Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL

MAKANAN AWETAN DARI BAHAN


NABATI

Nama: Raihan Pribadi


Kelas: X IPS

MADRASAH ALIYAH RAUDHATUL JANNAH


PALANGKARAYA
2022
KATA PENGANTAR

Tiada kalimat yang pantas penulis ucapkan kecuali rasa syukur kepada Allah SWT.
Yang Maha Esa atas selesainya proposal yang berjudul "Makanan Awetan dari Bahan Nabati
(Asinan)". Tidak lupa pula dukungan baik secara material dan non material yang diberikan
kepada penulis dalam penyusunan proposal ini. Oleh karena itu, izinkan penulis
mengucapkan rasa terima kasih kepada:
Ibu Dewi Astia S.Pd.: selaku guru mapel prakarya MA RAUDHATUL JANNAH
Penulis sadar bahwa proposal yang disusun ini masih belum sempurna. Oleh karena
itu, dengan rendah hati penulis memohon kritik dan saran yang membangun dari pembaca
untuk penyempurnaan proposal ini.

Palangkaraya, Desember 2022

Raihan Pribadi
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..............................................................................................................i
Daftar Isi........................................................................................................................ii
Bab I
Pendahuluan
A. Latar
Belakang ...................................................................................................1
B. Tujuan Kegiatan.................................................................................................1
C. Kegunaan Kegiatan............................................................................................1
D. Kajian Teori........................................................................................................2
Bab II
Isi Laporan
A. Rencana Kegiatan..............................................................................................3
B. Proses Pelaksanaan
Kegiatan.............................................................................3
C. Laporan Keuangan.............................................................................................4
Bab III
Penutup
A. Kesimpulan..........................................................................................................
5
B. Saran..................................................................................................................5
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Banyak orang takut mengonsumsi makanan dalam keadaan mentah seperti
asinan karena khawatir terkontaminasi bakteri. Padahal, dari segi gizi makanan
mentah lebih baik di bandingkan dengan yang telah di masak karena tidak
mengalami kerusakan akibat proses pemasakan. Selain itu, konsumsi makanan
mentah yang juga bebas dari komponen berbahaya yang terbentuk akibat proses
pemasakan, terutama pada makanan yang di goreng dan di panggang.
Asinan merupakan salah satu olahan sayuran dan buah - buahan yang di
konsumsi dalam keadaan mentah. Makanan ini merupakan hidangan sehat, kaya
antioksidan. Asinan juga membuat konsumen awet muda, dan bebas osteoporosis
karena merupakan makanan sehat seperti salad yang murni mengandung bahan
nabati terutama untuk para vegetarian.
Asinan terdiri atas 3 macam yaitu, Asinan buah, Asinan Sayur, dan Asinan
Campuran(Buah dan Sayuran). Asinan di buat dengan cara pengacara (Melalui
pengasinan garam / pengasaman dengan cuka). Meskipun namanya asinan, Pada
kenyataannya asinan buah ini memiliki 3 rasa yang dominan, yaitu Asam, Pedas, dan
Manis.

B. Tujuan kegiatan
Beberapa tujuan kegiatan adalah:
a. Untuk mengembangkan kreativitas diri dalam bidang makanan.
b. Menambah wawasan atau pengetahuan tentang makanan awetan
nabati(asinan).
c. Sebagai bentuk pembelajaran saya dalam kewirausahaan.
d. Agar pembaca dapat mengetahui cara membuat makanan asinan.
e. Manfaat yang apa diperoleh bila mengonsumsi makanan tersebut.

C. Kegunaan kegiatan
Fungsi Proposal
Agar dapat mengetahui cara membuat makanan awetan dari bahan nabati
asinan dan agar dapat mengetahui harga bahan di pasar.
D. Kajian teori
Asinan adalah sejenis makanan yang dibuat dengan cara pengacaran, bahan
yang diacarkan yaitu berbagai jenis sayuran dan buah-buahan. Di Indonesia, asinan
menjadi salah satu hidangan khas seni kuliner Indonesia. Istilah asin mengacu
kepada proses pengawetan dengan merendam buah atau sayur dalam larutan
campuran air dan garam. Asinan sangat mirip dengan rujak, perbedaan utamanya
antara lain bahan rujak disajikan segar, sedangkan bahan asinan disajikan dalam
keadaan diasinkan atau diacar. Terdapat banyak jenis asinan, akan tetapi yang paling
terkenal adalah Asinan Betawi dan Asinan Bogor. Asinan dapat ditemukan dijual di
rumah makan, warung, dan pedagang keliling di Indonesia.
Asinan merupakan jenis makanan yang direndam dalam larutan garam dan
cuka. Sebenarnya, jenis makanan ini memiliki kandungan mineral, seperti natrium
dan kalium. Kandungan mineral ini berguna untuk menjaga keseimbangan elektrolit
sekaligus kesehatan saraf dan otot.
Acar dan asinan merupakan sayuran fermentasi yang menggunakan berbagai
bakteri seperti Pediococcus sp., Lactobacillus sp. dan Streptococcus sp., dimana
bakteri tersebut berperan dalam mengubah zat gula dalam sayuran menjadi
senyawa asam.
Bakteri (dari kata Latin bacterium; jamak: bacteria) adalah
kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel. Organisme ini termasuk
ke dalam domain prokariota dan berukuran sangat kecil (mikroskopik), serta
memiliki peran besar dalam kehidupan di bumi. Beberapa kelompok bakteri dikenal
sebagai agen penyebab infeksi dan penyakit, sedangkan kelompok lainnya dapat
memberikan manfaat dibidang pangan, pengobatan, dan industri seperti dalam
praktikum pembuatan Asinan bogor.
Asinan Bogor merupakan makanan mentah dengan campuran buah-buahan
dan sayuran serta kuah yang dimasak dengan campuran bumbu-bumbu
tertentu.seprti ebi (udang kering), cabai , cuka, garam air jeruk dll.
Rasa dari makanan Asinan Bogor tidaklah asin melainkan khas dengan cita
rasa asam pedas. Asinan Bogor tersebut didiamkan selama 1 dan 2 jam dalam toples
dengan tertutup rapat. Agar tidak terkontaminasi dengan oksigen dan terjadi
fermentasi yang dilakukan oleh suatu bakteri ( yang memberi manfaat ).
Berhati hati, ketelitian dan ketrampilan merupakan sikap yang perlu
ditekankan dalam pembuatan Asinan Bogor terutama dalam proses fermentasi dan
kepekaan terhadap perubahan rasa, bau, struktur dan suhu setelah didiamkan.
Bab II
Isi Laporan

A. Rencana Kegiatan
Sebelum memasuki proses pelaksanaan kegiatan atau cara membuat
makanan awetan dari bahan nabati (asinan), yang perlu diperhatikan adalah alat dan
bahan.
Alat dan bahan:

 Pisau
 Talenan
 Baskom
 Termos dan Sendok Sayur
 Gelas Plastik
 Sendok Plastik
 Nanas 1 buah (ukuran besar)
 Kedondong ¾ kg
 Bengkuang ¾ kg
 Mentimun 4 buah
 Cabai merah 3 buah
 Cabai rawit secukupnya
 Cuka 1 botol
 Gula 1 kg
 Air matang 2 L
 Garam 2 sdm

B. Proses Pelaksanaan Kegiatan


Setelah alat dan bahan sudah siap, saat nya memasuki tahap proses
pelaksanaan kegiatan atau cara membuat makanan awetan dari bahan nabati
(asinan).
Cara membuat:
1. Kupas semua buah kemudian cuci hingga bersih.
2. Potong dadu semua buah berukuran sekitar 13 cm, sisihkan.
3. Blender cabai dan gula pasir dengan air secukupnya.
4. Campurkan semua air ke larutan cabai dan gula tadi, tambahkan garam dan
cuka, aduk hingga rata.
5. Campurkan buah dan kuah dalam termos, tutup rapat.
6. Diamkan hingga 3-4 jam, asinan siap dihidangkan.
Catatan : Lebih enak di dinginkan dalam kulkas, sehingga ketika disajikan dingin.
C. Laporan Keuangan

No. Bahan Jumlah/ukuran barang Harga


1 Gelas plastik 50 pcs (besar) Rp.16,000,00
2 Sendok plastik 1 pack Rp.8,000,00
3 Nanas Ukuran besar Rp.8,000,00
4 Kedondong ¾ kg -
5 Bengkuang ¾ kg Rp.18,000,00
6 Mentimun 4 buah Rp.2,000,00
7 Cabai merah 3 buah Rp.3,000,00
8 Cabai rawit 100 g Rp.7,000,00
9 Cuka 1 botol (kecil) Rp.4,000,00
10 Gula 1 kg Rp.13,500,00
11 Air matang 2L -
12 Garam Kecil (250 g) Rp.3,000,00
Jumlah Rp.82,500,00

Di atas adalah tabel laporan keuangan dari bahan – bahan. Bahan – bahan di atas dapat
dibeli di pasar terdekat.
Bab III
Penutup

A. Kesimpulan
Kesimpulan jangan asal membuat asinan karena dalam pembuatan Asinan
Bogor dibutuhkan proses Fermentasi (tanpa adanya oksigen) yang dilakukan oleh
bakteri yaitu Lactobacillus sp. Sehingga dalam pembuatan Asinan Bogor sangat
dibutuhkan ketelitian sehingga proses fermentasi akan berjalan dengan sempurna
dan hasilnya akan maksimal.

B. Saran
Adapun sedikit saran dari penulis yakni, ciptakan lagi terobosan-terobosan
yang lebih menarik lagi dalam pembuatan asinan, agar konsumen tidak bosan akan
varian bentuk, rasa dan warna yang itu-itu saja.
Penulis mengharapkan tentunya hal ini menjadi satu hal yang bermanfaat
bagi pembaca. Kemudian keterampilan dan keahlian yang telah diperoleh dari
proposal ini dapat berdaya guna bagi kita semua, bahkan bisa menimbul pengusaha
asinan yang memiliki pangsa pasar yang luas, mampu memberikan peluang kerja
bagi masyarakat sekitar, dan juga untuk dapat mempersiapkan diri dalam kompetisi
persaingan yang sehat dalam hal penciptaan peluang kerja yang produktif.
Terakhir penulis mengharapkan kiranya proposal ini dapat bermanfaat bagi
pembacanya, dan tidak lupa penulis juga mengharapkan kritikan dan saran yang
sifatnya membangun untuk lebih menyempurnakan isi daripada proposal ini.
Mudah-mudahkan Allah SWT. selalu melimpahkan Ridho dan kasih sayang-Nya
kepada kita semua. Amin.

Anda mungkin juga menyukai