat dan mengandung serat

yang tinggi sehingga dapat dijadikan sebagai cara alamiah

kontrol plak. Salah satu kandungan dalam buah apel manalagi

adalah tannin, tannin memiliki kemampuan bakterisidal.zat

tannin berfungsi membersihkan dan menyegarkan mulut.

(nurhayati S dkk, 2010 dalam Roza,2020).

b. Apel jenis Anna

Apel jenis anna adalah buah yang dapat membersihkan gigi

karena memiliki kemampuan dalam melakukan self clenasing.

Buah apel jenis anna dapat dikonsumsi untuk mendapat suplai

serat bagi tubuh. Sebagaian besar serat selain ditemukan pada

buahnya, juga ditemukan pada kulitnya. (Huda dkk,2015 dalam

pratiwi,2020)

3. Kandungan Buah Apel

a. Tannin

tannin ini merupakan zat yang berfungsi membersihkan dan

menyegarkan mulut, sehingga dapat mencegah kerusakan gigi

dan penyakit gusi yang disebabkan oleh timbunan plak(Astawan,

2008 dalam Nurasiki,2017).

b. Asam maleat

14
Asam maleat berfungsi dapat membersihkan warna gigi yang ku

sam (Alhamda, 2011 dalam Nurasiki 2017).

c. Mengandung Serat

Serat berfungsi untuk mengikat lemak dan kolestrol jahat dalam

tubuh dan sangat cocok untuk yang sedang diet.

( Ucihadiyanto , 2021).

4. Manfaat Buah Apel

Menurut ucihadiyanto (2021) ada beberapa manfaat buah apel bagi

kesehatan tubuh:

a. Mengurangi berat badan ( diet )

Apel sebuah buah yang dapat menurunkan berat badan, hal

ini karena apel punya kandungan air dan serat yang tinggi dan

mampu membuat kamu kenyang.makan apel sebelum waktu

makan akan menjaga porsi makan kamu.Bila memang kamu

cukup serius untuk menurunkan berat badan,cobalah dengan

mengganti beberapa makanan dengan apel.menyantap apel

tiga kali sehari dalam waktu 12 minggu bisa membantu

menurunkan berat badan.

b. Membersihkan dan menyegarkan mulut

Apel juga bisa digunakan sebagai media untuk

membersihkan dan menyegarkan mulut.hal ini karena ape;

mengandung tannin .tannin yang berfungsi membersihkan dan

menyegarkan mulut ,sehingga dapat mencegah kerusakan

15
pada gigi dan penyakit gusi yang disebabkan oleh penumpukan

plak.

D. PLAK

1. Pengertian plak

Plak adalah lapisan yang terbentuk dari sisa makanan yang

menempel pada gigi yang bereaksi dengan ludah,bakteri,enzim,dan

asam.Lengketan berisi bakteri yang terbentuk pada permukaan gigi

dan plak terjadi ketika makan yang mengandung karbohidrat,

minuman ringan kue atau permen dan tersisa pada gigi

pembersihan gigi yang kurang baik menyebabkan plak semakin

melekat(Sariningsih E.2014 dalam S.Koagouw, 2016).

2. Faktor Penyebab Terjadinya Plak Gigi

Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya plak gigi

menurut Carlson dalam Apriliyandy (2014) dibagi menjadi 2, yaitu:

a. Lingkungn fisik

1) Anatomi gigi dan posisi gigi

2) Anatomi jaringan sekitar gigi

3) Struktur permukaan gigi

4) Gesekan oleh makanan dan jaringan sekitar

5) Tindakan kebersihan mulut

b. Hadirnya nutrien yang meliputi :

1) Makanan atau diet

2) Cairan gusi

16
3) Sisa epitel dan leukosit

4) Saliva

3. Pembentukan Plak Gigi

Pembentukan plak melalui suatu pembelahan internal dan

deposisi permukaan.Berbagi varietas bakteri akan melekat pada

kolum ini dan berlipat ganda sehingga dalam 3-4 minggu akan

terbentuk flora mikroba yang mencermikan adanya keseimbangan

ekosisten organism atau microbal pada permukaan gigi.(Caranza

dkk, dalam Aprillyandy, 2014).

Plak gigi dapat terlihat 1-2 hari tanpa adanya tindakan oral

hygine.plak bisa berwarna putih, keabu-abuan atau kuning dan

memiliki tampilan yang bulat.sejumlah kecil plak yang tidak dapat

terlihat pada permukaan gigi dapat dideteksi dengan probe

periodontal sepanjang bagian sepertiga bagian atas.metode lain

yang digunakan yaitu dengan menggunakan disclosing

solution.Tanpa adanya tindakan oral hygine, plak bisa berlanjut dan

terus berakumulasi sampai sebuah keseimbangan tercapai antara

penghapusan plak.Proses pembentukan plak terjadi pada 3 fase,

yaitu pembentukan (Caranza,2002 dalamApriliyandy, 2014) :

a. Pellicle

Pembentukan pellicle adalah fase awal dari pembentukan

plak Beberapa detik setelah penyikatan gigi akan terbentuk

deposit selapis tipis dari protein saliva yang terutama terdiri dari

17
glikoprotein pada permukaan gigi (serta pada restorasi dan gigi

tiruan). lapisan yang disebut pelikel ini tipis,halus dan tidak

berwarna.lapisan inimelekat erat pada permukaan gigi

(Manson,1993 dalam Apriliyandy, 2014).

b. Kolonisasi Awal pada Permukaan Gigi

Dalam waktu beberapa menit setelah terdepositnta

pelikel’pelikel ini akan terpopulasi dengan bakteri. Bakteri dapat

terdeposit langsung pada email.tetapi biasanya bakteri melekat

terlebih dahulu pada pelikel dan bakteri dapat menyelubangi

gilkoprotein saliva (Manson,1993 dalam Apriliyandy, 2014 )

c. Kolonisasi kedua dan maturasi plak gigi

Koloni kedua adalah mikroorganisme yang pada awalnya

tidak berkoloni pada permukaan gigi termaksud.

4. Jenis-Jenis Plak Gigi

Dalam perkembanganya plak gigi diklasifikasikan

berdasarkan letaknya terhadap tepi gingiva, yaitu: plak

supragingiva dan plak supgingiva terletak di bawah tepi gingiva,

diantara gigi dandinding sulkus gingiva. Plak suptagingiva

berhubungan dengan perhubugan mikroma pada permukaan gigi.

Mikroba pada permukaan gigi ini dapat menuju ke sulkus gusi

sehingga dapat lebih kontak dengan tepi gingiva. Plak subgingiva

berhubungan degan penumpukan mikroba pada sulkus gingiva

18
maupun pada suku periodontal (Hamsar, 2010 dalam

Apriliyandy,2014).

a. Plak Supragingiva

Plak supragingiva terdapat pada tepi gingiva atau di atas tepi

gingiva. plak supragingiva merupakan komunitas

mikroorganisme yang terakumulasi pada permuakaan bagian

atas gigi sampai daerah tepi gingiva. Secara klinis,plak

supragingiva dapat terlihat sebagai film tipis yang hampir tidak

terlihat pada permukaan gigi ataupun sebagai lapisan material

tebal yang menutupi permukaan gigi dan tepi gingiva.

b. Plak Subgingiva

Plak subgingiva terdapat di bawah tepi gingiva, antara gigi

dan epitel poket gingiva. plak subgingiva dapat didefinisikan

sebagai komunitas mokroorganisme yang terakumulasi pada

permukaan apikal gigi dan tepi gingiva. Secara klinis, plak

tersebut tidak muda terlihat karena tertutup cela gingiva atau

poket periodontal. Plak subgingiva berhubungan dengan

penumpukan mikroba pada sulkus gusi maupun pada saku

perodental. Struktur plak subgingiva mempunyai beberapa

kesamaan dengan plak supragingival. Karaktersitik plak

subgingiva adalah tedapatnya sejumlah leukosit diantara

permukaan kumpulan mikroba dan epitel sulkus gusi.

19
5. Cara Menentukan Indeks Plak

Indeks plak adalah metode suatu angka yang menunjukan

keberadaan plak yang di dapat pada waktu dilakukan

pemeriksaan.Adapun cara untuk mkenetukan indes kebersihan gigi

dan mulut (plak)adalah dengan memberikan bahan disclosing

solutiun.

Indeks plak dikemukakan oleh leo dan Slines pada tahun

1964. dan indeks ini diindikasikan untuk mengukur skor plak gigi

berdasarkan lokasi dan kuantitas yang berada dekat margin

gingiva.indeks ini dapat di keluarkan dengan menggunakan larutan

pewarna yang di oleskan ke seluruh permukaan gigi dan kemudian

di periksa. Setiap gigi di periksa empat permukaan yaitu

permukaan mesial, distal , lingual dan palatinal kemudian skornya

di hitung. (Debanath, 2002 dalam kutipan Apriliyandy, 2014).

Skor. Kategori

20
0 Tidak ada plak

Bercak-bercak plak yang terpisah pisah pada servikal


1
margin dan gigi

2 Lapisan tipis >1mm dan plak disekeliling servik

3 Lapisan plak > menutupi antara 1/3 permukaan gigi

4 Lapisan plak menutupi antara 1/3-2/3 permukaan gigi

5 Lapisan plak menutupi >2/3 permukaan gigi

Total skor plak = (jumlah skor bukal dan lingual pada rahang atas)

+ (jumlah skor bukal dan lingual pada rahang bawah)

Jumlah total score plak


Skor plak gigi = Jumlah gigi yang diperiksa

Nilai yang dihasilkan adalah berupa angka/skor.Kriteria penilaian

tingkat kebersihan mulut berdasarkan indeks plak PHP (personal Hygine

performance), yaitu (pintauli, 2000 dalam Apriliyandy, 2014)

a. Sangat Baik : 0

b. Baik : 0,1 - 1,7

c. Sedang : 1,8 - 3,4

d. Buruk : 3,5 –

E. Anak SD

Anak usia SD adalah anak yang berada pada rentang usia 6

sampai 13 tahun dengan karakteristiknya yang unik dan sedang

menempuh pendidikan jenjang SD/MI (Kurnia et.al., 2008: 1_1 dalam

21
Triningsih 2016). Anak usia SD dalam tingkat perkembangannya

sangat memerlukan perhatian khusus baik dari orang tua maupun

guru. Anak usia SD pada kelas rendah masih dominan sifat egosentris

sehingga memerlukan bimbingan orang tua atau guru dalam

berinteraksi dengan temantemannya untuk mencegah terjadinya

konflik sebaya pada anak.

Pengetahuan kesehatan gigi dan mulut sebaiknya diberikan sejak

usia dini,karena pada usia dini anak mulai mengerti akan pentingnya

kesehatan serta larangan yang harus dijauhi atau kebiasaan yang

dapat memengaruhi keadaan giginya.pemberian pengetahuan

kesehatan gigi dan mulut sebaiknya di berikan pada anak usia

sekolah. Sekolah Dasar (SD) merupakan suatu kelompok yang sangat

strategis untuk penanggulungan kesehatan gigi dan mulut.

(Rachmawati R dkk,2014dalamGopdianto 2015).

F. Kerangka Teori

Efektivitas

Jenis-jenis
apel
Kandungan
manfaat
22
Buah apel

Anak SD

Indeks Plak

Gambar 2.1 Karangka teori

Sumber : Roza, 2020 Nurasiki 2017, ucihadiyanti 2021

23
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Diagram Alir

Secara sistematis langkah – langkah dalam menulis penelitian

seperti gambar berikut ini:

Study Literatur

Pengumpulan data :
JurnalSkripsi website

Efektivitas mengunyah buah apel terhadap


indeks plak pada anak sekolah dasar

Konseptualisasi

Analisa Data

Kesimpulan dan Saran

Gambar 3.1 Diagram Alir konsep yang diteliti


B. Studi Literatur

Jenis penelitian yang digunakan adalah studi literatur. Metode studi

literatur adalah serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode

pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat, serta mengelola

bahan penelitian (Zed, 2008:3).

C. Pengumpulan Data

Data yang digunakan berasal dari textbook, journal, artikel ilmiah,

literature riview yang berisikan tentang gambaran pengetahuan cara

menyikat gigi terhadap terjadinya plak pada anak sekolahdasar

D. Analis

Memulai dengan materi hasil penelitian yang secara sekunsi

diperhatikan dari yang paling relevan, relevan dan cukup relevan. Cara

lain dapat juga, misalnya dengan meneliti tahun penelitian diawali dari

yang paling mutakhir, dan berangsur-angsur mundur ke tahun yang lebih

lama. Membaca abstrak dari setiap penelitian lebih dahulu untuk

memberikan penilaian apakah permasalahan yang dibahas sesuai dengan

yang hendak yang dipecahkan dalam penelitian.

Mencatat bagian-bagian penting dan relevan dengan permasalahan

penelitian, untuk menjaga tidak terjebak dalam unsur plagiat, para peneliti

hendaknya juga mencatat sumbet-sumber informasi dan mencantumkan

daftar pustaka. Jika memang informasi berasal dari ide atau hasil

penelitian orang lain.

25
Membuat catatan, kutipan atau informasi yang disusun secara

sistematis sehingga penelitian dengan mudah dapat mencari kembali jika

sewaktu-waktu diperlukam (darmadi, 2011).

26
BAB IV

PEMBAHASAN

Buah apel salah satu makanan berserat yang diketahui dapat

membersihkan sisa makanan yang menempel pada gigi. Buah apel

memiliki kandungan tannin berkonsentrasi tinggi yang dapat mencegah

kerusakan gigi dan penyakit gingival yang disebabkan oleh penumpukan

plak. Kerenyahan dan kandungan serat pada buah apel dapat membantu

membersihkan sisa-sisa makanan yang melekat pada gigi, karena apel

merupakan buah berserat sehingga mengunyah buah apel bisa disebut

sebagai sikat gigi secara alamiah. Dalam pengunyahan buah apel

memerlukan tekanan gigitan yang cukup kuat sehingga intensitas

pengunyahan akan meningkat dan memicu keluarnya saliva. Keluarnya

saliva dan dibantu dengan kandungan air yang terdapat didalam buah

apel mampu membersihkan sisa makanan yang menempel pada

permukaan gigi. (Novan KM 2024)

Berdasarkan hasil penelitian Nurasiki (2017) diperoleh selisih rerata

indeks plak antara sebelum dengan mengunyah apel yaitu 0,85 dengan

deviasi 0,553, nilai selisih rerata berada pada rentang indeks plak lower

(0,73) dengan upper (0,97) sehingga Ho ditolak dan Ha diterima (p-

value<0,000).kesimpulanya yaitu terdapat perbedaan indeks plak antara

sebelum mengunyah apel pada murid SDN 1 Tanjong Kecamatan

Lhoknga Aceh Besar. Dengan makna yang lain, bahwa mengunyah apel

27
sebanyak 100 g dapat menurunkan indeks plak gigi pada murid SD.

Berdasarkan hasil penelitian Agung C. Penda 2015 diperoleh skor indeks

plak sebelum melakukan pengunyahan ialah 2,111 dan skor rerata indeks

plak sesudah pengunyahan buah apel sebesar 1,152. Hasil ini

menggunakan uji paired t-test dapat dinyatakan bahwa terdapat

perbedaan hasil yang signifikan antara indeks plak sebelum dan sesudah

pengunyahan buah apel, Hal disebabkan karena peneliti memberikan

buah apel untuk dikunyah oleh responden. Kandungan serat pada buah

apel membantu membersihkan plak yang menempel pada gigi.

Berdasarkan penelitian Maissi Ardha Roza (2020) yang telah dilakukan

pada 30 siswa usia 9-12 tahun di SD Muhammadiyah 11 Mangkuyudan

Surakarta, diketahui bhwa terdapat penurunan indeks plak yang bermakna

antara sebelum dan sesudah mengunyah buah apel . Hal ini dapat terjadi

karena proses pengunyahan makanan berserat menimbulkan efek

mekanis,efek kimiawi dan erfek fisiologis yang meningkatkan pembersihan

makanan dan mengurangi retensi makanan di rongga mulut.

Berdasarkan hasil penelitian Nawang Novida Pratiwi (2020) data yang

diperoleh melalui observasi dengan melakukan pengukuran indeks plak

pada 2 kelompok siswa kelas IV-A SDN Tambakwedi 508 ,diperoleh

Asymp. Sig (2-trailed) adalah 0,0000,yang artinya nilai Asymp. Sig (2-

tailed) < 0.05.didapatkan hasil bahwa terdapat penurunan indeks plak

antara kelompok mengunyah buah apel jenis anna dikupas dan tanpa di

28
kupas. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai penurunan indeks plak pada

kelompok mengunyah apel jenis dikupas dan nilai penurunan indeks plak

pada kelompok mengunyah apel jenis anna tanpa di kupas, dimana

terdapat perbedaan nilai yang signifikan pada kedua kelompok tersebut.

Berdasarkan beberapa teori dari beberapa peneltian yang mendukung,

Hal ini membuktikan bahwa penelitian dari Puput Utari pada tahun 2020

sebelumnya, benar bahwa kandungan serat dan air pada buah apel dapat

merangsang kecepatan sekresi saliva dan menetralkan zat-zat asam. Apel

juga mengandung tannin yang bersifat antiseptic. Tannin bekerja untuk

membersihkan gigi, menghambat pertumbuhan bakteri pada gigi sehingga

mencegah pertumbuhan plak penyebab karies gigi dan penyakit pada

gusi. Hal ini menyebabkan bakteri plak tidak dapat melekat dan mudah

terlepas dari permukaan yang telah mendapat perlakuan mengunyah

buah apel.

29
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari jurnal dan beberapa reverensi dapat

disimpulkan bahwa mengunyah buah apel jenis apapun dapat

menurunkan indeks plak pada gigi. mengunyah buah apel dapat

digunakan sebagai bahan alami untuk menurunkan indeks plak

pada gigi, karena terdapat kandungan vitamin dan tannin yang

berfungsi untuk membersihkan dan menyegarkan mulut sehingga

dapat mencegah kerusakan gigi dan penyakit gusi yang

disebabkan oleh plak.

B.Saran

1. Bagi siswa diharapkan partisipasi menjaga kesehatan gigi dan

mulut, dan agar tetap menjaga gigi dengan cara menyikat gigi,

memakan buah yang berserat. Mengkonsumsi makanan yang

berserat terhadap penurunan indeks plak,sehingga kesehatan gigi

dan mulut yang optimal

2. Bagi sekolah diharapkan untuk menambahkan wawasan dan

menambahkan pembelajaran mengenai Buah apel terhadap indeks

plak pada gigi

30
3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat menjadikan karya

tulis ilmiah ini sebagai bahan acuan serta mengembangkan

penelitian lebih lanjut tentang efektivitas mengunyah buah apel

terhadap indeks plak pada gigi.

31
DAFTAR PUSTAKA

Annisa, N. (2019). Perbandingan ineks plak pada siswi antara yang

mengunyah apel yang di kupas tanpa dikupas. (skripsi),

UNIVERSITAS SRIWIJAYA, Fakultas Kedokteran Gigi,

Palembang.

https://repository.unsri.ac.id/9024/2/RAMA_12201_04031181520006_0021067806_01

_front_ref.pdf

Apriliyandy, G. (2014).Pengaruh Penyuluhan Menggosok Gigi

Terhadapap Penghambatan Pembentuka Plak Gigi pada

Siswa Kelas I-III Sekolah Dasar Negeri II Somagede

Kecamatan Somagede Kabupate Banyumas. (skripsi),

Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Fakultas

StudiIlmuKeperawatan, Purwokerto.

Gopdianto, R. dkk (2015, Januari-juni). Status Kebersihan Mulut Dan

Perilaku Menyikat Gig iAnak SD Negri 1 Malang.Jurnal e-

Gigi (eG), vol 3(no 2), hlm 130-137.

https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/egigi/article/download/6457/5984

Hidayati, S. (2016, Desember). Pengaruh mengunyah Buah buah apel

dan jambu biji merah terhadap debris indeks. Jurnal

kesehatan gigi, vol 03(no 2).

32
ikhsania, A. A. (2020, juli).Informasi Seputar Kalori Apel fuji dan

manfaatnya Bagi Tubuh. Dipetik 3 11, 2021, dari

www.sehatq.com: https://www.sehatq.com

Marcow, S.dkk (2016, Juli-Desember). Perbandingan indeks plak gigi

setelah mengunyah buah sttrobery dan buah apel pada

siswa SMK Negri Manado.jurnal e-Gigi (eG), vol 4 (no 2).

Nurhayati, S. (2010). Hubungan Menguyah Buah Apel sebagai Self

Cleansing Effect Dengan Debris Indeks Pada Siswa MI

Negri Mulur Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo.

(Skripsi), Univerwsitas Negri Semarrang, Fakultas Ilmu

Kesehatan Masyarakat, Semarang.

https://lib.unnes.ac.id/11257/1/11660.pdf

Nurasiki, CA. dkk (2017,November). Efektivitas Mengunyah Buah Apel

Dan BUah Bengkoang Terhadap Penurunan Indeks Plak Pada Murid

SEKOLAH DASAR.jurnal AcTion,vol 3(no 2), hal 80-85

Penda, P. A.dkk (2015, juli-Desember). Perbedaan Indeks Plak Sebelum

Dan Sesudah Pengunyahan Buah Apel.Jurnal e-gigi (eG), vol

3(no 2), hal 380-385.

Rahmawati DY. (2011). Efektivitas Mengunyah permen karet

Berxiylitol untuk mengurangi indeks plak gigi di SDN

33
Sekolah 01 Gunungpati Semarang. (skripsi), Universitas

Negeri Semarang, Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat,

Semarang.

https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/egigi/article/download/6457/5984

Suhartini. (2011). Fisiologi Pengunyahan Pada Sistem Stomatoganti.

(Skripsi)vol 8(no 3), hlm 122-126.

https://jurnal.unej.ac.id/index.php/STOMA/article/download/2121/1723

Sumini. (2014, agustus-januari). Hubungan konsumsi Makanan manis

Dengan kejadian karies gigi pada anak prasekolah di TK B

RA Mualimat PSM Tegalrejodesa semen kecamatan

Nguntoronad Kabupaten Magetani.vol.3, 20-27.

ucihadiyanto. (2021, frebruari 10). Informasi terlengkap tentang buah.

Dipetik 3 11, 2021, dari infobuah.com:

https://infobuah.com/apel/

Wiyatini, T. (2016, juni). Efektivitas Mengunyah Buah Berserat Dan

BerairTerhadap Kuatintas Bakteri Streptococcus Mutans

pada Anak Kebutuhan Khusus. jurnal kesehatan gigi, vol

03(no 2), hlm 7-12.

http://ejournal.poltekkessmg.ac.id/ojs/index.php/jkg/article/download/1118/386

34
35

Anda mungkin juga menyukai