SOSIOLOGI KESEHATAN
( PERILAKU SEHAT )
Nurfaizah
Nurhamisyah
Nuraena
Atar adriansah
2019/2020
i
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
nikmat kesehatan, iman, dan ilmu pengetahuan kepada umat manusia. Atas dasar
nikmat tersebut itulah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “
Perilaku sehat “ tepat pada waktunya.
Kami sadar bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, hal
itu dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang positif dan bersifat membangun
dari dosen, rekan mahasiswa, dan para pembaca sekalian. Akhir kata, kami
memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan.
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan .............................................................................................22
B. Saran ........................................................................................................22
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Sehat berarti bukan hanya bebas dari penyakit, tetapi meliputi
seluruh kehidupan manusia termasuk aspek social, psikologis, spiritual,
faktor-faktor lingkungan, ekonomi, dan lain lain. Sedangkan sakit adalah
keadaan dimana fisik, emosional, intelektual, social, perkembangan, atau
seseorang berkurang atau terganggu, bukan hanya keadaan terjadinya
proses penyakit.
Perilaku adalah merupakan perbuatan/tindakan dan perkataan
seseorang yang sifatnya dapat diamati, digambarkan dan dicatat oleh orang
lain ataupun orang yang melakukannya. Berdasarkan sifatnya perilaku
terbagi menjadi dua, yaitu perilaku perilaku baik dan buruk.Tolak ukur
perilaku yang baik dan buruk ini pun dinilai dari norma-norma yang
berlaku dimasyarakat. Baik itu norma agama, hukum, kesopanan,
kesusialaan, dan norma-norma lainnya.
Dalam kesehatan hubungan perilaku sangatlah erat sekali. Banyak
hal yang tanpa kita sadari dari perilaku yang kecil dapat menimbulkan efek
kesehatan yang besar bagi seseorang. Salah satu contohnya berupa pesan
kesehatan yang sedang maraknya digerakkan oleh promoter kesehatan
tentang cuci tangan sebelum melakukan aktifitas, kita semua tahu jika
mencuci tangan adalah hal yang sederhana, tapi dari hal kecil tersebut kita
bisa melakukan revolusi kesehatan kearah yang lebih baik. Sungguh besar
efek perilaku tersebut bagi kesehatan, begitu pula dengan kesehatan yang
baik akan tercermin apabila seseorang tersebut melakukan perilaku yang
baik.
1
B. Rumusan masalah
- Apa definisi dari perilaku sehat?
- Bagaimana domain deri perilaku sehat?
- Apa saja faktor-faktor yg mempengaruhi perilaku sehat?
- Apa saja pendekatan perubahan perilaku sehat?
- Bagaimana upaya perubahan perilaku sehat?
- Bagaimana culture dari perilaku sehat di masyarakat ?
C. Tujuan
- Untuk mengetahui definisi dari perilaku sehat
- Mengetahui domain perilaku sehat
- Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku sehat
- Untuk mengetahui pendekatan perubahan perilaku sehat
- Untuk mengetahui upaya perubahan perilaku sehat
- Untuk mengetahui culture dari perilaku sehat di masyarakat
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian perilaku sehat
Definisi Perilaku adalah respon individu terhadap suatu stimulus
atau suatu tindakan yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi
spesifik, durasi dan tujuan dan baik disadari maupun tidak. Perilaku
merupakan kumpulan berbagai faktor yang saling berinteraksi. Seiring
dengan tidak disadari bahwa interaksi itu sangat kompleks sehingga
kadang- kadang kita tidak sempat memikirkan penyebab seseorang
menerapkan perilaku tertentu. Karena itu amat penting untuk dapat
menelaah alasan dibalik perilaku individu, selama ia mampu
mengubah perilaku tersebut.
Definisi Sehat merupakan sebuah keadaan yang tidak hanya
terbebas dari penyakit akan tetapi juga meliputi seluruh aspek
kehidupan manusia yang meliputi aspek fisik, emosi, sosial dan
spiritual.
Menurut Notoatmodjo (2014) perilaku sehat adalah perilaku-
perilaku yang berkaitan dengan upaya mencegah atau menghindari
penyakit dan mencegah atau menghindari penyebab datangnya
penyakit atau masalah kesehatan (preventif), serta perilaku dalam
mengupayakan, mempertahankan dan meningkatkan kesehatan
(promotif). Berbeda dengan perilaku sakit yang mencakup respon
individu terhadap sakit dan penyakit. Perilaku sehat merupakan
perilaku preventif dan promotif.
Menurut Becker (dalam Marmi & Margiyati, 2013) perilaku sehat
adalah perilaku-perilaku yang berkaitan dengan upaya atau kegiatan
seseorang untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya.
Perilaku tersebut mencakup; menu seimbang, olahraga teratur, tidak
merokok, tidak minum minuman keras dan narkoba, istirahat cukup,
mengendalikan stres dan perilaku atau gaya hidup lain yang positif
bagi kesehatan.
3
Menurut Marmi & Margiyati (2013) perilaku sehat adalah
tindakan yang dilakukan individu untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatanya, termasuk pencegahan penyakit, perawatan kebersihan
diri, penjagaan kebugaran melalui olahraga dan makanan bergizi.
Perilaku sehat diperlihatkan oleh individu yang merasa dirinya sehat
meskipun secara medis belum tentu mereka betul-betul sehat.
Berdasarkan uraian di atas, perilaku sehat adalah perilaku
individu yang berkaitan dengan upaya mencegah atau menghindari
penyakit dan penyebab masalah kesehatan (preventif), dan perilaku
dalam mengupayakan mempertahankan dan meningkatkan kesehatan
(promotif). Perilaku tersebut mencakup, makan dengan menu
seimbang, olahraga teratur, tidak merokok,tidak minum minuman
keras dan narkoba, istirahat cukup, mengendalikan stres dan perilaku
atau gaya hidup lain yang positif bagi kesehatan, misalnya menjaga
kebersihan lingkungan.
4
orang lain. Jadi, bentuk perilaku terbuka yaitu tindakan atau
praktik (dalam Notoatmodjo, 2014).
Secara lebih operasional, menurut Becker (dalam Notoatmodjo, 2014),
perilaku sehat mencakup pengetahuan, sikap dan tindakan. Berikut ini
penjelasannya:
1. Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil
tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya.
Sebagian besar pengetahuan didapatkan dari indera penglihatan
dan pendengaran. Terkait kesehatan, pengetahuan kesehatan
meliputi apa yang diketahui individu terkait cara-cara
memelihara kesehatan, seperti pengetahuan tentang penyakit
menular, pengetahuan tentang faktor-faktor yang terkait dan
atau mempengaruhi kesehatan, pengetahuan tentang fasilitas
pelayanan kesehatan, dan pengetahuan untuk menghindari
kecelakaan.
2. Sikap
Sikap juga merupakan respon tertutup seseorang terhadap
stimulus atau objek tertentu, yang sudah melibatkan faktor
pendapat dan emosi yang bersangkutan. Sikap terhadap
kesehatan adalah pendapat atau penilaian seseorang terhadap
hal-hal yang berkaitan dengan pemeliharaan kesehatan. Seperti
sikap terhadap penyakit menular dan tidak menular, sikap
terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan, sikap
tentang fasilitas pelayanan kesehatan, dan sikap untuk
menghindari kecelakaan.
3. Praktik
Praktik kesehatan untuk hidup sehat adalah semua kegiatan
atau aktivitas orang dalam rangka memelihara kesehatan,
seperti tindakan terhadap penyakit menular dan tidak menular,
tindakan terhadap faktor faktor yang terkait dan atau
5
memengaruhi kesehatan, tindakan tentang fasilitas pelayanan
kesehatan, juga tindakan untuk menghindari kecelakaan.
6
4) Istirahat cukup
Istirahat cukup adalah kebutuhan dasar manusia untuk
mempertahankan kesehatan seseorang. Berguna untuk memelihara
kesehatan fisik, kesehatan mental, meningkatkan kehidupannya,
baik dibidang social, dan ekonomi, dan mendorong seseorang
untuk bekerja keras.
5) Mengendalikan stress
Stress adalah bagian dari kehidupan setiap orang tanpa pandang
bulu.
6) Perilaku atau gaya hidup lain yang positif bagi kehidupan
Intinya adalah tindakan atau perilaku seseorang agar dapat
terhindar dari berbagai macam penyakit dan masalah kesehatan
termasuk perilaku peningkatan kesehatan.
7
perilaku petugas kesehatan serta adanya referensi dari pribadi yang
dipercaya.
8
penyakit, sehingga individu dapat mengenali permasalahan yang
ada. Hal ini mendorong untuk berperilaku sehat.
9
menimbulkan konsekuensi yang baik untuk mengubah
kebiasaan di kalangan masyarakat. Bagi remaja sendiri,
perilaku sehat bergantung acuan lebih kepada orangtua atau
keluarga dan teman sebaya (Santrock, 2012).
c. Sumber daya yang tersedia merupakan pendukung
terjadinya perubahan perilaku. Dalam teori Green,
sumberdaya ini adalah sama dengan faktor enabling (sarana
dan prasarana).
d. Sosiobudaya setempat biasanya sangat berpengaruh
terhadap terbentuknya perilaku seseorang. Hal ini dapat
terlihat dari perilaku tiaptiap etnis berbeda-beda, karena
memang masing-masing etnis mempunyai budaya yang
berbeda yang khas.
10
HEALTH BELIEF MODEL (HBM)
11
jantung, dan mengubah pola makan akan banyak mengurangi
kesenangan hidup. Sehingga meskipun persepsi terhadap
kerentanan penyakit jantung sangat tinggi, bisa jadi ia tidak mau
mengubah pola makan.
12
Theory of planned bevahior secara empiris terbukti bisa
memprediksi perilaku kesehatan seperti penggunaan kondom,
konsumsi minuman ringan, dan penerapan food safety.
COGNITIVE-BEHAVIORAL THERAPY
Mengubah perilaku dan kebiasaan sehat dengan pendekatan
kognitif memfokuskan kepada tiga hal berikut:
13
1) perilaku target itu sendiri;
2) kondisi yang menimbulkan atau memelihara perilaku tersebut;
3) faktor-faktor yang memperkuat perilaku tersebut.
PENDEKATAN TRANSFORMATIF
Perubahan perilaku sehat tidak terjadi secara tiba-tiba dalam
satu waktu, melainkan melalui melalui berbagai tahapan.
Salah satu teori yang akan dikemukakan adalah the
transtheoretical model of behavior change yang dikembangkan
oleh Prochaska dan kawan-kawan tahun 1994. Model ini
menganalisis tahap-tahap seseorang mengalami perubahan
perilaku sehat dan mengusulkan intervensi serta tindakan yang
sebaiknya dilakukan pada setiap tahapan.
Awalnya teori ini diterapkan pada perilaku akibat gangguan
zat aditif seperti merokok, konsumsi obat terlarang, dan alkohol.
Saat ini juga diterapkan pada perubahan perilaku seperti olahraga
dan perilaku melindungi dari radiasi sinar matahari.
Tahapan-tahap seseorang untuk mengubah perilaku tidak
sehat antara lain: tahap Prekontemplasi (precontemplation),
Kontemplasi (contemplation), Persiapan (preparation), Tindakan
(action), dan Pemeliharaan (maintenance).
14
Pendekatan ini memodifikasi lingkungan yang
mempengaruhi perubahan perilaku sehat seseorang. Contoh
rekayasa sosial antara lain:
- Kewajiban vaksinasi sebelum masuk sekolah
- Membatasi peredaran obat-obat terlarang - Membatasi
kecepatan kendaraan di jalan tol
- Membatasi pembelian alkohol dan rokok pada usia tertentu.
15
Selanjutnya diharapkan pengetahuan tadi menimbulkan
kesadaran masyarakat yang pada akhirnya akan menyebabkan
orang berperilaku sesuai pengetahuan yang dimilikinya.
Perubahan semacam ini akan memakan waktu lama tapi
perubahan yang dicapai akan bersifat lebih langgeng.
3. Diskusi partisipatif
Cara ini merupakan pengembangan dari cara kedua dimana
penyampaian informasi kesehatan bukan hanya searah tetapi
dilakukan secara partisipatif. Hal ini berarti bahwa masyarakat
bukan hanya penerima yang pasif tapi juga ikut aktif
berpartisipasi di dalam diskusi tentang informasi yang
diterimanya. Cara ini memakan waktu yang lebih lama
dibanding cara kedua ataupun pertama akan tetapi
pengetahuan kesehatan sebagai dasar perilaku akan lebih
mantap dan mendalam sehingga perilaku mereka juga akan
lebih mantap.
16
F. Culture dari perilaku sehat
Sosial budaya (Culture), berperan besar dalam memengaruhi pola
pikir seseorang untuk bersikap terhadap objek/stimulus tertentu.
Sosiobudaya setempat biasanya sangat berpengaruh terhadap
terbentuknya perilaku seseorang. Hal ini dapat terlihat dari perilaku
tiap-tiap etnis berbeda-beda, karena memang masing-masing etnis
mempunyai budaya yang berbeda yang khas.
17
diindustri , misal dipabrik tekstil banyak yang menderita penyakit
saluran pernapasan karena banyak terpapar dengan debu.
d. Sosial Ekonomi
Keadaan sosial ekonomi juga berpengaruh pada pola penyakit.
Misalnya penderita obesitas lebih banyak ditemukan pada
golongan masyarakat yang berstatus ekonomi tinggi, dan
sebaliknya malnutrisi lebih banyak ditemukan dikalangan
masyarakat yang status ekonominya rendah.
18
c. Pengaruh Identifikasi Individu kepada Kelompok Sosialnya
terhadap Perilaku Kesehatan
Identifikasi individu kepada kelompok kecilnya sangat
penting untuk memberikan keamanan psikologis dan
kepuasan dalam pekerjaan mereka. Identifikasi tersebut
dinyatakan dalam keluarga besar, di kalangan kelompok
teman, kelompok kerja desa yang kecil, dan lainnya.
Menurut G.M. Foster (1973), aspek budaya dapat mempengaruhi
kesehatan seseorang antara lain adalah :
a. Pengaruh tradisi
Banyak tradisi yang mempengaruhi perilaku kesehatan
dan status kesehatan misalnya tradisi merokok bagi orang
laki2 maka kebanyakan laki2 lebih banyak yang menderita
penyakit paru dibanding wanita. Tradisi wanita habis
melahirkan tidak boleh makan ikan karena ASI akan berbahu
amis, sehingga ibu nifas akan pantang makan ikan.
b. Sikap fatalistis
Sikap fatalistis arti sikap tentang kejadian kematian dari
masyarakat Hal lain adalah sikap fatalistis yang juga
mempengaruhi perilaku kesehatan. Contoh : Beberapa
anggota masyarakat dikalangan kelompok tertentu (fanatik)
yang beragama islam percaya bahwa anak adalah titipan
Tuhan, dan sakit atau mati adalah takdir, sehingga masyarakat
kurang berusaha untuk segera mencari pertolongan
pengobatan bagi anaknya yang sakit.
c. Sikap ethnosentris
Sikap ethnocentris yaitu sikap yang memandang bahwa
budaya kelompok adalah yang paling baik, jika dibandingkan
dengan kebudayaan pihak lain. Misalnya orang-orang barat
merasa bangga terhadap kemajuan ilmu dan teknologi yang
dimilikinya,dan selalu beranggapan bahwa kebudayaannya
19
paling maju,sehingga merasa superior terhadap budaya dari
masyarakat yang sedang berkembang. tetapi dari sisi
lain,semua anggota dari budaya lainnya menganggap bahwa
yang dilakukan secar alamiah adalah yang terbaik. Contoh
lain :Seorang perawat/ dokter menganggap dirinya yang
paling tahu tentang kesehatan, sehingga merasa dirinya
berperilaku bersih dan sehat sedangkan masyarakat tidak.
d. Pengaruh norma
Norma dalam masyarakat sangat mempengaruhi perilaku
masyarakat dibidang kesehatan, karena norma yang mereka
miliki diyakininya sebagai bentuk perilaku yang baik. Contoh
: upaya untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi
banyak mengalami hambatan karena ada norma yang
melarang hubungan antara dokter yang memberikan
pelayanan dengan bumil sebagai pengguna pelayanan.
e. Pengaruh nilai
Nilai yang berlaku didalam masyarakat berpengaruh
terhadap perilaku kesehatan dan perilaku individu masyarakat,
kerena apa tidak melakukan nilai maka dianggap tidak
berperilaku “ pamali” atau “ Saru “. Nilai yang ada
dimasyarakat tidak semua mendukung perilaku sehat. Nilai-
nilai tersebut ada yang menunjang dan ada yang merugikan
kesehatan.
Contoh : masyarakat memandang lebih bergengsi beras putih
daipada beras merah, padahal mereka mengetahui bahwa
vitamin B1 lebih tinggi diberas merah daripada diberas putih.
20
dewasa. Misalnya saja, anak harus mulai diajari sikat gigi,
buang air besar di kakus, membuang sampah ditempat
sampah, cara makan/ berpakaian yang baik sejak awal, dan
kebiasaan tersebut terus dilakukan sampai anak tersebut
dewasa dan bahkan menjadi tua.kebiasaan tersebut sangat
mempengaruhi perilaku kesehatan yang sangat sulit untuk
diubah ketika dewasa.
Artinya seorang petugas kesehatan kalau mau melakukan
perubahan perilaku kesehatan harus mampu menjadi contoh dalam
perilakukanya sehari-hari. Ada anggapan bahwa petugas kesehatan
merupakan contoh rujukan perilaku hidup bersih sehat, bahkan
diyakini bahwa perilaku kesehatan yang baik adalah kepunyaan/
hanya petugas kesehatan yang benar.
Kebudayaan perilaku kesehatan yang terdapat dimasyarakat
beragam dan sudah melekat dalam kehidupan bermasyarakat.
Kebudayaan tersebut seringkali berupa kepercayaan gaib. Sehingga
usaha yang harus dilakukan untuk mengubah kebudayaan tersebut
adalah dengan mempelajari kebudayaan mereka dan menciptakan
kebudayaan yang inovatif sesuai dengan norma, berpola, dan benda
hasil karya manusia.
Jadi, Dalam menciptakan kebudayaan yang inovatif di suatu
masyarakat setempat, seseorang harus mengubah persepsi masyarakat
agar mereka merasa butuh. Perubahan yang ingin dicapai harus
dipahami dan dikuasai masyarakat sehingga dapat diajarkan dan
diterapkan. Selain itu perubahan yang dilakukan tidak merusak
prestise pribadi atau kelompok masyarakat.
21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perilaku adalah respon individu terhadap suatu stimulus atau suatu
tindakan yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan
tujuan dan baik disadari maupun tidak.
Menurut WHO (1947) Sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu
keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak
hanya bebas dari penyakit atau kelemahan (WHO, 1947).
Menurut Becker. Konsep perilaku sehat ini merupakan pengembangan
dari konsep perilaku yang dikembangkan Bloom. Becker menguraikan
perilaku kesehatan menjadi tiga domain, yakni pengetahuan kesehatan
(health knowledge), sikap terhadap kesehatan (health attitude) dan praktek
kesehatan (health practice).
Hubungan kesehatan dengan perilaku sangatlah erat dan saling
berkesinambungan, individu yang sehat akan tercermin dari perilaku yang
sehat pula. Sebaliknya juga begitu perilaku yang sehat akan mencerminkan
individu dengan kualitas hidup baik.
B. Saran
Hubungan kesehatan dengan perilaku sangatlah erat san saling
berkesinambungan, individu yang sehat akan tercermin dari perilaku yang
22
sehat pula. Sebaliknya juga begitu perilaku yang sehat akan mencerminkan
individu dengan kualitas hidup baik.
Manfaat dari hidup sehat yang paling penting adalah meningkatkan
produktivitas kita dengan segala kemampuan dan potensi diri kita. Untuk
itu konsep hidup sehat seperti tingkatkan PHBS (Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat) harus dipupuk dari tiap individu untuk dapat meningkatkan
kualitas hidup yang sehat.
DAFTAR PUSTAKA
https://ellyaniabadi.blogspot.com/2014/10/aspek-sosial-budaya-yang-mempengaruhi.html
https://makala-kesehatan.blogspot.com/2015/03/faktor-sosial-dan-budaya-pada-
perilaku.html
http://eprints.mercubuana-yogya.ac.id/523/2/BAB%20II%20Alvin%202017.pdf
https://miswarymyusuf.blogspot.com/2015/07/makalah-perilaku-kesehatan.html
https://www.academia.edu/17570902/Makalah_perilaku_hidup_sehat
23