KARYA ILMIAH
Disusun oleh :
NIS/NISN.1788/0013856242
2. Identitas Guru
a)Nama Abdul Hafizh Arrosyid
3. Waktu 20 November 2018
Kepala Sekolah
SMAN 14 SAMARINDA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis berhasil menyelesaikan makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “CABAI BESAR DAPAT MENCEGAH
PENYAKIT JANTUNG (Capsicum annuum L)”.
Pertama-tama saya ucapkan terima kasih kepada guru pembimbing Karya Ilmiah,
sekaligus guru Biologi XII IPA , yaitu ibu Fitri Andayani S.Pd dan teman-teman saya dari
kelas XII IPA 1 yang telah mendukung terbentuknya Karya Ilmiah saya ini.
Makalah ini berisikan tentang informasi tentang segala macam kandungan cabe besar serta
pembuatan cabe besar jadi kurma . Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi
kepada kita semua tentang pengolahan cabe besar.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu harapkam demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhoi segala usaha kita. Amin
penulis
HALAMAN JUDUL..........................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN...............................................................................ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................iii
DAFTAR ISI......................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................2
C. Tujuan Peneliatan..........................................................................................2
D. Manfaat Penelitian.........................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Klasifikasi
Cabe besar...........................................................................................................3
B. Ciri-ciri Tumbuhan Cabai Besar....................................................................3
C. Manfaat Cabai.....................................................................................5
D. Jenis-jenis Cabai.........................................................................................6.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Penelitian......................................................................................7
B. Alat/Bahan ......................................................................................................7
C. Prosedur Kerja.................................................................................................7
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ............................................................................................... 9
B. Pembahasan......................................................................................................9
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................................................11
B. Saran..................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................12
LAMPIRAN............................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
1. Cabai
Cabai Adalah salah satu jenis sayuran buah yang memiliki rasa sangat spesifik, yakni
pedas. Tanaman cabai berasal dari Amerika Tengah dan sudah berabad-abad lamanya
ditanam di Indonesia. Bentuk dan ukurannya sangat bervariasi, mulai dari bulat, lonjong,
sampai panjang. Ukurannya juga sangat beragam, mulai dari yang kecil sampai besar.
Cabai kaya akan gizi, mengandung vitamin C dan betakaroten yang merupakan
provitamin A. Jumlah kandungan vitamin C padai cabai mengalahkan buah-buahan segar
seperti mangga, nanas, papaya, atau semangka. Kandungan vitamin C pada cabai antara 50-
180 mg/100g.
Cabai merupakan salah satu bumbu dasar untuk penyedap rasa masakan, umumnya
berwarna merah menyala atau hijau tua. Jika cabe dibelah, maka kita akan menemukan
tangkai putih di dalamnya yang mengandung zat capsaicin yang seperti minyak dan
menyengat sel-sel pengecap lidah. Zai inilah yang mengakibatkan cabe menjadi pedas dan
panas di lidah ketika kita mengkonsumsinya. Tapi zat ini jugalah yang membuat orang
ketagihan dan kecanduan saat menyantap makanan. Namun, dibalik sensasi rasa pedasnya
terdapat berjuta manfaat dan kandungan gizi yg belum kita ketahui sebelumnya. Selain
berkhasiat untuk meningkatkan nafsu makan juga memiliki manfaat lain untuk tubuh.
Pada saat musim panen raya buah cabai banyak ditemukan di pasaran dengan harga
yang relative murah. Karena buah cabai termasuk bahan makanan yang mudah busuk, maka
untuk mengawetkannya sering dibuat cabai kering dan saus cabai. Selain itu untuk
mengawetkan dan meningkatkan nilai ekonomisnya, cabai besar diolah menjadi manisan.
Cabai besar menjadi manisan merupakan salah satu bentuk pangan olahan yang
dibuat dengan proses penggulaan dengan kadar gula yang tinggi. Dengan kadar gula yang
tinggi, manisan dapat disimpan dalam jangka waktu yang relative lama.
Pembuatan cabai besar menjadi manisan merupakan salah satu alternative untuk
memperpanjang daya simpan pangan. Dengan demikian pembuatan manisan cabai dapat
memperpanjang umur cabai, menyelamatkan panen dan menambah khasanah pengawetan
cabai.
2. Manisan
Manisan umumnya terbuat dari buah-buahan seperti amngga, kedondong, nanas, dan
lain-lain. Dengan bahannya buah cabai ini akan memberikan cita rasa yang berbeda dari rasa
manisan yang biasanya. Pembuatan manisan cabai ini bisa dijadikan modifikasi untuk
memberikan variasi cita rasa cabai. Karena hal ini menjadi suatu inovasi baru dan akan
membuat para pelanggan mencoba mencicipinya.
Pemanfaatan cabai menjadi manisan cabai merupakan peluang usaha kecil dan
menengah (UKM). Pengolahan cabai menjadi makanan ramah lingkungan yang dapat
meningkatkan kewirausahaan siswa dan masyarakat sekitar. Meningkatkan peluang usaha
sehingga dapat mengurangi intensitas pengangguran yang ada di masyarakat dan secara
otomatis akan meningkatkan laju perekonomian di kota dan negara tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah cabai besar bisa diolah menjadi manisan?
2. Bagaimana cara pembuatan cabai besar jadi manisan?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apakah cabai besar bisa menjadi manisan
2. Untuk mengetahui cara pembuatan cabai besar jadi manisan
D. Manfaat Penelitian
1. Memberitau informasi cabai besar dapat diolah menjadi manisan
2. Memberitahu cara pembuatan cabai besar jadi manisan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Daun
Cabai memiliki bentuk daun yang bermacam- macam sesuai dengan spesies dan
varietasnya. Bentuk daun cabai ada yang lonjong, bulat, maupun lanset. Pada permukaan
bagian atas daun, ada yang berwarna hijau muda, hijau tua, hijau kebiru-biruan, bahkan
hijau hampir kehitam-hitaman.
Sedangkan pada permukaan bagian bawah daun memiliki warna hijau, hijau pucat, dan
hijau muda. Permukaan daun cabai ada yang halus dan ada juga yang berkerut- kerut.
Daun cabai memiliki ukuran panjang antara 3-11 cm dan lebar sekitar 1-5 cm.
2. Batang
Batang adalah bagian utama tumbuhan yang ada di atas tanah dan mendukung bagian-
bagian lain dari tumbuhan, yakni daun, bunga dan buah. Fungsi batang adalah sebagai
lintasan air dan mineral dari akar menuju daun, dan lintasan hasil fotosintesis dari daun ke
seluruh tumbuhan. Selain itu batang adalah bagian pembentuk dan penyangga daun.
3. Akar
Akar adalah salah satu bagian tumbuhan dan tumbuhnya di dalam tanah . Fungsi utama
akar, yaitu untuk menghisap air dan garam mineral dari dalam tanah. Selain itu akar juga
berfungsi sebagai penyokong dan memperkokoh berdirinya tumbuhan di tempat
hidupnya.
Tanaman cabai memiliki perakaraan serabut dengan cabang akar yang banyak dan
serabut pada permukaan. Biasanya pada akar terdapat bintil-bintil yang merupakan hasil
simbiosis dengan beberapa mikroorganisme.
Akar tanaman cabai hanya mampu menembus tanah secara dangkal dengan kedalaman
20-40 cm. Meski tanaman cabai tidak memiliki akar tunggang, akan tetapi ada beberapa
akar yang tumbuh ke arah bawah berfungsi sebagai akar tunggang semu.
4. Bunga
Bunga cabai merupakan bunga sempurna yang dapat menyerbuk sendiri. Pada
umumnya bunga cabai terdiri dari 5-6 helai daun mahkota (petal) berwarna putih atau
unggu. Pada satu bunga terdapat satu kepala putik atau (stigma) berbentuk bulat. Selain
itu juga terdapat benang sari (filamen), dan masing-masing pada ujungnya terdapat
satu antera berisi serbuk sari.
5. Buah
Buah cabai memiliki bentuk yang bervariasi, ada yang bulat, dan bulat memanjang
dengan ujung runcing. Selain itu, bentuk dalamnya berpolong dengan rongga diantara
plasenta dan dinding buah. Pada buah yang masih muda memiliki warna putih
kekuningan. Sedangkan buah yang sudah tua memiliki warna yang mencolok yaitu
kuning atau merah yang licin dan mengkilap.
Warna buah tersebut juga tergantung dari varietasnya. Bagi buah yang masih muda
tidak berasa pedas, dan ketika buah sudah tua memiliki rasa yang pedas dan menyengat.
Panjang buah cabai berkisar 9-15cm dengan diameter 1-1,75 cm, dengan berat 7,5- 15
gram per buah. Buah mengantung pada tangkai buah yang berwarna hijau dengan panjang
tangaki berkisar antara 3,5-4,5 cm yang keluar dari ketiak daun.
6. Biji
Biji cabai memiliki ukuran kecil, berbentuk bulat dan pipih serta berwarna putih atau
krem. Biji ini berjumlah banyak dan melekat pada plasenta berwarna putih. Biji cabai
memiliki rasa yang pedas, dan biasanya rasa yang lebih pedas terdapat pada biji-biji cabai
tipe liar.
C. Manfaat Cabai Besar
Pelepasan endorfin yang dirangsang oleh cabe dapat berperan sebagai penghilang rasa
sakit alami. Selain itu, endorfin juga dapat membuat seseorang menjadi ketergantungan.
Berikut ini rasa sakit yang mampu diredakan oleh cabe adalah herpes zoster, bursitis,
neuropati diabetes dan kejang otot pada bahu, serta penyakit rematik. Capsaicin pada cabe
bekerja sama dengan reseptor rasa sakit, adanya sensasi rasa panas mampu membuat ujung
saraf berhenti mengirim sinyal sensasi rasa sakit.
3. Detoksifikasi
4. Kesehatan kardiovaskular
Cabe rawit mampu mengurangi kolestrol dalam darah dan level trigliserida. Penelitian
yang dikutip oleh WHFood (The World’s Healthiest Foods) menunjukkan bahwa 27
partisipan yang terdiri dari 14 perempuan dan 13 laki-laki), memakan potongan cabe selama
4 minggu, dibagi menjadi dua grup, grup yang satu diet dengan mengkonsumsi cabe, yang
satu lagi tidak melibatkan cabe. Hasilnya terbukti grup yang memakan cabe, level kolestrol
dan trigliseridanya lebih rendah baik pada laki-laki maupun pada perempuan.
Orang-orang berasumsi bahwa memakan cabe dapat menimbulkan bisul pada lambung,
namun ternyata cabe membantu membunuh bakteri yang kemungkinan tertelan oleh Anda
dan memberikan stimulasi sel-sel yang melapisi lambung untuk mengeluarkan zat-zat yang
melindungi lambung.
Kandungan vitamin B6 dan asam folat yang terdapat pada cabe, serta potassium dan beta
karoten, Anda dapat terhindar dari serangan jantung. Vitamin B juga dapat dapat mengurangi
level homocysteine; tingginya level homocysteine dapat merusak pembuluh darah dan
meningkatkan risiko stroke dan serangan jantung.
7. Mencegah risiko kanker usus besar
8. Melancarkan pernapasan
D. Jenis-jenis cabai
1. Cabai Besar
Cabai Besar (Capsicum annuUm L) di indonesia menjadi dua kelompok, yaitu cabai
merah besar dan cabai keriting. Cabai merah besar permukaan buahnya halus dan rasanya
kurang pedas, sedangkan cabai keriting permukaan kulit buahnya tidak halus,lebih kecil, dan
rasanya lebih pedas. Ukuran cabai besar antasa 6-10 cm dengan diameter 0,7-1,2 cm
Cabai kecil (Capsicum Frutescens) atau disebut juga cabai rawit terkenal dengan cita
rasanya yang sangat pedas. Namun, tidak semua cabai rawit mempunyai rasa pedas, ada juga
yang rasanya kurang pedas. Cabai rawit memiliki warna kulit buah yang bervariasi, antara
lain merah, hijau, kuning, dan putih. Panjang buah cabai rawit antara 2-3,5 cm dengan
diameter 0,4-0,7 cm.
3. Cabai hibrida
Cabai hibrida sebenarnya termasuk dalam kelompok cabai besar. Namun, bukan
keturunan murni cabai besar, melainkan diperoleh dari hasil persilangan. Jenis cabai hibrida
umumnya mempunyai sifat lebih unggul dibandingkan dengan jenis cabai lainnya, yaitu lebih
tahan terhadap penyakit.
BAB III
Penelitian dengan judul “Cabai Besar Menjadi Kurma”dilaksanakan pada tanggal Januari
2019. Tempat penelitian di rumah penulis, tepatnya di dapur. Alamat lengkap Jalan
Monas Blok D NO.11 Kelurahan karang asam ulu Kecamatan Sungai Kunjang.
Alat :
1. Baskom
2. Pisau
3. Timbangan
4. Talenan
5. Sendok
6. Timbangan
7. panci
Bahan :
1. Cabai Besar`
2. Gula
3. Garam
4. Air
5. Kapur sirih
6. Jeruk nipis
C. Prosedur Kerja
1. Pertama buang biji cabainya sampai bersi
2. Lalu cuci bersih. Dan cabai direndaman dalam larutan kapur selama 12 jam
3. Buat larutan gula, lalu dingikan
4. Tiriskan cabai, lalu masukkan kedalam larutan gula selama 24 jam
5. Cabai ditiriskan, dan larutan gula dipanaskan (ditambahkan gula, garam, dan jeruk
nipis)
6. Masukkan kembali cabi dalam larutan gula yang sudah dicampur garam dan jeruk
nipis tadi selama 24 jam
7. Lalu tiriskan, kemudian dijemur dibawah sinar matahari selama 3-7 hari
8. Manisan cabai siap untuk disantap
BAB IV
Hasil Penelitian Dan Pembahasan
A. Hasil penelitian
Bukan hanya rasanya yang pedas tapi cabai juga mengandung banyak manfaat yaitu
bisa :
1. Mengatasi Diabetes
2. Mengurangi rasa sakit kepala
3. Menyehatkan pencernaan
4. Dll
1. Kandungan vitamin C yang tinggi. Vitamin C berfungsi sebagai antioksidan yang baik
untuk menguatkan imun tubuh.
2. Vitamin B6 yang terdapat pada cabe memiliki peran penting dalam metabolisme
tubuh.
3. Vitamin K6 berpengaruh pada pembekuan darah dan kesehatan tulang dan ginjal.
4. Potassium dapat mengurangi risiko penyakit jantung.
5. Copper merupakan elemen sisa antioksidan yang memiliki fungsi untuk
kesehatan neuron dan tulang yang kuat.
6. Beta karoten ditemukan pada cabe merah, dan ketika masuk ke dalam tubuh, beta
karoten diubah menjadi vitamin A
7. Cabe sangat tinggi akan caratenoids antioksidan, sehingga sangat berguna untuk
berbagai macam kesehatan tubuh.
8. Capsanthin adalah jenis caratenoids paling utama di cabe merah bahkan ditemukan
kebih dari 50 persen total caratenoids yang bermanfaat untuk melawan kanker.
9. Violaxanthin adalah caratenoids antioksidan paling umum yang terdapat pada cabe
kuning (di Indonesia jarang ditemui cabe kuning.
10. Lutein yang terdapat pada cabe hijau dapat mempengaruhi kesehatan mata. Usahakan
untuk mengonsumsi cabe hijau yang belum matang, karena lutein yang ditemukan
berlimpah, semakin ia matang maka tingkat kematangannya pun menurun.
11. Capsaicin befungsi untuk memberikan rasa panas, diduga memberikan berbagai efek
kesehatan untuk tubuh, pun dapat menangani berbagai penyakt seperti gangguan
serabut saraf, rasa sakit akibat radang sendi, psoriasis, dan neuropati diabetes.
12. Synaptic aid adalah antioksidan, selain itu juga sebagai antikanker.
13. Ferulic acid merupakan antioksidan yang berfungsi untuk mencegah penyakit kronis.
B. Pembahasan
Ketiga, Cabe sebagai obat penyembuh luka. Zat capsaicin pada cabe ternyata dapat
meredakan rasa sakit dan pendarahan pada luka . Jadi cabe dapat digunakan sebagai alternatif
pengganti obat merah. Meredakan demam tinggi. Untuk meredakan demam yang tinggi, bisa
digunakan daun cabe sebagai alternatif yang mudah, murah, dan cepat. Sebagai obat pereda
pilek dan hidung tersumbat. Bila kita sedang mengalami pilek atau hidung tersumbat maka
kita tidak perlu repot. Cukup dengan mengkonsumsi cabe maka sakit kita bisa reda. Hal ini
dikarenakan zat capsaicin pada cabe dapat mengencerkan lendar sehingga lendir yang
menyumbat hidung kita bisa keluar.
Keempat, Cabe dapat meringankan sakit kepala dan nyeri sendi. Salah satu manfaat
cabe adalah mengurangi rasa sakit. Ini disebabkan timbulnya rasa pedas dari zat capsaicin
mampu menghalangi aktifitas otak untuk menerima sinyal sakit dari pusat sitem saraf. Rasa
pedas itu ternyata mengurangi perhatian otak ke rasa sakit. Cabe dapat digunakan untuk
mengatasi masalah ketidaksuburan, afrodiask, dan memperlambat penuaan. Hal ini
dikarenakan adanya kandungan zat antioksidan yaitu vitamin C dan betakaroten pada cabe.
Keenam, Membakar kalori. Manfaat cabe yang lain adalah kemampuan membakar
kalori. Sekitar 25% kalori kita bisa terbakar dengan mengkonsumsi cabe. Memberikan
banyak zat dan kandungan yang sangat berguna bagi tubuh seperti kalsium, fosfor, energi,
karbohidrat, dan protein. Mengingat begitu banyaknya manfaat cabe bagi kesehatan tubuh
kita, mungkin bagi Anda yang tidak menyukainya bisa mulai belajar mengkonsumsinya.
Namun tentu saja, jangan berlebihan dalam mengkonsumsi cabe. Berlebih dalam
mengkonsumsinya hanya akan menghilangkan manfaat cabe dan malah menimbulkan sakit
perut yang sangat hebat.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dibalik rasanya yang pedas, cabai ternyata menganduk banyak khasiat seperti,
meningkatkan imunitas, dan menurunkan berat badan.
Cabai selain hanya dimakan langsung dapat diolah menjadi manisan cabai
kering, dll.
B. Saran
Mari kita membudayakan flora dan fauna Indonesia seperti Cabai, karena cabai
juga mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan bagi seluruh manusia
Memanfaatkan flora dan fauna Indonesia dengan cara yang banik agar tidak
meruksak ekosistem sekitar.
DAFTAR PUSTAKA
1. https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/manfaat-cabe-untuk-kesehatan/
2. https://www.teen.co.id/read/6561/ada-8-manfaat-cabai-bagi-kesehatan-kok-bikin-
sehat-ya
3. http://1001sayuran.blogspot.com/2012/10/manfaat-cabe-si-merah-nan-menawan.html
4. https://www.sedulurtani.com/morfologi-tanaman-cabai/
5. http://hipni.blogspot.com/2011/10/manfaat-cabe-untuk-kesehatan.html
6. Suyanti. 2009 . membuat aneka olahan CABAI. Jakarta : Penebar Swadaya
LAMPIRAN